Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI KEBENARAN DALAM PERSPEKTIF

FILSAFAT ADMINISTRASI

KAMARUDDIN HASAN
UNM, Makassar

A. PANANRANGI M
STIA AL Gazali Barru
pananrangi@algazali.ac.id

ABSTRAK

Filasfat administrasi adalah berpikir secara kritis, matang dan mendalam terhadap
hakikat dan makna yang terkandung dalam materi ilmu administrasi filsafat administrasi
mencakup ontologi, efistemologi, dan aksiologi. Perkembangan ilmu administrasi sebagai
filsafat lebih lambat jika dibandingkan perkembangan adminitrasi sebagai administrasi.
Hal ini karena dipicu oleh kondisi perkembangan kehidupan manusia yang didorong oleh
kemajuan IPTEKS secara keseluruhan. Namun demikian perkembangan ilmu administrasi
tidak dapat dilepaskan dari perkembangan administasi sebagai filsafat, karena filsafat
administrasi lebih menekankan pada teori yang berlandaskan pada teori kebenaran
filsafat. Sementara administrasi sebagai ilmu semakin dituntut untuk meletakkan dasar -
dasar kebenaran dalam implementasi pada setiap langkah kemajuannya.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami kebenaran dalam perspektif filsafat
administrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik yang
dilakukan adalah survei literatur akademis. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelusuran
berbagai sumber yaitu :dokumen, buku , dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori

Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019 57


kebenaran ilmu, yaitu : teori kebenaran trasi sebagai administrasi khususnya
korespondens, koherensi, pragmatis, pada penerapan administasi termasuk
sintaksis, semantis, teori performatik, dan pada fungsi – fungsi manajemen.
teori kebenaran agama. Selanjutnya ruang Hal ini karena dipicu oleh kondisi
lingkup kebenaran ilmu administrasiterdiri
perkembangan kehidupan manusia
dari : kebenaran asal mula, kebenaran
mengungkap, kebenaran memandang. yang didorong oleh kemajuan IPTEKS
kebenaran bentuk, kebenaran isi, kebenaran secara keseluruhan. Sementara
konsep, dan kebenaran teori. perkembangan ilmu administrasi
Kata Kunci : Memahami Kebenaran, dan fungsi manajemen berjalan se-
Filsafat Administrasi suai dengan semakin kompleksnya
keinginan dan kebutuhan manusia.
Perkembangan ilmu administrasi
PENDAHULUAN tidak dapat dilepaskan dari
Dalam perkembaangan era perkembangan administasi sebagai
globalisasi saat iini, gejala utama yang filsafat. Hal ini disebabkan karena
dominan ditandai dengan pesatnya filsafat administrasi lebih menekankan
perkembangan ilmu pengetahuan dan pada teori yang berlandaskan pada
teknologi, ketatnya tantangan dan teori kebenaran filsafat. Sementara
persaingan yang mengharuskan setiap administrasi sebagai ilmu semakin
umat manusia untuk menghadapinya. dituntut untuk meletakkan dasar dasar
Tantangan dan persaingan dalam kebenaran dalam implementasinya
rangka kepemilikan ilmu pengetahuan pada setiap langkah kemajuannya.
dan teknologi dapat dimenangkan oleh Dengan demikian terdapat hubungan
setiap manusia jika manusia memiliki yang sangat erat antara filsafat
salah satu variabel tertentunya, antara administasi dengan ilmu adinistrasi.
lain seberapa besar ilmu pengetahuan Selain itu perkembangan dan kemajuan
dan teknologi yang ada dalam pangkal IPTEKS, seyogyanya dimbangi oleh
pikir manusia. pemahaman agama. Dengan kata lain
kemajuan IPTEKS yang bertumpu pada
Salah satu perkembangan ilmu
peningkatan kecerdasan intelektual
pengetahuan yang terjadi adalah
manusia harus dbarengi dengan
ilmu adminitrasi. Namun faktanya
peningkatan kecerdasan spiritual
perkembangan administrasi sebagai
manusia, yang menekankan pada
filsafat terkesan lebih lambat jika
pada etika keilmuan dan meletakkan
dibandingkan perkembangan adminis-
dasar dasar kebenaran dalam hakekat

58 Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019


A. Pananrangi M

kemanusiaan itu sendiri. filsafat merupakan pengetahuan tentang


Berdasarkan hal tersebut di atas, cara berpikir kritis, pengetahuan tentang
maka pada penelitian ini akan dikaji kritik yang radikal, artinya sampai
memahami kebenaran dalam persfektif akarnya, sampai pada konsekuensi
filsafat administrasi melalui berbagai yang terakhir. Radikal artinya akar
sudut pandang teori kebenaran ilmu. yang disebut arche sebagai ciri khas
berpikir filosofis. Radikal adalah asumsi
A. Filsafat yang tidak hanya dibicarakan, tetapi
digunakan. Dengan demikian, filsafat
Falsafah atau filsafat adalah kata
adalah pengetahuan tentang berpikir
yang diadopsi dari bahasa Arab yang
kritis sistematis, pengetahuan tentang
diartikan sebagai hakikat atau hikmah.
pemahaman universal terhadap semua
Uyoh Sadulloh. (2012). filsafat diartikan
persoalan, dan pengetahuan tentang
sebagai suatu pandangan kritis yang
kebenaran pemikiran yang tanpa batas
sangat mendalam sampai ke akar-
dan masalah yang tidak pernah tuntas.
akarnya mengenai segala sesuatu yang
ada. Maka filsafat mengajarkan dan Menurut para ahli , bahwa
memberikan pengertian bahwa dalam pengkajian dalam kefilsafatan
penggunaan sebuah ilmu haruslah keilmuan, dibagi ke dalam beberapa
diiringi dengan kebijaksanaan . Menurut komponen bagi eksistensi ilmu, yaitu
Erliana Hasan(2014; 1) Ketika seorang ontologi, epistimologi dan aksiologi.
bertanya dan mencari tentang hakikat (1) Ontologi diartikan tentang
sesuatu dan pencarian itu terus-menerus bagaimana mencari hakikat
menjadi pemikiran, maka pada saat itu kebenaran dan kenyataan dalam
dapat dikata kan bahwa orang tersebut keilmuan mengenai apa dan
sedang mencari makna terdalam dari bagaimana (yang) ada sebagaimana
sesuatu yang sedang dicarinya, kondisi manifestasi kebenaran yang kita
demikian dalam pengertian filsafat cari. Hakim dan Saebani (2008)
dipahami sebagai proses berpikir lebih dalam Hasbi Shiddiq Fauzan
tajam dan merasakan sesuatu lebih (2017) menyebutkan bahwa
dalam. Menurut Hasbi Shiddiq Fauzan ontologi adalah teori hakikat yang
(2017) Filsafat adalah metode yang mempertanyakan setiap eksistensi,
mengatur bagaimana kita bijak dalam yang dimana berperan sebagai
menggunakan sebuah ilmu. basis pondasi bangunan dasar bagi
Dengan demikian dipahami bahwa keilmuan.

Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019 59


(2) Epistemologi berfungsi bagaimana kebenaran atau kenyataan
kebenaran itu diartikan kehidupan pencarian keilmuan.
dalam mencapai pengetahuan
(ilmiah). Maka epistimologi B. Filsafat Administrasi
berfungsi mengatur perbedaan Filsafat administrasi adalah
pengartikulasian keilmuan ke dalam berpikir secara kritis, matang dan
ruang-ruang keilmuan normatif. mendalam terhadap hakikat dan
Normatif berarti menentukan makna yang terkandung dalam materi
norma atau tolak ukur, dan dalam ilmu administrasi. Menurut ahli, ruang
hal ini tolak ukur kenalaran bagi lingkup filsafat administrasi, dapat
kebenaran pengetahuan yang ditinjau dari beberapa aspek, yaitu :
nantinya akan dijadikan landasan
berfikir (Sudarminta. (2002) dalam 1. Ontologi
Hasbi Shiddiq Fauzan (2017) .
Secara subtansial dan historis ,
Sehingga penentuan ruang yang
ontologi merupakan bagian mendasar
kita pilih akan menjadi akal, akal
dari filsafat, , karena kelahiran atau
budi, pengalaman, atau komunikasi
keberadaan ontologi tidak lepas
antara akal dan pengalaman, intuisi.
dari peran filsafat. Sebaliknya pula
(3) Akslologi berperan sebagai sistem
perkembangan ontologi memperkuat
yang mengatur pelaksanaan
keberadaan filsafat. Adapun pemikiran
keilmuan ke dalam bentuk
dalam ontologi ilmu administrasi
nilal-nilal (values) yang bersifat
dimulai dari adanya pembuktian, atau
normatif dalam pemberian
penyelidikan yang dilakukan secara
makna terhadap kebenaran atau
mendalam sampai kepada inti dari
kenyataan kehidupan pencarian
permasalahan yang dapat diperlakukan
keilmuan. Lebih dari itu nilai-nilai
kapan dan dimana saja.
juga ditunjukkan oleh aksiologi ini
sebagai suatu yang wajib dipatuhi, 2. Epistemologi
baik dalam melakukan penelitian Ilmu penegatahuan terkait
maupun di dalam menerapkan administrasi adalah suatu pernyataan
ilmu. Akslologi berperan sebagai terhadap materi atau content, bentuk
sistem yang mengatur pelaksanaan atau form, serta objek formal dan
keilmuan ke dalam bentuk nilal- materialnya. Ilmu administrasi
nilal (values) yang bersifat normatif dalam perspektif epistemologi adalah
dalam pemberian makna terhadap kecenderungan untuk membatasi

60 Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019


A. Pananrangi M

diri pada persepsi dan pemahaman beraktivitas, dan penetapan keputusan


intelektual seseorang. Pemahaman tindakan manusia. Kemudian dalam
tersebut utamanya adalah logika konteks aksiologi ilmu administrasi
sebagai pengetahuan yang mempelajari terdapat dua jenis pengaturan dan
segenap asas, aturan, dan tata cara keteraturan , yaitu : (1) pengaturan dan
penalaran dari suatu objek yang keteraturan berfikir secara rasional, dan
dipikirkan dengan benar. Pemikiran (2) pengaturan dan keteraturan dalam
dan argumentasi ilmuan administrasi bertindak sebagai upaya merealisasikan
berpangkal dari premis hingga kesejahteraan manusia.
kesimpulan.
Jika ditinjau dari aspek penahapan C. Hakekat Ilmu Administrasi
perkembangan kecerdasan berfikir Menurut Siagian (2003)
ilmu administrasi, maka terdapat administrasi adalah keseluruhan
beberapa tahapan, yaitu : (a) tahap proses kerja sama antara dua orang
sensasi (pengindraan), (b). tahap manusia atau lebih yang didasarkan
perseptual (pemahaman), dan (c.) tahap atas rasionalitas tertentu untuk
konseptual (pengertian). Kemudian mencapai tujuan yang telah ditentukan
terkait dengan penelusuran objektivitas sebelumnya. Menurut Rahmat (2012),
pemikiran dalam administrasi dapat ilmu administrasi merupakan hasil
dilihat dari perspektif ; (a) dari sudut pemikiran dan penalaran manusia
pandang materialnya, adalah sesuatu yang disusun berdsarkan dengan
yang menjadi sasaran perhatian secara rasionalitas dan sistematika yang
detail tentang makna kandungan mengungkapkan kejelasan tentang
penalaran dalam pemikiran manusia objek forma, yaitu pemikiran untuk
yang mempelajari ilmu administrasi. menciptakan suatu keteraturan dari
dan (b). dari sudut pandang objek berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni
formalnya, ilmu administrasi memiliki oleh manusia. Objek materialnya
kejelasan dalam kajian metodenya. adalah manusia yang melaksanakan
3. Aksiologi aktivitas administrasi dalam bentuk
kerja sama menuju terwujudnya tujuan
Kajian aksiologi dalam ilmu tertentu. Esensi dasar objek forma dan
adminitrasi, yaitu terletak pada subtansi materi administrasi adalah terciptanya
pemmfaatan ilmu administrasi bagi hubungan antara pengatur dengan
manusia. Pemanfaatan tersebut antara yang diatur dalam konteks kerjasama
lain seperti bagaimana perilaku dalam manusia.

Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019 61


Sedangkan pengertian filsafat secara berjenjang dapat memahami
administrasi menurut ahli adalah struktur pekerjaan masing-masing,
berpikir secara kritis matang dan maka pekerjaaan administrasi dapat
mendalam terhadap hakikat dan makna diselesasikan secara efektif. Setiap
yang terkandung dalam materi ilmu posisi pegawai/ karyawan senantiasa
administrasi. Kajian administrasi dapat membutuhkan teknik dan metode
dilihat dari 2 perspektif yang saling antara posisi pekerjaan yang satu dengan
melengkapi satu sama lain, yaitu : posisi pekerjaan lainnya sehingga
tercipta sinergitas yang mempermudah
1. Administrasi Sebagai Ilmu
mencapai tujuan organisasi.
Dalam pengkajian administrasi
selalu mengikuti alur pemikiran
manusia yang dilakukan secara radikal, METODE PENELITIAN
menyeluruh, rasional, dan objektif.
Begitu pual dari segi pendekatan Dalam penelitian ini pendekatan
spekulatif, administasi sebagai ilmu yang digunakan adalah pendekatan
berada pada posisi yang tidak mutlak kualitatif. Teknik yang dilakukan
dan terdapat ruang untuk berspekulasi adalah melakukan survei literatur
dalam pengembangan ilmu administrasi akademis terkait pada bidang keilmuan
itu sendiri. filsafat administrasi untuk memperoleh
Kemudian dari aspek hakekat berbagai konsep yang disesuaikan
perkembangan administrasi sebagai dengan kajian memahami kebenaran
ilmu pengetahuan, dapat dilihat dalam perspektif filsafat administrasi.
berbagai hal, yaitu : (1) adanya Sedangkan pengumpulan data sekunder
upaya spekulatif dalam menciptakan dilakukan melalui penelusuran
pandangan yang sistematis mengenai berbagai sumber yaitu :dokumen, buku
seluruh realita penalaran ilmu , dan jurnal. Setelah data terkumpul
administrasi, (2) Melukiskan hakekeat kemudian diolah dan digambarkan
realita awal dan akhir perkembangan dalam bentuk narasi sesuai dengan
administrasi, (3) menentukan batas – kebutuhan data. Selanjutnya dilakukan
batas, jangkauan dnn keabsahan serta analisis data yang didasarkan pada
nilai – nilai dasar ilmu administrasi. teori dan konsep kebenaran filsafata
administrasi selanjutnya dilakukan
2. Adminirasi Sebagai Pekerjaan.
proses intreprtasi data untuk penarikan
Apabila seluruh pegawai/ kesimpulan hasil penelitian.
karyawan dalam suatu organisasi

62 Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019


A. Pananrangi M

HASIL PENELITIAN DAN an berasal mula dari banyak sumber.


PEMBAHASAN Sumber-sumber itu kemudian sekaligus
berfungsi sebagai ukuran kebenaran.
Menurut Syafrudin M Top (2015),
1. Teori Kebenaran
Kebenaran adalah satu nilai utama
Dalam Kamus Umum Bahasa di dalam kehidupan human. Sebagai
Indonesia , kebenaran itu adalah nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani
1). Keadaan (hal dansebagainya) manusia. Artinya sifat manusiawi atau
yang benar (cocok dengan hal atau martabat kemanusiaan (human dignity)
keadaan yangsesungguhnya. Misalnya selalu berusaha “memeluk” suatu
kebenaran berita ini masih saya kebenaran.Berbicara tentang kebenaran
ragukan, kita harus berani membela ilmiah tidak bisa dilepaskan dari makna
kebenaran dan keadilan. 2). Sesuatu dan fungsi ilmu itu sendiri sejauh mana
yang benar (sugguh-sugguh ada, dapat digunakan dan dimanfaatkan
betul-betul hal demikian halnya, dan oleh manusia. Di samping itu proses
sebagainya). Misalnya kebenaran- untuk mendapatkannya haruslah
kebenran yang diajarkana gama. 3). melalui tahap-tahap metode ilmiah.
Kejujuran, kelurusan hati, misalnya Kebenaran intelektual yang ada
tidak adaseorangpun sanksi akan pada ilmu bukanlah suatu efek dari
kebaikan dan kebenaran hatimu. keterlibatan ilmu dengan bidang-bidang
Menurut Abbas Hamami dalam kehidupan. Kebenaran merupakan
Akhyar Yusuf, (2014) bahwa kata ciri asli dari ilmu itu sendiri. Ada 2
“kebenaran” bisa digunakan sebagai pengertian kebenaran, yaitu kebenaran
suatu kata benda yang konkrit maupun yang berarti nyata-nyata terjadi di satu
abstrak. Jika subyek hendak menuturkan pihak, dan kebenaran dalam arti lawan
kebenaran artinya adalah proposisi yang dari keburukan (ketidakbenaran)
benar. Proposisi maksudnya adalah (Syafi’i dalam Mawardi. 2008).
makna yang dikandung dalam suatu Poedjawiyatna (dikutip oleh Mawardi.
pernyataan atau statement. Adanya 2008) mengatakan bahwa persesuaian
kebenaran itu selalu dihubungkan antara pengatahuan dan obyeknya
dengan pengetahuan manusia (subyek itulah yang disebut kebenaran. Artinya
yang mengetahui) mengenai obyek. pengetahuan itu harus yang dengan
Jadi, kebenaran ada pada seberapa aspek obyek yang diketahui. Jadi
jauh subjek mempunyai pengetahuan pengetahuan benar adalah pengetahuan
mengenai objek. Sedangkan pengetahu- obyektif.

Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019 63


Beberapa ahli mengatakan bahwa tingakatan yang paling sederhanan
makna “kebenaran” dibatasi pada dan pertama
kekhususan makna “kebenaran 2. Kebenaran ilmiah, adalah berbagai
keilmuan (ilmiah). Kebenaran ini pengalaman yang didasarkan selain
mutlak dan tidak sama atau pun melalui indara, yang kemudoan
langgeng, melainkan bersifat nisbi diolah dengan kemampuan rasio
(relatif), sementara (tentatif) dan hanya 3. Kebenaran filosofis, rasio dan pikir
merupakan pendekatan . Kebenaran murni, adalah perenungan yang
dapat dikelompokkan dalam tiga mendalam tentang kebenaran,
makna, yaitu : yang diolah hingga nilai kebenaran
a. Kebenaran moral, adalah kajian itu semakin tinggi
etika yang menunjukkan hubungan 4. Kebenaran religius, adalah
antara yang dinyatakan dengan apa kebenaran mutlak yang bersumber
yang dirasakan dari Tuhan yang dihayati oleh
b. Kebenaran logis, adalah bahasan penganutnya,dan didasarkan pada
epistemologi, logika, dan psikologi, iman dan kepercayaan
yang menunjukkan hubungan Dengan demikian dari empat
antara pernyataan dengan realitas tingkat kebenaran tersebut diketahui
objektif. memilki perbedaan mendasar
c. Kebenaran metafisik, adalah mengenai subtansi wujud, sifat dan
berkaitan dengan yang-ada (alam, kualitasnya, serta proses dan cara
manusia, dan Tuhan). sejauh terjadinya. Kemudian perbedaan
berhadapan dengan akalbudi, tersebut terjadi dari aspek potensi
karena yang ada mengungkapkan subyek yang menyadarinya, yaitu
diri kepada akal budi. Yang ada aspek kepribadian yang menangkap
merupakan dasar dari kebenaran, kebenarnan itu. Tingkat-tingkat
dan akalbudi yang menyatakan kebenaran tersebut bersifat hirarkhis,
kebenaran tersebut. dalam artian kebenaran yang satu di
Kemudian jika konsep kebenaran bawah kebenaran yang lain tingkatan
ditinjau dari sudut pandang potensi kualitasnya.
subjeknya, maka diketahui terdapat
beberapa susunan tingkatan kebenaran, 2. Teori Kebenaran Ilmu
yaitu : Teori korespondensi sebagai
1. Kebenaran indera adalah teori kebenaran filsafat ilmu

64 Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019


A. Pananrangi M

dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu yang dipertanyakan manusia; baik


kebenaran epistemologis, kebenaran tentang alam, manusia, maupun
ontologis dan kebenaran semantis. tentang Tuhan. Dalam mendapatkan
Kebenaran epistemologis adalah kebenaran menurut teori agama
kebenaran yang berhubungan dengan adalah wahyu yang bersumber dari
pengetahuan manusia. Kebenaran Tuhan. Manusia dalam mencari dan
ontologis adalah kebenaran sebagai menentukan kebenaran sesuatu dalam
sifat dasar yang melekat pada hakikat agama denngan cara mempertanyakan
segala sesuatu yang ada atau diadakan. atau mencari jawaban berbagai masalah
Sedangkan kebenaran semantis adalah kepada kitab Suci. Dengan demikian,
kebenaran yang terdapat serta melekat sesuatu hal dianggap benar apabila
dalam tutur kata dan bahasa sesuai dengan ajaran agama atau wahyu
Menurut I Gusti Bagus Rai sebagai penentuk kebenaran mutlak.
Utama (2013) bahwa teori kebenaran (Ahmad Atabik . 2014),
ilmu dapat dilihat berdasarkan Selanjutnya menurut Bakhtiar, (2010 ),
teori kebenaran (1). teori koherensi bahwa teori kebenaran terdiri dari :
(konsisten), (2) teori korespondensi 1. Teori Korespondensi
(pernyataan sesuai kenyataan), (3)teori Mengenai teori korespondensi
pragmatis (kegunaan di lapangan). tentang kebenaran dapat
sedangkan menurut ahmad atabik disimpulkan, kita mengenal dua
(2014), teori kebenaran terdri dari : (1) teori
hal yaitu pertama, penyataan dan
korespondensi (correspondence theory kedua, kenyataan. Menurut teori ini,
of truth), (2) teori koherensi (coherence kebenaran adalah kesesuaian antara
theory of truth), (3). teori pragmatisme pernyataan tentang sesuatu dengan
(the pramagtic theory of truth.), (4). teori kenyataan sesuatu itu sendiri
performatif, dan (5). agama sebagai
2. Teori Kebenaran Koherensi (Saling
teori kebenaran.
Berhubungan)
Suatu hal yang perlu dicatat bahwa
pertama, kebenaran menurut
pada hakekatnya, manusia hidup di
teori ini ialah kesesuaian anatra
dunia ini adalah sebagai makhluk yang
suatu pernyataan dengan
suka mencari kebenaran. Salah satu cara
pernyataan lainnya yang sudah
untuk menemukan suatu kebenaran
lebih dahulu kita ketahui, terima
adalah agama. Agama dengan
dan akui sebagai benar. Kedua, teori
karakteristiknya sendiri memberikan
ini agaknya dapat dinamakan teori
jawaban atas segala persoalan asasi

Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019 65


penyaksian (justifikasi) tentang Berdasarkan dari beberapa pendapat
kebenaran, karena menurut teori ini tersebut, maka dapat disimpulkan
satu putusan dianggap benar apabila bahwa teori kebenaran ilmu terdiri
mendapat penyaksian penyaksian dari: teori kebenaran korespondens,
(justifikasi, pembenaran) oleh teori kebenaran koherensi, teori
putusan-putusan lainnya yang kebenaran pragmatis, teori kebenaran
terdahulu yang sudah diketahui, sintaksis, teori kebenaran semantis,
diterima, dan diakui benarnya. teori kebenaran performatik, dan teori
3. Teori Kebenaran Pragmatis kebenaran agama.
Suatu kebenaran dan suatu
3. Kebenaran Filsafat Ilmu
pernyataan diukur dengan kriteria
Administrasi
apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional atau bermanfaat dalam Menurut Makmur (2012 : 86)
kehidupan manusia. . bahwa ruang lingkup kebenaran ilmu
4. Teori Kebenaran Sintaksis administrasi adalah :
dikatakan benar jika pernyataan 1. Kebenaran asal mula, dikatakan
itu mengikuti aturan-aturan yang bahwa asal mula kebenaran
baku. Atau dengan kata lain apabila ilmu administrasi adalah dari
proposisi itu tidak mengikuti pengetahuan yang telah dikompilasi
syarat atau keluar dari hal yang di dalam suatu integrasi pemikiran
syaratkan maka proposisi itu tidak manusia.
memiliki arti. 2. Kebenaran mengungkap, opini
5. Teori Kebenaran Semantis publik terhadap pengungkapan
atau pengucapan administrasi
suatu proposisi dinilai benar
di Indonesia didominasi oleh
ditinjau dari segi arti atau makna,
kekuatan penekan terutama dari
apakah proposisi yang merupakan
penguasa
pangkal tumpunya itu mempunyai
referensi yang jelas. 3. Kebenaran memandang, cara
pandang suatu kebenaran ilmiah
6. Teori Kebenaran Performatik
adalah berfikir untuk menyesuaikan
Teori ini menyatakan bahwa fikiran yang akan datang dengan
kebenaran diputuskan atau realita yang akan datang
dikemukakan oleh pemegang
4. Kebenaran bentuk, kebenaran teori
otoritas tertentu.
dari ilmu apapun selalu melewati

