Anda di halaman 1dari 24

lOMoARcPSD|18011812

Makalah Menelaah Perbedaan dan Perubahan Kurikulum


2006 (KTSP), Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013 Revisi
Economics (Harvard University)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)
lOMoARcPSD|18011812

MAKALAH

Menelaah Perbedaan dan Perubahan Kurikulum 2006 (KTSP), Kurikulum 2013 dan
Kurikulum 2013 Revisi

DISUSUN OLEH :
Windu Nuri Illahi
200201038

Dosen pengampu
Dr. (c). Sumiarti, M.Pd

INSTITUT AGAMA ISLAM SUMATERA BARAT


(IAI SUMBAR) PARIAMAN
TAHUN 2022

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang membahas
tentang <Menelaah Perbedaan dan Perubahan Kurikulum 2006 (KTSP), Kurikulum
2013 dan Kurikulum 2013 Revisi= tepat pada waktunya. Sholawat dan salam
tetaplah kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah
menunjukkan kepada penulis jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna.
Dalam penyusunan makalah, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan tetapi dengan semangat dan berbagai cara, tantangan itu bisa teratasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah atas pemberian tugas ini. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Pariaman, Juni 2022

Penulis

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kurikulum 2006 (KTSP) ........................................................................... 2
B. Kurikulum 2013 ........................................................................................ 6
C. Kurikulum 2013 Revisi ............................................................................. 8
D. Perbedaan dan Perubahan Kurikulum 2006 (KTSP), Kurikulum 2013
dan Kurikulum 2013 Revisi ...................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 19
B. Saran ........................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA

ii

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan bertujuan untuk
membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber daya manusia merupakan faktor penentu bagi keberhasilan
pembangunan bangsa itu sendiri. Sumber daya manusia juga merupakan faktor yang
sangat mendasar dalam usaha pembangunan suatu bangsa dengan demikian usaha
pembangunan pendidikan merupakan suatu hal harus terus dikembangkan jika kita
ingin mencapai keberhasilan pembangunan disegala bidang.
Berkaitan dengan hal di atas, pengembangan dunia pendidikan terus diperhatikan
dalam hal ini kurikulum memiliki peran penting yang cukup besar. Dimana inovasi-
inovasi kurikulum sangat diperlukan dalam pendidikan yang mana diharapkan dapat
meningkatkan dan mewujudkan tujuan pendidikan secara umum.
Orientasi kurikulum merupakan suatu bagian dari strategi meningkatkan capaian
pendidikan yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu. Dengan demikian dalam penyusunan makalah ini yang akan memaparkan
hasil-hasil inovasi kurikulum.diharapkan dapat memberi gambaran tentang
perkembangan dunia pendidikan dalam lingkup kurikulum secara khusus.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2006 (KTSP)
2. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013?
3. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013 Revisi?
4. Bagaimana perbedaan dan perubahan Kurikulum 2006 (KTSP), Kurikulum
2013 dan Kurikulum 2013 Revisi?

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum 2006 (KTSP)


1. Pengertian Kurikulum KTSP
KTSP yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan/ sekolah.
2. Konsep
Konsep KTSP Dalam Standar Nasonal Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15)
dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang
dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). KTSP disusun
dan dikembangkan berdasarkan Undang-undagn No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut:
a. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut : KTSP dikembangkan sesuai
dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta social
budaya masyarakat setempat dan peserta didik. Sekolah dan komite sekolah
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah
supervise dinas pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan. Kurikulum tingkat satuan pendidikan
untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan
oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan. KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk
mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

paradigma baru pengembangan kurikulum, yang otonomi luas pada setiap satuan
pendidikan, dan pelibatan pendidikan masyarakat dalam rangka mengefektifkan
proses belajar-mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan
pendidikan dan sekolah meiliki keleluasaan dalam megelola sumber daya,
sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas
kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat. Dalam KTSP,
pengembangan kurikulm dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite
Sekolah dan Dewan Pendidikan. Badan ini merupkan lembaga yang ditetapkan
berdasarkan musyawarah dari pejabat daerah setempat, komisi pendidikan pada
dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), pejabat pendidikan daerah, kepala
sekolah, tenaga pendidikan, perwakilan orang tua peserta didik, dan tokoh
masyarakat. Lembaga inilah yang menetapkan kebijakan sekolah berdasarkan
ketentuan-ketentuan tentang pendidikna yang berlaku. Selanjutnya komite
sekolah perlu menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan berbagai
implikasinya terhadap program-program kegiatan opersional untuk mencapai
tujuan sekolah.
Suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks
otonomi daerah yang sedang digulirkan sewasa ini. Oleh Karena itu, KTSP perlu
diterapkan oleh setiap satuan pendidikn, terutama berkaitan dengan tujuh hal
sebagi berikut:
a. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
bagi dirinya sehingga dia dapat menoptimalkan pemanfaatan sumberdaya
yang tersedia untuk memajukan lembaganya.
b. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input
pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses
pendidikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
c. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk
memenuhi kebutuhan seklah karena pihak sekolahlah yang paling tahu
apa yang terbaik bagi sekolahnya.
d. Keterlibatan semua warga seklah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta
lebih efesien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat sekitar
e. .Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-
masing kepada pemerintah, orangtua peserta didik, dan masyarakat pada

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimalkam mungkin unutk


melaksanakan dan mencapai sasaran KTSP.
f. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah
lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif
dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah
daerah setempat.
g. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan
yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasikannya dalam KTSP.
3. Struktur dan muatan kurikulum.
Struktur dan muatan kurikulum dalam KTSP meliputi:
a. Mata pelajaran
b. Muatan lokal
c. Pengembangan diri
d. Beban belajar
e. Ketuntasan belajar
f. Kenaikan kelas dan kelulusan
g. penjurusan
h. pendidikan kecakapn hidup
i. pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
4. Kelebihan Kurikulum 2006 (KTSP)
a. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan. Tidak dapa dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan
pelaksanaan kurikulum dimasa lalu adalah adanya penyeragaman
kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di
lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.
b. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah
untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan.
c. KTSP sangat memungkinkan bagisetiap sekolah untuk menitikberatkan
dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang dianggap paling
dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat
mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai
keterampilan hidup.

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

d. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena
beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
f. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih, dan pengembang
kurikulum.
g. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi
sekolah, kemampuan siswa, dan kondisi daerahnya masing-masing.
h. Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada
pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang
berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.
i. Standar kompetensi yangmemperhatikan kemampuan individu, baik
kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks sosial budaya.
j. Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses
perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian,
sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan
kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
k. Pengembangan kurikulum dilaksanakan secara desentralisasi (pada satuan
tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama
menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.
l. Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menyusun dan
mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat
mengakomodasikan potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta
didik, serta kebutuhan masyarakat disekitar sekolah.
m. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk
memberikan kemudahan belajar siswa.
n. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan
berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual.
o. Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar
sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi
peserta didik.
p. Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
q. Berpusat pada siswa.

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

r. Menggunakan berbagai sumber belajar.


s. Kegiatan belajar lebihbervariasi, dinamis, dan menyenangkan.
5. Kelemahan Kurikulum 2006 (KTSP)
a. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada serta minimnya kualitas guru
dan sekolah.
b. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
c. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif
baik konsep, penyusunannya, maupun prakteknya di lapangan.
d. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran
akan berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi
kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untuk
mendapatkan tunjangan profesi.

B. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap
perencanaan dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah,
karena ini merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini
dilakukan karena banyaknnya masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki
kurikulum yang kurang tepat.
2. Konsep dasar kurikulum 2013
Inti dari Kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang
tematikintegratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap
di dalam menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk
mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik berat kurikulum 2013 adalah
bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam melakukan: 1. 2. 3. 4. Observasi, Bertanya (wawancara), Bernalar, dan
Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek pembelajaran
dalam kurikulum 2013 adalah: fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui
pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan,
dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai


persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada
tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan
ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat
menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
3. Kelebihan Kurikulum 2013
a. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan
kesemua program studi.
b. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa
atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan
untuk memaksimalkan potensi mereka.
c. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang
pendidikan anak usia dini.
d. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu
kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru
untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
4. Kelemahan Kurikulum 2013
a. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang
sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung
dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
b. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan
ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
c. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena
rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

C. Kurikulum 2013 Revisi


Kurikulum 2013 Edisi Revisi adalah hasil perbaikan dari Kurikulum 2013 yang
diterapkan pada tahun ajaran 2015/2016. Perbaikan dilakukan pemerintah untuk
menghasilkan generasi yang memiliki tiga kompetensi yaitu sikap, keterampilan dan
pengetahuan
Dalam Kurikulum 2013 Revisi terdapat empat poin dalam perbaikannya antara
lain :
1. Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada semua mata
pelajaran. Sebelumnya di kurikulum 2013 lama, terdapat kompleksitas
pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
2. Koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen. Sebelumnya di kurikulum
2013 lama, terdapat ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus dan buku.
3. Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Sebelumnya di kurikulum 2013 lama,
penerapan proses berpikir 5M sebagai metode pembelajaran yang bersifat
prosedural dan mekanistik.
4. Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses
berpikir

D. Perbedaan dan Perubahan Kurikulum 2006 (KTSP), Kurikulum 2013 dan


Kurikulum 2013 Revisi
1. Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013
NO PERBEDAAN KURIKULUM 2006 KURIKULUM 2013
1 Tujuan Tujuan pendidikan Pendidikan dasar dan
Pendidikan tingkat satuan menengah, dengan mengacu
Tingkat Satuan pendidikan dasar dan pada Peraturan Pemerintah
Pendidikan menengah dirumuskan Nomor 17 Tahun 2010
mengacu kepada tujuan tentang Pengelolaan dan
umum pendidikan Penyelenggaraan
berikut. Pendidikan, bertujuan
1. Tujuan pendidikan membangun landasan bagi
dasar adalah berkembangnya potensi
meletakkan dasar peserta didik agar menjadi

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

kecerdasan, manusia yang:


pengetahuan, 1. Beriman dan bertakwa
kepribadian, akhlak kepada Tuhan Yang Maha
mulia, serta Esa, berakhlak mulia, dan
keterampilan untuk berkepribadian luhur;
hidup mandiri dan
2. Berilmu, cakap, kritis,
mengikuti pendidikan kreatif, dan inovatif;
lebih lanjut. 3. Sehat, mandiri, dan percaya
2. Tujuan pendidikan diri;
menengah adalah
4. Toleran, peka sosial,
meningkatkan demokratis, dan
kecerdasan, bertanggung jawab.
pengetahuan,
kepribadian, akhlak
mulia, serta
keterampilan untuk
hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan
menengah kejuruan
adalah meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak
mulia, serta
keterampilan untuk
hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.

KTSP (Kurikulum

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

Tingkat Satuan
Pendidikan) disusun
dalam rangka
memenuhi amanat yang
tertuang dalam Undang-
Undang Republik
Indonesia Nomer 20
Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia Nomer 19
Tahun 2005 tentang
Standar Nasional
Pendidikan.
2. Struktur dan Struktur dan muatan Ditinjau dari manajemen
Muatan KTSP pada jenjang sekolah, maka KTSP pada
Kurikulum pendidikan dasar dan dasarnya merupakan bentuk
Tingkat Satuan menengah yang perencanaan satuan
Pendidikan tertuang dalam SI pendidikan pada bidang
meliputi lima kelompok intrakurikuler, kokurikuler,
mata pelajaran sebagai ekstrakurikuler untuk
berikut. mencapai visi, misi, dan
 Kelompok mata tujuannya.
pelajaran agama dan 1. Dokumen KTSP pada
akhlak mulia jenjang pendidikan dasar
 Kelompok mata dan menengah setidak-
pelajaran tidaknya meliputi:
kewarganegaraan dan Kurikulum nasionalyang
kepribadian terdiri dari Rasional,
 Kelompok mata Kerangka Dasar Kurikulum,
pelajaran ilmu Struktur Kurikulum,
pengetahuan dan Deskripsi Matapelajaran, KI

10

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

teknologi dan KD, dan Silabus untuk


 Kelompok mata satuan pendidikan terkait.
pelajaran estetika 2. Kurda yang terdiri dari
 Kelompok mata KD dan Silabus yang
pelajaran jasmani, dikembangkan oleh daerah
olahraga dan kesehatan yang bersangkutan, dengan
acuan KI yang
dikembangkan pada
kurikulum nasional,
3. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
4. Kegiatan kurikuler
(intrakurikuler, kokurikuler,
ekstrakurikuler).
5. Kalender Pendidikan.
3. Sistem yang Dalam kurikulum 2006 Dalam kurikulum 2013
digunakan yang digunakan Standar yang digunakan
Kompetensi dan Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi dasar Berbasis tematik, sehingga
Berbasis mata dalam pembelajaran yang
pelajaran, masing- digunakan adalah tema-tema
masing disiplin ilmu yang menjadi acuan atau
dibahas atau bahan ajar.
dikelompokkan dalam
satu mata pelajaran.
4. Silabus yang Silabus yang digunakan Silabus yang digunakan
digunakan adalah silabus yang adalah silabus dari pusat,
dibuat oleh masing- sehingga seluruh indonesia
masing satuan menggunakan silabus yang
pendidikan yang sama.
berdasarkan silabus
nasional.
6 Mata pelajaran Dalam kurikulum 2006, Dalam kurikulum 2013,

11

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

pancasila mata pelajaran mata pelajaran pendidikan


pendidikan pancasila kewarganegaraan dirubah
ditiadakan dan diganti menjadi pendidikan
dengan mata pelajaran pancasila dan
pendidikan kewarganegaraan.
kewarganegaraan.
5 Implementasi Dalam kurikulum 2006, Dalam kurikulum 2013,
kurikulum sistem yang digunakan sistem yang digunakan
adalah penjurusan. adalah peminatan.
7 Beban belajar Beban belajar siswa Beban belajar siswa lebih
siswa terlalu berat karena sedikit dan disesuaikan
banyaknya mata dengan kemampuan siswa
pelajaran yang terlalu
kompleks melebihi
kemampuan siswa.
8 Proses penilaian Berfokus pada Berbasis kemampuan
pengetahuan melalui melalui penilaian proses dan
penilaian output output
10 Penilaian Menekankan aspek Menekankan aspek kognitif,
kognitif afektif, psikomotorik secara
Test menjadi cara proporsional Penilaian test
penilaian yang dominan dan portofolio saling
melengkapi
11 Pendidik dan Memenuhi kompetensi Memenuhi kompetensi
Tenaga profesi saja Fokus pada profesi, pedagogi, sosial,
Kependidikan ukuran kinerja PTK dan personal motivasi
mengajar
12 Pengelolaan Satuan pendidikan Pemerintah Pusat dan
Kurikulum mempunyai kebebasan Daerah memiliki kendali
dalampengelolaan kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum. kurikulum di tingkat satuan
Terdapat pendidikan
kecenderungan satuan Satuan pendidikan

12

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

pendidikan menyusun mampumenyusun


kurikulum tanpa kurikulum dengan
mempertimbangkan mempertimbangkan kondisi
kondisi satuan satuan pendidikan,
pendidikan, kebutuhan kebutuhan peserta didik, dan
peserta didik, dan potensi daerah
potensi daerah. (Pemerintah Pusat dan
Pemerintah hanya Daerah memiliki kendali
menyiapkan sampai kualitas dalam pelaksanaan
standar isi mata kurikulum di tingkat satuan
pelajaran pendidikan)
(Satuan pendidikan
mempunyai kebebasan
dalam pengelolaan
kurikulum)
13 Penjurusan di Untuk SMA ada Penjurusan SMA dilakukan
SLTA/Sederajat penjurusan sejak kelas sejak kelas X, diamana ada
XI. Dimana mata mata pelajaran wajib,
pelajarannya sesuai peminatan, antar minat dan
dengan penjurusan yang pendalaman minat.
dipilih.
14 Kapasitas jam Jumlah jam pelajaran Jumlah jam pelajaran per
pelajaran lebih sedikit dari pada minggu lebih banyak dari
jumalah mata pada jumlah mata pelajaran.
pelajarannya. Dimana Dimana jumlah mata
jumlah mata pelajaran pelajaran lebih sedikit
lebih banyak dibanding dibanding kurikulum KTSP.
kurikulum 2013.
15 Standar SMA dan SMK tanpa SMA dan SMK memiliki
Kompetensi kesamaan kompetensi mata pelajaran wajib yang
sama terkait dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan
,dan sikap.

13

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

16 Standar Standart penilaian lebih Standart penilaian


penilaian dominan pada aspek menggunakan penilaian
pengetahuan. otentik yaitu mengukur
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil.
17 Konten Tiap jenis konten Bermacam jenis konten
pembelajaran pembelajaran diajarkan pembelajaran diajarkan
terpisah terkait dan terpadu satu
sama lain. Konten ilmu
pengetahuan diintegrasikan
dan dijadikan penggerak
konten pembelajaran
lainnya.
Pergantian Kurikulum dalam sistem pendidikan di negara Indonesia sangat
sering terjadi, dari mulai berganti nama kurikulumnya sampai hanya merevisi
kurikulum yang sudah ada. Kadang penggantian kurikulum ini membingungkan
guru disekolah yang menjalankan kurikulum tersebut.
Pada KTSP 2006 terdapat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) sedangkan pada K13 Kompetetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD),
mata pelajaran, jenis pendekatan pembelajaran, penilaian, dll.
Pada kurikulum 2006 (KTSP) terdapat Standar Kompetensi (SK) sedangkan
pada Kurikulum 2013 diganti menjadi Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari 4
kompetensi inti.
Kelompok pelajaran pada KTSP 2006 terdiri dari:
a. Kelompok Mata Pelajaran,
b. Muatan Lokal, dan
c. Pengembangan Diri
Kelompok mata pelajaran dalam Kurikulum 2013 terdiri dari:
a. Kelompok A (Wajib), B (Wajib)
b. Kelompik C (Pilihan peminatan)
c. Kelompok D (Pilihan kemandirian) dan,

14

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

d. Kelompok E (Program Kebutuhan Khusus)


Kompetensi lulusan pada Kurikulum 2013 terdapat keseimbangan antara
aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan, sedangkan pada kurikulum KTSP
2006 lebih menekankan pada aspek pengetahuan.
Pada Kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pendekatan
saintifik seperti Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan,
dan Menciptakan
Pada KTSP 2006 dalam proses pembelajaran terdiri dari Eksplorasi,
Elaborasi, dan Konfirmasi.
Pada Kurikulum KTSP, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
merupakan Pelajaran tersendiri sedangkan dalam Kurikulum 2013, TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) hanya sebagai media pembelajaran.
Standar penilaian di dalam Kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik,
yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil, sedangkan pada KTSP 2006 lebih menekankan
pada aspek pengetahuan.
Definisi Kompetensi menurut UU No. 63 Tahun 2014 adalah seperangkat
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan
suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
Kompetensi Inti (KI) merupakan standar penilaian yang harus dimiliki secara
berbeda pada setiap tingkatan dan kelas yang dapat
mengejawantahkan/mewujudkan isi dari SKL.
Kompetensi Inti menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan dasar dan Menengah merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran,.
Isi KI harus mencerminkan harapan dari SKL Kompetensi inti (KI) terdiri
dari KI-1 sampai dengan KI-4. Rumusan setiap KI berbeda sesuai dengan
aspeknya. Rumusan KI meliputi:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;

15

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.


KI berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) KD
(Kompetensi Dasar). Sebagai unsur pengorganisasi, KI merupakan pengikat
untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal KD (Kompetensi Dasar).
Organisasi vertikal KD adalah keterkaitan KD satu kelas dengan kelas di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik.
Organisasi horizontal KD adalah keterkaitan antara KD satu mata pelajaran
dengan KD dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama
sehingga saling memperkuat.
Kompetensi dasar merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran,
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan dasar dan
Menengah).
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran.
Kompetensi dasar untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai berikut.
a. Kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1;
b. Kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
c. Kelompok 3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-
3;
d. Kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-
4.
Kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual (mendukung KI-1)
dan sikap sosial (mendukung KI-2) ditumbuhkan melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) yaitu pada saat peserta didik belajar tentang
pengetahuan (mendukung KI-3) dan keterampilan (mendukung KI-4).
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara
bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk

16

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran KI-1 dan KI-2


terintegrasi dengan pembelajaran KI-3 dan KI-4.
2. Persamaan Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013
a. Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan
teks sebagai butir-butir KD.
b. Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama
dibuat atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
c. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
d. Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah
yang pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan.
3. Perbedaaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013 Revisi

Dari keterangan diatas dapat dilihat dan dipahami tentang perbedaan KTSP
dan K13, serta perbedaan K13 dengan K13 Revisi (dalam tabel). Perbedaan K13
dengan K13 Revisi yang lain antara lain:
a. Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional tapi tetap
<Kurikulum 2013 Edisi Revisi= yang berlaku secara Nasional.
b. Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran
hanya agama dan ppkn namun <KI tetap dicantumkankan dalam
penulisan RPP=.
c. Jika ada 2 <nilai praktik= dalam 1 KD , maka yang diambil adalah nilai
yang tertinggi. Penghitungan <nilai ketrampilan= dalam 1 KD ditotal

17

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

(praktek, produk, portofolio) dan diambil nilai rata2. untuk pengetahuan,


bobot penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama.
d. pendekatan scientific 5M bukanlah satu2 nya metode saat mengajar dan
apabila digunakan maka susunannya tidak harus berurutan.
e. <Silabus kurtilas= edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom. Yaitu <KD,
materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran=.
f. Perubahan <terminologi= ulangan harian menjadi <penilaian harian=, uas
menjadi <penilaian akhir semester= untuk semester 1 dan <penilaian akhir
tahun= untuk semester 2. Dan sudah tidak ada lagi uts, langsung ke
penilaian akhir semester.
g. <Dalam RPP=, tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang
digunakan dan <materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan
rubrik penilaian= (jika ada).
h. <Skala penilaian= menjadi <1-100=. <Penilaian sikap= diberikan dalam
bentuk <predikat dan deskripsi=.
i. Remedial diberikan untuk yang kurang namun sebelumnya siswa
diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang
dicantumkan dalam hasil
Pada tahun 2018 ini pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 87 tahun
2017 menambahkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) untuk membekali
peserta didik sebagai generasi emas tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan
karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan (Pasal
2)

18

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa konsep yang dijelaskan bahwa
kurikulum 2013 lebih baik dan lebih terarah dibandingkan dengan kurikulum 2006
(KTSP). Hal ini dikarenakan dalam kurikulum 2013 guru di tuntut untuk tidak hanya
sekedar menyampaikan materi namun juga untuk mengajarkan nilai-nilai positif
untuk membangun karakter peserta didik dimana di dalam hal ini masing-masing
sekolah diperkenankan menyusun sesuai dengan kemampuan peserta didik dan
mengacu pada visi dan misi sekolah masing-masing. Kompetensi yang dibutuhkan
untuk pengembangan karakter tidak terakomodasi di dalamnya dan dimana hal ini
belum mampu terspesifikasikan dimana masing-masing kemampuan sekolah yang
berbeda. Perbedaan struktur kurikulum 2013 pelajarannya lebih sedikit dari KTSP
yaitu yang semula berjumlah 8 mata pelajaran menjadi 6 mata pelajaran.
Walaupun lebih baik karena sudah menekankan terhadap pengembangan
karakter, namun kurikulum 2013 ini tetap harus dikaji dan di evaluasi secara
komprehensif dimana segala kekurangan dan kelebihan harus harus sesuai sehingga
dapat memaksimalkan sosialisasi kurikulum. Kurikulum 2013 ini belum bisa
diterapkan karena dibutuhkan persiapan yang matang untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.

B. Saran
Hakikat dari perubahan kurikulum haruslah mengandung isi dan arah menuju
suatu perbaikan kondisi atau mengarah pada peningkatan mutu yang lebih baik dari
pada kurikulumsebelumnya.demikian pula harapan tentang perubahan kurikulum
2013 yang segera di implementasikan pada tahun ini.kita semua berharap,melalui
salah satu unsure keunggulan kurikulum 2013 ini dapat memberikan dampak positif
terhadap pembangunan karakter bangsa.

19

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)


lOMoARcPSD|18011812

DAFTAR PUSTAKA

http://oktariyani37.blogspot.co.id/2015/01/konsep-dasar-kurikulum-tingkat-
satuan.html

http://ferdikakinestetik.blogspot.com/2012/12/makalah-kurikulum-2013.html

http://sentracreative.blogspot.com/2013/10/perbedaan-kurikulum-2006-dan-
kurikulum.html

http://anaozen.blogspot.com/2019/05/perbedaan-kurikulum-ktsp-dan-kurikulum.html

http://tyanfedi.blogspot.com/2013/10/perbandingan-standar-isi-antara-ktsp.html

https://konganwar12.wordpress.com/2014/02/16/kurikulum-ktsp-dan-kurikulum-
2013/

https://kurikulum.kemdikbud.go.id/standar-nasional-pendidikan/

http://repository.unp.ac.id/26023/

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/01/standar-kompetensi-lulusan-
kurikulum-2013-dan-kurikulum-2006-hampir-sama

https://ainamulyana.blogspot.com/2016/04/model-pembelajaran-dalam-kurikulum-
2013.html

20

Downloaded by Intan siringoringo PSPF C (intansiringoringo67@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai