OLEH:
Nama : JUMIRNA
NIP : 19930806 201903 2 012
NDH : 16
Rancangan aktualisasi ini telah disetujui oleh pembimbing dan mentor serta siap untuk
diseminarkan
Telah diperiksa dan disetujui pada Hari Kamis, Tanggal 15 Agustus 2019
JUMIRNA
Menyetujui
COACH MENTOR
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL ACEH
OLEH:
JUMIRNA
NIP. 19930806 201903 2 012
Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan 5
COACH MENTOR
PENGUJI
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah ‘Azza wa Jalla atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil dengan judul “ Optimalisasi
Mekanisme Penyusunan Bahan Informasi Kegiatan Dinas pada Web Resmi Dinas ESDM
Aceh”. Penulisan Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk melakukan
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh.
Penulis menyadari dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini Kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak Triyana, M. Ag, Selaku Coach yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan arahan dan petunjuk dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil
Bapak Ikhlas, ST, M. Sc, selaku mentor yang telah bersedia membantu dan
mendampingi
Segenap Bapak/Ibu Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar
Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Golongan III Gelombang 2 Tahun
2019, terutama pada angkatan V atas kerjasamanya melalui kegiatan latsar ini.
Semoga dengan terselesainya rancangan aktualisasi ini, penulis dapat
mengaktualisasi seluruh nilai-nilai dasasr PNS yang terkandung pada Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi ditempat tugas serta
dilingkungan masyarakat. Penulis menyadari bahwa didalam penulisan rancangan ini
masih terdapat banyak kekurangan serta jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Akhirnya penulis berharap semoga dengan selesainya rancangan ini dapat
menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi penulis pribadi serta seluruh pambaca.
Banda Aceh, 15
Agustus 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
5
yang professional maka Negara melakukan pembinaan melalui berbagai bentuk
pendidikan dan pelatihan. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan Pelatihan
Dasar (Latsar) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebelum diangkat menjadi
seorang PNS.
Sesuai Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklatsar yang
terintegrasi untuk membangun kompetensi peserta CPNS Sesuai Perka LAN No. 12 /2018
Tentang Pelatihan Dasar CPNS yaitu:
a. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
c. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; serta
d. Penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Kompetensi yang dibangun juga tercipta dari adanya Pelatihan inovatif dan
terintegrasi yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan
dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan,
menerapkan, mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi)
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang professional. Diklatsar
tersebut diberikan guna menanamkan nilai-nilai dasar ASN yakni Akuntabel, Nasionalis,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Sebagai bukti dari implementasi ANEKA tersebut maka para peserta
Diklatsar diwajibkan membuat aktualisasi kegiatan yang sesuai dengan tugas dan
fungsi pada instansi penempatannya. Hal ini dimulai dari rancangan seminar
aktualisasi dimana dalam rancangan aktualisasi tersebut para ASN wajib
melakukan berbagai kegiatan yg mampu mencerminkan nilai nilai yang dikandung
dalam mata diklatsar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan
anti korupsi.
6
Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh adalah perangkat daerah sebagai unsur pelaksana
Pemerintah Aceh di bidang geologi dan air tanah, mineral dan batubara, energi,
ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekda.
1.3 Struktur Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh
Berdasarkan Pergub No 128 Tahun 2016 Pasal 3, Susunan Organisasi Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Aceh, terdiri dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat
c. Bidang Geologi dan Air Tanah
d. Bidang Mineral dan Batubara
e. Bidang Energi dan Ketenagalistrikan
f. Bidang Minyak dan Gas Bumi
g. UPTD
h. Cabang Dinas; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional
7
ambar struktur organisasi dinas ESDM Aceh
1.4 Visi dan Misi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh
a. Visi :
Terwujudnya Pengelolaan dan Pemanfaatan Energi dan Sumber Daya Mineral Yang
Berpihak Kepada Masyarakat, Mandiri, Berdaya Saing, Berkelanjutan, dan
Berwawasan Lingkungan.
b. Misi :
1. Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sumber daya mineral, batubara dan
panas bumi yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan secara profesional
8
2. Memfasilitasi meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah energi, minyak dan
gas bumi
3. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya geologi untuk optimalisasi
pengembangan wilayah dan pelayanan publik.
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara
lain adalah:
10
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan
pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintah.
Ada beberapa indikator yang diperlukan dalam menciptakan lingkungan organisasi
yang akuntabel yaitu:
1. Kepemimpinan; 2. Kepercayaan;
3. Transparansi; 4. Keseimbangan;
5. Integritas; 6. Kejelasan; dan
7. Tanggung jawab (responsibilitas); 8. Konsistensi.
9. Keadilan;
b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Wawasan kebangsaan ialah cara pandang
bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan
lingkungannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah
lingkungan nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan kebangsaan itu ialah: wadah
(organisasi), isi, dan tata laku.
wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi
wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita–
cita nasionalnya. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
11
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Nilai-nilai
nasionalisme yang sesuai lima sila dalam Pancasila, yaitu sebagai berikut :
1. KeTuhanan Yang Maha Esa : Reigius, toleran, amanah, terpercaya, percaya diri.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : humanis, tenggang rasa, persamaan derajat,
saling menghormati, tidak diskriminatif.
3. Persatuan Indonesia : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban,
mengutamakan kepentingan publik, gotong royong.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan
perwakilan: musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat,
bijaksana.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Adil, tidak serakah, tolong
menolong, kerja keras, sederhana.
c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut
para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi
pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan
tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Adapun indikator-indikator penilaian pada etika publik adalah sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi negara
2. Setia mempertahankan UUD 1945
3. Profesional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
12
5. Non diskriminatif
6. Menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya
8. Memiliki kemampuan melaksanakan kebijakan dan program
9. Memberikan layanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun
10. Kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan kinerja
13. Kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik dan buruk yang dipersepsikan oleh
individu terhadap nilai suatu produk atau jasa. Dalam penyelengaraan
pemerintah, mutu sering dikaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat, dengan
indikator:
1. Mampu memahami tindakan yang menghargai efektifitas, efisien, inovasi dan
kinerja berorientasi mutu dalam penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan
publik
2. Menunjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang beriontasi mutu
dalam penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
e. Anti Korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa karena salah satu
dampaknya adalah menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas. Dampak korupsi tidak hanya sekedar
menimbulkan kerugian keuangan negara, namun dapat menimbulkan kerusakan
kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka
panjang. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara, (2) suap menyuap, (3)
pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (7) gratifikasi.
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual dapat
menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Terdapat 9 indikator penilaian anti korupsi,
yaitu :
1. Jujur 6. Kerja keras
2. Peduli 7. Sederhana
3. Mandiri 8. Berani
4. Disiplin 9. Adil
5. Tanggung jawab
14
a. Jujur
Berpikir, berperilaku, bertindak dengan amanah, transparan, penuh integritas,
memegang teguh kode etik, dan loyal kepada bangsa dan negara.
b. Profesional
Bekerja dengan semangat, cermat, akuntabel, disiplin, akurat, dan tuntas atas dasar
kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab, komitmen yang tinggi,
membangun sinergi internal dan eksternal, serta mampu melihat perkembangan jauh
ke depan.
c. Melayani
Memberikan layanan prima dengan memahami kebutuhan pemangku kepentingan,
dilakukan dengan sepenuh hati, proaktif, profesional, simpel, efisien, dan tepat waktu
dalam rangka memenuhi kepuasan internal dan publik.
d. Inovatif
Berwawasan terbuka, selalu belajar untuk peningkatan diri, memiliki ide baru yang
bermanfaat, mampu membuat solusi alternatif dalam pekerjaan untuk mempercepat
tercapainya target kinerja.
e. Berarti
Menjadi manusia yang memanusiakan manusia, memberi manfaat bagi diri sendiri,
orang lain, Kementerian ESDM, masyarakat, bangsa dan negara, sehingga menjadi
teladan, tempat bertanya, mampu memimpin, dan memecahkan masalah.
15
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
16
berkembang menjadi data yang viral, dan infografis lebih mudah untuk diingat.
Dengan optimalnya infografis tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat
pembaca/pengunjung web karena lebih terpercaya dan profesional.
2. Kurangnya totalitas pekerja dalam membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada
atasan
Laporan merupakan suatu bentuk penyajian dari suatu fakta mengenai suatu
keadaan ataupun suatu kegiatan. Laporan adalah hal penting di semua kegiatan dari
sebuah perusahaan ataupun lembaga. Laporan sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban seseorang terhadap amanah yang diterima. Dengan adanya
laporan untuk setiap kegiatan yang ditugaskan, maka dapat memberikan informasi
kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya
dicapai, serta Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi seseorang untuk
meningkatkan kinerjanya yang dimana perbaikan ini akan berdampak terhadap
instansi.
Lembaga pemerintahan adalah lembaga yang sangat menuntut
pertanggungjawaban pekerja dalam menyelesaikan tugasnya. Dinas ESDM Aceh
merupakan salah satu lembaga pemerintahan. Sehingga pertanggungjawaban terhadap
pelaksanaan laporan harus dilakukan secara totalitas. Namun, pelaksanaan laporan
terhadap tugas yang diemban pekerja (PNS) pada Dinas ESDM Aceh masih kurang
maksimal. Hal tersebut terlihat dari masih adanya laporan yang telat dikumpulkan dari
jadwal yang telah ditentukan, adanya koreksi terhadap laporan yang sudah
dikumpulkan, dan kurang tanggapnya pekerja dalam merespon jadwal pengumpulan
laporan. Kondisi yang demikian dapat menjadi suatu hambatan bagi pekerja yang
bersangkutan dalam melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dicapai.
18
4. Kurangnya pemahaman Pegawai Negeri Sipil tentang database Dinas ESDM Aceh
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam
komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
(program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Basis data merupakan aspek yang
sangat penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan
data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat
mengorganisasi data, menghidari duplikasi data, menghindari hubungan antar data
yang tidak jelas dan juga update yang rumit.
Dengan database yang akurat, kegiatan untuk mengelola SDM secara tepat baik
dari segi kuantitas maupun kualitas dapat tercapai. Database dasar yang disimpan
biasanya berupa surat lamaran dan daftar riwayat hidup karyawan, evaluasi kinerja,
perubahan status dan jabatan karyawan, tindakan indisipliner karyawan, daftar gaji,
surat perjanjian kerja, NPWP, BPJS ataupun data personalia lainnya. Saat ini karyawan
di Dinas ESDM Aceh masih sangat minim pemahaman tentang data base. Sehingga
setiap adanya perubahan terhadap data pribadinya, karyawan yang bersangkutan harus
melaporkannya kepada pihak yang berwenang. Hal tersebut akan berpotensi
terjadinya keterlambatan dalam mengupdate data. Sehingga sangat penting untuk
setiap karyawan memahami tentang system data basenya masing-masing. Karena jika
terjadinya perubahan atau update informasi karyawan yang bersangkutan, maka
karyawan tersebut bisa langsung memperbaharui databasenya.
Pemilihan isu tentang pelayanan public dan manajemen ASN berdasarkan tugas pokok
penulis khususnya dalam bidang informasi dan publikasi dikarenakan penulis bertugas di sub
bagian program, informasi, dan hubungan masyarakat dengan jabatan penyusun bahan
informasi dan publikasi. Proses penetapan isu dilakukan melalui analisis dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yaitu :
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
2. Seriousness: seberapas serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
3. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
19
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 1 :Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu USG
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai
dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius
serta seberapa besar memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani.
KRITERIA
No ISU ∑ RANK
U S G
1 Belum optimalnya infografis pada web
3 4 4 11 3
resmi Dinas ESDM Aceh
21
Tahapan :
Menyiapkan peralatan penting, seperti laptop/PC, akses internet, dsb
Melakukan pengecekan fungsi peralatan yang tersedia
Mengecek kegiatan dinas yang sedang berjalan, telah berjalan, dan akan berjalan
pada sub bagian umum
Mendatangi bidang-bidang terkait untuk mendapatkan informasi terkait kegiatan
dinas yang sedang dan telah berjalan.
23
Dengan adanya kegiatan menyusun konsep penyusunan informasi dan publikasi akan
mendukung pecapaian visi mandiri dan berdaya saing serta misi Dinas ESDM terkait
pelayanan public.
6. Menyampaikan hasil penelaahan kepada atasan untuk ditindaklanjuti
Dengan adanya kegiatan penyampaian hasil penelaahan kepada atasan untuk
ditindaklanjuti akan mendukung pencapaian visi mandiri dan berdaya saing dan misi
Dinas ESDM terkait pelayanan public.
7. Evaluasi data informasi yang telah diperiksa oleh atasan
Dengan adanya kegiatan evaluasi data dan bahan informasi yang telah diterima dari
atasan akan mendukung pencapaian visi mandiri dan berdaya saing dan misi Dinas
ESDM terkait pelayanan public
24
2.6 Rincian Rancangan
Unit Kerja : Sub bagian program, informasi, dan hubungan masyarakat
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya infografis pada web resmi Dinas ESDM Aceh
2. Kurangnya totalitas pekerja dalam membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan
3. Belum optimalnya mekanisme penyusunan bahan informasi kegiatan dinas di web resmi Dinas ESDM Aceh
4. Kurangnya pemahaman Pegawai Negeri Sipil tentang database Dinas ESDM Aceh
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya mekanisme penyusunan bahan informasi kegiatan dinas di web resmi Dinas ESDM Aceh Gagasan
Pemecahan Isu : Optimalisasi mekanisme penyusunan bahan informasi kegiatan dinas di web resmi Dinas ESDM Aceh
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi-Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mempelajari tugas 1. Menjumpai atasan Mendapatkan Nasionalisme: sila ke-1, Dengan Dengan Mempelajari
dan petunjuk kerja untuk menerima persetujuan dari sila ke-2, sila ke-4, Mempelajari tugas tugas dan petunjuk
yang diberikan tugas dan petunjuk atasan langsung kerjasama dan petunjuk kerja kerja yang diberikan
atasan sesuai kerja yang diberikan atasan sesuai dengan
dengan ketentuan Adanya Tugas dan Etika public : sopan, atasan sesuai ketentuan akan
2. Menerima tugas dan petunjuk kerja santun, cermat dengan ketentuan menguatkan nilai
petunjuk kerja yang akan mendukung organisasi yaitu
diberikan atasan Akuntabilitas: pencapaian visi Profesional dan
Dapat Memahami tanggungjawab, berdaya saing dan berarti
3. Membaca petunjuk rincian tugas dan kejelasan mandiri serta misi
kerja dengan cermat petunjuk kerja yang Dinas ESDM yaitu
diberikan pelayanan publik
4. Mendalami dan
memahami petunjuk
25
kerja yang diberikan
oleh atasan
2 Mempersiapkan 1. Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas ; Dengan Dengan
bahan dan peralatan penting, laptop/PC, akses tanggung jawab, Mempersiapkan Mempersiapkan bahan
peralatan kerja seperti laptop/PC, internet transparansi bahan dan dan peralatan kerja
akses internet, dsb peralatan kerja akan menguatkan nilai
Nasionalisme : sila ke- akan mendukung organisasi
2. Melakukan Peralatan yang 1, sila ke-2, sila ke-4 pecapaian visi Profesional, inovatif,
pengecekan fungsi tersedia dapat berdaya saing dan dan jujur.
peralatan yang difungsikan Etika publik: sopan, mandiri serta misi
tersedia santun, taat aturan, Dinas ESDM yaitu
sinergi, cermat meningkatkan
3. Mengecek kegiatan Adanya informasi pengelolaan dan
dinas yang sedang kegiatan dinas yang Komitmen mutu : nilai tambah
berjalan, telah sedang berjalan, telah efektifitas, efisiensi
berjalan, dan akan berjalan, dan akan
berjalan pada sub berjalan
bagian umum
26
3. Mengucapkan Menumbuhkan rasa Dinas ESDM yaitu
terimakasih kepada saling menghargai pelayanan publik
pihak yang telah
memberikan data
informasi dan
publikasi
5 Menyusun konsep 1. Pendokumentasian Informasi public Akuntabilitas ; Dengan adanya Dengan adanya
penyusunan informasi public tersimpan bertanggungjawab, kegiatan menyusun kegiatan menyusun
informasi dan Adanya daftar kejelasan, konsisten konsep penyusunan konsep penyusunan
publikasi 2. Membuat daftar informasi public yang informasi dan informasi dan publikasi
informasi public dan akan dipublikasi Nasionalisme publikasi akan akan menguatkan nilai
daftar yang Adanya daftar mendahulukan mendukung organisasi yaitu
dikecualikan informasi yang kepentingan publik pecapaian visi professional, berarti,
dikecualikan mandiri dan dan inovatif.
3. Membuat daftar Adanya daftar Etika publik: menjaga berdaya saing
informasi yang wajib informasi yang rahasia, pelayanan serta misi Dinas
disediakan secara dikelompokkan
27
berkala, rutin, berdasarkan tingkat Komitmen mutu : ESDM terkait
berjangka waktu, waktu pempublikasian efisiensi pelayanan publik
dan yang serta
merta
6 Menyampaikan 1. Menelaah kembali Data informasi telah Komitmen mutu : Dengan adanya Dengan adanya
hasil penelaahan informasi yang telah selesai ( data konkrit ) berorientasi mutu kegiatan kegiatan penyampaian
kepada atasan selesai disusun penyampaian hasil hasil penelaahan
untuk ditindaklanjuti Hasil data dan Nasionalisme : sila ke 1 penelaahan kepada kepada atasan untuk
2. Menjumpai atasan informasi diterima oleh atasan untuk ditindaklanjuti akan
untuk menyampaikan atasan ( foto Etika public : sopan, ditindaklanjuti akan menguatkan nilai-nilai
hasil penelaahan peyerahan data santun mendukung organisasi yaitu
informasi) pencapaian visi professional, jujur,
3. Menyerahkan hasil Anti korupsi : jujur, mandiri dan dan berarti.
penelaahan data Persetujuan dari mandiri berdaya saing dan
informasi dan atasan terhadap hasil misi Dinas ESDM
publikasi kepada penelaahan (paraf Akuntabilitas : terkait pelayanan
atasan. atasan) tanggung jawab, publik
integritas.
7 Evaluasi data 1. Mendengarkan Atasan Komitmen mutu : Dengan adanya Dengan adanya
informasi yang arahan atasan menyampaikan berorientasi mutu kegiatan evaluasi kegiatan evaluasi data
telah diperiksa terhadap hasil tugas arahan (rekaman data yang telah yang telah diperiksa
audio) Nasionalisme : sila ke diperiksa oleh oleh atasan akan
2. Pengkoreksian dari Data yang telah 1, sila ke-4 atasan akan menguatkan nilai-nilai
atasan diperiksa (foto data mendukung organisasi yaitu
yang telah diperiksa) Etika public : sopan, pencapaian visi professional, jujur,
3. Penyerahan data Menerima data dan santun mandiri dan dan berarti.
yang telah diperiksa bahan informasi (foto berdaya saing dan
oleh atasan saat penerimaan) Anti korupsi : jujur, misi Dinas ESDM
Hasil data yang telah mandiri terkait pelayanan
4. Memperbaiki diperiksa ( foto data publik
kekurangan dan dan bahan informasi) Akuntabilitas :
menyempurnakan tanggung jawab,
hasil tugas integritas.
28
2.7 Time Schedule
4 1 2 3
1. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan sesuai dengan ketentuan
29
Memeriksa bahan dan data informasi dan publikasi yang diberikan bidang-bidang terkait
Mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan data informasi dan
publikasi
4. Mengklasifikasikan bahan dan data informasi dan publikasi
30
Penyerahan data yang telah diperiksa oleh atasan
31