66 Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019


A. Pananrangi M

pembuktian secararasional dan kesimpulan hasil penelitian yaitu :


empiris 1. Filsafat administrasi adalah
5. Kebenaran isi, kebenaran isi atau berpikir secara kritis, matang dan
materi (content) khususnya pada mendalam terhadap hakikat dan
ilmu dan teknologi administrasi makna yang terkandung dalam
yang dikuasai oleh ilmuwan akan materi ilmu administrasi. Filsafat
menentukan corak atau warna administras mencakup : ontologi,
kulitas ilmuwan yang satu dengan efistemologi, dan aksiologi.
yang lainnya. 2. Kajian administrasi dapat dilihat
6. Kebenaran konsep, pemahaman dari 2 perspektif yang saling
konsep pada dunia profesoinal melengkapi satu sama lain, yaitu
adminitrasi adalaha sedretan ide : administrasi sebagai ilmu dan
atau gagasan yang dituangkan dalam administrasi sebagai pekerjaan.
tulisan, sedangkan pemehaman 3. Teori kebenaran dikelompokkan
konsep di dunia keilmuan adalah menjadi : kebenaran moral,
rangkaian penegetahuan yang kebenaran logis,dan kebenaran
sejenis dengan membentuk suatu metafisik. Dari sudut pandang
wawasan pemikiran mendalam potensi subtansi objeknya,
atau dapat dikatakan konsep kebenaran terdiri dari tingkatan
adalah suatu istilah yang dapat : kebenaran indera, kebenaran
digeneralisasikan. ilmiah, kebenaran filosofis, dan
7. Kebenaran Teori, ilmu dan kebenaran religius.
administrasi bersumber dari teori, 4. Teori kebenaran ilmu mencakup :
kemudian ilmu dan teknologi teori korespondens, teori koherensi,
administrasi melahirkan teori. teori pragmatis, teori sintaksis, teori
Sedangkan teori lahir bersumber semantis, teori performatik, dan
dari konsep, kemudian teori teori kebenaran agama.
melahirkan konsep, dan seteusnya. 5. Ruang lingkup kebenaran ilmu
administrasi adalah : kebenaran
asal mula, kebenaran mengungkap.
KESIMPULAN
kebenaran memandang.kebenaran
Setelah dilakukan pengumpulan bentuk.kebenaran teori kebenaran
data sekunder, kemudian dilakukan isi.kebenaran isi, kebenaran konsep,
pendalaman, maka dapat ditarik dan kebenaran teori.

Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019 67


DAFTAR PUSTAKA Sadulloh, Uyoh. (2012). Pengantar Filsafat
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Ahmad Atabik .2014. Makalah Teori Sardar, Ziauddin. (2000). Merombak Pola
Kebenaran Perspektif Filsafat Pikir Intelektual Muslim. Yogyakarta:
Ilmu:Sebuah Kerangka Untuk Memahami Pustaka Pelajar
Konstruksi Pengetahuan Agama.
Siagian, Sondang P. 2003. Filsafat
Bakhtiar, Amsal. 2012. Filsafat Ilmu, Edisi Administrasi. Jakarta : PT Bumi
Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Aksara. Edisi Revisi.
Hasan, Erliana. 2014. Filsafat Ilmu Sudarminta, J. (2002). Epistimologi Dasar,
Dan Metodologi Penelitian Ilmu PengantarFilsafat Pengetahuan.
Pemerintahan. Bogor: Ghalia Yogyakarta: Kansius.
Indonesia.
Syafrudin M Top. 2015. Makalah Filsafat
Hasbi Shiddiq Fauzan.(2017). Jurnal . Ilmu: Memahami Teori Kebenaran.
Pembangunan dan Kebijakan Publik
Filsafat Ilmu Administrasi Sebagai
Hakikat Dan Makna Dalam Keilmuan
Administrasi Publik. Vol.8; No. 01. ISSN
. 2087 - 1511. Universitas Garut
I Gusti Bagus Rai Utama. 2013. Filsafat
Ilmu Dan logika
I.R Poedjawijatna. 1987. Tahu Dan
Pengetahuan, Pengantar Ke Ilmuan Dan
Filsafat. Jakarta: Bina Aksara.
Lubis, Akhyar Yusuf. 2014. Filsafat Ilmu;
Klasik Hingga Kontemporer. Jakarta:
Rajawali Pers.
Makmur. 2012. Filsafat Administrasi, Jakarta
: Bumi Aksara.
Mawardi, Imam. (2008). Makalah Kebenaran
Dalam Perspektif Filsafat Ilmu.
Rahmat. 2013. Filsafat Administrasi.
Bandung: Pustaka Setia
Rahmat. 2012. Filsafat Administrasi. Jakarta:
Bumi Aksara

68 Meraja Journal Vol. 2, No. 1, Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai