Anda di halaman 1dari 12

NAMA : INTAN MARIANI SIRINGORINGO

NIM : 4221121025
KELAS : PSPF 22 C

ALAT UNTUK MENGUKUR PANJANG


NO NAMA GAMBAR FUNGSI CARA PENGGUNAAN
ALAT
1. Mistar/ -Sebagai Alat Ukur 1. Tempelkan penggaris atau
penggaris sesuatu. mistar pada benda yang akan
Biasanya mengukur diukur panjangnya. Titik nol
panjang,lebar,dan tinggi. pada penggaris harus tepat
-Alat Bantu Membuat dengan ujung awal dari
1. Skala, merupakan satuan Garis Lurus panjang,lebr atau tinggi
dari penggaris/mistar benda yang diukur.
tersebut terdapat 2 skala 2. Nilai ukur benda
dalam penggaris/mistar yaitu ditunjukkan oleh garis pada
satu dalam cm dan satu lagi skala penggaris/mistar yang
dalam inci bertepatan dengan ujung
2. Angka, yang berfungsi akhir panjang,lebar ataupun
untuk menunjukkan hasil tinggi benda tersebut.
pengukuran
3. Satuan, untuk
mengingatkan tentang satuan
dari penggaris.contohnya
cm.
2. Jangka -Untuk mengukur 1. Cek dan pastikan bahwa
Sorong dimensi luar sebuah pada saat kedua rahang
benda tertutup, skala menunjukkan
-Untuk mengukur angka nol.
dimensi dalam sebuah Tujuannya supaya tidak ada
benda kesalahan pengukuran, yang
-Untuk mengukur biasa disebut dengan zero
kedalaman sebuah error.
benda 2. Kendurkan baut pengunci
1. Rahang Dalam dan tarik rahang geser ke
Terdiri dari dua rahang, kanan.
rahang tetap dan rahang geser Tarik sampai benda yang
yang fungsinya adalah untuk ingin diukur sesuai
mengukur diameter atau ditempatkan diantara 2 rahang
ketebalan dalam seperti (tetap dan geser).
diameter lubang atau regangan 3. Letakkan benda yang akan
suatu benda. diukur di antara kedua rahang.
2. Rahang Luar Pastikan juga posisinya sudah
Juga berisi rahang tetap dan sesuai
rahang geser. Rahang luar 4. Tarik rahang geser ke kiri
memiliki fungsi untuk sampai mengapit benda yang
mengukur panjang, lebar dan mau diukur.
diameter dari suatu benda. Lalu, putar baut pengunci
3. Pengukur Kedalaman sampai terdengar suara “klik”.
(Depth Probe) 5. Baca dan hitung hasil
Untuk mengukur kedalaman pengukuran yang diperoleh.
lubang suatu benda tertentu.
4. Skala Utama
Untuk memberikan hasil
pengukuran utama yang
dinyatakan dalam bentuk
satuan seperti inchi dan
centimeter (cm).

5. Skala Nonius
Berperan menjadi skala
pengukuran fraksi, dan
menambahkan tingkat akurasi
yang lebih pada pengukuran
yang dinyatakan dalam bentuk
satuan inchi dan milimeter
(mm).
6. Baut Pengunci
Untuk mengunci dengan cara
menahan rahang untuk tetap
pada posisinya sehingga skala
tidak bergeser karena benda
yang diukur tetap tertahan
pada tempatnya.

3. Mikrometer Untuk mengukur Pertama, letakkan benda yang


Sekrup diameter atau ketebalan ingin diukur pada bagian
suatu benda kecil yang poros tetap. Pastikan benda
berukuran kecil/tipis, menempel dengan baik pada
atau yang berbentuk bagian tersebut. Setelah itu,
pelat dengan tingkat putar bagian thimble agar
presisi yang cukup dapat terjepit oleh poros tetap
tinggi. dan poros geser. Lalu, putar
poros ratchet atau poros geser
yang berukuran lebih kecil
Frame mikrometer untuk menghasilkan
sebagai rangka untuk perhitungan yang
meletakan komponen presisi. Lalu, gerakan poros
mikrometer lainnya juga dengan menggesernya secara
sebagai pegangan terhadap perlahan. Jika benda tersebut
mikrometer. sudah terjepit diantara dua
Anvil / Poros tetap poros, lalu lakukan
sebagai penahan terhadap perhitungan. Bisanya hasil
benda kerja yang akan diukur. penghitungan dapat dilihat
Spindle / Poros gerak dari angka yang tertera pada
sebagai penjepit benda kerja skala utama dan nonius.
yang akan diukur, setelah
benda kerja dimasukkan ke
dalam mikrometer maka benda
tersebut akan dijepit oleh anvil
dan spindle.
Sleeve
sebagai tempat diletakannya
skala utama.
Thimble
untuk meletakan skala nonius.
Thimble dapat diputar, dan
setiap putaran thimble akan
menggerakkan spindle.
Lock nut / Pengunci
untuk menahan spindle atau
poros gerak agar tidak
bergerak saat proses
pengukuran benda
berlangsung.
Ratchet knob
untuk memutar Spindle atau
poros gerak saat ujung dari
Spindle telah dekat dengan
benda yang akan di ukur.
Bagian ini kemudian
digunakan untuk
mengencangkan Spindle atau
poros gerak dengan cara
diputar searah jarum jam
sampai terdengar suara bunyi
klik.

4. Spedometer -Mengetahui kecepatan Gunakan mekanisme roda


Analog dan kelajuan kendaraan bergigi yang dihubungkan ke
untuk dijadikan poros roda. Terdapat jarum
informasi utama untuk penunjuk kecepatan dan
mengendalikan angka dari 0 sampai
kendaraan kecepatan maksimum untuk
memberitahu kecepatan mobil
1. Gearbox Jarum ini akan bekerja yang
Gearbox adalah rangkaian roda dioperasikan melalui kabel
gigi yang menerima gaya yang tersambung ke
putaran dari roda depan pada komponen penting lainnya.
motor atau pada poros
transmisi jika pada mobil,
yang kemudian disalurkan ke
alat ukur speedometer.
2. Kabel Atau Poros
Untuk menghantarkan putaran
dari gearbox ke dalam
speedometer bukan
mengantarkan listrik seperti
kabel pada umumnya.
3. Speedometer
Untuk menerjemahkan RPM
putaran yang terjadi
pada gearbox ke dalam bentuk
tampilan kecepatan kendaraan.
Speedometer Alat pengukur Jenis ini bekerja
Digital kecepatan kendaraan menggunakan magnetik dan
bermotor. pulser pada roda, yaitu dengan
putaran roda depan pada
sistem gir memutar kawat
kopel yang mana
dihubungkan ke
komponen cluster mobil. Pada
cluster tersebut dapat kawat
speedo yang memutarkan roda
berlubang.
Dalam roda berlubang
Dudukan Speedometer tersebut
Sebagai tempat menempelnya terdapat optocoupler untuk
speedometer. menghasilkan sinyal logic 1
Sistem Kabel yang mana nantinya dapat
Sebagai penghantar arus listrik mengkalkulasi angka.
dari komponen penyusun aki Nantinya akan ditampilkan
mobil menuju ke saluran listrik melalui LCD
yang ada pada speedometer speedometer.
Anda.
Roda Penggerak
Untuk menggerakkan jarum
penunjuk angka yang ada pada
speedometer.
Komponen Jarum dan
Angka
Sebagai indikator, dimana
akan menjadi patokan untuk
menentukan kecepatan laju
kendaraan dan sebagai
indikator yang menunjukkan
jumlah bahan bakar yang
tersisa pada kendaraan
Kaca atau Cover
Speedometer
Sebagai komponen yang akan
melindungi speedometer dari
cipratan air, debu, maupun
kotoran lainnya yang bisa saja
merusak speedometer

ALAT UNTUK MENGUKUR MASSA


NO NAMA GAMBAR FUNGSI CARA PENGGUNAAN
ALAT
1. Neraca Menghitung berat Letakkan benda yang akan
Ohaus (massa) suatu benda diukur massanya di atas
berdasarkan lengan dan tempat beban.
penunjuk skala yang ada Geser pemberat dimulai dari
Dengan kapasitas beban pemberat pada lengan neraca
maksimal 311 gram yang memiliki skala terbesar
dengan tingkat ketelitian sampai garis kesetimbangan
0,01 gram tercapai
1. Nampan Jika garis kesetimbangan
Untuk meletakkan objek atau belum tercapai, geser
benda yang akan kita timbang pemberat pada lengan yang
2. Lengan Gantung menunjukkan skala lebih kecil
Untuk membawa nampan pada sampai yang terkecil hingga
saat digunakan dalam garis kesetimbangan tercapai.
pengukuran sebuah benda. Jika garis kesetimbangan
3. Tatakan Neraca sudah tercapai, mulai
Sebagai penyangga dan tepat membaca hasil pengukuran.
diatas lengan gantung.
4. Lengan Neraca dan Anak
Lengan Neraca
Lengan Neraca ohaus ini ada
empat yang berfungsi
menentukan nol koma atau
desimal, satuan, puluhan,
ratusan, dan maksimal hanya
mampu mengukur hingga 311
gram. Sementara anak lengan
untuk mengukur beban dengan
cara menggeser-geser hingga
seimbang.
5. Skala kesetimbangan
Untuk mencari titik dimana
berat benda akan setimbang
dengan Neraca ohaus.
6. Baut Kalibrasi
Untuk proses kalibrasi alat
sehingga pada saat pengukuran
akan semakin akurat.
7. Penopang atau Badan
Neraca
Untuk menopang semua
elemen dari Neraca ohaus baik
itu lengan gantung, tatakan,
lengan neraca, skala
kesetimbangan, juga baut
kalibrasi.

Neraca Menimbang bahan atau zat 1. Letakkan piringan di atas


Analitik yang akan digunakan neraca.
sebelum melakukan suatu 2. Tekan tombol “tare” agar
percobaan yang bobot piringan menunjukkan
membutuhkan suatu
angka nol.
penimbangan
3. Buka salah satu kaca pada
neraca.
4. Letakkan zat yang akan
diukur massanya pada
piringan tersebut. Sebaiknya
gunakan alat bantu saat
meletakkan zat kimia agar
tidak ada debu yang
menempel.
1. Piringan neraca (pan)
Sebagai wadah untuk 5. Tekan tombol yang ada
meletakkan sampel bahan yang pada neraca, kemudian tunggu
akan diukur massanya. angka yang tertera hingga 4
2. Anak timbangan digit di belakang koma.
Sebagai alat kalibrasi 6. Bersihkan timbangan
timbangan analitik dengan sikat pembersih agar
3. Water pass sisa zat kimia yang sudah
Untuk mengetahui posisi diukur tidak tertinggal.
piringan neraca dan mengatur
kembali posisi piringan neraca,
4. Tombol daya
(tombol on/off)
Untuk menghidupkan atau
mematikan neraca.
5. Tombol ‘Re-zero’ atau
‘Tare'
Untuk mengatur neraca agar
kembali dalam posisi netral
(angka nol).
6. Tombol ‘Mode'
Untuk mengatur sistem
konversi yang digunakan saat
pengukuran.

Neraca Untuk membandingkan Pertama, kalibrasikan neraca


Pegas dan menentukan pegas terlebih dahulu, dan
perbedaan berat benda. pastikan bahwa skala pada
neraca pegas tersebut berhenti
di angka 0.
Jika sudah, berikan pengait
pada benda yang akan
diukur, agar bisa
digantungkan di pengait
1. Gantungan atau Hook neraca pegas, biasanya
Sebagai lengan dari neraca berada di bagian bawah.
pegas dan untuk Lalu gantungkan neraca
menyeimbangkan benda yang pegas pada bidang yang tetap,
akan digunakan untuk agar tidak jatuh.
mengukur. Selanjutnya kaitkan benda
2. Penunjuk Skala yang akan ditimbang ke
Untuk melakukan pengukuran pengait di neraca pegas dan
massa benda. biarkan benda menggantung
3. Pegas di neracanya.
Untuk membuat tegangan Tunggu beberapa saat
menjadi seimbang, terutama hingga hasil pengukuran
setelah benda diukur di neraca muncul di skala neraca
pegas. pegas.
4. Skala Terakhir, tinggal catat hasil
Untuk mengukur massa dan dari pengukuran tersebut,
berat dari benda yang yang tertera dengan jelas di
digantungkan di neraca pegas. skala.
5. Pengait
Untuk mengaitkan anak
timbangan.

1 Multimeter Sebagai alat Tegangan DC (DC Voltage)


. ukur tegangan Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
atau voltase Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan
yang tegangan yang akan diukur. Jika ingin
dihasilkan dari mengukur 6 Volt, putar saklar selector
komponen ke 12 Volt (khusus Analog
listrik. Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya
tegangan yang diukur, maka disarankan
untuk memilih skala tegangan yang
lebih tinggi untuk menghindari terjadi
kerusakan pada multimeter.
Hubungkan probe ke terminal tegangan
1. Skala yang akan diukur. Probe Merah pada
Skala Ω untuk mengukur nilai terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke
hambatan listik. Ada juga skala terminal Negatif (-). Hati-hati agar
yang digunakan untuk mengukur jangan sampai terbalik.
nilai tegangan dan kuat arus. Baca hasil pengukuran di Display
2. Jarum Penunjuk Multimeter.
Bagian ini berfungsi untuk Tegangan AC (AC Voltage)
menunjukkan angka pada skala Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
hasil pembacaan pengukuran yang Pilih skala sesuai dengan perkiraan
akan kita lakukan. tegangan yang akan diukur. Jika
3. Selektor Batas Ukur ingin mengukur 220 Volt, putar
untuk menentukan batas ukur apa saklar selector ke 300 Volt (khusus
yang akan kita gunakan dalam Analog Multimeter)
pengukuran multimeter. di bagian **Jika tidak mengetahui tingginya
ini terdapat tanda sebagai berikut: tegangan yang diukur, maka disarankan
a. AC V berfungsi untuk untuk memilih skala tegangan yang
mengukur tegangan listrik bolak- tertinggi untuk menghindari terjadi
balik, kerusakan pada multimeter.
b. DC V berfungsi untuk Hubungkan probe ke terminal tegangan
mengukur tegangan listrik searah, yang akan diukur. Untuk Tegangan AC,
c. DC mA berfungsi untuk tidak ada polaritas Negatif (-) dan
mengukur kuat arus listrik, dan Positif (+)
d. Tanda Ω berfungsi untuk Baca hasil pengukuran di Display
mengukur nilai hambatan suatu Multimeter.
komponen.
4. Pengatur Posisi Nol Jarum
untuk mengatur posisi nol pada
jarum penunjuk skala yang Arus Listrik (Ampere)
letaknya paling kiri. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
5. Pengatur nol ohm Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus
untuk mengenolkan jarum yang akan diukur. Jika Arus yang akan
penunjuk ketika akan melakukan diukur adalah 100mA maka putarlah
pengukuran hambatan listrik. saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika
6. Probe Arus yang diukur melebihi skala yang
Probe Bagian ini terdapat dua dipilih, maka sekering (fuse) dalam
probe yaitu probe merah untuk Multimeter akan putus. Kita harus
positif (+) dan probe hitam untuk menggantinya sebelum kita dapat
negatif (-). memakainya lagi.
7. Terminal Putuskan Jalur catu daya (power
untuk menghubungkan probe supply) yang terhubung ke beban,
dengan Multimeter. terdapat dua Kemudian hubungkan probe
terminal yaitu terminal positif (+) Multimeter ke terminal Jalur yang kita
dan terminal negatif (-) putuskan tersebut. Probe Merah ke
Output Tegangan Positif (+) dan Probe
Hitam ke Input Tegangan (+) Beban
ataupun Rangkaian yang akan kita
ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat
gambar berikut ini.
Baca hasil pengukuran di Display
Multimeter
Resistor (Ohm)
Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
Pilih skala sesuai dengan perkiraan
Ohm yang akan diukur. Biasanya
diawali ke tanda “X” yang artinya
adalah “Kali”. (khusus Multimeter
Analog)
Hubungkan probe ke komponen
Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh
terbalik.
Baca hasil pengukuran di Display
Multimeter.

2 Osiloskop Osiloskop Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk


. digunakan melihat sinyal maka osiloskop perlu
untuk disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan
mengamati fatal dalam pengukuran. Langkah awal
bentuk pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang
gelombang pertama kali harus muncul di layar
yang tepat dari adalah garis lurus mendatar jika tidak
sinyal listrik. ada sinyal masukan. Yang perlu disetel
Osiloskop adalah fokus, intensitas, kemiringan, x
selain dapat position, dan y position. Dengan
menunjukkan menggunakan tegangan referensi yang
amplitudo terdapat di osiloskop maka kita bisa
sinyal, dapat melakukan pengkalibrasian sederhana.
juga Ada dua tegangan referensi yang bisa
Tombol ON/OFF menunjukkan dijadikan acuan yaitu tegangan persegi
 Menghidupkan dan mematikan distorsi, waktu 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1
osiloskop antara dua KHz. Setelah probe dikalibrasi maka
Lampu Indikator peristiwa dengan menempelkan probe pada
 Indikasi osiloskop dalam (seperti lebar terminal tegangan acuan maka akan
keadaan ON (lampu hidup) atau pulsa, periode, muncul tegangan persegi pada layar.
OFF (lampu mati) atau waktu Jika yang dijadikan acuan adalah
naik) dan tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1
Rotasi waktu relatif volt/div (satu kotak vertikal mewakili
 Untuk posisi ternuka pada posisi dari dua sinyal tegangan 1 volt) harus terdapat nilai 68
horisontal. yang saling tegangan dari puncak ke puncak
Intensitas berkaitan. sebanyak dua kotak dan untuk time/div
 Untuk pengaturan kecerahan 1 ms/div (satu kotak horizontal
tampilan bentuk gelombang agar mewakili waktu 1 ms) harus terdapat
mudah dilihat. satu gelombang untuk satu kotak. Jika
Fokus masih belum tepat maka perlu disetel
 Untuk mengatur bentuk dengan potensio yang terdapat di
gelombang agar tidak tengah-tengah knob pengganti
kabur. CAL Volt/div dan time/div. Atau label
 Untuk kalibrasi puncak ke "var". P
puncak (Vp-p) atau tegangan
puncak ke puncak. 7 Posisi
 Mengatur posisi vertikal
(masing-masing saluran)
INV (invert)
 Saat tombol INV terjaga,
sinyal input yang bersangkutan
akan dibalikan
Sakelar VOLT/DIV
 Untuk memilih besarnya
tegangan per sentimeter
(Volt/Div) pada layar
osiloskop Variable
 Untuk mengatur kepekaan
(sensitivitas) arah vertikal pada
saluran atau saluran yang
bersangkutan
 Untuk kalibrasi osiloskop AC-
DC
 Posisi AC= untuk mengukur
AC, objek DC tidak bisa diukur
melalui posisi ini. Karena signal
DC akan terblokir oleh
kapasitor.
 Posisi DC= untuk mengukur
tegangan DC dan masukan-
masukan yang lain.
GND
 Maka terminal input akan
terbuka, input yang bersumber
dari penguatan internal osiloskop
akan ditanahkan (grounded)
Input vertikal CH-1
 Input vertikal untuk saluran 1
Input vertikal CH-2
 Input vertikal untuk saluran 2
Sakelar mode
 CH1= untuk melihat bentuk
gelombang saluran 1
 CH2= untuk melihat bentuk
gelombang saluran 2
 Dual= untuk melihat bentuk
gelombang saluran 1 dan saluran
2 secara bersamaan
 ADD= untuk menjumlahkan
kedua masukan secara aljabar.
Hasil penjumlahan akan menjadi
satu garis bentuk gelombang pada
layar 16 x10 MAG
 Pembesaran frakuensi hingga 10
kali lipat
Posisi
 Untuk penyetelan tampilan
kanan-kiri pada layar
XY
 Input saluran 1 akan menjadi
Axis X
 Input saluran 2 akan menjadi
Axis Y
Sakelar Time/Div
 Untuk memilih skala waktu dari
suatu priode atau per satu kotak
cm pada layar osiloskop Tombol
CAL (time/Dive)
 Untuk kalibrasi Time/Div
Variable
 Untuk mengatur kepekaan (
sensitivitas) pada bagian
horisontal Time/Div
GND
 Konektor yang terhubung ke
Ground (tanah)
Tombol CHOP dan ALT
 CHOP= menggunakan potongan
dari saluran 1 dan saluran 2
 ALT= menggunakan saluran
1 dan saluran 2 secara
bergantian HOLD OFF
 Mendiamkan gambar pada layar
osiloskop
LEVEL
 Mengatur gambar yang timbul
menjadi diam atau tidak bergerak
Tombol Norm dan Auto
 Untuk memilih normal atau auto
Tombol lock
 Untuk mengunci tampilan
Sakelar coupling
 Menunjukan hubungan dengan
sinyal searah (DC) atau bolak alik
(AC)
Sakelar source
 Penyesuaian pemilihan sinyal
Trigger ALT
 - 31 Lereng
 - 32 EXT
 Trigger yang terdiri dari
rangkaian luar osiloskop A Layar
Osiloskop
 - B Trace
 Garis yang digambarkan o-
siloskop yang berupa sinyal C
Garis Grid Horizontal
 - D Garis Grid Vertikal
 - E Garis tengah horizontal dan
vertikal
3 Rheostat Rheostat atau Cara menggunakan rheostat yaitu
yang biasa sebagai berikut :
disebut 1. Menggunakan dua terminal dimana
hambatan satu terminal digunakan untuk
merupakan diihubungkan untuk mengakhiri arus,
salah satu jenis dan terminal yang satunya lagi
resistor digunakan untuk menggerakan
variabel yang panyeka. 2. Jika rheostat menjulang
1. Current in (terminal A) berguna untuk atas papan cetak sirkuit dapat kita
Terminal ini berfungsi mengendalika nyatakan bahwa ketika terminal
sebagai tempat memasukan n arus yang tersebut telah sambung, namun salah
arus dari sumber arus. mengalir dan satu terminal telah terhubung dengan
2. Wiper (penggeser) merubah terminal panyeka. Hal tersebut
Penggeser ini digunakan dengan resistansi dilakukan untuk meningkatkan
cara digeser-geser, yang dalam suatu kekuatan terminal panyeka. (Rahmad,
berfungsi untuk mengatur rangkaian 2017)
resistensi (hambatan) yang elektronik. Langkah-langkah menggunakan
dihasilkan. Pada motor rheostat pada rangkaian dirumah
3. Coil of Wire Coil of wire ini listrik, rheostat yaitu: 1. Matikan sumber tegangan ke
adalah lilitan atau kuparan kawat berfungsi perangkat yang ingin dikendalikan
tempat mengalirnya arus. untuk arusnya dengan rheostat. Karena
4. Current out (terminal B memperkuat rheostat datang dalam berbagai ukuran,
dan C) Berfungsi sebagai atau bisa saja menjadi sirkuit elektronik
tempat keluarnya arus yang mengurangi kecil atau motir besar. 2. Hubungkan
sudah dihambat rheostat. kecepatan satu kawat rheostat ke salah satu dari
motor listrik dua lead dai sumber voltase anda.
dari motor 3. Hubungkan satu timbal dari
listrik. perangkat listrik yang ingin
dikendalikan ke arah rheostat yang
lainnya. 4. Hubungkan ujung yang
lainnya dari perangkat yang ingin
dikendalikan ke sumber tegangan
lainnya. 5. Hidupkan kembali kekuatan
dari sumber tegangan. 6. Putarlah
rheostat sampai perangkat anda
mencapai tingakat dimana anda
meginginkannya beroperasi, baik itu
volume audionya, intensitas cahayanya,
panasnya, kecepatan motor atau kontrol
lainnnya. (Asmus, 2010)
Adapun langkah-langkah yang
dilakukan untuk penggunaan pada
rangkaian seri dan paralel lampu
listrik yaitu sebagai berikut:
1. Hubungkan sumber tegangan dari
positif dengan kabel yang ada pada
terminal B pada rheostat. 2. Hubungkan
rheostat ke lampu berkutub positif dari
terminal A. 3. Sambungkan lampu
dengan saklar. 4. Hubungkan probe
positif pada amperemeter ke kutub
negatif lampu, kemudian hubungkan
juga probe positif di voltmeter pada
kutub positif di lampu, dan juga
hubungkan ground negatif pada
voltmeter ke kutub negatif pada lampu
dengan cara dipararelkan. 5.
Selanjutnya hubungkan ground negatif
pada amperemeter ke kutub negatif di
sumber tegangan. 6. Terakhir, nyalakan
sumber tegangan dan hidupkan saklar.
Lalu geser-geser rheostat sesuai dengan
kebutuhan agar lampu menyala.
Sesuaikan pula terang dan redupnya
cahaya pada suatu lampu.

Anda mungkin juga menyukai