Anda di halaman 1dari 6

Tribo-corrosion of Austenitic Steel 316L in Negative Pressurized

Pharmaceutical Processing Equipment

Nama Anggota :
Tim Nawasena
Dicko Adrian Aditya (2613201002)
Riskamti (2613201038)
Yurra Rizki Amanda (2613211027)

FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2022
Ternyata di dunia farmasi bisa terjadi korosi juga loh..!!

Dicko Adrian Aditya (2613201002), Riskamti (2613201038), Yurra Rizki Amanda (2613211027)

Logam mempunyai peranan penting pada setiap industri. Hal ini dibuktikan pada
permesinan yang digunakan di dunia industri, dimana alat mesin pada industri ini
menggunakan logam sebagai paduannya. Namun, penggunaan logam pada mesin dan
instalasi pabrik sering kali mengalami perkaratan atau yang disebut dengan korosi.
Kerusakan peralatan akibat korosi di berbagai industri menjadi permasalahan yang
cukup serius di berbagai bidang, termasuk pada bidang farmasi. Pada bidang farmasi,
terjadinya korosi dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang dapat merambat
kepada kesehatan masyarakat. Korosi dapat didefinisikan sebagai penghancuran logam
secara spontan oleh bahan kimia, reaksi elektrokimia atau biokimia dengan lingkungan
dan dapat mengakibatkan fungsional kegagalan komponen logam atau sistem yang
lengkap[1]. Kerusakan akibat korosi dapat terjadi lantaran pada setiap peralatan pabrik
farmasi mengandung logam seperti baja dan juga beberapa jenis logam lainnya.
Diperlukan pemahaman mengenai jenis korosi yang sering kali terjadi pada dunia
farmasi. Peralatan pada pabrik farmasi terkadang melebihi batas ketentuannya baik
karena kompresi, pengepresan maupun penggilingan yang dapat menyebabkan korosi
regangan atau biasa disebut dengan RKR (Retak Karat Regangan).
Banyaknya kerusakan yang disebabkan oleh korosi membuat pemilihan bahan
material menjadi hal yang sangat penting untuk ditinjau kembali. Karena bahan
material yang tepat dapat meningkatkan ketahanan korosi pada peralatan mesin yang
digunakan. Pada penelitian kali ini, digunakanlah baja tahan karat austenitik tipe 316L
yang bersifat non-magnetik. Baja tipe ini mengandung persentase yang kecil pada
molibdenum untuk meningkatkan ketahanan akan korosi. Stainless steel 316L ini
memiliki kandungan karbon 0,08% yang dapat meminimalkan korosi serta sensitisasi
yang baik. Perawatan permukaan dilakukan agar ketahanan terhadap korosi dapat
ditingkatkan. Hal yang umumnya dilakukan untuk perawatan permukaan ialah pasivasi
permukaan, sandblasting, plasma nitriding, carbonitriding.
Penggunaan material baja stainless steel 316L marak digunakan dalam industri
kesehatan dan Food and Beverages. Baja SS 316L merupakan jenis logam baja tahan
karat yang banyak digunakan dalam pembuatan alat medis salah satunya dalam industri
kesehatan di bidang farmasi penggunaan baja SS 316L digunakan pada alat mixing
obat-obatan. Hal ini dikarenakan material baja SS 316L dipilih sebagai dynamic
compression plate (DCP) karena mempunyai karakteristik ketahanan korosi yang baik
dan perawatan yang mudah. Pada bagian mixing sering terpapar dengan berbagai
cairan-cairan obat yang akan diproses pencampuran dengan kecepatan yang telah
ditentukan oleh operator yang akan melaksanakannya. Komponen pengaduk dalam
sebuah alat mixing yang berfungsi mirip dengan mixer, mencampurkan cairan dan
cairan kental. Cairan yang digunakan kadang menggunakan cairan dengan kandungan
semi solid partikel. Dampak dari pencampuran tersebut mengakibatkan terjadinya
fretting corrosion pada bagian baling-baling mixing yang berasal dari efek cavitation.
Korosi merupakan proses terjadinya reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan
berlangsung dengan sendirinya sehingga korosi tidak dapat dihentikan sama sekali.
Korosi hanya bisa diminimalisirkan lajunya dengan cara diperlambat proses
pengrusakannya. Efek adanya korosi pada bagian baling-baling alat mixing ada
hubungannya dengan tekanan yang terjadi didalamnya. Dalam proses pencampuran
bahan menggunakan alat mixing diharuskan semua proses steril menggunakan pompa
vakum. Pada proses tersebut dengan ditambahnya ada rotasi pada bagian baling-baling
alat mixing maka akan menimbulkan dampak korosi pada bagian baling-baling berupa
tribo-corrosion.
Tribo-corrosion merupakan jenis korosi yang terjadi karena degradasi material
akibat dari adanya aksi keausan dan korosi secara bersamaan. Korosi ini dikenal
dengan istilah korosi aliran yang akan digunakan untuk menggambarkan korosi yang
terjadi pada permukaan yang terpapar aliran laminar atau turbulen tetapi tidak merusak
lapisan permukaan atau lapisan korosi. Pada korosi dalam baling-baling dari alat
mixing terjadi karena adanya tekanan yang berasal dari pompa vakum pada saat proses
mixing serta terjadi akibat adanya aliran secara laminar sehingga korosi terjadi pada
bagian sisi-sisi baling mixing. Bentuk dari korosi tribo-corrosion akibat adanya
tekanan negatif dari pompa vakum dan rotasi pada saat proses pencampuran
membentuk korosi seperti tergerus dan bergelombang pada bagian baling-balingnya.
Hal tersebut dampak dari korosi sangat luar biasa pengaruhnya pada logam terutama
material dengan baja 316L. Hal ini dikarenakan pada baja SS 316L mempunyai sifat
tribologi yang rendah (keausan) dibandingkan dengan material titanium atau kobalt.
Pada tribo-corrosion yang terjadi pada baling-baling juga menimbulkan juga korosi
erosi yang terbentuk dari adanya proses mekanis serta aliran yang bekerja di
permukaan. Ini mencakup partikel padat, tetesan cairan, pelampiasan kavitasi dan
beberapa aliran turbulen tinggi dimana pengalirannya energik atau pelampiasan
mengalir ke permukaan terjadi gangguan film oleh proses mekanis yang terkait dengan
tegangan kontak, penguatan gelombang tegangan, tegangan geser permukaan atau
fluktuasi tekanan yang dihasilkan pada permukaan, tekanan fluida dan tranfers
momentum transversal.[2]
Selain itu terdapat pengaruh dari korosi tekanan negatif vakum yang terjadi pada
baling-baling alat mixing. Pengaruhnya ialah pada proses mixing pompa vakum
digunakan untuk mensterilkan proses pencampuran bahan pada larutan yang
digunakan. Dari proses tersebut walaupun material yang digunakan baling-baling
menggunakan material berbahan dasar SS 316L yang memiliki komposisi adanya
penambahan unsur molibdenum sebesar 4,08% yang menjadikan material memiliki
ketahan korosi lebih meningkat tetapi bila pompa vakum digunakan maka udara yang
ada pada dalam bejana alat mixing akan mengalami penguapan udara karena efek dari
pengeluaran udara melalui pompa vakum menuju lingkungan luar. Terjadinya
penguapan udara pada bejana (cavitation) menghasilkan fenomena terbentuknya
gelembung-gelembung uap didalam fluida yang dipomba sebagai akibat dari turunnya
tekanan hingga mencapai dibawah tekanan uap jenuh fluida pada temperatur operasi
pompa. Akibatnya tekanan yang rendah pada temperatur operasi pompa menyebabkan
fluida mendidih dan berubah fase menjadi gelembung-gelembung uap. Bila larutan
yang digunakan memakai larutan yang bersifat asam atau basa maka pada saat proses
penguapan larutan tersebut melepaskan senyawa asam dan basanya menjadi
gelembung-gelembung uap ke dalam bejana sehingga bisa memicu terjadinya korosi
pada baling-baling alat mixing. Adanya korosi lain juga pengaruh dari adanya rotasi
yang terjadi pada alat mixing yang menghasilkan kerusakan permukaan terutama dalam
lingkungan korosif ketika ada gerakan relatif antara permukaan padat atau larutan cair
kental dalam kontak langsung dengan material di bawah tekanan seperti fretting
corrosion. Efek dari adanya High Negative Vacuum Corrosion menyebabkan lama
kelamaan baling-baling akan membentuk gelembung-gelembung korosi akibat
perubahan tekanan yang menurun hingga mencapai di bawah tekanan uap jenuh fluida
diperparah dengan adanya korosi jenis Fretting Corrosion akibat adanya rotasi pada
baling-baling yang menghasilkan kerusakan permukaan serta Tribo-Corrosion yang
menyebabkan material akan mengalami pengikisan pada bagian yang terkorosi
(keausan) secara bersamaan.
Untuk mengetahui tribo-corrosion pada spesimen baja austenitik 316L dapat
dilakukan dengan pemotongan spesimen 316L menjadi plat dengan ukuran 15 x 10 x
1 mm kemudian permukaan spesimen 316L dipoles menggunakan serbuk intan dengan
diameter 1,5 µm dan 0,5 µm. setelah itu spesimen dibersihkan dengan ultrasound
dalam alkohol kemurnian tinggi sebelum percobaan. Metallic Li dipasok dengan ingot
dengan tinggi kemurnian 99,9%. Eksperimen korosi dilakukan pengujian dengan uji
statik. Setelah dieskpos kemudian spesimen berturut-turut dibersihkan dengan alkohol
kemurnian 99,9%. Berat spesimen diperoleh melalui elektro-keseimbangan dengan
akurasi 0,01 mg sebelum dan setelah terkena cairan Li. Setiap spesimen diukur 5 kali
dan rata-rata untuk mengevaluasi perubahan berat. Tingkat penurunan berat diperoleh
∆W
dengan persamaan V = dimana ΔW merupakan kehilangan berat t merupakan waktu
St

korosi. Hitachi SU8200 scanning electron microscope (SEM) dilengkapi dengan


spektrometer sinar-x dispersif energi (EDS) digunakan untuk menganalisa struktur
mikro dan senyawa permukaan dan penampang spesimen. Kekerasan Vicker diukur
sebagai fungsi waktu dibawah beban 500 gf dengan waktu pemuatan 15 detik. Steiap
spesimen diukur 5 poin dan dirata-rata mengevaluasi perubahan kekerasan. [3]
Dalam pencegahan terjadinya tribo-corrosion dan high negative vacuum
corrosion pada mesin mixing dapat dilakukan dengan cara maintenance berkala
menggunakan inhibitor anorganik atau setiap penggantian pengaduk mesin mixing
lama dengan yang baru dapat melalui proses katalis dengan inhibitor anorganik
sehingga laju korosi pada mesin dapat berjalan lebih lambat. Prosesnya dapat dengan
cara kita membuat sebuah tabung atau tempat khusus sebagai wadah tersimpan nya
larutan inhibitor anorganik dengan pemesinan otomatis dimana jangka maintenance-
nya dapat diatur pada mesin tersebut, semisal 3 bulan sekali. Maka mesin akan
mengkatalis secara berkala selama 3 bulan sekali dengan otomatis dan diatur waktu
serta lama prosesnya. Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan pada alat mixing
juga dapat membuat rangkaian sebuah pengingat untuk operator jika sudah memasuki
periode maintenance bulanan dan operator pun dapat mengkondisikan mesin mixing
tersebut. Result dari proses ini pun akan terprint secara otomatis sebagai bukti dokumen
maintenance. Penambahan fitur warning pada display alat mixing juga dapat membantu
untuk mengingatkan bila alat sudah memasuki periode maintenance.
Berdasarkan masalah yang ada di lapangan ialah terbentuknya tribo-corrosion
pada alat mixing di dunia farmasi yang diakibatkan dari adanya high negative vacuum,
maka dapat disimpulkan bahwa korosi dapat terjadi dan menyerang material jenis apa
pun semisal baja SS 316L sekali pun yang terkenal tahan akan korosi yang sebagai
contohnya berada pada bagian dari alat mixing yaitu bagian baling-balingnya. Maka
dapat dilakukan pencegahan dengan cara penggunaan inhibitor anorganik sebagai
perawatan untuk memperlambat laju korosi nya serta diberi fitur pengingat otomatis
untuk me-reminder kepada operator bahwa sudah memasuki periode maintenance.

Daftar Pustaka
[1]

[2] Landolt. D, Stefano Mischler. (2011). “Tribocorrosion of Passive Metals and


Coating”. Woodhead Publishing in Materials. Cambridge :
Woodhead Publishing Limited.
[3] Meng. X. C., dkk. (2020). Corrosion of 304 Stainless Steel in Static Liquid Lithium
Under High Vacuum. Nuclear Materials and Enegry 25. China.

Anda mungkin juga menyukai