Anda di halaman 1dari 14

Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |1

PENGAWASAN PEMERINTAH TERHADAP PENERAPAN


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (SMK3)
KABUPATEN TEMANGGUNG
Oleh : Oni Imas Anita, FIS, UNY(oni.imasanita@gmail.com)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengawasan pemerintah terhadap


penerapan SMK3 Kabupaten Temanggung sebagai perwujudan dari penerapan
perundang-undangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder.Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.Analisis
keabsahan data menggunakan Trianggulasi Sumber.Teknik analisis data secara interaktif
menurut Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan
pemerintah terhadap penerapan SMK3 di Temanggung belum efektif. Pengawasan
penerapan SMK3 oleh pemerintah dilakukan melalui pengawasan ketenagakerjaan oleh
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Temanggung dengan langkah-langkah
sebagai berikut: 1) Penyusunan rencana kerja, 2) Pemeriksaan di perusahaan, 3)
Penindakan korektif secara preventif dan represif, dan 4) Pelaporan hasil pemeriksaan.
Hambatan penerapan SMK3 dari perusahaan yaitu 1) Keterbatasan Anggaran, 2)
Keterbatasan SDM, 3) Kemampuan perusahaan yang berbeda-beda. Sedangkan hambatan
yang ditemui pengawas ketenagakerjaan adalah 1) Kurangnya jumlah pengawas
ketenagakerjaan dan; 2) belum adanya instrumen khusus pengawasan SMK3.

Kata kunci : Pengawasan,Pemerintah, SMK3.

GOVERNMENTSUPERVISION OVER THE APPLICATION OFHEALTH


AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (SMK3) OF TEMANGGUNG
DISTRICT

Abstract
This research aims to find out the goverment supervision against the
implementation of SMK3 in Temanggung District.This study employed descriptive
qualitative approaches. The data sources were primary and secondary data. The data
collection techniqueswere interview, observation, and documentation. The data analytical
validity used the source triangulation. The data analytical technique is interactive technic
according to Miles and Huberman.The result showed that the supervision against the
implementation of SMK3 in Temanggung was not effective.The implementation of
SMK3 was supervised by the government through Dept. of Manpower and
Transmigration TemanggungDistrictby measuring as follows: 1 ) work plan
arrangement, 2 )company inspection 3 )preventive and repressivecorrective
operation, and 4 ) inspection result report. The obstacles of SMK3
implementation from the company are (1) limited budget ,( 2 ) limited human
resources , (3) different companies ability. Meanwhile, the hindrances from the
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |2

government are(1) lack of supervisior staff (2) the absence of special instruments
for SMK3 supervision.
Keynote : Supervision , The Government , SMK3.
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |3

PENDAHULUAN industri secara keseluruhan.Oleh karena itu pola-


Di era globalisasi dan pasar bebas pola yang harus dikembangkan di dalam
WTO(World Trade Organization) dan GATT penanganan bidang keselamatan dan kesehatan
(General Agreement on Tariffs and Trade) yang kerja dan pengadaan pengendalian potensi
akan berlaku tahun 2020, Indonesia sebagai bahaya, harus mengikuti pendekatan sistem yaitu
negara berkembang kini bersiap untuk dengan menerapkan Sistem Manajemen
menghadapi pasar bebas dengan memperkuat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sektor ekonomi melalui pembangunan industri. (SMK3).SMK3 merupakan bagian dari sistem
Pembangunan industri tersebut bertujuan agar manajemen perusahaan secara keseluruhan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara dalam rangka pengendalian resiko yang
bertahap, meningkatkan kemampuan dan berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
penguasaan serta mendorong terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
teknologi dan memperluas kesempatan kerja Perbuatan tidak aman (unsafe act) maupun
(ghozaliq.com/2013/09/13/tujuan-pembangunan- keadaan yang tidak aman (unsafe condition)
industri/).Melalui pembanguan industri tersebut berakar lebih dalam daripada kecelakaan yang
maka saat ini banyak bermunculan perusahaan terlihat atau dialami.
industri seperti industri manufaktur, industri Dalam UU No. 13 tahun 2003 pasal 87
otomotif, industri elektronik dan industri lainnya ayat 1 tentang Ketenagakerjaan dinyatakan
yang berskala kecil hingga besar. bahwa ”Setiap perusahaan wajib menerapkan
Terkait dengan perkembangan industri yang Sistem ManajemenKeselamatan dan Kesehatan
semakin pesat, guna mengembangkan dan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem
menjamin jalannya perindustrian maka manajemen perusahaan”. Selanjutnya ketentuan
pemerintah mengatur dalam perundang- mengenai penerapan Sistem Manajemen
undangan. Perundang-undangan tersebut antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
lain Undang-UndangNo. 3 tahun 2014 tentang diatur dalamPeraturan Pemerintah No. 50 tahun
Perindustrian dan Undang-Undang No. 13 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.
2003 tentang Ketenagakerjaan. Tenaga kerja Berdasarkan Undang-Undang
merupakan aspek utama penggerak roda Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah
produksi dalam sebuah perusahaan.Sehingga tentang Penerapan SMK3 disebutkan bahwa
pemerintah memberikan jaminan dan pemerintah berperan sebagai pengawas
perlindungan bagi pekerja melaluipembuatan ketenagakerjaan. Pengawasan ditujukan untuk
undang-undang yang dapat menjamin mereka menjamin terlaksananya peraturan yang sudah
bekerjadengan aman, selamat, dan produktif. ditetapkan pemerintah guna melindungi pekerja
Masalah-masalah keselamatan dan dan mengawasi jalannya perusahaan.Pengawasan
kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan dalam ketenagakerjaan dilaksanakan dari tingkat
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |4

