a. Asumsi Dasar
Neorealis = perilaku negara terbentuk atas sistem yang anarki, negara sebagai aktor yang
dominan — neoliberal meyakini negara adalah aktor dominan namun bukan satu satunya
Anarki adalah vakum — neoliberal, diisi sisi manusia dan institusi sehingga kondisi anarki
dinetralkan dengan kerjasama — dapat dikurangi dampak buruknya
Neorealis (pesimis) konstan dan tidak berubah — negara egois, Hanya mementingkan
national interestnya
Neoliberal = bagaimana institusi melakukan kerjasama dan bagaimana institusi ini didesain
ulang untuk mencapai hal-hal yang diinginkan
Kerjasama diciptakan untuk mengatasi anarki, kerjasama hadir sebagai forum untuk negara
negara saling bertemu dan melakukan perundingan, sehingga tidak ada sifat berburuk sangka
terhadap satu sama lain.
Negara adalah aktor rasional yang dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari sebuah
kerja sama — neoliberal (Pembaruan)
Neoliberal — Optimis, akan tercapai absolute gain (semuanya dapat Hasil yang diinginkan)
Neorealis — Relative gain ( tidak semua dapat Hasil yang sesuai, ada yang untung dan rugi)
Institusi itu adalah seperangkat aturan yang terkoneksi dan terus menerus dihadirkan baik
secara formal maupun informal yang memberi Peran pola perilaku, membatasi aktivitasnya
dan membentuk ekspetasi - ekspetasi negara.
e. Sejarah perkembangan
Neoliberal ; ada 2 historical development untuk mencari sudut yang lebih realistis daripada
realisme
Negara tidak selalu berada dalam kondisi konflik, membangun negara yang lebih damai —
membangun bank Dunia (masih mungkin menjaga hubungan, saling ketergantungan)
interdependensi
Hegemony stability— untuk menopang liberalisasi ekonomi sistem berjalan harus ada
hegemon, maka hal ini AS masuk ke organisasi dan mengambil andil yang cukup besar untuk
itu → Sebagai aktor, sebagai arena, sebagai instrumen
Kendala : - organisasi inter merupakan agregasi negara - negara, bargaining, otonomi, defect
(cacat)