Abstract
This research aims to find out the goverment supervision against the
implementation of SMK3 in Temanggung District.This study employed descriptive
qualitative approaches. The data sources were primary and secondary data. The data
collection techniqueswere interview, observation, and documentation. The data analytical
validity used the source triangulation. The data analytical technique is interactive technic
according to Miles and Huberman.The result showed that the supervision against the
implementation of SMK3 in Temanggung was not effective.The implementation of
SMK3 was supervised by the government through Dept. of Manpower and
Transmigration TemanggungDistrictby measuring as follows: 1 ) work plan
arrangement, 2 )company inspection 3 )preventive and repressivecorrective
operation, and 4 ) inspection result report. The obstacles of SMK3
implementation from the company are (1) limited budget ,( 2 ) limited human
resources , (3) different companies ability. Meanwhile, the hindrances from the
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |2
government are(1) lack of supervisior staff (2) the absence of special instruments
for SMK3 supervision.
Keynote : Supervision , The Government , SMK3.
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |3
siap atau tidaknya perusahaan menerapkan SMK3. Sehingga sampai saat ini untuk
SMK3. Pada perusahaan yang baru pengawasan penerapan SMK3 masih
beroperasi maka akan sulit untuk menggunakan instrumen dari pengawasan
menerapkan SMK3 seperti halnya CV. ketenagakerjaan.
Prima Karya Abadi yang baru beroperasi Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan
selama 2 tahun, sehingga masih memerlukan salah satu tugas utama yang dipegang oleh
waktu untuk penerapan SMK3 secara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
keseluruhan. Kabupaten Temanggung. Dari hasi penelitian
Sedangkan faktor penghambat dari pihak didapatkan bahwa pengawasan melalui beberapa
pengawas adalah : tahap yaitu 1) tahap penyusunan rencana, 2)
a. Kurangnya jumlah pengawas tahap pemeriksaan perusahaan atau tempat kerja,
ketenagakerjaan 3) tahap penindakan, 4) tahap pelaporan hasil
Diketahui bahwa pengawas pemeriksaan. Dari keempat tahapan tersebut,
ketenagakerjaan di Kabupaten Temanggung telah dijalankan Dinas Tenaga Kerja dan
sebanyak 4 orang dengan perusahaan yang Transmigrasi Kabupaten Temanggung namun
harus diperiksa sebanyak 240 perusahaan, masih kurang efektif.
jadi setiap seorang pengawas melakukan Berdasarkan temuan penelitian, Dinas
pemeriksaan kepada 60 perusahaan selama Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan
satu tahun. Hal ini tentu kurang efektif pengawasan melalui tahapan yang sama dengan
karena dengan banyaknya perusahaan dan teori Kadarman (2001: 161) sebagai berikut:
tenggang waktu yang relatif singkat 1. Menetapkan standar atau dasar pengawasan
mengharuskan pengawas bekerja dengan Menetapkan rencana pengawasan dilakukan
cepat sedangkan objek yang harus diawasi oleh pengawas ketenagakerjaan Disnakertras
cukup banyak dan rumit. Sehingga sebagai alat ukur proses pengawasan. Hal ini
kekurangan petugas pengawas menjadi salah sesuai dengan teori Mangkunegara (2002:186)
satu faktor penghambat kurang efektifnya yang menyatakan bahwa menetapkan standar
pengawasan penerapan SMK3. dalam perencanaan harus memenuhi beberapa
b. Belum adanya instrumen khusus hal, yakni 1) alat penilai (standar) ditetapkan
pengawasan SMK3 dari pemerintah terlebih dahulu sebelum melaksanakan tugas-
Penerapan SMK3 telah diatur dalam PP tugasnya, 2) mengetahui benar alat penilai
No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan (standar) yang digunakan dan 3) mengerti benar
SMK3. Namun masih kurang diperjelas apa yang menjadi tanggungjawabnya.
dengan belum adanya instrumen Dalam penyusunan rencana pegawai
pengawasan bagi pengawas ketenagakerjaan pengawas akan melihat kerangka kerja tahunan,
untuk melakukan pengawasan penerapan dan menggunakan pedoman pemeriksaan berupa
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |11
pelayanan perlindungan tenaga kerja Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2013.
Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:
kepada seluruh pekerja tanpa terkecuali
Pustaka Pelajar
pada perusahaan kecil dan perusahaan
Rudi Suardi. 2005. Sistem Manajemen
menengah.
Keselamatan dan Kesehatan
4. Pengusaha harus ikut menegakkan Kerja.Jakarta: PPM.
peraturan K3 dan peraturan
Silalahi, Bennet N.B dan Rumondang B.
ketenagakerjaan agar tenaga kerja juga Silalahi. 1991. Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PPM.
mengikuti aturan yang telah ditentukan.
5. Hendaknya Dinas Tenaga Kerja dan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Transmigrasi Kabupaten Temanggung
menambah jumlah pengawas Suharsimi Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
ketenagkerjaan agar jalannya
Rineka Cipta.
pengawasan dapat lebih efektif.
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang
DAFTAR PUSTAKA Ketenagakerjaan
A.M Kadarman. 2001. Pengantar Ilmu
Manajemen. Jakarta : Gramedia Pustaka Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012
Utama Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Anwar Prabu Mangkunegara .2002 .Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2010 tentang
Bandung: Remaja Rosdakarya Pengawas Ketenagakerjaan
Bannet N.B Silalahi dan Rumondang B.
Silalahi.1995. Manajemen Keselamatan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung No.
dan Kesehatan Kerja.Jakarta : PT. 27 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
PustakaBinamanPressindo. Ketenagakerjaan
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I
Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya Kesehatan Kerja (SMK3) dan Audit
SMK3,Edisi I. Jakarta : Direktorat
M. Manullang. 2005. Dasar-Dasar Manjemen. Pengawasan Keselamatan KerjaDitjen
Yogyakarta : Gadjah Mada University Pembinaan Pengawasan
Press Ketenagakerjaaan.
Malayu S.P Hasibuan , Drs. 2000. Manajemen Organisasi Perburuhan Internasional (ILO).2008.
Pengawasan Ketenagakerjaan Panduan
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Untuk Pengusaha.
Bumi Aksara
M. Kautzar Riski Saifullah. (2008). Peranan
Mutiara S. Panggabean. 2002. Manajemen Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Kabupaten Bantul Dalam Mengatasi
Indonesia Permasalahan Kecelakaan Kerja. Skripsi:
Universitas Sebelas Maret.
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |14
ghozaliq.com/2013/09/13/tujuan-pembangunan-
industri/ diakses pada tanggal 25 Mei 2014
pukul 13.00 WIB
(http://ergonomi-
fit.blogspot.com/2011/03/hambatan-dalam-
penerapan-k3-dan.html)
Diakses pada tanggal 25 Mei 2014 pukul
13.00 WIB
http://www.negarahukum.com/hukum/teori-
pengawasan.html diakses pada tanggal 13
Oktober 2014 pukul 16.00 WIB.
http://www.temanggungkab.go.id/files/rpjmd201
32018/bab2/angkapartisipasiangkatankerja.
pdf diunduh 13 Oktober 2014 pukul 16.00
WIB.
http://ekbis.sindonews.com/read/836859/34/192-
911-peserta-jamsostek-alami-kecelakaan-
kerja diakses 13 Oktober 2014 pukul
16.00 WIB