PERUNDANG – UNDANGAN NASIONAL
Peraturan Perundang – undangan Nasional adalah aturan – aturan yang telah dibuat oleh lembaga
negara yang berwenang untuk dipatuhi oleh seluruh warga negara dan berskala nasional.
Adapun yang termasuk peraturan perundang – undangan nasional antara lain sebagai berikut :
1. UUD 1945
2. UU No. 31 tahun 2002 tentang Partai Politik
3. UU No. 20 tahun 2003 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD
4. UU No. 22 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. UU No. 23 tahun 2002 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
a. UUD 1945
b. Ketetapan MPR
c. UU
e. Peraturan Pemerintah
c. UU
f. Keputusan Presiden
g. Peraturan Daerah
a. UUD 1945
c. Peraturan Pemerintah
d. Peraturan Presiden
– Perda Provinsi
– Perda Kabupaten/Kota
7. ASAS KETERBUKAAN
Pentingnya perundang – undangan nasional bagi warga negara adalah sebagai berikut :
3. Proses pembahasan Rancangan Undang – Undang (RUU) dalam Masa Sidang DPR
4. Proses penetapan Rancangan Undang – Undang (RUU) menjadi Undang – Undang (UU)
5. Pengesahan dan pemberlakuan Undang – Undang (UU)
b. Fraksi – fraksi DPR, antara lain Fraksi PDI – P, Fraksi Golkar, Fraksi PPP, Fraksi PKB dan
lain – lain. Fraksi – fraksi ini dibuat berdasarkan partai atau kesepakatan antara golongan -
golongan yang ada di DPR.
c. Komisi – komisi DPR, antara lain Komisi I, II, III, IV, V dan VI
d. Anggota DPR
2. Presiden
KORUPSI
Korupsi berasal dari bahasa Inggris “corrupt”, yang berasal dari perpaduan dua kata dalam
bahasa Latin “com” yang berarti bersama – sama dan “rumpere” yang berarti pecah atau jebol.
Istilah “korupsi” bisa diartikan sebagai suatu perbuatan tidak jujur atau penyelewengan yang
dilakukan karena adanya suatu pemberian.
NEPOTISME
adalah setiap perbuatan penyelenggara negara secara melawan hukum yang menguntungkan
kepentingan keluarganya dan / atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa dan negara
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah lembaga yang dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya bersifat independendan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.
TUGAS KPK
# Koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
# Supervisi terhadap instansi yang berwenang dalam melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
# Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
# Melakukan tindakan – tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
# Melakukan monitor terhadap penyelenggara pemerintahan negara
WEWENANG KPK
$ Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi
$ Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi
$ Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi
yang terkait
$ Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi
$ Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korups