Anda di halaman 1dari 11

MATERI PERTEMUAN 1

TRI GUṆA

A. Pengertian Tri Guṇa


Tri Guṇ a terdiri dari dua kata yaknitri yang artinya tiga dan guna yang artinya sifat.
Jadi Tri Guṇ a berarti tiga sifat yang mempengaruhi manusia.
Ketiga sifat ini saling mempengaruhisatudengan yang lainnya dan membentuk wat
ak seseorang. Apalagi jika ketiga sifat tersebut dapan berjalan dengan harmoni, maka
sesorang akan dapat mengendalikan pikirannya dengan baik.
Tetapi jika ketiga sifat itu terus bergerak seperti roda kereta yang sedang berputar
silih berganti, saling ingin menguasai maka kehidupan seseorang akan kurang damai. Untuk
itu dari ketiga sifat itu perlu dikendalikan.
B. Bagian-bagian Tri Guṇa
1. Sattwam
Sifat sattwam yakni sifat tenang, suci, bijaksana, cerdas dan sifat-sifat baik lainnya.
Orang yang dikuasai sifat Sattwam biasanya berwatak tenang, waspada dan berhatidamai dan
welasasih. Kalau mengambil Tindakan akan ditimbang dulu secara matang, kemudian
dilaksanakan. Semua pikiran perkataan dan prilakunya mencerminkan kebajikan. Seperti
Tindakan Yudhistira dalam cerita Mahabharata. Demikian kalau orang dikusai sifat Sattwam.

2. Rajas
Sifat rajas yakni sifat lincah, gesit, tergesa-gesa, bimbang, irihati, angkuh dan
bernafsu. Orang yang dikuasaisifat Rajas biasanyaselalugelisa, keinginannya bergerak cepat,
mudah marah, senangterhadap yang memujinya dan bencih orang yang merendahkannya.
Yang baik pada sifat ini adalah giat bekerja dan disiplin. Maka dari itu agar sifat ini dapat
dikendalikan, maka perlu dilatih dengan kesabaran dan ketenangan sehingga jernih terbebas
dari buruk.

3. Tamas
Sifat tamas yakni sifat tamak,paling malas, kumal, rakus dan suka berbohong. Orang
yang dikuasaisifat Tamas, biasanyaberifikir, berkata, dan berbuat sangat lamban. Kadang-
kadang, malas sukatidur, rakus, dan dungu. Besarbirahinya, keras keinginannya, serta suka
tidur campur dengan anak dan istrinya. Orang yang dikuasai sifat Tamas akan jauh dari sifat
susila (kabajikan), karena perbuatanya hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak
mempunyai rasa kasih saying terhadap orang lain di sekitarnya.
C. Ciri-ciri Tri Guṇa
1. Ciri-Ciri Orang yang Dipengaruhi Sifat Sattvam
Seseorang yang dipengaruhi oleh sifat sattvam dalam kehidupannya dapat
menjadikan orang tersebut berperilaku positif. Dalam agama Hindu, terdapat sloka-sloka yang
menjelaskan ciri-ciri orang yang lebih dominan dipengaruhi oleh sifat sattwam. Dalam
pustaka suci Manavadharmaśāstra XII.31, dinyatakan sebagai berikut:
वे दाभ्यासस्तपो ज्ञानं शौचमिन्द्रियनिग्रहः । धर्मक्रियात्माचिन्ता च सात्त्विकं गु णलक्षआअम् ॥
vedābhyāsastapo jñānaṁ śaucamindriyanigrahaḥ |dharmakriyātmācintā ca sāttvikaṁ
guṇalakṣaṇam ||
Terjemahan:
Mempelajari veda, bertapa, belajar segala macam ilmu pengetahuan, berkesucian,
mengendalikan atas budi indriya, melakukan perbuatan yang bajik, bersamadhi tentang
jiwa, semua merupakan ciri-ciri sifat sattvam.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.8, dinyatakan sebagai berikut:


आयु ःसत्त्वबलारोग्यसु खप्रीतिविवर्धनाः ।रस्याः स्निग्धाः स्थिरा हृद्या आहाराः
सात्त्विकप्रियाः ॥
āyuh sattva balārogya sukha-prīti-vivardhanāh rasyāh snigdhāh sthirā hrdyā āhārāh
sāttvika-priyāh
Terjemahan:
Makanan yang disukai oleh orang dalam sifat kebaikan memperpanjang usia hidup,
menyucikan kehidupan dan memberi kekuatan, kesehatan, kebahagiaan dan kepuasan.
Makanan tersebut penuh sari, berlemak, bergizi dan menyenangkan hati.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.11, dinyatakan sebagai berikut:


अफलाकाङ्क्षिभिर्यज्ञो विधिदृष्टो य इज्यते ।यष्टव्यमे वेति मनः समाधाय स सात्त्विकः ॥
aphalākānksibhir yajño vidhi-drsto ya ijyate yastavyam eveti manahsamādhāya sa
sāttvikah.
Terjemahan:
Di antara korban-korban suci yang dilakukan menurut kitab suci, karena kewajiban, oleh
orang yang tidak mengharapkan pamrih, adalah korban suci bersifat kebaikan.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.14, dinyatakan sebagai berikut:


दे वद्विजगु रुप्राज्ञपूजनं शौचमार्जवम् ।ब्रह्मचर्यमहिं सा च शारीरं तप उच्यते ॥
deva-dvija-guru-prājña pūjanam śaucam ārjavam brahmacaryam ahimsā ca śārīram tapa
ucyate.
Terjemahan:
Pertapaan jasmani terdiri atas sembahyang kepada Sang Hyang Widhi, para Brāhmana,
guru kerohaniaan, dan orang tua; kebersihan, kesederhanaan, tidak melakukan hubungan
suami istri, dan tidak melakukan kekerasan.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.15, dinyatakan sebagai berikut:


अनु द्वेगकरं वाक्यं सत्यं प्रियहितं च यत् ।स्वाध्यायाभ्यसनं चै व वाङ्मयं तप उच्यते ॥
anudvega-karam vākyam satyam priya-hitam ca yat svādhyāyābhyasanam caiva vān-
mayam tapa ucyate
Terjemahan:
Pertapaan suara terdiri atas mengeluarkan kata-kata yang jujur, menyenangkan,
bermanfaat, dan tidak mengganggu orang lain dan juga membacakan kesusastraan veda
secara teratur.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.16, dinyatakan sebagai berikut:


् रित्ये तत्तपो मानसमु च्यते ॥
मनः प्रसादः सौम्यत्वं मौनमात्मविनिग्रहः ।भावसं शुदधि
manah-prasādah saumyatvam maunam ātma-vinigrahah bhāva-samśuddhir ity etat tapo
mānasam ucyate.
Terjemahan:
Kepuasan, kesederhanaan, sikap yang serius, mengendalikan diri dan menyucikan
kehidupan adalah pertapaan pikiran.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.20 dinyatakan sebagai berikut:


दातव्यमिति यद्दानं दीयते ऽनु पकारिणे ।दे शे काले च पात्रे च तद्दानं सात्त्विकं स्मृ तम् ॥
dātavyam iti yad dānam dīyate ‘nupakārine deśe kāle ca pātre ca tad dānam sāttvikam
smrtam
Terjemahan:
Kedermawanan yang diberikan karena kewajiban, tanpa mengharapkan pamrih, pada
waktu yang tepat dan di tempat yang tepat, kepada orang yang patut menerimanya
dianggap bersifat kebaikan.

Terjemahan sloka-sloka di atas menjelaskan bahwa ciriciri guna sattvam seperti


memakan makanan yang satvika, melaksanakan yajña sesuai aturan-aturan veda, menuntut
ilmu pengetahuan yang benar, dan selalu mengadakan koreksi diri dengan melaksanakan tapa
brata.

2. Ciri-Ciri Orang yang Dipengaruhi Sifat Rajas.


Seseorang yang dipengaruhi oleh sifat rajas dalam kehidupannya dapat menjadikan
orang tersebut berperilaku aktif, agresif, dan inovatif. Dalam agama Hindu, terdapat sloka-
sloka yang menjelaskan ciri-ciri orang yang lebih dominan dipengaruhi oleh
Dalam pustaka suci Manavadharmaśāstra XII.32, dinyatakan sebagai berikut:
आरम्भरुचिताऽधै र्यमसत्कार्यपरिग्रहः । विषयोपसे वा चाजस्रं राजसं गु णलक्षणम् ॥
ārambharucitā’dhairyamasatkāryaparigrahaḥ |viṣayopasevācājasraṁrājasaṁ
guṇalakṣaṇam ||
Terjemahan:
Sangat bergairah akan melakukan tugas-tugas pekerjaan, kurang di dalam ketekunan,
melakukan perbuatanperbuatan berdosa, dan selalu terikat akan kesenangankesenangan
jasmani, semuanya merupakan sifat rajas.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.9, dinyatakan sebagai berikut:


कट् वम्ललवणात्यु ष्णतीक्ष्णरूक्षविदाहिनः ।आहारा राजसस्ये ष्टा दुःखशोकामयप्रदाः ॥
katv-amala-lavanāty-usna tīksna rūksa vidāhinah āhārā rājasasyestā dhukha-śokāmaya
pradāh
Terjemahan:
Makanan yang terlalu pahit, terlalu asam, terlalu manis, panas sekali atau menyebabkan
badan menjadi panas sekali, terlalu pedas, terlalu kering dan berisi terlalu banyak bumbu
yang keras sekali disukai oleh orang dalam sifat nafsu. Makanan seperti itu menyebabkan
dukacita, kesengsaraan, dan penyakit.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.12, dinyatakan sebagai berikut:


अभिसन्धाय तु फलं दम्भार्थमपि चै व यत् ।इज्यते भरतश्रेष्ठ तं यज्ञं विद्धि राजसम् ॥
abhisandhāya tu phalam dambhārtham api caiva yat, ijyate bharata-śrestha tam yajñam
viddhi rājasam.
Terjemahan:
Tetapi hendaknya engkau mengetahui bahwa korban suci yang dilakukan demi
keuntungan material, atau demi rasa bangga adalah korban suci yang bersifat nafsu,
wahai yang paling utama di antara para bharata.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.18, dinyatakan sebagai berikut:


सत्कारमानपूजार्थं तपो दम्भे न चै व यत् ।क्रियते तदिह प्रोक्तं राजसं चलमध्रुवम् ॥
satkāra-māna-pūjārtham tapo dambhena caiva yat, kriyate tad iha proktam rājasam calam
adhruvam
Terjemahan:
Pertapaan yang dilakukan berdasarkan rasa bangga untuk memperoleh pujian,
penghormatan dan pujaan disebut pertapaan dalam sifat nafsu.
Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.21, dinyatakan sebagai berikut:
् श्य वा पु नः ।दीयते च परिक्लिष्टं तद्दानं राजसं स्मृ तम् ॥
यत्तु प्रत्यु पकारार्थं फलमु ददि
yat tu pratyupakārārtham phalam uddiśya vā punah, dīyate ca pariklistam tad dānam
rājasam smrtam
Terjemahan:
Tetapi sumbangan yang diberikan dengan mengharapkan pamrih, atau dengan keinginan
untuk memperoleh hasil atau pahala, atau dengan rasa kesal, dikatakan sebagai
kedermawanan dalam sifat nafsu.

Terjemahan sloka-sloka di atas menjelaskan bahwa, ciriciri guna rajas seperti


memakan makanan yang rajasika, melaksanakan yajña dengan harapan mendapatkan hasil,
menuntut ilmu pengetahuan dengan harapan pamer, dan selalu menyombongkan diri akan
spiritualnya.

3. Ciri-Ciri Orang yang Dipengaruhi Sifat Tamas


Seseorang yang dipengaruhi oleh sifat tamas dalam kehidupannya dapat menjadikan
orang tersebut berperilaku negatif. Dalam agama Hindu, terdapat slokasloka yang
menjelaskan ciriciri orang yang lebih dominan dipengaruhi oleh sifat tamas.
Dalam pustaka suci Manavadharmaśāstra XII.33, dinyatakan sebagai berikut:
लोभः स्वप्नोऽधृ तिः प्रौर्यं नास्तिक्यं भिन्नवृ त्तिता । याचिष्णु ता प्रमादश्च तामसं गु णलक्षणम् ॥
lobhaḥ svapno’dhṛtiḥ prauryaṁ nāstikyaṁ bhinnavṛttitā |yāciṣṇutā pramādaśca tāmasaṁ
guṇalakṣaṇam ||
lobhah swapno’dhritih krayam nastikyam bhinnawittita yacisnuta pramadaçca tamasam
gunalaksanam
Terjemahan:
Loba, pemalsu, kecil hati, kejam atheis, berusaha yang tidak baik, berkebiasaan hidup
atas belas kasih pemberian orang lain dan tidak berperhatian adalah ciri-ciri sifat tamas.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.10, dinyatakan sebagai berikut:


यातयामं गतरसं पूति पर्युषितं च यत् ।उच्छिष्टमपि चामे ध्यं भोजनं तामसप्रियम् ॥
yāta-yāmam gata-rasam pūti paryusitam ca yat, ucchistam api cāmedhyam bhojanam
tāmasa-priyam.
Terjemahan:
Makanan yang dimasak lebih dari tiga jam sebelum dimakan, makanan yang hambar, basi
dan busuk, dan makanan sisa orang lain dan bahan-bahan haram disukai oleh orang yang
bersifat kegelapan.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.13, dinyatakan sebagai berikut:


विधिहीनमसृ ष्टान्नं मन्त्रहीनमदक्षिणम् ।श्रद्धाविरहितं यज्ञं तामसं परिचक्षते ॥
vidhi-hīnam asrstānnam mantra-hīnam adaksinam, śraddhā-virahitam yajñam tāmasam
paricaksate
Terjemahan:
Korban suci apa pun yang dilakukan tanpa mempedulikan petunjuk kitab suci, tanpa
membagikan prasadam (makanan rohani), tanpa mengucapkan mantram-mantram veda,
tanpa memberi sumbangan kepada para pendeta, dan tanpa kepercayaan dianggap korban
suci kebodohan.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.19, dinyatakan sebagai berikut:


मूढग्राहे णात्मनो यत्पीडया क्रियते तपः ।परस्योत्सादनार्थं वा तत्तामसमु दाहृतम् ॥
mūdha-grāhenātmano yat pīdayā kriyate tāpah, parasyotsādanārtham vā tat tāmasam
udāhrtam
Terjemahan:
Pertapaan yang dilakukan berdasarkan kebodohan, dengan menyiksa diri atau untuk
menghancurkan atau menyakiti orang lain dikatakan sebagai pertapaan dalam sifat
kebodohan.

Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.22, dinyatakan sebagai berikut:


अदे शकाले यद्दानमपात्रेभ्यश्च दीयते । असत्कृतमवज्ञातं तत्तामसमु दाहृतम् ॥
adeśa-kāle yad dānam apātrebhyaś ca dīyate asat-krtam avajñatam tat tāmasam udāhrtam
Terjemahan:
Sumbangan-sumbangan yang diberikan di tempat yang tidak suci, pada waktu yang tidak
suci, kepada orang yang tidak patut menerimanya, atau tanpa perhatian dan rasa hormat
yang benar dikatakan sebagai sumbangan dalam sifat kebodohan.

Terjemahan sloka-sloka di atas menjelaskan bahwa, ciriciri guna tamas seperti


memakan makanan yang basi, pedas dan masam, melaksanakan yajña tidak menggunakan
aturanaturan veda, menuntut ilmu pengetahuan yang benar, dan malas melaksanakan tapa
brata

LKPD

(LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

Kompetensi Dasar

3.1 Mengetahui konsep Tri Guna dalam kehidupan

I. Soal
Jawaban pertanyaan dengan tepat dan benar!
1. Setiap manusia memiliki Tri Guṇ adalam dirinya sejak lahir. Jelaskan pengertian Tri
Guṇ a!
2. Sebutkan bagian-bagian dari Tri Guṇ a!
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Sattwam!
4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Rajas!
5. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Tamas!

B. Tes Tulis
No. Bentuk Instrumen Jumlah Soal Jenis Tagihan
1. Pilihan Ganda 30 Penugasan / Penilaian Harian
2. Isian 20 Penugasan / Penilaian Harian

I. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) huruf A, B, C atau D pada jawaban yang benar!
1. Tri Guṇ a berasal dari bahasa....
A. Jawa B. Bali C. Sanskerta D. Kawi

2. Kata Sanskerta Gau<a dalam kata ‘Tri Guṇ a’ berarti....


A. tiga B. perbuatan C. pengetahuan D. sifat

3. Sifat tenang, waspada dan hati-hati dipengaruhi oleh....


A. sattwam B. rajas C. tamas D. widya

4. Sifat lincah, gesit, tergesa-gesa, bimbang, iri hati, angkuh dan bernafsu dipengaruhi
oleh....
A. sattwam B. rajas C. tamas D. widya

5. Sifat paling malas, kumal, rakus dan suka berbohong dipengaruhi oleh....
A. sattwam B. rajas C. tamas D. widya

6. Di bawah ini tokoh dalam kisah Mahabharata yang banyak dipengaruhi oleh guna
sattwam adalah....
A. Yudisthira B. Duryodhana C. Dusasana D. Ravana

7. Di bawah ini tokoh dalam kisah Ramayana yang banyak dipengaruhi oleh guna rajas
adalah....
A. Rama B. Ravana C. Sita D. Bharata

8. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


1) Rama memiliki sifat Rajas yang lebih dominan
2) Kumbhakarna lebih banyak dipengaruhi oleh Tamas
3) Surpakenaka adalah perempuan yang memiliki sifat Rajas
4) Meski dari bangsa Raksasa, Wibhisana dipenuhi dengan guna sattwam
Pernyataan di atas yang benar adalah....
A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4

9. Kata रजस्merupakan sifat....


A. sattwam B. rajas C. tamas D. widya

10. Kata सत्त्वं merupakan sifat....


A. sattwam B. rajas C. tamas D. widya
11. Kata तमस्merupakan sifat....
A. sattwam B. rajas C. tamas D. widya

12. Andi, Anton, dan Anam adalah tiga bersaudara. Andi memiliki sifat yang lemah lembut,
sopan, baik, dan selalu rajin melaksanaan ajaran-ajaran agama. Anton memiliki sifat
yang lincah, gesit, keras, tergesa-gesa, angkuh. Sedangkan Anam memiliki sifat yang
malas, lamban, suka berbohong dan menggantungkan diri pada orang lain. Ketiga sifat
anak-anak tersebut merupakan pengaruh dari Tri Guṇ a.
Dari kisah di atas, pernyataan di bawah ini yang benar adalah....
A. Andi bersifat rajas, Anton bersifat tamas, dan Anam bersifat sattwam
B. Andi bersifat sattwam, Anton bersifat tamas, dan Anam bersifat rajas
C. Andi bersifat tamas, Anton bersifat sattwam, dan Anam bersifat rajas
D. Andi bersifat sattwam, Anton bersifat rajas, dan Anam bersifat tamas

13. Tokoh Rama dalam epos Ramayana memiliki kecenderungan sifat....


A. sattwam B. rajas C. tamas D. widya

14. Orang kecenderungan sifat sattwam secara umum membawa kelahiran dari....
A. swaracyuta B. nerakacyuta C. neracacyuta D. swargacyuta

15. Orang kecenderungan sifat rajas atau tamas secara umum membawa kelahiran dari....
A. swaracyuta B. nerakacyuta C. neracacyuta D. swargacyuta

16. Orang yang membawa kelahiran swargacyuta akan hidup....


A. bahagia B. menderita C. susah D. jahat

17. Orang yang membawa kelahiran nerakacyuta akan hidup....


A. bahagia B. senang C. gembira D. menderita

18. Orang yang baik adalah orang yang memiliki sifat....


A. sattwam dan rajas lebih dominan dari tamas
B. rajas lebih dominan dari sattwam dan tamas
C. sattwam lebih dominan dari rajas dan tamas
D. tamas lebih dominan dari rajas dan sattwam

19. Orang yang jahat adalah orang yang memiliki sifat....


A. rajas dan tamas lebih dominan dari sattwam
B. sattwam dan tamas lebih dominan dari rajas
C. rajas dan sattwam lebih dominan dari tamas
D. sattwam lebih dominan dari rajas dan tamas

20. Dalam Wrhaspati Tattwa 15 disebutkan


I k= citT m a znM w [y k s ÒØz r n-,
Ikangcittamahanganmawayekasattwangaranya
Menurut teks tersebut yang disebut sattwa adalah pikiran yang....
A. pandai B. baik C. suci D. terang

21. Perhatikan data di bawah ini!


1) terlalu pahit atau terlalu asam 2) panas sekali atau terlalu pedas
3) penuh dengan sari 4) berlemak dan bergizi
Ciri-ciri makanan yang bersifat sattwika ditunjukkan pada nomor....
A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 1 dan 4
22. Perhatikan data di bawah ini!
1) terlalu pahit atau terlalu asam
2) panas sekali atau terlalu pedas
3) penuh dengan sari
4) berlemak dan bergizi
Ciri-ciri makanan yang bersifat rajasik ditunjukkan pada nomor....
A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 1 dan 4

23. Menurut pustaka suci Bhagavadgītā XVII.9, makanan yang menyebabkan dukacita,
kesengsaraan, dan penyakita adalah makanan yang....
A. pahit, asam, manis, pedas, dan berlemak
B. bergizi, asam, manis, pedas, dan kering
C. berair, asam, manis, pedas, dan kering
D. pahit, asam, manis, pedas, dan kering

24. Menurut pustaka suci Bhagavadgītā XVII.18, pertapaan yang dilakukan berdasarkan
rasa bangga untuk memperoleh pujian, penghormatan dan pujaan disebut pertapaan
yang bersifat....
A. satwik B. rajasik C. tamasik D. widya

25. Menurut Bhagavadgītā XVII.10, makanan yang hambar dan basi, bersifat....
A. satwik B. rajasik C. tamasik D. widya

26. Menurut pustaka suci Bhagavadgītā XVII.13, yajña yang dilakukan tanpa
mempedulikan petunjuk kitab suci, tanpa membagikan prasadam (makanan rohani),
tanpa mengucapkan mantram-mantram veda, tanpa memberi sumbangan kepada para
pendeta, dan tanpa kepercayaan dapat dikatakan bersifat....
A. satwik B. rajasik C. tamasik D. widya

27. Dalam Pustaka Bhagavadgītā XVII.11 disebutkan:


अफलाकाङ्क्षिभिर्यज्ञो विधिदृष्टो य इज्यते । यष्टव्यमे वेति मनः समाधाय स सात्त्विकः ॥
Menurut sloka di atas yajña yang bersifat Sattvika adalah ritual yang dilaksanakan atas
dasar....
A. tanpa pamrih dan kebutuhan B. kewajiban dan pamrih semata
C. kewajiban dan tanpa pamrih D. kebutuhan dan kewajiban

