Anda di halaman 1dari 44

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

OPTIMALISASI PENERAPAN APLIKASI E-KOHORT DALAM


PENCATATAN DAN PELAPORAN KEBIDANAN MELALUI
BIMBINGAN TEKNIS DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS
SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER

Disusun Oleh
DWI PUTRI IMAMI, S.Tr.Keb
NIP. 19960807 202203 2 003
NDH : 08

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XXVIII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
OPTIMALISASI PENERAPAN APLIKASI E-KOHORT DALAM
PENCATATAN DAN PELAPORAN KEBIDANAN MELALUI
BIMBINGAN TEKNIS DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS
SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach, Mentor, dan Penguji pada
Seminar Rancangan Aktualisasi, hari ........... tanggal ............ 2022 melalui Zoom
Conference di ............... Jember.

Jember, ............... 2022

COACH/PEMBIMBING MENTOR

Dr. IMAM TRISNO EDY, M.M. Mindarto, AMKL


Pembina Utama Kepala TU Puskesmas Sumberbaru
NIP. 19590407 198503 1 015 NIP. 19661028 198803 1 010

ii
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN KE XXVIII
TAHUN 2022 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Sehubungan dengan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III


Angkatan XXVIII oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, telah
melaksanakan Seminar Rangcangan Aktualisasi.

Nama : Dwi Putri Imami.


Angkatan/ NDH : XXVIII / 08
Judul : Optimalisasi Penerapan Aplikasi E-Kohort Dalam Pencatatan
Dan Pelaporan Kebidanan Melalui Bimbingan Teknis Di Wilayah Uptd Puskesmas
Sumberbaru Kabupaten Jember

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh:

Jember, 10 Mei 2022

Mentor Peserta

Mindarto, AMKL DWI PUTRI IMAMI, S.Tr.Keb


Kepala TU Puskesmas Sumberbaru NIP. 19960807 202203 2 003
NIP. 19661028 198803 1 010

Coach/Pembimbing Narasumber/Penguji

Dr. IMAM TRISNO EDY, M.M. Prof. Dr. Agus Sukristyanto, MS


Pembina Utama
NIP. 19590407 198503 1 015001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan
aktualisasi ini dengan judul “Optimalisasi Penerapan Aplikasi E-Kohort Dalam
Pencatatan Dan Pelaporan Kebidanan Melalui Bimbingan Teknis Di Wilayah Uptd
Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember” dengan tepat waktu. Judul ini diambil
berdasarkan analisis isu yang ada di lingkungan kerja penulis di Puskesmas
Sumberbaru Jember. Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat
mengoptimalkankan penerapan aplikasi e- kohort kebidanan khususnya di
Puskesmas Sumberbaru Jember.
Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai syarat kelulusan dalam diklat dasar
CPNS tahun 2022 dan juga sebagai salah satu komponen penilaian dari Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III tahun 2022 untuk menuju kepada tahap selanjutnya
dalam Pengangkatan sebagai PNS.
Penulis sadar sepenuhnya, bahwa tanpa peran serta dan bantuan dari
berbagai pihak maka laporan aktualisasi ini tidak akan pernah terwujud. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan membukakan pikiran penulis
dalam menyelesaikan penulisan rancangan aktualisasi ini.
2. Bapak Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU selaku Bupati Kabupaten Jember yang
telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Latihan Dasar CPNS
Golongan III.
3. Bapak Dr. Imam Trisno Edy, M.M. sebagai pembimbing (coach) yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, dan
arahan kepada penulis selama penyelesaian laporan rancangan aktualisasi
ini;
4. Bapak Mindarto,AMKL selaku Kepala TU Puskesmas Sumberbaru sekaligus
mentor yang telah memberikan bimbingan, saran, dan dukungan dalam
penyusunan rancangan ini.
5. Aries Agung Paewai, S.STP., M.M. selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur;

iv
6. Bapak Sukowinarno, S.H., S.Pd., M.Si selaku kepala Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jember
yang telah memberikan ruang bagi penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan XXVIII.
7. Para widyaiswara dan pendamping yang dengan sabar memberikan
pengetahuan selama kegiatan diklat pelatihan dasar telah membagi ilmunya;
8. Panitia penyelenggara yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan
Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XXVIII.
9. Rekan kerja di UPTD Puskesmas Sumberbaru yang telah membantu
memberikan data dan informasi yang dibutuhkan guna terselesaikannya tugas
ini.
10. Keluarga besar peserta Latsar CPNS Kabupaten Jember Golongan III
Angkatan XXVIII.
11. Seluruh keluarga besar penulis, terutama orang tua, suami, anak dan kakak
tercinta yang telah sabar dan selalu memberikan dukungan semangat serta
mendo’akan dengan sepenuh hati demi terciptanya rancangan aktualisasi ini.
12. Seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Akhir kata, tidak ada kata-kata selain terima kasih banyak dan semoga Allah
SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap
Pelaksanaan Aktualisasi ini kelak dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat
memberikan sumbangsih yang dapat membawa perubahan dalam instansi di
Puskesmas Sumberbaru.

Jember, 10 Mei 2022


Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan XXVIII

Dwi Putri Imami, S.Tr.Keb


Penata Muda
NIP. 19960807 202203 2 003

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................ii
BERITA ACARA...........................................................................................iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Dan Manfaat Aktualisasi..........................................................5
1.2.1 Tujuan.........................................................................................5
1.2.2 Manfaat......................................................................................5
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi..................................................................5

BAB II GAMBARAN UNIT KERJA


2.1 Deskripsi Lembaga / Unit Kerja ..........................................................7
2.2 Struktur Organisasi............................................................................13
2.3 Visi dan Misi Puskesmas Sumberbaru..............................................14
2.4 Tugas pokok dan Fungsi Bidan..........................................................14
2.5 Uraian Tugas Bidan Ahli Pertama.....................................................15

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI


3.1 Deskripsi Isu.......................................................................................17
3.2 Identifikasi Isu dan penetapan Isu Utama..........................................17
3.2.1 Identifikasi Isu..............................................................................18
3.2.2 Penetapan Isu..............................................................................22
3.3 Penetapan Penyebab Isu dan Dampak.............................................23
3.3.1 Penetapan Penyebab Isu Menggunakan Analisis Fishbone.......23
3.3.2 Penetapan Akar Penyebab Isu Menggunakan Analisis 5 W
Sakichi Toyoda............................................................................24
3.3.3 Dampak Jika Isu Tidak Ditangani................................................24
3.4 Alternatif Solusi Pemecahan Masalah...............................................24
3.5 Rekomendasi Solusi..........................................................................25
vi
3.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi...............................................28
3.7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi...............................................34

