Penyebaran Islam - Sejarah
Penyebaran Islam - Sejarah
Golongan pedagang
Para ahli sepakat bahwa kedatangan Islam ke Indonesia melalui jalan perdagangan, sehingga
pembawanya pun berasal dari golongan pedagang.
Berbeda dengan misi penyebaran agama lain, yang dilakukan oleh kelompok tertentu,
pedagang-pedagang Islam merupakan pembawa misi penyebaran agama yang umum di negeri asing.
Salah satu faktor pendorong kedatangan pedagang Islam ke Indonesia adalah urusan
ekonomi-perdagangan.
Awalnya, pedagang Arab yang memperkenalkan agama Islam di Indonesia, kemudian disusul
pedagang dari Mesir, Persia, dan Gujarat.
Para pedagang Islam tersebut telah lama mengadakan hubungan dagang dengan India,
China, dan Asia Tenggara.
Golongan mubalig
Golongan mubalig atau guru agama Islam adalah kelompok yang tugasnya memang khusus
untuk mengajarkan agama Islam. Mereka bertugas menyebarkan Islam dari pusat-pusat dakwah
Islam ke daerah-daerah di Kepulauan Indonesia.
Salah satu contohnya adalah Datuk Ri Bandang, ulama dari Minangkabau yang menyebarkan
agama Islam ke Kutai dan Gowa. Kemudian para mubalig dari Demak yang mempunyai misi ke
Kerajaan Banjar, dan Syeikh Said dari Pasai yang menyebarkan Islam di kalangan raja-raja serta
rakyat Patani. Selain itu, banyak juga orang Indonesia yang bermukim dan belajar agama di Mekkah,
kemudian pulang ke Tanah Air untuk mengajarkan ilmu yang mereka dapat.
Golongan sufi
Selanjutnya, golongan masyarakat yang turut andil dalam penyebaran agama Islam di
Nusantara yaitu penganut tasawuf atau disebut golongan sufi.
Ahli tasawuf atau sufi adalah orang yang telah menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, serta
membangun lahir dan batinnya untuk dapat memperoleh kebahagiaan abadi. Beberapa golongan
sufi yang memengaruhi tasawuf di Indonesia di antaranya adalah Syamsuddin As-Sumatrani, Syekh
Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar-Raniri, Syekh Abdurrauf As-Singkili, dan Syekh Yusuf Al-Makasari
Di samping Wali Songo, banyak juga para tokoh penyebar Islam yang disebut sebagai wali.
Misalnya Sunan Bayat yang berkedudukan di Klaten, Syekh Bentong, Syekah Majagung, dan
masih banyak lainnya.