Anda di halaman 1dari 8

Volume 1, No.

1, Desember 2016: 40-47

FORMULASI SEDIAAN KRIM PELEMBAB EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA


(Purica granatum L)

Formulation Moisturizing Cream Skin Extracts Of Preparations of The Pomegranate


(Purica granatum L.)

Titisan Airmata Dao1, Darwin Syamsul2*


1
Mahasiswa Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan Umum, Institut Kesehatan Helvetia
2
Dosen Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan Umum, Institut Kesehatan Helvetia

ABSTRAK
Pendahuluan: Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksud untuk digunakan pada bagian luar tubuh
manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar” gigi dan rongga mulut untuk
membersihkan, menambahkan daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit. Tujuan:
untuk menguji kestabilan fisik produk krim dari ekstrak kulit buah delima dimana berdasarkan parameter
yang sudah ditentukan. Metode: Penelitian yang dilakukan adalah metodel eksperimental di laboratorium,
dengan cara mengeringkan kulit buah delima. kemudian dilanjutkan dengan membuat formulasi sediaan krim
pelembab dari kulit buah delima. Hasil: Konsentrasi 2%, 4%, 6% kulit buah delima dalam sediaan krim
pelembab tidak terjadi iritasi, gatal dan kemerahan pada kulit. sediaan krim pelembab yang dihasilkan semua
homogen, memiliki pH 6,5. dari hasil uji iritasi sukarelawan sampel yang dioleskan pada bagian belakang
telinga tidak terjadi iritasi. Kesimpuulan: Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa kulit buah delima
dapat diformulasikan kedalam sediaan krim. disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat membuat
sediaan krim yang lebih menarik lagi dari kulit buah delima.
Kata kunci: kulit buah delima, sebagai krim pelembab.

ABSTRACT
Introduction: Cosmetics are materials or preparations intended to be used on the outside of the human body
(epidermis, hair, nails, lips and external genital organs) teeth and oral cavity to clean out, adding charms,
change the appearance, protecting order in good condition, repair the body but are not intended to treat or
cure the disease. Method: The method of research done in the laboratory of experimental method, by way of
drying out the skin of the pomegranate fruit, then proceed with making preparations formulation moisturizing
cream skin of the pomegranate fruit. Result: A concentration of 2%, 4%, 6% pomegranat skin in moisturizing
cream preparations do not occur irritations, itching and redness on the skin. Moisturizing cream
preparations produced all homogeneous, have pH 6.5. from the results of a test sample smeared volunteers
irritation in the back of earirritationdoes not occur. Conclusion: Based on the results it can be
concluded that the skin of the pomegranate can be formulated into preparations cream. It is recommended to
researchers next in order to create a more interesting cream preparations again from pomegranate skin.
Keywords: skin of the pomegranate, as a moisturizing cream.

Alamat Korespondensi
Darwin Syamsul: Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Email: darwin.syamsul@gmail.com

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 40


Volume 1, No.1, Desember 2016: 40-47

PENDAHULUAN
Buah delima mungkin merupakan seperti Mynmar, Indonesia, dan
buah tertua yang telah lama dikenal, Malaysia. Menurut catatan sejarah,
dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam tanaman delima masuk ke Indonesia
peradaban umat manusia dimuka bumi. dibawa oleh para saudagar persia sekitar
Tanaman delima diperkirakan berasal dari tahun 1416 (1).
persia (Iran), Afghanistan, dan wilayah Bagi masyarakat Cina, buah
Himalaya delima lalu diperkenalkan ke delima merah merupakan salah satu buah
daerah Mediterania, Afrika, dan Eropa wajib dalam menyambut tahun Baru
(1). Imlek. Delima menjadi satu simbol
Pada tahun 1600 SM, delima kesuburan, rejeki yang berlimpah-ruah,
dibawa kemesir dari Syria. Selanjutnya, keturunan yang banyak, dan masa depan
sejarah mencatat delima dibawa ke Cina yang diberkahi. Di Indonesia, buah
sekitar tahun 100 SM. Pada sekitar tahun delima merah sering ditanam
700 SM, delima diperkenalkan ke Roma. diperkarangan rumah sebagai tanaman
Oleh orang-orang Moor, delima dibawa hias,tanaman obat tradisional, dan untuk
ke Spanyol pada sekitar tahun 800 M. dikonsumsi (1).
Setelah dibudidaya secara luas, Delima (Punica granatum
selanjutnnya dibawa ke Mexico dan linnaeus) mempunyai nama sinonim
Arizona di bnua Amerika pada abad ke- Punica malus linnaeus. saat ini terdapat
16 di Amerika Serikat, penyebaran delima beberapa kultivar delima,seperti
berlanjut ke California pada pertengahan ahmar,aswad, dan halwa (Irak); bedana
abad ke-17. Delima juga tumbuh baik di dan kandhari (India); wonderful dan
India, Pakistan, Afghanistan, dan grenada (Amerika Serikat). Salah satu
sebagian Eropa delima menyebar dari varietas delima, yaitu delima kerdil
timur tengah ke daerah subtropis sampai jepang (Punica granatum var. Nona
tropis. Pohon delima dijumpai di negara persoon) populer sebagai tanaman hias
Balkan, seperti Albania, Montenegro, dan yang ditanam dalam pot. Di pulau
Bulgaria. Delima juga banyak ditanam di Socotra yang terletak di lepas pantai
daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara, Yaman dan Somalia, terdapat jenis