nasional sampai tingkat provinsi. Pada tingkat Pengawasan merupakan proses


nasional pengawasan dilakukan oleh Departemen pengamatan dari berbagaiorganisasi bahwa
Tenaga Kerja sedangkan pada tingkat provinsi semua kegiatan yang dicapai sesuai dengan
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja. rencanaselanjutnya. Sasaran pengawasan itu
Pada dasarnya pengawasan SMK3 adalah untukmenunjukkan kelemahandan
merupakan sub bagian dari pengawasan kesalahan dengan maksud untuk
ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh memperbaikinya dan mencegah agartidak
pemerintah, namun terdapat perbedaan yang terulang kembali.Dalam Manullang (2005:172)
mendasar terletak pada pengawasan SMK3 disebutkan bahwa fungsi pengawasan dilakukan
dilakukan juga oleh auditor SMK3.Audit SMK3 terhadap perencanaan dan kegiatan
dilakukan secara internal dan eksternal. Secara pelaksanaannya.Menurut Kadarman dalam
internal audit dilaksanakan oleh Mangkunegara (2002 :161) pengawasan yang
perusahaan/pengurus sedangkan pada audit baik dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu
eksternal dilakukan oleh Badan Auditor yang langkah-langkah proses pengawasan yaitu: (1)
dilakukan minimal 3 tahun sekali.Audit SMK3 Menetapkan Rencana / Standar, (2) Mengukur
ini membutuhkan biaya yang besar sehingga hal Kinerja, (3)Memperbaiki Penyimpangan. Ketiga
ini menjadi persoalan bagi banyak perusahaan tahapan tersebut harus dijalankan secra
dalam menerapkan SMK3. Sehubungan dengan maksimal agar tujuan dari pengawasan dapat
fungsi pengawasan diatas, Dinas Tenaga Kerja tercapai.
dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung Untuk melihat pengawasan penerapan
menjalankan fungsi pengawasan ketenagakerjaan SMK3 yang dijalankan Dinas Tenaga Kerja dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun Transmigrasi Kabupaten Temanggung peneliti
pada tindakan pemberian sanksi belum berjalan menggunakan teori langkah pengawasan oleh
efektif karena pemerintah melihat dampak yang Kadarman tersebut sehingga dapat diketahui
besar jika sanksi berjalan sesuai dengan tahapan-tahapan dalam pengawasan penerapan
penyimpangan yang dilakukan. SMK3 apakah sudah berjalan maksimal atau
Dari beberapa hal tersebut inilah yang belum.
menjadi latar belakang peneliti ingin mengetahui
pengawasan pemerintah terhadap penerapan METODE PENELITIAN
SMK3 dan faktor penghambat penerpan SMK3 Desain Penelitian
dengan judul “ Pengawasan Pemerintah terhadap Penelitian ini menggunakan pendekatan
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan penelitian kualitatif dengan analisis
Kesehatan Kerja (SMK3) Kabupaten deskriptif.Pendekatan ini digunakan untuk
Temanggung”. menggambarkan/mendeskripsikan pengawasan
yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |5

Transmigrasi Kabupaten Temanggung terhadap 9. Bapak MA karyawan CV. Prima


SMK3dan melihat faktor penghambat SMK3 di Karya Abadi
CV. Prima Karya Abadi. Sumber dan Jenis Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data
Tempat dan Waktu Penelitian yaitu :
Penelitian initelah dilaksanakan di Dinas 1. Data primer
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Data primer diperoleh dari
Temanggungdan CV. Prima Karya Abadi pada wawancara.
5Desember 2014 sampai 31 Januari 2015. 2. Data sekunder
Data pelengkap yang didapat dari
Informan Penelitian penelitian di lapangan.
Informan dalam penelitian ini adalah Instrumen Penelitian
sebagai berikut : Didalam sebuah penelitian dibutuhkan
1. Ibu Dimitri Oki Kusuma Dewi, SH, beberapa instrumen untuk mendapatkan data
Pengawas Ketenagakerjaan dari Unit yang valid (Moleong, 2007:168). Peneliti
Pengawasan Ketenagakerjaan sebagai instrumen berperan sebagai alat yang
Dinaskertrans Kab. Temanggung berupaya memahami pengawasan yang
2. Ibu Sri Rahayu, SE, Pengawas dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Ketenagkerjaan dari Unit Pengawasan Kabupaten Temanggung terhadap Penerapan
Ketenagakerjaan Dinaskertrans Kab. Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan
Temanggung Kerja (SMK3). Validasi dilakukan peneliti
3. Bapak Manda Kartiko, S.STP, sendiri dengan melalui evaluasi diri tentang
M.Kom, Kepala Unit Hubungan pemahaman mengenai kajianteori pengukuran
Industrial dan Syarat Kerja efektivitas danefektivitas kebijakan publik,
4. Bapak Dadang Manajer Pelaksana CV. desain penelitian yang digunakan yaitu deskritif
Prima Karya Abadi kualitaif serta wawasan terhadap bidang yang
5. Bapak PR karyawan CV. Prima Karya diteliti yaitu pengawasan pemerintah terhadap
Abadi penerapan SMK3.
6. Bapak RWS karyawan CV. Prima Teknik Pengumpulan Data
Karya Abadi Dalam penelitian ini diperlukan data atau
7. Bapak S karyawan CV. Prima Karya keterangan dan informasi. Untuk itu penelitian
Abadi menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
8. Ibu SW karyawan CV. Prima Karya berikut:
Abadi 1. Observasi
2. Wawancara
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |6

3. Dokumentasi Kerja). Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Kabupaten Temanggung memiliki tugas pokok
Dalam penelitian ini digunakan melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di
trianggulasi untuk mendapatkan data yang valid, Bidang Pelatihan dan Penempatan Kerja,
yakni Trianggulasi Sumber.Triangulasi sumber Penyelesaian Hubungan Industrial dan
adalah membandingkan dan mengecek balik Pengawasan Ketenagakerjaan sesuai dengan
derajat kepercayaan suatu informasi yang UU No. 13 Tahun 2003 tentang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Ketenagakerjaan dan PP No. 50 Tahun 2012
Teknik Analisis Data tentang Penerapan SMK3.
Teknik analisis data yang digunakan Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi
dalam penelitian ini adalahanalisis induktif. Kabupaten Temanggung mempunyai
Analisis induktif diterapkan untuk membantu Struktur/Susunan yaitu Kepala Dinas,
tentang pemahaman pemaknaan dalam data yang Sekretariat, 4 (empat) Sub Dinas, 1 (satu)
rumit melalui pengembangan tema yang kelompok jabatan fungsional, 2 (dua) bidang, 7
diikhtisarkan dari data kasar (Lexy J. Moleong (tujuh) Seksidan 1 (satu) UPTD BLK.
207-209). Proses analisis dilakukan melalui 2. CV. Prima Karya Abadi
empat alur kegiatan : CV. Prima Karya Abadiadalah suatu
1. Reduksi data perusahaan yang bergerak dibidang industri
2. Kategorisasi pengolahan kayu. Perusahaan ini beralamat di
3. Dispaly data Jalan Raya Maron Kandangan, Kedungkumpul,
4. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi Kandangan Temanggung. CV. Prima Karya
Abadi memiliki 156 karyawan yang terdiri dari
74 karyawan wanita dan 82 karyawan laki-laki
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dibagi dalam beberapa bidang kerja. CV. Prima
Deskripsi Lokasi Penelitian
Karya Abadi merupakan perusahaan besar yang
1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
wajib menerapkan SMK3 namun CV. Ini belum
Kabupatan Temanggung (Disnakertrans)
mampu menerapkan SMK3 karena berbagai
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
hambatan yang ditemui.
Kabupatan Temanggung
Deskripsi Kebijakan
(Disnakertrans)merupakan pelaksana teknis
Undang-Undang No. 13 tahun 2003
dari Pemerintah Kabupaten Temanggung di
merupakan landasan dari kebijakan-kebijakan
bidang Ketenagakerjaan, dan Ketransmigrasian.
yang berkaitan dengan ketenagakerjaan,
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Peraturan Presiden No. 21 tahun 2010 tentang
Kabupaten Temanggung beralamat di Jalan
Pengawas Ketenagakerjaan, Pengawasan
Gajah Mada No. 78 Temanggung. Dinas ini
Ketenagakerjaan adalah kegiatan mengawasi
satu kompleks dengan BLK (Balai Latihan
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |7

danmenegakkan pelaksanaan peraturan Diketahui bahwa pengawasan penerapan


perundang-undangan. Peraturan Pemerintah No. SMK3 merupakan bagian dari pengawasan
50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3, ketenagakerjaan yang memiliki beberapa
dijabarkan bahwa SMK3 merupakan bagian dari langkah pengawasan yaitu:
sistem manajemen perusahaan secara 1. Penyusunan Rencana Kerja
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko Dalam perencanaan kerja, pengawas
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna membuat jadwal pemeriksaan kepada
terciptannya tempat kerja yang aman, efisien, setiap perusahaan yang ada di
dan produktif. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung. Pengawas menentukan
Temanggung No. 27 Tahun 2012 Tentang waktu pemeriksaan, dan melihat jumlah
Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, disebutkan perusahaan bertambah atau berkurang serta
bahwa Pembina, pengawasan dan pengendalian melihat kekurangan perusahaan yang
dilakukan oleh Bupati dan Pengawas sering dijumpai saat pemeriksaan pada
Ketenagakerjaan. tahun sebelumnya.
Diskripsi Data Penelitian 2. Pemeriksaan di perusahaan atau tempat
Pengawasan Pemerintah terhadap Penerapan kerja
Sistem Manajemen Keselamatan dan Pada tahun 2014 Dinas Tenaga Kerja
Kesehatan Kerja (SMK3) Dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah melaksanakan pengawasan dan
Kabupaten Temanggung merupakan salah satu pemeriksaan terhadapperusahaan yang
dinas yang terletak di Temanggung dengan peran berada di Kabupaten Temanggung sebanyak
yang disandangnya sebagai penyelenggara 240 (dua ratus empat puluh) perusahaan, dan
urusan pemerintah daerah khususnya di bidang diketahui bahwa baru 2 perusahaan yang
Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sesuai dengan menerapkan SMK3 dari 40 perusahaan besar
tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan yang ada.
Transmigrasi, memiliki peran yang sangat besar Dalam pelaksanaan pengawasan dan
terutama dalam penanganan urusan tenaga kerja pemeriksaanpenerapan SMK3 dapat
dan transmigrasi serta pelatihan-pelatian bagi dilakukan melalui pengawasan
tenaga kerja maupun pencari kerja. ketenagakerjaan yang dapat dilihat dalam
Pada unit Pegawasan Ketenagakerjaan indikator Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Disnakertrans dapat dilihat pengawasan yang (K3) karena sampai saat ini belum ada
dilakukan oleh dinas dalam menjamin instrumen /pedoman khusus dari pemerintah
pelaksanaan undang-undang guna melindungi tentang pengawasan penerapan SMK3.
tenaga kerja. Objek pengawasan oleh
petugaspengawas Dinas Tenaga Kerja dan
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |8

Transmigrasi Kabupaten Temanggungantara menemukanpelaksanaan norma kerja dan


lain :(1) Jenis usaha perusahaan, (2) Data keselamatan dan kesehatan kerja
umum perusahaan, (3) Pelaksanaan waktu adapenyimpangan. Penindakan korektif
kerja dan waktu istirahat, (4) Hubungan secara preventif dan represif tersebut sudah
kerja, (5) Pelaksanaan Pengupahan, (6) dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Transmigrasi Kabupaten Temanggung
(Jamsostek/BPJS), (7) Keselamatan dan namun untuk tindakan represif sampai tahun
Kesehatan Kerja (K3). 2014 belum maksimal karena baru sampai
Pada objek pemeriksaan K3 dapat pada sanksi tertulis belum pada tahap
dilihat sejauhmana perusahaan memberikan tindakan yang dapat menimbulkan efek jera
komitmen untuk menyelenggarakan jaminan bagi perusahaan pelanggar ketentuan.
perlindungan kerja dan penerapan SMK3. Penindakan korektif secara preventif
Pada objek pengawasan K3 terdapat dilakukan dengan pembinaan secara lisan
beberapa indikator yang diawasi yaitu : kepada HRD maupun karyawan sedangkan
Keselamatan kerja umum, keselamatan kerja penindakan korektif represif dilakukan
mekanik dan listrik, kesehatan kerja, dengan memberikan surat teguran kepada
kecelakaan kerja, penanggulangan perusahaan. Belum optimalnya pemberian
kebakaran dan konstruksi bangunan, dan sanksi kepada perusahaan- perusahaan
keselamatan kerja uap dan bahan kimia tersebut karena menurut pihak dinas dan
berbahaya. pemerintah, pemberian sanksi harus
Selama proses pemeriksaan, pengawas dilakukan dengan mempertimbangkan
akan bertanya kepada HRD dan karyawan resiko yang akan didapatkan, terutama
perusahaan. Jika terdapat pelanggaran yang masalah tenaga kerja dan ekonomi pekerja.
ditemukan maka pengawas akan 4. Pelaporan hasil pemeriksaan
memberikan teguran lisan saat pemeriksaan Setelah pengawas selesai melakukan
berlangsung. Hal tersebut dikuatkan dari pemeriksaan kemudian hasil pemeriksaan
hasil penelitian di CV. Prima Karya Abadi diuraikan ke dalam kartu pemeriksaan
saat pengawas melakukan pemeriksaan. yangdiketahui oleh Kepala Dinas Tenaga
3. Penindakan korektif baik secara preventif Kerja dan TransmigrasiKabupaten
maupun secara represif Temanggung untuk ditindak lanjuti secara
Pengawas Dinas Tenaga Kerja dan terus menerus apabilaperusahaan tersebut
Transmigrasi KabupatenTemanggung akan belum melaksanakan peraturan keselamatan
melakukan penindakan secara preventif dan dankesehatan kerja . Selanjutnya hasi
represif apabila pada saatpengawasan dan laporan tersebut kemudian diserahkan
pemeriksaan pengawas tersebut kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |9

Transmigrasi Temanggung untuk Hambatan Penerapan Sistem Manajemen


disampaikan melalui laporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
pertanggungjawaban kepada Bupati Terdapat berbagai hambatan penerapan
Kabupaten Temanggung. SMK3 yang banyak dijumpai pada perusahaan-
Hasil pemeriksaan akan diterbitkan perusahaan besar di Temanggung, salah satunya
dalam nota pemeriksaan yang diberikan CV. Prima Karya Abadi. Faktor-faktor
kepada perusahaan yang bersangkutan penghambat tersebut diantaranya adalah :
sehingga perusahaan dapat memperbaiki a. Keterbatasan Anggaran
kekurangannya dan memberikan Anggaran merupakan hal yang penting
pertanggungjawaban atas hasil pemeriksaan untuk menentukan terselenggaranya
tersebut kepada Disnakertrans. program atau kegiatan, terlebih lagi dalam
Selain pengawasan yang dilakukan, Dinas pelaksanaan SMK3 yang membutuhkan
Tenga Kerja dan Transmigrasi juga melakukan biaya besar untuk audit SMK3 dan
bimbingan atau pembinaan kepada perusahaan. pengembangan kemampuan pekerja.Banyak
Bimbingan tersebut antara lain : (1) Bimbingan perusahaan yang belum mampu
mengenai pencegahan kecelakaan kerja, (2) menyediakan anggaran untuk syarat
Bimbingan kesehatan kerja, (3) Bimbingan penerapan SMK3, hal tersebut juga dialami
pembentukan Panitia Pembina Keselamatan oleh CV. Prima Karya Abadi.
danKesehatan Kerja (P2K3) dan (4) Pelaksanaan b. Keterbatasan Sumber Daya Manusia
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dalam penerapan SMK3 di CV. Prima
danKesehatan Kerja (SMK3). Karya Abadi terkendala oleh kualitas
Pada bimbingan penerapan SMK3, Dinas Sumber Daya Manusia yang kurang
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten kompeten. Berdasarkan latar belakang
Temanggungmenyelenggarakan sosialisasi pendidikan, banyak karyawan yang hanya
penerapan Sistem ManajemenKeselamatan dan lulusan SMP dan SMA bahkan ada pula
Kesehatan Kerja (SMK3). Sosialisasi yang yang lulusan SD sehingga karyawan belum
dilaksanakan antara lain dinas memberi paham tentang manfaat ataupun tujuan dari
pemahaman tentang SMK3, pelaksanaannya, penerapan SMK3.
syarat pelaksanaan dan menetapkan c. Kemampuan perusahaan yang berbeda-beda
perusahaanyang harus menerapkan SMK3. Setiap perusahaan memiliki
Melalui sosialisasi SMK3 yang digalakkan pada kemampuan yang berbeda-beda.
tahun 2015 diharapkan pada tahun tersebut Kemampuan ini seperti pada pembiayaan,
perusahaan yang belum menerapkan SMK3 tenga kerja, besarnya perusahaan, jumlah
sudah bisa mempersiapkan penerapan SMK3. karyawan ataupun lamanya perusahaan
berdiri. Hal tersebut berpengaruh terhadap
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |10

