Anda di halaman 1dari 10

HASIL IDENTIFIKASI MISKONSEPSI BUKU AJAR IPA SMP

BUKU IPA SMP : TULISKAN JUDUL,KELAS SMP, NAMA PENGARANG

BUKU UNIVERSITAS YANG DIGUNAKAN: TULISKAN JUDUL, NAMA PENGARANG

TULIS SEMUA KONSEP YANG ADA DI BUKU, PISAH-PISAH PER KALIMAT

NO KONSEP BUKU IPA SMP HALAMAN/ALINEA/BARIS KONSEP BUKU ACUAN SESUAI TIDAK SESUAI
(BUKU UNIVERSITAS)
1 Atom terdiri atas 86/1/1 Atom adalah bola yang V
proton (muatan positif) bermuatan positif dan
dan elektron elektron yang
(bermuatan negatif). bermuatan negatif
tersebar secara merata.
2 Elektron dapat 86/1/3 Elektron suatu atom V
meninggalkan atom dan dapat meninggalkan
atom dapat menerima atom, atom yang
elektron. kelebihan elektron akan
bermuatan listrik
negatif.
3 Hal ini disebabkan 86/1/4 Dimana kondisi ini tidak V
beberapa faktor, antara akan berlangsung lama
lain pemanasan, adanya karena elektron akan
medan magnet dan kembali ke level energi
medan listrik. semula dengan
melepaskan energi yang
di terimanya dalam
bentuk panas, cahaya
atau radiasi lain.
4 Sebuah atom dikatakan 86/2/1 Atom yang V
netral jika jumlah mengandung jumlah
proton sama dengan proton dan elektron
jumlah elektron. yang sama bersifat
netral.
5 Jika suatu atom netral 86/2/2 Jika atom netral V
menangkap elektron, menangkap elektron,
maka jumlah maka atom tersebut
elektronnya akan bermuatan negatif.
menjadi lebih banyak
dibandingkan dengan
jumlah protonnya.
6 Atom yang menangkap 86/2/4 Apabila jumlah V
elektron ini dikatakan elektron lebih banyak,
atom yang bermuatan maka atomnya
negatif. bermuatan negatif.
7 Jika suatu atom netral 86/2/6 Sebaliknya jika atom V
melepaskan elektron, netral melepas
maka jumlah protonnya elektron, maka atom
akan menjadi lebih bermuatan positif.
banyak dibandingkan
jumlah elektronnya.
8 Atom yang melepaskan 86/2/8 Sedangkan apabila V
elektron ini dikatakan jumlah proton lebih
bermuatan positif. banyak, maka atomnya
bermuatan positif.
9 Atom yang bermuatan 86/2/9 Banyak zat tidak V
inilah yang dinamakan disusun oleh atom
ion. melainkan oleh partikel-
partikel bermuatan
yang disebut ion.
10 Ion positif dinamakan 86/2/10 Ion yang bermuatan V
kation dan ion negatif positif disebut kation,
dinamakan anion. ion yang bermuatan
negatif disebut anion.
11 Ion merupakan atom 86/2/11 Ion adalah sebuah atom V
atau gugus atom yang atau sekelompok atom
menerima atau yang mempunyai
melepas elektron. muatan total positif
atau netto.
12 Peristiwa terlepasnya 86/2/13 Ionisasi merupakan V
atau masuknya ion proses fisik mengubah
disebut ionisasi. atom atau molekul
menjadi ion dengan
menambah atau
mengurangi partikel
yang bermuatan seperti
elektron atau yang
lainnya.
13 Beberapa molekul 86/3/1 Ikatan ionik terbentuk
dapat terbentuk melalui antara ion logam (ion
ikatan ion. positif) dan ion non-
logam (ion negatif).
14 Atom-atom 86/3/2 Sebelum berikatan, V
membentuk ion-ion atom-atom membentuk
terlebih dahulu ion-ion terlebih dahulu,
misalnya, NaCl dapat misalnya NaCI dari
dibentuk dari atom Na atom Na dan CI.
dan Cl.
15 Atom Na akan 87/3/4 Senyawa NaCI V
membentuk ion Na+ mengandung ion Na+
sebagai kation dan dan CI- yang tersusun
atom Cl membentuk ion rapat dan membentuk
Cl- sebagai anion. kristal.
16 Atom natrium (Na) 87/4/2 Pembentukan ion V
memiliki 11 proton dan natrium (ion Na) = atom
11 elektron. Na memiliki 11 proton
dan 11 elektron (2 8 1).
17 Atom natrium 87/4/3 Atom natrium V
melepaskan 1 elektron melepaskan elektron
sehingga atom natrium berarti atom natrium
kekurangan elektron disebut ion positif.
atau kelebihan proton.
18 Atom natrium berubah 87/4/4
menjadi ion natrium
(Na+).
19 Atom klor (Cl) memiliki 87/5/1 Atom CI menerima 1 V
17 proton dan 17 elektron maka terjadi
elektron. ion CI- yang mempunyai
jumlah proton 17 dan
elektron 17+1=18.
20 Atom Cl menerima 1 87/5/1 Agar stabil, CI harus V
elektron sehingga atom menerima 1 elektron
Cl kelebihan elektron sehingga membentuk
atau membentuk ion ion negatif CI.
klorida (Cl-).
21 Ion Na+ dan ion Cl- ini 87/5/3 Contoh molekul dengan V
berikatan membentuk jenis ikatan ini adalah
senyawa NaCl dengan NaCI atau garam dapur
reaksi seperti, Na+ + Cl yaitu atom Na
menjadi NaCl. terionisasi menjadi Na+
karena menyerap
tenaga 5,1 eV,
sedangkan CI bersifat
lebih stabil pada bentuk
CI- dengan afinitas
elektron 3,7
eV,sehingga Na+ dan CI-
bergabung oleh
perpindahan sebuah
elektron.
22 Senyawa yang 87/6/1 Senyawa yang V
terbentuk dari ion terbentuk dari ion
positif dan ion negatif positif dan ion negatif
dinamakan senyawa dinamakan senyawa
ionik. ionik.
23 Kalsium karbonat 87/6/5 Kalsium karbonat V
(CaCO3) terbentuk (CaCO3) terbentuk
dariion Ca2+ dan ion dariion Ca2+ dan ion
CO32-. CO32-.
24 Tembaga sulfat (CuSO4) 87/6/7 Tembaga sulfat (CuSO4) V
terbentuk dari ion Cu2+ terbentuk dari ion Cu2+
dan SO42-. dan SO42-.
25 Amonium sulfat 87/6/8 Amonium sulfat V
((NH4)2SO4) terbentuk ((NH4)2SO4) terbentuk
dari ion NH4+ dan ion dari ion NH4+ dan ion
SO42-. SO42-.
26 Bila gula dilarutkan 87/7/2 Dalam logam, muatan V
dalam air, molekul- listrik dibawa oleh
molekul gula tersebut elektron, sebaliknya
tidak terurai menjadi dalam lelehan garam
ion tetapi hanya atau larutan garam
melarut atau dalam air,muatan listrik
dinamakan senyawa dibawa oleh ion-ion
molekul. (ion positif dan ion
negatif).
27 Molekul adalah bagian 87/8/1 Molekul merupakan V
terkecil dan tidak gabungan dua atom
terpecah dari suatu atau lebih yang berasal
senyawa kimia murni dari unsur yang sama
yang masih atau berbeda.
mempertahankan sifat
kimia dan fisika yang
unik.
28 Suatu molekul terdiri 87/8/4 Molekul adalah V
dari dua atau lebih kumpulan atom (dua
atom yang terikat satu atau lebih) dalam suatu
sama lain. susunan tertentu yang
terikat oleh ikatan
kimia.
29 Molekul air merupakan 87/8/5 Suatu molekul air V
kombinasi dari 2 atom dituliskan dalam rumus
hidrogen dan 1 atom kimia (H2O) terdiri dari
oksigen. 2 atom hidrogen dan 1
atom oksigen.
30 Rumus kimia suatu 87/9/1 Rumus molekul V
molekul tersebut menyatakan jenis dan
menunjukkan banyak jumlah atom yang
jenis dan jumlah atom menyusun molekul
yang menyusun suatu zat.
molekul tersebut.
31 Berdasarkan jenis atom 88/9/14 Molekul dibedakan V
yang menyusun menjadi 2 macam, yakni
molekul,molekul molekul unsur dan
terbagi menjadi dua molekul senyawa.
jenis, yaitu molekul
unsur dan molekul
senyawa.
32 Oksigen terbentuk dari 88/9/20 Molekul gas oksigen V
2 atom yang sama, tersusun atas dua atom
yaitu oksigen. unsur yang sama, yaitu
atom oksigen sehingga
molekul oksigen
termasuk molekul
unsur (rumus O2)
33 Rumus kimia oksigen 88/9/21 Molekul unsur adalah V
adalah O2 molekul yang kumpulan atom-atom
terbentuk dari satu yang berasal dari unsur
jenis atom dinamakan yang sama.
molekul unsur.
34 Contoh molekul unsur 88/9/23 Contoh molekul unsur : V
lainnya adalah Cl2, I2, O2,O3,P4,CI2,N2,H2,Br2
Br2, dan P4.
35 Molekul yang tersusun 88/9/26 Molekul senyawa yaitu
atas lebih dari satu jenis suatu molekul tersusun
atom dinamakan atas dua atau lebih
molekul senyawa. atom dari unsur yang
berbeda.
36 Contoh molekul 88/9/27 Bahan yang mempunyai V
senyawa, yaitu air yang sifat fisika dan kimia
mempunyai rumus berbeda tetapi tersusun
kimia H2O. dari beberapa unsur
yang sama,misalnya
molekul air (H2O)
dengan glukosa
(C6H12O6).
37 Air tersusun atas dua 88/9/28 Satu molekul oksigen V
atom H dan satu atom bereaksi dengan dua
O. molekul hidrogen
membentuk dua
molekul air.
38 Contoh molekul 88/9/30 Asam sulfat adalah zat V
senyawa lainnya yaitu, yang tersusun dari
asam sulfat yang beberapa zat yang lain
mempunyai rumus jenis dan tidak tetap
kimia H2SO4. susunannya dari unsur
dan senyawa.
39 Asam sulfat tersusun 88/9/31 Asam sulfat terdiri dari V
atas dua atom H dan dua buah atom H, satu
satu atom S dan 4 atom buah atom S dan 4
O. buah atom O
membentuk H2SO4.
40 Molekul unsur dan 88/10/3 Molekul unsur dan V
molekul senyawa dapat molekul senyawa dapat
dibedakan berdasarkan dibedakan berdasarkan
jumlah jenis atom jumlah dan jenis atom
penyusunnya. penyusunnya, misalnya
molekul unsur H2 dan
molekul senyawa H2O.
41 Dalam kehidupan 88/11/1 Oksigen berwujud gas V
sehari-hari, kita selalu pada suhu
berinteraksi dengan kamar,oksigen tidak
molekul unsur dan berbau,bersifat
molekul senyawa. reaktif,dan mudah
bereaksi dengan zat lain
sehingga oksigen
diperlukan dalam
proses respirasi
makhluk hidup.
42 Ketika bernafas, kita 88/11/2 Contoh dalam V
menghirup molekul kehidupan sehari-hari,
unsur oksigen (O2) dan kita selalu menghirup
melepaskan molekul O2 (molekul unsur) dan
senyawa karbon melepaskan CO2
dioksida (CO2) dan air (molekul senyawa).
(H2O) dalam bentuk
uap air.
43 Molekul detergen dan 89/2/2
sabun merupakan
molekul besar yang
tersusun atas rantai
hidrokarbon yang
panjang dengan gugus
fungsi pada salah satu
ujungnya.
44 Sabun dibuat dengan 89/3/1
mereaksikan asam
lemak dengan suatu
alkali,misal natrium
hidroksida (NaOH).
45 Asam lemak merupakan 89/3/3
rantai panjang atom-
atom karbon dan
hidrogen dengan
ujungnya berupa gugus
asam karboksilat.
46 Reaksi asam lemak 89/4/1
dengan NaOH
menghasilkan garam.
REKAPITULASI MISKONSEPSI BUKU AJAR IPA SMP

MATERI JUMLAH KONSEP DIBUKU MISKONSEPSI BUKU AJAR


JUMLAH PERSENTASE
PARTIKEL MATERI 41 3 MB
%M= ×100 %
K

KRITERIA

SANGAT TINGGI 0,61%-100%

SEDANG 0,31%-0,60%

RENDAH 0,00%-0,30%

PEMBAHASAN

 KHUSUS YANG MISKONSEPSI


 JELASKAN/BANDINGKAN KONSEP YANG DIBUKU YANG SALAH DAN KONSEP YANG BENAR
 BERI PENJELASAN TAMBAHAN JIKA PERLU (KAITKAN TEORI, FAKTOR PENYEBAB MISKONSEPSI DLL)

DAFTAR PUSTAKA
Jati, Bambang Murdaka Eka. (2010). FISIKA DASAR – Listrik – Magnet – Optika – Fisika Modern. Yogyakarta : ANDI.

Cotton,F.Albert. (2007). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Herring,F.Geoffrey. (2008). KIMIA DASAR PRINSIP-PRINSIP DAN APLIKASI MODkan ERN. Setting oleh : Tim Perti MIPA.

-
- Dari beberapa buku “partikel materi” yang kami bedah terdapat konsep materi yang tidak sesuai atau terjadi beberapa kesalahan konsep
atau miskonsepsi buku yaitu antara buku IPA SMP dengan buku Universitas, sumber kesalahan konsep dapat berawal dari penafsiran yang
salah antara kedua buku IPA tersebut. Faktor miskonsepsi dapat juga berawal dari salah satu buku tersebut yang sudah memiliki konsep sendiri
sebelum mengetahui konsep yang sebenar-benarnya. Faktor yang lain misalnya pada pengetikan buku IPA tersebut terjadi kesalahan sehingga
mengubah arti kalimat tersebut. Jika kesalahan konsep terjadi dari bahasa buku yang susah dimengerti, maka kita harus lebih mempelajari
konsep tersebut dengan menggunakan sumber-sumber lain dari berbagai buku. Konsepsi buku dikatakan tidak benar apabila tidak sesuai
dengan konsepsi para ahli atau sumber-sumber buku lain. Hal ini menandakan terjadinya miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan suatu konsepsi
yang menyimpang dari konsepsi para ahli. Diantaranya pada materi “partikel materi”, miskonsepsi ditemukan pada
konsep............................................................................................................................................(Iriyanti, 2012).
Miskonsepsi biasanya berkembang seiring proses pembelajaran, misalnya miskonsepsi yang dialami mahasiswa dapat menyesatkan
mahasiswa dalam memahami fenomena ilmiah dan melakukan eksplanasi ilmiah. Jika mahasiswa tidak menyadari terjanya miskonsepsi, akan
terjadi kebingungan inkoherensi pada diri mahasiswa. Pada akhirnya, apabila tidak segera diperbaiki, miskonsepsi tersebut akan menjadi
hambatan bagi mahasiswa pada proses pembelajaran lanjut. Mahasiswa yang menyadari miskonsepsi yang dialaminya, akan lebih mudah untuk
merubah dan memperbaiki miskonsepsinya. Mahasiswa juga akan mampu membentuk koneksi konsep dengan sendirinya (Murni, 2013).
Selain itu,mahasiswa akan mudah memutuskan mana yang benar dan mana yang salah tentang suatu konsep. Selanjutnya, mahasiswa juga
bisa mengkonstruksi dan merekonstruksi ulang konsepsinya secara aktif. Sebelum diperbaiki, miskonsepsi harus terlebih dahulu diidentifikasi.
Identifikasi miskonsepsi diperlukan dalam mengembangkan strategi untuk membentuk pengetahuan konsep yang benar pada masing-masing
mahasiswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya miskonsepsi yang berasal dari buku salah satunya yaitu penggunaan
bahasa yang terlalu sulit dan kompleks. Tidak semua anak dapat mencerna dengan baik apa yang tertulis dalam buku, akibatnya siswa
menyalah artikan maksud di buku tersebut (Liliawati, 2009).

Anda mungkin juga menyukai