Patisewa gurau waso grhartho'gni parikriya. Bagi wanita, upacara perkawinan
dinyatakan merupakan samskara menurut Weda yang mulainya sama dengan upacara inisiasi, melayoni suami sama dengan berdiam di asrama guru dan kewajiban-kewajiban rumah tangga sama dengan pemujaan sehari-hari pada api suci. 68. Esa prokto dwijatinam aupanayaniko widhih, utpatti wyanjakah punyah karmayogam nibodhata. Demikian telah dijelaskan peraturan-peraturan tentang inisiasi bagi orang- orang berdwijati yang menentukan kelahiran yang baru dan mensucikan, pelajari berikut ini kewajiban apa yang diwajib-kan bagi mereka kemudian. 69. Upaniya guruh cisyam çiksayecchau camaditah, acaramagnikaryam ca samdhyopasanamewa ca. Setelah selesai melakukan upacara inisiasi mula-mula guru mengajarkan murid- murid peraturan tentang kesucian seseorang,perbuatan,tentang penghormatan pada api suci dan kebaktian pada fajar. 70. Adhyesya manam twacanto yatha castram udang mukkah,brahmanjalikrto'dhyapto laghuwasa jitendriyah. Tetapi bagi siswa segera akan mempelajari Weda,akan menerima perintah setelah terlebih dahulu minum air sesuai menurut acara menurut Dharmasastra, dan setelah memberi penghormatan kepada Tuhan dan berpakaian bersih dan setelah mengendalikan indrianya. 71. Brahmarambhe wasane ca padau grahyau gurohsada,samhatya hastawadhye yamsahi brahmanjalih smrtah. Pada permulaan dan penutup pelajaran Weda ia harus selalu menyentuh kaki gurunya, dan ia harus belajar mencakupkan kedua belah tangannya; ini disebut Brahmaanjali yaitu mencakupkan tangan untuk Weda. 72. Wyatyastapanina karyam upasamgrahanam guroh, sawyena sawyah sprastawyo daksinena ca daksinah. Dengan menyilangkan tangan ia harus menyentuh kaki gurunya yang kiri dengan tangan kiri dan kaki kanan dengan tangan kanan. 73. Adhyesyamana tu guru nityakalama tandritah, adhiswa bho iti bruyad wiramo'stwiti caramet. Tetapi bagi yang baru memulai belajar,guru harus tanpa jemu2nya harus mengatakan "Nah ucapkanlah!" la' akan meninggalkan tempat itu kalau guru mengatakan, sudah sampai disini. 74. Brahmanah pranawakurya dadawante sa carwada,srawatyani krtam purwampurastacca wiciryati. Hendaklah mengucapkan pranawa (aksara OM) pada permulaan dan penutup pelajaran Weda, karema kalau tak di-dahului dengan OM pelajaran akan tergelincir menyasar dan kalau tidak diikuti pada penutup maka pelajaran, itu akan menghilang. 75. Prakkulaan parynpasinahpawitraiccaiwa pawitah,pranayamai stribhih putastata ongkara marhati. Duduk diatas anyaman rumput alang2 dengan menghadap ketimur, disucikan dengan pawitra dan disucikan dengan cara pranayama, ia layak mengucapkan Ongkara. 76. Akaram capyukaram ca makaram ca prajapatih, wedatrayannira duhad bhur bhuwah swarititi ca. Prajapati memerahnya dari ketiga Weda suara A, U dan M dan wyahrti Bhuh, Swah, swah. 77. Tribhya ewa tu wedebhya padam padamadaduhat, taditya rco'sya sawitryah paramesthi prajapatih. Lagi pula dari ketiga Weda itu, Prajapati yang bersemayam di surga tertinggi akan mengeluarkan inti patinya laksana. ayat2 Rg Weda yang suci bagi Sawitri yang memulai dengan kata "Tad" satu kaki dari masing-masingnya. 78. Etadaksaram etam cajapan wyahrti, purwakam,samdhyayor weda wid wipro weda punyena yujyate. Seorang Brahmana yang akhli dalam Weda yang mengucapkan mantra itu pada kedua fajar dan kata2 yang didahului oleh Wyahrti itu akan memperoleh pahala kebajikan pemberian Weda karena pengucapkan itu. 79. Sahasra krtawas twabhyasya bahiretatrikam dwijah, mahato'pyemaso masat twacewahir wimucyate. Bagi mereka yang berdwijati mengulangnya berkali-kali ketiga itu sampai seribu kali diluar desa,akan terbebaskan dari dosa-dosanya setelah sebulan walaupun dari dosa besar sekalipun, laksana ular melepas kulitnya 80. Ecayarca wisamyuktah kale ca kriyaya swaya, brahman ksatriya wityo nirgamam yati sadhusu. Brahmana, Ksatria dan Waisya yang lalai akan pengucapan mantra Rig dan pelaksanaan yadnya pada waktu yang ditetapkan untuk melakukannya ia akan dicemohkan diantara orang-orang bajik. 81. Omkara purwikastisro mahawyahrtayo yayah, tripada caiwa sawitri wijneyam brahmano mukham. Ketahuilah bahwa ketiga Mahawyahrti didahului oleh aksara Ongkara dan diikuti oleh ketiga kaki Sawitri, yang merupakan tiang pengokoh Weda dan gerbang menuju bersatunya dengan Brahman. 82. Ata ewaha:- Yo'dhite'hanya hanya tam strini warsanya tandri-tah,sa brahma praramabhyeti wayubhutah khamurti wayubhutah swamutir mam. Demikianlah in :-la yang setiap harinya mengucapkan mantra2 itu dengan rajin selama tiga tahun, setelah meninggalnya akan mencapai Brahman yang tertinggi, bergerak leluasa laksana udara dan mencapai bentuk yang kekal dan abadi. 83. Ekaksaram param brahma pranayamah param tapah.sawitryastu param nasti maunat satyam wicisyate. Aksara tunggal OM adalah Brahman yang tertinggi, pranayama adalah bentuk kesucian yang tertinggi, tetapi tidak ada yang melebihi Sawitri kebenaran adalah lebih baik dari berdiam. 84. Ksaranti sarwa waidikyo juhoti yajatikriyah, aksaram duskaram jneyam brahma caiwa prajapatih. Semua upacara yadnya ditetapkan didalam Weda,pembakaran kurban dan upacara. yadnya lainnya terlampaui tetapi ketahuilah bahwa Ongkara itu kekal abadi dan itu adalah Brahman,penguasa mahluk. 85. Widhi yajnajjapayajno wicisto dacabhir gunaih, upamcuh syacchatagunah saharso manasah smrtah. Upacara yadnya terdiri atas pengucapan doa mantra adalah sepuluh kali lebih berfaedah daripada melaksanakan yadnya menurut aturan Weda; doa puji yang diucapkan tak terdengar oleh orang lain, seratus kali jauh lebih baik dan pengucapan dalam bathin mantrasuci seribu kali lebih kebaikannya. 86. Ye pakayajnaccatwaro widhi yajna camanwitah, sarwete jape yajnasya kalam narhanti sodacim. Keempat jenis Paka yajna dan kurban2 itu yang ditetapkan sesuai menurut Weda yang tak temilai bandingnya dibandingkan dengan keenam belas yadnya itu adalah yadnya yang terdiri dari pengucapan japa mantra.