siap atau tidaknya perusahaan menerapkan SMK3. Sehingga sampai saat ini untuk
SMK3. Pada perusahaan yang baru pengawasan penerapan SMK3 masih
beroperasi maka akan sulit untuk menggunakan instrumen dari pengawasan
menerapkan SMK3 seperti halnya CV. ketenagakerjaan.
Prima Karya Abadi yang baru beroperasi Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan
selama 2 tahun, sehingga masih memerlukan salah satu tugas utama yang dipegang oleh
waktu untuk penerapan SMK3 secara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
keseluruhan. Kabupaten Temanggung. Dari hasi penelitian
Sedangkan faktor penghambat dari pihak didapatkan bahwa pengawasan melalui beberapa
pengawas adalah : tahap yaitu 1) tahap penyusunan rencana, 2)
a. Kurangnya jumlah pengawas tahap pemeriksaan perusahaan atau tempat kerja,
ketenagakerjaan 3) tahap penindakan, 4) tahap pelaporan hasil
Diketahui bahwa pengawas pemeriksaan. Dari keempat tahapan tersebut,
ketenagakerjaan di Kabupaten Temanggung telah dijalankan Dinas Tenaga Kerja dan
sebanyak 4 orang dengan perusahaan yang Transmigrasi Kabupaten Temanggung namun
harus diperiksa sebanyak 240 perusahaan, masih kurang efektif.
jadi setiap seorang pengawas melakukan Berdasarkan temuan penelitian, Dinas
pemeriksaan kepada 60 perusahaan selama Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan
satu tahun. Hal ini tentu kurang efektif pengawasan melalui tahapan yang sama dengan
karena dengan banyaknya perusahaan dan teori Kadarman (2001: 161) sebagai berikut:
tenggang waktu yang relatif singkat 1. Menetapkan standar atau dasar pengawasan
mengharuskan pengawas bekerja dengan Menetapkan rencana pengawasan dilakukan
cepat sedangkan objek yang harus diawasi oleh pengawas ketenagakerjaan Disnakertras
cukup banyak dan rumit. Sehingga sebagai alat ukur proses pengawasan. Hal ini
kekurangan petugas pengawas menjadi salah sesuai dengan teori Mangkunegara (2002:186)
satu faktor penghambat kurang efektifnya yang menyatakan bahwa menetapkan standar
pengawasan penerapan SMK3. dalam perencanaan harus memenuhi beberapa
b. Belum adanya instrumen khusus hal, yakni 1) alat penilai (standar) ditetapkan
pengawasan SMK3 dari pemerintah terlebih dahulu sebelum melaksanakan tugas-
Penerapan SMK3 telah diatur dalam PP tugasnya, 2) mengetahui benar alat penilai
No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan (standar) yang digunakan dan 3) mengerti benar
SMK3. Namun masih kurang diperjelas apa yang menjadi tanggungjawabnya.
dengan belum adanya instrumen Dalam penyusunan rencana pegawai
pengawasan bagi pengawas ketenagakerjaan pengawas akan melihat kerangka kerja tahunan,
untuk melakukan pengawasan penerapan dan menggunakan pedoman pemeriksaan berupa
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |11

kartu pemeriksaan ketenagakerjaan.Kendala tindakan perbaikan diartikan, tindakan yang


yang dialami pengawas dalam proses diambil untuk menyesuaikan hasil pengawasan
perencanaan adalah penetapan waktu yang menyimpang dengan standar atau aturan
pemeriksaan yang bisa berubah-ubah sesuai yang telah ditentukan. Untuk dapat melaksakan
dengan kondisi di lapangan. tindakan perbaikan, maka pertama-tama
2. Mengukur pelaksanaan menganalisis apa yang menyebabkan terjadinya
Setelah rencana disusun maka tahap perbedaan. Bila penyebab penyimpangan sudah
pengawasan selanjutnya adalah mengukur diketahui dengan pasti barulah mengambil
pelaksanaan atau menilai. Dalam hal tindakan perbaikan.
pengawasan ketenagakerjaan, untuk mengukur Dalam hal perbaikan penyimpangan, Dinas
pelaksanaan/penilaian keselamatan dan Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui
kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh sebuah penerbitan nota dan akte pemeriksaan telah
perusahaan yakni dengan pemeriksaan langsung menjabarkan penyimpangan-penyimpangan yang
di perusahaan atau di tempat kerja. dilakukan oleh perusahaan beserta sanksi yang
Mangkunegara (2002:188) menjelaskan bahwa dapat dikenai kepada perusahaan.
pemeriksaan langsung lebih efektif dari pada Perbaikan penyimpangan melalui
pemeriksaan melalui laporan tertulis. pemberian sanksi oleh pengawas
Pada tahap ini pengawas membandingkan ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan
keadaan senyatanya diperusahaan atau tempat Transmigrasi Kabupaten Temanggung belum
kerja dengan peraturan perundang-undangan berjalan efektif. Hal ini dilihat dari bentuk
yang ada. Selain pengawas ketenagakerjaan sanksi yang diberikan yaitu sanksi lisan/teguran
melakukan pemeriksaan di perusahaan- kepada perusahaan yang belum menerapkan
perusahaan untuk mengukur pelaksanaan SMK3.
peraturan ketenagakerjaan, Disnakertrans juga
melakukan berbagai bimbingan ketenagakerjaan SIMPULAN DAN SARAN
kepada perusahaan dengan maksud memberikan
Simpulan
tambahan pengetahuan tentang ketenagakerjaan.
Dari hasil penelitian yang sudah
Hal ini dimaksudkan juga agar tenaga kerja
dikemukakan pada bab sebelumnya tentang
mendapat pemahaman dan jaminan perlindungan
Pengawasan Pemerintah terhadap Penerapan
kerja dari masing-masing perusahaan tempat
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
mereka bekerja.
Kerja (SMK3) di Kabupaten Temanggung, maka
3. Memperbaiki penyimpangan
penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
Langkah terakhir dari pengawasan ini
pelaksanaan pengawasan pemerintah terhadap
dilaksanakan bila pada langkah sebelumnya telah
penerapan SMK3 dilaksanakan oleh Dinas
dipastikan terdapat penyimpangan. Dengan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |12

Temanggung pada Bidang Hubungan Industrial ketenagakerjaan di Kabupaten


dan Pengawasan dengan Unit Pengawasan Temanggung, (2) Belum adanya
Ketenagakerjaan. Pengawasan pemerintah instrumen khusus pengawasan
terhadap penerapan SMK3 di Temanggung SMK3 dari pemerintah.
belum berjalan efektif, hal tersebut dilihat dari Terdapat 40 perusahaan besar yang wajib
tahapan pengawasan yang belum berjalan efektif menerapkan SMK3 namun baru 2 perusahaan
dan terdapat berbagai faktor penghambat yang sudah menerapkan. Pemberian sanksi
penerpan SMK3. terhadap perusahaan yang belum menerapkan
1. Pengawasan SMK3 merupakan bagian SMK3 masih pada tingkatan sanksi berupa
dari Pengawasan Ketenagakerjaan karena teguran dan sanksi tertulis sehingga pengawasan
belum memiliki instrumen khusus ketenagakerjaan kurang optimal karena pada
pengawasan SMK3. Pengawasan tersebut tahap penindakan belum berjalan secara efektif.
dilakukan melalui empat tahapan yaitu
sebagai berikut: a) Penyusunan rencana Saran
kerja, b) Pemeriksaan di perusahaan atau
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
tempat kerja, c) Penindakan korektif baik
dilakukan, peneliti memiliki beberapa saran
secara preventif maupun secara
terkait dengan Pengawasan Pemerintah terhadap
represif,dan d) Pelaporan hasil
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
pemeriksaan. . Tahapan pengawasan
Kesehatan Kerja (SMK3) Kab. Temanggung,
tersebut dilaksanakan oleh Pengawas
yaitu:
Ketenagakerjaan yang merupakan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) Dinas Tenaga Kerja 1. Pemberian sanksi harus lebih dipertegas
dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung. jika terdapat perusahaan yang melakukan
2. Faktor-faktor yang menjadi penghambat pelanggaran, sehingga perusahaan akan
jalannya penerapan SMK3 di Temanggung menindak lanjuti sanksi yang diberikan
sebagai berikut: dengan langkah perbaikan.
a. Faktor penghambat dari perusahaan 2. Memperbanyak sosialisasi tentang
yaitu (1) Keterbatasan anggaran, (2) penerapan SMK3 dan pentingnya
Keterbatasan Sumber Daya Manusia, perlindungan tenaga kerja sehigga
(3) Kemampuan perusahaan yang pemahaman perusahaan dan tenaga kerja
berbeda-beda. tentang SMK3 dan perindungan tenaga
b. Faktor penghambat dari pemerintah kerja semakin baik.
khususnya pegawai pengawas 3. Pengusaha hendaknya menyediakan alat
ketenagakerjaanadalah (1) perlindungan diri disesuaikandengan
Kurangnya jumlah pengawas jumlah pekerja dan memberikan fasilitas
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |13

pelayanan perlindungan tenaga kerja Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2013.
Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:
kepada seluruh pekerja tanpa terkecuali
Pustaka Pelajar
pada perusahaan kecil dan perusahaan
Rudi Suardi. 2005. Sistem Manajemen
menengah.
Keselamatan dan Kesehatan
4. Pengusaha harus ikut menegakkan Kerja.Jakarta: PPM.
peraturan K3 dan peraturan
Silalahi, Bennet N.B dan Rumondang B.
ketenagakerjaan agar tenaga kerja juga Silalahi. 1991. Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PPM.
mengikuti aturan yang telah ditentukan.
5. Hendaknya Dinas Tenaga Kerja dan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Transmigrasi Kabupaten Temanggung
menambah jumlah pengawas Suharsimi Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
ketenagkerjaan agar jalannya
Rineka Cipta.
pengawasan dapat lebih efektif.
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang
DAFTAR PUSTAKA Ketenagakerjaan
A.M Kadarman. 2001. Pengantar Ilmu
Manajemen. Jakarta : Gramedia Pustaka Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012
Utama Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Anwar Prabu Mangkunegara .2002 .Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2010 tentang
Bandung: Remaja Rosdakarya Pengawas Ketenagakerjaan
Bannet N.B Silalahi dan Rumondang B.
Silalahi.1995. Manajemen Keselamatan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung No.
dan Kesehatan Kerja.Jakarta : PT. 27 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
PustakaBinamanPressindo. Ketenagakerjaan
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I
Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya Kesehatan Kerja (SMK3) dan Audit
SMK3,Edisi I. Jakarta : Direktorat
M. Manullang. 2005. Dasar-Dasar Manjemen. Pengawasan Keselamatan KerjaDitjen
Yogyakarta : Gadjah Mada University Pembinaan Pengawasan
Press Ketenagakerjaaan.

Malayu S.P Hasibuan , Drs. 2000. Manajemen Organisasi Perburuhan Internasional (ILO).2008.
Pengawasan Ketenagakerjaan Panduan
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Untuk Pengusaha.
Bumi Aksara
M. Kautzar Riski Saifullah. (2008). Peranan
Mutiara S. Panggabean. 2002. Manajemen Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Kabupaten Bantul Dalam Mengatasi
Indonesia Permasalahan Kecelakaan Kerja. Skripsi:
Universitas Sebelas Maret.
Pengawasan Penerapan SMK3 (Oni Imas Anita) |14

Titi Syartini. (2010). Penerapan SMK3 Dalam


Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di
PT. Indofood CBS Sukses Makmur Divisi
Noodle Cabang Semarang.Penelitian
Khusus.Surakarta: Universitas Sebelas
Maret

ghozaliq.com/2013/09/13/tujuan-pembangunan-
industri/ diakses pada tanggal 25 Mei 2014
pukul 13.00 WIB

(http://ergonomi-
fit.blogspot.com/2011/03/hambatan-dalam-
penerapan-k3-dan.html)
Diakses pada tanggal 25 Mei 2014 pukul
13.00 WIB

http://www.negarahukum.com/hukum/teori-
pengawasan.html diakses pada tanggal 13
Oktober 2014 pukul 16.00 WIB.
http://www.temanggungkab.go.id/files/rpjmd201
32018/bab2/angkapartisipasiangkatankerja.
pdf diunduh 13 Oktober 2014 pukul 16.00
WIB.
http://ekbis.sindonews.com/read/836859/34/192-
911-peserta-jamsostek-alami-kecelakaan-
kerja diakses 13 Oktober 2014 pukul
16.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai