OLEH :
MIRACLE CHRISTANIA PUTRI DAROEL
221011050193
Segala puji dan syukur di panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan kebijaksanaan-Nya kepada kita semua sehingga penyusunan praktikum sampai ke
laporan praktikum kimia organik identifikasi gugus fungsi telah terlaksa dengan segala baik.
Tujuan dari penulisan laporan praktikum kimia organik ini adalah untuk memenuhi tugas pada
matakuliah kimia organik, selain itu laporan ini juga di tuliskan dengan tujuan menambah
wawasan tentang identifikasi gugus fungsi yang telah di pelajari bersama. Dengan tersusunnya
laporan praktikum ini kiranya pembaca bisa lebih mengenal, memahami dan mengidentifikasi
gugus fungsi pada senyawa oraganik
Ucapan teirmakasih tertuju kepada semua pihak yang membantu dalam jalannya presentasi
sampai kepada penyusunan laporan praktikum sehingga bisa di selesaikan sebagaimana seperti
yang seharusnya. Laporan praktikum ini masih jauh dari kata kesempurnaan oleh karenanya
saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan oleh penyusun laporan ini perihal demi
peningkatan pengetahuan dalam penulisan laporan laporan berikutnya
Kata pengantar.................................................................................................................................2
I. PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1. Latar belakang praktikum.................................................................................................4
Tujuan praktikum.........................................................................................................................4
DASAR TEORI...............................................................................................................................5
METODE PENELITIAN................................................................................................................6
Identifikasi Alkohol ( Uji permanganat (KMnO4)......................................................................6
Identifikasi Alkohol ( Uji Lukas )................................................................................................6
Identifikasi Aldehid & Keton.......................................................................................................7
Identifikasi Aldehid & Keton.......................................................................................................7
Identifikasi Asam karboksilat dan Ester......................................................................................7
Identifikasi Eter............................................................................................................................8
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHSAN.............................................................................9
Identifikasi Gugus fungsi alkohol................................................................................................9
Identifikasi Gugus Fungsi Aldehid dan Keton.............................................................................9
Kesimpulan....................................................................................................................................12
VI. References...............................................................................................................................13
1. PENDAHULUAN
Gugusan atom tertentu pada beberapa molekul organik lebih reaktif danmemiliki sifat-sifat kimia
yang khas. Gugus fungsional adalah bagian reaktif darimolekul organik yang melangsungkan
reaksi dan hasilnya dapat diramalkan.Banyak gugus fungsional yang mengandung atom selain
atom karbon danmemiliki pasangan elektron bebas pada atom tersebut. Misalnya, ikatan -C=C-
dalam senyawa alkena bereaksi dengan Br 2 dan HBr pada reaksi adisi. Olehkarenaitu, ikatan
C=C tergolong gugus fungsional. Beberapa gugus fungsionalyang penting yaitu diantaranya, C-
H (Alkana), C=C (alkena), -OH (Alkohol), -O-(Eter), -NH2(Amina). Alkohol dan eter
merupakan senyawa karbon yangmengandung atom oksigen berikatan tunggal. Kedudukan
ataom oksigen didalamalcohol dan eter serupa dengan kedudukan atom oksigen yang terikat
pada atomhidrogen molekul lain. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa struktur alcoholsama
dengan struktur air, dimana satu atom H pada air merupakan residuhidrokarbon (gugus alkil)
pada alcohol. Sementara itu, struktur eter dikatakansama dengan struktur itu, dimana kedua atom
H pada air merupakan gugus alkil pada eter. Gugus fungsi mengacu pada atom tertentu yang
terikat dalam susunantertentu yang memberikan sifat fisik dan kimia tertentu pada suatu
senyawa.Gugus fungsi adalah sekelompok atom yang bertanggung jawab untuk
reaksikarekteristik senyawa. Gugus fungsi memainkan peran penting dalammengarahkan dan
mengendalikan reaksi organik
Tujuan dari praktikum identifikasi gugus fungsi adalah untuk mengenal, memahami dan
mengidentifikasi gugus fungsi senyawa organik yang ada dalam ( Alkohol, Aldehid, Keton,
Asam Karboksliat, Ester & Eter).
2. DASAR TEORI
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan
struktur dan sifat suatu senyawa. Senyawa- senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama
dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Alkohol merupakan nama suatu golongan senyawa organik yang tersusun dari unsur C,
H, O dengan struktur yang khas. Bila ditinjau dari kemanfaatannya dalam sintesis
senyawaorganik, alkohol mempunyai peranan penting. Hal ini dikarenakan alkohol dapat
dibuatmenjadi berbagai senyawa organik yang termasuk golongan lain, misalnya alkil
halida,aldehida, keton, dan asam karboksilat. Disamping manfaatnya yang cukup banyak,
alkohol juga mempunyai struktur yang cukup beragam yang semuanya ditandai oleh
adanya gugus – OH (alkohol) sebagai gugus fungsi golongan alkohol.
Aldehida dan Keton adalah nama dua golongan senyawa organik yang masing-
masingmengandung unsur-unsur C, H, dan O. Kedua golongan senyawa ini mempunyai
gugusfungsi karbonil oleh karena itu diantara keduanya terdapat beberapa persamaan
sifat. Rumusumum aldehida adalah dan untuk keton . Dari rumus umum tersebut dapat
diketahui perbedaan antara atom atau gugus yang terikat pada gugus karbonil perbedaan
inilah yang mengakibatkan aldehida dan keton tidak memiliki sifat identik
Asam karboksilat gugus –COOH terikat pada gugus alkil (R-) atau gugus aril
(Ar-).Meskipun mengikat gugus –COOH dapat berupa gugus alifatik atau aromatik,
jenuh atautidak jenuh, tersubtitusi atau tidak tersubtitusi, sifat yang diperlihatkan oleh
gugus –COOHtersebut pada dasarnya sama. Disamping terdapat asam yang mengandung
sebuah guguskarboksil (asam monokarboksilat), diketahui ada juga asam yang memiliki
dua buah guguskarboksil (asam dikarboksilat) maupun tiga buah gugus karboksil (asam
trikarboksilat)Perbedaan banyaknya gugus –COOH ini tidak mengakibatkan perubahan
sifat kimia yangmendasar
Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih)
atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan
dengan R'). Eter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar 110° dan jarak C-O
sekitar 140 pm.
3. METODE PENELITIAN
Alat dan baham : 1. Larutan A (etanol) 12 tetes, ditambahkan dengan H2SO4 sebanyak 3
tetes kemudian ditambahkan 5 tetes KMnO4. menunjukkan adanya
Tabung reaksi reaksi antara etanol dan KMnO4 dimana larutan yang awalnya berwarna
Rak tabung reaksi ungu berubah menjadi warna merah.
Pipet tetes
Gelas Ukur 2. Larutan B (2-propanol) 12 tetes ditambahkan dengan asam sulfat
Etanol (H2So4) sebanyak 3 tetes dan 5 tetes KMnO4. Kemudian di kocok dan
2-Propanol memperlihatkan adanya reaksi dimana larutan yang awalnya berwarna
Tertier Butanol ungu menjadi warna merah seperti pada etanol.
KMnO4 3. Larutan C (tersier Butanol) 12 tetes ditambahkan dengan H2So4
Pereaksi Lucas (asam sulfat) sebanyak 3 tetes kemudian di uji dengan 5 tetes KMnO4,
H2SO4 sehingga tidak menunjukkan adanya reaksi antara tersier dengan
KMnO4 karena tidak adanya perubahan warna dari larutan tersebut
Tabung reaksi 1. Larutan A (etanol) 12 tetes ditambahkan dengan reagen lucas 12 tetes.
Rak tabung reaksi Dikocok hasil nya larutan tetap bening.
Pipet tetes
Gelas Ukur 2. Larutan B (2-propanol) 12 tetes ditambahkan dengan reagen lucas 12
Etanol tetes. Dikocok hasilnya larutan bening.
2-Propanol 3. Larutan C (tersier Butanol) 12 tetes ditambahkan dengan reagen lucas 12
Tertier Butanol tetes. Dikocok hasilnya larutan keruh
Pereaksi Lucas
Identifikasi Aldehid & Keton
1. Asam benzoate sebanyak 5 mg dimasukkan ke 1. Asam asetat dan oksalat dimasukkan sebanyak 1 ml ke
dalam tabung reaksi dan dilarutkan dalam NaOH. dalam 3 tabung reaksi.
2. Kemudian ditambahkan HCl sampai netral dan 2. Kemudian ditambahkan 5 tetes larutan AgNO3, perubahan
dimasukkan FeCl3 5 tetes yang terjadi di amati.
3. lalu perubahan yang terjadi diamati. 3. Selanjutnya, dipanaskan dan diamati perubahannya.
Prosedur yang sama dilakukan dengan penambahan Ba(OH)2.
Identifikasi Eter
Alat dan bahan :
Tabung reaksi 1. Lakukan pengisian pada tabung I dengan ± 1 ml etanol
Rak tabung reaksi dan tabung II dengan ± 1 ml dietil eter.
Pipet tetes 2. Masukan sepotong logam Na (± 1 mm3) pada tabung II
logam Na (padat) maupun I.
Etanol 3. Amati hasilnya.
dietil Eter
4. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHSAN
Alkohol dan Eter memiliki rumus molekul yang sama yaitu CnH O, oleh karena itu dari
keduanya perlu diuji. Untuk membedakan antara senyawa alkohol dan eter dapat dibedakan
dengan menambahkan masing – masing larutan dengan logam aktif. Pada percobaan ini logam
aktif yang digunakan adalah logam Na. Tabung 1 dan 2 direaksikan dengan logam Na. Ternyata
dari kedua larutan tersebut setelah diuji memiliki hasil yang berbeda. Saat tabung 2 direaksikan
dengan logam Na, cenderung lebih sukar untuk bereaksi, namun pada tabung 1 setelah
direaksikan dengan Na cenderung lebih cepat bereaksi dengan ditandai munculnya gelembung –
gelembung gas pada logam Na
5. Kesimpulan
1. Larutan A merupakan alkohol primer. Selain karena larutan A adalah etanol yang merupakan
salah satu contoh alkohol primer, larutan A bereaksi terhadap KMnO4 tetapi tidak bereaksi pada
pereaksi lucas. Larutan A dapat teroksidasi menjadi aldehid dan ataupun asam karboksilat.
2. Larutan B merupakan alkohol sekunder. Selain karena larutan B adalah 2-Propanol yang
merupakan salah satu contoh alkohol sekunder, larutan B bereaksi terhadap KmnO4 tetapi tidak
bereaksi pada pereaksi lucas karena tidak dipanaskan. Larutan B tidak dapat teroksidasi menjadi
keton.
3. Larutan C merupakan alkohol tersier. Selain karena larutan C adalah tersier butanol yang
merupakan alkohol tersier, larutan C tidak bereaksi terhadap KmnO4 tetapi bereaksi pada
pereaksi Lucas. Larutan C tidak dapat teroksidasi.
4. Larutan D merupakan senyawa keton yang tidak dapat teroksidasi lebih lanjut.
5. Larutan E merupakan aldehid dan dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat sehingga lebih
asam apabila dibandingkan dengan keton.
6. Uji pengendapan dengan FeCl3 menghasilkan larutan jingga kecoklatan dan banyak endapan
putih.
7. Reaksi antara asam organik dan KMnO4 menghasilkan warna dan kelarutan yang berbeda.
8. Uji AgNO3 dan basa menghasilkan larutan bening yang tidak ada endapan dan banyak
endapan.
9. Reaksi antara asam salisilat dan etanol dengan katalis asam sulfat pekat membentuk ester yang
dapat diidentifikasi dengan timbulnya bau.
10. Larutan tabung 1 adalah etanol yang termasuk alkohol primer yang bereaksi dengan logam
Na, sedangkan larutan pada tabung 2 adalah dietil eter karena tidak bereaksi dengan logam Na
6. Daftar Pustaka
[1] R. A. Irawan, "Report," Identifikasi gugus fungsi, vol. II, no. 5, pp. 2-8, 2019.
[2] J. Irawan, "Metil ester asam lemak," Metode Esterfikasi , vol. 15, no. 2, pp. 23-24, 2008.
[9] K. asik, Writer, Identifikasi Gugus fungsi. [Performance]. Chemistry Production, 2022.