NPM : 10820501
Kelas : 3MA22
6 Sistematika Berpikir
Sistematika berpikir deduktif adalah suatu cara berpikir yang menggunakan logika untuk
menarik kesimpulan dari premis atau pernyataan yang sudah diketahui atau diterima. Dalam
sistematika berpikir deduktif, kesimpulan yang dihasilkan haruslah benar jika premis atau
pernyataan yang digunakan benar. Sistematika berpikir deduktif sering digunakan dalam ilmu
pengetahuan, matematika, dan logika. Contohnya, jika kita tahu bahwa semua manusia adalah
makhluk hidup dan bahwa John adalah manusia, maka dengan menggunakan sistematika
berpikir deduktif kita dapat menyimpulkan bahwa John adalah makhluk hidup.
Sistematika berpikir induktif adalah suatu cara berpikir yang menggunakan observasi atau
fakta yang telah diperoleh untuk menarik kesimpulan yang umum atau hipotesis. Dalam
sistematika berpikir induktif, kesimpulan yang dihasilkan mungkin tidak 100% benar karena
hanya didasarkan pada pengamatan atau fakta yang terbatas. Sistematika berpikir induktif
sering digunakan dalam ilmu pengetahuan dan penelitian. Contohnya, jika kita mengamati
bahwa semua burung yang kita lihat terbang, maka kita dapat menyimpulkan secara induktif
bahwa semua burung bisa terbang. Namun, kesimpulan ini mungkin tidak benar jika kita
menemukan burung yang tidak bisa terbang di kemudian hari. Oleh karena itu, sistematika
berpikir induktif harus digunakan dengan hati-hati dan harus disertai dengan pengamatan dan
penelitian yang lebih lanjut untuk memastikan kesimpulan yang dihasilkan benar.
3. Sistematika Berpikir Memecahkan Masalah
Sistematika berpikir memecahkan masalah adalah suatu cara berpikir yang digunakan
untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara sistematis dan
terstruktur. Sistematika berpikir memecahkan masalah melibatkan beberapa langkah yang
harus dilakukan secara berurutan, yaitu:
Sistematika berpikir memecahkan masalah sangat berguna dalam berbagai bidang, seperti
bisnis, teknologi, dan sains. Dengan mengikuti langkah-langkah yang sistematis dan
terstruktur, kita dapat memecahkan masalah dengan lebih efektif dan efisien.
Sistematika berpikir kausatif adalah suatu cara berpikir yang digunakan untuk
mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih peristiwa atau fenomena.
Sistematika berpikir kausatif dapat membantu kita memahami mengapa suatu peristiwa terjadi
dan bagaimana suatu fenomena dapat mempengaruhi fenomena lainnya. Sistematika berpikir
kausatif melibatkan beberapa langkah yang harus dilakukan secara berurutan, yaitu:
Sistematika berpikir kausatif sangat berguna dalam berbagai bidang, seperti ilmu
pengetahuan, kedokteran, dan teknologi. Dengan menggunakan sistematika berpikir kausatif,
kita dapat memahami bagaimana suatu fenomena bekerja dan bagaimana kita dapat
memanfaatkannya untuk menghasilkan perubahan yang positif.
Sistematika berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir yang digunakan untuk menghasilkan
ide-ide baru dan solusi-solusi inovatif. Sistematika berpikir kreatif melibatkan beberapa
langkah atau teknik kreatif yang dapat membantu kita menemukan ide-ide baru yang lebih
kreatif dan inovatif. Berikut adalah beberapa teknik kreatif yang dapat digunakan dalam
sistematika berpikir kreatif:
Sistematika berpikir kreatif dapat membantu kita menghasilkan ide-ide baru dan solusi-
solusi inovatif dalam berbagai bidang, seperti seni, desain, dan bisnis. Dengan menggunakan
teknik-teknik kreatif yang tepat, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam berpikir
kreatif dan menghasilkan ide-ide yang lebih inovatif dan kreatif.
Sistematika berpikir filsafati adalah suatu cara berpikir yang digunakan untuk memahami
dan merenungkan tentang berbagai aspek kehidupan, seperti kebenaran, moralitas, dan
eksistensi. Sistematika berpikir filsafati melibatkan beberapa langkah yang harus dilakukan
secara berurutan, yaitu:
1. Pengamatan dan analisis: Langkah pertama adalah mengamati dan menganalisis
fenomena atau peristiwa yang ingin dipahami. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
metode yang tepat dan berdasarkan pada pengamatan yang sistematis.
2. Menentukan masalah: Setelah pengamatan dan analisis dilakukan, langkah berikutnya
adalah menentukan masalah atau pertanyaan yang ingin dijawab. Masalah atau
pertanyaan ini haruslah spesifik dan dapat dijawab dengan jelas.
3. Mencari solusi: Setelah masalah atau pertanyaan ditentukan, langkah selanjutnya
adalah mencari solusi atau jawaban yang memadai. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan berbagai teori dan konsep filsafat yang relevan dan dengan
mempertimbangkan berbagai sudut pandang yang mungkin.
4. Evaluasi solusi: Setelah solusi atau jawaban ditemukan, langkah selanjutnya adalah
mengevaluasi solusi tersebut dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan
masing-masing solusi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa solusi yang
ditemukan memadai dan dapat diterima secara logika dan rasional.
5. Membuat kesimpulan: Setelah solusi atau jawaban yang tepat ditemukan, langkah
terakhir adalah membuat kesimpulan tentang fenomena atau peristiwa yang ingin
dipahami. Kesimpulan ini haruslah berdasarkan pada pemikiran yang rasional dan
logis.
Sistematika berpikir filsafati sangat berguna dalam membantu kita memahami dan
merenungkan tentang berbagai aspek kehidupan, seperti kebenaran, moralitas, dan eksistensi.
Dengan menggunakan sistematika berpikir filsafati, kita dapat mempertajam pemikiran kita
dan mengembangkan kemampuan kita dalam berpikir secara rasional dan logis.
Berdasarkan pemikiran whitney r mundt tentang arah pers di indonesia lebih condong ke
arah