Anda di halaman 1dari 2

1.

Apakah kasus terberat selama menjadi hakim


Kasus ketika menjadi hakim presiden soeharto. Perkara itu menyangkut hak asasi. Seseorang
apabila diadili tidak melanggar ham. Pertimbangan hokum harus cermat.
2. Pidana paling pantas untuk tindak korupsi
Mencuri harta negara, memiskinkan rakyat, korupsi menjadi kanker dalam negara, negara tidak
akan sehat apabila terdapat korupsi. Harus ada toleransi 0 terhadap korupsi, hukuman uang
pengganti uang negara semaksimal mungkin. Pasal 3 (menyalahgunakan wewenang) pasal 2
(memperkaya dan melawan hokum) pak artidjo menggunakan pasal 2. Korupsi minimal 100jt
kalua dibawah itu berarti menyalahgunakan wewenang. Diberi wewenang untuk menjalankan
kekuasaan negara, tapi disalahgunakan. Mencabut hak politik (konsekuensi yuridis) hak
politiknya digunakan untuk korupsi. Keputusan pak artidjo terkadang langsung ditahan (pelaku
korupsi) supaya tidak terpilih lagi, saat ini banyak pelaku korupsi namun terpilih lagi. Diatas
hokum adan kepantasan dan akal sehat.
3. Kenapa tidak hukuman mati
Pak artidjo selalu ingin menghukum mati koruptor, namun hokum di Indonesia sangat sulit
untuk menjatuhkan hukuman mati. Karena bunyi pasal kostruksi hipotisis dikaitkan dengan
keadaan lain. Semisal dpat dihukum mati apabila terjadi saat bencana alam, atau saat
melakukan lagi. Harusnya linear, seperti cina. Jangan dikaitkan dengan lain. Menurut pak artidjo
itu pintarnya pembuat undang undang
4. Apakah misalnya kasus yang melibatkan apparat penegak hokum, atau siterdakwa memiliki
kewenangan bertanggung jawab memperbaiki kondisi hokum atau peradilan tp malah
menyelewengkan.
5. Bisakah bapak bercerita kasus hokum pertama yang ditangani dipersidangan. Apakah nervous?
1. Kasus pak soeharto
2. Tjoko candra
3. Gugatan pembubaran partai golkar

Langsung dikasih perkara besar. Pengalaman unik perkara yang ditugaskan pada pak artidjo,
tidak merasa terbebani, karena sudah terbiasa, apapun harus dilakukan, tanpa ada rasa takut.
Karena itu proses menegakkan keadilan.

6. Berapa terbesar upaya suap yang ditawarkan oleh pelaku korupsi


Tahun 2000, ada pengusaha masuk ruangan berkata yang lain sudah, najwa menafsirkan bahwa
maksud kalimat tersebut merujuk pada hakim lain sudah pernah menerima. Tp pak artidjo
menuyurhnya keluar karena sudah terlanjur marah. Yang kedua adalah karena pak artidjo tidak
bias dihubungi. Ada cek yg difotokopi dan ditanyai rekening pak artidjo, namun pak artidjo tidak
melihat nominalnya. Dengan surat anda saya merasa terhina, jangan mengulangi lagi, apabila
mengulangi urusannya menjadi lain (kata pak artidjo). Yang terakhir ditujukan pada ponakannya
di jawa timur, dijanjikan usaha di Jakarta namun ponakannya tidak berani pada tunduk pada pak
artidjo, disuruh ngisi sendiri diberikan cek namun tetap ponakannya tidak ada yang berani, pak
artidjo tidak tergoda sama sekali. Uang suap tidak berkah, bias menyengsarakan. Gaji hokum
agung ratusan juta
7. Hal apa saja yang menjadi pertimbangan bapak dalam memberikan putusan hokum
1. Niat yg bersangkutan
2. Backgroundnya (pejabat/bukan)
3. Akibat perbuatannya bagi masyarakat

Bukan hanya pertimbangan pd pelaku, tp pada korban. Keadilan adalah perasaan batin dari
kebenaran. Keyakinan didapat dari fakta(kebenaran), didapatkan oleh hakim (doktrin),
keyakinan yang muncul dari hati nurani

Anda mungkin juga menyukai