28. Perhatikan data di bawah ini!


1) penuh dengan kesederhanaan 2) membuat orang lain tidak aman
3) mengindahkan kebersihan 4) menyakiti diri sendiri
Ciri-ciri pertapaan yang yang bersifat rajasik ditunjukkan pada nomor....
A. 1 dan 3 B. 2 dan 4 C. 1 dan 4 D. 2 dan 3

29. Perhatikan data di bawah ini!


1) penuh dengan kesederhanaan 2) membuat orang lain tidak aman
3) mengindahkan kebersihan 4) menyakiti diri sendiri
Ciri-ciri pertapaan yang yang bersifat sattwikditunjukkan pada nomor....
A. 1 dan 3 B. 2 dan 4 C. 1 dan 4 D. 2 dan 3

30. Menurut pustaka suci Bhagavadgītā XVII.22, sumbangan tidak boleh diberikan kepada
orang-orang yang....
A. tidak patut menerimanya B. menderita dan butuh bantuan
C. patut menerimanya D. secara ekonomi belum mapan

II. Pedoman Penskoran


No Kunci Jawaban Skor
1. Tri Guṇ aterdiridaridua kata yaknitri yang artinyatiga dan guna yang 13
artinyasifat. Jadi Tri Guṇ aberartitigasifat yang ada dalam diri manusia dan
mempengaruhi karakternya
2. Bagian-bagian Tri Guṇ a adalah Guṇ aSattwam, Guṇ aRajas (Rajah), dan 12
Guṇ aTamas (Tamah)
3. Sifat sattwamyaknisifattenang, suci, bijaksana, cerdas dan sifat- 25
sifatbaiklainnya. Orang yang dikuasaisifatSattwambiasanyaberwataktenang,
waspada dan berhatidamai dan
No Kunci Jawaban Skor
welasasih.Kalaumengambiltindakanakanditimbangdulusecaramatang,
kemudiandilaksanakan. Semuapikiranperkataan dan
prilakunyamencerminkankebajikan. SepertitindakanYudhistiradalamcerita
Mahabharata. Demikiankalau orang dikusaisifatSattwam
4. Sifat rajas yaknisifatlincah, gesit, tergesa-gesa, bimbang, irihati, angkuh dan 25
bernafsu. Orang yang dikuasaisifat Rajas biasanyaselalugelisa,
keinginannyabergerakcepat, mudahmarah, senangterhadap yang memujinya
dan bencih orang yang merendahkannya. Yang baik pada
sifatiniadalahgiatbekerja dan disiplin. Makadariitu agar
sifatinidapatdikendalikan, makaperludilatihdengankesabaran dan
ketenangansehinggajernihterbebasdariburuk
5. Sifat tamas yaknisifattamak,paling malas, kumal, rakus dan sukaberbohong. 25
Orang yang dikuasaisifat Tamas, biasanyaberifikir, berkata, dan berbuat
sangat lamban. Kadang-kadang, malas sukatidur, rakus, dan dungu.
Besarbirahinya, keraskeinginannya, sertasukatidurcampur denga anak dan
istrinya. Orang yang dikuasaisifat Tamas akanjauhdarisifatsusila (kabajikan),
karenaperbuatanyahanyamementingkandirinyasendiri dan tidakmempunyai
rasa kasihsayangterhadap orang lain di sekitarnya
Jumlah Maksimal Skor 100
Jawaban salah atau tidak sesuai dengan kunci jawaban 1
Tidak dijawab 0

III. Pedoman Penskoran


Pedoman Penskoran Pilihan Ganda
1. C 22. A
2. D 23. D
3. A 24. B
4. B 25. C
5. C 26. C
6. A 27. C
7. B 28. B
8. C 29. A
9. B 30. A
10. A
11. C
12. D
13. A
14. D
15. B
16. A
17. D
18. C
19. A
20. D
21. C
Jawaban Skor
Benar 2
Salah 0
Skor Maksimal Pilihan Ganda 60

Anda mungkin juga menyukai