Anda di halaman 1dari 29

Rijanti Rahaju Maulani

 jenis senyawa tidak jenuh atau memiliki


ikatan rangkap yang dapat dihasilkan oleh
jaringan tanaman pada waktu-waktu
tertentu
 pada suhu kamar etilen berbentuk gas
 dapat menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan penting dalam proses
pertumbuhan tanaman dan pematangan
hasil-hasil pertanian
 Suatu hidrokarbon golongan
alkena dengan rumus
C2H4 (etena) atau H2C = CH2
 Bobot molekul : 28,05 g/mol
 Gas yang tidak berwarna
 Sangat mudah terbakar
 Mudah larut dalam lemak
 Sangat mobil
 Bersifat autokatalitik
 Gas volatil: secara fisiologis aktif dalam konsentrasi sangat
kecil (0.01 ppm), memacu respon dari kebanyakan
jaringan;
 Autokatalitik: saat produksinya mulai dirangsang maka
laju produksinya akan terus meningkat dengan laju
peningkatan tertentu;
 Diproduksi di dalam tanaman (etilen endogenous): faktor
yang mempengaruhi laju produksinya meliputi varietas,
stadia kematangan, suhu, level oksigen dan
karbondioksida, dan berbagai bentuk pelukaan;
 Terdapat di lingkungan (etilen exogenous): akan memacu
produk untuk menghasilkan etilen endogenous.
 Syarat hormon tanaman:
✓ dihasilkan oleh
tanaman,
✓ bersifat mobil dalam
jaringan tanaman,
✓ merupakan senyawa
organik.
 mempengaruhi
pemasakan buah
dengan mendorong
pemecahan pati dan
penimbunan gula.
 Etilen diproduksi oleh tumbuhan tingkat tinggi pada
seluruh jaringan tumbuhan.
 Etilen dihasilkan dalam jaringan tumbuhan di organ
daun, batang, akar, bunga, buah, umbi, dan kecambah .
 Biosintesis etilen dapat berlangsung melalui empat jalur
berbeda; jalur linoleat, etanol, β-alanin, dan jalur
metionin.
 Produksi etilen bergantung pada:
✓ Faktor Internal: jenis jaringan, spesies, tahap
perkembangan tumbuhan, hormon auksin dan
hormon sitokinin.
✓ Faktor Eksternal: stress dari lingkungan, adanya
luka, jumlah oksigen yang sangat rendah, dan
serangan patogen (mikroorganisme).
 Ketersediaan etilen: Biosintesis etilen dapat dipacu
oleh adanya etilen endogen dan eksogen.
 Kandungan auksin dan sitokinin: Sintesis ACC
meningkat oleh kadar auksin yang tinggi,
khususnya Indole acetic acid (IAA), dan cytokinins.
 Lingkungan mencekam: Kekeringan, chilling, dan
serangan patogen dapat memacu pembentukan
etilen.
 Luka: Adanya luka pada produk memacu produksi
etilen.
 Berperan dalam proses pematangan buah.
 Mengakhiri masa dormansi.
 Merangsang pertumbuhan akar dan batang.
 Pembentukan akar adventif.
 Merangsang absisi buah dan daun.
 Merangsang induksi bunga Bromeliad.
 Induksi sel kelamin betina pada bunga.
 Merangsang pemekaran bunga.
 Bersama auksin gas etilen dapat memacu perbungaan mangga dan
nanas.
 Dengan giberelin, gas etilen dapat mengatur perbandingan bunga
jantan dan bunga betina pada tumbuhan berumah satu.
 Mempercepat senescense dan menghilangkan
warna hijau pada buah seperti mentimun dan
sayuran daun.
 Mempercepat pemasakan buah selama
penanganan dan penyimpanan.
 “Russet spotting” pada selada.
 Pertunasan kentang.
 Gugurnya daun (kol bunga, kubis, tanaman hias).
 Pengerasan pada asparagus.
 Mempersingkat masa simpan dan mengurangi
kualitas bunga.
 Gangguan fisiologis pada tanaman umbi lapis
yang berbunga.
 Pengurangan masa simpan buah dan sayuran.
 Berdasarkan respon yang diberikan buah terhadap
pemberian etilen, buah-buahan dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu KLIMATERIK dan
NONKLIMATERIK.
 Buah NONKLIMATERIK akan bereaksi terhadap
pemberian C2H4 pada tingkat manapun pada kehidupan
prapanen dan pasca panen,
 Buah KLIMATERIK hanya akan mengadakan reaksi
respiratik bila diberikan C2H4 dalam tingkat pra
klimaterik, dan tidak lagi peka terhadap C2H4 setelah
permulaan kenaikan klimaterik dilampaui.
 Buah klimakterik dapat dipacu kemasakannya
dengan mengekpos produk pada sumber etilen
exogenous “Pengendalian Kemasakan”
 Jika buah klimakterik telah mulai masak akan
menghasilkan sejumlah etilen yang signifikan.
 Etilen yang dihasilkan dapat memulai proses
pemasakan produk buah klimakterik yang
matang atau belum masak atau meningkatkan
kemunduran dari produk sensitif-etilen.
 Proses klimaterik dan pematangan buah disebabkan adanya
perubahan kimia yaitu adanya aktivitas enzim piruvat
dekarboksilase yang menyebabkan kenaikan jumlah
asetaldehid dan etanol sehingga produksi CO2 meningkat.
 Etilen mempengaruhi respirasi klimaterik melalui dua cara,
yaitu:
✓ Etilen mempengaruhi permeabilitas membran, sehingga

permeabilitas sel menjadi besar, mengakibatkan proses


pelunakan sehingga metabolisme respirasi dipercepat.
✓ Selama klimaterik, etilen lebih merangsang sintesis

protein sehingga kandungan protein meningkat, protein


yang terbentuk akan terlibat dalam proses pematangan
dan proses klimaterik menyebabkan peningkatan enzim-
enzim respirasi.
 Buah yang dikategorkan sebagai penghasil
etilen meliputi: apel, aprikot, pisang matang,
melon madu, buah kiwi matang, pepaya,
pear, peach, alpukat, dan tomat.
 Alpukat menghasilkan 10-100 mikroliter
etilen per kilogram per jam pada suhu 20oC
 Etilen dapat digunakan secara komersil untuk
pematangan buah klimakterik sehingga
memungkinkan buah tropik dipanen pada
kondisi masih hijau (mangga dan pisang)
untuk pemasaran jarak jauh dan kemudian
dimatangkan dengan etilen selama
pengangkutan.
 Tomat, pisang dan apel akan matang lebih
cepat dalam ruang beretilen.
 Pisang matang yang diletakkan di dekat buah
lain akan menghasilkan cukup etilen untuk
mempercepat pematangan buah lain.
 Etilen mempercepat senescense bunga
potong.
 Bunga yang peka terhadap etilen antara lain
carnation, geranium, petunia, dan mawar.
 Etilen akan memperpendek masa simpan
organ tumbuhan yang telah dipanen.
 Bunga, daun, dan buah akan segera
mengalami pematangan dan senescense
apabila terpapar etilen.
 Buah jeruk yang ditanam di daerah tropik
berwarna hijau setelah matang sempurna di
pohon.
 Buah tersebut dapat berwarna kuning jika
diberi perlakuan degreening dengan gas
etilen.
 Sayuran hijau, akan menguning jika terkena
etilen.
 Beberapa contoh pengaruh etilen terhadap mutu produk
pertanian adalah:
✓ mengerasnya lobak dan asparagus

✓ timbulnya rasa pahit pada wortel

✓ penguningan dan perontokan daun pada brokoli,


kubis, dan kubis bunga
✓ pelunakan pada mentimun

✓ pelunakan dan pemunculan rasa tidak enak pada


semangka
✓ pencoklatan daging buah dan biji pada terung

✓ perubahan warna dan rasa tidak sedap pada ubi jalar

✓ pertunasan pada umbi kentang


 Interaksi dengan hormon lain, yaitu auksin. Konsentrasi auksin
meningkat, produksi etilen bertambah.
 Pembentukan senyawa komplex dengan metalo-enzim. Dalam
kondisi normal etilen aktif bila berikatan dengan metalo-enzim
dan oksigen, bila konsentrasi CO2 ditingkatkan, maka
kedudukan etilen pada komplek akan digantikan oleh CO2
sehingga pematangan terhambat.
 Etilen berperan dalam menstimulasi aktivitas ATP-ase untuk
menghasilkan energi.
 Permeabilitas membran: pada fase praklimakterik dengan adanya
etilen volume mitokondria akan mengembang akibat
meningkatnya permeabilitas membran sehingga bahan-bahan
dari luar sel dapat masuk.
 Etilen berfungsi sebagai “gene derepression” yaitu faktor yang
dapat menghilangkan hambatan pada saat terjadinya reaksi
biologis.
 Penghambatan biosintesis etilen bekerja dengan
menurunkan produksi etilen dari normalnya di dalam
buah.
 Senyawa penghambat mengganggu kerja enzim yang
bertanggung jawab untuk memproduksi etilen.
 Aminoethoxyvinylglycine (AVG), Aminooxyacetic acid
(AOA), rhizobitoxine, 2,5-norborneadiene (NBD) dan
silver thiosulphate merupakan inhibitor etilen.
 Penghambatan sintesis etilen kurang efektif untuk
menurunkan kerugian setelah panen (post-harvest
losses) sebab etilen eksogen dari sumber lain masih
dapat berpengaruh.
 Mencegah terjadinya sinyal etilen oleh senyawa penerima
etilen.
 Dengan menghalangi pembentukan sinyal etilen oleh
penerima etilen (ethylene perception signalling), buah,
tumbuhan, bunga yang dipanen tidak merespon etilen
baik yang endogen maupun eksogen.
 Penghalang tersebut meliputi senyawa 1- methyl
cyclopropene (1-MCP) dan silver thiosulphate.
Banyak dipakai secara komersil untuk menghambat
pematangan buah klimakterik seperti melon, pear,
pisang, plum, apel, tomat dan alpukat.
 Penyerapan etilen bekerja dengan
menghilangkan etilen bebas yang ada di
sekeliling produk.
 Senyawa penyerap etilen yang telah
digunakan meliputi kalium permanganate
(KMnO4) dan arang ber-brom aktif.
 Mengubah etilen: oksidasi menggunakan
ozon.
 Pada oksidasi etilen berubah menjadi etilen
oksida (epoksi etana)

Anda mungkin juga menyukai