Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem penarikan barang kredit di
FIFGroup Cabang Metro yang di tinjau dari etika bisnis Islam. Penelitian ini merupakan penelitian
jenis lapangan dan bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data wawancara dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis induktif kualitatif,
yaitu dimulai dengan menggunakan data yang diperoleh dari lapangan tentang perspektif etika
bisnis islam pada strategi bersaing yang diterapkan, kemudian dianalisis dengan menggunakan
prinsip-prinsip etika bisnis Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa system penarikan yang
ada di FIFGROUP tidak sesuai dengan teori dan etika bisnis islam dimana tidak ada kejujuran dan
rasa bertanggung jawab untuk saling bertoleransi. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 130/OMK.10/2012 tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan yang
Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Dengan Pembebanan Jaminan
Fidusia. Pasal 3, Perusahaan Pembiayaan dilarang melakukan penarikan benda jaminan fidusia
berupa kendaraan bermotor apabila Kantor Pendaftaran Fidusia belum menerbitkan sertifikat
jaminan fidusia dan menyerahkannya kepada Perusahaan Pembiayaan, dan belum menerapkan
prinsip etika bisnis Islam tentang pertanggungjawabanya itu memfungsionalkan sifat-sifat
manusiawi.
Abstract
The purpose of this study was to find out how the credit withdrawal system at FIFGroup
Metro Branch was reviewed from Islamic business ethics. This research is a type of field research
and is descriptive qualitative. This study used interview data collection techniques and then
analyzed using qualitative inductive analysis methods, which started by using data obtained from
the field about the perspective of Islamic business ethics on the applied competitive strategy, then
analyzed using the principles of Islamic business ethics. The results of this study indicate that the
withdrawal system in FIFGROUP is not in accordance with Islamic business theory and ethics
where there is no honesty and sense of responsibility for mutual tolerance. Regulation of the
Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 130/OMK.10/2012 concerning
Registration of Fiduciary Guarantees for Financing Companies Conducting Consumer Financing for
Motorized Vehicles with Fiduciary Guarantees. Article 3, Financing Companies are prohibited from
withdrawing fiduciary collateral objects in the form of motorized vehicles if the Fiduciary
Registration Office has not issued a fiduciary guarantee certificate and submitted it to the Financing
Company, and has not applied the principles of Islamic business ethics regarding its accountability
that functions human nature.
Kegiatan anusia dalam bermu’amalah hikmah jual beli kredit adalah adanya unsur
adalah jual-beli. Jual beli menurut bahasa saling tolong menolong dan saling bantu.
adalah tukar-menukar apa saja, baik antara Penjual membantu pembeli dengan cara
barang dengan barang, barang dengan uang, memberikan kelonggaran pembayaran dengan
atau uang dengan uang. Sedangkan menurut cara mengangsur. Sementara pembeli
istillah jual beli adalah tukar-menukar harta membantu penjual dengan memberikan laba
dengan harta menurut cara yang khusus, harta yang lebih dari harga pembelian secara cash
mencakup zat (barang) atau uang. (Ahmad (Imam Mustofa, 2017) Permasalahan yang
Wardi Muslich, 2017) biasanya timbul dari jual beli kredit yaitu
konsumen (pembeli) melakukan wanprestasi
Tingkat kebutuhan manusia semakin
dengan menunggak pembayaran. Sikap
hari semakin meningkat, apalagi budaya
komsumtif masyarakat yang begitu besar dan
konsumtif sudah semakin meluas di tengah-
tidak diimbangi dengan penghasilan masyarakat
tengah masyarakat, tidak jarang untuk transaksi
yang mencukupi, menjadi faktor pendorong
jual beli menggunakan cara kredit. Adapun
yang mengakibatkan konsumen yang telah
yang dimaksud dengan jual beli dengan cara
melakukan proses kredit tidak sanggup
kredit adalah suatu pembelian yang dilakukan
membayar cicilan kendaraan bermotor setiap
terhadap sesuatu barang yang mana
bulannya (Jusnizar Sinaga, 2017).
pembayaran harga barang tersebut dilakukan
Peraturan Menteri Keuangan Republik
secara berangsur-angsur sesuai dengan tahapan
Indonesia Nomor 130/OMK.10/2012 tentang
pembayaran yang telah disepakati kedua belah
Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan
pihak (pembeli dan penjual). Jenis jual beli
Pembiayaan yang Melakukan Pembiayaan
kredit yang lazim dilakukan masyarakat dewasa
Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Dengan
ini adalah seperti Kredit Pemilikan Rumah,
Pembebanan Jaminan Fidusia. Pasal 3,
Kredit Kendaraan, Kredit alat-alat rumah
Perusahaan Pembiayaan dilarang melakukan
tangga, dan lain sebagainya. (Chairuman
penarikan benda jaminan fidusia berupa
Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, 2004)
kendaraan bermotor apabila Kantor Pendaftaran
Hukum jual beli dengan sistem kredit Fidusia belum menerbitkan sertifikat jaminan
memang ada perbedaan pendapat di kalangan fidusia dan menyerahkannya kepada
ulama, amun jumhur ulama membolehkannya. Perusahaan Pembiayaan.
Diperbolehkannya jual beli dengan sistem Ketika pembeli telah melakukan
Al-Watsiqah: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 85
p-ISSN: 2684– 8325
e-ISSN: 2775– 7072
Vol. 12, No. 2, .Juli 2021
pelanggaran penunggakan cicilan, adanya melayani jual beli kredit dengan bekerjasama
kegiatan penarikan barang (obyek) secara paksa dengan dealer-dealer di Kota Metro, salah
oleh pihak penjual. Penarikan menurut Undang- satunya adalah Dealer Honda Bhinneka Motor.
Undang akan memerlukan waktu yang relatif FIFGroup mempunyai beberapa produk yaitu
lama karena harus melalui perintah Hakim. diantaranya SPEKTRA, AMITRA,
Oleh sebab itu, untuk menghindari risiko DANASTRA dan FIFASTRA. Pelayanan
tersebut, sering pihak penjual menempuh jalan kredit kendaraan di FIFGroup termasuk dalam
pintas dengan penarikan barang obyek jual beli salah satu produknya yaitu FIFASTRA yang
secara paksa, sehingga lebih banyak resiko atau melayani kredit motor khusus untuk kredit
kerugian yang harus dipikul oleh pembeli. motor baru. Untuk dapat menerima fasilitas
Tentu hal ini tidak dikehendaki dan tidak kredit, pihak FIFGroup memberlakukan
dibenarkan oleh hukum, karena hukum perjanjian kredit dengan pembebanan jaminan
bertujuan untuk memberi keadilan dan fidusia yang dibuat secara tertulis. Pada
mengayomi semua pihak. perjanjian tersebut tercantum kalimat yang
Badan usaha yang sering menyatakan bahwa konsumen harus
mempraktikkan jual beli kredit adalah dealer. menyerahkan barang-barang tertentu dalam hal
Dealer biasa digunakan untuk menyebut sebuah ini kendaraan sebagai jaminan pelunasan
toko mobil atau motor. Jual beli kredit di dealer hutang, dan apabila debitur melakukan
biasanya dilakukan melalui leasing. Leasing pelanggaran maka benda yang dijadikan
adalah suatu badan usaha yang melakukan jaminan pelunasan hutang tersebut dapat
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dilakukan penyitaan atau penarikan. (Ibu Dian,
barang modal baik secara finance lease maupun Sales Marketing FIFGroup Metro, 2018)
operating lease untuk digunakan oleh penyewa Mengenai permasalahan penunggakan
(lessee) selama jangka waktu tertentu pembayaran yang dilakukan konsumen,
berdasarkan pembayaran secara berkala (Daniel didapatkan informasi bahwa konsumen yang
Benyamin de Poere dan Siti Ita Rosita, 2013). telah menunggak cicilan kredit kendaraan
Berdasarkan hasil pra-survey yang bermotor. Faktor yang menyebabkan penarikan
peneliti lakukan di FIFGroup dengan Ibu Dian, barang kredit yaitu adanya konsumen yang
selaku Sales Marketing FIFGroup Cabang tidak sanggup membayar cicilan dan ada juga
Metro, didapatkan informasi bahwa FIFGroup konsumen yang sengaja tidak membayar cicilan
Agus Arijanto. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis. Endang Purwaningsih. Hukum Bisnis. Bogor:
Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Ahmad Ghalia Indonesia, 2015. Hendi Suhendi.
Wardi Muslich. Fiqh Muamalat. Fiqih Muamalah. Jakarta: PT. Raja
Jakarta: Amzah, 2017. Grafindo Persada, 2010.
Aiyub Ahmad, Fikih Lelang Perspektif Hukum Imam Mustofa. Kajian Fikih Kontemporer.
Islam Dan Hukum Positif , Jakarta: Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2017.
iswah, 2004 Irham Fahmi. Etika Bisnis: Teori. Kasus. dan
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa. Solusi. Bandung: Alfabeta. Bandung, 2014.
Manajemen Bisnis Syariah. Bandung: Jusnizar Sinaga. dkk. “Tindakan Penarikan Unit
Alfabeta, 2009. Kendaraan yang Dilakukan Debt
Burhan Ashafa. Metode Penelitian Hukum. Collector Terhadap Debitur Ditinjau dari
Jakarta: Rineka Cipta, 2013. Chairuman Aspek Hukum Pidana”, dalam USU Law
Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis. Journal. Sumatera Utara: Universitas
Hukum Perjanjian Dalam Islam. Sumatera Utara. Vol.5.No.2. April 2017.
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. Metodologi Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta:
Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Rajawali Pers, 2015.
Daniel Benyamin de Poere dan Siti Ita Rosita. Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian
“Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Rosdakarya, 2014.