Anda di halaman 1dari 11

Beberapa Temuan Prasasti Baru Di Indonesia

Sukarto Karto Atmodjo

Keywords: inscription, epigraphy, Ancient Indonesia, Hindu-Buddha, archaeology

How to Cite:

Atmodjo, S. K. Beberapa Temuan Prasasti Baru Di Indonesia. Berkala Arkeologi,


14(2), 1–5. https://doi.org/10.30883/jba.v14i2.630

Berkala Arkeologi
https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/

Volume 14 No. 2, 1994,1-5


DOI: 10.30883/jba.v14i2.630

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike


4.0 International License.
BEBERAPA TEMUAN PRASASTI BARU DI INDONESIA

M.M.Sukarto K. Atmodjo
(Balai Arkeologi Yogyakarta)

Er luidt een klokje van scheiden


Hier rusttoos door het dal
'k weet dat het voor ons beiden
Ook-eenmaal klinken zal
Maar zijn we ook van elkander
Wat ook het lot ook biedt
Vertrouw op mijn lieve zuster
Vergeten zal ik u niet. 1

Surat R . M . Sosro Moeljono kepada kakaknya RA. Kartini


(kutipan dari majalah Selera, bulan April, 1 982, him. 19)

Dalam rangka purna-bhakti saya sebagai G. Coedes dan G. Ferrand. Deretan para saqana
petugas epigrafi dari Balai Arkeologi Yogyakarta, epigrafi itu dapat ditambah lagi seperti K.C
saya akan meninjau secara sekilas beberapa Crucq, F.H. van Naerssen, Th. Pigaud, Boechan,
temuan prasasti baru di Kalimantan, Sumbawa, Ktut Ginarsa, Moh umar, lssatriadi, van Wis­
Sumatra dan Jawa. Namun demi kian perlu saya seman Christie, A.M. Barrett Jones, W. J vander
jelaskan bahwa dua buah temuan di antaranya, Meulen S.J., Kozo Nakada, dll Selain 1tu j uga
yaItu di Kalimantan, sudah lama ditemukan dan masih banyak para peneliti prasasti yang tekun
diteliti oleh para ahli, tetapi sampai sekarang pun dan pandai yang sekarang bekerja di Fakultas
belum J uga tuntas. Temuan itu sebetulnya cukup sastra U.G. M. , U . I . , Unud dan di kantor Pu rba­
banyak, tetapi pada kesempatan dan waktu yang kala. Bahkan dari masyarkat pun ada beberapa
baik ini (subha diwasa), saya hanya akan me­ yang tertarik masalah epigrafi Sejarah Indonesia
ngulas sebagian temuan tersebut secara singkat. Kuno), a.I. Sdr. Radix Penadi. Ternyata llmu Pra­
Semula saya akan menguraikan segala suka­ sasti (Arkeologi, Sejarah Kebudayaan) bukannya
duka sebagai petugas epigrati dan juga sejarah monopoli para sarjana yang mendapat pend1-
penelitian epigrati Indonesia. Tetapi masalah su­ dikan masalah tersebut, tetapi umum pun berhak
ka-duka terlalu bersifat pribadi dan kurang me­ menjadi penyelidik (pengamat) prasasti, sejarah,
ngena (relevant), sedangkan sejarah penelitian dan kebudayaan.
epigragi telah diuraikan secara baik oleh almar­ Beberapa prasasti yang menarik, yang
hum Ors. A.S. Wibowo dengan judul riwayat
Penyelidikan Prasasti di Indonesian (50 Tahun
merangsang perhatian saya dalam dasa warsa

Lembaga Pu rbakala dan Paninggalan Nasional


terakhir ini sebetulnya cukup banyak, tetapi pada

1 91 3- 1 963}. Memang pada waktu itu A.S. Wibo­


kesempatan i ni, saya hanya akan membahas
sebagian di antaranya, ialah :
wo baru menyebut para penyelidik seperti T.S.
Raffles, C.J. Van der Vlis, R.H. Th. Friederich, 1 . Prasasti Batu Pahat
H. Kern, K. F. Holle, A B. Cohen Stuart, J.L.A. Prasasti Batu Pahat terdapat di pedalaman
Brandes, N.J. Krom, F.D.K. Bosch, W.F. Kalimantan Barat, yaitu terletak di kampung (de­
Stutterheim, R.M. Ng. Poerbatjaraka, P.V. van. sa) Pahit (Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten
Stein Calenfels, R. Goris, Leh. de Casparis, L.Ch. Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat). Desa Pahit
Damais, B.Ch. Chhabra, J. Ph. Vogel. K.A. terletak sekitar 400 kilometer dari Pontianak, me­
Nilakanta Sastri, R. C. Majumdar, H.Bh. Sarkar, lalui jalan darat dan jalan sungai. Prasasti Itu
sebetulnya sudah diketui oleh orang barat (mela­
1 Terjemahan bebas sbb: lui foto dan faksi mil), tetapi permasalahannya
Lonceng perpisahan berbunyi, belum juga tuntas. Secara jujur, memang harus
Gu'ldah resah di lembah ini, dikatakan, bahwa sampai sekarang pun perma­
Ku tal'l.J. bahwa llltl.i< kita berdua. salahan prasasti Batu Pahat belum terpecahkan
Lonceng perpisahan akan berdencing pula. semuanya. Prasasti ditatah pada bidang batu
Akan tetapi. meskil)ll'l kita berjaltlan. besar yang diratakan, berukuran panjang batu
Dan apal)ll'l juga yang nasib sediakan, 5. 70 meter, tinggi 3.46 meter. Di samping bela­
Percayalah padaku, kakak tercinta,
kang prasasti, sekarang terdapat kuburan K.atolik
Anda tidak akan ku lt.4)8
karena penduduk Kampung Pah it mayontas

Berka/a Arl<eologi EDIS/ KHUSUS - 1994


beragama Katolik dan beberapa orang di antara­ berita cina, bahwa di Borneo barat daya dalam
nya menganut kepercayaan Kaharingan (jumlah abad VII pemah berkembang kerajaan Wijaya­
penduduk sekitar 300 orang). Penelitian pernah pura. Terakhir perlu ditambahkan bahwa pahatan
dilakukan oleh sebuah tim Puslit Arkenas pada yang menggambarkan pattra (?) tersebut juga di­
tahun 1 983 dan 1 985. gores derigan tulisan pendek (setiap baris 3 atau
Menarik perhatian bahwa di bagian bidang' 4 huruf) sejumlah 22 baris. Pengamatan semen­
rata batu tersebut terdapat 7 buah pahatan stupa tara menunjukkan bahwa pada baris pertama ( 1 )
dengan chattra (payung) susun 1 3 di atasnya. dan kedua (2) cukup jelas terbaca perkataan po­
Karena penduduk setempat tidak mengetahui, $a masa 9ake 578 (bulan Posa tahun Caka 578)
maka chattra yang teratas dianggap sebagai
lambang salib (lihat gambar dari Puslit Arkenas). 2. Prasasti Batu Sampai.
Tinggi stupa bermacam-macam (bervariasi), an­ Prasasti Batu Sampai terpahat pada se­
tara 1 . 55 meter dan 2. 45 meter. Sebuah pahatan buah batu berukuran 7 m dan tinggi 1 . 02 m, ter­
tidak jelas apakah menggambarkan senjata gada letak d i pinggir Sungai Sekayam, anak Sungai
atau sendok, tetapi meRurut perkiraan saya, Kapuas, Sanggau. Tulisan hanya sebaris dan
mungkin melambangkan pattra (cf. suwarna pat­ panjang tulisan sekitar 2 meter. Jumlah aksara 8
tra). 2 Pada bagian bawah stopa dan chattra (?), atau 9 buah. Menarik sekali bahwa bentuk aksara
seluruhnya terpahat deretan beberapa baris ak­ menyerupai gambar ikan (huruf ikan), mungkin
sara Pallawa yang sangat aus. Mengenai paleo­ ikan ulang uli dalam mitologi. Faksi mil tulisan
grafinya, Prof. Chhabra mengatakan: 'somewhat pernah disampaikan kepada Prof.H. Kern, tetapi
later than the famous yupa inscription of King belum juga berhasil dibaca. Kern sendiri menga­
Mulawarman '. Supaya jelas, stopa tersebut saya takan: "/ am sorry to say, that my endevours to
3

namakan dari kiri (yang terendah) ke arah kanan unriddle the contents have been fruit-less". Tetapi
dengan stupa I, 11, II, IV, V, VI, dan VII. di katakan selanjutnya bahwa kalimat pertama ba­
Pembacaan ternyata sangat sulit dan melelah­ ris kedua berbunyi prabhuh. Pengamatan setem­
kan. Tetapi akhirnya setelah lama mengamat­ pat menunjukkan bahwa Prasasti Batu Sampai
amati dari samping kiri, kanan, dan depan men­ hanya terdiri atas sebaris tulisan, mungkin berbu­
cari efek sinar matahari, dan juga menggunakan nyi SrT bhupati tirthayatra (lihat faksimil). Sayang
teropong (binoculars), sebagian tulisan dapat di­ sekali teka-teki batu ber-tulis di tepi Sungai Se­
. tebak. Terbukti stupa I antara lain menyebut wadi kayam tersebut tetap belum terpecahkan. lni me­
mahasramanah. stupa IV wadi mahasramanah rupakan satu tantangan (challenge) bagi para ahli
(baris 1 0 dan 1 1 ) , stupa V, dan mahasramanah purbakala untuk menjawabnya (response), sebe­
stupa VI mahasramanah (baris 9 dan 1 0). Demi­ lum tulisan hapus, karena apabila Sungai
kianlah maka teka-teki yang menyelubunginya Sekayam banjir, tulisan itu terendam air.
dapat ditebak, artinya Prasasti Batu Pahat di
pinggir Kali Tekarek tersebut memuat ye-te man­ 3 . · Prasasti Wadu Tunti.
tra yang sangat terkenal dan juga japa-mantra Prasasti Wadu Tunti terletak di Kampung
agama Budha lainnya. Ye-te mantra lengkapnya Padende (Oesa Doro, Kecamatan Donggo, Kab.
berbunyi sebagai berikut : Sima), terpahat pada sebuah batu besar di ping­
ye dharmma hetu prabhawa gir jurang yang dalam dan dikelilingi puncak­
hetun-fe$an tath§gato hyawadat puncak pegunungan tinggi yang mempesona.
te$an-ca yo nirodha Prasasti bati itu, oleh Penduduk setempat (le­
ewafT}adi mahasramaQa�. taknya jauh dari desa) disebut Wadu Tunti (batu
tulis). Tidak jauh dari situs prasasti , juga ditemu­
Keadaan tentang s'3bab musabab itu telah kan peninggalan megalitik berupa palungan air
diterangkan oleh Sang Budha (Tathagata), yang cukup besar. Tulisan sebanyak 10 baris dan
tuan mahatapa itu telah menerangkan juga sebagian pecah dan aus 01 samping tulisan ter­
apa yang harus diperbuat orang supaya dapat relief menggambarkan seseorang yang
menghilangkan sebab musabab. sedang duduk di hadap seek.or harimau (cerita
Bhubhuksah ?). Prasasti menggunakan huruf dan
Sayang sekali japa-mantra lainnya belum bahasa Jawa Kuna (tercampur bahasa lokal). Se­
(tidak) dapat diketahuL Tetapi stupa V (baris 1 2) bagian prasasti yang terbaca . berbunyi lebih
dan stupa VII (bans 9) menyebut perkataan jeya kurang sebagai berikut :
dan wijaya. Wolters mengatakan, bedasarkan

:: Suwama-pattra yang digulung di dalam pipih dan Lih. H. Kem: Note on Writing in Borneo, dalam V.G.
3

digores dengan japa-.antra (wijaksara} ada juga yang (Verspreide Geschriften), Zevende Deel, 1 91 7,
berbentuk menyerupai sendok atau senjata (panjang him. 1 57- 161 .
lancip)

Berka/a Arl<eologi EDIS/ KHUSUS - 1994 2


1 . I/ ri wruhani... (Werdamurti). Dalam peperangan maka ke dua­
2. nira sa �lumiwat duanya gugur. 5
a .. .
3. ta wani winidhi sahilar;i/1
4. tani bhalaO geni qupu1an Jani balutani 4. Prasasti Boom Baru.
5. nilan pinim mahila{J na nira sao naji sapalu yiki Temuan menarik dari Palembang yaitu se­
6. ba hanipuh-apa ri SB9aten a ri sapalu II buah prasasti batu yang semula tergali di Boom
'!
7. pagluna pi<:/� kasa II Baru dan sekarang tersimpan dengan baik di Mu­
8. .. . stra sao nanatur� seum Balaputradewa Palembang. Dengan men­
-..
9. ... ruwa [) mra sagnap dapat bantuan penuh dari Bapak Ors. Syamsir
10. ... sapalu II Alam (Kepala Museum Balaputradewa) saya ber­
hasil membacanya pada tahun 1 992, dan mem­
Terjemahannya: berikan ceramah: Prasasti Boom Baru dan Kait­
1 . Ketahuilah . . . annya dengan Kerajaan Sriwijaya di museum
Balaputradewa ( 1 3 Agustus 1 992). Ternyata pra­
sasti itu berisi kutukan atau sum pah (sa-patha)
2. beliau (mereka) yang melewati tem pat in,
(Jiwat)
3. berani ditentukan (dipilih) akan hilang . . . kepada siapa saja yang berani melawan atau
4. . . . melemparkan api, gugur (duputan) langit melanggar peraturan kedatuan Sriwijaya Pra­
5. hilang ditia�akan (pinim) hilanglah (mok��?) sasti menggunakan huruf dan bahasa Melayu
beliau Sag Naji (raja) Sapalu ini kuna (Old Malay) . Ditinjau dari segi paleografi
6. menghancurkan (hanipuh) ketika beliau prasasti berasal dari sekitar akhir abad VII
datang di (negara) Sapalu. Masehi Transkri psi selengkapnya sebagai berikut
7. pergi lenyap (pa n luna) ke angkasa (?),d 1 . . . . (niuja) rim droha (ka) . .
8. . . . beliau yang akan mengatur (menyam­ 2. tida ya bhakti fatwa arjawa dy-aku dnan ...
paikan) 3. wunuh ya sumpah ni(suruh) tapik-ya. . srT-
9 ... teman (pengikut) beliau Sa[] Naji wija).
1 0 . . . . Sapalu. 4. ya dnan gotra santananya . . .
5 . maka Ian
if. urang maka sakit maka gila . . .
lsi pokok Prasasti Wadu Tunti yaitu menye­ 6 . upuh tuwa kas7han wasikarana · itye (wa-
but seorang tokoh raja bernama Sang Aji Sapalu madi)...
yang bertahta di negara Sapalu. Dikatakan bah­ 7. pulanka yan muah yan dosanya muah .
wa Sang Aji Sapalu telah hilang (mok�a. wafat), 8. kadaci ya bhakti fatwa arjawa dy-aku...
rupa-rupanya setelah terjadi peperangan (bha­ 9. dafua santi muah (kawuatanya) dnan gotra
lang geni: lempar api). Dalam sejarah lndonesi (sanfananya)
kuna nama Sang Aji Sapalu baru pertama kali 1 0. samrddha swastha niroga nirupdrawa subhik-
diketahui dalam prasasti Wadu Tunti (dibaca ta­ �a mua!J ya wanunan
hun 1983). Pertanyaan apakah Sang Aji Sapa-lu 1 1 . ya parawis I,{)//
berkaitan dengan peristiwa pagompo dalatn Pa­
raraton masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Arti nya lebih kurang sebagai berikut .
Dikatakan bahwa peristiwa Pasunda bersamaan 1 . (dikatakan) durhaka . .
dengan Padompo (tunggalan pa<jompo pasufJ<fB). 2. (apabila) ia tidak bakti dan tunduk (bertindak
Peristiwa Pasuf!<!a terjadi pada tahun sangatu­ lemah lembut) kepadaku dengan . . .
rangga-pa�9a wani (1 279 = 1 357 M). 3. dibunuh ia oleh sum pah dan di (suruh) supaya
Juga dicatat dalam sejarah bahwa dalam ya hancur oleh . . (SrTwija)
pemerintahan raja Jayanagara, patih GaJah-mada 4. ya dengan sanak keluarganya . . .
bersama-sama Aryya Damar menundukkan kera­ 5. menyebabkan orang hilang ingatan (maka
jaan Bedahulu dekat Gianyar. Angkatan laut lanif), menyebabkan orang (maka sakif) dan
mendarat di dekat Gianyar dan Kuta. Panglima menyebabkan orang gila (maka gila)
Bedahulu tewas dalam peperangan dan raja pa­ 6. racun (upu/;J) dan tuba (tuwa). mengguna­
sung Rigi h ditangkap. Dalam tangkapan , maka gunai orang supaya Jatuh ci nta (kasihan),
Pasung Rigih menerima nasibnya, sehingga di­ mengguna-gunai orang supaya tunduk pada
beri ampun oleh patih Gajahmada. Pasung Rigih kemauan nya (wasikaraQa}, dan demikian
lalu diangkat menjadi panglima yang menyerang selanjutnya (ityewamad1) . . .
pulau Sum bawa melawan raja Dedela Nata 7. kembali (pula g) ka asalnya lagi ke dosanya
lagi . . .

" Kasa juga berarti glagah (padang glagah. alang­


5
alang). Lih. Muhammad Yamin: Gadjah Mada. Balai
Pustaka, 1 972, hal. 47

Berka/a Arl<eologi EDIS/ KHUSUS - 1994 3


8. tetap1 apabila setiap kali (kadac,) ia berbakti Selalu mengi kuti duka-nestapa raja, berpa­
dan tunduk kepadaku (dy-aku) ... kaian kulit kayu (wa/ka/a: pakaian ku-l it kayu,
9. dan taat kepada kedudukan raja (datua) ia anyaman, dhari: pemakai, dengan suara
akan menemukan kembali (kawuatanya: per­ panjang menunjukkan seorang wanita) .
buatannya) b. Sasilasuddhacara.
1 0. kesentausaan dan keselamtan (santa), sehat Bertingkah-laku sesuai dengan tata susila
walafiat (niroga), bebas mala petaka (nirupa­ yang baik (sila: perangai, susila, suddha: sem­
drawa), makmur (subhiksa) purna, acara: laku, jalan, cara).
1 1 . seluruh negara (wanuanya parawis) II O II c. Satata dharmmacintana.
Dengan temuan baru tersebut, sampai se­ Artinya selalu taat beragama, cinta keba1kan
karang telah ditemukan 6 buah prasasti batu (satata: selalu, dharma: agama, kebaikan .
yang memuat sapatha (kutukan). Prasasti kutu­ cintana: cinta).
kan itu (imprecation formula) semuanya terkait d. Oewarccana.
dengan kerajaan Sriwijaya. Nama urutnya seba­ Berbakti dan menyembah Tuhan (dewa: Tu­
gai berikut: han, Sang Hyang Widhiwasa, Dewa atau Ke­
1 . Prasasti Kota Kapur (tepi S. Munduk, pulau kuatan Yang Maha Tinggi, arccana: menyem­
Bangka, bertarih 608 �aka = 686 M.). bah, kebaktian).
2. Prasasti Karang Brahi (Upper JambD e. Mrarthanakna pagehani pangdiri srT mah11raja

4. Prasasti Palas Pasemah (Lampung Selatan),


3. Prasasti Telaga Batu (di museum Jakarta), ring ratna kanaka singhasana.
M!'mperjuangkan kokoh kuatnya kedudukan
5. Prasasti Bungkuk (Jabung, Lampung Selatan) Sri Maharaja di atas takhta singgasana yang
6. Prasasti Boom Baru (di museum Balaputra­
dewa, Palembang).
terbuat dari ratna dan emas (kanaka}.
Selanjutnya prasasti juga menyebut desa­
Di antara 6 buah temuan tersebut, batu desa parimaf}cjala (desa sekitamya) secara leng­
Boom Baru merupakan prasasti yang terpendek kap, seperti: Wa(.iung, Tinawun, Tambangan, Ka­
isinya. Tetapi pada garis besarnya bunyi Osi) wengan, Jajar, Tambar, Padasan, dan sawah d i
sumpah kutukan tersebut semuanya hampir se­ Kemeng, Nabak, Sanc�a. Tambak, Barat, Kub­
nada. Sayang sekali bagian atas prasasti Boom wan, dan Kubwan Agede. Nama-nama itu seba­
Baru telah pecah dan hilang, sehingga sekitar 4 gian besar masih dikenal di daerah sekitar desa
atau 5 baris tulisan tidak dapat diketahui bunyi­ Adan-adan (Pare) sekarang. Nama Adan-adan
nya. Meskipun demiian masih dapat diperkirakan (tembaga Adan-adan, 1 223 Saka) sama dengan
bunyinya mirip dengan kalimat awal prasasti ku­ Haga-haqa (batu Paradah, 865 Saka, OJO
tukan Kota Kapur, Palas Pasemah dan Bungkuk XLVIII). Sampai sekarang jumlah prasasti raja
(Jabung). Krtarajasa Jayawardhana (Nararyya Sanggrama­

5. Prasasti Adan-adan
wijaya) dari Majapahit yang sudah ditemukan
sebanyak 4 buah, yaitu :
Prasasti tembaga Adan-adan (tamrapra­ a. Tembaga Kudadu (1 294 M.),
sast1) d itemukan di daerah Bojonegoro (Jawa Ti­ b. Tembaga Sukamrta (1 296), 6
mur} dalam tahun 1 992, dan dibaca oleh tim Ba­ c. Tembaga Adan-adan (1 301 M.), 7
lar Yogyakarta dalam tahun itu juga. Sekarang di­ d. Tembaga Balawi (1305 M.).
simpan di museum Tantular Surabaya. Prasasti
terdiri atas 1 7 lempengan tembaga (lengkap}, 6. Prasasti Wutit
dan kecuali lempengan pertama, ditulis timbal­
sawah dekat tebing Kali Kitiran, di
Prasasti batu tersebut terletak di pingg1r
balik (recto dan var-so) sebanyak 4 baris setiap Oukuh
lempengan. Tembaga berukuran panjang 37, 5 Tumbrek (Oesa Tumbrek, Kee. Bandar, Kab.
cm, lebar 1 2 cm, dan tebal 0,4 cm. lsi pokok yaitu Batang). Situs temuan disebut Kandangan oleh
pemberian status swatantra (perdikan} Desa
Adan-adan, karena (sambhanda} seorang rajarsi 6
Uh.R.Ng.Dr.Poerbatjaraka (met inleidende opmer1<i­
(wanita} telah berjasa, bertingkah-laku baik dan ngen door Dr.W.F .S1uttemeim): Oor1<onde van Krt&­
berbakti kepada negara, agama dan raja rajasa uit 1 296 A.O. ( Penangoengan), INI (lnsctipties
Majapahit. van Neder1a�lndie). aflevenng 1 . him. 33 - 49.
Dikatakan dalam prasasti Adan-adan (se­
karang menjadi desa Adan-adan di daerah Kediri) 7
Prasasti Adan-adan sedang saya garap. Merurut J)er}­
alasan (sambandha) pemberian anugerah berupa duduk Adal)-adan sekarang ( Pare, Kediri. berdet<atan
daerah bebas pajak (slma swatantra) tersebut, dengan Gurah) nama itu berasal dari adzan. Yang
karena rajarsT memiliki beberapa sifat terpuji, a. I. : betul dari bahasa Jawa asli ada-ada (persiapan.
a. Walkaladhar� cikal-oakal , iniSiatif). Nama yang lebih tua yaitu Hada­
hada (prasasti Paradah, 943 M. ).

Berka/a Arl<eologi EDIS/ KHUSUS - 1994 4


penduduk setempat, karena di tempat itu terda­ 1 1 . tidak terbaca
pat sebuah area Nandi (rusak) dikelilingi 4 buah 1 2. tidak terbaca
tIang batu (stone pillars) berbentuk persegi pan­ Selain prasasti Wutit di daerah Semarang
Jang. Bagian atas dipahat berbentuk kembang (barat) , Batang, Kendal dan Pekalongan terdapat
terata, (lotus) dengan 1 2 kelopak daun bunga. beberapa buah prasasti batu seperti: prasasti
Ternyata sebuah tiang batu di antaranya meru­ Bale Kambang, Sojomerto, lndrakila, dan Blado
(kepokoh) . Juga genta perunggu yang menyebut
bhatara i rbwan (£!. desa Reban dan alas roban)
pakan sebuah prasasti yang sangat aus. Tiang
batu berukuran tinggi: 48 cm, lebar bagian ba­
wah: 24 cm, lebar bagian atas: 20 cm, dan tebal:
24 cm. Tulisan dipahat di ke empat sisi tiang ba­ 7. Prasasti Sa � Pamgat Swa�.
tu. Sayang sekali ke tiga buah sisi prasasti batu Prasasti Sa □ Pamgat Swa g merupakan
itu tulisannya sangat rusak (90%), sehingga tu­ prasasti lingga semu (pseudo lingga) berukuran
lisan yang kelihatan hanyalah huruf-huruf lepas tinggi 70 cm, dan garis tengah 23 cm Semula di­
yang tidak d i ketahui maknanya. Tetapi sebuah temukan di Desa Jetak II (Mungkid, Magelang) ,
sisi di antaranya samar-samar masih dapat berdekatan dengan pabrik kertas Blabag. Saat ini
dibaca (sisi A).
lsi pokok prasasti tiang (pillar-inscription)
parasasti tersebut disImpan di Museum Ronggo­
warsito, Semarang
itu antara lain sebagai berikut :
1 . Menyebut nama desa Wutit (wanua i wutit i ka
Tulisan melingkar 3 baris di bagian atas (s1-
linder), menggunakan huruf dan bahasa Jawa
. . . ). Menarik perhatian bahwa toponim Wutit Kuno. Perlu juga d1tambahkan bahwa dalam pra­
dapat dtperkirakan Butit sekarang. Dukuh Butit sasti gelar sao hanya ditulis sa (kurang cecak).
tertetak sekitar 250 m. dari situs temuan (Du­ Transkrips1 batu Swa11 sebagai berikut
kuh Butit, Desa Tumbrek. Kee. Bandar, Kab. Swasti $akawar9atita 803 asujimasa ekada!,
Batang) . Nama desa lainnya hanya diketahui suklapak�a wuruku{] kaliwuan �ukrawara dha­
menggunakan awal nama Ka . . . ni�fa naksatra drtiamwata yoga tatkala sa (baca
2. Baris ke enam menyebut perkataan manima sao) pamgat swan manTma.
(menetapkan sima). Jelas bahwa prasasti Berarti:
Wutit berkaitan dengan masalah pembebasan Selamat tahun Saka telah berjalan 803 (881 M.)
desa (sawah?) untuk keperluan tertentu. Pada bulan Asuji , tanggal sebelas paro-terang, Wuru­
baris ke sepuluh rupa-rupanya juga tertulis ku � . Kaliwuan, hari Jumat, bintang (lunar man­
(s)inima (dijadikan sima). sion) Dhani��. konjungsi _Yoga, tatkala SaD
3. Pada baris ke tujuh ganta(?)gna mani sang Pamgat SwaDmenetapkan sima.
(h)yang wiha . . . Mungkin di belakang wiha
berbunyi ra (huruf terakhir sisi A). Apabila
Sayang sekali prasasti tersebut tidak me­
nyinggung nama desa yang ditetapkan oleh San
benar demikian berkaitan dengan bangunan Pamgat Swan menjadi sima. Tahun prasasti ber­
agama Budha, sedangkan di situs Kandangan tepatan dengan jaman pemerintahan Rake Kayu­
terdapat area Nandi. Tetapi harus diingat wangi (855-884 M.). Kayuwangi juga terkait de­
bahwa area Nandi dan ke empat tiang batu ngan C. Pendem, Asu dan Lumbung yang terle­
tersebut merupakan pindahan dari tempat lain. tak di lereng barat G. Merapi (pabrik kertas Blalak
4. Nama orang yang samar-samar masih terbaca
yaitu si sita (sata) rama ni gana (si Sita (Sata)
ke timur sekitar 15 km .) . Ke tiga buah candi Hin­
du tersebut rupa-rupanya yang dimaksud dengan
bapaknya Gana). Mungkin bertindak se_!:>agai bhatara i salingsingan atau dharmmanira i saling­
saks1 pada upacara manima (manusuk sima). singan, karena di dekat candi Asu mengalir kali
Dari segi paleografi (terutama aksara ma) Tlingsing (bertemu dengan S. Pabelan. 8
prasasti berasal dari sekitar abad IX dan X Mase­
hi . Jadi lebih muda apabila dibanding dengan ba­ Sekian dan terimakasih.
tu Sojomerto (Melayu Kuna). Tetapi prasasti Wu­ In Omnibus Caritas
tit menggunakan huruf dan bahasa Jawa Kuno.
Transkripsi sementara (sisi A) sebagai berikut
1 . tidak terbaca (sangat aus). Yogyakarta tgl. 1 9 Maret 1 994
2 . tidak terbaca,
3. .. . sa g yyan
4. ... sa ota ... 8
Candi Pendem, Asu dan Lumbung ketiganya tenetak di
5. (wa) nua i wutit i ka
Kee. Dukuh (Kab Magelang ). Sampai sekarang
6. . _ . si wata(?) ni manima mi (ji) terdapat 5 buah prasaS1i yang terkait dengan
7. (ganta?) gna nu mani san (h)yan wiha (wida?) kompleKs percandian tersebut, yaitu: prasaS1i
8. tidak terbaca Kurambitan I . Kurambitan II, Sri Manggala I . Sri
9. . . . si sa(si)ta rama ni gana Manggala II, dan tembaga Safingsingan.
1 0. . . . sa(ta?) (s)iima

Berka/a Ark.eologi EDIS/ KHUSUS - 1994 5


l A K S I M I L.
(L&Jn.h-kuro.ng) .

Pruo.ati &tw Pahat.

Stupn IV. bo.ri.a 10. c51<r � U)J


bnris 11. (9 � M :
Pattra ( ? ) . b� 1 . 9 TdB1 r::J
0 .c:, (7>
lJ
bans 2 .

bnris 3 . (\J � (a\_,

Prasnsti Bata &mpoi.


Prososti lodu Tmlti.

Prososti 'luti t.

1.
J) C/J
[...IA r/5 6 &J � (J) tJ o ()
e- f-J ;-:_
J
{
/
d O>
Efl {J(:_ mJ c. lP'J j U 'rJ • 9! 1
t!friJ9H 1--J 1G OJr.. �Jsfl s 0
c C)J) n d5 oJ} rv u u U u>I .
m n /
U
0
u 2EJ (s

Anda mungkin juga menyukai