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 41


Volume 1, No.1, Desember 2016: 40-47

punica protopunica Balf. F, satu-satunya sebagai stabilisator, bahan pengental


jenis lain yang masih satu marga dengan membentuk krim, pengemulsi dan
punica granatum. humektan sehingga dapat
Di Indonesia sendiri, delima mempertahankan kelembutan dan
mempunyai nama berbeda di beberapa kelembaban kulit. telah diteliti oleh
daerah, antara lain delima (Melayu Erungan et al.
Sumatera); glima (Aceh); glineu mekah Dalam penelitian ini ekstrak
(Gayo); dalimo (Batak); delima (Bali); kulit buah delima yang digunakan
dhalima (Madura); gangsalan (Jawa); akan dibentuk dalam sediaan setengah
dalima (Sunda); talima (Bima); diladae padat. Sedian setengah padat yang dipilih
lok (Rote); dan jeliman (Sasak). adalah krim. Krim adalah bentuk
Sedangkan nama delima dalam sediaan topikal yang digunakan secara
berbagai bahasa adalah pomegranate luas dalam kosmetika karena mudah
(Inggris);grenadier(Perancis);granaatapa menyebar rata dan lebih mudah
ple (Belanda); granatapfel (Jerman); dibersihkan, khususnya krim emulsi
delima (Maleysia, Indonesia); dilulima minyak dalam air (2–4).
(persia); dalim (India); dalim atau Pengujian yang dilakukan dalam
dadima (Sanskerta); madalan-kai (Tamil); penelitian ini adalah untuk menguji
granada atau delima (Tagalog,Filipina); kestabilan fisik produk krim dari ekstrak
salebin atau talibin (Myanmar); totum kulit buah delima dimana berdasarkan
(Kamboja); ph’iila (Laos); parameter yang sudah ditentukan (5–7).
thapthim,phila,dan bakoh (Thailand); METODE
lu’u atau thap lu’u (vietnam); dan lain- Penelitian dilakukan dengan
lain. metode eksperimental dilaboratorium
Kulit buah delima diformulasikan Formulasi program sampel dalam
dalam sediaan krim merupakan sediaan penelitian ini adalah Sampel penelitian
kosmetik golongan emolien diambil dari market brastagi Medan.
(pelembab/pelembut) yang mengandung Studi D-III Farmasi STIKes Helvetia
banyak air. Penelitian tentang krim Medan pada bulan Juni sampai Juli 2016.
dengan bahan tambahan karaginan

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 42


Volume 1, No.1, Desember 2016: 40-47

Alat : Peralatan yang digunakan Tahapan/Jalannya Penelitian :


dalam penelitian ini adalah: 1. Sortasi Basah
1. Corong Setelah bahan tanaman yang akan
2. Alu dan lumpang dibuat menjadi simplisia diperoleh
3. pH meter tipe 510 (Eutech maka dilakukan sortasi yaitu
Instrument), memisahkan bagia-bagian yang tidak
4. Mikroskop optik (Nikon model dikehendaki dari bahan tumbuhan
Eclipse E 200), tersebut. Misal, daun delima, biji
5. Timbangan analitik tipe 210-LC delima yang memerah dipisah dari
(Adam)Blender buahnya yang segar, selanjutnya
6. Pipet tetes bahan dicuci, dan ditiriskan.
7. Cawan porselin 2. Pencucian
8. Batang pengaduk Pencucian dilakukan untuk
9. Kertas saring menghilangkan tanah dan pengotor
10. Penangas air (Memmert) dan alat- lainnya yang melekat pada bahan
alat gelas lainya. simplisia. Pencucian dilakukan
Bahan : Bahan yang digunakan dengan air bersih yang mengalir.
dalam penelitian ini adalah 3. Perajangan
1. Ekstrak Etanol (Merck) Beberapa jenis tumbuhan perlu
2. Ekstrak Kulit buah delima (Balitro) dilakukan perajangan dengan ukuran
3. Asam stearat tertentu untuk mempermudah proses
4. Tritanolamin pengeringan, pengepakan, dan
5. Adeps lanae penggilingan.
6. Paraffin liquidum 4. Pengeringan
7. Nipagin Pengeringan dilakukan secara ilmiah
8. Nipasol atau dengan panas sinar matahari.
9. Minyak atsiri dari greenting Untuk tanaman yang relatif keras
10. Aquades seperti kulit, kayu, biji, dan lai
sebagainya, dan yang mengandung
senyawa aktif yang relatif stabil

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 43


Volume 1, No.1, Desember 2016: 40-47

dapat diperlakukan dengan cara HASIL DAN PEMBAHASAN


menjemur sampel di bawah sinar Uji Homogenitas Sediaan :
matahari langsung. Menurut Ditjen Pom (1979),
5. Penghalusan pengamatan homogenitas dapat dilakukan
Menghaluskan kulit buah delima dengan mengoleskan sediaan pada object
yang telah kering adalah dengan glass, lalu diratakan, jika tidak ada
menggunakan blender sampai butiran-butiran maka sediaan dapat
berbentuk bubuk lalu simpan bubuk dikatakan homogen.
kulit buah delima dalam wadah yang Dari percobaan yang telah
kedap udara dan menaruhnya di dilakukan pada sediaan krim pelembab
tempat yang lembab. tidak diperoleh butiran, maka sediaan
6. Keringkan tersebut dikatakan homogen.
Keringkan dengan cara dijemur didalam Penentuan pH Sediaan : pH
suhu kamar sampai kering. bertujuan agar sediaan ditentukan dengan menggunakan
khasiatnya yang terkandung dalam kulit pH sediaan
buah tersebut tidak hilang.
Tabel 1. Hasil uji pH Sediaan Krim
Formula pH
F1 6,4
F2 6,2
F3 6,3
F4 6,5
Ket: F1 : Blanko
F2 : EKBD 2%
F3 : EKBD 4%
F4 : EKBD 6%
Hasil penentuan pH sediaan, pH untuk sediaan krim adalah 6-5,

didapatkan bahwa pH dari Balanko, kulit sehingga sediaan diatas memenuhi syarat

buah delima 2%, kulit buah delima 4%, untuk krim pelembab pada kulit.

dan kulit buah delima 6%, 6,2-6,5.

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 44


Volume 1, No.1, Desember 2016: 40-47

Tipe Emulsi Sediaan : Hasil percobaan dengan mengunakan metil biru

untuk pengujian tipe emulsi sediaan

Tabel 2. Data penentuan Tipe Emulsi Sediaan


Formula Kelarutan metil biru pada sediaan
Ya Tidak
F1 + -
F2 + -
F3 + -
F4 + -
Ket: F1 : Blanko +: metil biru larut
F2 : EKBD 2% -: metil biru yang tidak larut
F3 : EKBD 3%
F4 : EKBD 6%

Penentuan tipe emulsi suatu sediaan sediaan krim cair yang dibuat mempunyai

dapat dilakukan dengan menggunakan tipe emulsi m/a.

metil biru, jika metil biru terlarut bila Daya Iritasi Terhadap Kulit

diaduk maka emulsi tersebut adalah tipe Sukarelawan : Penggunaan kosmetik

m/a. Dari hasil uji tipe yang dapat dilihat yang tidak baik pada kulit dapat

dari tabel II, formula krim pelembab menyebabkan berbagai reaksi (efek

dengan konsentrasi kulit buah delima 2%, samping). Untuk mengetahui ada

4%, 6%.dan blanko menunjukkan metil tidaknya efek samping tersebut maka

dapat larut dalam krim cair tersebut. diperoleh uji iritasi terhadap kulit.

