Anda di halaman 1dari 25

TEORI

BELAJAR
KOGNITIF
KELOMPOK 6 | 2022B
ANGGOTA KELOMPOK
Kelompok 6
1. VIVIANA RESTA SHYNTYA E
22050634039

2. HERDITA RIZKI RAMADHANI


2205634045

3. DARA ZAHWA KHABISSA


22050634052
TEORI BELAJAR KOGNITIF

Kognitif berasal dari kata cognition, yang memilki persamaan

dengan knowing, yang berarti mengetahui.


Kognitif ( cognition ) diartikan sebagai aktivitas mengetahui,

perolehan, mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan.

Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang lebih

menekankan pada suatu proses yang terjadi dalam akal

pikiran manusia secara utuh dalam semua situasi dan kondisi

pembelajaran yang sedang dilakukan.


TEORI BELAJAR

MENURUT

PIAGET, BRUNER,

DAN GAGNE
TEORI BELAJAR MENURUT PIAGET

JEAN PIAGET
Jean Piaget adalah seorang psikolog yang berasal
dari Swiss yang mempelajari anak-anak di awal abad
ke-20. Teorinya membahas perkembangan intelektual
atau kognitif, yang diterbitkan pada tahun 1936, dan
masih digunakan hingga saat ini.
Teori Piaget berfokus pada anak-anak, mulai dari
lahir hingga remaja, dan menjelaskan berbagai tahap
perkembangan, termasuk bahasa, moral, memori, dan
pemikiran.
4 TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK MENURUT

JEAN PIAGET

1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 – 24 bulan)

JEAN PIAGET
Tahap sensorimotor merupakan yang pertama dari empat tahap dalam

teori perkembangan kognitif Piaget. Teori ini meluas sejak lahir hingga

sekitar 2 tahun, dan merupakan periode pertumbuhan kognitif yang

cepat. Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang

dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar)

dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).


Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman

bahwa ada objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari

tindakannya sendiri.
2. Tahap Pra-operasional (Usia 2-7 Tahun)

Tahap pra-operasional merupakan tahap kedua dalam teori Piaget. Tahap

ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga kira-kira 7 tahun.

Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum

menggunakan operasi kognitif.

JEAN PIAGET
Pemikiran anak selama tahap ini adalah sebelum operasi kognitif. Artinya,

anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan,

atau memisahkan ide atau pikiran. Perkembangan anak terdiri dari

membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja

menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis.

Selama akhir tahap ini, anak secara mental bisa merepresentasikan

peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau tanda), dan terlibat dalam

permainan simbolik.
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 – 11 Tahun)

Tahap operasional konkret merupakan tahap ketiga dalam teori

JEAN PIAGET
Piaget. Periode berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun, dan

ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan

rasional. Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik

utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal

pemikiran logis. Pada tahapan ini, anak cukup dewasa untuk

menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa

menerapkan logika pada objek fisik.


4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)

Tahap operasional formal dimulai sekitar usia 12 tahun dan

JEAN PIAGET
berlangsung hingga dewasa. Saat remaja memasuki tahap ini,

mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak

dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada

manipulasi konkret. Seorang remaja bisa melakukan perhitungan

matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan

membayangkan hasil dari tindakan tertentu.


Teori Piaget jelas sangat relevan dalam proses perkembangan

kognitif anak, karena dengan menggunakan teori ini, manusia

dapat mengetahui adanya tahap-tahap perkembangan tertentu

pada kemampuan berpikir anak di levelnya.

JEAN PIAGET
Dengan demikian bila dikaitkan dengan pembelajaran

kita bisa memberikan perlakuan yang tepat bagi anak,

misalnya dalam memilih cara penyampaian materi bagi

siswa sesuai dengan tahap perkembangan kemampuan

berpikir yang dimiliki oleh anak.


TEORI BELAJAR MENURUT BRUNER

JEROME (SEYMOUR) BRUNER

Jerome (Seymour) Bruner adalah seorang psikolog


Amerika dan peneliti senior di Sekolah Hukum New York
University, Bruner banyak memberikan kontribusi
signifikan pada psikologi kognitif manusia dan teori
belajar kognitif dalam psikologi Pendidikan. Menurut
Bruner (dalam Wibowo, H., 2020) belajar bermakna
hanya dapat terjadi melalui belajar penemuan.
Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan
bertahan lama, dan mempunyai efek transfer yang lebih
baik. Belajar penemuan meningkatkan penalaran dan
kemampuan berfikir secara bebas dan melatih
keterampilan-keterampilan kognitif untuk menemukan
dan memecahkan masalah.
PROSES KOGNITIF DALAM BELAJAR

MENURUT BRUNER

Bruner (dalam Nurhadi, N., 2020) mengemukakan bahwa belajar melibatkan

tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan. Ada tiga proses kognitif

yang terjadi dalam belajar, yaitu:

1. Tahap Informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau

pengalaman baru,
2. Tahap Transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis

pengetahuan baru serta ditransformasikan dalam bentuk baru yang

mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain,


3. Tahap Evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil transformasi pada

tahap kedua tadi benar atau tidak.

JEROME (SEYMOUR) BRUNER


Pada teori bruner ini seringkali dikenal dengan nama discovery

learning yang pada penerapannya meliputi pembelajaran berbasis

lingkungan yang dilakukan agar anak mempunyai rasa peduli

terhadap lingkungan sekitarnya yang pada prosesnya langsung

dilakukan diluar ruangan agar anak dapat langsung bersosialisasi

dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses belajar akan

berjalan dengan baik apabila materi pelajaran dapat

berkesinambungan atau saling terkait dengan kognitif yang sudah

dimiliki oleh peserta didik.

JEROME (SEYMOUR) BRUNER


TEORI BELAJAR MENURUT GAGNE
Menurut Gagne (1977) dalam Winataputra (2008:3-6)

berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh dua hal

ROBERT M. GAGNE
yakni variabel dari dalam diri individu dan di luar diri

individu yang saling berinteraksi. Ini berarti pandangan

Gagne bersifat eklektis (perpaduan) dari esensi

pandangan behavioristik dan konseptualisme

instrumental/kognitif. Strategi kognitif, kemampuan

untuk memecahkan masalah baru dengan jalan

mengatur proses internal masing-masing individu

dalam memperhatikan belajar, mengingat dan berfikir.

Kemampuan memecahkan masalah yang meliputi:

strategi menghafal, strategi elaborasi, pengaturan,

metakognitif dan strategi kognitif dapat dipakai dalam

memecahkan masalah secara lebih efisien.


8 JENIS PROSES BELAJAR

MENURUT GADNE
ROBERT M. GAGNE

1. Belajar isyarat/signal learning yaitu melakukan atau tidak

melakukan sesuatu dengan memahami tanda atau isyarat

misalnya berhenti bicara karena mendapat isyarat

telunjuk menyilang mulut sebagai tanda tidak boleh ribut,

berhenti mengendarai sepeda motor diperempatan jalan

pada saat lampu merah menyala.


2. Belajar stimulus respon/stimulus-response learning,

terjadi pada diri individu karena ada rangsangan dari luar,

misalnya, timbul selera makan karena mencium bau sate,

melakukan kegiatan karena ada komando, berlari karena

mendengar suara anjing menggonggong di belakang.


3. Belajar rangkaian/chaining learning, terjadi melalui perpaduan berbagai
proses stimulus respon (S-R) yang telah dipelajari sebelumnya sehingga

melahirkan perilaku yang segera atau spontan seperti konsep merah-putih,

panas-dingin, ibu-bapak, kaya-miskin.


ROBERT M. GAGNE

4. Belajar asosiasi verbal/verbal association learning, terjadi bila individu

telah mengetahui sebutan bentuk ia dapat menangkap makna yang


bersifat verbal, misalnya perahu itu seperti badan itik atau kereta api

tampak seperti kaki seribu atau wajahnya seperti bulan kesiangan.

5. Belajar diskriminasi/discrimination learning, terjadi bila individu

berhadapan dengan benda, suasana, atau pengalaman yang luas

dan ia mencoba membeda-bedakan hal-hal yang jumlahnya banyak

itu misalnya memmembeda-bedakan jenis tumbuhan atas dasar urat

daunnya, suku bangsa menurut tempatnya, dan Negara menurut

tingkat kemajuannya.
6. Belajar konsep/concept learning, terjadi bila individu berhadapan berbagai fakta

atau data yang kemudian ditafsirkan kedalam suatu pengertian atau makna yang

abstrak, misalnya binatang, tumbuhan dan manusia termasuk makhluk hidup,

Negara-negara yang maju termasuk developed countries, aturan-aturan yang

ROBERT M. GAGNE

mengatur hubungan antara Negara termasuk hukum internasional.

7. Belajar aturan /hukum/rule learning, terjadi bila individu menggunakan

beberapa rangkaian peristiwa atau perangkat data yang terdahulu atau

diberikan sebelumnya dan menerapkannya atau menarik kesimpulan

menjadi sutu aturan misalnya ditemukan bahwa benda memuai bila

dipanaskan, iklim suatu tempat di pengaruhi oleh suatu tempat kedudukan

geografis dan astronomi dimuka bumi, harga dipengaruhi oleh penawaran

dan permintaan..

8. Belajar pemecahan masalah/problem solving learning, terjadi bila

individu menggunakan berbagai konsep atau prinsip untuk

menjawab suatu pertanyaan misalnya mengapa harga bahan bakar

minyak naik, mengapa minat masuk perguruan tinggi menurun.

Proses pemecahan masalah selalu bersinergi jamak dan atau sama

lain saling berkaitan.


PENERAPAN

TEORI BELAJAR

KOGNITIF DALAM
PEMBELAJARAN
Minta siswa untuk

merefleksikan pengalaman

mereka melalui pembuatan

jurnal atau laporan harian

tentang kegiatan apa saja

yang mereka lakukan.

PENERAPAN TEORI BELAJAR KOGNITIF

DALAM PEMBELAJARAN
Membantu siswa menemukan solusi

baru untuk suatu masalah untuk

mengembangkan cara berpikir kritis.

PENERAPAN TEORI BELAJAR KOGNITIF

DALAM PEMBELAJARAN
Minta siswa untuk

memberikan penjelasan

tentang ide atau

pendapat yang mereka

miliki.

PENERAPAN TEORI BELAJAR KOGNITIF

DALAM PEMBELAJARAN
Membantu siswa dalam

mengeksplorasi dan

memahami bagaimana ide-ide

bisa terhubung.

PENERAPAN TEORI BELAJAR KOGNITIF

DALAM PEMBELAJARAN
Meningkatkan pemahaman

dan ingatan siswa melalui

penggunaan visualisasi dan

permainan dalam

menyampaikan materi.

PENERAPAN TEORI BELAJAR KOGNITIF

DALAM PEMBELAJARAN
TIME FOR
QUESTIONS!
THANK
YOU FOR
LISTENING

Anda mungkin juga menyukai