KonselingDosenPengampu:Tikafebriyani,M.
Pd
ISLAMFAKULTASTARBIYAHDAN KEGURUAN
LAMPUNG2022
1
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT , karena atas berkat
rahmatdan karunia-Nya semata tugas mata kuliah Teknik-Teknik Konseling ini dapat
diselesaikandengan baik. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada suri tauladan mulia
RasulullahMuhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah kealam terang
benderangagamaislam.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliahTeknik-Teknik Konseling. Penyusun berterima kasih kepada Ibu Tika febriyani, M.Pd
selakudosenyangtelahmemberikanarahansertabimbingan,danjugakepadasemuapihakyangtelah
membantubaiklangsungmaupuntidaklangsungdalampenulisanmakalahini.Sebagaibahanpenuli
sandiambil berdasarkanbeberapasumber literaturyang mendukungpenulisan ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-
matakarenaketerbatasankemampuanpenyusunsendiri.Olehkarenaitu,sangatlahpenyusunharapk
an saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak agar makalah
inimenjadilebihbaikdanberdayagunadimasayangakandatang.Semogamakalahinibermanfaatba
gi parapembacaterutama bagi pemakalah.
2
DAFTARISI
KATAPENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTARISI ...................................................................................................................... 3
BABI PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
A. LatarBelakang ................................................................................................................ 4
B. RumusanMasalah ........................................................................................................... 4
C. TujuanPenulisan ............................................................................................................. 4
BABII PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A. PandanganTentangManusia ............................................................................................ 6
B. KonsepDasar .................................................................................................................. 7
C. TujuanKonseling .............................................................................................................9
D. PerandanFungsi Konselor ................................................................................................10
E. Tahap-TahapKonseling ....................................................................................................10
F. Teknik-TeknikKonseling ..................................................................................................11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................13
A. Kesimpulan .....................................................................................................................13
B. Saran ............................................................................................................................... 13
DAFTARPUSTAKA ..........................................................................................................14
3
BAB
IPENDAHULUA
A. LatarBelakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatarbelakangdiatasdapatdiambilrumusanmasalahsebagaiberikut:
1. BagaimanapandangantentangmanusiapendekatanCognitiveBehaviorTherapy?
2. Bagaimanakonsepdasar pendekatan CognitiveBehaviorTherapy?
3. ApatujuankonselingpendekatanCognitiveBehaviorTherapy?
4. BagaimanaperandanfungsikonselordalampendekatanCognitiveBehaviorTherapy?
5. Apasajatahap-tahap konselingpendekatan CognitiveBehavior Therapy?
6. Apasajateknik-teknikkonselingdalam pendekatan CognitiveBehaviorTherapy?
C. TujuanMasalah
Berdasarkanrumusanmasalahdiatas,tujuandaripembuatanmakalahiniyaitu:
1. UntukmengetahuipandangantentangmanusiapendekatanCognitiveBehaviorTherapy.
2. Untukmengetahuikonsep dasarpendekatanCognitiveBehaviorTherapy.
3. Untukmengetahui tujuan konseling pendekatanCognitiveBehaviorTherapy.
4
4. UntukmengetahuiperandanfungsikonselordalampendekatanCognitiveBehaviorTherap
y.
5. Untukmengetahuitahap-tahapkonselingpendekatanCognitiveBehaviorTherapy.
6. Untukmengetahuiteknik-teknikkonselingdalampendekatanCognitiveBehaviorTherapy.
5
BAB
IIPEMBAHAS
AN
A. PandanganTentangManusia
PendekatanRationalEmotiveBehaviorTherapy(REBT)memandangmanusiasebagaiindividuyan
gdidominasiolehsistemberpikirdansistemperasaanyangberkaitandalamsistempsikis individu.
Keberfungsian individu secara psikologis ditentukan oleh pikiran, perasaandan tingkah laku.
Tiga aspek ini saling berkaitan karena satu aspek mempengaruhi aspeklainnya (Walen et. al.,
1992, p. 15). Secara khusus pendekatan rational emotive behaviortherapyberasumsi
bahwaindividumemiliki karakteristik sebagaiberikut :
Selanjutnya,manusiadipandangmemilikitigatujuanfundamental,yaitu:untukbertahanhidup(to
survive), untuk bebas dari kesakitan (to be relatively free from pain) dan untuk
mencapaikepuasan (to be reasonably satisfied or content) (Nelson-Jones, 1995, p. 312).
REBT jugaberpendapat bahwa individu adalah hedonistik, yaitu kesenangan dan bertahan
hidup
adalahtujuanutamahidup.Hedonismedapatdiartikansebagaipencariankenikmatandanmenghind
arikesakitan.
6
B. KonsepDasar
1. Asumsi Dasar
Ellis(1993)mengatakanbeberapaasumsidasarREBTyangdapatdikategorikanpadabebera
papostulat antaralain :
Pikiran,perasaandantingkahlakusecaraberkesinambungansalingberinteraksidanme
mpengaruhisatu samalain
Gangguanemosionaldisebabkanolehfaktorbiologidanlingkungan
Manusiadipengaruhiolehoranglaindanlingkungansekitardanindividujugasecaramen
gajamempengaruhi orang lain di sekitarnya
Ketikahalyangtidakmenyenangkanterjadi,individucenderungmenciptakankeyakina
nyang irasionaltentang kejadian tersebut
Keyakinanirasionalmenjadipenyebabgangguankepribadianindividu
Sebagianbesarmanusiamemilikikecenderunganyangbesaruntukmembuatdanmemp
ertahankangangguan emosionalnya.
Ketikaindividubertingkahlakuyangmenyakitidirisendiri(selfdefeatingbehavior)(Co
rey, 1995,p. 382-383)
MenurutEllis,terdapatenamprinsipteoriREBTantaralain :
Pikiranadalahpenentuproksimalyangpalingpentingterhadapemosiindividu.
Disfungsiberpikiradalah penentuutamastres emosi.
Caraterbaikuntukmengatasistresadalahdenganmengubahcaraberpikir.
Percayaatasberbagaifaktoryaitupengaruhgenetikdanlingkunganyangmenjadipenye
babpikiran yang irasional.
Menekankan padamasa sekarang (present)daripadapengaruhmasalalu
Perubahantidakterjadi denganmudah.(Walenet.al., 1992,p.15-16)
2. ProsesBerpikir
Menurut pandangan REBT, individu memiliki tiga tingkatan berpikir, yaitu
berpikirtentang apa yang terjadi berdasarkan fakta dan bukti-bukti (inferences),
mengadakanpenilaianterhadapfaktadanbukti(evaluation),dankeyakinanterhadapprosesi
nferencedanevaluasi(corebeliefe)(Froggat,2005,p.4.).Selanjutnya,Ellismembagi
7
pikiran individu dalam tiga tingkatan, yaitu dingin (cool), hangat (warm), dan
panas(hot),yang mengilustrasikanbagaimanaemosi terintegrasidalam pikiran.
4. TeoriABC
Teori ABC adalah teori tentang kepribadian individu dari sudut pandang
pendekatanREBT, kemudian ditambahkan D dan E untuk mengakomodasi perubahan
dan hasilyang diinginkan dari perubahan tersebut. Selanjutnya, ditambahkan G yang
diletakkandiawal untuk memberikan konteks padakepribadian individu:
G:(Goals)atau tujuan-tujuan,yaitutujuanfundamental.
A:(Activatingeventsinaperson'slife)ataukejadianyangmengaktifkanataumengakibatkan
individu.
B:(Beliefs)ataukeyakinanbaiktradisionalmaupunirasional.
laku.D:(Disputingirrationalbelief)ataumelakukandisputepikiranirasional.
8
E:(EffectivenewPhilosopyoflife)ataumengembangkanfilosofihidup yangefektif.
F:(Furtheraction/newfeeling)atauaksiyangakandilakukanlebihlanjutDanperasaanbaruy
ang dikembangkan.
(Nelson-Jones,1995,p.316)
PendekatanREBTberpendapatbahwaindividumengalahkanataumengganggudirinyaden
gan dua cara, yaitu dengan memegang teguh keyakinan irasional tentang self
(diri)yangdisebutdenganegodisturbancedandenganmemegangteguhkeyakinanirasional
tentangemosidankenyamananfisik,halinidisebutjugadengandiscomfortdisturbance(Fro
ggat, 2005, p.2).
C. TujuanKonseling
Memilikiminat diri
Memilikiminatsosial
Memilikipengarahandiri
Toleransi
Fleksibel
Memilikipenerimaan
Dapatmenerimaketidakpastian
Dapatmenerimadirisendiri
Dapatmengambilresiko
Memilikiharapanyangrealistis
Memilikitoleransiterhadapfrustasiyangtinggi
Memilikitanggung jawabpribadi (Walen, et,al. 1992,PP 6-7)
9
D. PerandanFungsiKonselor
PerankonselordalampendekatanREBTadalah:
Aktif-
direktif,yaitumengambilperanlebihbanyakuntukmemberikanpenjelasanterutamapadaa
wal.
Mengkonfrontasipikiranirasionalkonselingsecaralangsung.
Menggunakanberbagaiteknikuntukmenstimuluskonseliuntukberpikirdanmendidikkem
balidiri konseling sendiri.
Secaraterus-menerus"menyerang"pemikiranirasionalkonseling.
Mengajakkonselinguntukmengatasimasalahnyadengankekuatanberpikirbukanemosi.
Bersifatdidaktif(George&Christiani,1990,p.86)
DalammelaksanakanpendekatanREBT,konselordiharapkanmemilikikemampuanberbahasayan
gbaikkarenaREBTbanyakdidominasiolehteknik-teknikyangmenggunakanpengolahanverbal.
Selain itu, secara umum konselor harus memiliki keterampilan untuk membangunhubungan
konseling. Adapun keterampilan konseling yang harus dimiliki konselor yang
akanmenggunakanpendekatan REBT, adalah
Empati
Menghargai
Ketulusan
Kekongkritan
Konfrontasi(Walenet.al. 1992,PP59-63)
E. Tahap-TahapKonseling
REBT membantu konseli mengenali dan memahami perasaan, pemikiran dan tingkah
lakuyangirasional.Dalamprosesinikonselidiajarkanuntukmenerimabahwaperasaanpemikiranda
n tingkah laku tersebut diciptakan dan di verbalisasi oleh konseli sendiri. Dalam
proseskonseling dengan pendekatan REBT terdapat beberapa tahap yang dikerjakan oleh
konselordankonseli.
10
Tahap1
Proses di mana konseli diperlihatkan dan disadarkan bahwa mereka tidak logis
danirasional. Proses ini membantu konseli memahami bagaimana dan mengapa
dapatmenjadiirasional.Padatahapinikonselorygdiajarkanbahwamerekamemilikipotensi
untukmengubah hal tersebut.
Tahap2
Pada tahap ini konseli dibantu untuk yakin bahwa pemikiran dan perasaan
negatiftersebut dapat ditantang dan diubah. Pada tahap ini konselor mengeksplorasi
ide-ideuntukmenentukantujuan-
tujuanrasional.Padatahapini,konselormenggunakanteknik-
teknikkonselingREBTuntukmembantukonselimengembangkanpikiranrasional.
Tahap3
Tahap akhir ini, konseli dibantu untuk secara terus-menerus mengembangkan
pikiranrasional serta mengembangkan filosofi hidup yang rasional sehingga konflik
tidakterjebakpadamasalahyangdisebabkanolehpemikiranirasional(George&Christiani,
1990,PP.85-86).
Secara khusus, terdapat beberapa langkah intervensi konseling dengan
pendekatanREBT, yaitu:
1. Bekerjasamadengankonseli
2. Melakukanasesmenterhadapmasalah,orangdansituasi
3. Mempersiapkankonseliuntukterapi
4. Mengimplementasikanprogrampenanganan
5. Mengevaluasikemajuan
6. Mempersiapkankonseliuntukmengakhirikonseling
F. Teknik-TeknikKonseling
Teknik konseling dengan pendekatan REBT dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok
yaituteknikkognitif, teknik imagery dan teknikbehavioral atau tingkah laku.
TeknikKognitif
a. Disputekognitif (CognitiveDisputation)
Adalahusahauntukmengubahkeyakinanirasionalkonselingmelaluiphilosophicalpers
uasion,didacticpresentation,sokratikdialogue,vicariousexperiences,dan
11
berbagaiekspresiverballainnya.Teknikuntukmelakukankognitifdisputationadalahde
ngan bertanya(questioning).
b. AnalisisRasional (RationalAnalysis)
Teknikuntukmengajarkankonselibagaimanamembukadanmendebatkeyakinanirasio
nal(Froggat, 2005,p.6).
c. Disputestandardganda(Double-standarddispute)
Mengajarkankonselingmelihatdirinyamemilikistandargandatentangdiri,oranglainda
n lingkungan sekitar (Froggat, 2005, p. 6)
TeknikImagery
a. Disputeimajinasi(Imaginal Disputation)
Setelahmelakukandisputesecaraverbal,konselormemintakonseliuntukmembayangka
n dirinya kembali pada situasi yang menjadi masalah ah dan
melihatapakahemosinyatelah berubah.
b. Kartukontrol emosional(TheEmotional controlcard –ECC)
Adalah alat yang dapat membantu konseli menguatkan dan memperluas
praktikREBT.ECCbiasadigunakanuntukmemperkuatprosesbelajar,secaralebihkhus
usperasaanmarah, kritik diri, kecemasan dan depresi.
c. ProyeksiWaktu(TimeProjection)
Memintakonseliuntukmemvisualisasikankejadianyangtidakmenyenangkanketika
kejadian itu terjadi, setelah itu membayangkan seminggu kemudian,
sebulankemudian,enam bulan kemudian,setahun kemudian, danseterusnya.
TeknikBehavioral
a. Disputetingkah laku(Behavioral disputation)
Yaitumemberikesempatankepadakonseliuntukmengalamikejadianyangmenyebabka
nberpikir irasional dan melawankeyakinannyatersebut.
b. Bermainperan(Roleplaying)
Denganbantuankonselorkonselingmelakukanroleplaytingkahlakubaruyangsesuaide
ngan keyakinanyang rasional.
c. Peranrasionalterbalik(Rationalrolereversal)
Yaitumemintakonseliuntukmemainkanperanyangmemilikikeyakinanrasionalsement
arakonselor memainkan peran menjadi konseliyang irasional
12
BAB
IIIPENUT
UP
A. Kesimpulan
B. Saran
Tidakadayangsempurnadiduniainitermasukmakalahyangkamibuat.Makadariitusebagaimahasi
swa kita harus mengembangkan ilmu yang kita peroleh dan mencari kebenaran ilmuitu agar
dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami harapkan kritik dan saran yang
membangundariparapembacaagarmakalahyangkamibuatselanjutnyadapatlebihbaiklagi.Sekia
ndanterimakasih.
13
DAFTARPUSTAKA
14