Anda di halaman 1dari 15

ARAB PRA ISLAM

Fakultas Bisnis dan Ekonomika


Universitas Islam Indonesia

Presented by: Tian Wahyudi


ARAB PRA ISLAM
Letak Geografis Jazirah Arab

Silsilah Bangsa Arab

Keyakinan dan Agama

Sosial

Ekonomi
PETA JAZIRAH ARAB
Luas Wilayah:1.745.900 km2
Luas Dataran: 1.014.900km2
Jumlah Penduduk: 14 juta
Jiwa

Jazirah Arab bentuknya


memanjang dan tidak
parallelogram. Ke sebelah
utara Palestina dan padang
Syam, ke sebelah timur
Hira, Dijla (Tigris), Furat
(Euphrates) dan Teluk
Persia, ke sebelah selatan
Samudera Hindia dan Teluk
Aden, sedang ke sebelah
barat Laut Merah Sumber Peta: Nurul-asri-cimahi-blogspot.com
POSISI ARAB DIANTARA DUA KEKUATAN
IMPERIUM BYZANTIUM
Bizantium adalah sebutan untuk pecahan bagian timur dari
IMPERIUM PERSIA
Kekaisaran Romawi, karena itulah Bizantium disebut juga
Bangsa Persia adalah turun temurun dari kekuasaan
Romawi Timur. Karena merupakan penerus Romawi kuno,
kemaharajaan Iskandar Zulkarnain, yang setelah
Bizantium disebut juga Romawi meskipun mayoritas
kematiannya Persia terbagi menjadi kerajaan-kerajaan
penduduk dan penguasa, bahasa, kebudayaan, serta
agamanya lebih bersifat Yunani. kecil, pada tahun 227 keluarga Sasania
mempersatukan Persia dengan mendirikan Daulat
Sasania. Mereka beragama Zaradhusta. Mereka
menyembah Allah, mereka berkekinan bahwa hak
mereka memegang kekuasaan adalah karunia Allah, dan
hanya keturunan mereka yang berhak untuk
memerintah.
Namun pada masa berikutnya dengan keyakinan bahwa
cahaya adalah simbul Tuhan dan kegelapan
adalah simbul setan, maka bangsa Persia menyembah
Api.
Badawi Nomad
Kelompok
Masyrakat Arab
Hadhari menetap
PENDUDUK ARAB
Al-Arab Al-Ba’idah (Arab Arab Aribah (Arab Al-Arab Al-Musta’ribah
Kuno) Pribumi) (Arab Pendatang)

Bangsa Arab yang sudah Orang-orang Hijaz,


lama punah jauh sebelum Orang-orang Yaman Nejed, Nabasia, dan
Islam lahir. Cerita-cerita keturunan Qahthan. Arab Palmyra, yang semuanya
tentang Arab Baidah hanya Aribah ini bercabang merupakan keturunan
termaktub di dalam kitab menjadi beberapa kabilah,
Adnan – anak cucu Ismail
kitab suci agama Samawi yang terkenal diantaranya
adalah kabilah Jurhum dan
– dan telah mengalami
dan yang diungkapkan naturalisasi di tanah
oleh syair syair Arab, Ya’rib
Arab.
seperti kaum Ad
danTsamud. Di suku Qahthan dan Adnan terdapat sisa-sisa perbedaan antara
orang Arab selatan dan Utara. Orang2 Madinah merupakan
keturunan Yaman, sedangkan keluarga Nabi Muhammad sendiri,
yaitu suku Quraish, yaitu Bani Nizar keturunan Arab Utara
KEYAKINAN DAN AGAMA
❑ Fetitisme /dinamisme: percaya bahwa benda tertentu di huni roh, dan punya kekuatan
❑ Totemisme: Pengultusan terhadap hewan/tumbuhan tertentu. Sehingga banyak yang
menggunakan namanya dengan nama binatang tertentu seperti; Asad/singa,
Tsa’lab/musang, Hiroh/kucing, dan lain-lain.
❑ Animisme : Percaya pada roh baik/jahat yang
berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Diantaranya ada yang berpendapat bahwa roh itu berupa darah, udara, dan burung
hantu.
❑ Kepercayaan pada benda-benda langit yang memiliki kekuatan, seperti; matahari,
bulan, dan bintang
LANJUTAN…
❑Penyembah Berhala: sekitar 360 patung berada di ka’bah. Berhala yang
terkenal Hubal, Manat, Latta, dan Uzza.
❑Mengitari Berhala, mohon perlindungan dan pertolongan kepadanya tatkala
mendapatkan kesulitan dan berdoa agar hajatnya terkabul.
❑Berhaji dan bertawaf mengelilingi berhala. Tunduk dan sujud di hadapannya.
❑Menyembelih aneka kurban di hadapan atau atas nama berhala dimanapun
tempat penyembelihannya.
❑Mempersembahkan sesajian secara khusus berupa makanan, minuman,
hasil panen, atau hewan ternak.
❑Bernazar untuk mempersembahkan hasil panen dan ternak
❑Memperlakukan Unta (bahirah, sa’ibah dan hami) mereka secara khusus
sebagai bentuk persembahan kepada berhala.
LANJUTAN...
❑Tradisi mengundi nasib dengan Anak Panah: dengan cara mengambil 3
anak panah. Anak panah pertama ditulis dg nama, “Aku diperintahkan
Tuhanku”, anak panah kedua, “Aku dilarang Tuhanku, dan anak panah
ketiga dibiarkan kosong. Ketiga anak panah itulah yg digunakan mengundi
untuk mengetahui apa yg harus mereka kerjakan. Selain itu, 3 anak panah
juga digunakan untuk menentukan karena ragu terhadap anak mereka
dengan memberi tuliasan “golongan kalian”, “bukan golongan kalian”,
dan “anak angkat”. Selanjutnya mereka diperlakukan sesuai dengan hasil
undian tersebut.
❑Mereka juga mempercayai dukun dan ahli nujum.
❑Keyakinan bahwa orang yang terbunuh arwahnya tidak tenang sebelum
dibalaskan dendamnya
EKONOMI

Mata pencaharian utama bangsa Arab pada waktu itu adalah


berdagang.Di musim dingin mereka melakukan ekspedisi ke Yaman,
sedangkan di musim panas kafilah dagang mereka menuju ke Syiria.

Berkebun, beternak domba dan unta, serta menambang mas.

Praktek Ribawi
KARAKTER & KONDISI SOSIAL MASYARAKAT

Karakter Rasial: Fanatisme Kesukuan


(‘ashabiyyah) pembelaan terhadap orang-
Karakter Feudal: Superioritas yang dimiliki
orang yang berada dalam sukunya (qabilah)
oleh kaum bangsawan di atas kaum miskin
dan dalam qabilah lain yang masuk ke dalam
dan lemah
perlindungan qabilah-nya sama secara
berlebihan tanpa peduli salah dan benar.

Karakter Patriarkhis: Kaum lelaki memegang


kekuasaan tertinggi dalam relasi laki-laki dengan
Pemabuk dan penjudi, di kalangan masyarakat
perempuan. Kaum perempuan mendapatkan
Arab yang kaya, minuman keras dianggap sebagai
perlakuan diskriminatif, tidak adil dan bahkan
barang mewah. Bagi yg miskin sebagai pelarian
dianggap sebagai biang kemelaratan dan simbol
dari berbagai masalah hidup
kenistaan, bahkan diposisikan sebagai barang/
benda.
TRADISI PERNIKAHAN ARAB PRA ISLAM
Seorang Lelaki meminang perempuan melalui walinya. Setlah wali menyetujui, lalu lelaki
menyerahkan mas kawin kepda perempuan

Setelah pernikahan dan berlalu masa haid seorang suami meminta istrinya untuk
berhubungan dengan lelaki lain yang dipandang mulia/ punya kelebihan. Setelah
dinyatakan hamil baru kembali lagi kepada suaminya. Bertujan untuk mendapatkan anak
yang mulia/berani/cerdas

Kurang dr 10 orng sepakat untuk menggauli perempuan yg sama sampai hamil. Setelah
kelahiran sang bayi perempuan tersebut memanggil semua yg menggaulinya. Lalu salah
satu diantara mereka ditunjuk dan dinyatakan sebagai ayah nya oleh perempuan tersebut.

Lelaki dalam jumlah yang banyak menggaulinya, perempuan tidak menolak, karna
memang dia pelacur (diketahui ada tanda khusus dpd rumahnya. Setelah hamil dan
melahirkan semua lelaki yg pernah menggauilinya datang bersama dg pelacak. Pelacak
mengidentifikasi siapa ayah biologis bayi tersebut. Yang ditunjuk tdk boleh menolak
JAHILIYYAH DALAM AL-QURAN
Merujuk kata "jahiliyyah" dalam al-Qur'an, yaitu:
• Q.S. Ali Imron (3): 154 (… ‫ق َظ هن ۡٱل َٰ َج ِه ِليه ِة‬
ِ ‫غ ۡي َر ۡٱل َح‬
َ ‫ٱَّلل‬ َ ُّ‫)… يَ ُظن‬
ِ ‫ون ِب ه‬
• َ ُ‫)أَفَ ُح ۡك َم ۡٱل َٰ َج ِه ِليه ِة يَ ۡبغ‬,
Q.S. al-Ma'idah (5): 50 ( … ‫ون‬
• Q.S. al-Ahzab (33): 33 (… َ‫ج ۡٱل َٰ َج ِه ِليه ِة ۡٱُۡول‬
َ ‫) َوقَ ۡر َن فِي بُيُوتِك هُن َو ََل تَبَ هر ۡج َن تَبَ ُّر‬
• َ ‫)إِ ۡذ َجعَ َل ٱلهذ‬
Q.S. al-Fath (48) ayat 26 (… ‫ِين َكفَ ُرواْ فِي قُلُو ِب ِه ُم ۡٱل َح ِميهةَ َم ِميهةَ ۡٱل َٰ َج ِه ِليه ِة‬

sebagaimana ditunjuk oleh Philip K. Hitti dan diidentifikasi oleh Muhammad Fuad
sebagai ayat-ayat yang mengandung kata "jahiliyyah", cukup memberikan sebuah
petunjuk bahwa masyarakat jahiliyyah (Arab pra Islam) itu memiliki ciri-ciri yang khas
pada aspek keyakinan terhadap Tuhan (zhann bi Allahi), aturan-aturan (hukum), life
style (tabarruj) dan karakter kesombongannya (hamiyyah).
JAHILIYYAH DALAM ALQURAN

• Keyakinan yang lemah, dangkal dan dipenuhi keraguan.


• nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran
Dzan al-Jahiliyyah Islam seperti mereka yang tidak mengetahui bahwa apa
yang dikendaki Allah pasti terjadi dan apa yang tidak
dikehendaki-Nya tidak akan terjadi.

Hukm al-Jahiliyyah • sistem hukum yang disusun berdasarkan hawa nafsu.

• Wanita jahiliah adalah wanita yang tidak mengenal


kesopanan dalam berpakaian, bertingkah laku dan
Tabarruz al-
bergaul dengan lawan jenis. Karena tingkah laku yang
Jahiliyyah
tanpa aturan itu, fahisyah dan kemungkaran tersebar di
mana-mana.

Hamiyyah jahiliah • Watak kesombongan dan fanatisme kelompok


BAHAN RUJUKAN
• Shafiyurrahman al-Mubarakfury. 2017. Sirah Nabawiyyah. Terj. Faris Khairul
Anam. Jakarta: Qisthi Press.
• M. Yakub, Muaz Tanjung, dan Yusra Dewi Siregar. 2015. Sejarah Peradaban Islam
(Pendekatan Periodesasi). Medan: Perdana Publishing.
• Ahmad Hanif Fahruddin. Learning Society Arab Pra Islam (Analisa Historis dan
Demografis). Jurnal KUTTAB, Volume 1, Nomor 1, Maret 2017.
• Syamruddin Nasution. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Riau: Yayasan Pusaka Riau.
• Sami bin Abdulllah al-Maghuts. 2009. Atlas Agama Islam. Terj. Fuadz Syaifuddin
Nur. Jakarta: Almahira.

Anda mungkin juga menyukai