FAKULTAS TEKNIK TEKNIK INDUSTRI 2023 BAB I PENDAHULUAN
Berikut merupakan latar belakang dari UMKM Kerupuk Ikan Sumber
Jokotole. 1.1 Profil Usaha Kabupaten Bangkalan khususnya Kecamatan Socah terdapat 11 Desa, 67 Dusun, 68 RW, dan 201 RT. Luas Kecamatan Socah yaitu 5359,05 Ha. Batas sebelah utara Kecamatan Socah merupakan Kecamatan Bangkalan , sebelah selatan Kecamatan Kamal, sebelah barat Selat Madura, dan sisi timur Kecamatan Tragah. Mayoritas penduduk sekitar bekerja sebagai nelayan, salah satu manfaat dari penangkapan ikan tersebut digunakan untuk pembuatan kerupuk ikan. Terdapat UMKM yang memproduksi kerupuk ikan sebagai produk unggulan, tepatnya di Kecamatan Socah karena kondisi geografis yang dekat dengan laut. UMKM ini berdiri sejak tahun 2010. Tahun 2018 pemilik UMKM merubah nama menjadi Lamora yang awalnya bernama Sumber Jokotole. UMKM Lamora adalah sebuah industri kerupuk yang memproduksi berbagai macam kerupuk antara lain Kerupuk Bandeng Payus, Kerupuk Udang, Kerupuk Sempeng, Kerupuk Kerang, Kerupuk Tiram, dan Kerupuk Lorjuk. Selain itu UMKM Lamora juga memproduksi Rengginang dan Petis Udang khas Madura. Produk unggulannya yaitu kerupuk ikan, dan menjadi satu – satunya UMKM kerupuk di Desa Kauman Kecamatan Socah yang telah mendapatkan izin Departemen Industri, Tenaga Kerja, Departemen Kesehatan dengan nomor Pengusaha Industri Rumah Tangga (PIRT) 2.02.35.26.21.0095.18.
1.2 Identifikasi Identitas UMKM
Berikut merupakan identifikasi identitas UMKM Kerupuk Ikan Sumber Jokotole. 1. Nama usaha : UMKM Kerupuk Ikan Sumber Jokotole 2. Jenis Usaha : Usaha Mitra Kecil dan Menengah 3. Nama Pemilik : Siti Ammun 4. Jenis Produk : Kerupuk Ikan 5. Alamat : Desa Kauman, RT 02, No.61, Socah, Bangkalan 6. SDM : Tenaga kerja langsung 5 orang 7. Kapasitas Produksi : 1 jenis kerupuk kapasitas produksinya 40 bks/500gr 8. Daerah Pemasaran : Surabaya dan Bangkalan BAB II AKTIVITAS PRODUKSI
Berikut merupakan aktivitas produksi Kerupuk Ikan Sumber Jokotole
(Lamora). 2.1 Jenis Produk Industri Lamora yang berada di Kecamatan Socah tidak hanya memproduksi 1 jenis kerupuk, berikut ini merupakan beberapa jenis kerupuk ikan pada UMKM Kerupuk Ikan Sumber Jokotole, dengan bahan baku utama dari krupuk tersebut adalah tepung tapioca, garam, gula, ikan/udang, air, dan bawang putih. 1. Krupuk Sempeng 2. Krupuk Bandeng Payus 3. Krupuk Udang 4. Krupuk Kerangy
2.2 Proses Pembuatan Kerupuk
Berikut ini merupakan proses pembuatan kerupuk. 1. Campur daging ikan dengan tepung tapioka, gula, bawang putih, dan garam. Aduk terus sampai tercampur rata, jangan lupa tambahkan air sampai menjadi adonan. Jangan berlebihan atau kurang memberikan air. 2. Giling adonan tersebut berulang - ulang sampai menjadi kalis (tidak lengket). 3. Bentuk adonan basah tersebut menjadi bulat panjang maupun bentuk pipih. 4. Adonan yang sudah dibentuk kemudian di bungkus menggunakan daun pisang atau menggunakan plastik. 5. Kukus bungkusan adonan kerupuk sampai menjadi matang. 6. Angkat adonan kemudian dinginkan kurang lebih 24 jam, sampai benar – benar menjadi dingin. 7. Selanjutnya, iris tipis adonan krupuk yang sudah dikukus. Kemudian jemur di bawah panas sinar matahari dengan tujuan agar lebih kering. 8. Jika adonan tersebut sudah kering dan mengeras, selanjutnya siap untuk digoreng. 9. Goreng hingga matang, angkat kerupuk lalu tiriskan. Terdapat beberapa takaran kerupuk yang berbeda tergantung dengan jenis kerupuk yang akan di produksi contohnya takaran pada pembuatan kerupuk sempeng 10 kg kerang sempeng berbanding dengan 20 kg tepung atau bahan dari pembuatan kerupuk udangn 25 kg udang berbanding dengan 20 kg tepung.
2.2 Proses Pembuatan Petis
Proses pembuatan petis adalah dengan memanfaatkan sisa dari kepala udang yang tidak di gunakan atau tidak di manfaatkan dalam proses pembuatan kerupuk. Petis udang ini bisa bertahan kurang lebih selama 1 tahun dalam suhu dingin, kemudian apabila dalam suhu ruang petis dapat bertahan kurang lebih 4 bulan dalam wadah yang higenis. Proses pembuatan petis udang sebagai berikut : 1. Pertama, cuci bersih kulit dan kepala udang. Setelah bersih, masukan ke dalam panci berisi air. Tambahkan bawang putih ulek, kemudian masak hingga mendidih dan berubah warna. Jika sudah mendidih, diamkan hingga dingin. 2. Setelah dingin, blender rebusan itu hingga halus, lalu saring. 3. Hasil saringan ampas udang direbus dan beri kecap manis, gula aren, dan garam. Kemudian masak hingga air menyusut. 4. Tambahkan tepung maizena yg sudah dilarutkan dengan air dan aduk sampai mengental (tekstur seperti jenang).
PKM-M Limbah Jadi Berkah Pemberdayaan Petani Dan Nelayan Dengan Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Dan Kulit Buah Naga Menjadi Pakan Ternak Sebagai Tambahan Penghasilan Di Desa Grajagan Banyuwangi