Script
Script
Konversi Energi (Energy Conversion) merupakan perubahan bentuk energi dari yang satu
menjadi bentuk energi lain. Hukum konservasi energi mengatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan (dibuat) ataupun di musnahkan akan tetapi dapat berubah bentuk dari bentuk yang
satu ke bentuk lainnya.
Teknik konversi energi merupakan salah satu bidang teknik yang mempelajari dan merancang
mesin yang dapat merubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. bentuk dari sumber
energi dan energi yang dikonversikannya bisa sangat bergaram dan luas, seperti energi panas, air,
gerak, angin hingga energi surya.
1. Teknologi PV (photovoltaic)
Merupakan teknologi yang mengubah cahaya matahari menjadi energy listrik, nama alatnya
adalah sel surya atau lebih dikenal dengan modul surya. Matahari adalah sumber energi cahaya
yang dapat dimanfaatkan langsung atau dapat juga kita ubah menjadi bentuk energi lain, seperti
energi panas dan energi listrik. Cahaya matahari ini memiliki partikel-partikel energi yang
disebut "foton". Saat cahaya matahari mengenai sel surya, energi foton ini akan membangkitkan
elektron-elektron yang ada dalam material sel surya tersebut sehingga menghasilkan tegangan
(voltase) listrik. Itulah mengapa disebut photovoltaic karena berasal dari kata photo yang berarti
foton atau cahaya, dan voltaic yang berarti voltase atau tegangan listrik.
Slide 7 :
karena pada umumnya biomassa dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu
perlakuan termal untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar.
Slide 13 : Upaya menjaga teknologi konversi energi konvensional dan energi terbarukan
dapat dilakukan dengan beberapa cara :
Peningkatan kesadaran:
Peningkatan kesadaran mengenai pentingnya penghematan energi dan pentingnya
pengurangan emisi. Hal ini dapat membantu menjaga teknologi konversi energi konvensional
dan terbarukan agar tetap relevan dan berkelanjutan.
Teknologi konversi energi harus terus ditingkatkan efisiensinya agar penggunaan energi
menjadi lebih hemat dan efektif. Teknologi baru dan inovasi harus ditemukan dan
dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi.
ENERGI KONVENSIONAL
Kelebihan :
Ekstraksi bahan bakar fosil biasanya relatif sederhana, seperti penyimpanan dan
pengangkutan bahan-bahan.
Karena massifikasi jenis metode ini, biaya terkait (ekstraksi, infrastruktur, transportasi)
jauh lebih rendah dibandingkan dengan struktur biaya energi alternatif.
Energi konvensional digunakan secara luas di seluruh planet ini, yang telah
mengkonsolidasikannya sebagai proses menghasilkan listrik yang umum dan tervalidasi
di seluruh dunia.
Kekurangan :
Sumber ekstraksi sumber daya tak terbarukan semakin terbatas. Langkah-langkah harus
diambil ketika kekurangan input ini ditekankan.
Pembangkit termoelektrik menghasilkan emisi gas yang berpolusi selama proses
pembakaran, seperti: metana dan karbon dioksida.
Dalam kasus pembangkit listrik tenaga nuklir, jenis proses ini dapat menghasilkan limbah
radioaktif yang berdampak besar bagi kemanusiaan, jika proses tersebut tidak dimonitor
dan dikendalikan dengan benar.
Biaya awal besar atau investasi yang membutuhkan dana yang cukup banyak
Sebagian besar sumber energi terbarukan terkendala oleh faktor cuaca.
Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan dalam sistem
penyimpanan seperti baterai supaya tidak terbuang sia-sia.
Masing-masing sumber energi terbarukan memiliki kelemahan teknis dan sosialnya
sendiri.
Beberapa teknologi pemanfaatan energi terbarukan masih bersifat eksperimental seperti
energi gelombang laut, energi pasang surut air laut, dan energi panas.