PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
12550 KOTAK POS 7214iJKSPM
JALAN HARSONO RM NOMOR 3 RAGUNAN PASAR MINGGU, JAKARTA
TELEPON (021 ) 7815380 - 7815480' FAKSIMILI (021 ) 78839233
SITUS : http J/bppsdmp.deptan.go.id
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU Petunjuk Teknis Hibah Kompetitif Program Pengembangan
Kewirausahaan Dan Ketenagakerjaan Pemuda Di Sektor
Pertanian (Youth Entrepreneurship And Emplogment Support
Seruices) sebagaimana tercantum pada Lampiran sebagai bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Juni 2O21
1989031002
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024 sisi
kewirausahaan seperti ditunjukkan rasio kewirausahaan di Indonesia
mencapai 3,3 persen pada tahun 2019. Kondisi ini ditunjang oleh tren
peningkatan masyarakat yang berwirausaha dalam beberapa tahun terakhir.
Data Global Entrepreneurship Monitor tahun 2017 menunjukkan peningkatan
kepercayaan diri, kapasitas dan partisipasi masyarakat Indonesia untuk
berwirausaha dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2OI4. Hal ini
ditunjukkan oleh peningkatan: (1) keyakinan masyarakat untuk berwirausaha,
(2) kepemilikan usaha sendiri, (3) pandangan bahwa berwirausaha merupakan
pilihan karir dan status sosial yang baik, dan (a) partisipasi perempuan untuk
ini sejalan dengan perkembangan ekonomi digital yang
berwirausaha. Tren
membuka banyak kesempatan berusaha. Namun di sisi lain, terdapat
tantangan yang cukup besar untuk menjamin keberlanjutan wirausaha. Minat
berwirausaha tersebut belum diikuti dengan kapasitas yang memadai untuk
menjalankan usaha. Sebagian besar wirausaha merupakan usaha mencontoh
dan tidak didasarkan pada pemahaman tentang model bisnis, pasar dan
inovasi.
Kementerian Pertanian melalui Badan Peny'uluhan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pertanian (Badan PPSDMP) berkomitmen menyiapkan sumber
daya manusia pertanian yang maju, mandiri, berdaya saing dan berjiwa
kewirausahaan. Menindaklanjuti hal tersebut, Badan PPSDMP telah
memprogramkan penumbuhan wirausaha muda pertanian untuk
mempercepat regenerasi petani baik melalui program Penumbuhan Wirausaha
Muda Pertanian maupun program Youth Entrepreneurship and Emplogment
Support Services.
International F\nd for Agricultural Deuelopment memfasilitasi pendanaan
implementasi program Youth Entrepreneurship and Emplogment Support
Seruices pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian. Iokasi sasaran program berada di 4 (empat) provinsi yaitu Jawa
Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Salah satu
implementasi program Youth Entrepreneurship and Emplogment Support
Seruices adalah memfasilitasi bantuan modal melalui kegiatan Competitiue
Grant bagi wirausahawan muda pertanian (pemuda perdesaan) yang baru
mengelola usaha pertanian dan memerlukan akses pembiayaan dalam
pengembangan usahanya. Kegiatan hibah dana kompetitif ini, diharapkan
akan mendorong penerima bantuan dana, khususnya pemuda pengusaha
pertanian di perdesaan yang akuntabel, untuk menjadi agrisociopreneur.
Tujuan akhirnya adalah mampu menggerakkan pemuda tani lainnya untuk
membangun usaha pertanian dan perekonomian di pedesaan khususnya dan
produktivitas tenaga kerja pertanian umumnya.
Dalam upaya pelaksanaan kegiatan Hibah Kompetitif yang transparan dan
akuntabel, perlu disusun Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber daya Manusia Pertanian tentang Petunjuk Teknis
Hibah Kompetitif Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Ketenagakerjaan Pemuda Di Sektor Pertanian (Youth Entrepreneurship And
Emplogment Support Seruices) sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi:
1. Pengorganisasian;
2. Pelaksanaan kegiatan;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
E. Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Hibah kompetitif adalah pemberian bantuan atau hibah dalam bentuk uang
tunai melalui proses seleksi dengan memenuhi persyaratan dan
kesepakatan untuk memperkerjakan pemuda pencari kerja pertanian dan
menumbuhkan wirausahawan muda lainnya di masa datang.
2. Wirausahawan muda pertanian adalah pemuda yang mengembangkan
usaha di bidang pertanian.
3. Usaha pertanian adalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dari
hulu sampai hilir.
4. Proposal usaha adalah suatu rancangan kegiatan pengembangan usaha
dalam bentuk tulisan secara sistematis dan terperinci termasuk analisis
usaha yang akan dikembangkan.
5. Tim Seleksi adalah pihak independen yang ditetapkan dan bertugas untuk
melakukan penilaian dan seleksi terhadap kelengkapan persyaratan,
dokumen serta kelayakan proposal.
6 Mentor adalah praktisi atau mitra usaha yang memiliki kemampuan dan
usaha di bidang bisnis pertanian dan bersedia membimbing dan
mendampingi wirausaha muda mengembangkan usaha pertanian.
7. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut ppK adalah pejabat
yang diberi kewenangan oleh Kuasa Pengguna Anggaran untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
8. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya KpA adalah pimpinan Instansi
yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan anggaran.
National Project Management Unit yang selanjutnya disebut NPMU adalah
pengelola program YESS yang berada di tingkat Pusat dan ditetapkan
melalui Surat Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian.
Province Project Implementation Unit yar'g selanjutnya disebut PPIU adalah
pengelola program Youth Entrepreneurship and Emplogment Support
Seruices yang berada di tingkat Provinsi yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan Pimpinan Lembaga Pendidikan Vokasi lingkup Kementerian
Pertanian selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
11. District Implementation Team yang selanjutnya disebut DIT adalah
pelaksana kegiatan program Youth Entrepreneurship and Emplogment
Support Seruices di tingkat Kabupaten.
BAB II
PENGORGANISASIAN
Pelaksana
l. National Project Management tlnit (NPMU)
Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Nomor 64lKptslKL.23olllo3l2o21 tanggal 25 Maret 2O2I tentang
Pembentukan National Project Management Unit (NPMU) Program
Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor
Pertanian (Youth Enterpreneurship and Emplogment Support Seruices).
2. Prouincial Programme Implementation Unif (PPIU)
Keputusan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor Nomor
l2O2O tentang Perubahan kedua atas keputusan
L47 |KPA|I.TlO7
Direktur Nomor 37IlKPAll.7 lO9 l2ol9 tentang pembentukan PPIU
Provinsi Jawa Barat Prouince Project Implementation Un# (PPIU) Program
Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor
Pertanian (Youth Enterpreneurship and Emplogment Support Seruicesl
Wilayah Jawa Barat pada Satuan Kerja Politeknik Pembangunan
Pertanian Bogor.
b. Keputusan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang Selaku
Kuasa Pengguna Anggaran Nomor 1 536/ Kpts/OT.O2O I 1.9. I I 04 I 2O2l
tentang Pembentukan Prouince Project Implementation Unit (PPIU)
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda
di Sektor Pertanian (Youth Enterpreneurship and Emplogment Support
Services) Wilayah Jawa Timur pada Satuan Kerja Politeknik
Pembangunan Pertanian Malang.
c. Keputusan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa selaku
kuasa pengguna anggaran Nomor 1899/Kpts/O.T'2lO I I'IO I lO I 2OI9
Pembentukan Prouince Project Implementation Unit Program
Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor
Pertanian (Youth Enterpreneurship and Emplogment Support Seruicesl
Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa Tahun 2Ol9-2O25.
d. Keputusan Kepala Satuan Kerja Sekolah Menengah Kejuruan-
Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Banjarbaru Nomor
72 I Kpts I OT.O2O I 1.2.2 I O I I 202 I tentang Pembentukan Prouince Project
Implementation Unit (PPIUI Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian (Youth Enterpreneurship
and Emplogment Support Seruicesl Wilayah Kalimantan Selatan pada
Satuan Kerja SMK-PP Negeri Banjarbaru.
3. District Implementation Team (DlTl
DIT ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati atau Pejabat berwenang
lainnya.
a. DIT wilayah Jawa Barat meliputi: DIT Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya
dan Subang.
b. DIT wilayah Jawa Timur meliputi: DIT Malang, Pasuruan, Trrlung Agung
dan Pacitan.
c. DIT wilayah Kalimantan Selatan meliputi: DIT Banjar, Tanah Laut dan
Tanah Bumbu.
d. DIT wilayah Sulawesi Selatan meliputi: DIT Bantaeng, Bulukumba,
Maros dan Bone.
B. Tugas Pelaksana
1. NPMU memiliki tugas sebagai berikut.
a. Menyusun Keputusan Kepala Badan PPSDMP tentang Petunjuk Teknis
Hibah Kompetitif bagi wirausahawan muda pertanian pada program
YESS;
b. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan program dengan
pihak terkait di tingkat pusat (lembaga pemerintah dan lembaga
swasta yang mendukung sistem agribisnis dari hulu sampai hilir) dan
daerah;
c. Melakukan sosialisasi program kewirausahaan muda bidang pertanian
kepada pihak yang terkait di tingkat pusat dan daerah;
d. Menetapkan Tim Seleksi dapat terdiri atas unsur perbankan, praktisi
usaha pertanian, dan akademisi;
e. Memfasilitasi proses penilaian dan seleksi terhadap calon penerima
hibah kompetitif;
f. Tim Seleksi mengusulkan penerima hibah kompetitif kepada Direktur
Program YESS berdasarkan hasil penilaian dari Tim Seleksi;
g. Memfasilitasi bimbingan teknis untuk menjamin keberhasilan dan
keberlanjutan usaha penerima hibah kompetitif;
h. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan hibah
kompetitif secara berkala.
2. PPIU memiliki tugas sebagai berikut.
a. Menetapkan Tim Pelaksana Hibah Kompetitif yang bertugas:
1) Membuat SOP untuk memverifikasi proposal, memvalidasi data,
informasi, dan kelengkapan administrasi calon penerima hibah
kompetitif
2) Melakukan reuieu kesiapan calon penerima hibahkompetitif
dalam melaksanakan usahanya berdasarkan proposal yang
disampaikan ke PPIU;
3) Membuat dan menyampaikan berita acara kepada PPIU dan NPMU,
terdiri dari (1) berita acara verifikasi proposal dan validasi data
(format 3), dan (2) berita acara hasil reuietu proposal usaha yang
disertai bukti-bukti dokumen pendukung.
4) Membantu penyelesaian administrasi realisasi bantuan.
b. Melakukan sosialisasi Program YESS kepada wirausaha muda
pertanian/petani muda dan instansi terkait.
c. Melakukan koordinasi penyelenggaraan program pengembangan
kewirausahaan muda bidang pertanian dengan pihak terkait di wilayah
Kabupaten/ Kota dan Pusat, misalnya dengan dinas pertanian, dinas
koperasi, dinas ketenagakerjaan, dinas perdagangan, BPIP, BPOM
daerah, Kadin Daerah Tingkat I dan pemangku kepentingan terkait
lainnya;
d. Berdasarkan Surat Direktur Program YESS, KPA di tiap-tiap PPIU
menerbitkan Surat Keputusan Penerima Hibah Kompetitif yang berasal
dari kabupaten lokasi YESS;
e. Pejabat Pembuat Komitmen melakukan pencairan dana hibah
kompetitif sesuai dengan Surat Keputusan KPA masing-masing PPIU
tentang Penerima Hibah Kompetitif mengacu pada Surat Direktur
Program YESS tentang Penerima Hibah Kompetitif;
f. Bekerja sama dengan konsultan kewirausahaan dan Mentor,
melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap penerima
hibah kompetitif dalam rangka pengembangan usaha pertanian secara
terintegrasi dengan perangkat daerah maupun lembaga kompeten
lainnya, antara lain (1) penguatan kelembagaan; (2) pengembangan
usaha; (3) standarisasi produk; (4) pengembangan jaringan usaha; dan
(5) penyediaan fasilitasi pendukung yang dibutuhkan dalam rangka
keberhasilan program.
g. Menyusun laporan pelaksanaan hasil kegiatan dan keuangan hibah
kompetitif secara berkala.
3. Distict Implementation Team (DITI
a. Melaksanakan sosialisasi program hibah kompetitif kepada
wirausahawan muda penerima manfaat (beneficianes) program YESS di
wilayah kerjanya;
b. Melakukan koordinasi penyelenggaraan program hibah kompetitif
dengan BDSP (Busine ss Deuelopment Seruice Prouidersl di wilayah kerja
kabupaten;
Melakukan identifikasi wirausahawan muda pertanian yang akan
diusulkan sebagai calon penerima hibah kompetitif sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan;
d. Mengusulkan calon penerima hibah kompetitif kepada Manajer Proyek
di masing-masing PPIU untuk diproses lebih lanjut oleh Tim Pelaksana
Hibah Kompetitif PPIU;
Melakukan validasi terhadap proposal dan kelengkapan dokumen ca-lon
penerima (format 3);
f. Bekerja sama dengan konsultan kewirausahaan, Mentor dan
" Mobitizer", melakukan bimbingan, konsultasi dan
pendampingan
terhadap sasaran program dalam rangka pengembangan usaha
pertanian secara terintegrasi dengan perangkat daerah maupun
lembaga kompeten lainnya, antara lain (1) penguatan kelembagaan; (2)
pengembangan usaha; (3) standarisasi produk; dan (4) pengembangan
jaringan usaha;
Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
dan keuangan hibah kompetitif.
BAB III
PELAKSANAAN
X:l*ngkapan CPH
CPH
Dolurncn Tpnnlideri
t""q"rgti$kqrj
C. Seleksi Proposal
1. Berkas proposal dan dokumen persyaratan diterima diverifikasi oleh DIT
dan divalidasi kelengkapan beserta bukti-bukti terkait oleh Tim Pelaksana
Hibah Kompetitif masing-masing PPIU;
2. Tim Pelaksana di PPIU akan meneruskan seluruh berkas yang telah
diverifikasi beserta berita acara verifikasi proposal dan validasi data kepada
Direktur NPMU Program YESS untuk dilakukan penilaian oleh Tim Seleksi;
3. Tim Seleksi ditugaskan oleh Direktur Program YESS melalui surat
penugasan;
4. Tim Seleksi melakukan evaluasi terhadap semua proposal yang
disampaikan oleh Direktur Proyek NPMU, dengan menggunakan format
evaluasi/kriteria penilaian (format 4l yang dikembangkan oleh Tim Seleksi;
5. Tim Seleksi menyampaikan hasil seleksi yang berupa rekomendasi kepada
Direktur Program YESS beserta lampiran rekapitulasi nilai hasil evaluasi
dan justifikasi penilaian proposal;
D. Penetapan Penerima Dana Hibah
1. KPA masing-masing PPIU menetapkan penerima hibah kompetitif program
YESS Tahun Anggaran 2021 melalui Keputusan KPA masing-masing PPIU
tentang Penetapan Penerima Hibah Kompetitif Program YESS Tahun
Anggaran 2O21 sebagai tindak lanjut dari surat Direktur Program YESS;
2. Ditetapkan Keputusan KPA masing-masing PPIU paling sedikit memuat
provinsi, kabupaten, nama, NIK, alamat sesuai KTP, nomor rekening bank,
NPWP (apabila ada) dannilai dana yang diberikan;
3. KPA masing-masing PPIU berwenang membatalkan dan mengalihkan
penerima hibah kompetitif;
4. Pembatalan penerima hibah kompetitif dilakukan apabila:
a) penerima hibah kompetitif menyatakan mengundurkan diri sebagai
peserta penerima hibah kompetitif sebelum ada transfer pendanaan;
b) penerima hibah kompetitif terbukti memberikan data atau informasi
yang tidak sesuai/palsu;
c) penerima hibah kompetitif diduga melakukan tindakan KKN terkait
dengan penerimaan hibah kompetitif program YESS yang didukung
dengan bukti yang kuat;
d) penerima hibah kompetitif berdasarkan vonis hakim yang berkekuatan
hukum tetap dinyatakan bersalah dan harus menjalani masa hukuman
yang menyebabkan yang bersangkutan tidak dapat menjalankan
aktivitas usaha.
e) penerima hibah kompetitif mengalami musibah yang menyebabkan
yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan aktivitas usaha;
f) penerima hibah kompetitif terbukti pernah melakukan tindakan pidana
dengan ancaman hukuman mati, penjara, kurungan, atau denda.
g) atas pembatalan sebagai penerima hibah kompetitif setelah diterimanya
dana hibah kompetitif oleh penerima, maka yang bersangkutan wajib
mengembalikan dana yang sudah diterimanya ke kas negara;
h) bukti setoran pengembalian dana hibah kompetitif harus diserahkan ke
PPK PPIU, untuk selanjutnya diserahkan ke KPA Polbangtan/SMKPP,
untuk dasar pengurusan pengembalian dana setoran ke Rekening
Khusus Bank Indonesia untuk Dana Loan Program YESS.
E. Pencairan dan Pemanfaatan Dana Hibah
1. Pencairan Dana Hibah
Proses penyaluran dana hibah dilaksanakan melalui transfer langsung dari
KPPN setempat ke rekening penerima hibah melalui 2 (dua) tahap (mengacu
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor I73|PMK.OS|2O|6).
a. Tahap ke 1 sebesar TOoh dari total hibah diberikan pada saat pencairan
pertama bantuan hibah.
b. Tahap ke 2 sebesar 3O%o dari total hibah diberikan pada tahun
berikutnya setelah tahap ke 1, berdasarkan hasil reuiew Iaporan
pelaksanaan kegiatan dan keuangan beserta bukti-bukti penggunaan
dana hibah dengan melampirkan foto-foto open camera barang yang
dibelanjakan seperti kuitansi pada tahap ke- 1 .
Sesuai ketentuan dalam Project Implementation Manual (PIM) YESS Program, tata
cara pengadaan barang/jasa dari dana Hibah Kompetitif oleh penerima hibah
diatur oleh NPMU dengan ketentuan tersendiri. Berpijak pada ketentuan dalam
PIM tersebut, maka penggunaan dana hibah kompetitif oleh penerima hibah diatur
sebagai berikut.
A. Ketentuan Umum
Aturan mengenai pengadaan barang/jasa oleh penerima hibah kompetitif
Program YESS dilaksanakan dengan ketentuan:
1. Diberlakukan untuk seluruh pengadaan barang/jasa yang dananya berasal
dari dana hibah kompetitif yang diterima oleh peserta program YESS sesuai
penetapan oleh KPA masing-masing PPIU.
2. Pengadaan barang/jasa oleh penerima hibah kompetitif program YESS
disesuaikan dengan kebutuhan modal kerja sebagaimana tertuang dalam
proposal bisnis yang diajukan dan disetujui oleh NPMU pada saat seleksi
calon penerima hibah kompetitif
3. Ruang lingkup pemberlakuan pengadaan barang/jasa dana hibah
kompetitif ini diberlakukan hanya untuk pengadaan barang/jasa dengan
dana hibah kompetitif, bukan untuk pendanaan bersama antara dana
hibah kompetitif dengan modal kerja pribadi penerima hibah kompetitif.
4. Pengadaan barang/jasa hanya diperbolehkan untuk modal kerja dan
dilarang untuk pengadaan pekerjaan konstruksi, pengadaan tanah dan
pengadaan jasa tenaga kerja utama dalam bisnis.
5. Penggunaan dana hibah kompetitif untuk pengadaan barang/jasa sebagai
modal kerja penerima hibah kompetitif di luar rencana yang tertuang dalam
proposal bisnis, harus mendapatkan persetujuan dari:
a. PPK PPIU dan Mentor untuk nilai pengadaan sampai dengan paling
tinggi RpS.000.000,00;
b. PPK NPMU atas usulan PPIU untuk nilai pengadaan sedikit di atas
Rp5.000.000,00.
B. Prinsip Dasar Pengadaan
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dari dana hibah kompetitif oleh penerima
dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip dasar sebagai berikut.
1. Efektivitas: bahwa pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan
untuk modal usaha sebagaimana proposal bisnis.
2. Elisiensi: bahwa proses pengadaan barang/jasa harus dilaksanakan
dengan mengoptimalkan hasil pengadaan meminimalkan penggunaan
sumber dana yang ada.
3. Akuntabilitas: bahwa tata cara pengadaan barang/jasa harus
memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan oleh NPMU dalam
pedoman pelaksanaan Program YESS tahun 2O2l dan dilengkapi dengan
dokumen pertanggungiawaban proses pengadaan dengan benar dan nyata.
C. Etika dalam Pengadaan Barang/Jasa
L. Mengacu pada praktek bisnis yang sudah mapan
Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitif,
penerima hibah kompetitif dapat mengacu pada proses bisnis murni dengan
memperhatikan efi siensi dan efektivitas pengadaan barang/jasa.
2. Mencegah fraud
Penerima hibah kompetitif harus menjaga akuntabilitas pengadaan dengan
tidak melakukan penyimpangan administrasi, baik secara sendiri maupun
atas perintah Pihak lain.
3. Tertib dalam pengadaan
Penerima hibah kompetitif harus menjaga proses pengadaan barang/jasa
dari dana hibah kompetitif dengan melaksanakan secara tertib.
D. Jenis Pengadaan
Jenis pengad aan barangf jasa yang dapat diadakan menggunakan dana hibah
kompetitif meliputi:
1. Pengadaan barang
Yaitu semua pengadaan barang yang dibutuhkan untuk menjalankan
usaha penerima hibah kompetitif sesuai proposal bisnis, yang
diperdagangkan atau dapat dipergunakan langsung.
2. Pengadaan jasa lainnya
Yaitu semua pengadaan jasa layanan yang mengutamakan keterampilan
(skitl warel atau jasa layanan dalam suatu sistem tertentu di luar pekerjaan
konstruksi dan jasa konsultansi.
E. Pelaksana Pengadaan
Para pelaku yang terlibat dalam pengad aan barangljasa dana hibah kompetitif
sebagai berikut.
1. PPKPToyekNPMU
Dalam pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitif, PPK NPMU
berwenang berikut:.
a. Memutuskan usulan perubahan rencana pengadaan barang/jasa oleh
penerima hibah kompetitif dengan nilai perubahan sedikit di atas
RpS.000.000,00 (lima juta rupiah).
b. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana hibah kompetitif
untuk pengadaan barang/jasa oleh penerima hibah kompetitif'
2. PPK Proyek PPIU
Dalam pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitif, PPK Proyek PPIU
memiliki tugas/ wewenang berikut.
a. Menyetujui usulan perubahan rencana pengadaan barang/jasa oleh
penerima hibah kompetitif dengan nilai perubahan maksimal
RpS.000.000,00 (lima juta rupiah).
b. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana hibah kompetitif
untuk pengadaan barang/jasa oleh penerima hibah kompetitif.
c. Membatalkan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan dengan tidak
sesuai proposal bisnis yang diajukan untuk mendapatkan hibah
kompetitif atau yang tidak melalui persetujuan PPK Proyek di PPIU
dan/atau NPMU.
3. Mentor
Dalam pengad aan barangljasa dana hibah kompetitif, Mentor memiliki
tugas/wewenang berikut.
a. Menyetujui rencana pengadaan barang/jasa oleh penerima hibah
kompetitif yang tertuang dalam Rencana Penggunaan Dana hibah
kompetitif.
b. Menyetujui usulan perubahan rencana pengadaan barang/jasa oleh
penerima hibah kompetitif dengan nilai perubahan maksimal
Rp5.0O0.000,00 (lima juta rupiah).
c. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana hibah kompetitif
untuk pengadaan barang/jasa oleh penerima hibah kompetitif yang di
bawah mentoringnya.
4. Penerima Hibah Kompetitif
Dalam pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitif, penerima hibah
kompetitif memiliki tugas/wewenang berikut.
a. Menyusun rencana pengadaan barang/jasa sesuai proposal bisnis yang
dituangkan dalam Rencana Penggunaan Dana.
b. Melaksanakan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan yang diatur
dalam petunjuk pelaksanaan Program YESS tahun 2021.
c. Mengajukan usulan perubahan kebutuhan barang/jasa kepada PPK
Proyek PPIU dan/atau PPK Proyek NPMU untuk pengadaan barang/jasa
yang tidak tercantum dalam proposal bisnis penerima hibah kompetitif.
5. Penyedia barang/jasa
a. Penyedia jasa adalah pelaku usaha yang menyediakan barang/jasa
kepada penerima hibah kompetitif berdasarkan kesepakatan.
b. Pelaku usaha adalah para pengusaha barang/jasa yang melaksanakan
aktivitas usaha nyata di dekat tempat usaha penerima hibah kompetitif
atau pelaku usaha lain yang sangat menguntungkan bagi penerima
hibah kompetitif;
c. Memiliki izin usaha yang masih berlaku sesuai ketentuan perundang-
undangan atau surat keterangan domisili usaha untuk usaha
perorangan yang belum memiliki ijin usaha.
F. Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
1. Pembelian langsung untuk pengadaan dengan nilai < Rp1O.000.000'00
a. Untuk pengadaan barang/jasa dengan nilai maksimal Rp10.000.000'00
dapat dilaksanakan melalui metode pembelian langsung.
b. Penerima hibah kompetitif mencari informasi terkait teknis dan harga
barang/jasa yang dibutuhkan.
c. Dalam hal penerima hibah kompetitif mendapatkan kualitas
barang/jasa yang dibutuhkan ternyata tidak ada di pasar dan barang
pengganti akan merubah proposal bisnis, maka yang bersangkutan
mengajukan usulan perubahan sesuai ketentuan.
d. Tata cara pembelian langsung dilakukan dengan cara penerima hibah
kompetitif melakukan pembelian (mendatangi) langsung kepada pelaku
usaha terdekat atau yang paling menguntungkan dengan
memperhatikan sungguh-sungguh prinsip efi siensi dan efektivitas.
e. Penerima hibah kompetitif melakukan negosiasi teknis dan harga
dengan pelaku usaha untuk mendapatkan harga yang wajar.
f. Penerima hibah kompetitif setelah mendapatkan kesepakatan harga
kemudian melakukan pembelian langsung atau melalui penerbitan
surat pesanan.
g. Bentuk perikatan dapat berupa bukti pembelian dari penyedia
barang/jasa.
h. Pembayaran dilakukan setelah semua barang/jasa yang disepekati
untuk diadakan oleh penyedia terselesaikan 100%o sesuai kesepakatan.
2. Pengadaan langsung untuk pengadaan dengan nilai >Rp 10.000.000,00
sampai dengan maksimal Rp30.000.000,00.
Dilaksanakan dengan pengadaan langsung oleh penerima hibah kompetitif
dengan cara:
Penerima hibah kompetitif mencari informasi terkait kualitas teknis dan
harga atas barang/jasa yang akan diadakan kepada pelaku usaha
terdekat.
b. Informasi terkait kualitas teknis atas barang/jasa selanjutnya
ditetapkan sebagai spesifikasi teknis barang/jasa yang dibutuhkan.
Dalam hal penerima hibah kompetitif mendapatkan kualitas
barang/jasa yang dibutuhkan ternyata tidak ada di pasar atau sudah
tidak diproduksi, dan barang pengganti akan merubah proposal bisnis,
maka yang bersangkutan mengajukan usulan perubahan sesuai
ketentuan.
Penerima hibah kompetitif merumuskan volume/jumlah barang/jasa
yang dibutuhkan dan lokasi/tempat dimana barang/jasa akan
dipergunakan.
Informasi harga satuan setelah dikalikan dengan volume barang/jasa
yang dibutuhkan dan ditambah dengan keuntungan serta pajak
pertambahan nilai selanjutnya dirumuskan sebagai perkiraan harga,
dasar untuk negosiasi harga penawaran.
f. Penerima hibah kompetitif menyampaikan informasi kebutuhan
barang/jasa kepada pelaku usaha yang ditunjuk dari pelaku usaha
terdekat atau yang paling menguntungkan.
Pelaku usaha apabila bersedia melayani, menyampaikan surat
kesanggupan dan surat penawaran harga dan kualitas teknis barang
kepada penerima hibah kompetitif
Surat penawaran dari pelaku usaha selanjutnya akan dievaluasi dan
dinegosiasi oleh penerima hibah kompetitif untuk mendapatkan
kesepakatan teknis dan harga.
i. Nilai perikatan adalah harga barang/jasa sebelum pajak.
J. Bentuk perikatan dapat berbentuk kuitansi, apabila terdapat hak dan
kewajiban dalam proses pengadaan, maka perikatan dapat berupa surat
perintah kerja.
Perubahan atas ketentuan dalam surat perintah kerja dapat dilakukan
berdasarkan kesepakatan bersama antara penerima hibah kompetitif
dan penyedia.
Atas penyelesaian pengadaan barang/jasa oleh penyedia, penerima
hibah kompetitif membubuhkan pernyataan penerimaan barang/jasa
pada surat bukti pengiriman barang/ penyelesaian pekerjaan.
m. Penerima hibah kompetitif melakukan pembayaran atas progress
pengadaan barang/jasa yang telah diselesaikan oleh penyedia sesuai
ketentuan dalam perjanjian.
n. Pembayaran kepada penyedia barang/jasa dapat dilakukan setelah
pekerjaan/pengadaan diselesaikan 100%, mekanisme pembayaran
mengikuti ketentuan dalam pengelolaan keuangan dalam petunjuk
pelaksanaan.
3. Tender terbuka untuk pengadaan dengan nilai sedikit di atas
Rp30.000.000,00. Tender terbuka untuk pengadaan barang/jasa dari dana
hibah kompetitif oleh penerima hibah kompetitif dengan nilai sedikit di atas
Rp30.00O.000,00 dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
a. Penerima hibah kompetitif mencari informasi terkait kualitas teknis dan
harga atas barang/jasa yang akan diadakan kepada pelaku usaha
terdekat.
b. Informasi terkait kualitas teknis atas barang/jasa selanjutnya
ditetapkan sebagai spesifikasi teknis barang/jasa yang dibutuhkan.
c. Dalam hal penerima hibah kompetitif mendapatkan kualitas
barang/jasa yang dibutuhkan ternyata tidak ada di pasar atau sudah
tidak diproduksi, dan barang pengganti akan merubah proposal bisnis
yang sudah disetujui, maka penerima hibah kompetitif harus terlebih
dahulu mengajukan usulan perubahan sesuai ketentuan.
d. Penerima hibah kompetitif merumuskan volume/jumlah barang/jasa
yang dibutuhkan dan lokasi/tempat dimana barang/jasa akan
dipergunakan.
e. Informasi harga satuan setelah dikalikan dengan volume barang/jasa
yang dibutuhkan dan ditambah dengan keuntungan serta biaya
ouerhead selanjutnya dirumuskan sebagai perkiraan harga oleh
penerima hibah kompetitif
f. Penerima hibah kompetitif mengundang dan menyampaikan informasi
teknis barang/jasa yang dibutuhkan kepada minimal 2 (dua) pelaku
usaha.
Pelaku usaha menyampaikan surat penawaran berisi penawaran teknis
dan harga dialamatkan ke alamat usaha penerima hibah kompetitif
Surat penawaran dari para pelaku usaha selanjutnya akan dievaluasi
oleh penerima hibah kompetitif, pelaku usaha yang lolos evaluasi
penawaran dan menawar dengan harga paling rendah akan ditetapkan
sebagai pemenang tender.
i. Penerima hibah kompetitif menyampaikan hasil evaluasi berisr
penetapan pemenang tender kepada para pelaku usaha yang mengikuti
tender, sekurang-kurangnya melalui sarana komunikasi elektronik
yang ada.
j. Penerima hibah kompetitif melakukan negosiasi harga atas penawaran
harga terendah dari pemenang tender untuk mendapatkan harga yang
paling wajar.
Pelaku usaha melakukan transaksi dengan menandatangani perikatan
berupa surat perintah kerja dengan pelaku usaha terpilih (penyedia),
yang dibuat dalam 2 (dua) rangkap masing-masing ditandatangani oleh
penerima hibah kompetitif di atas materai Rp10.000,00 (dokumen surat
perintah kerja untuk penyedia) dan ditandatangani oleh penyedia di
atas materai Rpf 0.000,00 (dokumen surat perintah untuk penerima
hibah kompetitif).
Perubahan atas ketentuan dalam surat perintah kerja dapat dilakukan
berdasarkan kesepakatan bersama antara penerima hibah kompetitif
dan penyedia.
Atas penyelesaian pengadaan barang/jasa oleh penyedia, penerima
hibah kompetitif membubuhkan pernyataan penerimaan barang/jasa
pada surat bukti pengiriman barang/penyelesaian pekerjaan.
t'l Penerima hibah kompetitif melakukan pembayaran atas progres
pengadaan barang/jasa yang telah diselesaikan oleh penyedia sesuai
ketentuan dalam perjanjian.
G. Pengawasan dan Pelaporan Pengadaan Barang/Jasa
1. Pengawasan
a. Manajer Proyek PPIU akan menugaskan Tim Monitoring dan Evaluasi
serta Junior Asisten Profesional Monitoring dan Evaluasi PPIU
melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang
dilaksanakan oleh penerima hibah kompetitif.
b. Pengawasan dilakukan atas kesesuaian pengadaan barang/jasa sesuai
dengan perincian dalam proposal bisnis atau usulan perubahan
penggunaan dana yang telah disetujui oleh PPK Proyek PPIU dan/atau
PPK Proyek NPMU.
2. Pelaporan
Penerima hibah kompetitif melaporkan semua kegiatan pengadaan
barang/jasa dari dana hibah kompetitif kepada PPK Proyek PPIU setiap 3
(tiga) bulan.
BAB V
PEMANTAUAN. EVALUASI DAN PELAPORAN
B. Pelaporan
1. Laporan pelaksanaan usaha memuat informasi pelaksanaan kegiatan,
laporan keuangan, masalah dan rekomendasi, serta hasil pembelajaran
dari pelaksanaan kegiatan yang dapat digunakan oleh berbagai
stakelnlders, manajemen proyek (NPMU, PPIU) dan konsultan.
2. Laporan harus akuntabel (dapat dipertanggungiawabkan) kepada pimpinan
(Kementan, Badan PPSDMP, IFAD) serta kepada stakeholders dan target
group.
3. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi yang disusun oleh ppIU
disampaikan kepada NpMU dalam bentuk rekapitulasi hasil pemantauan
dan evaluasi seluruh sampe I terpilih paling rambat satu bulan setelah
kegiatan pemantauan dan evaluasi seresai dilaksanakan, dan pelaporan
dilakukan sesegera mungkin untuk temuan tertentu yang membutuhkan
tindak lanjut segera. Tim Monitoring dan Evaluasi NPMU
mengonsolidasikan laporan kegiatan dari tiap-tiap ppIU untuk dijadikan
laporan kemajuan Program yESS secara keseluruhan (ppIU dan NpMUr.
AMSI
23 198903 1002
Format 1
Halaman Sampul
PROPOSAL USAHA
Diajukan oleh:
Nama : _____________________________________________
NIK : _____________________________________________
Nama Usaha : _____________________________________________
Nama Social : _____________________________________________
media Usaha
Jenis Usaha : _____________________________________________
Nomor :
SKDU/IUMKM
Alamat : _____________________________________________
Desa : _____________________________________________
Kecamatan : _____________________________________________
Kabupaten : _____________________________________________
Isi Proposal Bisnis
B. Visi
- Jelaskan mengenai harapan atau visi dari usaha (contoh: mendukung
penyediaan pangan organik, dll).
- Visi dirincikan ke dalam 3-4 poin-poin misi.
C. Gambaran Produk
- Jelaskan produk atau layanan yang disediakan oleh usaha.
- Jelaskan berbagai keunggulan dan keunikannya jika dibandingkan
dengan produk/layanan sejenis yang ada di pasaran (unique selling
proposition), baik dalam hal: harga, kualitas, kemudahaan penggunaan,
kemasan, rasa, kecepatan pelayanan, garansi, cara pembayaran (bisa
dicicil), dan berbagai bentuk keunggulan lainnya
H. Tatacara Penjualan
- Jelaskan mengenai jalur atau tempat-tempat dimana konsumen dapat
membeli produk.
I. Strategi menciptakan loyalitas konsumen
- Jelaskan mengenai cara-cara yang akan dilakukan untuk membuat
konsumen loyal pada produk Anda, atau minimal tertarik untuk
merekomendasikan ke orang lain untuk membeli produk Anda.
K. Tim Kerja
- Jelaskan tim kerja/pekerja yang dibutuhkan untuk memproses produk
yang menjadi usaha Anda.
O. Penutup
- Diskripsikan target pengembangan usaha yang ingin dicapai melalui dana
hibah kompetitif ini dan di masa mendatang (contoh: ingin membuka
cabang bisnis di daerah lainnya).
Rencana Kebutuhan Modal Usaha
dan Perhitungan Profit
2.
Modal kerja
a. Bahan baku
1)…………………
2)…………………
dan seterusnya
b. Gaji karyawan
1)………………….
2)………………….
dan seterusnya
c. Operasional
1)…………………
2)…………………
dan seterusnya.
Total:
B. Prakiraan Profit
Jenis Harga Harga Profit
No Jumlah
Produk/Jasa Pokok Jual* ( p e r s a t u a n)
Total Profit:
C. Saldo Akhir
1. Saldo Akhir = B – A : .........................................................................
2. Untuk Cicilan Utang : ..........................................................................
3. Untuk Investasi : ........................................................................
(............................................................... )
NIP. .........................................................
- 30 -
Lembar Pengesahan
Nama .....................................
NIK ............................
Nama .....................................
NIP ............................
31
Format 2
Dengan ini menyatakan bahwa saya benar-benar adalah peserta program YESS
yang sudah mengikuti pelatihan:
......................................................................................................................
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Nama .....................................
NIK ............................
Mengetahui,
Mobilizer
Nama .....................................
NIK ................................
32
Format 3
Contoh Form Validasi DIT dan PPIU
Nama .....................................
NIP ............................
34
Tidak
No Persyaratan Sesuai Dokumen
Sesuai
Salinan KTP dan Foto
1 Usia 17-39 tahun
Berwarna 4x6 2 (dua) lembar
2 Memiliki NIK di wilayah YESS Salinan Kartu Keluarga
Mengelola usaha di sektor
pertanian yang sudah berjalan
3 Ijin Usaha (IUMK/SKDU)
paling singkat 4 bulan dan
memiliki legalitas usaha
Memiliki rekening tabungan
Salinan rekening tabungan
Bank Pemerintah Nasional
aktif atas nama calon
(BRI/BNI/Mandiri) yang masih
4 penerima hibah dan Mutasi
aktif atas nama calon penerima
rekening 3 bulan terakhir
bantuan dengan nilai tabungan
sejak bulan pengajuan
di atas saldo minimal
Nama social media yang
Memiliki social media aktif dicantumkan pada kolom
5
terkait dengan usahanya yang ada di sampul proposal
(format 1)
Tidak berstatus Aparatur Sipil Surat pernyataan tidak
Negara (ASN), pegawai berstatus ASN, Pegawai
6
perusahaan/pabrik/BUMN/ perusahaan/pabrik/BUMN/B
BUMD, anggota TNI, atau Polri UMD, anggota TNI, atau Polri
Menyusun dan mengajukan
usulan usaha (proposal) sesuai
7 Proposal Rencana Usaha
dengan format yang terdapat
dalam lampiran
Surat Pernyataan Sebagai
8 Peserta Program YESS
Peserta Program YESS
Mempekerjakan pencari kerja
bidang pertanian minimal 1 Surat Pernyataan Sebagai
9
(satu) orang (CPCL, NIK wilayah Peserta Program YESS
YESS) pada program YESS
35
Nama .....................................
NIP ............................
36
Format 4
a. Kejelasan segmen
konsumen
b. Spesifikasi lokasi
konsumen
6 Jalur pemasaran
Aspek
a. Kejelasan jalur pemasaran 40
pasar
b. Jaminan pemasaran
produk (kontrak
pemasaran)
Strategi menciptakan loyalitas
7 konsumen
Gambaran target penjualan dalam
8 kurun waktu usaha
9 Dukungan SDM
a. Bekerja sendiri/mandiri
b. Kejelasan rincian
kebutuhan biaya
37
a. Kejelasan perhitungan
pendapatan usaha
b. Kejelasan keuntungan
usaha (rasional/tidak)
a. Milik sendiri
b. Sewa
c. Lain-lain
14 Lama Usaha …..
Format 5
DENGAN
TENTANG
PENERIMA HIBAH KOMPETITIF
Nomor :
Pasal 1
Maksud dan Tujuan
(1) Perjanjian Kerja Sama ini dimaksudkan sebagai acuan/pedoman bagi PARA
PIHAK dalam melaksanakan kerjasama Penerima Hibah Kompetitif ;
(2) Perjanjian Kerja Sama ini bertujuan untuk mensinergikan sumber daya
yang dimiliki PARA PIHAK untuk mewujudkan penumbuhan wirausahawan
muda pertanian sebagai job creator;
(3) Mengembangkan aktivitas usaha di bidang pertanian peserta Program YESS
yang memenuhi kualifikasi untuk mengakses ke lembaga pembiayaan
formal.
Pasal 2
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi teknis kegiatan Hibah
Kompetitif.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban
Pasal 4
Pelaksanaan Kegiatan
Pasal 5
Jangka Waktu
Jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini berlaku efektif untuk jangka waktu 2
(dua) tahun atau 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal ditandatangani oleh
PARA PIHAK.
Pasal 6
Pembiayaan
Pembiayaan yang timbul akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini
dibebankan anggaran PARA PIHAK sesuai dengan hak dan kewajiban masing-
masing.
Pasal 7
Force Majeure
(1) Force Majeure adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kekuasaan PARA
PIHAK yaitu antara lain bencana alam, huru-hara, perang, pemberontakan,
sabotase, atau kebakaran.
(2) Apabila terjadi Force Majeure maka salah satu pihak dalam waktu paling
lambat 7 (tujuh) hari kalender harus sudah memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK lainnya tentang Force Majeure tersebut.
(3) Apabila terjadi Force Majeure maka PARA PIHAK dibebaskan dari segala
kewajiban dan dari tuntutan hukum selama masa berlakunya Force Majeure.
Pasal 8
Penyelesaian Perselisihan
Setiap perbedaan pendapat atau perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian
Kerja Sama ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh PARA
PIHAK.
Pasal 9
Lain-lain
b. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur
kemudian berdasarkan musyawarah mufakat PARA PIHAK dan akan
dituangkan dalam Addendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kerja Sama ini.
Pasal 10
Penutup
Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2
(dua) di atas kertas bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama serta masing-masing diserahkan kepada PARA PIHAK.
42
(Nama Lengkap)
NIP. ……………………………….
(Nama Penerima Hibah Kompetitif)
43
Format 6
2. NIK : ………………………………………..
Nama .....................................
NIK .......................................
Keterangan:
* Diisi dengan nama penerima Hibah Kompetitif
** Diisi dengan alamat penerima Hibah Kompetitif (dilengkapi nama Kelurahan,
Kabupaten/ Kota dan Provinsi)
*** Diisi dengan nama kota Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
ditandatangani
44
Format 7
2. NIK : ………………………………………..
3. Alamat(**) : ………………………………………..
Yang bertanda tangan dibawah ini penerima hibah kompetitif Program YESS
menyatakan bahwa saya:
1. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada
yang berhak menerima;
2. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang
telah dilaksanakan;
3. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran
oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Nama .....................................
NIK .......................................
Keterangan:
* Diisi dengan nama penerima Hibah Kompetitif
** Diisi dengan alamat penerima Hibah Kompetitif (dilengkapi nama Kelurahan,
Kabupaten/ Kota dan Provinsi)
*** Diisi dengan nama kota Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
ditandatangani
45
Format 8
Contoh Laporan Keuangan Penerimaan Dana Hibah Rencana Penggunaan Dana (RPD)
HIBAH KOMPETITIF
JENIS USAHA
“……………………………..”
RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD)
Unit/ Harga
Kebutuhan Penggunaan Jumlah
Satuan Satuan
No Uraian Realisasi s/d
Kebutuhan Pengajuan Jumlah
Pengajuan
Dana Sekarang Kumulatif
lalu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (7*8)
pembelian
1 bakalan sapi 28.000.000 0 28.000.000 28.000.000 1 Ekor 28.000.000 28.000.000
pembelian pakan
2 sapi 1.000.000 0 1.000.000 1.000.000 100 Kg 10.000 1.000.000
46
…………………………., ……
………………………. 2021
Disusun
Disetujui oleh,
Pengelola Keuangan/Bendahara
Pemilik Usaha ……………………………………….
(……………….) (……………………)
47
Diperiksa Oleh:
Mentor 1
Keterangan:
1 Nomor
2 Jenis kegiatan dan/atau barang/jasa yang akan dibelanjakan
3 Volume kebutuhan secara keseluruhan
4 Volume barang/jasa yang sudah direalisasikan
5 Kebutuhan volume kegiatan saat ini
6 Jumlah volume yang sudah diajukan
7 Satuan (unit)
8 Harga Satuan
48
Rencana Penggunaan Dana (RPD) – Bank (RPD-B)
HIBAH KOMPETITIF
JENIS USAHA
"………………………………"
RENCANA PENGGUNAAN DANA - BANK (RPD-B)
Ke: …………..
Unit/ Harga
Kebutuhan Penggunaan Dana Jumlah
Satuan Satuan
Realisasi
No Uraian
Kebutuhan s/d Pengajuan Jumlah
Dana Pengajuan Sekarang Kumulatif
lalu
1 2 3 4 5 6 =(4+5) 7 8 9 =(7*8)
- - - 0 Kg - -
………………………., …… 2021
Disetujui Disusun oleh,
Pengelola Keuangan
Pemilik Usaha ……………………………………….
(…………………………..)
(………………………)
49
Diperiksa Oleh:
Mentor 1
50
HIBAH KOMPETITIF
JENIS USAHA
" ……………………………………………"
LAPORAN PENGGUNAAN DANA (LPD)
Ke: …………..
- - -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
51
- -
- -
(…………………………………………….) (…………………………………………….)
52
Diperiksa Oleh:
Mentor 1
Keterangan:
1 Nomor Urut
2 Jenis kegiatan yang dilakukan
3 Jumlah pengeluaran yang dilaporkan sampai dengan LPD lalu
4 Jumlah pengeluaran yang dilaporkan pada LPD saat ini
5 Jumlah pengeluaran secara keseluruhan pada LPD saat ini ditambah LPD
sampai dengan LPD lalu
53
Buku Bank - HK
HIBAH KOMPETITIF
JENIS USAHA:
BUKU BANK - HK
No. Rek. …………..
Periode: ……………….. 202x
Kelompok: ………………
1 2 3 4 5 6 7 ((7+5)-6)
xxx 10.000.000
xx 10.000.000
xx 10.000.000
Jumlah
……………………………, tanggal ……
bulan…………….. 2021
Disetujui
Oleh: Disusun Oleh:
Pembuku/Pengelola Keuangan
Pemilik Usaha Kelompok
(……………………………………..) (……………………………………)
Keterangan:
1 Nomor urut transaksi - Bank
2 Tanggal transaksi penarikan atau penyetoran (administrasi) Bank
Uraian transaksi penarikan atau penyetoran
3 (administrasi)Bank
4 Nomor bukti transaksi secara berurutan sesuai dengan jenis transaksi
5 Transaksi dana yang diterima (disetor)
Transaksi dana yang dikeluarkan
6 (ditarik)
7 Transaksi penerimaan sebelumnya ditmabah dengan transaksi penerimaan pada baris yang sama dikurangi
dengan pengeluaran kolom 5, kolom 6 dijumlahkan ke bawah