Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI

OLEH :
MIRACLE CHRISTANIA PUTRI DAROEL
221011050193

Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam


Program Studi Farmasi
Universitas Sam Ratulangi
Manado
2023
Kata pengantar

Segala puji dan syukur di panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan kebijaksanaan-Nya kepada kita semua sehingga penyusunan praktikum sampai ke
laporan praktikum kimia organik identifikasi gugus fungsi telah terlaksa dengan segala baik.

Tujuan dari penulisan laporan praktikum kimia organik ini adalah untuk memenuhi tugas pada
matakuliah kimia organik, selain itu laporan ini juga di tuliskan dengan tujuan menambah
wawasan tentang identifikasi gugus fungsi yang telah di pelajari bersama. Dengan tersusunnya
laporan praktikum ini kiranya pembaca bisa lebih mengenal, memahami dan mengidentifikasi
gugus fungsi pada senyawa oraganik

Ucapan teirmakasih tertuju kepada semua pihak yang membantu dalam jalannya presentasi
sampai kepada penyusunan laporan praktikum sehingga bisa di selesaikan sebagaimana seperti
yang seharusnya. Laporan praktikum ini masih jauh dari kata kesempurnaan oleh karenanya
saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan oleh penyusun laporan ini perihal demi
peningkatan pengetahuan dalam penulisan laporan laporan berikutnya

Manado , 7 Maret 2023

Miracle Christania Putri Daroel


DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................................................2
I. PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1. Latar belakang praktikum.................................................................................................4
Tujuan praktikum.........................................................................................................................4
DASAR TEORI...............................................................................................................................5
METODE PENELITIAN................................................................................................................6
Identifikasi Alkohol ( Uji permanganat (KMnO4)......................................................................6
Identifikasi Alkohol ( Uji Lukas )................................................................................................6
Identifikasi Aldehid & Keton.......................................................................................................7
Identifikasi Aldehid & Keton.......................................................................................................7
Identifikasi Asam karboksilat dan Ester......................................................................................7
Identifikasi Eter............................................................................................................................8
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHSAN.............................................................................9
Identifikasi Gugus fungsi alkohol................................................................................................9
Identifikasi Gugus Fungsi Aldehid dan Keton.............................................................................9
Kesimpulan....................................................................................................................................12
VI. References...............................................................................................................................13
1. PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang praktikum

Gugusan atom tertentu pada beberapa molekul organik lebih reaktif danmemiliki sifat-sifat kimia
yang khas. Gugus fungsional adalah bagian reaktif darimolekul organik yang melangsungkan
reaksi dan hasilnya dapat diramalkan.Banyak gugus fungsional yang mengandung atom selain
atom karbon danmemiliki pasangan elektron bebas pada atom tersebut. Misalnya, ikatan -C=C-
dalam senyawa alkena bereaksi dengan Br 2 dan HBr pada reaksi adisi. Olehkarenaitu, ikatan
C=C tergolong gugus fungsional. Beberapa gugus fungsionalyang penting yaitu diantaranya, C-
H (Alkana), C=C (alkena), -OH (Alkohol), -O-(Eter), -NH2(Amina). Alkohol dan eter
merupakan senyawa karbon yangmengandung atom oksigen berikatan tunggal. Kedudukan
ataom oksigen didalamalcohol dan eter serupa dengan kedudukan atom oksigen yang terikat
pada atomhidrogen molekul lain. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa struktur alcoholsama
dengan struktur air, dimana satu atom H pada air merupakan residuhidrokarbon (gugus alkil)
pada alcohol. Sementara itu, struktur eter dikatakansama dengan struktur itu, dimana kedua atom
H pada air merupakan gugus alkil pada eter. Gugus fungsi mengacu pada atom tertentu yang
terikat dalam susunantertentu yang memberikan sifat fisik dan kimia tertentu pada suatu
senyawa.Gugus fungsi adalah sekelompok atom yang bertanggung jawab untuk
reaksikarekteristik senyawa. Gugus fungsi memainkan peran penting dalammengarahkan dan
mengendalikan reaksi organik

I.2 Tujuan praktikum

Tujuan dari praktikum identifikasi gugus fungsi adalah untuk mengenal, memahami dan
mengidentifikasi gugus fungsi senyawa organik yang ada dalam ( Alkohol, Aldehid, Keton,
Asam Karboksliat, Ester & Eter).
2. DASAR TEORI
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan
struktur dan sifat suatu senyawa. Senyawa- senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama
dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.

 Alkohol merupakan nama suatu golongan senyawa organik yang tersusun dari unsur C,
H, O dengan struktur yang khas. Bila ditinjau dari kemanfaatannya dalam sintesis
senyawaorganik, alkohol mempunyai peranan penting. Hal ini dikarenakan alkohol dapat
dibuatmenjadi berbagai senyawa organik yang termasuk golongan lain, misalnya alkil
halida,aldehida, keton, dan asam karboksilat. Disamping manfaatnya yang cukup banyak,
alkohol juga mempunyai struktur yang cukup beragam yang semuanya ditandai oleh
adanya gugus – OH (alkohol) sebagai gugus fungsi golongan alkohol.
 Aldehida dan Keton adalah nama dua golongan senyawa organik yang masing-
masingmengandung unsur-unsur C, H, dan O. Kedua golongan senyawa ini mempunyai
gugusfungsi karbonil oleh karena itu diantara keduanya terdapat beberapa persamaan
sifat. Rumusumum aldehida adalah dan untuk keton . Dari rumus umum tersebut dapat
diketahui perbedaan antara atom atau gugus yang terikat pada gugus karbonil perbedaan
inilah yang mengakibatkan aldehida dan keton tidak memiliki sifat identik
 Asam karboksilat gugus –COOH terikat pada gugus alkil (R-) atau gugus aril
(Ar-).Meskipun mengikat gugus –COOH dapat berupa gugus alifatik atau aromatik,
jenuh atautidak jenuh, tersubtitusi atau tidak tersubtitusi, sifat yang diperlihatkan oleh
gugus –COOHtersebut pada dasarnya sama. Disamping terdapat asam yang mengandung
sebuah guguskarboksil (asam monokarboksilat), diketahui ada juga asam yang memiliki
dua buah guguskarboksil (asam dikarboksilat) maupun tiga buah gugus karboksil (asam
trikarboksilat)Perbedaan banyaknya gugus –COOH ini tidak mengakibatkan perubahan
sifat kimia yangmendasar
 Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih)
atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan
dengan R'). Eter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar 110° dan jarak C-O
sekitar 140 pm.

3. METODE PENELITIAN

Identifikasi Alkohol ( Uji permanganat (KMnO4)

Prosedur kerja Identifikasi alkohol (KMnO4)

Alat dan baham : 1. Larutan A (etanol) 12 tetes, ditambahkan dengan H2SO4 sebanyak 3
tetes kemudian ditambahkan 5 tetes KMnO4. menunjukkan adanya
 Tabung reaksi reaksi antara etanol dan KMnO4 dimana larutan yang awalnya berwarna
 Rak tabung reaksi ungu berubah menjadi warna merah.
 Pipet tetes
 Gelas Ukur 2. Larutan B (2-propanol) 12 tetes ditambahkan dengan asam sulfat
 Etanol (H2So4) sebanyak 3 tetes dan 5 tetes KMnO4. Kemudian di kocok dan
 2-Propanol memperlihatkan adanya reaksi dimana larutan yang awalnya berwarna
 Tertier Butanol ungu menjadi warna merah seperti pada etanol.
 KMnO4 3. Larutan C (tersier Butanol) 12 tetes ditambahkan dengan H2So4
 Pereaksi Lucas (asam sulfat) sebanyak 3 tetes kemudian di uji dengan 5 tetes KMnO4,
 H2SO4 sehingga tidak menunjukkan adanya reaksi antara tersier dengan
KMnO4 karena tidak adanya perubahan warna dari larutan tersebut

Identifikasi Alkohol ( Uji Lukas )

Alat dan bahan : Prosedur kerja identifikasi alkohol ( Uji Lucas)

 Tabung reaksi 1. Larutan A (etanol) 12 tetes ditambahkan dengan reagen lucas 12 tetes.
 Rak tabung reaksi Dikocok hasil nya larutan tetap bening.
 Pipet tetes
 Gelas Ukur 2. Larutan B (2-propanol) 12 tetes ditambahkan dengan reagen lucas 12
 Etanol tetes. Dikocok hasilnya larutan bening.
 2-Propanol 3. Larutan C (tersier Butanol) 12 tetes ditambahkan dengan reagen lucas 12
 Tertier Butanol tetes. Dikocok hasilnya larutan keruh
 Pereaksi Lucas
Identifikasi Aldehid & Keton

Alat dan bahan : Uji Fehling A & B


 Penangas air
pertama adalah dengan menguji dengan sample reagen formalin dan aseton
 Pipet tetes
menggunakan reagen fehling A dan B, Siapkan masing-masing sample
 Tabung reaksi
Sebanyak 2ml kedalam tabung reaksi Kemudian tambahkan fenling A dan
 Aseton
fehling B Sebanyak 1ml ke masing-masing Sample. lalu di Kocok Sample
 Formalin
tersebut lalu kemudian kedua sample dimasukan ke dalam Penangas air
 fehling A dan B
yang sudah Panas lalu kemudian amati perubahan yang terjadi.
 Tollens

Identifikasi Aldehid & Keton

Alat dan bahan : Uji Tollens


 Penangas air Pada percobaan berikutnya menguji sampel formalin dan aseton dengan
 Pipet tetes pereaksi tollens Pertama, siapkan sebanyak 2ml reagen tollens formalin ke
 Tabung reaksi
dalam dua tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 2ml formalin dan di
 Aseton
tabung yang lain 2 ml aseton. Selanjutnya kita tambahkan 20ml atau 40
 Formalin
tetes pada masing-masing sample ke dalam reaktan tolens
 Tollens

Identifikasi Asam karboksilat dan Ester

Asam Asetat (CH3COOH


Alat dan bahan : Asam Benzoat (C6H5COOH)
Tabung reaksi Pipet tetes
Asam Klorida (HCL)
Gelas piala Kaki tiga
Asam salisilat (HOC6H4COOH)
Kawat kasa Spatula
Asam sulfat (H2SO4)
Barium Hiroksida (Ba(OH)2)
Besi (III) Klorida (FeCl3)
Etanol (C2H5OH)
Kalium Permanganat (KMnO4)
Natrium Karbonat (NaHCO3)
Uji Pengendapan FeCl3 Uji AgNO3 dan Basa

1. Asam benzoate sebanyak 5 mg dimasukkan ke 1. Asam asetat dan oksalat dimasukkan sebanyak 1 ml ke
dalam tabung reaksi dan dilarutkan dalam NaOH. dalam 3 tabung reaksi.
2. Kemudian ditambahkan HCl sampai netral dan 2. Kemudian ditambahkan 5 tetes larutan AgNO3, perubahan
dimasukkan FeCl3 5 tetes yang terjadi di amati.
3. lalu perubahan yang terjadi diamati. 3. Selanjutnya, dipanaskan dan diamati perubahannya.
Prosedur yang sama dilakukan dengan penambahan Ba(OH)2.

Uji KMnO4 Reaksi substitusi (Esterifikasi)

1. Senyawa yang mengandung gugus karboksilat


1. Asam asetat, benzoate, dan salisilat sebanyak
0,1g/1ml dimasukkan ke dalam masing-masing dimasukkan sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi.
tabung reaksi yang berbeda.
2. Kemudian tambahkan 2 ml etanol dan beberapa tetes asam
2. Kemudian ditambahkan 2 tetes larutan KMnO4 sulfat pekat. Selanjutnya didinginkan dan ditambahkan
dan diamati perubahan yang terjadi. NaHCO3 lalu diamati.

3. Bau yang keluar menandakan terbentuknya ester.

Identifikasi Eter
Alat dan bahan :
 Tabung reaksi 1. Lakukan pengisian pada tabung I dengan ± 1 ml etanol
 Rak tabung reaksi dan tabung II dengan ± 1 ml dietil eter.
 Pipet tetes 2. Masukan sepotong logam Na (± 1 mm3) pada tabung II
 logam Na (padat) maupun I.
 Etanol 3. Amati hasilnya.
 dietil Eter
4. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHSAN

Identifikasi Gugus fungsi alkohol


Tes Indikator Reaksi Pengamatan
1. Kalium Permanganat Larutan A (Mek etanol) Larutan Ungu menjadi merah
(KmnO4) (bereaksi)

Larutan B (2-Propanol) Larutan Ungu menjadi merah


(bereaksi)
Larutan C (Tersier Butanol) Larutan ungu tetap ungu (tidak
bereaksi
2. Lucas Larutan A (Mek etanol) Larutan tetap bening
Larutan B (2-Propanol) Larutan tetap bening
Larutan C (Tersier Butanol) Larutan menjadi keruh

 Uji Kalium Permanganat (KMnO4)


Untuk mengidentifikasi larutan alkohol A, B, dan C dicampurkanlah masing-masing
larutan A, B, dan C dengan H2SO4 (asam sulfat) sehingga berwarna ungu kemudian terjadi
reaksi oksidasi dengan Kalium permanganat dan didapatkan bahwa larutan A dan B bereaksi,
sedangkan larutan C tidak bereaksi.
 Uji Lucas
Pada percobaan kedua berfungsi untuk membedakan antara alkohol primer, sekunder dan
tersier. Alkohol tersier bereaksi dengan reagen Lucas untuk menghasilkan kekeruhan
walaupun tanpa pemanasan, sementara alkohol sekunder melakukannya dengan pemanasan.
Alkohol primer tidak bereaksi dengan reagen Lucas. Larutan C bereaksi dengan reagen lucas
sehingga sedangkan larutan A dan B tidak bereaksi.

Identifikasi Gugus Fungsi Aldehid dan Keton


Tes Indikator Reaksi Pengamatan
Uji Fehling A+B Larutan D (Aseton) Pertama-tama endapan biru tua kemudian menjadi
larutan berwarna biru setelah dipanaskan.
Larutan E (Formalin) Larutan berwarna biru kemudian menjadi warna merah
bata setelah dipanaskan
Uji Tollens Larutan D (Aseton) Larutan menjadi keruh, tidak ada endapan cermin
perak.
Larutan E (Formalin) Larutan menjadi sedikit abu-abu dan terdapat endapan
cermin perak.
 Uji Fehling A + B
Berdasarkan Pengamatan Larutan D tidak bereaksi dengan pereaksi fehling karena dapat
dilihat dari warna larutannya tetap biru tua dan tidak berubah menjadi merah bata walau
dipanaskan. Sedangkan pada larutan E pereaksi fehling bereaksi dilihat dari pereaksi fehling
yang mengoksidasi larutan E sehingga warnanya berubah menjadi merah bata.
 Uji Tollens
Berdasarkan pengamatan larutan Dtidak bereaksi dengan tollens dilihat dari tidak adanya
endapan cermin perak, sedangkan larutan E bereaksi terhadap pereaksi Tollens dilihat dari
terbentuknya endapan cermin perak.

3.4. Identifikasi Gugus Fungsi Asan karboksilat dan Ester


Tes Indikator Perlakuan Pengamatan
Uji Dimasukkan asam benzoat ke tabung 1 Spatula asam benzoat, 6 tetes NaOH.
Pengendapan reaksi dan dilarutkan dengan NaOH
FeCl3 Ditambahkan HCl sampai netral pH = 7
Ditambahkan FeCl3 5 tetes Larutan jingga kehitaman dan ada
endapan putih
Diamati perubahan yang terjadi Perubahan Warna
Uji KmnO4 Dimasukkan 0,1 g/1 ml asam asetat, 1 spatula asam benzoat, dan 5 tetes
benzoat, dan salisilat kedalam masing- asam asetat dan salisilat.
masing tabung pereaksi .
Ditambahkan 2 tetes larutan KmnO4 5 tetes KmnO4
Diamati perubahan yang terjadi Asam asetat + KmnO4 →larut dan
berwarna ungu tua
Asam benzoat + KmnO4 → tidak larut
dan berwarna ungu muda
Asam salisilat + KMnO4 → tidak larut
dan warna bening dengan endapan
hitam.
Uji AgNO3 dan Dimasukkan 1 ml asam asetat, dan 4 tetes asam asetat dan 4 tetes asam
Basa oksalat ke dalam tabung reaksi. oksalat
Ditambahkan 5 tetes AgNO3 dan diamati Asam oksalat + AgNO4 → larutan putih
perubahannya. dan banyak endapan
Dipanaskan dan diamati perubahannya Asam asetat + AgNO4 → larutan bening
dan tidak ada endapan
Dilakukan prosedur yang sama dengan Asam oksalat + Ba(OH)2 → larutan
penambahan Ba (OH)2 bening dan sedikit endapan
Asam asetat + Ba(OH)2 → larutan
bening dan tidak ada endapan
Tes Indikator Perlakuan Pengamatan
Reaksi Dimasukkan 1 ml senyawa yang 4 tetes asam salisilat
Esterifikasi mengandung gugus karboksilat ke dalam
tabung reaksi
Ditambahkan 2 ml etanol dan beberapa 8 tetes etanol, 4 tetes asam sulfat dan
tetes asam sulfat pekat menghasilkan panas
Didinginkan dan ditambahkan NaHCO3- 5 tetes NaHCO3-
Diamati bau yang keluar menandakan Bau seperti aroma apel
terbentuknya ester

 Reaksi Pengendapan FeCl3


Pada larutan asam benzoat diamati adanya perubahan warna menjadi jingga kehitaman
dan ada endapan putih, yang berarti asam benzoat bereaksi terhadap reaksi pengendapan
FeCl3
 Uji KMnO4
Pada larutan asam benzoat terjadi perubahan warna ungu dan tidak terjadi kelarutan. Pada
larutan asam asetat terjadi perubahan warna ungu muda dan kelarutan. Pada asam oksalat
tidak terjadi kelarutan dan perubahan warna bening dengan endapan hitam. Berarti larutan
asam masing-masing bereaksi terhadap KMnO4
 Uji AgNO3 dan Basa
Pada larutan asam asetat dihasilkan larutan bening dan tidak ada endapan. Sedangkan
pada asam oksalat dihasilkan larutan bening dengan sedikit endapan putih. Kemudian
dipanaskan dan diamati perubahannya. Kemudian prosedur yang sama dilakukan dengan
penambahan Ba(OH)2. Pada larutan asam asetat, dihasilkan larutan bening dan tidak ada
endapan. Sedangkan, pada larutan asam oksalat dihasilkan larutan bening dengan sedikit
endapan putih
 Reaksi esterifikasi
Bau yang dihasilkan pada percobaan ini seperti bau buah apel. Hasil yang diperoleh
menunjukkan reaksi negatif. Menurut literatur, seharusnya asam salisilat ketika bereaksi
dengan alkohol menghasilkan aroma seperti pisang (Rasyid, 2006). Hal ini terjadi karena
aroma yang dihasilkan tidak terlalu mencolok sehingga sulit ubtuk mengidentifikasikan
bau ester tersebut.

4.4. Identifikasi Gugus Fungsi Eter


Tes Indikator Reaksi Pengamatan
Logam Na Tabung 1 (etanol(C₂H₆O)) Menghasilkan reaksi berupa gelembung-
gelembung gas sampai logam Na habis.
Tabung 2 (Dietil Eter Tidak Bereaksi
(CH3OCH3))

Alkohol dan Eter memiliki rumus molekul yang sama yaitu CnH O, oleh karena itu dari
keduanya perlu diuji. Untuk membedakan antara senyawa alkohol dan eter dapat dibedakan
dengan menambahkan masing – masing larutan dengan logam aktif. Pada percobaan ini logam
aktif yang digunakan adalah logam Na. Tabung 1 dan 2 direaksikan dengan logam Na. Ternyata
dari kedua larutan tersebut setelah diuji memiliki hasil yang berbeda. Saat tabung 2 direaksikan
dengan logam Na, cenderung lebih sukar untuk bereaksi, namun pada tabung 1 setelah
direaksikan dengan Na cenderung lebih cepat bereaksi dengan ditandai munculnya gelembung –
gelembung gas pada logam Na

5. Kesimpulan
1. Larutan A merupakan alkohol primer. Selain karena larutan A adalah etanol yang merupakan
salah satu contoh alkohol primer, larutan A bereaksi terhadap KMnO4 tetapi tidak bereaksi pada
pereaksi lucas. Larutan A dapat teroksidasi menjadi aldehid dan ataupun asam karboksilat.
2. Larutan B merupakan alkohol sekunder. Selain karena larutan B adalah 2-Propanol yang
merupakan salah satu contoh alkohol sekunder, larutan B bereaksi terhadap KmnO4 tetapi tidak
bereaksi pada pereaksi lucas karena tidak dipanaskan. Larutan B tidak dapat teroksidasi menjadi
keton.
3. Larutan C merupakan alkohol tersier. Selain karena larutan C adalah tersier butanol yang
merupakan alkohol tersier, larutan C tidak bereaksi terhadap KmnO4 tetapi bereaksi pada
pereaksi Lucas. Larutan C tidak dapat teroksidasi.
4. Larutan D merupakan senyawa keton yang tidak dapat teroksidasi lebih lanjut.
5. Larutan E merupakan aldehid dan dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat sehingga lebih
asam apabila dibandingkan dengan keton.
6. Uji pengendapan dengan FeCl3 menghasilkan larutan jingga kecoklatan dan banyak endapan
putih.
7. Reaksi antara asam organik dan KMnO4 menghasilkan warna dan kelarutan yang berbeda.
8. Uji AgNO3 dan basa menghasilkan larutan bening yang tidak ada endapan dan banyak
endapan.
9. Reaksi antara asam salisilat dan etanol dengan katalis asam sulfat pekat membentuk ester yang
dapat diidentifikasi dengan timbulnya bau.
10. Larutan tabung 1 adalah etanol yang termasuk alkohol primer yang bereaksi dengan logam
Na, sedangkan larutan pada tabung 2 adalah dietil eter karena tidak bereaksi dengan logam Na

6. Daftar Pustaka

[1] R. A. Irawan, "Report," Identifikasi gugus fungsi, vol. II, no. 5, pp. 2-8, 2019.

[2] J. Irawan, "Metil ester asam lemak," Metode Esterfikasi , vol. 15, no. 2, pp. 23-24, 2008.

[3] P. d. Wahyudi, "Kimia organik," JICA, Malang, 2003.

[4] Petrucci, "Basic Chemistry," Erlangga, Bogor, 1987.

[5] Raymond, "Kimia dasar," Erlangga, Jakarta, 2003.

[6] M. Ismail, "Kimia dalam keperawatan," Pustala Asalam, Makasar, 2010.

[7] S. Indah, "Panduan praktikum kimia," Deepublish, Yogyakarta, 2016.

[8] Sunarya, "Kimia dasar," Yarma Widya, Bandung, 2012.

[9] K. asik, Writer, Identifikasi Gugus fungsi. [Performance]. Chemistry Production, 2022.

Anda mungkin juga menyukai