Anda di halaman 1dari 3

INOVASI

‘ASANTI KASEP’ (AKSI CEGAH STUNTING KALIWATES SEHAT PARIPURNA)

LATAR BELAKANG
- Penetapan Kaliwates sebagai salah satu lokus stunting (856 Kasus Stunting/
tertinggi di Kabupaten Jember) Tahun 2020.
- Adanya kasus kematian ibu sebanyak 4 orang (sempusari dan tegal besar)
Tahun 2021.
- Keinginan untuk turut berkontribusi terhadap program penyiapan generasi
emas tahun 2045.
Sehingga perlu Langkah yang tepat, sinergis, dan kolaboratif dengan stake
holder terkait untuk akselarasi penurunan angka stunting, AKI & AKB secara
komprehensif dari hulu sampai dengan hilir.
STRATEGI
1. Koordinasi dengan stake holder terkait Puskesmas, DP3AKB (Koordinator
Penyuluh KB Kecamatan), Kelurahan, PKK, KUA & Muspika dalam rangka
Menyusun rencana aksi pecegahan dan penurunan angka stunting secara
cepat dan tepat.
2. Menyepakati rencana aksi lintas sektor pencegahan dan penurunan kasus
stunting dari hulu sampai dengan hilir melalui pembagian peran dan
kerjasama lintas sektor berupa :

a. Kerjasama lintas sektor pencegahan kasus


Upaya lintas sektor pencegahan kasus diarahkan pada upaya-
upaya yang berupa intervensi sensitif (bersifat pencegahan) yaitu
optimalisasi kegiatan yang tidak berhubungan dengan penyebab tidak
langsung seperti penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan,
pendampingan dalam rangka peningkatan kesadaran pengasuhan,
sosialisasi pendewasaan usia perkawinan, konseling dan pendampingan
terhadap calon pengantin (pemantauan melalui aplikasi ELSIMIL untuk
Catin), ibu hamil dan ibu pasca persalinan serta baduta/balita.

b. Kerjasama lintas sektor penanganan kasus


Optimalisasi kegiatan intervensi spesifik terhadap kasus yang
sudah ada melalui pendekatan dibidang kesehatan, seperti pemberian
PMT, tablet tambah darah bagi remaja/bumil, promosi dan konseling
menyusui dan pemberian makanan tambahan bayi dan anak (PMBA),
pemantauan dan promosi pertumbuhan, suplementasi mikronutrisi,
pemeriksaan kehamilan dan imunisasi.

c. Optimalisasi kegiatan Mini Lokakarya sektoral maupun lintas sektor


dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting dan AKI/AKB.
Dalam rangka menjaga komitmen dan evaluasi terhadap
kontinuitas dan konsistensi upaya pencegahan dan penurunan kasus
stunting, AKI/AKB dilaksanakan kegiatan mini lokakarya secara rutin
setiap bulan secara tematik melibatkan sektor2 terkait sesuai tema yang
diangkat.
Disamping itu khusus untuk setiap ibu hamil dan ibu pasca persalinan
dilakukan optimalisasi peran TPK (Tim Pendamping Keluarga) yang terdiri
dari :
1. Bidan
Melakukan pelayanan penyuluhan dan memfasilitasi pelayanan
rujukan.
2. Kader PKK
Melakukan penyuluhan dan sosialisasi pencegahan stunting serta
penggerakan melalui kelompok kegiatan seperti Dama.
3. Kader KB.
Penyuluhan, pencatatan dan pelaporan perkembangan pendampingan
keluarga.

CAPAIAN
Adapun capaian yang dihasilkan saat Inovasi ini dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Kecamatan Kaliwates Tahun 2022 tidak lagi menjadi kecamatan lokus
stunting meski masih ada kasus stunting.
2. Angka Stunting berdasarkan hasil bulan timbang sampai dengan september
2022 terjadi penurunan yang cukup signifikan diangka 420 anak. (dari
angka 856 Tahun 2020 dan angka 629 Tahun 2021)
3. Pendampingan TPK terhadap 109 Catin (100% terdeteksi melalui ELSIMIL).
4. Pendampingan TPK terhadap 120 Ibu Hamil.
5. Pendampingan TPK terhadap 96 Ibu Pasca Hamil (BUFAS)

KENDALA-KENDALA
1. Keterbatasan alokasi anggaran untuk penanganan kasus stunting
(utamanya anggaran utk pembelian Makanan Tambahan untuk balita
stunting.)
2. Masih rendahnya literasi masyarakat terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya stunting.
3. Masih relatif tingginya angka kemiskinan utamanya pasca pandemi covid-
19.
4. Masih buruknya sanitasi lingkungan di kawasan perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai