Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR ASISTENSI LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISIS SISTEM TENAGA LISTRIK


LABORATORIUM ELEKTRO LANJUT

Nama : Reyno Rezky Ammarsaputra


NIM : 2009076006
Modul : Pengantar Studi Aliran Daya

Paraf
No Hari/Tanggal Hasil Pemeriksaan
Asisten
1

Samarinda,
Menyetujui dan
Mengesahkan,Asisten Praktikum,

WISNU CHANDRA
NIM. 1909076029
2.1 Tujuan Praktikum
1. Mempelajari konsep aliran daya pada sistem tenaga listrik
2. Menganalisis masalah aliran daya pada sistem tenaga listrik

2.2 Waktu dan Lokasi Praktikum


Praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik dengan modul Pengantar Studi Aliran Daya
bertempat di Fakultas Teknik Universitas Mulawarman di Laboratorium Elektro Lanjut
lantai dua ruangan tool roam pada pukul 10.30 WITA sampai dengan 11.300 WITA
hari senin tanggal 20 Maret 2023.

2.3 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum analisis sistem tenaga listrik
dengan modul Pengantar Studi Aliran Daya adalah sebagai berikut:
1. Personal Computer (PC)
2. Software ETAP
3. Modul Praktikum

2.4 Identifikasi Variabel Praktikum


Adapun indentifikasi variabel praktikum pada modul Pengantar Studi Aliran Daya
Tabel 1.1 Identifikasi Variabel Praktikum
NO Nama Variabel
1 Power Grid 2
2 High Voltage Circuit Breaker (HVCB)
3 LoW Voltage Circiut Breaker (LVCB)
4 Single Throw Switch (SW)
5 Busbar
6 2-Winding Transformator
7 Cable
8 Induction Machine
9 Static Load
2.5 Definisi Operasional Variabel
Adapun Definis Oprasional Variabel Analisis Sistem Tenaga Listrik Modul Pengantar
Studi Aliran Daya sebagai berikut :

1. Power Grid
Power Grid merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber teganganyang
mampu mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang diserap cukup
besar. Power Grid dapat berupa sebuah generator yang besar, atau sebuah Gardu Induk
yang merupakan bagian dari sebuah sistem tenaga listrik interkoneksi yang cukup besar.

2. High Voltage Circuit Breaker (HVCB)


Circuit breaker atau pemutus tenaga merupakan komponen yang berfungsi sebagai
proteksi unttuk memutuskan jaringan jika mengalami gangguan hubung singkat maupun
beban berlebih.

3. LoW Voltage Circiut Breaker (LVCB)


Pemutus sirkuit tegangan rendah (LVCB) umumnya digunakan dalam jaringan
distribusi. Evaluasi masa pakai listrik yang akurat terkait dengan keamanan dan
keandalan keluaran energi listrik. Model erosi busur tradisional hanya
mempertimbangkan efek arus pada keausan kontak sementara mengabaikan dampak
kondisi operasi (tegangan suplai dan faktor daya) pada masa pakai listrik.

4. Single Throw Switch (SW)


Switch jenis ini menunjukan dapat menghubungkan dan memutuskan arus satu arah saja
sebagaimana saklar tunggal yang sering kita lihat dan bertugas untuk menghidupkan
dan mematikan lampu.

5. Busbar
Busbar merupakan konduktor yang terbuat dari plat tembaga atau alumunium.
Umumnya benda ini memiliki bentuk persegi panjang atau tabung dengan tingkat
ketebalan berbeda-beda. Busbar sendiri berguna sebagai penghantar energi listrik
sekaligus mengatur sistem masukkan dan keluaran dari panel listrik.
6. Transformator
Transformator atau trafo adalah peralatan listrik yang mengubah bentuk energi listrik
menjadi suatu bentuk energi listrik yang lainnya. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh
transformator ditentukan oleh kebutuhan energi listrik. Transformator adalah alat yang
berfungsi untuk mentransformasikan (tegangan/arus) dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya pada tegangan AC (arus bolak-balik).

7. Cable
Suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan
komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak
terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel
berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus
yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi
bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

8. Induction Machine
Suatu perangkat elektromekanis yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri untuk
mengubah daya listrik menjadi energi mekanik.

9. Static Load
Static Load adalah beban yang tidak banyak mengandung beban motor listrik

2.6 Data Rancangan Pengamatan


Berikut adalah Data rancangan pengamatan pada praktikum Analisis Sistem Tenaga
Listrik dengan modul Pengantar Studi Aliran Daya
Tabel 1.2 Percobaan Pertama
NO Nama Variabel
1 Power Grid 20 kV
2 High Voltage Circuit Breaker (HVCB)
3 LoW Voltage Circiut Breaker (LVCB)
4 Single Throw Switch (SW) 13.8 kV
5 Busbar
6 2-Winding Transformator 20/6.6 kV ; 5MVA
7 2-Wnding Transformator 6.6/0.4 kV ; 0.5 MVA
8 Cable 1000 ft, 3/c 10mm2,1 cond/phase
9 Induction Machine 206 HP 6.6 kV
10 Induction Machine 174 HP 0.4 kV
11 Static Load 0.4 Kv ; 0.195 MVa

Tabel 1.3 Percobaan Kedua

NO Nama Variabel
1 Power Grid 150 kV
2 Busbar 150 kV; initial : 100% V, angle 0;
3 Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA
4 Busbar 20 kV; initial 100% V, angle 0;
5 Static Load 10 MVA; pf 90%

Tabel 1.4 Percobaan Ketiga

NO Nama Variabel
1 Power Grid 150 kV
2 Busbar 150 kV; initial : 100% V, angle 0;
3 Transformator Step down 150/20 kV; 20 MVA
4 Busbar 20 kV; initial 100% V, angle 0;
5 Static Load 10 MVA; pf 90%
2.7 Gambar Rancangan

Gambar 1.1 Single Line Diagram


2.8 Prosedur Praktikum
A.Percobaan I
Percobaan ini menggunakan hasil single line diagram yang telah dibuat pada percobaan
pertama. Dengan melakukan running load flow, maka dapat diketahui aliran daya suatu
sistem yang telah dibangun. Langkah-langkah percobaan sebagai berikut.
1. Isikan parameter studi aliran daya seperti pada gambar di bawah, atau sesuai
kebutuhan dimana simulasi akan dilakukan

Gambar 2.3 Parameter Studi Load Flow

2. Lakukan simulasi aliran daya (Load Flow) Setelah dilakukan running load flow,
maka akan diperoleh hasil simulasi yang ditunjukan dengan warna merah seperti pada
gambar di bawah, terdapat nilai daya aktif dan daya reaktif (P+ JQ) serta presentase
tegangan.

Gambar 2.4 Hasil Running Load Flow

3. Untuk menampilkan nilai parameter hasil aliran daya, klik Display Option
Gambar 2.3 Tampilan Display Option

4. Klik Alert View untuk melihat kondisi hasil yang kurang bagus, baik itu presentase
tegangan maupun peralatan yang spesifikasinya kurang baik

Gambar 2.5 Tampilan Alert

5. Klik Report Manager, lalu akan muncul window seperti dibawah pilih Summary dan
klik OK
Gambar 2.6 Tampilan Report Manager

6. Analisis nilai tegangan, arus, daya antar bus, sudut, losses, dan lain lain.

B. Percobaan II

1. Buatlah single line diagram seperti pada gambar dibawah ini


Gambar 2.7 Single Line Diagram Percobaan II

2. Isikan parameter studi aliran daya seperti berikut ini

a. Power Grid 150 kV

b. Busbar 150 kV; initial : 100% V, angle 0;

c. Transformator Step down 150/20 kV; 50 MVA

d. Busbar 20 kV; initial 100% V, angle 0;

e. Static Load 10 MVA; pf 90%

3. Lakukan simulasi aliran daya (Load Flow) dan ikuti langkah-langkah percobaan
sesuai

dengan percobaan I.

4. Analisis nilai tegangan, arus, daya antar bus, sudut, losses, dan lain lain.

C. Percobaan III

1. Buatlah single line diagram sesuai dengan percobaan II.

2. Isikan parameter studi aliran daya seperti berikut ini

a. Power Grid 150 kV

b. Busbar 150 kV; initial : 100% V, angle 0;


c. Transformator Step down 150/20 kV; 20 MVA

d. Busbar 20 kV; initial 100% V, angle 0;

e. Static Load 10 MVA; pf 90%

3. Lakukan simulasi aliran daya (Load Flow) dan ikuti langkah-langkah percobaan
sesuai

dengan percobaan II.

4. Analisis nilai tegangan, arus, daya antar bus, sudut, losses, dan lain lain.

2.9 Data Hasil Pengamatan


Tabel 1.5 Pengamatan Tegangan dan Daya Keluar Pada Busbar Pada Percobaan II

Komponen Tegangan (kV) Daya keluar (kW)


Busbar Atas 8847kV 150kW
Busbar bawah 8840kV 19.82kw

Tabel 1.6 Pengamatan Tegangan dan Daya Keluar Pada Busbar Pada Percobaan III

Komponen Tegangan (kV) Daya keluar (kW)


Busbar Atas 8615kV 150kW
Busbar bawah 8600kV 19.00kw

Tabel 1.7 Pengamatan Arus dan Losses Pada Transformator dan Static Load Pada
Percobaan II

Komponen Arus(A) Losses (kW)


Transformator 38.1 A 6.3 kW
Static Load 286.1 A

Tabel 1.8 Pengamatan Arus dan Losses Pada Transformator dan Static Load Pada
Percobaan III

Komponen Arus(A) Losses (kW)


Transformator 37.6 A 15.4 kW
Static Load 282.2 A
2.10 Analisis Data
Perhitungan Tegangan
P
V= ……………………………………………………………………………………
A
Keterangan :
V = Tegangan (Volt)
P = Daya ( Watt)
I = Arus (Ampere)

Perhitungan Daya
P = V.I COS α
Keterangan :
V = Tegangan (V)
P = Daya ( Watt)
I = Arus (Ampere)

Percobaan 2
Plosses=6,32kW
Maka, rugi daya pada percobaan kedua sebesar 6,32 kW

Percobaan 3
Plosses=15,38 kW
Maka, rugi daya pada percobaan ketiga sebesar 15,38 kW.
2.11 Pembahasan
Pada Praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik dengan modul Pengantar Studi Aliran
Daya praktikan Mempelajari konsep aliran daya pada sistem tenaga listrik dan juga
Menganalisis masalah aliran daya pada sistem tenaga listrik dengan ETAP. Percobaan
aliran daya ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran daya yang berupa
pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi pada aliran daya dan juga
mempelajari adanya tegangan jatuh di sisi beban. Pertama dengan melakukan running
load flow, maka dapat diketahui aliran daya suatu sistem yang telah dibangun Setelah
dilakukan running load flow, maka akan diperoleh hasil simulasi yang ditunjukan
dengan warna merah seperti pada gambar di bawah, terdapat nilai daya aktif dan daya
reaktif lalu Untuk menampilkan nilai parameter hasil aliran daya, klik Display Option
dan Klik Alert View untuk melihat kondisi hasil yang kurang bagus, baik itu presentase
tegangan maupun peralatan yang spesifikasinya kurang baik dan juga kill Report
Manager dan Klik Summery. Pada percobaan kedua praktikan membuat single line
diagram baru dengan menggunakan power grid 150 kv, kemudian dihubungkan melalui
busbar ke transformator step down 150/20 kv dengan 50 MVA yang juga dihubungkan
ke busbar, dan terakhir dihubungkan ke static load 10 MVA dengan 90% PF, setelah itu
praktikan menjalankan program simulasi aliran daya lalu menganalisis nilai tegangan,
arus, daya antar bus, sudut, losses, dan lain lain, dimana didapatkan hasil pengamatan
tegangan dan daya keluar pada busbar atas dan bawah yaitu pada busbar atas didapatkan
tegangan sebesar 8847 kv dan daya yang keluar sebesar 150 kw, selain itu didapatkan
juga hasil pengamatan arus dan losses pada transformator dan static load pada
percobaan kedua yaitu nilai arus transformator Sebesar 38,1 A dengan losses sebesar
6,3 kw, sedangkan pada static load didapat nilai arus sebesar 286,1 A. Kemudian pada
percobaan ketiga praktikan menggunakan single line diagram percobaan kedua dan
mengganti spesifikasi pada transformator dimana yang tadinya pada percobaan kedua
50 MVA diubah menjadi 20 MVA pada percobaan ketiga dan praktikan juga
mendapatkan data data hasil pengamatan berupa hasil tegangan dan daya pada busbar
atas dan bawah, dimana pada busbar atas didapatkan nilai tegangan sebesar 8615 kv dan
daya yang keluar sebesar 150 kw, sedangkan pada busbar bawah didapatkan nilai
tegangan sebesar 8600 kv dan daya yang keluar sebesar 19,55 kw, selain itu praktikan
juga mendapatkan nilai arus yang ada pada transformator dengan nilai sebesar 37,6 A
dengan nilai losses sebesar 15,4 kw , dan juga pada static load nilai arus yang
didapatkan sebesar 282,2 A.

2.12 Kesimpulan
Percobaan aliran daya ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran daya yang
berupa pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi pada aliran daya dan juga
mempelajari adanya tegangan jatuh di sisi beban. Analisa aliran daya merupakan suatu
analisa aliran daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem pembangkit melalui
suatu saluran hingga ke beban. Besarnya daya yang mengalir tergantung pada besarnya
beban yang terpasang pada bus. Faktor yang mempengaruhi Aliran Daya adalah Luas
Penampang dari Saluran Transmisi dan Impendansi dari Komponen masing masing.
Bus Bus yang terhubung dengan Jaluran Transmisi percabangan akan mengalami load
sementara terhadap adanya pembagian tergangan pada masing masing jalur.

2.13 Diskusi
Untuk saran buat waktu menganalisa sebaiknya diberikan waktu sendiri karena waktu
bisa terpotong akibat kendala file pada ETAP atau kendala lainya.

2.14 Daftar Pustaka/Rujukan


L. Multa and R. Prima Aridani, Buku Modul Pelatihan ETAP. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada, 2013.
F. Atmajaya, “Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kV PT. PLN (Persero) Area
Pelayanan Jaringan (APJ) Pontianak Metode Reliability Network Equivalent
Approach (RNEA),” Jurnal Teknik Elektro Universitas Ta
A. Supriyadi, “Analisa Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan
Software ETAP 12.6,” Forum Teknologi, vol. 6, no. 3, pp. 56–65, 2018.
J. Effendi, “Analisa Aliran Beban pada Sistem Tenaga Listrik di Pusat Penampung
Produksi Menggung Pertamina Asset IV Field Cepu Menggunakan Software Etap
12.6,” Diploma Thesis, Teknik Elektro Universit

Anda mungkin juga menyukai