Dengan demikian larutnya biru metil pada Berdasarkan penelitian yang dilakukan

sediaan tersebut membuktikan bahwa maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3. Data Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan


Sukarelawan
No Pernyataan
I II III IV
1. Kemerahan pada kulit - - - -
2. Gatal pada kulit - - - -
3. Kulit menjadi kasar - - - -

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 45


Volume 1, No.1, Desember 2016: 40-47

Ket: F1 : Blanko +: terjadi iritasi


F2 : EKBD 2% -: tidak terjadi iritasi
F3 : EKBD 3%
F4 : EKBD 4%
Uji iritasi kulit untuk mngetahui ada samping berupa kemerahan, gatal, dan

atau tidaknya efek samping dilakukan pengkasaran pada kulit yang ditimbulkan

dengan cara kosmetika dioleskan pada oleh sediaan.

belakang telinga, kemudian biarkan Kemampuan Sediaan Mengurangi


Penguapan Air Dari Kulit : Pengujian
selama 24 jam dan lihat perubahan yang
dilakukan terhadap 5 orang sukarelawan
terjadi berupa kemerahan, gatal dan
yang berusia 20-30 tahun yang berjenis
pengkasaran pada kulit. Dari data tabel kelamin perempuan, data yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
diatasa, ternyata tidak terlihat adanya efek

Tabel 4. Kemampuan Sediaan Untuk Mengurangi Penguapan Air

Presentase Pengurangan Penguapan Air Dari Kulit


Pada Masing-Masing Formula
No Sukarelawan Delima Delima Delima Blanko
2% 4% 6%
1 I 11,66% 15,09% 21,05% 5,66%
2 II 9,09% 14,54% 32,72% 3,63%
3 III 10,71% 14,28% 32,14% 5,35%
4 IV 12,50% 16,07% 35,72% 8,92%
5 V 9,25% 12,26% 33,33% 24,07%
KESIMPULAN b. penambahan kulit buah delima
berdasarkan hasil penelitian yang telah kedalam sediaan krim dapat
dilakukan dapat disimpulkan bahwa: mengurangi penguapan air dari kulit.
a. Sediaan krim yang dihasilakan dari data yang dioeroleh
semuanya homogen, memiliki ph menunjukkan bahwa semakin tinggi
6,5. Kulit buah delima (purica konsentrasi kulit buah delima yang
granatum L.) dapat diformulasikan ditambahkan kedalam sediaan krim,
kedalam krim dengan tipe m/a. semakin tinggi pula kemampuan
sediaan tersebut untuk mengurangi

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 46


Volume 1, No.1, Desember 2016: 40-47

penguapan air dari kulit. dalam Sediaan Krim, Gel, Dan Salep Yang
penelitian konsentrasi yang baik Mengandung Etil P-Metoksisinamat
yaitu: konsentrasi 5%. Dari Ekstrak Rimpang Kencur
UCAPAN TERIMA KASIH (Kaempferia Galanga Linn.). Uin
Terimakasih peneliti ucapkan Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas
kepada petugas laboratorium yang telah Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan,
memberikan izin untuk uji sampel. 2015; 2015.
DAFTAR PUSTAKA 5. Yuliana A. Pengaruh Penambahan
1. Adji Suranto Sa. Terbukti Pome Antioksidan Terhadap Stabilitas Fisik
Tumpas Penyakit. Puspa Swara; Sediaan Krim Minyak Dedak Padi.
2011. 2015;
2. Ratnasari W. Formulasi Dan Uji 6. Mayawati E. Uji Efektivitas
Efektifitas Antioksidan Krim Ekstrak Antioksidan Ekstrak Metanol Buah
Etanol Korteks Kayu Jawa (Lannea Pepaya 2 (Carica Papaya L.) Dalam
Coromandelica Hout Merr) Dengan Formulasi Krim Terhadap Dpph (2,
Metode Dpph. Universitas Islam 2-Diphenyl-1-Picrylhydrazil). J Mhs
Negeri Alauddin Makassar; 2014. Farm Fak Kedokt Untan. 2014;1(1).
3. Sari Mp. Formulasi Krim Tabir 7. Purwaningsih S, Salamah E, Budiarti
Surya Fraksi Etil Asetat Kulit Pisang Ta. Formulasi Skin Lotion Dengan
Ambon Putih (Musa (Aaa Group) Penambahan Karagenan Dan
Dan Penentuan Nilai Faktor Antioksidan Alami Dari Rhizophora
Pelindung Surya (Fps) Fraksi Etil Mucronata Lamk. J Akuatika.
Asetat Secara In Vitro. Progr Stud 2014;5(1).
Farm Univ Islam Bandung. 2014;
4. Wardiyah S. Perbandingan Sifat Fisik

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 47

Anda mungkin juga menyukai