Anda di halaman 1dari 1

NESTAPA SIRIA WANITA PERINDU

Sebelum akhirnya waktu mempertemukan aku dan kamu. Ada begitu banyak hal yang
menyakitkan hidup di masa lalu. Dari aku mencintai seseorang yang salah, aku merindukan tanpa
tau aturan juga menangisi sesuatu yang memang pantas untuk ditinggalkan.

Dulu, sebelum aku mengenalmu cinta adalah sesuatu yang kukenali dengan segala yang
berlebihan. Ego – ego kukesampingkan, logikaku nomor dua kan. Semuanya demi kesenangan
yang tidak benar – benar kudapatkan. Masa lalu telah memberiku banyak hal untuk ku lebih
mengenal kehidupan. Aku ditinggalkan, aku percaya dengan kebohongan, aku terluka, aku
menangis, segala hal pahit telah kurasakan.

Ia sempat membuatku berfikir akan menjadi akhir. Ternyata aku keliru ia bukanlah takdirku, aku
berterima kasih kepada Tuhan sebab aku telah secepatnya sadar jika dia bukanlah seseorang yang
tepat dan terbaik untukku.

Sempat aku mengutuk diriku sendiri, atas kebodohan yang pernah terjadi, sempat aku benci untuk
mencintai. Hari demi hari ku jalani dengan berharap waktu dapat membuatku menyembuhkan hati.
Kesendirianku selama ini telah bersahil mengubahku menjadi abu yang baru. Aku kembali sembuh
harapan-harapan baru, hati yang baru dan ku mulai sejak hari itu. Tidak ada yang kulupakan dari
masa lalu. Aku mencoba berdamai, aku belajar untuk menerima semuanya menjadi salah satu
takdirku untuk belajar tentang hidup. Tuhan tidak pernah salah, selalu ada alasan dibalik mengapa
luka itu harus tercipta juga mengapa air mat aitu harus ada. Tiba-tiba aku mendengar perkataan
seseorang “seseorang yang pernah patah hati hebat, akan mengubah pandangannya tentang
bagaimana ia memandang cinta di kemudian hari.” sebelum aku beranikan diri untuk mencintai
seseorang yang kini menjadi sekarang ku, aku sempat berhati-hati, aku takut hatiku patah lagi.

Tapi dia berhasil meyakinkanku, dia berbeda.

“Harus ku akuinya”

Untuk mu sekarangku, telah ku lepas semu benang masa lalu, demi mu, demi kita yang baru. Aku
tidak banyak semoga untuk kita hanya satu saja. Semoga menjadi pendampingmu adalah salah
satu yang menjadi takdirku. Terima kasih untuk selalu mencintai menyayangi dan mengabari aku
yang keras kepala ini.

Anda mungkin juga menyukai