Anda di halaman 1dari 2

Siswi SMA di Bali Loncat dari Lantai 3 Sekolah,

Sempat Minta Teman Videokan Aksinya

KRONOLOGI/BERITANE
Siswi SMAN 8 Denpasar berinisial KPM (16) loncat dari lantai tiga
gedung sekolah, Rabu (2/10/2022). Korban bahkan sempat meminta temannya untuk
memvideokan aksinya. Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan,
belum mengetahui pasti motif korban. Korban yang masih kelas XI hanya curhat
dengan temannya dengan kata bosan. "Sebelum loncat, korban sempat bilang ke
temannya 'saya sudah bosan'," kata Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut
Sukadi, Kamis (3/11/2022).  Ketut Sukadi mengatakan, peristiwa ini berlansung pada
Rabu (2/11/2022) pagi. Awalnya KPM mengajak temannya ke lantai tiga, tepatnya di
depan kelas X. 

KPM mengatakan akan meloncat dan meminta temannya memvideokan dengan


handphonenya. Permintaan itu lantas ditolak temannya dan meminta korban untuk
mengurungkan niatnya. Namun, tiba-tiba KPM naik ke pagar balkon dan terjun hingga
jatuh ke halaman sekolah. Seluruh orang di sekolah pun geger. KPM ditemukan
tergeletak tak sadarkan diri. Dia langsung dibawa ke ruang UKS untuk diberikan
pertolongan pertama. Selanjutnya pihak sekolah memberi tahu orang tua korban dan
langsung membawa ke RS Sanglah. Korban mengalami luka pergeseran tulang leher
dan nyeri di bagian pinggul.  "Kondisi korban masih linglung saat dibawa anggota ke
rumah sakit," ujar Sukadi.

DUGAAN/PENYEBAB KORBAN MELAKUKAN ITUU

Satake menduga aksi nekat korban ini dilatarbelakangi permasalahan keluarga. Sehinggakorban

mengalami depresi dan mempengaruhi kondisi mentalnya ,korban menjadi introvert karena dalam

keadaan tertekan yang terjadi di dalam keluarganya (di berita ini tidak disebutkan bagaimana kondisi

/ltar belakang keluarga si korban yaitu KPM ). Yang menjadikan korban memiliki Mental illness

(mental disorder), disebut juga dengan gangguan mental atau jiwa, adalah kondisi

kesehatan yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau

kombinasi diantaranya. Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu

yang lama (kronis).Gangguan ini bisa ringan hingga parah, yang dapat memengaruhi

kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini termasuk


melakukan kegiatan sosial, pekerjaan, hingga menjalani hubungan dengan keluarga.

Meski rumit, gangguan kesehatan mental termasuk penyakit yang dapat diobati.

Bahkan, sebagian besar penderita mental disorder masih dapat menjalani kehidupan

sehari-hari selayaknya orang normal. Namun, pada kondisi yang lebih buruk, seseorang

mungkin perlu mendapat perawatan intensif di rumah sakit untuk menangani

kondisinya. Tak jarang, kondisi ini pun dapat memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri

atau mengakhiri kehidupannya.

SARAN

Tentunya dalam kasus ini peran keluarga lah yang paling utaman Perhatian dari

keluarga dapat membantu anak untuk membangun kepercayaan dan harga dirinya.

melalui kelurga inilah kehidupan seseorang terbentuk. Sebagai lembaga sosial

terkecil, keluarga merupakan miniatur masyarakat yang kompleks, karena dimulai dari

keluarga seorang anak mengalami proses sosialisasi.

Anda mungkin juga menyukai