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................35

vii
DAFTAR TABEL

Table 1.1 Data Pengguna aplikasi e-kohort.......................................................3


Table 2.1.1 Profil Puskesmas Sumberbaru........................................................7
Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas....................................................9
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk...............................................................................10
Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Kesehatan................................................................10
Tabel 3.2.1 Identifikasi Isu..................................................................................17
Tabel 3.2.1.2 Seleksi Menentukan Kualitas Isu Menggunakan Metode AKPL..18
Tabel 3.2.1.3 Seleksi menentukan isu prioritas Menggunakan Metode USG. . .20
Tabel 3.4 Alternatif Solusi Memecahkan Masalah ............................................23
Tabel 3.5 Gagasan Pemecahan Masalah..........................................................24
Tabel 3.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi ........................................... 27
Tabel 3.7 Jadwal Rencana Aktualisasi .............................................................33

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Puskesmas Sumberbaru Jember...................................................6


Gambar 2.2 Struktur Organisasi sekolah...........................................................17
Gambar 3.3.1 Fishbone diagram........................................................................23

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan ikut andil dalam
pelaksanaan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka
diperlukan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang memiliki integritas, profesional,
netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara Pasal 10, mengatur tentang fungsi dari ASN yaitu 1)
Pelaksana kebijakan publik 2) Pelayan publik 3) Perekat dan pemersatu
bangsa. Untuk menjalankan ketiga fungsinya maka ASN harus menerapkan
nilai-nilai dasar PNS sesuai dengan SE Menteri PAN&RB Nomor 20 Tahun
2021 yaitu tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding ASN,
yaitu nilai dasar yang harus dimiliki seorang ASN adalah seperangkat prinsip
untuk menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut
antara lain Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif yang diakronimkan menjadi Ber-AKHLAK. Ketujuh
nilai dasar tersebut berperan penting dalam menuntun ASN menjadi pelayan
masyarakat yang profesional untuk membantu mencapai tujuan berbangsa
dan bernegara, sesuai dengan Employer Branding ASN yaitu “Bangga
Melayani Bangsa”.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan dasar CPNS. Keputusan Kepala
LAN Nomor: 13/K.1/PDP.07/2022 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Latsar CPNS dan Keputusan Kepala LAN Nomor 14/K.1/PDP.07/2022

1
Tentang Kurikulum Latsar CPNS. Pelaksanaan Latsar CPNS menerapkan
model Blended Learning, yaitu Distance Learning melalui MOOC dan LMS
serta Aktualisasi di tempat kerja dan klasikal di tempat pelatihan. Kompetensi
yang harus dimiliki oleh ASN adalah: a) menunjukkan sikap perilaku bela
negara; b) mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya; c) mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk
mendukung terwujudnya smart governance sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan d) menunjukkan penguasaan
Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Salah satu pelayanan publik yang diberikan oleh seorang bidan yaitu
melakukan pelayanan kebidanan sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 tentang Tugas jabatan fungsional bidan
yaitu melakukan kegiatan kebidanan yang meliputi persiapan,pelaksanaan
dan pengelolaan pelayanan kebidanan. Serta unsur kegiatan tugas jabatan
fungsional bidan itu sendiri meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak,
pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB, pelayanan kebidanan
komunitas, mengelola pelayanan kebidanan, melaksanakan program
pemerintah, dan melakukan inovasi pelayanan kebidanan. Pada dasarnya,
tugas bidan bukan hanya sekedar memberikan pelayanan pada ibu dan anak
tetapi mampu mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK yang dapat
diaktualisasikan pada pelayanan kebidanan dengan memberikan pelayanan
yang profesional kepada pasien..
Bidan sebagai tenaga kesehatan profesional yang bertanggung jawab
dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab
sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain
yang sesuai serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan. Bidan

2
mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terdapat
beberapa isu yang menyebabkan pelayanan kebidanan belum optimal yakni
(1) Belum optimalnya cakupan ibu hamil; (2) Kurangnya Kepatuhan Ibu hamil
Konsumsi Fe.; (3) Kurangnya Pengetahuan Ibu hamil tentang Kehamilan
Resiko Tinggi; (4) Belum optimalnya persalinan dengan tenaga kesahatan;
(5) Belum optimalnya penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan
pelaporan kebidanan.
Adapun kondisi yang diharapkan (1) Optimalnya cakupan ibu hamil; (2)
Meningkatnya Kepatuhan Ibu hamil Konsumsi Fe.; (3) Meningkatnya
Pengetahuan Ibu hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi; (4) Optimalnya
persalinan dengan tenaga kesahatan; (5) Optimalnya penerapan aplikasi e-
kohort dalam pencatatan dan pelaporan kebidanan.
Berdasarkan hasil Observasi didapatkan isu utama, yaitu Belum
optimalnya penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan pelaporan
kebidanan. Isu ini menjadi prioritas utama untuk diselesaikan karena jika isu
tersebut tidak dilakukan penyelesaian maka akan berdampak pada (1) Data
pasien tidak tersimpan secara digital; (2) Tidak mempunyai arsip data
pasien; (3) tidak dapat diakses sewaktu – waktu.
Hasil observasi yang dilakukan terhadap bidan – bidan di puskesmas
sumberbaru serta hasil wawancara dengan bidkor (bidan penanggung jawab)
di puskesmas sumberbaru, masih banyak bidan sumberbaru yang belum
menerapkan penggunaan aplikasi e-kohort. Berdasarkan hasil observasi
bidan puskesmas sumberbaru dari 14 bidan hanya 2 bidan yang mulai
menggunakan aplikasi e-kohort, sedangkan 12 bidan lainnya belum
menggunakan aplikasi e-kohort.
Tabel 1.1 Data Pengguna aplikasi e-kohort
Nama Bidan Penggunaan aplikasi
Insiyah Belum
Siti Laini Sudah
Sutini Belum

