Mahkamah Agung Republik Indonesia: P U T U S A N
Mahkamah Agung Republik Indonesia: P U T U S A N
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
P U T U S A N
si
NO. 182/Pdt. G/ 2016/ PN JKT.TIM.
ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara perdata pada Peradilan tingkat pertama menjatuhkan putusan
do
gu sebagai berikut dalam perkara antara :
ABDALLAH FARAH : pekerjaan Wiraswasta, Warga Negara Indonesia
In
beralamat di Komplek DKI. Blok B 10/20 Rt.019 Rw.002,
A
Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, dalam hal ini memilih
kuasa hukumnya : ALDI HEBSIBA TAHI, SH., MUH NAIM
ah
lik
SYAHRIR, SH.,MH. MUH KALIL BANGSAWAN, SH.,
ADVOCATES & LEGAL CONSULTANTS, beralamat di Gedung
am
ub
Generali Tower lt.16, Gran Rubina Business Park, Kawasan
Rasuna Epicentrum, Jl. H.R. Rasuna Said, Setia Budi, Jakarta,
berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 4 April 2016
ep
k
sebagai………………………………………………. PENGGUGAT;
ah
Melawan
R
si
1. RUMAH SAKIT HARUM SISMA MEDIKA: yang diwikili oleh Dr. Ruli Nurul
Aman, selaku Direktur beralamat dijalan Infeksi saluran Tarum
ne
ng
do
MAHAPUTRA, SH.MH. ADVOCATES and LEGAL
gu
lik
sebagai………………………………………………. TERGUGAT I ;
2. dr.DONNY JAUDIANA, Sp.OT, selaku Dokter pemeriksa Penggugat
m
ub
dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “ SIP Law Firm “ yang
beralamat di No.7 Building Jalan Buncit Raya No.7 Jakarta
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. dr.BAMBANG BUDIATMOKO,Sp.OT, selaku Dokter pemeriksa Penggugat
R
beralamat Kantor di Jalan Infeksi Tarum Barat, Kalimalang,
si
Jakarta Timur, dalam hal ini memilih kuasa hukumnya ARIEF
ne
ng
NUGROHO, SH.MH. dan ANTHONI MUSLIM P, SH., Advokat
dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “ SIP Law Firm “ yang
beralamat di No.7 Building Jalan Buncit Raya No.7 Jakarta
do
gu Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Februari
2016, sebagai :……………………………………. TERGUGAT III ;
In
A
Pengadilan Negeri tersebut;
Telah membaca berkas perkara;
ah
lik
Telah mendengan keterangan saksi-saksi;
TENTANG DUDUK PERKARA
am
ub
Menimbang, bahwa Penggugat di dalam surat gugatannya tertanggal
20 April 2016 yang kemudian telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan
ep
Negeri Jakarta Timur dibawah register No.182/Pdt.G/2016/PN. Jkt.Tim.
k
si
pengobatan terhadap cedera kaki yang dialaminya;
2. Bahwa, PENGGUGAT memiliki hak untuk mengajukan Gugatan Perbuatan
ne
ng
do
gu
PENGGUGAT;
3. Bahwa, berdasarkan hal diatas, TERGUGAT I sudah seharusnya
bertanggungjawab akibat kelalaian oleh tenaga kesehatannya, dalam hal
In
A
lik
KRONOLOGIS PERKARA
4. Bahwa, pada tanggal 20 September 2015, PENGGUGAT terjatuh dari
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Bahwa, selanjutnya dr. Yunika melakukan pemeriksaan awal dan meminta
R
PENGGUGAT untuk melakukan Pemindaian (“Rontgen”) terhadap cedera
si
kaki di bagian Radiology;
ne
ng
8. Bahwa, berdasarkan hasil Rontgen di bagian Radiology tersebut, dr. Yunika
memberikan analisa yang menyatakan PENGGUGAT mengalami patah
tulang pada bagian telapak kakinya dan kemudian dr. Yunika memberi
do
gu perban elastis pada kaki PENGGUGAT;
9. Bahwa, selanjutnya untuk memperkuat hasil analisanya terhadap cedera
In
A
kaki yang dialami PENGGUGAT, untuk itu dr. Yunika merujuk
PENGGUGAT untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di bedah
ah
Orthopedy;
lik
10. Bahwa, pada tanggal 21 September 2015, PENGGUGAT mendatangi
TERGUGAT II selaku spesialis bedah Orthopedy dengan membawa hasil
am
ub
rontgen dan surat keterangan rontgen dari TERGUGAT III, kemudian
TERGUGAT II melakukan pemeriksaan terhadap cedera kaki
ep
PENGGUGAT;
k
si
menyatakan “tidak tampak fraktur pada tulang pedis” untuk cedera kaki
yang dialami PENGGUGAT, dimana TERGUGAT II memberikan
ne
ng
keterangan bahwa:
“TIDAK ADA PATAH PADA KAKI PENGGUGAT”
do
gu
12. Bahwa, dikarenakan tidak terjadi patah pada kaki PENGGUGAT dan hanya
terjadi pembengkakan saja, maka TERGUGAT II hanya memberikan obat
penghilang rasa sakit dan bengkak kepada PENGGUGAT;
In
A
13. Bahwa, merujuk dari hasil analisa dan saran dari TERGUGAT II, maka
PENGGUGAT mempercayai saran TERGUGAT II, akan tetapi pada
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kaki PENGGUGAT, cedera kaki yang dialami PENGGUGAT dikarenakan
R
benturan yang keras hanya menyebabkan kaki bengkak”;
si
16. Bahwa, pada tanggal 8 Oktober 2015 PENGGUGAT kembali mendatangi
ne
ng
TERGUGAT II untuk diperiksa dan meminta untuk dilakukan rontgen kedua
dikarenakan cedera kaki PENGGUGAT masih sakit dan terus mengalami
pembengkakan;
do
gu 17. Bahwa, dengan dilakukannya rontgen kedua PENGGUGAT berharap
supaya ditemukan solusi pada cedera kakinya, dikarenakan cedera kaki
In
A
PENGGUGAT tidak kunjung juga membaik;
18. Bahwa, atas hasil rontgen kedua tersebut TERGUGAT II masih tetap
ah
lik
19. Bahwa, pada tanggal 19 November 2015, PENGGUGAT kembali
mendatangi TERGUGAT II dan selanjutnya TERGUGAT II meminta
am
ub
dilakukan rontgen ketiga kalinya kepada PENGGUGAT, dikarenakan
cedera kaki PENGGUGAT semakin bertambah parah dan tetap mengalami
ep
pembengkakan;
k
si
pembengkakan pada kaki PENGGUGAT kemungkinan disebabkan aliran
darah yang tidak lancar pada cedera kaki PENGGUGAT dan agar segera
ne
ng
do
gu
lik
ub
tetapi PENGGUGAT merasa ada sesuatu yang keliru terhadap apa yang
R
ng
pemeriksaannya;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
24. Bahwa, pada tanggal 8 Januari 2016, PENGGUGAT berinisiatif sendiri
R
mendatangi RSUD Budhi Asih untuk mendapatkan pendapat lainnya
si
(“second opinion”) terkait cedera kaki yang dialaminya dan PENGGUGAT
ne
ng
juga menunjukkan hasil rontgen pertama dari TERGUGAT I tertanggal 20
September 2015;
25. Bahwa, setelah Dokter dari pihak RSUD Budhi Asih melakukan
do
gu pemeriksaan dan melihat hasil rontgen pertama yang ditunjukkan oleh
PENGGUGAT menyatakan “terdapat fraktur pada kaki PENGGUGAT”;
In
A
26. Bahwa, berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Dokter RSUD Budhi Asih
menyatakan “telah terjadi patah tulang pada kaki PENGGUGAT”;
ah
27. Bahwa, untuk memastikan hasil diagnosa dari Dokter RSUD Budhi Asih
lik
tersebut, maka pada tanggal 11 Januari 2016, PENGGUGAT mendatangi
RS. Awal Bross untuk memeriksakan cedera kaki dan meminta untuk
am
ub
dilakukan rontgen;
28. Bahwa, pada saat itu juga PENGGUGAT menunjukkan hasil rontgen
ep
pertama dari TERGUGAT I tertanggal 20 September 2015 kepada Dokter
k
fraktur pada tulang kaki PENGGUGAT”, dimana hal tersebut sesuai dengan
R
si
pernyataan Dokter RSUD Budhi Asih;
29. Bahwa, setelah hasil rontgen dari RS Awal Bross telah keluar, maka Dokter
ne
ng
dari pihak RS. Awal Bross menyatakan “sendi kaki PENGGUGAT sudah
menyatu”;
do
gu
lik
ub
normal”;
32. Bahwa, berdasarkan hal-hal sebagaimana dijelaskan diatas, maka pada
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
34. Bahwa, pada tanggal 18 Februari 2016 diadakan pertemuan sebagai tindak
R
lanjut atas laporan yang diadukan oleh PENGGUGAT yang dihadiri oleh
si
Direktur TERGUGAT I, Kepala Humas, Asisten dan termasuk TERGUGAT
ne
ng
II dan TERGUGAT III serta beberapa dokter yang terkait;
35. Bahwa, berdasarkan pertemuan tersebut TERGUGAT I menyarankan
PENGGUGAT untuk melakukan CT Scan 3D dan menunjuk dr. Ihsan
do
gu Oesman di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana (“RSCM
Kencana”) untuk memeriksa cedera kaki PENGGUGAT mengenai apakah
In
A
benar terjadi patah tulang dan patah tulang tersebut telah tumbuh tulang
yang menutup persendian;
ah
lik
dan keesokan harinya PENGGUGAT menerima hasil CT Scan 3D tersebut
dan kemudian disarankan oleh TERGUGAT I untuk menemui dr. Ihsan
am
ub
Oesman di RSCM Kencana;
37. Bahwa, pada tanggal 25 Februari 2016 PENGGUGAT menemui dr. Ihsan
ep
Oesman dengan menunjukkan hasil rontgen yang pertama kali,
k
berdasarkan hal itu dr. Ihsan Oesman dengan jelas menyatakan “terjadinya
ah
si
dikatakan terdapat patah tulang pada kaki PENGGUGAT;
38. Bahwa, PENGGUGAT juga memberikan hasil CT Scan 3D pada tanggal 20
ne
ng
Februari 2016, dimana dr. Ihsan menjelaskan “kaki PENGGUGAT saat itu
masih patah dan sendi PENGGUGAT sudah rusak, selain itu sendi kaki
do
gu
kaki yang patah dan kalau sendi sudah tidak bisa diperbaiki lagi karena itu
saya tidak dapat berjalan normal lagi”;
ah
lik
39. Bahwa, pada tanggal 27 Februari 2016, PENGGUGAT menerima pesan via
whatsapp dari Bapak Sumarno selaku Humas TERGUGAT I untuk
m
ub
dan tulang sendi PENGGUGAT telah rusak yang tidak dapat diperbaiki lagi
ah
dilakukan akan dipasang skrup pada tulang kaki yang patah, lalu skrup
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENGGUGAT walupun berjalan maupun tidak akan terasa sakit seumur
R
hidup.
si
Dengan alasan-alasan tersebut PENGGUGAT menawarkan kepada
ne
ng
TERGUGAT I agar dilakukan operasi di luar negeri;
40. Bahwa, pada tanggal 2 Maret 2016, PENGGUGAT kembali mendatangi
TERGUGAT I untuk meminta pertanggungjawaban terkait kelalaian
do
gu penanganan medis yang dilakukan tenaga kesehatan TERGUGAT I.
Kemudian pihak TERGUGAT I menawarkan PENGGUGAT agar dilakukan
In
A
operasi di Jakarta dan keberatan untuk melakukan pengobatan
PENGGUGAT di luar negeri. Namun, dalam pertemuan tersebut tidak
ah
lik
PENGGUGAT untuk menggunakan jalur hukum;
41. Bahwa, pada tanggal 5 Maret 2016, diadakan pertemuan di tempat
am
ub
TERGUGAT I, dimana dihadiri oleh TERGUGAT II dan Humas TERGUGAT
I, dalam pertemuan tersebut TERGUGAT II meminta maaf kepada
ep
PENGGUGAT, sehingga hal tersebut membuktikan TERGUGAT II telah
k
si
untuk menuntut kerugiannya yang telah ditimbulkan PARA TERGUGAT;
42. Bahwa, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari TERGUGAT I
ne
ng
do
gu
lik
ub
oleh dokter pada umumnya, di dalam situasi dan kondisi yang sama;
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
standar yang sebenarnya secara rata-rata dan masuk akal, dapat di
R
lakukan oleh setiap dokter dalam siatuasi atau tempat yang sama;
si
ne
ng
Ketiga, Malpraktek adalah setiap kesalahan profesional diperbuat
oleh seorang dokter, yang di dalamnya termasuk kesalahan karena
perbuatan-perbuatan yang tidak masuk akal serta kesalahan karena
do
gu keterampilan ataupun kesetiaan yang kurang dalam
menyelenggarakan kewajiban atau dan atau pun kepercayaan
In
A
profesional yang dimilikinya.” (Azrul Azwar, 1996, Kriteria Malpraktik
dalam Profesi Kesehatan, Makalah Kongres Nasional IV PERHUKI,
ah
Surabaya)
lik
Lebih lanjut menurut Munir Fuady menjelaskan Malpraktek, yaitu:
“Malpraktik memiliki pengertian yaitu setiap tindakan medis yang
am
ub
dilakukan dokter atau orang-orang di bawah pengawasannya, atau
penyedia jasa kesehatan yang dilakukan terhadap pasiennya, baik
ep
dalam hal diagnosis, terapeutik dan manajemen penyakit yang
k
si
hati-hati yang menyebabkan salah tindak rasa sakit, luka, cacat,
kerusakan tubuh, kematian dan kerugian lainnya yang menyebabkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
45. Bahwa, PARA TERGUGAT melalui Kuasa Hukumnya tidak bersedia untuk
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PERBUATAN YANG DILAKUKAN OLEH TERGUGAT II dan TERGUGAT III
R
ADALAH PERBUATAN MELAWAN HUKUM
si
46. Bahwa, perbuatan TERGUGAT II dan TERGUGAT III yang menimbulkan
ne
ng
kerugian nyata bagi PENGGUGAT adalah perbuatan yang dapat
dikualifikasikan dan memenuhi unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum
(Onrechtmatige Daad) sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 Kitab
do
gu Undang-Undang Hukum Perdata yaitu sebagai berikut :
“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian
In
A
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu
karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut.”
ah
lik
47. Bahwa, dalam buku DR. Munir Fuady, SH., M.H., LL.M berjudul “Perbuatan
Melawan Hukum” Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, Tahun 2005,
am
ub
hal 10, dapat dikutip sebagai berikut :
si
Adanya kerugian bagi korban;
Adanya hubugan kausal antara perbuatan dengan kerugian.
ne
ng
do
gu
lik
ub
moralitas;
ep
Bahwa, adanya kesalahan dari pelaku dalam hal ini dilakukan oleh
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa, adanya kerugian bagi korban dalam hal ini adalah
R
PENGGUGAT, sudah jelas dapat dibuktikan yang secara rinci akan
si
dijelaskan pada bagian selanjutnya;
ne
ng
Bahwa, adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian
terlihat jelas dari perbuatan TERGUGAT II dan TERGUGAT III,
do
gu sehingga menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT baik material
maupun immateriil.
49. Bahwa, kelalaian yang telah dilakukan oleh TERGUGAT II dan TERGUGAT
In
A
III sebagaimana dimaksud diatas juga diatur dalam Pasal 1366 KUH
Perdata yaitu sebagai berikut :
ah
lik
“Setiap orang bertanggung jawab, bukan hanya atas kerugian yang
disebabkan perbuatan-perbuatan, melainkan juga atas kerugian yang
am
ub
disebabkan kelalaian atau kesembronoannya.”
50. Bahwa, lebih lanjut dalam Pasal 77 UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang
ep
Tenaga Kesehatan menegaskan kesalahan atau kelalaian tenaga
k
si
kesalahan atau kelalaian Tenaga Kesehatan dapat meminta ganti rugi
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.”
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggungannya atau disebabkan barang-barang yang berada di
R
bawah pengawasannya.”
si
Penjelasan:
Majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain untuk
ne
ng
mewakili urusan-urusan mereka adalah bertanggung jawab tentang
kerugian yang diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-
do
gu bawahan mereka di dalam melakukan pekerjaan untuk mana orang-
orang ini dipakainya.
Dalam hal ini para dokter yang menangani PENGGUGAT yaitu
In
A
TERGUGAT II dan TERGUGAT III yang bekerja atau berada dibawah
tanggungan TERGUGAT I, dimana akibat perbuatan TERGUGAT II
ah
lik
menimbulkan kerugian kepada PENGGUGAT.
am
ub
53. Bahwa, selanjutnya, Pasal 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit menyatakan :
“Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua
ep
k
si
Tenaga kesehatan adalah dokter yang memeriksa dan menangani
PENGGUGAT yaitu TERGUGAT II dan TERGUGAT III di tempat
ne
ng
do
gu
lik
ub
diperdagangkan.”
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
materi yang besar, sehingga memerlukan biaya yang besar untuk
R
melakukan .penyembuhan cacat kakinya diluar negeri.
si
56. Bahwa, perbuatan Malpraktek Medis yang dilakukan kepada PENGGUGAT
ne
ng
dapat dituntut secara pidana sebagaimana dijelaskan Pasal 84 (1) UU
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan yang menyatakan
sebagai berikut:
do
gu “Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang
mengakibatkan Penerima Pelayanan Kesehatan luka berat dipidana
In
A
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun.”
lik
secara pidana sebagaimana dimaksud Pasal 62 (3) UU No. 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yaitu:
am
ub
“Terhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka berat, sakit
berat, cacat tetap atau kematian diberlakukan ketentuan pidana
yang berlaku.”
ep
k
TERGUGAT
R
si
58. Bahwa, akibat dari perbuatan PARA TERGUGAT yang telah melakukan
ne
perbuatan melawan hukum tersebut telah menimbulkan hak bagi
ng
do
gu
sebagai berikut :
a. Kerugian Materil
In
Uraian Jumlah
A
lik
ub
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Healing Cost in Hospital atau Biaya untuk Rp.7.402.275.000,-
R
melakukan pengobatan dan perawatan ke
si
luar negeri berupa:
ne
ng
Biaya rawat inap di rumah sakit, Anestesi,
Konsultasi Ahli Orthopedy, tes tambahan
termasuk x-ray, MRI, atau CT scan,
do
gu Operasi ke-I, Operasi ke-II (pelepasan
skrup), Obat, fisioterapi dan Psikiatri;
In
A
serta
Biaya jaminan hidup perawatan
ah
lik
kira biaya yang dibutuhkan sejumlah €
500.000,- (lima ratus ribu euro) apabila
am
ub
dikurskan menjadi rupiah saat ini
tertanggal 19 April 2016 Rp. 14,804.55
ep
k
si
(sepuluh milyar delapan ratus lima puluh delapan juta dua ratus
tujuh puluh lima ribu rupiah)
ne
ng
b. Kerugian Immateriil
do
Akibat perbuatan melawan hukum PARA TERGUGAT telah
gu
lik
59. Bahwa, untuk menjamin agar Gugatan ini tidak sia-sia (illusoir), maka layak
m
ub
dan beralasan hukum kiranya Majelis Hakim yang mengadili perkara a quo
meletakkan Sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas tanah dan bangunan
ka
ep
- Batas Selatan : Komplek Puri Sentra Niaga Jl. Wiraloka, Jakarta Timur
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Batas Timur : Jl. Tarum Barat, Jakarta Timur
si
60. Bahwa, untuk menjamin agar Gugatan tidak menjadi sia-sia dikemudian
hari dan agar PARA TERGUGAT patuh untuk melaksanakan isi putusan
ne
ng
dalam perkara ini, maka PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan memutus perkara ini untuk dapat kiranya menjatuhkan
do
gu hukuman dengan uang paksa (dwangsom) kepada PARA TERGUGAT,
sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), untuk setiap hari
keterlambatan pelaksanaan putusan ini sampai dilaksanakan oleh
In
A
TERGUGAT;
61. Bahwa, oleh karena Gugatan PENGGUGAT didukung oleh bukti-bukti yang
ah
lik
mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna, maka PENGGUGAT
mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, agar
am
ub
putusan yang dijatuhkan dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada
bantahan, perlawanan (verzet), banding atau upaya hukum lain sesuai
dengan Pasal 180 ayat (1) HIR (Uitvoerbar bij Vorrad).
ep
k
segala kerendahan hati kami mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri
R
Jakarta Timur yang memeriksa perkara a-quo untuk berkenan memeriksa dan
si
memutus sebagai berikut:
ne
ng
DALAM PROVISI :
1. Menghukum TERGUGAT I untuk meletakkan Sita jaminan (Conservatoir
do
gu
Beslag) atas tanah dan bangunan milik TERGUGAT I yang terletak di Jl.
Inspeksi Saluran Tarum Barat Kalimalang, Jakarta Timur sebagai jaminan
In
agar gugatan ini tidak menjadi sia-sia dikemudian hari, dengan batas-batas
A
sebagai berikut :
- Batas Utara : Jl. Tarum Barat, Jakarta Timur
ah
ub
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menyatakan TERGUGAT I bertanggung jawab atas semua tindakan
R
praktek kedokteran dan/atau tindakan medis yang dilakukan oleh
si
TERGUGAT II dan TERGUGAT III dalam memeriksa dan mendiagnosa
ne
ng
cedera kaki PENGGUGAT;
do
gu mendiagnosa cedera kaki PENGGUGAT sebanyak 4 (empat) kali
berturut-turut bahkan setelah dilakukan rongent sebanyak 3 (tiga) kali
dan oleh karena kesalahan tersebut membuat kaki PENGGUGAT
In
A
menjadi CACAT seumur hidup;
ah
lik
surat keterangan rontgen dengan hasil yang berbeda pada kenyataan
yang dialami PENGGUGAT dan oleh karena kesalahan tersebut
am
ub
membuat kaki PENGGUGAT menjadi CACAT seumur hidup;
si
kembali;
ne
ng
do
gu
lik
a. Kerugian Materil
Uraian Jumlah
Biaya pemeriksaan dan obat di Rumah Rp. 6.000.000,-
m
ub
Sakit
Kerugian akibat tidak bisa bekerja Rp.3.250.000.000,-
ka
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
luar negeri berupa:
R
Biaya rawat inap di rumah sakit, Anestesi,
si
Konsultasi Ahli Orthopedy, tes tambahan
ne
ng
termasuk x-ray, MRI, atau CT scan,
Operasi ke-I, Operasi ke-II (pelepasan
skrup), Obat, fisioterapi dan Psikiatri;
do
gu serta
Biaya jaminan hidup perawatan
In
A
PENGGUGAT seumur Hidup, maka kira-
kira biaya yang dibutuhkan sejumlah €
ah
lik
dikurskan menjadi rupiah saat ini
tertanggal 19 April 2016 Rp. 14,804.5
am
si
b. Kerugian Immateriil
Akibat perbuatan melawan hukum PARA TERGUGAT telah
ne
ng
do
gu
rupiah).
ah
lik
ub
hukum lain sesuai dengan Pasal 180 ayat (1) HIR (uitvoerbaar bij
vooraad);
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Atau apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur berpendapat lain
R
mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aquo Et Bono) ;
si
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang ditetapkan :
ne
ng
-Untuk Penggugat hadir Kuasanya tersebut diatas ;
-Untuk Tergugat I hadir Kuasanya IDHAM INDRAPUTRA, SH,MH,dan RYAN
MAHAPUTRA ,SH, M.Kn., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 13
do
gu Januari 2016 ;
-Untuk Tergugat II dan Tergugat III hadir Kuasanya ARIEF
In
A
NUGROHO,SH.MH, DAN ANTHONY MUSLIM P, SH., berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 15 Februari 2016 ;
ah
lik
diantara kedua belah pihak melalui Mediasi sebagaimana diatur lebih lanjut
dalam PERMA No. I Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
am
ub
dengan menunjuk : GEDE ARIAWAN, SH.MH., sebagai Hakim Pengadilan
Negeri Jakarta Timur sebagai Mediator ;
ep
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Hakim Mediator tanggal 23
k
si
dengan pembacaan surat Gugatan Penggugat dan Penggugat menyatakan
tetap pada gugatannya ;
ne
ng
do
gu
sebagai berikut :
PENDAHULUAN
In
Dalam gugatan a quo, TERGUGAT I sebagai penyelenggara pelayanan
A
lik
ub
ep
duduk Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penegakan hukum yang senantiasa mengejar kebenaran terhadap kedudukan
R
semua pihak-pihak dalam perkara a quo sama tinggi dan sama rendah di
si
muka sidang ini, sebab dalam perkara a quo perlu juga mempertimbangkan
ne
ng
pengakuan terhadap perlindungan hukum kepada TERGUGAT I sebagaimana
jaminan Pasal 30 ayat (1) huruf (f) Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit (“UU Rumah Sakit”);
do
gu Oleh karenanya, agar Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri
Jakarta Timur dalam memeriksa dan memutuskan perkara a quo mencapai
In
A
pada suatu keyakinan atau keimanan atas suatu perbuatan yang dapat
ditentukan secara benar dan adil, perkenankanlah kiranya TERGUGAT I
ah
lik
(dengan bersandar pada kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa)
menyampaikan JAWABAN, EKSEPSI, dan GUGAT REKONVENSI terhadap
gugatan a quo berdasarkan uraian-uraian sebagai berikut :
am
ub
DALAM KONVENSI ep
DALAM EKSEPSI
k
temporis) :
R
si
PENGGUGAT dalam gugatan a quo (vide halaman (14) posita angka (54)
gugatan a quo), pada pokoknya telah mendalilkan TERGUGAT I
ne
ng
do
gu
lik
Dengan berpijak pada sumber hukum materiil a quo, maka hak menuntut
m
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukumnya dapat merujuk berdasarkan pengakuan PENGGUGAT in casu
R
halaman (5) sampai dengan halaman (7) posita angka (19) dan posita
si
angka (32) gugatan a quo, disesuaikan dengan medical record nomor:
ne
ng
167112 atas nama pasien PENGGUGAT, bahwa tanggal transaksi terakhir
PENGGUGAT menerima jasa pelayanan kesehatan ditempat TERGUGAT
adalah pada tanggal 19 November 2015, dan PENGGUGAT
do
gu menyampaikan komplain yang pertama kalinya kepada TERGUGAT pada
tanggal 31 Januari 2016;
In
A
Berdasarkan fakta dan kronologis tersebut diketahui bahwa hak menuntut
semua kerugian PENGGUGAT dilaksanakan kepada TERGUGAT I dalam
ah
lik
tenggang waktu 74 (tujuh puluh empat) hari, sehingga menurut hukumnya
pelaksanaan hak menuntut semua kerugian PENGGUGAT kepada
TERGUGAT I tersebut adalah DALUWARSA atau lewat waktu
am
ub
(expiration), dikarenakan tidak dilaksanakan sebagaimana menurut Pasal
19 ayat (3) UU Perlindungan Konsumen, dan sudah selayaknya menurut
ep
k
hukum Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur
yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo menyatakan
ah
R
gugatan a quo GUGUR MENURUT HUKUM;
si
2. Adanya dugaan tipu muslihat oleh PENGGUGAT (exceptio doli mali) :
ne
ng
do
gu
lik
ub
tanggal 20 April 2016 in casu halaman (3) posita angka (4) gugatan a quo
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Lebih dari itu, berdasarkan hasil pemeriksaan fisik yang dilaksanakan
R
ditempat TERGUGAT I melalui TERGUGAT II pada tanggal 21 September
si
2015, PENGGUGAT menyatakan tidak merasakan nyeri sumbu, dan
ne
ng
berdasarkan foto rotgen kaki kiri PENGGUGAT dalam pemeriksaan
penunjang tidak memperlihatkan garis hitam, maka penegakan diagnosa
kaki kiri PENGGUGAT dinyatakan tidak retak/patah. Diagnosa tersebut
do
gu dikuatkan berdasarkan kedatangan PENGGUGAT ditempat TERGUGAT I
pada tanggal 5 dan tanggal 8 Maret 2016 yang memperlihatkan kaki kiri
In
A
PENGGUGAT menjadi tumpuan pada saat berjalan, dan PENGGUGAT
tidak memerlukan tongkat untuk berjalan. Fakta-fakta tersebut menjadi
ah
lik
dipersidangan a quo dengan membawa tongkat untuk membantu berjalan;
ub
anamnesa dengan keterangan kronologis dalam gugatan a quo, serta
perbedaan fakta-fakta sebelum dan sesudah persidangan a quo yang
ep
k
R
atau tipu muslihat untuk mendatangkan rasa simpati atau bahkan empati
si
yang menyesatkan kepada setiap orang dengan tujuan untuk
ne
mempersalahkan pelayanan kesehatan ditempat TERGUGAT I sehingga
ng
do
gu
lik
quo ;
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keputusannya berdasarkan Pasal 69 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
R
Undang-Undang Nomor: 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (“UU
si
Praktik Kedokterann”);
ne
ng
Oleh karena dalil posita dan pentitum PENGGUGAT tersebut tidak
termasuk dalam yuridiksi absolut lingkungan peradilan umum, seyogyanya
do
gu Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang
memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo berkenan menyatakan
gugatan a quo tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard);
In
A
4. Gugatan a quo error in persona :
Ditinjau dari hak menuntut PENGGUGAT dalam gugata a quo,
ah
lik
TERGUGAT I telah dituntut pertanggungjawaban sebagai Pelaku Usaha
(vide halaman (14) posita angka (54) gugatan a quo). Oleh karena
am
ub
PENGGUGAT tidak mendefinisikan dengan jelas tentang “Pelaku Usaha”,
maka pengertian tentang “Pelaku Usaha” dapat diperoleh penjelasannya
dengan bersumber pada ketentuan Pasal 1 angka (3) UU Perlindungan
ep
k
si
baik berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan di
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
ne
ng
do
gu
ub
ep
terbatas, dan bukan sebagai subjek hukum (legal entiy) dalam perkara a
es
M
quo. Hal ini ditegaskan pula oleh pendapat-pendapat ahli antara lain :
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sri Praptianingsih.
R
“Rumah sakit swasta bukan sebagai badan hukum, yang mempunyai
si
status badan hukum adalah pemilik dan penyelenggaranya
ne
ng
sebagaimana rumah sakit pemerintah” (vide Sri Praptianingsih,
Kedudukan Hukum Perawat Dalam Upaya Pelayanan Kesehatan Di
Rumah Sakit, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hal 103);
do
gu J. Guwandi, SH.
“Rumah sakit adalah sebuah organisasi yang dimiliki oleh sebuah
In
A
badan hukum, sehingga rumah sakit bukan subjek hukum, secara
yuridis formil rumah sakit tidak dapat dituntut (vide J. Guwandi, SH,
ah
lik
Sekitar Gugatan Malpraktek Medik, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta, 2010, hal 11-12);
am
ub
Oleh karena gugatan a quo error in persona, seyogyanya menurut hukum
Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang
memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo menyatakan gugatan a
ep
k
si
Walaupun dalam Pasal 118 dan Pasal 120 Het Herziene Indonesisch
Reglemen (“HIR”) tidak menetapkan secara spesifik mengenai perincian
ne
ng
do
gu
tergugat atau para pihak adalah didasarkan pada asas yang bersangkutan
secara nyata bertempat tinggal sesuai sumber dokumen yang tidak dapat
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
alamat atau tempat tinggal TERGUGAT II dan TERGUGAT III tidak berada
R
dalam yuridiksi kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Timur;
si
Oleh karena PENGGUGAT keliru dalam menyusun formulasi gugatan a
ne
ng
quo dengan mencantumkan alamat atau tempat tinggal TERGUGAT II,
dan TERGUGAT III sama-sama berada dalam yurisdiksi kewenangan
do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Timur, maka penyusunan kompetensi relatif
dalam gugatan a quo ditentukan oleh PENGGUGAT berdasarkan TEMPAT
KEJADIAN (locus delicti). Penyusunan kompetensi relatif dalam gugatan a
In
A
quo tidak sesuai dengan ketentuan yang digariskan Pasal 118 HIR.
lik
tempat tinggal TERGUGAT II, dan TERGUGAT III sama dengan
TERGUGAT I tidak memenuhi ketentuan secara normatif, dan sudah
am
ub
sepatutnya menurut hukum gugatan a quo dapat dinyatakan tidak sah,
atau setidak-tidaknya gugatan a quo dapat dinyatakan tidak dapat diterima
(niet onvantkelijke verklaard) oleh Yang Mulia Majelis Hakim pada
ep
k
si
6. Surat Kuasa Khusus PENGGUGAT tidak sah :
Dalam praktik litigasi, formulasi surat kuasa khusus yang memenuhi
ne
ng
do
gu
tergugat;
lik
ub
tidak memenuhi syarat formil yang digariskan Pasal 123 HIR, juncto Surat
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyatakan Surat Kuasa Khusus PENGGUGAT tidak sah, atau setidak-
R
tidaknya gugatan a quo dapat dinyatakan tidak dapat diterima (niet
si
onvantkelijke verklaard);
ne
ng
7. Gugatan a quo kurang pihak (plurium litis consortium) :
do
gu Secara konsideran, PENGGUGAT dalam menyusun uraian “Kronologis
Perkara” dalam gugatan a quo setidak-tidaknya telah memuat keterangan
pihak-pihak antara lain:
In
A
dr. Yunika selaku dokter Instalansi Gawat Darurat (IGD) ditempat
TERGUGAT I;
ah
lik
dr. Syafruddin Surin, Sp.JP., FIHA, selaku dokter specialis jantung
ditempat TERGUGAT I;
am
ub
RSUD. Budhi Asih untuk mendapatkan pendapat lainnya (second
opinion);
ep
RS. Awal Bross untuk mendapatkan pemeriksaan penunjang lainnya,
k
si
ne
Penyebutan pihak-pihak tersebut diatas yang mendasari PENGGUGAT
ng
do
gu
lik
Surin, Sp.JP., FIHA, dr. Ihsan Oesman, RSUD. Budhi Asih, dan RS. Awal
Bross luput dikualifikasikan oleh PENGGUGAT sebagai pihak dalam
m
ub
perkara a quo ;
ep
sebagai pihak dalam gugatan a quo, seyogyanya demi hukum Yang Mulia
Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang memeriksa,
ah
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Gugatan a quo prematur :
R
Dalam gugatan a quo, PENGGUGAT pada pokoknya telah mendalilkan
si
TERGUGAT I bertanggungjawab akibat perbuatan malpraktek medis yang
ne
ng
dilakukan tenaga kesehatannya. Dalil PENGGUGAT tersebut
bertentangan dengan asas-asas praduga tidak bersalah (presumption of
innocence), dikarenakan untuk menuntut pertanggungjawaban
do
gu TERGUGAT I tersebut diperlukan terlebih dahulu kajian yang membahas
adanya perbedaan diagnosa antara TERGUGAT II - TERGUGAT III
In
A
dengan tenaga medis pada RSUD. Budhi Asih, dan RS. Awal Bross;
lik
etikolegal, in casu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (rotgen)
ditempat TERGUGAT I dimintakan pendapat lainnya (second opinion) oleh
tenaga medis pada RSUD. Budhi Asih, dan RS. Awal Bross, sehingga
am
ub
menciptakan perbedaan diagnosa yang dilahirkan oleh adanya dugaan
pelanggaran kode etik kedokteran sebagaimana yang digariskan Pasal 15
ep
k
R
(“Kode Etik Kedokteran”);
si
Adapun dugaan pelanggaran kode etik kedokteran dimaksud dapat dilihat
ne
ng
do
gu
dan RS. Awal Bross didasari pada hasil rotgen ditempat TERGUGAT I,
sehingga tenaga medis pada RSUD. Budhi Asih, dan RS. Awal Bross
In
A
lik
ub
tenaga medis pada RSUD. Budhi Asih, dan RS. Awal Bross demikian
ka
justru tidak sesuai dengan yang diamanatkan dalam Pasal 15 Kode Etik
ep
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terhadap adanya dugaan pelanggaran konflik etikolegal tersebut,
R
seyogyanya mempertimbangkan terlebih dahulu pada Majelis Kehormatan
si
Etik Kodokteran, hal ini sebagaimana Pasal 1 angka (3) juncto Pasal 9
ne
ng
ayat (4) Pedoman Organisasi Dan Tata Laksana Majelis Kehormatan Etik
Kedokteran. Lebih dari itu, Mahkamah Agung melalui Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomor : 03 Tahun 1974 telah memberikan
do
gu himbauannya agar segala putusan pengadilan dapat diberikan alasannya
(motiveringplich) guna mencegah batalnya putusan pengadilan.
In
A
Berdasarkan himbauan Mahkamah Agung tersebut ditinjau berdasarkan
pendaftaran gugatan a quo, maka sebagai bagian dari unsur pengkayaan
ah
lik
pemeriksaan dan keputusan oleh MAJELIS KEHORMATAN ETIK
KEDOKTERAN tentang itu;
am
ub
Oleh karena dan sudah sepatutnya pendaftaran gugatan a quo tanpa
adanya terlebih dahulu hasil pemeriksaan dan keputusan Majelis
ep
k
R
Jakarta Timur yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo,
si
atau setidak-tidaknya gugatan a quo dapat dinyatakan tidak dapat diterima
ne
(niet onvantkelijke verklaard);
ng
do
gu
Bahwa TERGUGAT I mohon agar segala sesuatu yang telah diuraikan dalam
Eksepsi merupakan satu-kesatuan bagian yang tidak terpisahkan dalam
Pokok Perkara;
In
A
lik
operasional :
Kedudukan Hukum Para Pihak :
m
ub
ng
pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit (vide Pasal 29 ayat
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(1) huruf (b) UU Rumah Sakit, juncto Pasal 2 huruf (m) Permenkes
R
69/2014). Sementara PENGGUGAT adalah pasien atau konsumen (vide
si
Pasal 1 angka (4) UU Rumah Sakit, juncto Pasal 1 angka (2) UU
ne
ng
Perlindungan Konsumen), sehingga menurut hukum berhak salah satu
diantaranya memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional (vide Pasal 32 huruf (d)
do
gu UU Rumah Sakit), dan berkewajiban salah satu diantaranya memberikan
informasi yang jujur, lengkap, dan akurat sesuai kemampuan dan
In
A
pengetahuan tentang masalaha kesehatannya (vide Pasal 28 huruf (d)
Permenkes 69/2014), dan beriktikad baik dalam melakukan transaksi
ah
lik
Konsumen);
ub
Dalam perkara a quo, hubungan hukum antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT I didasarkan karena undang-undang (ius delicto) in casu
ep
k
si
Konsumen, dan Permenkes 69/2014. Sedangkan dalam hubungan hukum
a quo ditinjau sesuai dengan perkembangan praktik kedokteran disebut
ne
ng
Peristiwa Hukum :
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemeriksaan anamnesa: keluhan nyeri kaki kiri setelah jatuh
R
terpeleset (berbeda dengan keteragan dalam “Kronologis Perkara”
si
halaman (3) dalam posita angka (4) gugatan a quo);
ne
ng
Pemeriksaan fisik: kaki kiri bengkak;
Pemeriksaan penunjang: sudah dilakukan rotgen namun belum ada
hasil tertulis dari TERGUGAT III;
do
gu Diagnosa: belum dapat ditegakan diagnosa, sehingga
PENGGUGAT dirujuk kepada TERGUGAT II;
In
A
Perawatan: dibalut dengan elastis perban dan diberi obat nyeri;
Nasehat: tidak ada;
ah
lik
Pada tanggal 21 September 2015, PENGGUGAT datang ketempat
TERGUGAT I melalui TERGUGAT II. Adapun hasil pelayanan medis
yang telah diberikan TERGUGAT I melalui TERGUGAT II kepada
am
ub
PENGGUGAT antara lain:
Pemeriksaan anamnesa: kaki kiri nyeri karena jatuh terpeleset satu
ep
hari sebelumnya;
k
Pemeriksaan fisik: tidak ada nyeri sumbu pada kaki kiri, sehingga
ah
si
Pemeriksaan penunjang: sependapat dengan TERGUGAT III
karena tidak terlihat garis patah baru (berdasarkan rotgen tanggal
ne
ng
20 September 2015);
Diagnosa: nyeri bengkak kaki kiri diduga karena benturan atau
do
gu
terkilir;
Perawatan: diberikan analgetika, antiinflamasi, salep thrombofob
In
roborantia;
A
lik
ub
a quo);
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Diagnosa: nyeri bengkak kaki kiri diduga karena benturan atau
R
terkilir;
si
Perawatan: diberikan analgesic yang lebih kuat untuk keluhan
ne
ng
nyerinya;
Nasehat: tidak ada;
Pada tanggal 08 Oktober 2015, PENGGUGAT datang ketempat
do
gu TERGUGAT I melalui TERGUGAT II. Adapun hasil pelayanan medis
yang telah diberikan TERGUGAT I melalui TERGUGAT II kepada
In
A
PENGGUGAT antara lain:
Pemeriksaan anamnesa: nyeri berkurang;
ah
lik
Pemeriksaan fisik: tidak ada;
Pemeriksaan penunjang: rotgen ulang (rotgen kedua);
Diagnosa: tidak ada perbedaan dengan hasil rotgen sebelumnya;
am
ub
Perawatan: diberikan analgetika diganti celebrex;
Nasehat: tidak ada;
ep
Pada tanggal 19 November 2015, PENGGUGAT datang ketempat
k
si
PENGGUGAT antara lain:
Pemeriksaan anamnesa: nyeri kepala setelah minum celebrex;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perawatan: direncanakan ekhokardiografi dan doppler kaki (tidak
R
dilaksanakan atas kemauan PENGGUGAT);
si
Nasehat: tidak ada;
ne
ng
Pada tanggal 31 Januari 2016, PENGGUGAT datang ketempat
TERGUGAT I melalui dr. Yunika dengan menyampaikan komplain;
Berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, jika ditinjau berdasarkan gugatan
do
gu a quo, maka hak menuntut PENGGUGAT kepada TERGUGAT I dalam
perkara a quo yang didasarkan pada pendekatan-pendekatan konfrontasi
In
A
sebagai berikut menujukan :
lik
tanggal 31 Januari 2016, sehingga pelaksanakaan hak menuntut
PENGGUGAT kepada TERGUGAT I dilaksanakan dalam tenggang
am
ub
waktu 74 (tujuh puluh empat) hari. Pelaksanaan hak menuntut
PENGGUGAT kepada TERGUGAT I tersebut adalah daluwarsa
dikarenakan tidak dilaksanakan sebagaimana yang digariskan Pasal
ep
k
R
hubungan hukum yang telah ditentukan undang-undang (ius delicto),
si
antara lain keterangan PENGGUGAT yang disampaikan pada tanggal
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TERGUGAT I dengan PENGGUGAT telah berakhir sejak
R
PENGGUGAT memperoleh penegakan diagnosa tenaga medis pada
si
RSUD. Budhi Asih, dan RS. Awal Bross yang didasari pada hasil
ne
ng
rotgen ditempat TERGUGAT I. Berakhirnya hubungan hukum antara
TERGUGAT II sebagai tenaga medis ditempat TERGUGAT I dengan
PENGGUGAT telah digariskan dalam penjelasan Pasal 15 Kode Etik
do
gu Kedokteran;
Lebih dari itu pada tanggal 5 dan tanggal 8 Maret 2016, justru
In
A
memperlihatkan PENGGUGAT berjalan dengan bertumpu pada kaki
kirinya tanpa bantuan tongkat, dan fakta ini menjadi berbeda dengan
ah
lik
tongkat.
Oleh karena hak menuntut PENGGUGAT tersebut diatas tidak
am
ub
berdasarkan pada ketentuan hukum, dan tidak berdasarkan pada
penegakan kebenaran fakta-fakta yang sebenarnya. Maka TERGUGAT I
ep
demi keadilan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam
k
si
Rumah Sakit;
ne
ng
do
gu
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terkilir. Penegakan diagnosa tersebut dalam ilmu kedokteran dan dalam
R
etika rumah sakit telah sesuai dengan standar profesi dan standar
si
prosedur operasional;
ne
ng
Apabila dalam perkara a quo, PENGGUGAT kemudian berkeyakinan
bahwa kaki kirinya patah dengan berdasarkan pada pendekatan hasil
do
gu pemeriksaan yang dilakukan PENGGUGAT ditempat RSUD. Budhi Asih,
dan RS. Awal Bross, serta RSCM Kencana. Maka secara etik, sudah tiada
lagi kepercayaan PENGGUGAT kepada TERGUGAT II, dan TERGUGAT
In
A
III ditempat TERGUGAT I. Dengan tiada kepercayaan tersebut, maka telah
berakhir hubungan hukum PENGGUGAT dengan TERGUGAT II, dan
ah
lik
TERGUGAT III ditempat TERGUGAT I sesuai yang digariskan Pasal 15
Kode Etik Kedokteran. Selanjutnya ditinjau menurut hukumnya,
konsekuensi hubungan hukum PENGGUGAT yang menolak atau
am
ub
dihentikannya atas kemauan sendiri terhadap pelayanan kesehatan
ditempat TERGUGAT I merupakan tanggungjawab PENGGUGAT
ep
k
si
Oleh karena tepatlah kiranya penyebab sakit kaki kiri PENGGUGAT
disebabkan oleh perbuatan PENGGUGAT yang mendahului peristiwanya,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
sebagai berikut :
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tentang unsur : Adanya suatu perbuatan.
R
Mengutip pendapat Syahrul Machmud, SH., MH., dalam bukunya
si
berjudul “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter
ne
ng
Yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek”, menyatakan secara
konsideran tentang unsur “adanya perbuatan” tidak saja dinilai pada
perbuatan-perbuatan yang melawan undang-undang, melainkan
do
gu dinilai pula pada perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan
kepatutan (vide Syahrul Machmud, SH., MH., “Penegakan Hukum
In
A
dan Perlindungan Hukum Bagi Dokter Yang Diduga Melakukan
Medikal Malpraktek”, CV. Mandar Maju: Bandung, 2008, halaman
ah
56 – 57);
lik
Adapun untuk mempersesuaikan antara pemahaman tentang unsur
am
ub
kronologis perkara a quo secara menyeluruh dimulai dari perbuatan
yang mendahuinya sampai dengan perbuatan yang terakhir
ep
k
R
berdasarkan perbuatan yang mendahuinya dan dengan perbuatan
si
yang terakhir dilakukan in casu diperoleh kesimpulan bahwa
ne
ng
do
gu
PENGGUGAT pada RSUD. Budhi Asih, dan RS. Awal Bross, serta
RSCM Kencana;
In
A
lik
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
jelas atau kabur (obscuur libel) oleh karena PENGGUGAT luput
R
mengkualifikasikan tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan
si
RSUD. Budhi Asih, dan RS. Awal Bross, serta RSCM Kencana
ne
ng
sebagai pihak dalam gugatan a quo;
do
gu Mengutip pendapat Syahrul Machmud, SH., MH., dalam bukunya
yang berjudul “Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum Bagi
Dokter Yang Di Duga Melakukan Medikal Praktek” menyatakan
In
A
terdapat empat kriteria perbuatan melawan hukum (vide Syahrul
Machmud, SH., MH., Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum
ah
lik
Bagi Dokter Yang Di Duga Melakukan Medikal Praktek, Mandar
Maju, Bandung, 2008, hal 57) antara lain :
am
ub
Bertentangan dengan kewajiban si pelaku;
Ditinjau berdasarkan kewajiban TERGUGAT I dalam perkara a
quo, TERGUGAT I telah melakukan pemeriksaan PENGGUGAT
ep
k
si
penolakan atau dihentikannya pelayanan kesehatan ditempat
TERGUGAT I atas kemauan PENGGUGAT menurut hukumnya
ne
ng
do
hal ini sebagaimana refleksi Pasal 45 UU Rumah Sakit, juncto
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terhadap penolakan PENGGUGAT tersebut, hal itu menjadi
R
tanggjawab hukum PENGGUGAT (vide Pasal 45 UU Rumah
si
Sakit, juncto Pasal 28 huruf (g) Permenkes 69/2014), sehingga
ne
ng
dalam perkara a quo TERGUGAT I tiada melanggar hak subjektif
PENGGUGAT untuk berkeyakinan terhadap hasil memeriksakan
pelayanan kesehatan pada RSUD. Budhi Asih, dan RS. Awal
do
gu Bross, serta RSCM Kencana;
In
A
Kaidah tata susila dimaksud mengenai kaidah tingkah laku yang
baik. Berdasarkan pemahaman tersebut, TERGUGAT I dengan
ah
lik
tegas menolak dalil PENGGUGAT yang menyatakan pada
pokoknya PARA TERGUGAT melalui kuasa hukumnya tidak
am
ub
peringatan (somasi) pertama, kedua, dan ketiga beserta
undangan oleh kuasa hukum PENGGUGAT (vide posita angka
ep
k
si
beserta undangan a quo tidaklah dilayangkan kepada PARA
TERGUGAT dalam gugatan a quo, melainkan hanya kepada
ne
ng
do
tersebut, TERGUGAT I melalui kuasa hukumnya telah
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENGGUGAT dapat segera menyetujui fasilitasi yang ditawarkan
R
TERGUGAT I kepada PENGGUGAT melalui penyembuhan pada
si
pelayanan kesehatan rumah sakit yang berada di DKI Jakarta;
ne
ng
Kemudian terhadap surat peringatan (somasi) ketiga dan
undangan oleh kuasa hukum PENGGUGAT tersebut,
do
gu TERGUGAT I melalui kuasa hukumnya telah memberikan
konfirmasinya melalui surat nomor: 011/JWB/SLF/III/2016,
tertanggal 24 Maret 2016 dengan menyampaikan penegasan
In
A
pada pokoknya ketimbang memperkarakan perkara a quo yang
akan menyita waktu, tenaga, biaya, dan pikiran, seharusnya
ah
lik
kuasa hukum PENGGUGAT sudah lebih fokus terlebih dahulu
pada penyembuhan cidera kaki PENGGUGAT sebagaimana
yang diusulkan untuk diberikan persetujuan terhadap penawaran
am
ub
fasilitasnya oleh TERGUGAT I;
si
Jakarta Timur, sehingga pemaknaan penyembuhan cidera kaki
PENGGUGAT yang diusulkan sebelumnya oleh TERGUGAT I
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
gugatan a quo, sepatutnya TERGUGAT I diberikan perlindungan
R
hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap
si
perkara a quo (vide Pasal 30 ayat (1) huruf (f) UU Rumah Sakit);
ne
ng
Tentang unsur : Adanya kesalahan dari pihak pelaku.
Oleh karena terkait unsur “adanya suatu perbuatan” diperoleh fakta-
do
gu fakta yang telah diabaikan PENGGUGAT dalam gugatan a quo, dan
dengan tidak terpenuhi TERGUGAT I tentang unsur perbuatan
melawan hukum sebagaimana yang telah dikemukakan
In
A
pertimbangan fakta-fakta dan pendekatan sumber-sumber
hukumnya, maka dengan sendirinya unsur tentang “adanya
ah
lik
kesalahan dari pihak pelaku” telah tereliminasi, karena
PENGGUGAT-lah yang justru telah mengabaikan dan bahkan
am
ub
Atas penolakan PENGGUGAT tersebut maka menurut hukumnya
bukanlah menjadi tanggunjawab TERGUGAT I melainkan menjadi
ep
k
si
Tentang unsur : Adanya kerugian bagi korban.
Dalam gugatan a quo, PENGGUGAT telah mendalilkan adanya
ne
ng
kerugian (vide posita angka (58) halaman (15) dan halaman (16)
gugatan a quo) antara lain :
do
gu
Kerugian Materil.
PENGGUGAT mendalilkan kerugian atas biaya pemeriksaan
dan obat di rumah sakit sejumlah Rp 6.000.000,- (enam juta
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
biaya pemeriksaan dan obat di rumah sakit diperhitungkan
R
sebagai kerugian materil dalam perkara a quo ;
si
PENGGUGAT mendalilkan kerugian atas kehilangan
ne
ng
pendapatannya sejumlah Rp 3.250.000.000,- (tiga milyar dua
ratus lima pulluh juta rupiah). Kerugian PENGGUGAT atas
kehilangan pendapatannya merupakan konsekuensi
do
gu berkenaan dengan penolakan dan penghentian pelayanan
kesehatan ditempat TERGUGAT I dikarenakan lebih memilih
In
A
berkeyakinan pada hasil pemeriksaan pelayanan kesehatan
RSUD. Budhi Asih, RS. Awal Bross, dan RSCM. Kencana.
ah
lik
kesehatan ditempat TERGUGAT I merupakan tanggungjawab
PENGGUGAT sebagaimana yang digariskan Pasal 45 UU
am
ub
Rumah Sakit, juncto Pasal 28 huruf (g) Permenkes 69/2014.
Oleh karenanya tiada dasar bagi PENGGUGAT menyatakan
ep
bahwa kehilangan pendapatan diperhitungkan sebagai
k
si
dan perawatan ke luar negeri sejumlah Rp 7.402.275.000,-
(tujuh milyar empat ratus dua juta dua ratus tujuh puluh lima
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENGGUGAT sendiri dan bukan kepada TERGUGAT I,
R
dikarenakan tiada ketentuan yang mewajibkan PENGGUGAT
si
menggunakan jasa advokat dalam perkara a quo. Oleh
ne
ng
karenanya tiada dasar bagi PENGGUGAT menyatakan bahwa
biaya operasional dan jasa advokat diperhitungkan sebagai
kerugian materil dalam perkara a quo;
do
gu Kerugian Immateril.
Dalam gugatan a quo, PENGGUGAT mendalilkan kerugian
In
A
immateril sejumlah Rp 50.000.000.000,- (lima puluh milyar
rupiah). TERGUGAT I menolak dengan tegas dalil kerugian
ah
lik
masih normal, dapat melakukan aktivitas, serta tidak mengalami
cacat seumur hidupnya, buktinya PENGGUGAT pada tanggal 5
am
ub
dan tanggal 8 Maret 2016 masih dapat berjalan dengan normal,
dan berjalan dengan bertumpu pada kaki kirinya, serta tidak
ep
menggunakan tongkat. Oleh karenanya dalil kerugian immateril
k
si
memutus perkara a quo;
ne
ng
do
gu
Konsumen;
lik
kerugian.
Dalil PENGGUGAT tentang unsur adanya hubungan kausal antara
perbuatan dengan kerugian dalam perkara a quo adalah mengada-
m
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 28 huruf (g) Permenkes 69/2014. Oleh karenanya demi
R
hukum Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta
si
Timur yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo
ne
ng
dapat menyatakan gugatan a quo ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan gugatan a quo tidak dapat diterima (niet onvantkelijke
verklaard);
do
gu b. PERMOHONAN SITA JAMINAN GUGATAN A QUO BERTENTANGAN
DENGAN KETENTUAN HUKUM.
In
A
TERGUGAT I menolak dengan tegas posita angka (59), dan pentitum
dalam provisi angka (1) gugatan a quo yang memohon untuk diletakan
ah
lik
sita jaminan (coservatoir beslag) terhadap sebidang tanah dan
bangunan milik TERGUGAT I yang terletak di Jl. Ispeksi Saluran
Tarum Barat Kalimalang, Jakarta Timur;
am
ub
Bahwa pemohonan coservatoir beslag tidak dapat diterapkan dalam
perkara a quo dikarenakan menurut hukum penerapan coservatoir
ep
k
si
perbuatan melawan hukum dan tiada hubungan utang-piutang,
sehingga permohonan coservatoir beslag oleh PENGGUGAT tidak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ketiga”;
R
ng
beslag tersebut harus ditolak oleh Yang Mulia Majelis Hakim pada
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang memeriksa, mengadili, dan
R
memutus perkara a quo;
si
c. PERMOHONAN UANG PAKSA (DWANGSOM) TIDAK
ne
ng
BERDASARKAN HUKUM.
TERGUGAT I menolak dengan tegas posita angka (60), dan pentitum
angka (9) dalam gugatan a quo yang memohon agar TERGUGAT I
do
gu juga membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) setiap harinya keterlambatan pelaksanaan
In
A
putusan perkara a quo;
lik
tidak berdasarkan hukum, sebab tuntutan uang paksa (dwangsom)
yang diajukan oleh PENGGUGAT tidak dapat diterapkan dalam
perkara a quo. Pandangan hukum tersebut bersumber pada :
am
ub
Kutipan berdasarkan penalaran hukum yang dinyatakan oleh
Harifin A. Tumpa dalam bukunya yang berjudul “Uang Paksa
ep
k
si
“Prinsipnya setiap putusan perkara dapat pula disertai suatu
dwangsom, apabila hal tersebut memang diminta oleh Penggugat,
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TERGUGAT I menolak dengan tegas posita angka (61), dan pentitum
R
angka (10) gugatan a quo yang memohon untuk diletakan putusan
si
serta merta (uitvoerbar bij vorrad) dalam perkara a quo. Permohonan
ne
ng
PENGGUGAT tersebut tidak dapat diterapkan dalam perkara a quo
dikarenakan dengan dasar-dasar pertimbangan sebagai berikut:
do
gu Gugatan a quo tidak berdasarkan atas suatu alas hak yang
berbentuk akta otentik sebagaimana yang digariskan berdasarkan
Pasal 180 HIR;
In
A
Gugatan a quo tidak berdasarkan pada apa yang telah digariskan
dalam SEMA Nomor: 3 Tahun 2000;
ah
lik
Gugatan a quo tidak berdasarkan pada apa yang telah digariskan
dalam SEMA Nomor: 4 Tahun 2001;
am
ub
tersebut diatas, sepatutnya demi keadilan permohonan putusan serta
merta (uitvoerbar bij vorrad) tersebut harus ditolak oleh Yang Mulia
ep
k
si
DALAM REKONVENSI
ne
ng
segala sesuatu yang telah diuraikan dalam KONVENSI, baik Eksepsi maupun
Pokok Perkara dianggap terulang dan merupakan bagian yang tidak
do
gu
lik
ub
Budhi Asih, dan RS. Awal Bross telah menjelaskan adanya konflik
es
etikolegal;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Namun pertimbangan-pertimbangan tersebut tidak diperhatikan oleh
R
TERGUGAT REKONVENSI dalam perkara a quo, sehingga persangkaan
si
malpratek medis yang dituduhkan oleh TERGUGAT REKONVENSI
ne
ng
kepada PENGGUGAT REKONVENSI dalam GUGATAN KONVENSI sama
hal telah MEMFITNAH PENGGUGAT REKONVENSI, dan telah
mendatangkan kerugian yang nyata bagi PENGGUGAT REKONVENSI
do
gu dalam perkara a quo.
In
A
TERGUGAT REKONVENSI berdasarkan pendekatan yuridis Pasal 1365,
juncto Pasal 1373 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”)
ah
lik
adalah sebagai berikut:
ub
REKONVENSI menyelenggarakan malpraktek medis dengan
mempertimbangkan adanya keyakinan TERGUGAT REKONVENSI
ep
terhadap pelayanan kesehatan oleh dengan tenaga medis pada RSUD.
k
Budhi Asih, dan RS. Awal Bross. Berdasarkan keyakinan yang telah
ah
R
diteguhkan TERGUGAT REKONVENSI justru mendatangkan adanya
si
dugaan pelanggaran kode etik kedokteran sebagaimana yang
ne
digariskan Pasal 15 Kode Etik Kedokteran. Oleh karenanya unsur:
ng
do
gu
lik
ub
Adanya kerugian
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mendatangkan kerugian yang nyata bagi PENGGUGAT REKONVENSI
R
akibat terbentuknya stigma yang negatif tersebut. Oleh karenanya
si
menurut hukum, PENGGUGAT REKONVENSI berhak menutut
ne
ng
TERGUGAT REKONVENSI untuk dihukum meminta maaf secara
terbuka melalui koran berskala nasional selama tiga hari berturut-turut
dengan biaya TERGUGAT REKONVENSI terhitung 3 (tiga) hari setelah
do
gu putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde), hal
ini sebagaimana yang telah digarikan dalam Pasal 1373 KUHPerdata; .
Agar putusan terhadap GUGATAN REKONVENSI a quo dapat bernilai dan
In
A
bernyawa, sudilah kiranya Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan
Negeri Jakarta Timur berkenan menghukum uang paksa (dwangsom)
ah
lik
terhadap TERGUGAT REKONVENSI sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) dalam setiap hari keterlambatan pelaksanaan putusan a quo;
am
ub
Berdasarkan dalil-dalil, alasan-alasan dan hal-hal serta fakta-fakta hukum
yang dikemukakan oleh TERGUGAT KONVENSI/PENGGUGAT
ep
REKONVENSI, baik didalam KONVENSI maupun REKONVENSI, mohon
k
kiranya Yang Mulia Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur
ah
si
PRIMER
ne
ng
DALAM KONVENSI
do
Dalam Eksepsi & Dalam Pokok Perkara :
gu
lik
ub
ep
terhitung tiga hari setelah putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menghukum TERGUGAT REKONVENSI/PENGGUGAT KONVENSI
R
membayar uang paksa (dwangsom) kepada PENGGUGAT
si
REKONVENSI/TERGUGAT REKONVENSI sebesar Rp 50.000.000,- (lima
ne
ng
puluh juta rupiah) dalam setiap hari keterlambatan pelaksanaan putusan a
quo;
DALAM KONVENSI DAN DALAM REKONVENSI
do
gu Menghukum PENGGUNGAT KONVENSI/TERGUGAT REKONVENSI
untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat upaya hukum di
In
A
peradilan umum;
SUBSIDAIR
ah
lik
DALAM KONVENSI
Dalam Eksepsi :
am
ub
Menolak Eksepsi TERGUGAT KONVENSI;
Dalam Pokok Perkara :
ep
k
DALAM REKONVENSI
R
si
Mengabulkan GUGATAN REKONVENSI untuk seluruhnya;
Menyatakan TERGUGAT REKONVENSI/PENGGUGAT KONVENSI
ne
ng
do
gu
lik
ub
peradilan umum ;
es
LEBIH SUBSIDAIR
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DALAM KONVENSI
si
Dalam Eksepsi :
ne
ng
seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara :
do
gu Menyatakan Gugatan PENGGUGAT KONVENSI tidak dapat diterima (niet
onvantkelijke verklaard);
In
A
DALAM REKONVENSI
lik
DALAM KONVENSI DAN DALAM REKONVENSI
ub
untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat upaya hukum di
peradilan umum;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum TERGUGAT II dan Tergugat III
ep
k
si
DALAM EKSEPSI
ne
ng
do
gu
lik
ub
menjelaskan kaki kiri atau kanan yang dilakukan pengobatan, dan terkait
ep
keterangan tentang kaki kiri atau kanan ini sama sekali tidak PENGGUGAT
ah
PENGGUGAT;
es
3. Bahwa tidak terang dan tidak jelasnya gugatan PENGGUGAT, terlihat pula
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
gugatan dimana PENGGUGAT tidak menyebutkan nama dan kompetensi
R
dokter yang memeriksa PENGGUGAT di RSUD Budi Asih dalam gugatan
si
PENGGUGAT, sebagaimana TERGUGAT II dan TERGUGAT III kutip
ne
ng
berikut ini:
“25. Bahwa setelah Dokter dari pihak RSUD Budi Asih melakukan
pemeriksaan dan melihat hasil rontgen pertama yang ditujukan oleh
do
gu PENGGUGAT menyatakan “terdapat fraktur pada kaki PENGGUGAT” ”.
“26. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Dokter RSUD Budhi
In
A
Asih menyatakan “telah terjadi patah tulang pada kaki penggugat””
4. Bahwa lebih lanjut tidak terang dan tidak jelasnya gugatan PENGGUGAT,
ah
lik
halaman 6 Point 28, 29, 30 dan 31 , dimana PENGGUGAT kembali tidak
menyebutkan nama dan kompetensi dokter yang memeriksa PENGGUGAT
am
ub
di RS Awal Bros dalam gugatan PENGGUGAT, sebagaimana TERGUGAT
II dan TERGUGAT III kutip berikut ini:
ep
“28. Bahwa pada saat itu juga PENGGUGAT menunjukan hasil rontgen
k
si
fraktur pada tulang kaki PENGGUGAT”, dimana hal tersebut sesuai
dengan pernyataan doktr RSUD Budhi Asih”
ne
ng
“29. Bahwa, setelah hasil rontgen dari RS Awal Bross telah keluar, maka
Dokter dari Pihak RS Awal Bross menyatakan “sendi kaki PENGGUGAT
do
gu
sudah menyatu”;
30. Bahwa, pada tanggal 30 Januri 2016, PENGGUGAT kembali
mendatangi RS. Awal Bross dan meminta untuk dilakukan rontgen dan
In
A
lik
“31. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut dokter dari pihak RS.
Awal Bross menyatakan “meskipun dilakukan operasi, sendi tetap tidak
m
ub
bisa kembali seperti semula dan sudah tidak dapat lagi berjalan dengan
normal”.
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Bahwa disamping itu, kaburnya gugatan PENGGUGAT disebabkan juga
R
oleh kontradiksi diantara dalil-dalil PENGGUGAT a quo, dimana pada
si
bagian identitas PENGGUGAT dan pada posita tidak menyebutkan dengan
ne
ng
jelas apa jenis pekerjaan PENGGUGAT, namun pada petitum dan posita
gugatan halaman 15 PENGGUGAT menguraikan kerugian Materil yang
salah satunya adalah kerugian akibat tidak bisa bekerja sehingga
do
gu kehilangan pendapatan dari penghasilan perbulan yang seharusnya
didapat, yang TERGUGAT II dan TERGUGAT III kutip berikut ini:
In
A
Posita gugatan halaman 15-16:
“KERUGIAN MATERIL
ah
lik
Kerugian akibat tidak bisa bekerja sehingga kehilangan
Pendapatan dari hasil penghasilan perbulan yang
am
ub
seharusnya didapat sebesar Rp. 250.000.000,-
sampai bulan oktober 2016 Rp. 3.250.000.000,-
Dengan demikian, dalil kerugian materil pada Petitum gugatan
ep
k
si
pekerjaan adalah tidak dapat ditolerir karena tidak berkesesuaian atau
tidak sejalannya dalil-dalil PENGGUGAT tersebut, sebagaimana
ne
ng
do
maka petitum tidak dapat ditolerir dan gugatan harus dinyatakan tidak
gu
pada angka 9 yang meminta uang paksa (dwang som) secara tanggung
renteng sebagaimana TERGUGAT II kutip berikut:
ah
lik
ub
ka
ganti kerugian sejumlah uang, maka uang paksa (dwang som) tidak dapat
diterapkan dalam perkara a quo, sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah
ah
itu sudah sepatutnya dikesampingkan oleh Yang Mulia Majelis Hakim yang
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Bahwa berdasarkan uraian diatas maka kami mohon kepada Yang Mulia
R
Majelis Hakim untuk menolak gugatan PENGGUGAT atau setidak-tidaknya
si
menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima
ne
ng
(nietontvankelijkverklaard).
DALAM POKOK PERKARA
TINDAKAN MEDIS YANG DILAKUKAN OLEH TERGUGAT II DAN
do
gu TERGUGAT III TERHADAP PENGGUGAT TELAH SESUAI DENGAN
KOMPETENSI TERGUGAT II DAN TERGUGAT III, DAN TELAH MEMENUHI
In
A
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RUMAH SAKIT MAUPUN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DOKTER AHLI BEDAH
ah
lik
OPERASIONAL PROSEDUR DOKTER AHLI RADIOLOGI ATAU DISEBUT
TELAH LEGE ARTIS
am
ub
1. Bahwa seluruh dalil yang TERGUGAT II dan TERGUGAT III uraikan pada
Eksepsi agar dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
ep
dengan bagian Dalam Pokok Perkara a quo;
k
si
kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh TERGUGAT II dan
TERGUGAT III secara mutatis-mutandis dan dianggap sebagai hal yang
ne
ng
do
gu
lik
saat berjalan;
5. PENGGUGAT diterima di Unit Gawat Darurat (UGD) dan mendapat
pertolongan pertama oleh dokter di UGD, dimana dilakukan pemeriksaan
m
ub
fisik dan diketahui ada bengkak di kaki kiri dengan suspek (curiga) fraktur
ka
es
ahli radiologi;
M
6. Bahwa pada hari yang sama tanggal 20 September 2015, hasil Rontgen
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rumah Sakit TERGUGAT I dimana dengan kesimpulan tidak terdapat
R
fraktur;
si
7. Bahwa keesokan harinya pada tanggal 21 September 2015 PENGGUGAT
kemudian datang ke Poliklinik TERGUGAT II dengan keluhan yang sama
ne
ng
merasa nyeri di kaki kiri, dan atas keluhan tersebut, TERGUGAT II
melakukan pemeriksaan dan memberikan diagnosa sebagai berikut:
do
gu - Bahwa TERGUGAT II melakukan pemeriksaan fisik pada kaki kiri
PENGGUGAT dengan hasil terdapat nyeri tekan, tidak ditemukan nyeri
sumbu, dan ditemukan Oedem (bengkak) ditambah dengan
In
A
pemeriksaan penunjang dalam bentuk pembacaan Hasil ekspertise
rontgen yang dikeluarkan oleh TERGUGAT III ;
ah
lik
hasil ekspertise rontgen yang dikeluarkan oleh TERGUGAT III
sebagaimana tersebut di atas, TERGUGAT II memberikan diagnosa
am
ub
tidak ada fraktur (patah tulang) pada kaki kiri PENGGUGAT;
- TERGUGAT II kemudian menyampaikan kepada PENGGUGAT untuk
membatasi aktivitas dan istirahat serta kontrol kembali jika obat sudah
ep
k
habis;
8. Bahwa pada tanggal 28 september 2015, PENGGUGAT kembali datang ke
ah
R
Poliklinik TERGUGAT II dengan keluhan masih bengkak pada kaki kiri, dan
si
atas keluhan tersebut TERGUGAT II kembali melakukan pemeriksaan fisik
ne
ng
do
gu
sebelumnya yaitu tidak ada fraktur pada kaki kiri PENGGUGAT, lalu
kemudian TERGUGAT II memberikan obat analgetic (anti nyeri) yang lebih
ah
kembali jika obat sudah habis, dimana diberikan stok obat untuk 1 minggu;
9. Bahwa pada tanggal 8 Oktober 2015 PENGGUGAT kembali kontrol ke
m
ub
pemeriksaan fisik yang sama seperti pada pemeriksaan fisik pada tanggal
ep
kemudian diberikan obat Lasix dengan dosis 1x1 pagi untuk 1 minggu, dan
es
obat analgetika diganti Celebrex dan dirujuk untuk dilakukan Rontgen II,
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hasilnya tidak ada Fraktur, kemudian TERGUGAT II berpesan kepada
R
PENGGUGAT untuk kontrol kembali jika obat sudah habis, dan kembali
si
diberikan stok obat untuk 1 minggu ;
10. Bahwa setelah lebih dari 1 bulan lamanya setelah pemeriksaan terakhir,
ne
ng
PENGGUGAT kembali kontrol ke Poliklinik TERGUGAT II pada tanggal 19
November 2015 dengan keluhan berat di kepala setelah minum Celebrex
do
gu dan kaki kiri PENGGUGAT bengkak apabila terlalu lama duduk dan berdiri,
kemudian atas keluhan tersebut TERGUGAT II kembali melakukan
pemeriksaan fisik yang sama seperti pada pemeriksaan fisik pada tanggal
In
A
21 September 2015 dengan hasil temuan yaitu terdapat tidak ada nyeri
tekan, tidak ditemukan nyeri sumbu, dan bengkak sudah berkurang secara
ah
lik
signifikan, kemudian dilakukan Rontgen III , dengan hasil yang sama
dengan Rontgen I dan Rontgen II dimana tidak ditemukan fraktur;
am
ub
PENGGUGAT bengkak apabila terlalu lama duduk dan berdiri serta
merujuk pada riwayat PENGGUGAT sebagai perokok maka TERGUGAT II
ep
k
R
Hal ini untuk mengetahui apakah ada penyebab lain yang menyebabkan
si
kaki PENGGUGAT masih bengkak, karena berdasar pemeriksaan fisik dan
ne
ng
hasil Rontgen I, II dan III menyatakan tidak ada fraktur pada kaki
PENGGUGAT;
12. Bahwa berdasarkan anjuran TERGUGAT II, pada hari yang sama tanggal
do
gu
lik
ub
14. Bahwa TERGUGAT II dan TERGUGAT III tidak perlu menanggapi dalil
PENGGUGAT pada angka 35 sampai dengan 40 oleh karena dalil
ah
PENGGUGAT;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15. Bahwa berdasar hal-hal yang telah diuraikan di atas, melalui pemeriksaan-
R
pemeriksaan dan hasil-hasil Rontgen, kompetensi TERGUGAT II sebagai
si
dokter ahli bedah tulang/orthopaedi dan traumatology serta kompetensi
ne
ng
TERGUGAT III sebagai dokter ahli radiologi telah tepat dan benar
menyatakan bahwa tidak ada fraktur (patah tulang) pada kaki kiri
PENGGUGAT. Dengan demikian, dalil PENGGUGAT yang menyatakan
do
gu adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT II dan
TERGUGAT III serta yang menyatakan adanya fraktur pada kaki
In
A
PENGGUGAT (Quad Non), harus ditolak seluruhnya
16. Bahwa penanganan medis terhadap PENGGUGAT, TERGUGAT II dan
TERGUGAT III telah memenuhi ketentuan yang dimaksud pada Pasal 58
ah
lik
ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan yang mengatur bahwa: Tenaga Kesehatan dalam menjalankan
am
ub
praktik, wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar
Profesi, Standar Pelayanan Profesi, Standar Prosedur Operasional dan
etika profesi serta kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan,
ep
k
si
menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan
kedokteran atau kedokteran gigi, dimana untuk TERGUGAT II telah sesuai
ne
ng
do
TERGUGAT III telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
gu
17. Bahwa lebih lanjut perlu kami sampaikan kepada Yang Mulia Majelis
Hakim, hubungan hukum antara dokter dengan pasien merupakan suatu
tindakan usaha yang maksimal (inspanningverbintenis), dimana dokter
ah
lik
ub
ep
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Bahwa disamping perbuatan sebagaimana tersebut diatas dan diakui pula
si
kebenarannya oleh PENGGUGAT pada dalil angka 24 sampai dengan 31
ne
ng
gugatan Aquo, Penggugat kembali tidak memenuhi kewajibannya sebagai
Pasien dimana perbuatan PENGGUGAT memeriksakan keluhannya ke
dokter lain selain TERGUGAT II atau dokter yang dirujuk TERGUGAT II
do
gu Bahwa merujuk kepada perbuatan PENGGUGAT yang tidak melakukan
kontrol serta memeriksakan diri ke Dokter Lain selain PENGGUGAT II
In
A
maka jelas dan tidak terbantahkan PENGGUGAT TIDAK MEMENUHI
KEWAJIBAN SEBAGAI PASIEN, sebagaimana diamanatkan UU No. 29
ah
lik
“pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai
kewajiban mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi”
am
ub
Bahwa dengan demikian dapat disimpulkan jika pasien tidak melaksanakan
ep
kewajiban sebagaimana anjuran dokter, maka dokter tidak bertanggung
k
jawab atas segala resikonya termasuk tidak bertanggung jawab jika hasil
ah
si
tanpa rujukan, maka hubungan dokter dengan pasien telah putus (atas
kemauan pasien), sehingga dokter sudah tidak lagi memiliki tanggung
ne
ng
jawab terhadap pasien dan terkait perkara Aquo hubungan hukum antara
PENGGUGAT selaku pasien dengan TERGUGAT II dan TERGUGAT III
do
gu
lik
ub
Prosedur (SOP) dokter Spesialis Radiologi atau disebut telah Lege Artis,
sehingga TERGUGAT II dan TERGUGAT III tidak dapat dituntut dalam
ka
bermakna:
R
es
ng
medis atau praktek kedokteran sesuai dengan standar profesi dan standar
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
prosedur operasional maka ia (dokter atau dokter gigi) tersebut tidak
R
dapat dituntut hukum baik hukum administrasi, hukum perdata maupun
si
hukum pidana”.
ne
ng
Serta Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang berbunyi:
do
gu
“ Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan perlindungan
In
A
hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya”.
ah
lik
MENYESATKAN MAJELIS HAKIM DENGAN CARA MEMANIPULASI
FAKTA
am
ub
19. Bahwa menanggapi dalil PENGGUGAT pada angka 4 gugatan a quo,
dapat TERGUGAT II dan TERGUGAT III tegaskan berdasarkan informasi
ep
dari dokter UGD (dr. Yunika) serta catatan medis PENGGUGAT, diketahui
k
September 2015, dengan keluhan nyeri di kaki kiri setelah jatuh terpeleset
R
si
saat berjalan, BUKAN terjatuh dari ketinggian lebih dari 2 meter
sebagaimana yang didalilkan sembarangan oleh PENGGUGAT pada
ne
ng
angka 4 tersebut;
20. Bahwa lebih lanjut ketidak sesuaian antara dalil PENGGUGAT pada
do
angka 4 gugatan a quo dengan informasi dari dokter UGD (dr. Yunika)
gu
lik
ub
kesehatannya”;
ep
21. Bahwa dalil PENGGUGAT pada angka 8 gugatan a quo tidak berdasar
sehingga berujung pada kesimpulan yang sesat sebagaimana
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“…berdasarkan hasil Rontgen di bagian Radiology tersebut, dr. Yunika
R
memberikan analisa yang menyatakan PENGGUGAT mengalami patah
si
tulah pada bagian telapak kakinya….”
ne
ng
Karena pada kenyataannya berdasarkan informasi dari dokter UGD serta
catatan medis PENGGUGAT ,hanya sebatas dugaan dan tidak ada
do
gu pernyataan dari dr UGD (dr. Yunika) bahwa PENGGUGAT mengalami
patah tulang pada bagian telapak kakinya, terlebih hal ini diakui oleh
In
A
PENGGUGAT dalam point 9 gugatan Aquo dimana dr. UGD (dr. Yunika)
merujuk PENGGUGAT untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di
ah
bedah Orthopedy;
lik
22. Bahwa TERGUGAT II dan TERGUGAT III menolak dengan tegas apa
yang didalilkan sembarangan dan tanpa dasar oleh PENGGUGAT pada
am
ub
angka 41 gugatan Aquo berikut:
“ ………….., dalam pertemuan tersebut TERGUGAT II meminta maaf
ep
kepada PENGGUGAT, sehingga hal tersebut membuktikan TERGUGAT II
k
si
perbuatan TERGUGAT II yang telah mengakui perbuatan lalai (Quad
Non) kepada PENGGUGAT, pada kenyataanya sampai dengan saat ini
ne
ng
do
gu
lik
ub
24. Bahwa tidak benar dan sesat dalil PENGGUGAT pada angka 43 yang
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
prosedur yang berlaku, adapun kondisi yang ada pada PENGGUGAT
R
dikarenakan tidak kooperatifnya PENGGUGAT dalam proses
si
penyembuhan yang diakui sendiri oleh PENGGUGAT pada point 23
ne
ng
gugatan Aquo dan BUKAN KESALAHAN TERGUGAT II dan TERGUGAT
III yang telah menangani PENGGUGAT dengan baik dan sesuai dengan
prosedur yang berlaku sebagaimana ditentukan oleh hukum dan
do
gu peraturan perundang-undangan, sehingga apa yang coba PENGGUGAT
dalilkan terkesan memaksakan tuduhan yang tidak berdasar guna
In
A
mencari-cari kesalahan TERGUGAT II dan TERGUGAT III;
25. Bahwa TERGUGAT II dan TERGUGAT III menolak dengan tegas apa
yang didalilkan oleh PENGGUGAT pada angka 44 dan 45 karena pada
ah
lik
kenyataannya surat yang dimaksud oleh PENGGUGAT pada point 44
TIDAK PERNAH ditujukan kepada TERGUGAT II dan TERGUGAT III,
am
ub
terlebih sebagaimana diakui oleh PENGGUGAT pada point 34 dan 41
dimana terlihat dengan jelas bahwa baik TERGUGAT II maupun
TERGUGAT III telah beritikad baik kepada PENGGUGAT dengan
ep
k
kepada TERGUGAT I;
R
26. Bahwa TERGUGAT II dan TERGUGAT III menolak secara tegas seluruh
si
dalil-dalil yang dikemukakan PENGGUGAT dalam gugatan a quo yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
peraturan perundang-undangan;
R
27. Bahwa dengan demikian TERGUGAT II dan TERGUGAT III tidak dapat
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ketentuan Pasal 1365, 1366 dan 1367 sebagaimana yang dikutip oleh
R
PENGGUGAT dalam gugatan a quo hanya berlaku terhadap perbuatan
si
melanggar hukum yang membawa kerugian kepada PENGGUGAT,
ne
ng
sedangkan tindakan medis yang dilakukan oleh TERGUGAT II dan
TERGUGAT III terhadap PENGGUGAT bukanlah perbuatan melanggar
hukum, tetapi penanganan medis tersebut bertujuan untuk upaya
do
gu penyembuhan PENGGUGAT yang telah dijalankan sesuai dengan
prosedur yang berlaku sebagaimana ditentukan oleh hukum dan
In
A
peraturan perundang-undangan ;
28. Bahwa berdasarkan segenap fakta-fakta yang telah TERGUGAT II
kemukakan diatas, menjadi terang dan jelas kiranya bahwa seluruh dalil-
ah
lik
dalil yang dikemukakan oleh PENGGUGAT dalam gugatan a quo, terbukti
secara nyata merupakan dalil yang sangat dangkal, manipulatif dan tidak
am
ub
berdasarkan pada fakta-fakta yang senyata-nyatanya terjadi. Dalil yang
dikemukakan oleh PENGGUGAT patut diduga dengan sengaja
disampaikan demi mengaburkan pertimbangan hukum Yang Mulia Majelis
ep
k
R
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang memeriksa perkara a quo,
si
untuk menolak seluruh dalil yang tidak berdasar yang dikemukakan oleh
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ATAU
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon Putusan yang
R
seadil-adilnya (ex aequo et bono).
si
Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat I, II dan Tergugat III
ne
ng
tersebut, Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal 27 September 2016
dan atas Replik Penggugat tersebut, Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
telah mengajukan Duplik masing-masing tertanggal 11 Oktober 2016 ;
do
gu Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil dalam gugatannya,
Penggugat telah mengajukan surat-surat bukti berupa foto copy yang telah
In
A
diberi materai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya ;
1. Foto copy Rontgen pertama tertanggal 20 September 2015 yang
ah
lik
2. Foto copy hasil diagnose Rontgen yang dikeluarkan oleh Tergugat III
tertanggal 21 September 2015, diberi tanda P-2;
am
ub
Oktober 2015, diberi tanda P-3 ;
4. Foto copy Rontgen ketiga yang dikeluarkan oleh Tergugat I tertanggal 19
ep
Nopember 2015, diberi tanda P-4 ;
k
5. Fofo copy Rontgen dari RS.Awal Bros tertanggal 30 Januari 2016, diberi
ah
tanda P-5 ;
R
6. Foto copy CT Scan yang dikeluarkan oleh Tergugat I tertanggal 20 Februari
si
2016, diberi tanda P-6 ;
7. Foto copy Rontgen yang dikeluarkan oleh Tergugat I tertanggal 20 Februari
ne
ng
do
dari Bulan Juni s/d Agustus 2015 dari Bulan Juni s/d Agustus 2015, diberi
gu
tanda P-8 ;
9. Foto Print out Biaya untuk operasi Kaki di Jerman, diberi tanda P-8;
10. Foto copy biaya pengobatan yang telah dikeluarkan oleh Penggugat, diberi
In
A
tanda P-10;
11. Foto copy Resume Medis Rawat jalan dari Tergugat I, diberi tanda P-11 ;
12. Foto copy Surat Permintaan tercantum didalam resume Medis Rawar Jalan
ah
lik
ub
14;
15. Foto copy profil pasien rawat jalan yang dikeluarkan oleh Rumah sakit
ka
ep
Menimbang, bahwa surat bukti P-1 sampai dengan P-15 tersebut telah
ah
bermaterai cukup dan telah sesuai dengan surat aslinya, sehingga dapat
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut, Penggugat telah
R
mengajukan 2 (dua) orang saksi dan 1 (satu) orang saksi ahli yang kemudian
si
dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
ne
ng
1. Saksi RAMLAM SILITONGA :
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat, karena ada hubungan bisnis ;
- Bahwa saksi tidak melihat dan mengetahui kejadian kalau Penggugat
do
gu terjatuh dari tangga hanya diberitahu oleh Penggugat ;
- Bahwa saksi hanya mengantar Penggugat ke Rumah Sakit Harum Sisma
In
A
Medika untuk berobat dan tidak melihat pemeriksaan tersebut ;
- Bahwa saksi ada melihat kondisi Penggugat setelah jatuh sekitar bulan
ah
0ktober 2015 kaki kiri bengkak dan tidak mengetahui apakah patah atau
lik
tidak ;
- Bahwa Penggugat sudah tidak bisa beraktivitas dengan normal ;
am
ub
2.Saksi AGUS SANTO :
ep
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena masih tetangga ;
k
si
- Bahwa saksi ada mengantar Penggugat berobat ke Rumah Sakit Harum
Sisma Medika sebanyak 3 (tiga) kali atas permintaan Penggugat ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa ahli menerangkan dalam Anamnesa yaitu ada Tanya jawab dengan
ah
pasien yang dilakukan dan pemeriksaan fisik sudah dilakukan juga ini
R
saja ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa ahli menerangkan apabila telah dilakukan beberapa kali rongsen
R
dan tidak ditemukan fraktur namun dalam Anamnesa dan pemeriksaan fisik
si
sudah merasa yakin tidak perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan ;
ne
ng
- Bahwa ahli menerangkan ada kaitan antara penanganan patah kaki
dengan jantung, karena terkait dengan pembuluh darah yang sangat
bergantung pada kondisi pasien termasuk pola hidup pasien, sehingga
do
gu sangat wajar apabila dilakukan konsul ke dokter Spesialis Jantung ;
- Bahwa ahli diperlihatkan oleh Majelis Hakim bukti P-1, P-3, P-4, P-5 dan
In
A
P-7 mengenai hasil foto rontgen, ahli menjelaskan kondisi foto kurang
bagus dan tidak bisa menilai secara objektif, karena harus mengetahui
ah
lik
apabila didudukan sama seperti keadaan awal foto rontgen ini dibuat maka
ahli menyatakan tidak ada fraktur ;
am
ub
- Bahwa ahli menjelaskan jika terjadi bengkak belum tentu terjadi patak, bisa
saja sebab lain, seperti bengkak dikepala (benjol) itu bengkak tapi jika di
ep
CT atau rontgen tidak ada patak tulang kepala ;
k
si
kemanpuannya ;
- Bahwa ahli menjelaskan dalam keadaan tidak terjadi patah tulang
ne
ng
do
gu
- Bahwa ahli menjelaskan apabila sebagai dokter spesialis ortopedi itu sudah
yakin dan dia sudah didukung juga dengan penunjang berarti tidaklah
dibenarkan untuj melakukan over treatment seperti CT Scan ;
In
A
lik
ub
ep
sangkalannya telah mengajukan bukti-bukti surat berupa foto copy yang telah
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Foto Copy Buku Dr.Susanti Adi Nugroho, SH.MH., Proses Penyelesaian
R
Sengketa Konsumen Ditinjau Dari Hukum acara serta kendala
si
Implementasinya, Kencana Jakarta 2008, halaman 301, diberi tanda T I -1;
2. Foto Copy Medical Record Tergugat I atas nama pasien Abdallah No.MR :
ne
ng
16 71 12, diberi tanda T I -2;
3. Foto Print 0ut foto Penggugat dari rekaman CCTV yang terjadi di
do
gu RS.Harum Sisma Medika tertanggal 8 Maret 2016, diberi tanda T I – 3 ;
4. Foto Print 0ut foto Penggugat dari Rekaman CCTV yang didalam
lingkungan di RS.Harum Sisma Medika, tertanggal 8 Maret 2016, diberi
In
A
tanda T I – 4 ;
5. Foto Print 0ut foto Penggugat dari Rekaman CCTV yang didalam
lingkungan di RS.Harum Sisma Medika, tertanggal 8 Maret 2016, diberi
ah
lik
tanda T I - 5 ;
6. Foto Print 0ut foto Penggugat dari Rekaman CCTV yang didalam
am
ub
tanda T I - 6;
7. Foto Print 0ut foto Penggugat dari Rekaman CCTV yang didalam
ep
lingkungan di RS.Harum Sisma Medika, tertanggal 8 Maret 2016, ,
k
diberi tanda T I – 7 ;
ah
8. Foto copy Surat ijin operasional Rumah Sakit nomor 9682/2011 kepada
R
si
PT.Harum Sisma Medika unruk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum
Harum Sisma Medika Umum Harum Sisma Medika, Jl. Inspeksei Tarum
ne
ng
do
diberi tanda T I – 8 ;
gu
lik
11. Foto copy Kartu Tanda Penduduk, Propinsi Jawa Barat, Kota Bogor, NIK :
3271050609500001 atas nama Bambang Budyatmoko Soenaryo, diberi
tanda T I - 11;
m
ub
ep
ng
tanda T I -13;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
14. Foto copy Sertifikat AO Trauma Course-Foot and Ankie Speciment, atas
R
nama Donny Jandiana sebagai peserta, tertanggal 5,7 Mei 2016 yang
si
diselenggarakan oleh AOTRAUMA, diberi tanda T I-14;
15. Foto copy Sertifikat Comprehensive Management of Orthopaedic Trauma
ne
ng
Patients atas nama dr. Donny Jandiana, Sp.OT sebagai peserta tertanggal
12 , 14 Mei 216 yang diselenggarakan oleh Indonesian Orthipaedie
do
gu Association, diberi tanda T I-15;
16. Foto copy sertifikat Current Pactice and Future in Oncology Imaging atas
nama Bambang Budyatmoko sebagai peserta tertanggal 19 Mei 2016
In
A
yang diselenggarakan oleh Indonesian Sociaety of Radiology, diberi tanda
T I – 16 ;;
ah
17. Foto copy Sertifkat Current Pactice and Future in Oncology Imaging atas
lik
nama Bambang Budyatmoko sebagai peserta tertanggal 20, 21 Mei 2016
yang diselenggarakan oleh Indonesian Sociaety of Radiology
am
ub
,diberi tanda T I – 17 ;
18. Foto copy Surat ijin Pemanfaatan tenaga Nulklir
ep
No.018541.010.22.111.016 daftar sumber radiasi pengeion Toshiba KXO-
k
si
Badan Pengawas Tenga Nuklir, diberi tanda T I – 18 ;
19. Foto Rontgen atas namaTn.Abdallah Farah No.0391-1-15, tertanggal 20
ne
ng
do
gu
22. Foto Rontgen atas nama Tn. Abdallah Farah No.0470-b-16, tertanggal 20
Pebruari 2016, diberi tanda T I -22 ;
ah
lik
ub
24. Foto copy Laporan Pembahasan Kasus Tn.Abdallah Farah dari Komite
R
Medik Rumah Sakit Harum Sisma Medika tertanggal 5 Pebruari 2016 diberi
es
,diberi tanda T I- 24 ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
25. Foto copy kwitansi Tn. Abdallah Farah No. register : RWJ20150920-0059
R
tertanggal 20 September 2015 , diberi tanda T I – 25 ;
si
26. Foto copy Kwitansi Tn. Abdallah Farah No.Register RWJ120150920-0060
ne
ng
tertanggal 20 September 2015, diberi tanda T I -26 ;
27. Foto copy Kwitansi Tn. Abdallah Farah No.Register RWJ120150921-0577
tertanggal 21 September 2015, diberi tanda T I - 27 ;
do
gu 28. Foto copy Kwitansi Tn. Abdallah Farah No.Register RWJ120150928-0570
tertanggal 28 September 2015, diberi tanda T I - 28 ;
In
A
29. Foto copy Kwitansi Tn. Abdallah Farah No.Register RWJ120151008-473
tertanggal 8 Oktober 2015, diberi tanda T I - 29;
ah
lik
tertanggal 8 Oktober 2015, diberi tanda T I – 30 ;
31. Foto copy Kwitansi Tn. Abdallah Farah No.Register RWJ120151119-0556
am
ub
tertanggal 19 Nopember 2015, diberi tanda TI -31 ;
32. Foto copy Kwitansi Tn. Abdallah Farah No.Register RWJ20151119-0571
ep
tertanggal 19 Nopember 2015, diberi tanda T I – 32 ;
k
si
34. Foto copy Kwitansi Tn. Abdallah Farah No.Register RWJ20151119-0602
tertanggal 19 Nopember 2015, diberi tanda T I – 34 ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
sangkalannya telah mengajukan bukti-bukti surat berupa foto copy yang telah
R
1. Foto Copy asli Surat tanda terima registerasi (STR) Dokter, Kompetensi
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
nama Donny Jandiana yang berlaku sampai 4 Januari 2017, diberi tanda
R
TII – 1 ;
si
2. Foto Copy asli surat ijin praktek (SIP) Dokter atas nama Donny Jandiana di
ne
ng
RS. Harum Sisma Medika yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur yang berlaku sampai 4 Januari
2017, diberi tanda T II - 2 ;
do
gu 3. Foto Copy asli Panduan Praktek Klinis Bedah )rtopedi Tahun 2015 – 2017
Rumah Sakit Harum Sisma Medika diberi tanda T II – 3 ;
In
A
4. Foto copy asli Catatan Klinik atas nama Pasien Abdallah/Penggugat, diberi
tanda T II – 4 ;
ah
lik
Menimbang, bahwa sebaliknya Tergugat III untuk menguatkan dalil-dalil
sangkalannya telah mengajukan bukti-bukti surat berupa foto copy yang telah
am
ub
diberi meterai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya ;
1. Foto copy asli surat tanda Registrasi (STR) Dokter, Kompetensi Dokter
ep
Spesialis Radilogi No.Registrasi 311150336011937 atasnama Bambang
k
tanda T III – I ;
R
si
2. Foto copy asli Surat ijin Praktek Dokter atas nama Bambang Budiyatmoko,
Sp.Rad/ Tergugat III di RS. Harum Sisma Medika/Tergugat I yang
ne
ng
do
gu
Pemprov DKI Jakarta yang berlaku sampai 6 September 2012, diberi tanda
T III – 2 ;
3. Foto Copy Standar Prosedur Operasional Layanan Pemeriksaan Radiologi
In
A
lik
4. Foto Copy Hasil diagnose Rontgen yang dilakukan Tergugat III tertanggal 21
September 2015, diberi tanda T III – 4 ;
m
ub
mengajukan 1 (satu) orang saksi yang masih ada hubungan kerja dengan
ep
sebagai berikut :
R
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Saksi SUPARN0 :
R
- Bahwa saksi bekerja di Tergugat I sejak Tahun 1992 dan sampai sekarang
si
menjabat sebagai Humas di Rumah Sakit Harum Sisma Medika ;
ne
ng
- Bahwa tugas Humas adalah membantu Direktur untuk mengatasi jika ada
pasien yang kurang puas, perpanjangan tangan dari Rumah Sakit Harum
Sisma Medika unruk membuat penerangan kepada masyarakat ;
do
gu - Bahwa saksi mengetahui ada komplen dari Penggugat setelah 1 (satu) ½
bulan sejak menjalankan pengobatan di Rumah Sakit Harum Sisma
In
A
Medika ;
- Bahwa Penggugat tidak pernah dilakukan operasi hanya rawat jalan saja ;
ah
lik
pengobatan yang dilakukan oleh Penggugat ;
- Bahwa saksi tidak mengetahui selama 1 (satu) ½ bulan menghilang
am
ub
Penggugat melakukan pengobatan dimana ;
- Bahwa adapun complain Penggugat adalah keluhannya kakinya masih
ep
bengkak, lalu ada pertemuan dengan komite medic, dan itu juga tidak ada
k
titik temu karena Penggugat ingin operasi di Jerman dengan biaya dari
ah
si
Rp.5.000.000.000.-(lima milyar rupiah ), sehingga tidak ada titik temu,
selang 1 (satu) minggu bertemu lagi minta sebesar Rp.3.000.000.000,-
ne
ng
( Tiga Milyar Rpupiah), dan akhirnya tidak ada titik temu, karena Rumah
Sakit prinsipnya membantu secara pengobatan medis ;
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TENTANG HUKUMNYA
R
DALAM KONPENSI
si
Dalam Eksepsi :
ne
ng
Menimbang, bahwa di dalam Jawabannya Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III selain mengajukan Jawaban mengenai pokok perkara, juga telah
do
gu mengajukan Eksepsi, oleh karena itu sebelum mempertimbangkan tentang
pokok perkara, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan
In
A
Eksepsi Tergugat I tersebut ;
ah
lik
berikut :
1. Gugurnya Hak Menuntut perkara aquo karena Daluarsa ( Exceptio
am
ub
Temporis);
- Bahwa Penggugat pada pokoknya telah mendalilkan Tergugat I
ep
bertanggung sebagai pelaku usaha sebagimana pasal 19 ayat 1 UU
k
si
aquo adalah UU Perlindungan konsumen sebagai sumber materil
dalam perkara aquo ( Lex Specialis Derogat Generali ) ;
ne
ng
- Bahwa berpijak pada sumber hukum materil aquo, maka hak menuntut
semua kerugian Penggugat kepada Tergugat I berlaku masa tenggang
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat dalam gugatan pada tanggal 20 April 2016 pada halaman 3
R
posita angka 4 gugatan aquo menyatakan Penggugat terjatuh dari
si
ketinggian lebih dari 2 (dua) meter ;
ne
ng
- Bahwa oleh karena ada perbedaan keterangan yang disampaikan
melalui anamaesa dengan keterangan kronologi dalam gugatan aquo,
serta perbedaan fakta-fakta sebelum dan sesudah persidangan aquo
do
gu yang memperlihatkan Penggugat dapat berjalan dengan baik tanpa
tongkat, maka tepatlah kiranya Penggugat telah melakukan tipu daya
In
A
tipu muslihat untuk mendatangkan rasa simpati atau yang
menyesatkan kepada setiap orang dengan tujuan untuk persalahkan
ah
lik
pembenaran yang tidak sah menurut hukum menjadi sah. Terhadap tipu
daya tersebut sama halnya Penggugat tidak melaksanakan
am
ub
kewajibannya sebagaimana pasal 28 huruf d Pemenkes 69/2014, oleh
karena itu sudah selayaknya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
ep
Timur menolak gugatan aquo ;
k
si
Tergugat I Malpraktek medis dalam perkara aquo, sementara
Penggugat dalam petitum angka 6 gugatan aquo menyatakan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagaimana amanat pasal 7 ayat 2 dan 4 UU.RI. tentang Rumah
R
Sakit ;
si
- Unsur pengelolaan : Rumah Sakit privat dengan tujuan provit
ne
ng
dikelola oleh Badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas atau
Persero, hal ini sebagaimana pasal 21 UU.RI tentang Rumah Sakit ;
Atas unsur-unsur tersebut diatas, secara hukum Tergugat I sebagai
do
gu Rumah Sakit privat berada dibawah Perseroan Terbatas, dan bukan
sebagai Subjek Hukum ( Legal entiy ) dalam perkara aquo ;
In
A
0leh karena gugatan aquo error in persona, seyogyanya menurut
hukum yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang
ah
lik
tidak dapat diterima ;
5. Gugatan aquo tidak sah :
am
ub
- Bahwa dalam penyusunan formulasi gugatan Penggugat tidak memuat
alamat atau tempat tinggal para pihak adalah keliru, karena alamat atau
ep
tempat tinggal Tergugat II dan Tergugat III tidak berada dalam jurisdiksi
k
dengan pasal 118 HIR, dan oleh karena itu sudah sepatutnya menurut
R
si
hukum gugatan aquo dapat dinyatakan tidak sah, atau setidak-tidaknya
gugatan aquo dapat dinyatakan tidak dapat diterima ;
ne
ng
do
gu
lik
verklaard ) ;
7. Gugatan aquo kurang pihak ( Plurium litis Consortium ) :
m
ub
RSUD.Budhi Asih, Rumah Sakit Awal Bross dan dr. Ihsan Oesman
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Gugatan aquo premature :
R
- Bahwa Penggugat pada pokoknya mendalilkan Tergugat I bertanggung
si
jawab akibat perbuatan Malpraktek medis yang dilakukan tenaga
ne
ng
kesehatannya;
- Bahwa dalil Penggugat tersebut bertentangan dengan asas-asas
praduga tidak bersalah (Presumption of Innocence), dikarenakan
do
gu adanya perbedaan diagnose antara Tergugat II, Tergugat III dengan
tenaga medis pada RSUD Budhi Asih, dan RS. Awal Bross ;
In
A
- Bahwa atas perbedaan itu seharusnya mendapat pertimbangan terlebih
dahulu dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran sebagaimana pasal 1
ah
lik
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran ;
am
ub
Menimbang, bahwa atas Eksepsi Tergugat I tersebut diatas, Penggugat
telah menanggapi dalam Repliknya tertanggal 27 September 2016 yang
ep
pada pokoknya sebagaimana termuat dalam berkas perkara ini ;
k
ah
si
sebagai berikut :
- Gugatan Penggugat Kabur ( Exceptio 0bscuur Libel ) :
ne
ng
- Bahwa Penggugat tidak menjelaskan kaki kiri atau kaki kanan yang
dilakukan pengobatan ;
do
gu
lik
ub
ep
es
Eksepsi Tergugat I :
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1.Gugatan Hak menuntut perkara aquo karena Daluarsa/Excepto
R
Temporis:
si
Menimbang, bahwa eksepsi yang dikemukakan Tergugat I tersebut
ne
ng
diatas, sudah memasuki materi pokok perkara yang akan dibuktikan lebih
lanjut oleh Tergugat I maupun Penggugat, karena untuk mengetahui gugurnya
hak menuntut dalam perkara aquo karena daluarsa harus memeriksa pokok
do
gu perkara terlebih dahulu dengan mendasarkan pada bukti surat dan saksi yang
diajukan para pihak dalam berperkara ini, maka dengan demikian eksepsi
In
A
Tergugat I tersebut diatas tidak beralasan menurut hukum dan harus
dinyatakan ditolak ;
ah
lik
2.Adanya Dugaan Tipu Muslihat oleh Penggugat :
Menimbang, bahwa eksepsi yang dikemukakan Tergugat I tersebut
am
ub
sudah memasuki materi pokok perkara karena untuk mengetahui adanya
dugaan tipu muslihat oleh Penggugat, akan dibuktikan lebih lanjut bersama-
ep
sama dengan pokok perkara, maka dengan demikian eksepsi Tergugat I
k
tersebut diatas tidak beralasan menurut hukum dan harus dinyatakan ditolak ;
ah
si
3.Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili perkara aquo :
Menimbang, bahwa membaca dan memperhatikan isi uraian eksepsi ini
ne
ng
do
gu
lik
ub
memasuki materi pokok perkara, maka oleh karena itu eksepsi Tergugat I
tersebut diatas, tidak beralasan dan harus dinyatakan ditolak ;
ka
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa eksepsi ini telah memasuki materi pokok perkara,
R
karena untuk mengetahui Rumah Sakit Harum Sisma Medika apakah sebagai
si
subjek hukum ( legal entey ) atau Perseoran Terbatas harus dibuktikan oleh
ne
ng
Tergugat I dalam perkara aquo, maka dengan demikian eksepsi ini harus
dinyatakan ditolak ;
do
gu 5.Gugatan aquo tidak sah :
- Bahwa dalam penyusunan formulasi gugatan Penggugat tidak memuat
In
A
alamat atau tempat tinggal para pihak adalah keliru, karena alamat atau
tempat tinggal Tergugat II dan Tergugat III tidak berada dalam jurisdiksi
ah
lik
pasal 118 H.I.R ;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 118 ayat 2 H.I.R menerangkan
“ Dalam hal gugatan diajukan terhadap beberapa orang tergugat yang tidak
ep
tinggal bersama-sama dalam satu wilayah hukum Pengadilan Negeri, maka
k
si
Maka dengan pertimbangan hukum tersebut diatas, eksepsi Tergugat I
ne
ng
do
gu
lik
surat kuasa khusus tidak sah, atau setidak-tidaknya gugatan aquo dapat
dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet Onvantkelijk Verklaard ) ;
m
ub
khusus ini telah memenuhi ketentuan pasal 123 HIR dan SEMA No.6 Tahun
es
1994, oleh karena itu eksepsi Tergugat I tidak berdasar dan harus ditolak ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7.Gugatan aquo kurang pihak ( Plurium litis Consortium ) :
R
- Bahwa Penggugat dalam menyusun formulasi pihak-pihak dalam gugatan
si
aquo hanya mendudukan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
ne
ng
sedangkan dr.Yunika, dr.Syafrudin Suren, Sp.JP,FIHA, dr.Iksan oesman,
RSUD. Budhi Asih dan RS. Awal Bross luput dikwalifikasikan oleh
Penggugat sebagai pihak dalam perkara aquo, maka Majelis Hakim
do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Timur agar menyatakan gugatan Penggugat
kurang pihak atau setidak-tidaknya gugatan tidak dapat diterima ;
In
A
Menimbang, bahwa menurut hukum hak sepenuhnya dari Penggugat
ah
lik
demikian eksepsi ini tidak beralasan dan harus ditolak ;
am
ub
8.Gugatan aquo premature :
- Bahwa Penggugat pada pokoknya mendalilkan Tergugat I bertanggung
ep
jawab akibat perbuatan Malpraktek medis yang dilakukan tenaga
k
kesehatannya ;
ah
si
tidak bersalah (presumption of innocence), dikarenakan adanya perbedaan
diagnose antara Tergugat II, Tergugat III dengan tenaga medis pada RSUD
ne
ng
do
gu
lik
ub
Budhi Asih dan RS. Awal Bross harus memeriksa bukti-bukti yang diajukan
para pihak dalam perkara aquo, maka dengan demikian eksepsi Tergugat I
ka
sebagai berikut :
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Penggugat tidak menjelaskan kaki kiri atau kaki kanan yang
R
dilakukan pengobatan ;
si
- Bahwa Penggugat tidak menyebutkan nama dan kompetensi dokter yang
ne
ng
memeriksa Penggugat pada RSUD Budi Asih dan RS. Awal Bross ;
- Bahwa tuntutan ganti kerugian materil Penggugat sebagaimana didalilkan
pada posita tidak bersesuaian atau tidak sejalan dengan dalil-dalil
do
gu Penggugat tersebut sebagaimana Yurisprodensi MA-RI No.28K/Sip/1973,
bahwa posita tidak sesuai dengan petitum, maka gugatan harus dinyatakan
In
A
tidak dapat diterima karena tidak jelas dan kabur ( 0bscuur Libel) ;
- Bahwa mengenai tuntutan ganti rugi yang diajukan Penggugat dalam
ah
lik
dapat diterapkan dalam perkara aquo(Yurisprodensi MA-RI
No.793K/Sip/1972 tanggal 26 Pebruari 1973, maka sepatutnya tuntutan ini
am
ub
harus dikesampingkan ;
ep
Menimbang, bahwa mengenai eksepsi Tergugat II dan Tergugat III
k
mengetahui apakah gugatan Penggugat kabur atau tidak harus dibuktikan oleh
R
si
para pihak dalam perkara aquo, maka dengan demikian eksepsi Tergugat II
dan Tergugat III tidak beralasan dan harus ditolak ;
ne
ng
do
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
gu
lik
ub
(dua) orang saksi dan 1 (satu) orang saksi ahli yang memberikan keterangan
dibawah sumpah, sedangkan Kuasa Hukum Tergugat I,Tergugat II dan
ka
Tergugat III mengajukan bukti surat berupa fotocopy T.I-1 sampai dengan T.I-
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan T.III-4, Tergugat II dan Tergugat III dalam perkara ini tidak mengajukan
R
saksi ;
si
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan substansi materi
ne
ng
pokok perkara Majelis Hakim lebih dahulu mempertimbangkan formalitas
gugatan Penggugat sebagai berikut :
do
gu Menimbang, bahwa Tergugat I telah mengajukan eksepsi sebagaimana
termuat dan diuraikan dalam point 4 tersebut diatas mengemukakan hal
sebagai berikut :
In
A
- Bahwa tuntutan pertanggungan jawaban Tergugat I sebagai pelaku usaha
ah
lik
oleh Penggugat dalam perkara aquo adalah keliru ( Error In Persona )
sebab Tergugat I adalah organisasi Normatif In Casu ditinjau berdasarkan
unsur pendirian dan pengelolaannya adalah :
am
ub
- Unsur pendirian : membagi tiga jenis pendirian, yakni dapat didirikan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau Swasta. Pendirian Rumah
ep
Sakit Swasta dilaksanakan oleh Badan Hukum, hal ini sebagaimana
k
si
oleh Badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero, hal ini
sebagaimana pasal 21 UU tentang Rumah Sakit ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Indonesia No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dalam pasal 7 ayat 2
ep
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pasal 20 ayat 1 pengelolaan
R
Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit Publik dan Rumah Sakit
si
Privat ;
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pasal 21 UU RI No.44 Tahun
2009 bahwa Rumah Sakit Swasta dikelola oleh Badan Hukum yang berbentuk
do
gu Perseoran Terbatas atau Pesero ;
In
A
Hukum ;
ah
lik
mempertimbangkan apakah Rumah Sakit Harum Sisma Medika sebagai
Tergugat I dalam perkara aquo adalah merupakan sebuah badan hukum yang
am
ub
dapat dijadikan sebagai subjek hukum dalam perkara aquo ;
R
Desember 2009 untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum Harum Sisma
si
Medika, beralamat dijalan Inpeksi Tarum Barat – Kalimalang, Jakarta Timur,
ne
ng
do
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas,
gu
lik
Sisma Medika, oleh karena Rumah Sakit Harum Sisma Medika hanyalah
merupakan sebuah kegiatan pelayanan kesehatan yang berada dibawah
pengelolaan PT. Harum Sisma Medika ;
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat tersebut harus
R
dinyatakan tidak dapat diterima, maka biaya perkara ini seluruhnya
si
dibebankan kepada Penggugat ;
ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena formalitas gugatan Penggugat tidak
terpenuhi, maka Majelis Hakim tidak akan mempertimbangkan tentang pokok
do
gu perkara dalam gugatan Penggugat dan untuk itu gugatan Penggugat harus
dinyatakan tidak dapat diterima;
In
A
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima, maka Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara
ah
lik
yang besarnya akan ditetapkan dalam amar putusan ini ;
am
ub
DALAM REKONPENSI
R
Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan dalam gugatan
si
Konpensi diambil alih sebagai pertimbangan dalam gugatan Rekonpensi ;
ne
ng
do
gu
ub
MENGADILI
DALAM KONPENSI
ka
ep
Dalam Eksepsi :
- Menolak Eksepsi Tergugat I , Tergugat II dan Tergugat III konpensi tersebut;
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rp.1.022.000,- ( Satu juta dua puluh dua ribu rupiah ) ;
R
DALAM REKONPENSI :
si
- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi tidak dapat
ne
ng
diterima;
- Menghukum Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi untuk membayar
biaya perkara sebanyak Nihil;
do
gu
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim
In
A
pada hari Senin, tanggal 6 Maret 2017 oleh kami, ELPITER SIANIPAR, SH,
sebagai Hakim Ketua, ENDANG SRIASTINING W, SH, dan TARIGAN MUDA
ah
lik
diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Kamis
tanggal 16 Maret 2017 oleh Hakim Ketua tersebut dengan hadiri Hakim
am
ub
Anggota tersebut, dibantu oleh BUDHYAWAN, SH,Panitera Pengganti, dihadiri
oleh Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat I, Kuasa Tergugat II, Kuasa Tergugat
ep
III ;
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
lik
Panitera Pengganti,
m
ub
BUDHYAWAN, SH.
ka
ep
Biaya-biaya :
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Panggilan .................. Rp. 400.000,-
R
J u m l a h……………. Rp 522.000,-.
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78