Anda di halaman 1dari 4

Jakarta, 26 September 2018

Kepada Yth,

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat

Jl. S. Parman No. Kav. 71, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat

Hal : Gugatan Wanprestasi

Dengan Hormat

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Joko Purboyo, S. H., advokat dan penasihat hukum
pada Kantor Pengacara JOKO PURBOYO & PARTNERS, beralamat di Jl. Kyai Tapa No. 1
Grogol, Jakarta Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 26 September 2018
(terlampir), bertindak untuk dan atas nama:

1. Nama : ABDUL
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I;

2. Nama : BUDI
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT II;

3. Nama : CHARLIE
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT III ;

4. Nama : DEWA
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT IV ;

5. Nama : FREDI
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT V;

Penggugat I sampai dengan Penggugat V selanjutnya disebut sebagai “Para Penggugat.”

Dengan ini mengajukan Gugatan Wanprestasi terhadap :

PT Maju Mundur, beralamat di Jl. Manggis, Jakarta Kota, Jakarta Barat, yang selanjutnya
disebut sebagai Tergugat.

Adapun dasar-dasar dari Gugatan Wanprestasi ini Penggugat ajukan kepada Tergugat adalah
sebagai berikut :

Fundamentum Petendi/Posita

1. Bahwa pada tanggal 1 Januari 2018, Para Penggugat telah menjual beberapa bidang
tanah di daerah Cielungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat seluas 120 hektar kepada
Tergugat, berdasarkan Surat Perjanjian Jual beli Tanah tertanggal 1 Januari 2018
antara Para Penggugat sebagai Penjual dengan Tergugat sebagai Pembeli yang diwakili
oleh Diki sebagai Direktur Utama;

2. Bahwa di dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tanah tersebut Tergugat telah berjanji untuk
membayar harga tanah tersebut secara mencicil sebanyak 4 kali, masing-masing 25%
dari nilai tanah Para Penggugat, yaitu pembayaran pertama pada saat
penandatanganan (1 Januari 2018) sebesar 25%, 1 bulan kemudian yaitu pembayaran
yang kedua (1 Februari 2018) sebesar 25%,1 bulan berikutnya yaitu pembayaran yang
ketiga (1 Maret 2018) sebesar 25 % dan terakhir 1 bulan berikutnya pembayaran yang
keempat yaitu pelunasan (1 April 2018) sebesar 25%.

3. Bahwa sesuai dengan Perjanjian Jual Beli antara Para Penggugat dengan Tergugat
tersebut, ternyata sesuai waktu yang ditentukan pada pembayaran yang ketiga (1 Maret
2018) dan pembayaran yang keempat (1 April 2018) Tergugat tidak melakukan
pembayaran kepada Para Penggugat;

4. Bahwa atas kelalaian Tergugat tersebut, oleh Para Penggugat telah dilakukan segala
upaya yang patut menurut hukum dengan menemui pimpinan perusahaan yaitu Saudara
Diki sebagai Direktur Utama, kemudian Tergugat melalui Saudara Diki sebagai Direktur
Utama membuat surat pernyataan tertanggal 20 mei 2018 yang berisi, Tergugat akan
membayar kewajiban pembayarannya terkait pembelian bidang tanah kepada Para
Penggugat paling lambat dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Surat Pernyataan ini
dibuat, yatu tanggal 1 Juni 2018.

5. Bahwa setelah lewat satu bulan dari penandatanganan surat pernyataan tersebut di
atas, ternyata Tergugat tidak membayar juga kewajibannya kepada Para Penggugat
terkait pembayaran tanah cicilan ketiga dan keempat;

6. Bahwa Para Penggugat beberapa kali mengirimkan surat teguran/somasi kepada


Tergugat untuk mengingatkan dan meminta agar Tergugat segera menyelesaikan
kewajibannya kepada Para Penggugat, namun kenyataannya Tergugat tetap tidak
mengindahkan dengan menyatakan berbagai alasan. Terlebih lagi belakangan Tergugat
telah berusaha untuk menghindari Para Penggugat dengan tidak dapat lagi
dihubunginya. Tergugat oleh Para Penggugat baik melalui telepon, maupun tempat
kediamannya, sehingga dengan demikian maka Tergugat dengan itikad tidak baik telah
berusaha menghindari kewajibannya melakukan pembayaran cicilan pelunasan jual beli
tanah yang menjadi hak Para Penggugat berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah
tertanggal 1 Januari 2018 dan Surat Pernyataan dari Tergugat tertanggal 20 Mei 2018;

7. Bahwa ternyata setelah batas waktu yang ditentukan Tergugat tidak juga melakukan
pelunasan pembayaran Pembelian tanah kepada Para Penggugat, baik cicilan ke-3 /
Pembayaran Ketiga maupun cicilan terakhir / Pembayaran Keempat (pelunasan)
dengan demikian Para Penggugat telah menegur Tergugat dengan surat-suratnya
sebagai berikut:

- Surat Teguran I, tanggal 10 Juni 2018;


- Surat Teguran II, tanggal 5 Juli 2018.

Unsur Wanprestasi (Rechtsground)

Tetapi Tergugat tetap lalai dengan tidak melunasi utang-utangnya, maka berdasarkan pasal
1238 KUH Perdata Tergugat telah melakukan Wanprestasi, sebagaimana Pasal 1238
Penggugat kutip sebagai berikut:

“Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta
sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini
menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang
ditentukan.”
8. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas serta berdasarkan ketentuan Pasal 1234 KUH
Perdata yang isinya sebagai berikut:
“Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan,
barulah mulai diwajibkan, apabila si berutang setelah dinyatakan lalai memenuhi
perikatannya tetap melalaikannya atau jika sesuatu yang harus diberikan atau
dibuatnya, hanya dapat diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah
dilampaukannya.”

Bahwa karenanya terbukti secara sah menurut hukum Tergugat telah melakukan ingkar
janji (Wanprestasi) kepada Para Penggugat dengan tidak melakukan pembayaran
cicilan jual beli tanah kepada Para Penggugat dengan Tergugat berdasarkan Surat
Perjanjian Jual Beli Tanah tertanggal 1 Januari 2018 yang telah ditandatangani oleh
Penggugat dan Tergugat dan surat pernyataan dari Tergugat tertanggal 20 Mei 2018,
selain itu Tergugat juga tetap lalai tidak melunasi utangnya walaupun sudah ditegur
melalui surat-surat teguran sebanyak dua kali (Pasal 1238 KUH Perdata);

9. Bahwa akibat perbuatan wanprestasi yang dilakukan Tergugat telah menimbulkan


kerugian kepada Para Penggugat berupa cicilan pembayaran jual beli tanah yang belum
dibayar Tergugat kepada Para Penggugat;

Anda mungkin juga menyukai