Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman tentang Perjanjian

Sewa Beli & Perjanjian Sewa


Guna
Perjanjian Sewa Beli
Perjanjian sewa beli merupakan perjanjian yang tidak bernama (contract
innominat). Sehingga selain Hukum kontrak innominaat diatur dalam Buku III KUH
Perdata. Di dalam Buku III KUH Perdata, hanya ada satu pasal yang mengatur
tentang kontrak innominaat, yaitu Pasal 1319 KUH Perdata berbunyi32 : “Semua
perjanjian baik yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak dikenal dengan
nama tertentu tunduk pada peraturan umum yang termuat dalam bab yang lalu”33.
Selain itu secara umum Pasal 1338 memberikan dasar yang sangat penting dalam
mana para pihak membuat kontrak diluar yang tertulis dalam KUHPerdata.

Perjanjian Sewa Beli


Pasal 1338 KUHPerdata menegaskan bahwa “Semua perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya”. Artinya, semua perjanjian mengikat
bagi mereka yang membuatnya, mempunyai hak yang oleh
perjanjian itu diberikan kepadanya dan berkewajiban melakukan
hal-hal yang ditentukan dalam perjanjian. Setiap orang dapat
mengadakan perjanjian, asalkan memenuhi syarat yang
ditetapkan dalam Pasal 1320 KUHPerdata.
Perjanjian Sewa Guna
Sewa guna usaha merupakan usaha dan lembaga dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara finance lease maupun operating lease untuk
digunakan oleh lessee sebagai pelaku usaha selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Berdasarkan
pengertian di atas dapat dilihat bahwa ada dua macam bentuk sewa guna
usaha yaitu secara finance lease dengan hak opsi dan operating lease
tanpa hak opsi. Sewa guna usaha melibatkan beberapa pihak seperti
perusahaan sewa guna usaha (lessor), penyewa guna usaha (lessee) dan
penyedia barang objek sewa guna usaha (supplier).
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai