Anda di halaman 1dari 8

Script, energi dan lingkugan kelompok 6.

Slide 1 : TECHNOLOGY COVENSIONAL ENERGY & RENEWABLE ENERGY

Slide 2 : Apa pengertian Konversi energi?

Konversi Energi (Energy Conversion) merupakan perubahan bentuk energi dari yang satu
menjadi bentuk energi lain. Hukum konservasi energi mengatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan (dibuat) ataupun di musnahkan akan tetapi dapat berubah bentuk dari bentuk yang
satu ke bentuk lainnya.
Teknik konversi energi merupakan salah satu bidang teknik yang mempelajari dan merancang
mesin yang dapat merubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. bentuk dari sumber
energi dan energi yang dikonversikannya bisa sangat bergaram dan luas, seperti energi panas, air,
gerak, angin hingga energi surya.

Slide 3 : Pengertian & Tujuan konversi energi


Sumber energi adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung maupun
melalui proses konversi atau transformasi.
Energi terbarukan merupakan sumber energi yang berasal dari sumber daya alam dan tidak
akan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan. Contoh dari energi terbarukan
adalah seperti sinar matahari, ombak, angin, dan air.
Energi konvensional atau energi tak terbarukan adalah semua energi yang ditemukan di alam
dengan cara yang terbatas, menggunakan bantuan teknologi membuat energi ini bisa
dimanfaatkan untuk kebutuhan energi di kehidupan sehari-hari.Contohnya adalah bensin, solar,
minyak, batu bara, gas alam, dst.
Tujuan utama dari teknik konversi energi adalah untuk menghentikan penggunaan bahan baku
energi yang bersumber dari pertambangan dan menggantinya dengan sumber energi terbarukan
seperti biodiesel,sehingga lingkungan alam tetap terjaga.

Slide 4 : Teknologi konversi energi konvesional


Sebagaimana definisi dari energy konvesional yaitu sumber energi yang tidak dapat tergantikan
dalam waktu singkat. beberapa sumber energy konvesional bersumber dari bahan bakar fosil
yang terdiri dari batu bara, minyak bumi, PLTU berfungsi untuk menghasilkan energi listrik
dengan cara mengkonversi energi kimia menjadi energi mekanis, dan selanjutnya menjadi energi
listrik
PLTU dibagi menjadi dua jenis, yaitu PLTU berbahan bakar fosil dan PLTU berbahan bakar
nuklir. PLTU berbahan bakar fosil menggunakan batubara, minyak, atau gas alam sebagai bahan
bakar utamanya. Sedangkan PLTU berbahan bakar nuklir menggunakan bahan bakar nuklir
seperti uranium sebagai bahan bakar utamanya.
Untuk dapat mengkonversi energi kimia menjadi energi mekanis, PLTU menggunakan sebuah
mesin uap (boiler). Bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan uap adalah batubara,
minyak, atau gas alam. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah salah satu jenis pembangkit
listrik yang menggunakan energi panas untuk menggerakkan turbin uap. Air yang dipanaskan
oleh boiler, selanjutnya menuju turbin uap. Tekanan uap yang dihasilkan oleh boiler mendorong
roda turbin berputar. Energi kinetik yang dihasilkan oleh turbin uap kemudian diubah menjadi
energi listrik oleh generator

Slide 5 : Berikut adalah cara kerja panel surya

Slide 6 : Teknologi konversi energi terbarukan


Beberapa teknologi konversi energi terbarukan antara lain sebagai berikut

1. Teknologi PV (photovoltaic)
Merupakan teknologi yang mengubah cahaya matahari menjadi energy listrik, nama alatnya
adalah sel surya atau lebih dikenal dengan modul surya. Matahari adalah sumber energi cahaya
yang dapat dimanfaatkan langsung atau dapat juga kita ubah menjadi bentuk energi lain, seperti
energi panas dan energi listrik. Cahaya matahari ini memiliki partikel-partikel energi yang
disebut "foton". Saat cahaya matahari mengenai sel surya, energi foton ini akan membangkitkan
elektron-elektron yang ada dalam material sel surya tersebut sehingga menghasilkan tegangan
(voltase) listrik. Itulah mengapa disebut photovoltaic karena berasal dari kata photo yang berarti
foton atau cahaya, dan voltaic yang berarti voltase atau tegangan listrik.

2. Teknologi konversi energy gelombang


merupakan teknologi untuk merubah energi gelombang menjadi energi lain salah satunya
menjadi energi Mekanik. Cara kerjanya yaitu Energi gelombang ditangkap oleh pelampung yang
selanjutnya digunakan untuk menggerakan batang torak yang terhubung dengan pompa piston.
Dorongan piston pada silinder pompa mengakibatkan air memiliki tekanan yang lebih besar dari
tekanan sekitarnya.

Slide 7 :

3. Teknologi konversi energy angin (Teknologi turbin angin)


Energi angin dapat dimanfaatkan menggunakan teknologi turbin angin. Turbin angin akan
mengkonversi energy kinetic angin menjadi energy listrik. Turbin angin merupakan elemen
utama dari sebuah pembangkit listrik tenaga angin. Sudu (blade) pada turbin akan digerakan oleh
angin, yang kemudian menggerakan generator untuk menghasilkan listrik.

4. Teknologi konversi biomasa


Biomassa merupakan istilah yang mengacu pada semua senyawa organik. Energy biomassa
dapat berasal dari pertanian, peternakan, hutan, alga, dan juga sampah organik. Penggunaan
biomassa untuk menghasilkan panas secara sederhana yaitu biomassa langsung dibakar dan
menghasilkan panas. Dan panas hasil pembakaran akan dikonversi menjadi energi listrik melalui
turbin dan generator. Panas hasil pembakaran biomassa akan menghasilkan uap dalam boiler.
Uap akan ditransfer kedalam turbin sehingga akan menghasilkan putaran dan menggerakan
generator. Putaran dari turbin dikonversi menjadi energi listrik melalui magnet-magnet dalam
generator. Agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar maka diperlukan teknologi untuk
mengkonversi biomassa dihasilkan. Secara umum teknologi konversi energi biomassa menjadi
bahan bakar dapat dibedakan menjadi tiga antara lain :

 Pembakaran langsung, Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana

karena pada umumnya biomassa dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu

dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam penggunaan

 Konversi termokimiawi, Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan

perlakuan termal untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar.

 Konversi biokimiawi, merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan mikroba

dalam menghasilkan bahan bakar.

Slide 8 : Dampak Positif dan Negatif Teknologi Konversi Energi Konvensional


Teknologi konversi energi konvensional memiliki dampak positif dan negatif pada lingkungan.

Slide 9 : Dampak Positif energi konvensional :


 Sumber Energi yang Tersedia:
Energi konvensional memberikan sumber energi yang luas dan dapat diakses dengan mudah
seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

 Energi konvensional menghasilkan energi secara konsisten(stabil) dan dapat diandalkan


untuk digunakan dalam mencukupi kebutuhan energi sehari-hari.

 Memiliki efisiensi yang tinggi:


Energi konvensional juga memiliki efisiensi yang tinggi dalam menghasilkan energi. Bahan
bakar fosil dapat menghasilkan energi dengan jumlah yang besar dibandingkan dengan
ukuran yang kecil. Sehingga dapat digunakan dalam jumlah yang sedikit namun dapat
memberikan output yang tinggi. Menyediakan listrik, bahan bakar transportasi, dan sumber
daya energi yang dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri.

 Kemampuan Menyimpan Energi dalam Kapasitan Besar :


Energi konvensional dapat menyimpan energi dalam kapasitas besar, yang memungkinkan
penggunaan energi saat dibutuhkan.

 Menghasilkan Energi yang Dapat Ditransmisikan Jarak Jauh :


Energi konvensional dapat menghasilkan energi yang dapat ditransmisikan jarak jauh dan
digunakan di lokasi yang berbeda.

Slide 10 : Dampak negative energi konvensional :


 Emisi Gas Rumah Kaca :
Penggunaan energi konvensional menyebabkan emisi gas rumah kaca yang menghangatkan
bumi. Dimana terjadi perubahan iklim dan pemanasan global yang dapat menyebabkan
dampak lingkungan yang merusak, seperti banjir, kekeringan, dan kenaikan permukaan laut.
 Pencemaran Udara :
Pembakaran sumber energi konvensional melepaskan gas-gas, karbon dioksida (CO2),
nitrogen oksida (NO2),dan sulfur dioksida (SO2), dan partikel debu yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan manusia seperti penyakit pernapasan, meningkatkan risiko
kematian akibat stroke, penyakit jantung, dan kanker paru-paru.
 Pencemaran Air :
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi
yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan
pencemaran perairan.
 Kerusakan Tanah :
Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan, dimana
membutuhkan lahan yang luas untuk infrastruktur seperti jalan akses, jaringan pipa, fasilitas
pengolahan dan penyimpanan limbah. Hal ini dapat sangat merusak sehingga tanah tidak
akan dapat pulih, meski operasi ekstraksi selesai. Hilangnya habitat ini merupakan dampak
lingkungan negatif yang serius dari bahan bakar fosil.
 Menyebabkan Pengasaman Laut :
Penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon yang masuk ke atmosfer juga
berdampak pada kimia laut. Ketika laut menjadi lebih asam, maka semakin sedikit kalsium
karbonat yang tersedia untuk tiram, lobster, dan banyak organisme laut lainnya. Tentunya ini
dapat memberikan dampak negatif bagi keseluruhan rantai makanan.
 Efek Ketergantungan :
Ketergantungan pada sumber energi yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui, seperti
minyak bumi dan batu bara yang semakin sulit ditemukan dan menyebabkan kerusakan
lingkungan selama proses pengeboran dan transportasi.
Slide 11 : DAMPAK POSITIVE ENERGI TERBARUKAN :
 Tersedia melimpah di alam, tidak akan habis, dan ramah lingkungan yang dapat mengurangi
pencemaran udara dan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi.
 Sumber energi terbarukan bisa dimanfaatkan secara gratis.
 Perawatan relatif lebih mudah dan murah dibandingkan teknologi yang memanfaatkan energi
tak terbarukan.
 Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja.
 Bebas dari fluktuasi harga seperti yang dialami energi fosil kayak batu bara, minyak bumi,
dan gas bumi.
 Lebih murah daripada energi fosil dalam jangka panjang. Beberapa terknologi mudah
diterapkan di daerah-daerah terpencil.
 Produksi bisa dihasilkan di berbagai tempat, tak perlu disentralisasi.

Slide 12 : DAMPAK NEGATIVE ENERGI TERBARUKAN :


 Biaya awal besar atau investasi yang membutuhkan dana yang cukup banyak.
 Sebagian besar sumber energi terbarukan terkendala oleh faktor cuaca.
 Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan dalam sistem
penyimpanan seperti baterai supaya tidak terbuang sia-sia.
 Masing-masing sumber energi terbarukan memiliki kelemahan teknis dan sosialnya sendiri.
 Beberapa teknologi pemanfaatan energi terbarukan masih bersifat eksperimental seperti
energi gelombang laut, energi pasang surut air laut, dan energi panas.

Slide 13 : Upaya menjaga teknologi konversi energi konvensional dan energi terbarukan
dapat dilakukan dengan beberapa cara :

 Peningkatan kesadaran:
Peningkatan kesadaran mengenai pentingnya penghematan energi dan pentingnya
pengurangan emisi. Hal ini dapat membantu menjaga teknologi konversi energi konvensional
dan terbarukan agar tetap relevan dan berkelanjutan.

 Teknologi konversi energi harus terus ditingkatkan efisiensinya agar penggunaan energi
menjadi lebih hemat dan efektif. Teknologi baru dan inovasi harus ditemukan dan
dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi.

 Hemat Penggunaan Energi:


Salah satu cara paling efektif untuk menjaga teknologi konversi energi konvensional dan
energi terbarukan adalah dengan menghemat penggunaan energi sehari-hari. Misalnya,
matikan lampu saat tidak digunakan.

 Gunakan Lampu Hemat Energi:


Mengganti lampu pijar dengan lampu hemat energi seperti lampu LED dapat membantu
mengurangi penggunaan listrik.

 Kurangi Penggunaan Kendaraan Bahan Bakar Fosil: Mengurangi penggunaan kendaraan


pribadi dengan menggunakan transportasi umum, berjalan kaki atau bersepeda adalah cara
lain untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan menjaga teknologi konversi energi.

Slide 14 : Kelebihan dan Kekurangan Dari Pemanfaatan Energi Konvensional


dan Energi Terbarukan

ENERGI KONVENSIONAL
Kelebihan :
 Ekstraksi bahan bakar fosil biasanya relatif sederhana, seperti penyimpanan dan
pengangkutan bahan-bahan.
 Karena massifikasi jenis metode ini, biaya terkait (ekstraksi, infrastruktur, transportasi)
jauh lebih rendah dibandingkan dengan struktur biaya energi alternatif.
 Energi konvensional digunakan secara luas di seluruh planet ini, yang telah
mengkonsolidasikannya sebagai proses menghasilkan listrik yang umum dan tervalidasi
di seluruh dunia.

Kekurangan :
 Sumber ekstraksi sumber daya tak terbarukan semakin terbatas. Langkah-langkah harus
diambil ketika kekurangan input ini ditekankan.
 Pembangkit termoelektrik menghasilkan emisi gas yang berpolusi selama proses
pembakaran, seperti: metana dan karbon dioksida.
 Dalam kasus pembangkit listrik tenaga nuklir, jenis proses ini dapat menghasilkan limbah
radioaktif yang berdampak besar bagi kemanusiaan, jika proses tersebut tidak dimonitor
dan dikendalikan dengan benar.

Slide 15 : ENERGI TERBARUKAN


Kelebihan :
 Tersedia melimpah di alam, tidak akan habis, dan ramah lingkungan
 Sumber energi terbarukan bisa dimanfaatkan secara gratis.
 Perawatan relatif lebih mudah dan murah dibandingkan teknologi yang memanfaatkan
energi tak terbarukan.
 Mandiri energi, tidak perlu mengimpor energi tak terbarukan atau energi fosil dari luar
negeri.
 Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja.
 Bebas dari fluktuasi harga seperti yang dialami energi fosil kayak batu bara, minyak
bumi, dan gas bumi.
 Lebih murah daripada energi fosil dalam jangka panjang. Beberapa terknologi mudah
diterapkan di daerah-daerah terpencil.
 Produksi bisa dihasilkan di berbagai tempat, tak perlu disentralisasi.
Kekurangan :

 Biaya awal besar atau investasi yang membutuhkan dana yang cukup banyak
 Sebagian besar sumber energi terbarukan terkendala oleh faktor cuaca.
 Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan dalam sistem
penyimpanan seperti baterai supaya tidak terbuang sia-sia.
 Masing-masing sumber energi terbarukan memiliki kelemahan teknis dan sosialnya
sendiri.
 Beberapa teknologi pemanfaatan energi terbarukan masih bersifat eksperimental seperti
energi gelombang laut, energi pasang surut air laut, dan energi panas.

Slide 16 : Macam macam mesin energi konversi


Mesin mesin fluida (pompa, kompresor), mesin mesin kalor (motor bakar, turbin gas, turbin uap,
dan refrigerator). Demikian pula sistem konversi energi terbarukan (pembangkit listrik tenaga
matahari, pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga biomassa, dan lain lain)

Anda mungkin juga menyukai