Anda di halaman 1dari 4

Review Artikel

1. Identitas
Artikel

Nama Penulis : Umrotul Khasanah


Judul Artikel : Implementasi Profit and Loss Sharing (PLS) Petani Bawang Merah Ditinjau
dari Konsep Ekonomi Islam
Jumlah Halaman : 20 Halaman
Alamat website artikel : http://moraref.org/record/view/1355

2. Pendahuluan

Investasi merupakan salah satu jalan untuk menghasilkan produk dan kesempatan kerja serta berani
menanggung resiko dan kembalian modal investasi yang tidak pasti, dikatakan tidak pasti karena
dalam melakukan invetasi kembalian modal invetasi ditentutakan oleh hasil investasi dan
perdagangan yang tidak pasti pula. Oleh karena itu kembalian yang sudah pasti pada tiap bulan atau
tahun dalam sistem bunga yang dilakukan oleh bank konvensional dikatakan bukan termasuk
investasi. Pola investasi yang dilakukan sesuai dengan perintah Al-Quran dan Al-Hadist, yaitu dana
yang terkumpul dipinjamkan atau dikelola oleh pengguna modal investasi untuk diusahakan atau
digunakan untuk usaha yang menghasilkan suatu produk dan jasa, hasil dari keuntungan produk dan
jasa tadi akan dibagi hasilkan. Dalam fikih islam dijelaskan bahwa syirkah yaitu usaha bersama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk melakukan usaha secara bersama dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan, dan keuntungan tersebut dibagi sesuai kesepakatan antara orang yang
melakukan syirkah tadi.

Profit sharing merupakan salah satu konsep ekonomi islam, dimana konsep tersebut dapat
dinamakan bagi hasil. Bagi hasil yang diperoleh dari keuntungan harus dibagi secara proporsional
antara shohibul maal dan mudharib, sehingga pengeluaran yang dikeluarkan untuk kepentingan
usaha bukan merupakan keuntungan oleh mudharib atau orang yang mengelola usaha, tetapi
keuntungan tersebut masuk didalam biaya operasional. Sehingga keuntungan yang diperoleh oleh
shahibul maal dan mudharib yaitu keuntungan bersih. Tidak ada pembagian keuntungan sebelum
semua kerugian telah ditutupi dan ekuiti shahibul maal telah dipenuhi. Bagi hasil merupakan salah
satu cara untuk menciptakan perataan ekonomi, karena didalam investasi bagi hasil terdapat
kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang dilakukan dengan musyawarah untuk
kepentingan bersama.
Serta investasi dengan model bagi hasil akan tercipta distribusi keuntungan yang merata dan
menjamin alokasi sumber ekonomi lebih baik.

3. Latar belakang atau Masalah

Masyarakat Indonesia sudah banyak yang melakukan sistem bagi hasil atau musyarakah, terutama
masyarakat yang berada dipedesaan mata pencaharaian utama mereka sebagai petani. Namun
dilingkungan pedesaan masih belum mengenal istilah-istilah dalam konsep ekonomi islam, seperti
syirkah, mudharabah, dll. Mereka lebih mengenal dengan istilah paron atau bawon, pertelonan, dll.
Dalam praktek intinya sama dengan konsep ekonomi islam.
Bertani bawang merah merupaka salah satu usaha yang penuh resiko dan juga jika memperoleh
keuntungan, keuntungan yang didapat lumayan besar. Karena resiko yang dihadapi lumayan tinggi,
ketika mengalami kerugian pemilik modal dan pengelola atau penggarap sering mengalami kesalah
pahaman. Berdasarkan masalah tersebut, maka latar belakang dari artikel ilmiah ini yaitu untuk
mengidentifikasi bentuk-bentuk profit and loss sharing yang dilakukan oleh para petani bawang
merah dan mengidentifikasi profit and loss sharing yang selama ini dilakukan oleh para petani
bawang merah yang sesuai dengan konsep islam.

4. Metode Penelitian

Metode penelitian yang ditulis penulis yaitu menggunakan metode observasi langsung sebagai data
primer, dan juga menggunakan informasi yang telah terdokumentasikan baik berupa buku, jurnal,
dan makalah ilmiah maupun hasil penelitian sebagai data sekunder. Untuk mendapatkan hasil
maksimal penulis menggunakan strategi dan tehnik penelitian yang dipandang tepat serta dapat
dipertanggung jawabkan. Tehnik penelitian yang dimaksud penulis yaitu: (1) pendekatan studi, (2)
penentuan lokasi penelitian, (3) pengumpulan data lapangan, serta (4) tehnik analisis data.

1. Pendekatan studi

Pendekatan studi yang dilakukan penulis yaitu studi kasus yang bersifat analisis diskriptif,
model ini bersifat survai. Serta penulis juga memilih pendekatan kualitatif untuk memperoleh
pemahaman lebih mendalam yang berhasil direkam oleh penulis untuk diteliti.

2. Objek dan lokasi penelitian

Penelitian ini mengarahkan perhatiannanya terhadap pelaksanaan bagi hasil yang dilakukan oleh
para petani bawang merah disalah satu Kabupaten yang berada di Jawa Timur. Serta pelaksanaan
profit and loss sharing sudah sesuai dengan konsep ekonomi islam.

3. Pengumpulan data

Pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu menggunakan sarana wawancara, obeservasi, dan
studi dokumenter. Serta untuk menguji validitas data, penulis melakukan beberapa cara
diantaranya: 1) mengakrabkan diri dengan sumber informasi,2) banyak melakukan diskusi dengan
para ahli dan peneliti lainnya, khususnya bagi mereka yang menaruh perhatian pada pelaksanaan
bagi hasil yang dilakukan petani-petani dipedesaan.

4. Tehnik analisis data

Penulis secara bertahap setelah melakukan proses pengolahan data, kemudian bertahap data
tersebut diklasifikasi, disaring, diidentifikasi, digeneralisasi, dan kemudian ditarik konstruksi-
konstruksi teoritisnya.

5. Kelebihan atau keunggulan

a) Kelebihan artikel ilmiah ini yaitu mengangkat sebuah permaslahan yang sepeleh namun
dampaknya sangat besar jika terjadi. Seperti latar belakang yang telah dipaparkan tadi, bahwa petani
bawang merah sangat tinggi resiko usahanya. Jika mengalami kerugian pemilik modal dan penggarap
sering terjadi kesalah pahaman. Ketika terjadi kesalah pahaman kemunculan permusuhan antara
keduanya sangat besar. Maka diperlukan suatu penelitian penyebab terjadinya kesalah pahaman tadi
dan memberikan solusi.
b) Dalam hal isi kelebihan dari artikel yaitu isi dari pembahasan profit and loss sharing sudah
seimbang dengan bukti dari kandungan Al-quran dan Hadist. Keseimbangan itu dibuktikan dengan
pemaparan Konsep ilmu profit and loss sharing itu sendiri dengan pemaparan yang dijelaskan didalam
Al-Quran dan
Hadist

c) Isi dari pembahasan profit and loss sharing sudah gamblang dijelaskan. Mulai dari pengertian
profit and loss sharing, jenis-jenis pembiayaan dalam ekonomi islam, prinsip-prinsip bagi hasil, dan
investasi berdasarkan bagi hasil. Sehingga memudahkan pembaca memahami artikel ilmiah ini.

6. Kekurangan atau kelemahan artikel

1. Kekurangan dari artikel ini yaitu tidak disebutkan secara detail nama daerah yang dijadikan objek
penelitian yang dilakukan. Hal itu dapat dilihat dari poin objek dan lokasi penelitian. Bagi
pembaca menimbulkan keraguan akan bentuk fakta objek penelitian yang dilakukan. Apakah
benar-benar dilakukan sebuah penelitian ataukah hanya sebuah karangan saja.

Saran kami dari pembaca, seharusnya penulis memaparkan secara detail lokasi penelitian yang
dilakukan. Tujuannya untuk memberikan kepastian kepada pembaca bahwa penulis benar-benar
melakukan penelitian yang dijadikan objek penulisan. Serta sebagai refrensi lokasi penelitian untuk
pembaca yang ingin mengulang penelitian tersebut dilokasi penelitian yang sama.

2. Tidak terdapat pemaparan, isi pembahasan teori dengan hasil penelitian yang diperoleh. Hasil
penelitian yang diperoleh pneyebab terjadinya kesalah pahaman diantara shahibul maal atau
pemilik modal bawang merah dengan mudharib atau penggarap bawang merah terjadi karena pada
saat akad tidak terdapatnya penulisan atau bukti atau dokumentasi dalam setiap kegiatan mulai dari
proses akad sampai panen (pembagian hasil). Namun didalam pembahasan atau isi tidak dijelaskan
seperti apa konsep akad dalam mudharabah atau investasi yang sesuai dengan ekonomi islam. Hal
ini membuat pembaca menjadi bertanya-tanya.

Saran kami dari pembaca, seharusnya penulis memberikan teori atau konsep akad yang ada terdapat
dalam akad bagi hasil atau profit and loss sharing.

3. Kemudian kelemahan atau kekurangan yang ditemukan pembaca, yaitu penulis masih belum
memberikan solusi dari penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Jika hasil penelitian yang
ditemukan penulis penyebab dari kesalahan pahaman petani bawang merah ketika mengalami
kerugian dalam usahanya yaitu tidak terdapatnya penulisan atau dokumentasi dalam setiap
kegiatan usahanya mulai dari proses akad sampai panen (bagi hasil).

Saran dari pemabaca, seharusnya penulis memberikan solusi dari penelitian yang ditemukan.
Tujuannya untuk dapat diterapakan bagi pembaca ketika menemui permasalahan yang sama. Dan
solusi tersebut bisa diterapakan kepada petani bawang merah yang menjadi objek penlitian penulis.

7. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat pembaca dari hasil pengamatan dan pemahaman pembada artikel ilmiah
ini bisa dilihat pada poin kesimpulan yang dipaparkan penulis. Ternyata hasil dari penlitian yang
dilakukan penulis dari permasalahan yang dihadapi petani bawang merah, yaitu terjadi kesalah
pahaman diantara mereka ketika melakukan kegiatan bagi hasil atau profit and loss sharing. Penulis
mengemukakan sematamata permasalahan tersebut terjadi diakibatkan tidak adanya penulisan
dalam setiap kegiatan mulai dari proses akad sampai panen (bagi hasil). Pembaca mendapatkan ilmu
baru tentang begitu besarnya proses penulisan atau dokumentasi dari proses bagi hasil mulai dari
akad sampai panen. Pembaca memehami jika penulisan tersebut tidak dilakukan oleh shahibul mall
dan mudharib salah satu penyebabnya gampang terjadi kesalah pamahan yang dapat memunculkan
permusuhan diatara shahibul maal dan mudharib.

Menurut pembaca manfaat penulisan pada saat proses bagi hasil adalah sebagai berikut:

a) Memberikan informasi tentang peristiwa yang sedang dilakukan

b) Sebagai bahan bukti

c) Sebagai bahan penelitian

d) Sebagai pertanggung jawaban dari orang yang melakukan kegiatan

e) Bahan pembuatan laporan

f) Sebagai alat Bukti hukum

Sumber: http://catatanrori.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai