0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan3 halaman
Pengajuan judul ini membahas optimalisasi pencegahan kesalahan minum obat pasien rawat inap di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dengan mendistribusikan obat secara UDD (Unit Dose Dispensing) dimana pasien akan mendapatkan obat dalam dosis sekali pakai untuk satu hari. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan minum obat dan meningkatkan kepatuhan pasien.
Pengajuan judul ini membahas optimalisasi pencegahan kesalahan minum obat pasien rawat inap di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dengan mendistribusikan obat secara UDD (Unit Dose Dispensing) dimana pasien akan mendapatkan obat dalam dosis sekali pakai untuk satu hari. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan minum obat dan meningkatkan kepatuhan pasien.
Pengajuan judul ini membahas optimalisasi pencegahan kesalahan minum obat pasien rawat inap di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dengan mendistribusikan obat secara UDD (Unit Dose Dispensing) dimana pasien akan mendapatkan obat dalam dosis sekali pakai untuk satu hari. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan minum obat dan meningkatkan kepatuhan pasien.
GOLONGAN III ANGKATAN XCV PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2022 Alur Pikir Komprehensif “OPTIMALISASI PENCEGAHAN KESALAHAN MINUM OBAT PASIEN RAWAT INAP INTERNA RSUD dr.H.SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN DENGAN METODE PENDISTRIBUSIAN OBAT UDD”
PENYEBAB MASALAH SOLUSI KONDISI YANG DIHARAPKAN
Terjadi kesalahan minum obat pada pasien rawat Mendistribusikan obat oral dengan metode 1. Sediaan obat oral inap interna RSUD dr.H.Slamet Martodirdjo UDD (Unit Dose Dispensing) yaitu sistem 1. Pasien dapat meminum obat sesuai dengan didistribusikan kepada Pamekasan pendistribusian dimana pasien mendapat terapi dokter pasien setiap 3 hari sekali sediaan obat dalam dosis sekali pakai untuk 2. Tercapainya tujuan terapi yang diharapkan sehingga kurang Bukti : satu hari pemakaian. Jadi obat diberikan pengontrolan terhadap 1. Sediaan obat oral banyak tersisa di kamar dan dikonseling oleh apoteker/Tenaga penggunaan obat oral pasien Teknis Kefarmasian kepada pasien setiap 2. Pasien mendapat sediaan 2. Sediaan obat oral banyak yang hilang jam minum obat. polifarmasi yaitu 3. Tujuan terapi yang diharapkan tidak tercapai penggunaan 5 atau lebih sediaan obat secara bersamaan 3. Tidak ada tempat khusus MANFAAT penyimpana sediaan obat AKIBAT JIKA MASALAH TIDAK oral di kamar pasien DIPERBAIKI Mengurangi terjadinya medication error (ME). 4. Tidak ada keluarga yang Pasien mendapat pelayanan farmasi yang baik. menemani Pasien salah minum obat sehingga dapat Menurunkan total biaya pengobatan karena hanya 5. Pasien atau keluarga menimbulkan over dosis membayar pengobatan yang digunakan saja. pasien tidak memahami Pasien tidak patuh minum obat sehingga tujuan Mengefisienkan tenaga perawat dalam asuhan konseling dan jadwal terapi tidak tercapai keperawatan, karena perawat lebih banyak minum obat terkait Kondisi pasien tidak ada perbaikan merawat pasien. keterbatasan pengetahuan Lama rawat inap meningkat Menghindari duplikasi permintaan obat ke bagian Biaya perawatan semakin besar farmasi. Mengurangi kesalahan penggunaan obat, karena adanya pemeriksaan ganda oleh tenaga farmasi. Menghindari adanya kemungkinan terjadinya pencurian dan terbuangnya obat. Meningkatkan peranan dan pengawasan farmasi di rumah sakit, mulai dari fase peresepan sampai pemberian obat.