Anda di halaman 1dari 3

PENGAJUAN JUDUL

RANCANGAN AKTUALISASI

Disusun Oleh:

apt. Nurul Faizah, S.Farm


NIP.19900828 202203 2 004
NDH: 27
RSUD dr.H.Slamet Martodirdjo Pamekasan

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN XCV
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022
Alur Pikir Komprehensif “OPTIMALISASI PENCEGAHAN KESALAHAN MINUM OBAT PASIEN RAWAT INAP INTERNA RSUD dr.H.SLAMET
MARTODIRDJO PAMEKASAN DENGAN METODE PENDISTRIBUSIAN OBAT UDD”

PENYEBAB MASALAH SOLUSI KONDISI YANG DIHARAPKAN


Terjadi kesalahan minum obat pada pasien rawat Mendistribusikan obat oral dengan metode
1. Sediaan obat oral inap interna RSUD dr.H.Slamet Martodirdjo UDD (Unit Dose Dispensing) yaitu sistem 1. Pasien dapat meminum obat sesuai dengan
didistribusikan kepada Pamekasan pendistribusian dimana pasien mendapat terapi dokter
pasien setiap 3 hari sekali sediaan obat dalam dosis sekali pakai untuk 2. Tercapainya tujuan terapi yang diharapkan
sehingga kurang Bukti : satu hari pemakaian. Jadi obat diberikan
pengontrolan terhadap 1. Sediaan obat oral banyak tersisa di kamar dan dikonseling oleh apoteker/Tenaga
penggunaan obat oral pasien
Teknis Kefarmasian kepada pasien setiap
2. Pasien mendapat sediaan 2. Sediaan obat oral banyak yang hilang
jam minum obat.
polifarmasi yaitu 3. Tujuan terapi yang diharapkan tidak tercapai
penggunaan 5 atau lebih
sediaan obat secara
bersamaan
3. Tidak ada tempat khusus MANFAAT
penyimpana sediaan obat AKIBAT JIKA MASALAH TIDAK
oral di kamar pasien DIPERBAIKI  Mengurangi terjadinya medication error (ME).
4. Tidak ada keluarga yang  Pasien mendapat pelayanan farmasi yang baik.
menemani  Pasien salah minum obat sehingga dapat  Menurunkan total biaya pengobatan karena hanya
5. Pasien atau keluarga menimbulkan over dosis membayar pengobatan yang digunakan saja.
pasien tidak memahami  Pasien tidak patuh minum obat sehingga tujuan  Mengefisienkan tenaga perawat dalam asuhan
konseling dan jadwal terapi tidak tercapai keperawatan, karena perawat lebih banyak
minum obat terkait  Kondisi pasien tidak ada perbaikan merawat pasien.
keterbatasan pengetahuan  Lama rawat inap meningkat  Menghindari duplikasi permintaan obat ke bagian
 Biaya perawatan semakin besar farmasi.
 Mengurangi kesalahan penggunaan obat, karena
adanya pemeriksaan ganda oleh tenaga farmasi.
 Menghindari adanya kemungkinan terjadinya
pencurian dan terbuangnya obat.
 Meningkatkan peranan dan pengawasan farmasi di
rumah sakit, mulai dari fase peresepan sampai
pemberian obat.

Anda mungkin juga menyukai