Anda di halaman 1dari 15

ASPEK KESEHATAN

LINGKUNGAN PEMUKIMAN
• Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perumahan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829 tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan, beberapa syarat kesehatan lingkungan
perumahan meliputi aspek lokasi, kualitas udara dan kebisingan, kualitas
tanah,kualitas air tanah, sarana dan prasarana lingkungan, binatang penular
penyakit, dan penghijauan
ASPEK LOKASI

• Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar,
gelombang tsunami, daerah pasang surut, longsor dan sebagainya;
• Tidak terletak pada daerah bekas tempat TPAS dan bekas lokasi pertambangan;
• Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur
pendaratan penerbangan.
KUALITAS UDARA DAN KEBISINGAN


Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun baik yang
dihasilkan oleh alam atau aktivitas manusia, dan memenuhi persyaratan baku mutu udara yang
berlaku, dengan perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut :
• Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-5 5 dbA;
• Gas berbau (H2S dan NH3) secara biologis tidak terdeteksi;
• Partikel debu diameter < 10 jig tidak melebihi 150 jig/m3 ;
• Gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm;
• Debu tidak melebihi 350 mm3/m2 per hari;
• Kecepatan getaran di lingkungan perumahan maksimal 10 mm/detik.
KUALITAS TANAH

Kualitas tanah pada daerah pemukiman harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg;
• Arsenik total maksimal 100 mg/kg;
• Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg;
• Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg.
• Kualitas air tanah
Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan air
baku, untuk air minum golongan B yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air
baku untuk diolah menjadi air minum dan keperluan rumah tangga, sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN

• Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang
aman dari kecelakaan;
• Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit dan
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku; a).
Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan, antara lain Konstruksi jalan tidak
membahayakan kesehatan; Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki
dan penyandang cacat; Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman; b). Lampu
penerangan jalan tidak menyilaukan.
• Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu
dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
• Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan
kesehatan, sesuai dengan peraturan yang berlaku;
• Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai
dengan peraturan yang berlaku;
• Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan, kesehatan,
komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian dan lain sebagainya;
• Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
• Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang dapat
menimbulkan keracunan, sesuai dengan peraturan yang berlaku;
BINATANG PENULAR PENYAKIT

• Indek lalat di lingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan


peraturan yang berlaku;
• Indek jentik nyamuk (angka bebas jentik) tidak melebihi 5%.
PENGHIJAUAN

• Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan


juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.
ADAPUN PERSYARATAN RUMAH TINGGAL
MENURUT KEPMENKES NO.
829/MENKES/SK/VII/1999
• 1. Bahan bangunan
• Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepapaskan bahan yang dapat
membahayakan kes, antara lain: debu total kurang dari 150 ug/m2, asbestos kurang
dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg
• Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan bekembangnya
mikroorganisme patogen
2. Komponen dan Penataan Ruang
• Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
• Dinding rumah memiliki ventilasi, dikamar mandi dan kamar cuci kedap air dan
mudah dibersihkan
• Langit2 rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
• Ada penangkal petir
• Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya
• Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap
3. Pencahayaan
• Pencahayaan alam dan/ atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan 60 lux dan tidak
menyilaukan mata
4. Kualitas udara
• Suhu udara nyamannya 18-30 0 c
• Kelembaban udara 40-70 %
• Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam
• Pertukaran udara
REFERENSI

• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829 tentang Persyaratan


Kesehatan Perumahan;
• Mukono,H.J., 2006, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Airlangga University Press;
• Soemirat,J., 2007, Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai