Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nopita Indah Lestari Silaban

NIM : 041143917
Asal : UPBJJ UT Tangerang

PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method) dapat menyelesaikan
permasalahan penjadwalan , pengelolaan, dan pengendalian proyek. Praktik manajemen proyek yang
baik, tanggung jawab yang jelas terhadap tugas, dan memerlukan sistem pelaporan waktu yang tepat
juga diperlukan. Namun pada perusahaan apa PERT lebih tepat untuk diimplementasikan dibandingkan
dengan CPM?

PERT pada awalnya didesain untuk industri yang menghasilkan produk tidak standard an mengalami
perubahan teknologi yang cepat seperti industri pertahanan, ruang angkasa sehingga ada masalah
ketidakpastian dalam penyelesaian. Metode ini juga dapat melakukan analisis untuk membantu dalam
penjadwalan dan pengendalian proyek-proyek yang kompleks.
Dalam hal ini PERT lebih tepat diimplementasikan pada perusahaan konstruksi dimana pada umumnya
proyek konstruksi dalam pengerjaannya semakin lama semakin kompleks. Misalnya : proyek PT Nusa
Jaya untuk pembangunan perumahan Taman Kuantan dilakukan karena terjadi inefisiensi waktu akibat
keterlambatan penyelesaian. Hasil yang telah ditunjukan bahwa terjadi efisiensi waktu yang signifikan
atau semakin cepat dalam jadwal penyelesaiannya. Maka PT Nusa Jaya menggunakan metode PERT
untuk dapat menganalisa kegiatan - kegiatan yang memiliki tingkat kritis dan dapat mengukur umur
proyek sampai tenggat waktu yang dijadwalkan.
PERT juga dapat digunakan pada perusahaan manufaktur , biasanya perusahaan manufaktur akan selalu
menciptakan inovasi baru untuk produk yang dikembangkannya. Misalnya : Unilever yang menciptakan
Hand&Body dengan sunscreen. Pada suatu ketika perusahaan tersebut mengeluarkan produk baru yakni
Hand&Body Lotion + serum kulit dengan teknologi yang baru unilever akan menciptakan desain
kemasan dan manfaat baru untuk produknya. Maka perusahaan dapat menerapkan PERT sebagai
metode untuk membuat perencanaan dan pengawasan produksi yang lebih optimal juga bisa mencapai
efisiensi waktu produksi sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi barang.

Perbedaan antara PERT dan CPM terletak pada anggapan terhadap proyek. PERT menganggap proyek
terdiri dari peristiwa - peristiwa yang susul menyusul, sedangkan menurut CPM proyek terdiri dari
kegiatan - kegiatan yang membentuk lintasan atau beberapa lintasan.Tubagus Haedar Ali (1986)
menyatakan PERT direkayasa untuk menghadapi situasi dengan kadar ketidak pastian {uncertainty) yang
tinggi pada aspek kurun waktu kegiatan sedangka pada metode CPM memperkirakan waktu komponen
kegiatan proyek dengan pendekatan deterministik satu angka yang mencerminkan adanya kepastian.

Sumber : Modul 9 dari BMP Manajemen Operasi halaman 9.26 – 9.36

Anda mungkin juga menyukai