Anda di halaman 1dari 18

TUGAS UMKM

MATA KULIAH : Manajemen UMKM Dan Koperasi


DOSEN : Yulia Mujiaty SE, MM

DISUSUN OLEH : Muhammad Fazriel (64211633)


Aang Saipul Hajami (64212000)
Adrian Ananda Ventola (64211784)

Kelas : 64.3C.25

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA


Alamat: Jl. Kamal Raya No.18, RT.6/RW.3, Cengkareng
Tim., Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11730
Telepon: (021) 54376398 
Provinsi: Jakarta  

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul " JUDUL " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen


UMKM Dan Koperasi. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang UMKM bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yulia Mujiaty SE,


MM selaku Dosen Manajemen UMKM Dan Koperasi. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada teman-teman kelompok yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh


sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 25 Maret 2022

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar
dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif
lapangan kerja baru, UMKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan
ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar
mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UMKM telah
berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.

Meskipun kecil, UMKM telah terbukti mampu mendorong kemajuan ekonomi


negara. Keberadaan UMKM tidak dapat dihapuskan ataupun dihindarkan dari
masyarakat bangsa saat ini. Karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal
pendistribusian pendapatan masyarakat. Selain itu juga mampu menciptakan
kreativitas yang sejalan dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan
unsur-unsur tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat. 

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis
dalam pembangunan ekonomi nasional. Pada saat krisis ekonomi yang terjadi tahun
1997, dimana banyak usaha berskala besar yang berhenti aktifitasnya, sektor UMKM
terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Peranan UMKM, terutama
sejak krisis ekonomi dapat dipandang sebagai pengaman dalam proses pemulihan
ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional
maupun penyerapan tenaga kerja.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peranan serta


kelembagaan UMKM dalam perekonomian nasional, maka pemberdayaan tersebut
perlu dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan
Masyarakat secara menyeluruh, sinergis dan berkesinambungan. Dan untuk
mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah mengesahkan UU No 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Undang-undang ini disusun dengan
maksud untuk memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah.

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu contoh usaha
yang sekarang ini banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita. Dikarenakan UMKM
ini salah satu usaha yang bisa dimulai dengan modal yang tidak begitu besar dan
kemungkinan mendapatkan keuntungan yang lumayan besar. Dengan dikelola dengan
baik maka UMKM ini berpotensi menjadi usaha yang sukses dan besar dimasa yang
akan datang.
Villa taman bandara Jakarta barat merupakan salah satu daerah potensial dalam
menjalankan usaha mikro terkhusus untuk jajanan seperti makanan ataupun minuman
seperti boba. Salah satu usaha mikro yang sedang berkembang di daerah ini adalah
sosis bakar bengal, yang dimana usaha tersebut didirikan oleh Mas Fajar januri yang
dimana beliau bertujuan untuk menggerakan generasi muda untuk tidak bermalas-
malasan saja dan bergerak untuk memulai.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang sosis bakar bengal, kami membuat
laporan ini bertujuan untuk membahas tentang cerita dibalik dibangun nya usaha ini,
struktur organisasi nya, bagaimana menjalankan kegiatan usaha, apa saja kendala
yang dihadapi dalam menjalankan usaha ini dan bagaimana mengatasinya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang
diangkat dalam penelitian sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan UMKM ?
2. Sejarah singkat sosis bakar bengal
3. Struktur organisasi sosis bakar bengal
4. Kegiatan dalam menjalankan usaha
5. Apa saja kendala yang dihadapi dan solusi nya
6. Bagaimana cara untuk Pengembangkan UMKM ?

1.3 Tujuan Dan Manfaat


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui.
1. Untuk mengetahui tentang pengertian apa itu UMKM
2. Untuk mengetahui apa saja harus dilakuka dalam mengembangkan
UMKM
Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan bagi penulis dan pembaca dalam bidang usaha khususnya
mengenai UMKM, bagaimana cara menjalankan usaha, dan bagaimana
mengembangkan usaha tersebut.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis sebagai panduan atau rekomendasi bagi penulis ketika
nantinya berkeinginan dalam menjalankan kegiatan usaha, terutama yang
berhubungan dengan UMKM.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitia. Dalam mengerjakan tugas ini kami mengambil
Sosis Bakar Bengal sebagai objek penelitian yang bertempat di (…..). Pengumpulan
data dalam penelitian Sosis Bakar Bengal kami menggunakan 4 cara. Berikut
merupakan uraian yang digunakan :
1. Observasi
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati
Langsung, melihat dan mengambil suatu data yang dibutuhkan di tempat Penelitian
itu dilakukan. Observasi juga bisa diartikan sebagai proses yang kompleks.
Pengumpulan data yang dilakukan di Sosis Bakar Bengal yang bertempat dijalan villa
taman bandara Jakarta barat
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
Melalui tatap muka langsung dengan narasumber dengan cara tanya jawab Langsung.
Wawancara dilakukan dengan pemilik dari usaha Sosis Bakar Bengal yang
berhubungan dengan data yang terkait.
Sumber data yang digunakan antara lain :
1. Data Primer
Data yang didapat peneliti secara langsung dari tangan pertama. Yang Didapat
dengan hasil survey kunjungan dan hasil dari wawancara dengan Narasumber pemilik
Sosis Bakar Bengal.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep UMKM


Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
No.20 Tahun 2008 tentang UMKM. Dari UU tersebut, dinyatakan bahwa Usaha
mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan badan usaha perorangan
yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut.
Usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha
Besar.
Dan Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar.
Didalam undang-undang tersebut, Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan
UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal tersebut adalah nilai kekayaan bersih
atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan
tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut:
1. Usaha mikro Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
dan Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah).
2. Usaha Kecil yaitu memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).
3. Usaha menengah Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
dan Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu
ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan usaha yang berdiri sendiri. Beberapa
keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah sebagai berikut:
1. Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan
produk.
2. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.
3. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau
penyerapannya terhadap tenaga kerja.
4. Fleksibelitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang
berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan besar yang pada
umumnya birokrasi.
5. Terdapatnya dinamisme manajerial dan peran kewirausahaan.

2.2 PERANAN UMKM


 Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia,
dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM
terhadap PDB juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah
96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Setidaknya ada 3 peran UMKM
yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat kecil. Tiga peran tersebut adalah :
1. Sarana mengentaskan masyarakat dari jurang kemiskinan
Peran penting UMKM yang pertama adalah sebagai sarana mengentaskan
masyarakat kecil dari jurang kemiskinan. Alasan utamanya adalah, tingginya angka
penyerapan tenaga kerja oleh UMKM. Hal ini terbukti dalam data milik Kementerian
Koperasi dan UMKM.
2. Sarana untuk meratakan tingkat perekonomian rakyat kecil
UMKM juga memiliki peran yang sangat penting dalam pemerataan
ekonomi masyarakat. Berbeda dengan perusahaan besar, UMKM memiliki lokasi di
berbagai tempat. Termasuk di daerah yang jauh dari jangkauan perkembangan zaman
sekalipun.
Keberadaan UMKM di 34 Provinsi yang ada di Indonesia tersebut
memperkecil jurang ekonomi antara yang miskin dengan yang kaya. Selainitu,
masyarakat kecil tak perlu berbondong-bondong pergi ke kota untuk memperoleh
penghidupan yang layak.
3. Memberi devisa bagi Negara
Peran UMKM berikutnya yang tidak kalah penting adalah memberikan
pemasukan baagi Negara dalam bentuk devisa. Saat ini, UMKM Indonesia memang
sudah sangat maju. Pangsa pasarnya tidak hanya skala nasional, tapi Internasional.
Dengan tiga peran yang dimilikinya tersebut, tidak salah jika para pelaku UMKM tak
bisa di pandang sebelah mata.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur
ekonomi suatu Negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi
(economic growth), pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional.
Suatu Negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi
peningkatan GNP riil dinegara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya
lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standard pendapatan dan
tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih
bersifat kulitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-
perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sector
perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik. Sumber daya alam
yang dimiliki mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi
dua, yaitu faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya
modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
2.3 Potensi UMKM dari sisi Internal dan Eksternal
Dari sisi Internal : jumlah UMKM yang besar merupakan modal dasar untuk
berkontribusi lebih besar dalam perekonomian. Jumlah UMKM yang besar
merupakan potensi untuk pengembangan keterkaitan usaha dalam skema rantai nilai
dan rantai pasok sehingga efisiensi sistem produksi dan pemasaran dapat ditingkatkan
UMKM juga menghasilkan produk dan jasa dengan harga yang terjangkau
masyarakat, sehingga berkontribusi dalam penguatan pasar domestik, khususnya
dalam penyediaan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Produk-produk UMKM sebagian besar memiliki kaitan yang kuat dengan sumber
daya dan budaya lokal, serta pengetahuan, keterampilan tangan dan pola kerja yang
diwariskan secara turun-temurun. Penggunaan sumber daya lokal mengurangi
ketergantungan terhadap bahan baku impor
Dari sisi Eksternal : Kebijakan pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan para
pemangku kepentingan memungkinkan UMKM terus berkembang. Dan Peningkatan
proporsi penduduk usia produktif, yang disertai pendidikan dan keterampilan yang
lebih tinggi, menjadi sumber tenaga kerja terampil dan penumbuhan

2.4 Kekuatan Dan Kelemahan UMKM


UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan andalan yang
menjadi basis pengembangan pada masa yang akan datang adalah:

1. Fleksibel dan mudah berinovasi sesuai perkembangan zaman


Perusahaan besar biasanya memiliki pertimbangan ketat untuk mengubah cara
kerja ataupun berinovasi baru. Karena manajemennya yang belum terstruktur
kuat, maka keputusan UMKM untuk berinovasi sepenuhnya dipegang oleh
pemilik usaha.Karena itulah, ketika sedang ada tren baru di pasaran, maka
UMKM akan mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar saat itu.
2. Menjalani bidang usaha sesuai minat
Usahawan yang membangun UMKM dapat menggeluti bisnis yang sesuai
dengan minat dan kesukaannya. Dengan usaha yang sesuai dengan minat,
maka biasanya pengerjaannya lebih sukarela daripada usaha yang terpaksa
dilakukan.
3. Memulai tanpa modal besar
Karena lingkupnya yang kecil, calon usahawan yang bermaksud memulai
UMKM tak membutuhkan modal besar. Dengan sejumlah kecil uang, ia dapat
membangun usaha sesuai bidang yang ingin ia geluti.
4. Bebas menentukan harga
Tanpa harus melewati proses berbelit-belit, produk UMKM dan barang yang
diperjualbelikan bebas ditentukan harganya. Bagaimanapun juga, pemilik
usaha adalah pemegang aset dan kekayaan UMKM itu.
Kelebihan UMKM di atas, jika tidak disiasati dengan baik, malahan akan menjadi
kekurangan yang bisa jadi merugikan usaha kecil itu sendiri. Berikut sejumlah
kekurangan UMKM  :
1. Minim tenaga kerja yang terampil
Biasanya, UMKM tidak memiliki tenaga kerja yang terampil. Akibatnya,
produk atau barang yang dihasilkan cenderung rendah mutunya. Belum ada
SOP yang jelas menjadikan pengerjaan UMKM tidak serapi manajemen dari
perusahaan besar. Minimnya tenaga kerja dan terampil juga menjadikan
analisis pasar UMKM cenderung mengikuti tren atau sekadar untuk menutupi
kebutuhan rumah tangga pemilik usaha. Itulah salah satu alasan yang
menjadikan UMKM cenderung tidak maju-maju.
2. Modal kecil menyebabkan minimnya anggaran dan pembiayaan
Pendanaan UMKM biasanya berasal dari uang pemilik usaha saja. Hal ini
menyebabkan minimnya pembiayaan UMKM. Akibatnya, anggaran dana
harus diatur seefisien mungkin agar sesuai kebutuhan dan kelancaran
operasional usaha. Jika tidak memiliki manajemen keuangan yang rapi, tidak
mustahil, UMKM malahan akan gulung tikar.
3. Manajemen biasanya belum stabil
Minimnya tenaga kerja terampil biasanya menjadikan UMKM tidak memiliki
manajaman yang stabil. Pemilik usaha memiliki kuasa penuh atas UMKM
tersebut. Keputusan biasanya berjalan satu arah dari atas ke bawah. Keinginan
pemilik usaha adalah hal mutlak yang harus dijalankan dalam UMKM. Selain
itu, SOP dari barang atau pelayanan juga belum rapi sehingga terkesan tidak
konsisten.
4. Persaingan yang kompetitif
Jika suatu usaha sedang tren naik di pasaran, biasanya akan muncul banyak
usaha kecil serupa untuk menirunya. Itulah sebabnya, ada istilah bisnis
musiman. Di periode anak sekolah membutuhkan seragam, tiba-tiba muncul
banyak jasa konveksi kecil. Saingan-saingan UMKM amat kompetitif untuk
menggaet pelanggan yang tidak banyak.Tidak hanya dari sisi persaingan
antar-UMKM saja, persaingan juga bisa terjadi dengan perusahaan besar. Jika
usaha yang sudah mapan memproduksi produk yang sama, bisa dipastikan
produk UMKM akan kalah kualitas. 
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan
PROFIL PERUSAHAAN
 Nama Usaha : SOSIS BAKAR BEGAL
 Nama pemilik : fajar januri
 Awal Didirikan : 11 februari 2014
 Alamat : JL. Villa taman bandara, Jakarta barat
 NO Telpon : 087679543678

3.1.1 Sejarah Singkat SOSIS BAKAR BENGAL


Pada saat usia 14 tahun mas fajar januri memulai langkah nya dalam
berjualan, yang dimana pada saat itu juga usaha sosis bakar begal ini didirikan
pada tahun 2014 sampai dengan saat ini. Mengenai penamaan sosis bakar begal itu
sendiri awalnya hanya sosis bakar saja namun ketika mas fajar ini berjualan ada
suatu kejadian seorang pejalan kaki yang terkena masalah yang kita tau dengan
istilah DIBEGAL dari situ lah mas fajar menamakan usaha nya dengan nama
SOSIS BAKAR BEGAL
3.1.2 Struktur Organisasi SOSIS BAKAR BEGAL

SOSIS BAKAR BEGAL

OWNER

FAJAR MAULANA JAENURI

KARYAWAN
KARYAWAN
ALDY
ABDUL

3.2 Kegiatan Dalam Menjalankan Usaha

UMKM ( USAHA MIKRO KECIL MENENGAH )

UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada
dasarnya, UMKM adalah arti usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu,
kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Indonesia sebagai negara
berkembang menjadikan UMKM sebagai pondasi utama sektor perekonomian
masyarakat, hal ini dilakukan untuk mendorong kemampuan kemandirian dalam
berkembang pada masyarakat khsusunya dalam sektor ekonomi.
 Menurut M. Kwartono, pengertian UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat
yang punya kekayaan bersih maksimal 200 juta, dimana tanah dan bangunan
tempat usaha tidak diperhitungkan. Atau mereka yang punya omset penjualan
tahunan paling banyak sampai dengan 1 milyar.
UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) adalah salah satu sektor yang
cukup banyak kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. UMKM menjadi
salah satu sektor paling penting ketika terjadi ketidakpastian ekonomi seperti saat
ini.
Perkembangan UMKM di Indonesia terus meningkat dari segi kualitasnya, hal
ini dikarenakan dukungan kuat dari pemerintah dalam pengembangan yang
dilakukan kepada para pegiat usaha UMKM, yang mana hal tersebut sangat
penting dalam mengantisipasi kondisi perekonomian ke depan serta menjaga dan
memperkuat struktur perekonomian nasional.
Saat ini UMKM dibidang kuliner sudah tidak asing lagi bagi masyarakat
Indonesia. Karna sebagian besar dari masyarakat Indonesia memilik hobi
kulineran. Bertempat dijalan Villa Taman bandara, Jakarta barat. Mas Fajar
Januri biasa berusaha yang mana nama usaha nya itu SOSIS BAKAR BEGAL.
SOSIS BAKAR BEGAL ini termasuk kedalam kelompok UMKM yaitu
Usaha Mikro yang dimana Usaha Mikro itu adalah usaha produktif milik orang
perorangan atau badan usaha perorangan.
Usaha kecil memiliki kekayaan bersih paling banyak 50 juta rupiah, tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak 300 juta rupiah
3.3 Apa saja kendala yang dihadapi dan solusinya
Dalam menjalan suatu usaha UMKM sudah pasti bertemu dengan yang Namanya
kendala dalam menjalankan usaha UMKM. Disini Mas Fajar Januri berbagi
cerita tentang kendala apa saja yang ia hadapi selama menjalankan usaha sampai
dengan saat ini :
1.
3.6 Bagaimana Cara untuk mengembangkan UMKM
Mengembangkan UMKM membutuhkan langkah-langkah dan strategi yang
tepat. Karena banyak UMKM yang berdiri namun usahanya tidak berkembang,
mengalami kerugian, dan bahkan berakhir dengan ditutupnya usaha tersebut.
Untuk itu ada 4 tips untuk membantu mengembangkan UMKM sehingga
UMKM yang dijalankan tidak berakhir dengan kerugian.
1. Survey dan Observasi Tempat yang Berpotensi
Salah satu cara untuk mengembangkan usaha anda adalah dengan
membuka cabang usaha di tempat-tempat yang berpotensi terjadi penjualan
yang tinggi. Hal itu dimulai dengan meneliti berbagai tempat yang
memiliki target pasar.
Lakukanlah survey dan observasi tempat dan lokasi yang ingin anda
buka. Mulailah dengan mencari tahu apakah tempat itu membutuhkan
produk yang anda jual. Buatlah pertanyaan-pertanyaan seperti berapa
jumlah orang yang lewat di tempat itu, berapa banyak orang yang
kemungkinan akan membeli produk anda, seberapa mudah akses logistik,
dan kebutuhan ketika anda buka cabang di tempat itu. Sehingga data
observasi bisa dikumpulkan dan menjadi pertimbangan apakah tempat itu
adalah tempat yang tepat untuk membuka bisnis anda.
2. Membangun Relasi antar Sesama Pengusaha
Menjalankan usaha bukan cuma sekadar berdagang sendirian, tetapi
juga menambah relasi yang lebih banyak.
Semakin banyak relasi, semakin mudah mencari vendor-vendor yang
terpercaya. Selain itu juga dengan semakin banyaknya relasi yang anda
miliki akan membuka peluang untuk memperluas wilayah bisnis
anda.Cobalah untuk bergabung di beberapa komunitas yang memiliki jenis
usaha yang sama dengan anda. Dengan begitu anda akan dapat lebih mudah
untuk mendapatkan informasi seputar usaha yang anda jalani.
3. Meningkatkan Mutu Pelayanan
Ini adalah bagian yang tidak kalah pentingnya dalam mengembangkan
bisnis anda. Ketika anda menerima kritik dan saran dari pelanggan, anda bisa
memperbaiki hal-hal yang pengalaman yang kurang menyenangkan dari
pelanggan. Hal ini dapat membuat mutu pelayanan anda semakin baik.
Tetapi tidak semua permintaan anda dapat penuhi. Anda harus jeli
melihat mana kritik dan saran yang membangun bisnis anda dan mana yang
tidak. Dahulukan kritik yang sering muncul pada pelanggan anda, karena
kritik itulah yang membuat sebagian besar pelanggan anda merasa kurang
nyaman. Setelah itu pilihlah saran yang anda terima dari sekian banyak
pelanggan yang ada. Karena bisa jadi itulah yang mungkin akan
membedakan anda dari kompetitor.
4. Menggunakan Media Sosial Untuk Memasarkan Produk
Setiap pengusaha tentunya ingin meningkatkan penjualan dalam
bisnisnya. Salah satu cara yang efektif adalah dengan melakukan pemasaran
(marketing). Di zaman digital ini, dengan internet orang bisa menemukan
informasi hanya dengan membuka ponsel. Kebanyakan dari mereka
menggunakannya untuk mengakses media sosial.
Oleh karena itu pemasaran secara digital diperlukan untuk bisa
memperkenalkan produk kepada calon pelanggan. Dengan seringnya mereka
membuka media sosial semakin besar mereka bisa melihat produk anda.
Manfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pemasaran digital dengan
menggunakan media sosial seperti facebook, instagram, line dan whatsapp,
 
Mengembangkan usaha memang tak semudah membalikkan telapak tangan.
Karena untuk melakukan itu anda perlu merogoh kocek lebih dulu. Kesuksesan
bisnis anda sangat tergantung pada strategi yang anda lakukan. Jika anda
menjalankan strategi yang kurang tepat maka anda kemungkinan akan
mengalami kerugian. Tetapi ketika melakukannya dengan baik dan sesuai dengan
langkah-langkah yang terukur, bisa jadi ini akan meningkatkan pendapatan dan
omzet anda.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN

Anda mungkin juga menyukai