3
Aning Belum
Yulia G Belum
Yuliet Belum
Riski M. Belum
Anisa Dwi Belum
Azzachra Izza Belum
Dwi Rina Belum
Meilina Ulfa Sudah
Ilmi Belum
Yuni Belum
Nurul Belum
Musyarofah Belum
Berdasarkan isu di atas, dapat diidentifikasi adanya penyebab dan
dampak yang ditimbulkan dari isu tersebut yaitu aplikasi e-kohort masih baru
dan dalam menangani permasalahan tersebut maka penulis memilih strategi
bimbingan teknis untuk meningkatkan kemampuan bidan dalam menerapkan
aplikasi e-kohort dalam pelayanan.
Bimbingan Teknis adalah suatu kegiatan dimana para diberi pelatihan
– pelatihan yang bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi peserta yang
dimana materi yang diberikan. Tujuan Bimbingan teknis adalah
meningkatkan profesionalisme dan kompetensi ASN dalam perkembangan
dan persaingan SDM Indonesia, meningkatkan prestasi kerja ASN berbasis
kompetensi, meningkatkan kerjasama dan koordinasi ASN dalam pelayanan
publik dasar, meningkatkan tata kelola keuangan maupun kepegawaian ASN
dalam terwujudnya Goverment dan Governance. Sasaran Bimbingan Teknis
yang ingin dicapai setelah mengikuti bimbingan teknis adalah memahami
dan menerapkan aturan – aturan yang ada terkait Tupoksi ASN di lapangan.
Dengan adanya bimbingan teknis aplikasi e-kohort di puskesmas
sumberbaru diharapkan nantinya para bidan puskesmas sumberbaru dalam
penerapan aplikasi e- kohort menjadi lebih optimal.
Dengan dasar uraian di atas mendorong penulis memutuskan untuk
membuat rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi penerapan

4
aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan pelaporan kebidanan melalui
bimbingan teknis di Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1.2.1 Tujuan
Tujuan penerapan kegiatan aktualisasi oleh peserta pelatihan dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah sebagai berikut.
1. Terlaksananya pertemuan bidan puskesmas sumberbaru
2. Terlaksananya bimbingan teknis penggunaan aplikasi e-kohort
kepada bidan
3. Terlaksananya implementasi penggunaan aplikasi e-kohort
4. Terwujudnya optimalisasi penerapan aplikasi e-kohort dalam
pencatatan dan pelaporan kebidanan
1.2.2 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan aktualisasi ini adalah :
a. Internal
1. Meningkatkan kompetensi PNS yang profesional dan BerAKHLAK.
2. Meningkatkan kemampuan bidan dalam menggunakan aplikasi e-
kohort
3. Memudahkan bidan dalam melaporkan data – data pasien.
b. Eksternal
1. Menjadikan data pasien lebih aman dan dapat diakses kapanpun
2. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik dan aman

1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi


Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani, adapun ruang
lingkup atau batasan rancangan kegiatan aktualisasi ini meliputi:
1. Nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yang meliputi
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif yang biasa dikenal dengan istilah
BerAKHLAK;

5
2. Melakukan optimalisasi penerapan aplikasi e-kohort dalam
pencatatan dan pelaporan kebidanan melalui bimbingan teknis di
Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember
3. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam mengatasi akar
masalah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait
rancangan aktualisasi
b. Melakukan konsultasi dan bekerja sama dengan penanggung
jawab KIA
c. Membuat undangan untuk mengadakan pertemuan bidan di
puskesmas sumberbaru
d. Mengadakan pertemuan bidan puskesmas sumberbaru
e. Melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi e-kohort
f. Melakukan bimbingan teknis penggunaan aplikasi e-kohort
kepada bidan
g. Melakukan implementasi penggunaan aplikasi e-kohort
h. Melakukan evaluasi penggunaan aplikasi e-kohort kebidanan
i. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Lembaga / Unit Kerja

6
Puskesmas Rawat Inap Puskesmas Sumberbaru terletak di Kerja
Puskesmas Rawat Inap Sumberbaru kecamatan Sumberbaru yang
dulunya merupakan perluasan wilayah dari Puskesmas Tanggul, dahulu
merupakan Puskesmas Pembantu (PUSTU). Lebih kurang pada tahun
1962 berdasarkan SK Bupati Jember status PUSTU berubah menjadi
Puskesmas Induk Sumberbaru, dan pada tahun 2009 berdasarkan SK
Bupati Jember dibuka Unit Rawat Inap di Puskesmas Sumberbaru.
Puskesmas Rawat Inap Sumberbaru sebagai salah satu dari 50
Puskesmas di wilayah kabupaten Jember, terdiri dari 6 desa yang
menjadi wilayah kerjanya, Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tiris
kabupaten Probolinggo
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah Desa Rowotengah
Kecamatan Sumberbaru.
 Sebelah Barat : berbatasan dengan wilayah Kecamatan Jatiroto
Kabupaten Lumajang
 Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah Desa
Pringgowirawan Kecamatan Sumberbaru.

Gambar 2.1 Puskesmas Sumberbaru

2.1.1 Profil Puskesmas Sumberbaru

Table 2.1.1 Profil Puskesmas Sumberbaru

7
1. Identitas Puskesmas
1 Nama Puskesmas : Puskesmas Sumberbaru
2 Kode Puskesmas : 3509170201
3 Jenis Puskesmas : Puskesmas Rawat Inap dan PONED
4 Status Akreditasi : Madya
5 Alamat Puskesmas : Jl. PB. Sudirman No 06
Kode Pos : 68156
Desa : Yosorati
Kecamatan : Kec. Sumberbaru
Kabupaten/Kota : Jember
Provinsi : Prov. Jawa Timur
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : 8o07’08.1” Lintang
113o23’36.4’’ Bujur
2. Kontak Puskesmas
7 Nomor Telepon : (0334) 324018
8 Nomor Fax :
9 Email : Sumberbaru.pkm@gmail.com
10 Website : http://
3. Data Periodik
11 Waktu Penyelenggaraan : Pagi/6 hari
 Senin – Kamis : 07.00 – 12.00
12 Jam Buka Pelayanan :  Jumat : 07.00-10.00
 Sabtu : 07.00-11.30
13 Sumber Listrik : PLN
14 Daya Listrik (watt) : 6.600
15 Akses Internet : Indihome
4. Kegiatan Puskesmas
Kesehatan Lingkungan
16 Sumber air : PDAM
17 Kecukupan air bersih : Cukup sepanjang waktu
Sarana Pembuangan
18 : IPAL
Limbah Cair
Puskesmas menyediakan
jamban yang dilengkapi
dengan fasilitas
19 : Ya
pendukung untuk
digunakan oleh pasien
berkebutuhan khusus
20 Tipe jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
Jumlah tempat cuci
21 : 11
tangan
Jumlah tempat cuci
22 : -
tangan rusak
23 Apakah sabun dan air : Ya

8
mengalir pada tempat cuci
tangan
Puskesmas memiiki
24 saluran pembuangan air : Ada saluran pembuangan air limbah ke IPAL
limbah

Pembuangan Limbah Dikumpulkan di rumah limbah puskesmas


25 :
Padat setelah itu diambil pihak ketiga

KESEHATAN IBU DAN ANAK


26 AKI (angka kematian ibu) : 3 di tahun 2021
AKB (angka kematian
27 : 9 di tahun 2021
bayi)
28 Jumlah Dukun Bayi : 38 dukun bayi

29 Jumlah persalinan dukun : 45 di tahun 2021


PROMOSI KESEHATAN
30 Jumlah Posyandu : 72 posyandu
31 Jumlah Pondok Pesantren : 9 pondok pesantren
32 Jumlah poskestren : 1 poskestren
33 Jumlah Pustu : 3 pustu
34 Jumlah Ponkesdes : 3 ponkesdes
35 Jumlah posyandu lansia : 8 posyandu lansia
36 Jumlah posbindu : 6 posbindu
37 Jumlah pos ukk : 1 pos UKK
38 SBH : -
GIZI
39 Balita gizi buruk : -
Balita ditimbang yang naik
40 : 1403
berat badannya
41 Balita stunting : 57 balita
Bayi usia 6 (enam) bulan
42 : 545 bayi
mendapat ASI Eksklusif
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
43 Kasus Kusta Baru : 23 kasus
44 HIV : 65 kasus
45 Keluarga merokok : 17.178 keluarga

2.1.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas


Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas

No Nama Sarana dan Prasarana

1 Ruang Administrasi

9
2 Ruang Kantor
3 Ruang Kepala Puskesmas
4 Ruang Rapat
5 Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
6 Ruang Pemeriksaan Umum
7 Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
8 Ruang Kesehatan Ibu dan KB
9 Ruang Kesehatan Anak dan Imunisasi
10 Ruang Pemeriksaan Khusus
11 Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
12 Ruang Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
13 Ruang Farmasi
14 Ruang Persalinan
15 Ruang Rawat Pasca Persalinan
16 Ruang Rawat Inap
17 Kamar Mandi
18 Ruang Laboratorium
19 Rumah Dinas
20 Ruang Tunggu
21 Ruang ASI
22 Ruang Cuci Linen
23 Ruang Sterilisasi
24 Ruang Penyelenggaraan Makanan
25 Ruang Jaga Petugas
26 Gudang Umum
27 Parkir
28 Musholla
29 Ruang Dokumen Kontrol

2.1.3 Wilayah Administrasi


Kecamatan Sumberbaru dibagi menjadi 6 desa, dimana 6 desa tersebut
memiliki 20 dusun dengan jumlah RW sebesar 64 RW dan 162 RT.

10
- Jumlah Desa : 6 Desa
- Jumlah dusun : 20 Dusun
- Jumlah RW : 95 RW
- Jumlah RT : 308 RT
Gambar 2.3 Jumlah Penduduk

70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
(2,500) (2,000) (1,500) (1,000) (500) 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500

laki - laki perempuan

2.1.4 Jumlah Tenaga Kesehatan


Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Kesehatan
NON Magang
NO URAIAN PNS JUMLAH
PNS

Dokter Umum 2 0 0 2
1.
Dokter Gigi 2 0 0 2
2.
Perawat 2 3 4 9
3.
Asisten Perawat 0 0 3 3
4.
Perawat Gigi 0 0 0 0
5.
Bidan 7 0 7 14
6.
Asisten Bidan 0 0 1 1
7.

11
NON Magang
NO URAIAN PNS JUMLAH
PNS

Apoteker 0 0 0 0
8.
Asisten Apoteker 1 0 1 2
9.
Gizi 0 1 0 1
10.
Sanitarian 1 0 0 1
11.
Analis Kesehatan 1 0 0 1
12.
Rekam Medik 0 0 0 0
13.
Adminitratif 1 0 3 4
14.
Lainnya 0 0 3 3
15.
JUMLAH 11 7 21 39

12
2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sumberbaru

Sistem informasi
puskesmas

Koordinator UKM Essensial

1. Pely. Promosi Kesehatan


: Estik Ikka I.P, S.KM
2. Pely. Kesehatan
LIngkungan : Mindarto
3. Pely. Kesehatan
Keluarga (UKM) :
4. Pely. Gizi (UKM):
5. Pelayanan Pencegahan
dan Pengandalian
Penyakit:

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Sumberbaru

13
2.3 Visi dan Misi Puskesmas Sumberbaru
2.3.1 Visi
Sudah Waktunya Membenahi Jember (Wes Wayahe Mbenahi Jember) Dengan
Berprinsip Pada Sinergi, Kolaborasi, Dan Akselerasi Dalam Membangun
Jember
2.3.2 Misi
a. Meningkatkan sumberdaya kesehatan yang kompeten.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.
c. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan berwawasan
kesehatan.
d. Meningkatkan kerjasama yang harmonis dengan lintas sektor terkait.
2.3.3 Tata Nilai UPT Puskesmas Sumberbaru
CINTA ( Cepat, Inovatif, Nyaman, Tanggung Jawab, Aman)
2.3.4. Tujuan UPT Puskesmas Sumberbaru
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional yaitu tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

2.4 Tugas Pokok dan Fungsi


Bidan berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang kebidanan
pada Fasyankes di lingkungan Instansi Pemerintah, atau Instansi Pemerintah
yang tugas dan fungsinya terkait dengan pelayanan kebidanan. Tugas Pokok
Jabatan Fungsional Bidan yaitu melakukan kegiatan kebidanan yang meliputi
persiapan, pelaksanaan, dan pengelolaan pelayanan kebidanan.
Tugas Pokok Jabatan Fungsional bidan menurut Permenegpan RB nomor 36
tahun 2019, Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Bidan yang dapat dinilai
angka kreditnya, yaitu pelayanan kebidanan, meliputi:
1. Pelayanan Kesehatan Ibu;
2. Pelayanan Kesehatan Anak;
3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana;
4. Pelayanan Kebidanan Komunitas;
5. Mengelola Pelayanan Kebidanan;
6. Melaksanakan Program Pemerintah; dan
7. Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan.

14
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia (Permenegpan RB) No. 36 tahun 2019
menjelaskan bahwa Jabatan fungsional bidan adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan asuhan kebidanan yaitu rangkaian kegiatan
kebidanan didasarkan pada proses pengambilan keputusan dan tindakan yng
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan serta peraturan perundang-undangan yang
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.

2.5 Uraian Tugas Jabatan Peserta


Jabatan Peserta :
Ahli Pertama Kebidanan
Uraian Tugas Sebagai Ahli Pertama :
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
4. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
5. Memberikan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
6. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
7. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
8. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
9. Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
10. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis;
11. Melakukan persiapan pre operasi obstetric ginekologi;
12. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
ibu dan anak pada individu atau keluarga sesuai dengan kebutuhan;
13. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
14. Melakukan asuhan neonatal esensial;
15. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam paska
kelahiran (KN1);
16. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari ke 7 paska
kelahiran (KN2) ;

15
17. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari ke 28 paska
kelahiran (KN3);
18. Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi;
19. Memfasilitasi konseling pra nikah;
20. Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB);
21. Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada keluarga dan
masyarakat;
22. Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia;
23. Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa;
24. Melaksanakan tugas jaga shift malam;
25. Melakukan asuhan kebidanan di kamar bedah;
26. Mengidentifikasi kebutuhan melakukan analisis dan merencanakan
kegiatan UKM terkait pelayanan kebidanan di Puskesmas;
27. Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi;
28. Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di tingkat
Puskesmas; dan
29. Melakukan skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis, hepatitis B dari ibu
ke anak (PPIA) di Puskesmas atau Rumah Sakit;

16
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu


Berdasarkan pengamatan selama 2 minggu, terdapat beberapa isu yang
menyebabkan pelayanan KIA belum berjalan optimal. Adapun beberapa isu yang
teridentifikasi di lingkungan kerja UPT Puskesmas Sumberbaru adalah sebagai
berikut.
1. Belum Optimalnya Cakupan K4 pada Ibu Hamil
Pelayanan cakupan K4 merupakan cakupan pelayanan antenatal secara
lengkap dengan memenuhi standar pelayanan. Jika pelayanan cakupan K4 tidak
terpenuhi sesuai standar dapat menyebabkan bahaya bagi ibu hamil dan
bayinya. Kondisi saat ini di Puskesmas Sumberbaru masih banyak ibu hamil
yang tidak melalukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
2. Kurangnya Kepatuhan Ibu hamil Konsumsi Fe
Tablet zat besi (Fe) penting untuk ibu hamil karena memiliki beberapa fungsi
berikut ini: Menambah asupan nutrisi pada janin. Mencegah anemia defisiensi
zat besi. Mencegah pendarahan saat masa persalinan. . Kondisi saat ini di
Puskesmas Sumberbaru masih banyak ibu hamil yang enggan/jarang
mengonsumsi tablet tambah darah sehingga ibu hamil dengan anemia masih
banyak di Puskesmas Sumberbaru.
3. Kurangnya Pengetahuan Ibu hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi
Bumil risti adalah ibu hamil yang mengalami risiko atau bahaya yang lebih besar
pada waktu kehamilan maupun persalinan, bila dibandingkan dengan ibu
hamil yang normal. Kondisi saat ini masih banyak yang merasa dirinya tidak
berada dalam resiko tinggi karena tidak tau tentang kehamilan resiko tinggi
sehingga apabila terjadi masalah tidak segera ditangani
4. Belum optimalnya persalinan dengan tenaga kesahatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan non-medis seringkali dilakukan
oleh seseorang yang disebut sebagai dukun beranak, dukun bersalin. Masih
banyaknya dukun bayi dan kepercayaan masyarakat terhadap dukun bayi masih
ada di wilayah Puskesmas Sumberbaru. Akibat pertolongan persalinan yang
tidak adekuat misalnya pertolongan persalinan oleh dukun dapat mengakibatkan
17
terjadinya perdarahan karena pertolongan yang salah, kematian janin dalam
rahim, partus lama, ruptur uteri, infeksi berat dan janin mengalami asfiksia,
infeksi dan trauma persalinan
5. Belum optimalnya penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan
pelaporan kebidanan
Aplikasi e-Kohort KIA adalah sebuah sistem pemantauan terintegrasi bagi ibu,
bayi, dan balita yang mencakup implementasi pencatatan-el, pemantauan-el,
dan pelaporan-el pelayanan KIA berbasis teknologi informasi. Kondisi saat ini
masih menggunakan kohort manual.

3.2 Identifikasi Isu dan Penetapan Isu Utama


3.2.1 Identifikasi Isu
Laporan rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu yang ditemukan di instansi tempat bekerja, yaitu Wilayah Puskesmas
Sumberbaru. Adapun isu yang teridentifikasi adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2.1 Identifikasi Isu
No Kondisi yang
Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
. Diharapkan
1. Belum Optimalnya masih banyak ibu Optimalnya
Cakupan K4 pada hamil yang tidak Cakupan K4
Ibu Hamil melalukan pada Ibu Hamil
pemeriksaan
kehamilan secara rutin
2. Kurangnya masih banyak ibu Kepatuhan ibu
Kepatuhan Ibu hamil yang hamil konsumsi
hamil Konsumsi enggan/jarang Fe
Fe mengonsumsi tablet
tambah darah
sehingga ibu hamil
dengan anemia masih
banyak
3. Kurangnya banyak yang merasa Meningkatnya
Pengetahuan Ibu dirinya tidak berada pengetahuan

18
No Kondisi yang
Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
. Diharapkan
hamil tentang dalam resiko tinggi ibu hamil
Kehamilan Resiko karena tidak tau tentang resiko
Tinggi tentang kehamilan tinggi
resiko tinggi sehingga
apabila terjadi masalah
tidak segera ditangani
4. Belum optimalnya Masih ada persalinan Optimalnya
persalinan dengan dengan dukun persalinan
tenaga kesehatan dengan tenaga
kesehatan
5. Belum optimalnya Masih menggunakan optimalnya
penerapan kohort manual penerapan
aplikasi e-kohort aplikasi e-kohort
dalam pencatatan dalam
dan pelaporan pencatatan dan
kebidanan pelaporan
kebidanan

Dari beberapa isu di atas, langkah selanjutnya adalah menyeleksi


kualitas isu yang akan dicari solusinya. Selanjutnya menganalisis isu
tersebut menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P
(Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan.
Nilai AKPL ini didapat dari hasil pengamatan dan pengalaman selama
menjadi Bidan.

Tabel 3.2.1.2 Seleksi Menentukan Kualitas Isu Menggunakan Metode AKPL

No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat


1. Belum Optimalnya 4 4 3 4 15 III
Cakupan K4 pada Ibu
Hamil
2. Kurangnya Kepatuhan 3 2 3 3 11 V

19
No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat
Ibu hamil Konsumsi Fe
3. Kurangnya 3 3 4 3 13 IV
Pengetahuan Ibu hamil
tentang Kehamilan
Resiko Tinggi
4 Belum optimalnya 5 4 4 4 17 II
persalinan dengan
tenaga kesehatan
5. Belum optimalnya 5 4 4 5 18 I
penerapan aplikasi e-
kohort dalam
pencatatan dan
pelaporan kebidanan

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


Aktual:
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks

20
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL,
kemudian menarik tiga isu yang mendapat peringkat I, II dan III yang
dipertimbangkan kembali untuk dijadikan isu prioritas atau isu utama.
Kemudian tiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik
U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).

Tabel 3.2.1.3 Seleksi Menentukan Isu Prioritas Menggunakan Metode USG


No. Isu U S G Jumlah Peringkat
1. Belum optimalnya 5 4 5 14 I
penerapan aplikasi e-
kohort dalam
pencatatan dan
pelaporan kebidanan
2. Belum optimalnya 4 5 4 13 II
persalianan dengan
tenaga kesehatan
3. Belum Optimalnya 4 3 4 11 III
Cakupan K4 pada Ibu
Hamil

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:


 Urgency (seberapa mendesak isu tersebut perlu di bahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut)
1 : tidak penting
2 : kurang penting
21
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting
 Seriousness (seberapa serius isu tersebut perlu di bahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut)
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : akibat yang ditimbulkan serius
5 : akibat yang ditimbulkan sangat serius
 Growth (Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk jika dibiarkan)
1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4 : berkembang
5 : sangat berkembang
Berdasarkan hasil uji isu dengan pendekatan teknik USG, maka
kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu:

“Belum optimalnya penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan


pelaporan kebidanan”.
3.2.2 Penetapan Isu Utama

Berdasarkan list masalah yang diuji dengan menggunakan pendekatan


teknik AKPL dan USG, maka dapat diperoleh masalah prioritas atau masalah
utama yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu “Belum optimalnya
penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan pelaporan kebidanan”.

22
3.3 Penetapan Penyebab Isu dan Dampak
3.3.1 Penetapan Penyebab Isu Menggunakan Analisis Fish Bone

Untuk menentukan penyebab dari masalah Belum optimalnya penerapan e-


kohort dalam pencatatan dan pelaporan kebidanan Wilayah Puskesmas
Sumberbaru, menggunakan analisis Fish bone sebagai berikut :

SDM METODE Sosialisasi


Kurangnya aplikasi e-
Kurangnya kohort hanya
sosialisasi sekali di
pengetahuan
petugas aplikasi e- organisasi
kohort (kondisi
  pandemi)
 

Petugas
terbiasa
Aplikasi
menggunakan
kohort manual e-kohort
masih
 
baru Belum optimalnya
LINGKUNGAN MATERIAL   penerapan e-kohort dalam
pencatatan dan pelaporan
kebidanan

Gambar 3.3.1 Fishbone Diagram

Dari diagram tulang ikan ( Fish bone ) dapat diketahui bahwa penyebab
terjadinya isu/masalah adalah :
1. Petugas terbiasa menggunakan kohort manual
2. Kurangnya pengetahuan petugas
3. Kurangnya sosialisasi e-kohort
4. Sosialisasi e-kohort hanya sekali di organisasi (Kondisi Pandemi)
5. Apk e-kohort masih baru
3.3.2 Penetapan Akar Penyebab Isu Menggunakan Analisis 5 W Sakichi
Toyoda

Untuk menentukan akar penyebab dari masalah yang teridentifikasi, yaitu


“Belum optimalnya penerapan e-kohort dalam pencatatan dan pelaporan
kebidanan”. dilakukan analisis menggunakan teknik 5 W dari Sakichi
Toyoda sebagai berikut :
23
1. Mengapa penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan
pelaporan kebidanan belum optimal ?
Karena petugas terbiasa menggunakan kohort manual saja
2. Mengapa petugas terbiasa menggunakan kohort manual saja?
Karena kurangnya pengetahuan petugas
3. Mengapa pengetahuan petugas masih kurang ?
Karena kurangnya sosialisasi apliaksi e-kohort
4. Mengapa sosialisasi apliaksi e-kohort masih Kurang ?
Karena sosialisasi aplikasi e-kohort hanya sekali di organisasi bidan
(kondisi pandemi)
5. Mengapa sosialisasi aplikasi e-kohort hanya sekali ?
Karena aplikasi e-kohort masih baru
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan teknik 5 W
dari Sakichi Toyoda, dapat ditarik kesimpulan bahwa akar penyebab dari
masalah “Belum optimalnya penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan
dan pelaporan kebidanan” adalah aplikasi e-kohort masih baru

3.3.3 Dampak Jika Isu tidak ditangani.

Jika isu/masalah tersebut tidak ditangani maka akan berdampak


pada hal-hal berikut ini.
1. Data pasien tidak tersimpan secara digital
2. Tidak mempunyai arsip data pasien
3. tidak dapat diakses sewaktu – waktu.

3.4 Alternatif Solusi Memecahkan Masalah


Untuk menentukan alternatif solusi dalam memecahkan masalah
menggunakan teknik tapisan Mc Namara.

Tabel 1.4 Alternatif Solusi Masalah


No Alternatif Efektifitas Efisiensi Kemudahan Total Ket
Solusi (Ketepatan) (Biaya)
1. Mengadakan 5 4 5 14 I
bimbingan
teknis aplikasi
24
e-kohort
2. Membuat audio 4 4 4 12 II
visual langkah
– langkah
penggunaan e-
kohort
3. Membuat buku 4 3 3 10 III
panduan
langkah –
langkah
penggunaan e-
kohort

Cara memberikan nilai dengan skala penskoran 1 – 5 sesuai skala Likert.


Efektivitas / Efisiensi /Kemudahan :
1. Tidak Efektif / Tidak Efisien / Tidak Mudah
2. Kurang Efektif /Kurang Efisien / Kurang Mudah
3. Cukup Efektif /Cukup Efisien / Cukup Mudah
4. Efektif / Efisien / Mudah
5. Sangat Efektif / Sangat Efisien / Sangat Mudah
Alternatif solusi yang terpilih yaitu Mengadakan Bimbingan teknis aplikasi
e- kohort (mendapatkan skor tertinggi).

3.5 Rekomendasi Solusi


Tabel 1.5 Rekomendasi Solusi

Rekomend
Penyebab Akar Alternatif asi Solusi
No Masalah
Masalah Penyebab Solusi (Solusi yang
dipilih)
1. Belum 1. Petugas Aplikasi e- 1. Mengadaka Mengadakan
optimalnya terbiasa kohort n Bimbingan Bimbingan
penerapan mengguna masih baru Teknis Teknis
aplikasi e- kan kohort Aplikasi e- Aplikasi e-
kohort manual kohort kohort

25
dalam 2. Kurangnya 2. Membuat
pencatatan pengetahu audio visual
dan an petugas langkah –
pelaporan 3. Kurangnya langkah
kebidanan sosialisasi penggunaan
e-kohort e-kohort
4. Sosialisasi 3. Membuat
e-kohort buku
hanya panduan
sekali di langkah –
organisasi langkah
(kondisi penggunaan
pandemi) e-kohort
5. Aplikasi e-
kohort
masih
baru

Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan sebuah


gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan “optimalisasi
penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan pelaporan kebidanan
melalui bimbingan teknis di Puskesmas Sumberbaru”.
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian
kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja.
Rangkaian kegiatan rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait rancangan
aktualisasi
2. Melakukan konsultasi dan bekerja sama dengan penanggung jawab KIA
3. Membuat undangan untuk mengadakan pertemuan bidan di puskesmas
sumberbaru
4. Mengadakan pertemuan bidan puskesmas sumberbaru
5. Melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi e-kohort
6. Melakukan bimbingan teknis penggunaan aplikasi e-kohort kepada bidan
7. Melakukan implementasi penggunaan aplikasi e-kohort
26
8. Melakukan evaluasi penggunaan aplikasi e-kohort kebidanan
9. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

27
3.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Sumberbaru
Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Cakupan K4 pada Ibu Hamil
2. Kurangnya Kepatuhan Ibu hamil Konsumsi Fe
3. Kurangnya Pengetahuan Ibu hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi
4. Belum optimalnya persalinan dengan tenaga kesahatan
5. Belum optimalnya penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan
pelaporan kebidanan

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya penerapan aplikasi e-kohort dalam pencatatan dan
pelaporan kebidanan

Gagasan Pemecahan Isu : Bimbingan Teknis aplikasi e-kohort


Tabel 3.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Tujuan/Sasaran
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan konsultasi 1. Menghubungi dan Saran dan Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan
dengan Mentor dan menanyakan kesediaan persetujuan (menghadap mentor berkontribusi terhadap ini
Coach terkait mentor dan coach rancangan dengan mengucap salam tujuan Puskesmas memperku
28
rancangan aktualisasi untuk melakukan aktualisasi dari terlebih dahulu) Sumberbaru yakni at nilai
pembimbingan mentor dan Akuntabel Mendukung Puskesmas
2. Melakukan konsultasi coach. (memaparkan isu yang tercapainya tujuan Sumberbar
dengan mentor dan akan di bahas untuk pembangunan u yaitu
coach terkait dengan kegiatan aktualisasi nasional yaitu Cepat
rancangan aktualisasi dengan lengkap, jelas, tercapainya derajat Inofatif
yang akan dibuat teliti) kesehatan masyarakat Nyaman
3. Menganalisis hasil Kolaboratif yang setinggi-tingginya Tanggungjawab
konsultasi dengan (konsultasi mengenai Aman
mentor dan coach kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan).
2 Melakukan konsultasi 1. Menghubungi dan Saran dan Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan
dan bekerja sama menanyakan kesediaan persetujuan (menghadap mentor berkontribusi terhadap ini
dengan penanggung penanggungjawab KIA rancangan dengan mengucap salam tujuan Puskesmas memperku
jawab KIA untuk melakukan aktualisasi dari terlebih dahulu) Sumberbaru yakni at nilai
pembimbingan penanggungja Akuntabel Mendukung Puskesmas
2. Melakukan konsultasi wab KIA (memaparkan isu yang tercapainya tujuan Sumberbar
dengan akan di bahas untuk pembangunan u yaitu
penanggungjawab KIA kegiatan aktualisasi nasional yaitu Cepat
terkait dengan dengan lengkap, jelas, tercapainya derajat Inofatif
rancangan aktualisasi teliti) kesehatan masyarakat Nyaman
yang akan dibuat
29
3. Menganalisis hasil Kolaboratif yang setinggi-tingginya Tanggungjawab
konsultasi dengan (konsultasi mengenai Aman
penanggungjawab KIA kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan).
3 Membuat undangan 1. Menentukan Tanggal Bidan Adaptif Kegiatan ini Kegiatan
untuk mengadakan Dilaksanakannya mengetahui (Menentukan tanggal dan berkontribusi terhadap ini
pertemuan bidan di kegiatan pertemuan waktu data nama dan jumlah tujuan Puskesmas memperku
puskesmas bidan diadakannya bidan sebelum di Sumberbaru yakni at nilai
sumberbaru 2. Mengumpulkan data – pertemuan adakannya pertemuan) Mendukung Puskesmas
data nama dan jumlah Berorientasi Pelayanan tercapainya tujuan Sumberbar
bidan di puskesmas (membagikan undangan pembangunan u yaitu
sumberbaru kepada bidan dengan nasional yaitu Cepat
3. Membuat undangan hormat, sopan dan tercapainya derajat Inofatif
untuk mengadakan santun) kesehatan masyarakat Nyaman
pertemuan Harmonis yang setinggi-tingginya Tanggungjawab
4. Membagikan undangan (dengan membuat dan Aman
kepada bidan membagikan undangan
puskesmas sumberbaru bidan dapat menegtahui
di adakannya pertemuan
dan dapat datang saat
pertemuan)
4 Mengadakan 1. Berkordinasi dengan Terlaksananya Kolaboratif Kegiatan ini Kegiatan
30
pertemuan bidan bidan penanggung pertemuan berkontribusi terhadap ini
puskesmas jawab (bikor) di bidan di (meminta saran dan tujuan Puskesmas memperku
sumberbaru puskesmas sumberbaru puskesmas arahan kepada bidan Sumberbaru yakni at nilai
2. Menyiapkan tempat dan sumberbaru penanggung jawab agar Mendukung Puskesmas
peralatan untuk pertemuan bidan dapat tercapainya tujuan Sumberbar
pertemuan dan berjalan dengan baik) pembangunan u yaitu
bimbingan teknis Akuntabel nasional yaitu Cepat
(Menggunakan tempat tercapainya derajat Inofatif
dan peralatan untuk kesehatan masyarakat Nyaman
pertemuan dengan yang setinggi-tingginya Tanggungjawab
bertanggungjawab dan Aman
efisien)

5 Melakukan sosialisasi 1. Menjelaskan pengertian Terlaksananya Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan
penggunaan aplikasi aplikasi e-kohort sosialisasi (menjelaskan pengertian berkontribusi terhadap ini
e-kohort 2. Menjelaskan kegunaan aplikasi e- dan kegunaan e-kohort misi Puskesmas memperku
aplikasi e-kohort kohort dengan jelas dan efektif) Sumberbaru yakni at nilai
Kompeten Meningkatkan Puskesmas
(meningkatkan sumberdaya Sumberbar
kompetensi diri dengan kesehatan yang u yaitu
belajar bersama) kompeten tujuan Cepat
Puskesmas
31
Smart ASN Sumberbaru yakni Inofatif
(Belajar menggunakan Mendukung Nyaman
Aplikasi E-Kohort tercapainya tujuan Tanggungjawab
Kebidanan) pembangunan Aman
nasional yaitu
tercapainya derajat
kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya
6 Melakukan bimbingan 1. Melakukan bimbingan Terlaksananya Kompeten Kegiatan ini Kegiatan
teknis penggunaan teknis aplikasi e- Bimbingan (menjelaskan Langkah – berkontribusi terhadap ini
aplikasi e-kohort kohort dengan teknis aplikasi langkah menggunakan tujuan Puskesmas memperku
kepada bidan menampilkan di layar e-kohort aplikasi e-kohort dengan Sumberbaru yakni at nilai
monitor efektif dan efisien) Mendukung Puskesmas
2. Menjelaskan setiap Adaptif tercapainya tujuan Sumberbar
langkah – langkah (menyiapkan sumber pembangunan u yaitu
penggunaan aplikasi belajar dan materi nasional yaitu Cepat
e-kohort pembelajaran dengan tercapainya derajat Inofatif
kreatif). kesehatan masyarakat Nyaman
Smart ASN yang setinggi-tingginya Tanggungjawab
(Melakukan bimbingan Aman
penggunaan Aplikasi E-
Kohort Kebidanan)
32
7 Melakukan 1. Mengajak bidan untuk Terlaksananya Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan
implementasi praktek secara implementasi (mengajak bidan praktek berkontribusi terhadap ini
penggunaan aplikasi langsung bersama penggunaan langsung dengan ramah tujuan Puskesmas memperku
e-kohort dengan bimbingan aplikasi e- dan santun) Sumberbaru yakni at nilai
teknis kohort Akuntabel Mendukung Puskesmas
2. Membantu apabila (mengamati keaktifan tercapainya tujuan Sumberbar
bidan mengalami bidan dalam pembangunan u yaitu
kesulitan dalam menggunakan aplikasi e- nasional yaitu Cepat
menggunakan aplikasi kohort dengan cermat) tercapainya derajat Inofatif
e-kohort Smart ASN kesehatan masyarakat Nyaman
(Menerapkan yang setinggi-tingginya Tanggungjawab
penggunaan Aplikasi E- Aman
Kohort Kebidanan)
8 Melakukan evaluasi 1. Memberikan penilaian Bidan dapat Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan
penggunaan aplikasi berupa catatan hasil menggunakan (mengevaluasi hasil berkontribusi terhadap ini
e-kohort kebidanan bidan yang dapat aplikasi e- bimbingan teknis dengan tujuan Puskesmas memperku
menggunakan aplikasi kohort secara teliti dan tanggung jawab; Sumberbaru yakni at nilai
e-kohort secara mandiri mandiri menyimpulkan hasil Mendukung Puskesmas
2. Menyimpulkan secara bimbingan teknis secara tercapainya tujuan Sumberbar
keseluruhan hasil jujur) pembangunan u yaitu
bimbingan teknis nasional yaitu
33
3. Melakukan konsultasi tercapainya derajat Cepat
kepada mentor dan kesehatan masyarakat Inofatif
coach tentang evaluasi yang setinggi-tingginya Nyaman
kegiatan yang telah Tanggungjawab
dilaksanakan. Aman

9 Menyusun laporan 1. Mengumpulkan data Laporan Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan


kegiatan aktualisasi. dan bukti pendukung kegiatan (mengumpulkan data dan berkontribusi terhadap ini
2. Menyusun laporan aktualisasi bukti pendukung laporan tujuan Puskesmas memperku
aktualisasi dengan penuh tanggung Sumberbaru yakni at nilai
3. Mengkonsultasikan dan jawab) Mendukung Puskesmas
meminta persetujuan Harmonis tercapainya tujuan Sumberbar
draft laporan aktualisasi (melakukan konsultasi pembangunan u yaitu
kepada mentor dan dengan mentor mengenai nasional yaitu Cepat
coach hasil aktualisasi dengan tercapainya derajat Inofatif
4. mencetak laporan hormat, sopan, santun) kesehatan masyarakat Nyaman
kegiatan. Kompeten yang setinggi-tingginya Tanggungjawab
(menyusun dan mencetak Aman
laporan secara efektif
dan efisien)

34
3.7 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.7 Jadwal Rencana Aktualisasi yang akan di lakukan
Di Puskesmas Sumberbaru
April Mei Juni
No Kegiatan 2022 2022 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan konsultasi dengan
Mentor dan Coach
2 Melakukan konsultasi dan
bekerja sama dengan
penanggung jawab KIA
3 Membuat undangan untuk
mengadakan pertemuan bidan di
puskesmas sumberbaru
4 Mengadakan pertemuan bidan
puskesmas sumberbaru
5 Melakukan sosialisasi
penggunaan aplikasi e-kohort
6 Melakukan bimbingan teknis
penggunaan aplikasi e-kohort
kepada bidan
7 Melakukan implementasi
penggunaan aplikasi e-kohort
8 Melakukan evaluasi penggunaan
aplikasi e-kohort kebidanan
9 Menyusun laporan kegiatan
aktualisasi

34

Anda mungkin juga menyukai