Anda di halaman 1dari 13

SMK NEGERI 1 TAPIN SELATAN

KABUPATEN TAPIN

JOB SHEET PENGUKURAN TEKNIK

Nama :
Siswa No. :
Absen :
Kelas :
A. Pengertian Alat Ukur Mekanik

1 Feeler gauge Ketebalan atau feelergauge digunakan dalam


workshop untuk:
• Menyetel posisi alat.
• Menyesuaikan jarak (clearance) pada alat
permesinan.
• Memeriksa keausan di antara
komponen-komponen.
• Mengukur slot atau alur-alur kecil.

Feelergauge terdiri dari mata pisau (blade)


yang terbuat dari baja keras dengan ketebalan
yang berbeda-beda.

2 Vernier Calliper Jangka sorong ini memilik nama yang banyak,


ada sebagian orang yang menyebutnya dengan
mistar geser, vernier caliper, sket match dan
lain sebagainya.
Fungsi jangka sorong adalah :
a. Untuk mengukur diameter luar suatu benda
b. Untuk mengukur diameter dalam suatu
benda
c. Untuk mengukur kedalaman suatu
benda
d. Untuk mengukur ketebalan suatu
benda

Dan berikut ini berberapa ketelitian yang


biasanya digunakan dalam jangka sorong :
a. Jangka sorong dengan ketelitian 0.02 mm
b. Jangka sorong dengan ketelitian 0.05
c. Jangka sorong dengan ketelitian 0.1

3 Micrometer Micrometer adalah sebuah alat ukur yang bisa


mengukur benda dengan satuan ukur yang
mempunyai ketelitian hingga 0.01 mm.
Micrometer adalah instrumen pengukur
yang memungkinkan dilakukan
pengukuran secara akurat. Micrometer
digunakan untuk mengukur:
• Diameter luar
• Ketebalan material dan
• Panjang komponen-komponen
4 Dial Indicator Dial Indikator atau juga dikenal dengan Dial
Gauge ialah alat ukur dengan skala pengukuran
yang sangat kecil, contohnya pada pengukuran
pergerakan suatu komponen (backlash,
endplay) dan pengukuran kerataannya (round
out).

Dial gauge ini merupakan tools yang tidak


dapat berdiri sendiri, artinya ia mesti
dipasangkan pada suatu alat bantu yang
disebut:Magnetic Base, sebagai pemegang dial
gauge dan berfungsi mengatur posisi dari dial
gauge (tinggi-rendahnya, kemiringannya) pada
tempat atau permukaan benda yang diukur.

5 Dial Test Indikator Fungsi dial test indikator :


• Memeriksa kerataan dari permukaan
benda
• Memeriksa penyimpangan yang kecil pada
bidang datar, benda bulat, benda
permukaan lengkung
• Memeriksa penyimpangan eksentris
• Memeriksa kesejajaran permukaan
benda
• Menyetel kesentrisan benda pada
pencekam mesin bubut
• Memeriksa penyimpangan bantalan
pada poros engkol

6 Dial Bore Gauge/Cylinder Bore Dial Bore Gauge atau juga dikenal dengan
Gauge Cylinder Bore Gauge ialah alat ukur yang
dipakai guna mengukur diameter
silinder.Berguna untuk mengukur garis tengah
bagian dalam dari sebuah benda
kerja, seperti : Cylinder, lubang dudukan poros
dan lain-lain.
B. Bagian – Bagian Alat Ukur Mekanik

1 Fungsi bagian – bagian Vernier Caliper :


1. External Jaws berfungsi untuk mengukur
dimensi luar atau sisi bagian luar sebuah
benda misal tebal, lebar sebuah benda kerja.
2. Internal Jaws berfungsi untuk mengukur
diameter dalam atau sisi bagian dalam
sebuah benda
3. Depth Measuring Blade berfungsi untuk
mengukur kedalaman sebuah benda.
4. Imperal Scale/Skala Utama (dalam cm)
berfungsi untuk menyatakan ukuran utama
dalam bentuk centimeter (cm).
5. Metric Scale/Skala utama (dalam inchi)
berfungsi untuk menyatakan ukuran utama
dalam bentuk inchi.
6. Skala nonius (dalam mm) berfungsi sebagai
skala pengukuran fraksi dalam bentuk mm.
7. Skala Nonius (dalam inchi) berfungsi
sebagai skala pengukuran fraksi dalam
bentuk inchi..
Vernier Caliper 8. Locking Screw berfungsi untuk menahan
bagian-bagian yang bergerak saat
berlangsungnya proses pengukuran misal
rahang dan Depth probe.

2 Fungsi bagian – bagian micrometer :


1. Anvil atau poros tetap memiliki fungsi
sebagai penahan saat sebuah benda akan
diukur dan ditempatkan diantara anvil dengan
spindle.
2. Spindle atau poros gerak merupakan sebuah
silinder yang bisa digerakan menuju anvil.
3. Pengunci atau lock berfungsi untuk
menahan spindle atau poros gerak agar
tidak bergerak saat proses pengukuran
benda.
4. Sleeve berfungsi empat terletaknya skala
utama( satuan milimeter ).
5. Thimble berfungsi sebagai tempat skala
nonius atau skala putar berada.
6. Ratchet Knob Dipakai untuk memutar Spindle
sehingga benda yang diukur dekat dengan
anvil. Untuk memastikan spindle menekan
sempurna ratchet diputar sebanyak 2 dan
timbul bunyi

Micrometer
3 Fungsi bagian – bagian Dial test indicator :
1. Magnetic tool holder berfungsi sebagai
dudukan dari dial test indicator
2. Sensor button berfungsi sebagai bagian yang
menyentuh benda kerja dan pengukur dari
benda kerja
3. Indicator pointer berfungsi membaca hasil
pengukuran yang terdapat jarum panjang
(0,01 mm) dan kecil (1,00mm)
4. Bezel berfungsi sebagai penyetel dari
sensor button
5. Tool post berfungsi sebagai batang
penyangga dial indicator
6. Tool munting holder berfungsi sebagai
pengarah/penyetel dari posisi dial indicator

Dial test indicator

4 Fungsi Bagian-bagian Cylinder bore gauge :


1. Dial gauge berfungsi untuk mengetahui
hasil pembacaan pengukuran
2. Grip berfungsi untuk memegang atau
mengingkat dial indikator
3. Dial gauge securing position berfungsi
untuk mengatur posisi dial gauge
4. Replacement rod/ anvil berfungsi sebagai alat
untuk menambah panjang bidang sentuh pada
silinder yang akan menyentuh bidang ukur
pada silinder
5. Replacement washer berfungsi sebagai alat
untuk menambah kepanjangan rod
6. Measuring point berfungsi sebagai titik
point pengukuran

Cylinder bore gauge


C. Cara Melakukan Pengukuran dan Pembacaan Alat Ukur

Vernier Caliper
• Vernier caliper dengan ketelitian 0,02 mm
Ketelitian vernier caliper adalah : 1 bagian Skala utama, dibagi sebanyak jumlah skala nonius = 1/50
= 0,02 mm (maka : 1 skala nonius = 0,02 mm)

A. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan vernier caliper ketelitian 1/50
mm (0,02 mm) adalah :

Skala Utama = 3 mm
Skala nonius = 38 x 0,02 mm = 0,76 mm.
Maka hasil pengukuran vernier caliper diatas adalah 3 + 0,76 = 3, 76 mm.

B. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan vernier caliper ketelitian 1/50
mm (0,02 mm) adalah :

Skala Utama = 12 mm
Skala nonius = 28x 0,02 mm = 0,56 mm
Maka hasil pengukuran vernier caliper diatas adalah 12 + 0,56 = 12, 56 mm.

C. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan vernier caliper ketelitian 1/50
mm (0,02 mm) adalah :

Skala Utama = 13 mm
Skala nonius = 12x 0,02 mm = 0,24 mm
Maka hasil pengukuran vernier caliper diatas adalah 13 + 0,24 = 13, 24 mm

• Vernier caliper dengan ketelitian 0,05 mm


Ketelitian Vernier caliper adalah : 1 bagian Skala utama, dibagi sebanyak jumlah skala nonius =
1/20 = 0,05 mm (maka : 1 skala nonius = 0,05 mm)

A. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan Vernier caliper


ketelitian 1/20 mm (0,05 mm) adalah :

Skala Utama = 12 mm
Skala nonius = 5 x 0,05 mm = 0,25 mm
Maka hasil pengukuran Vernier caliper diatas adalah 12 + 0,25 = 12, 25 mm.
B. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan Vernier caliper
ketelitian 1/20 mm (0,05 mm) adalah :

Skala Utama = 16 mm
Skala nonius = 7 x 0,05 mm = 0,35 mm
Maka hasil pengukuran Vernier caliper diatas adalah 16 + 0,35 = 16, 35 mm.

C. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan Vernier caliper


ketelitian 1/20 mm (0,05 mm) adalah :

Skala Utama = 21 mm
Skala nonius = 3 x 0,05 mm = 0,15 mm
Maka hasil pengukuran jangka sorong diatas adalah 21 + 0,15 = 21, 15 mm.

• Pembacaan hasil pengukuran varnier caliper 1/128 inch


A. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan varnier caliper ketelitian 1/128
inch adalah sebagai berikut :

1 inch = 16 bagian skala utama, maka :1 Skala Utama = 1/16 Inch dan 1 Skala utama dibagi 8 skala
Nonius, Maka : 1/16 : 8 = 1/128
a. Posisi skala utama (bawah), sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke-7, Maka : 1/16 x 7 =
7/16.
b. Posisi skala nonius (atas) pada strip ke-7, Maka : 1/128 x 7 = 7/128.
Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 7/16 + 7/128 = 56/128 + 7/128 =
63/128 inch.

B. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan varnier caliper ketelitian 1/128
inch adalah sebagai berikut :

1 inch = 16 bagian skala utama, maka : 1 Skala Utama = 1/16 Inch dan 1 Skala utama dibagi 8 skala
Nonius, Maka : 1/16 : 8 = 1/128
a. Posisi skala utama (bawah), sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke-21, Maka : 21/16 inch.
b. Posisi skala nonius (atas) pada strip ke-4, Maka : 1/128 x 4 = 4/128.
Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 21/16 +4/128 = 168/128 +4 /128
= 172/128 = 1 11/32 inch.
C. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan varnier caliper ketelitian 1/
1/128
inch adalah sebagai berikut :

1 inch = 16 bagian skala utama, maka : 1 Skala Utama = 1/16 Inch dan 1 Skala utama dibagi 8 skala
Nonius, Maka : 1/16 : 8 = 1/128
a. Posisi skala utama (bawah), sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke
ke-9, Maka : 9/16 inch.
b. Posisi skala nonius (atas) pada strip ke
ke-6, Maka : 1/128 x 6 = 6/128.
Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 9/16 +6/128 = 72/128 +6 /128 = 78/128
=39/64 inch.

D. Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan varnier caliper


ketelitian 1/128 inch adalah sebagai berikut :

1 inch = 16 bagian skala utama, maka : 1 Skala Utama = 1/16 Inch dan 1 Skala utama dibagi 8 skala
Nonius, Maka : 1/16 : 8 = 1/128
a. Posisi skala utama (bawah),sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke
ke-17, Maka : 17/16 inch.
b. Posisi skala nonius
us (atas) pada strip ke
ke-3, Maka : 1/128 x 3 = 3/128.
Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 17/16 +3/128 = 136/128 +3 /128 = 139/128 = =1 11/128
inch.

Micrometer

Jarak strip di atas garis atau skala di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak strip di
bawah garis atau skala di bawah garis adalah 0,05 mm.

Sedangkan nilai satu stri pada skala timble adalah 0,01 mm. nilai hasil ukur ialah jumlah pembacaan
ketiga skala tersebut.
Contoh .1 hasil pembacaan dari gambar di bawah ini :
Pembacaan skala di atas garis ................................. = 5.00 mm

Pembacaan skala di bawah garis .............................. = 0,00 mm

Pembacaan skala timble ................................... (+) = 0,20 mm

Hasil Pembacaan akhir ................................


.............................................. = 5,20 mm

Contoh .2

Pembacaan skala di atas garis ................................. = 7.00 mm

Pembacaan skala di bawah garis .............................. = 0,50 mm

Pembacaan skala timble .................................... (+) = 0,15 mm

Hasil Pembacaan akhir ................................


.............................................. = 7,65 mm

Peringatan Penting

• Sebelum dipakai, periksalah titik “0” jika perlu lakukan kalibrasi.


• Sebleum mengukur, besihkan benda yang akan diukur dengan kain bersih.
• Jepitlah micrometer dengan frame, putarlah timble kea rah benda yang akan diukur, dan
putarlah ratchet stopper sampai menyentuh spindle spindle. Putarlah kembali stopper 2 sampai
3 kali agar penekanan lebih meyakinkan, kemudian baca.
• Ulangi pengukuran beberapa kali agar kesalahannya sekecil mungin.
Cylinder Bore Gauge/Dial Bore Gauge
Cara menentukan replacement rod dan replacement washer.Untuk menentukan berapa
replacement rod dan replacement washer yang akan digunakan maka kita ukur terlebih dahulu
diameter dalam silinder dengan menggunakan vernier caliper/jangka sorong. Dari hasil pengukuran
tersebut kita bisa menentukan replacement rod dan replacement washer yang digunakan. Yang perlu
diperhatikan dari hasil pengukuran adalah bila angka di belakang koma adalah lebih kecil dari 0,5
mm maka pembulatannya ke bawah. Namun jika angka di belakang koma lebih besar dari 0,5 mm
maka pembulatannya ke atas.
Contoh :
Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,20 mm (pembulatannya 51 mm) Maka
replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 1 mm
Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,80 mm (pembulatannya 52 mm) Replacement
rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm
Cara pertama
1. Ukurlah diameter silinder dengan menggunakan jangka sorong, misal diperoleh hasil
pengukuran : 75,40 mm
2. Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misal 76 mm.
3. Pasang replacement rod pada bore gage.
4. Ukur panjang replacement rod dengan mikrometer luar seperti pada gambar dibawah dan
usahakan jarum dial gage tidak bergerak, misal diperolah hasil pengukuran 76,20
5. Masukan replacement rod kedalam lubang ( silinder ), goyangkan tangkai bore gage ke kanan
dan ke kiri seperti pada gambar sampai di peroleh penyimpangan terbesar ( posisi tegak lurus )
6. Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukan dial gage, misal diperoleh 0,13 mm
7. Besarnya diameter silinder adalah selisih antara hasil pengukuran panjang replecement rod
dengan besarnya penyimpangan jarum bore gage. Jadi diameter silinder = 76,20 -0,13 = 76,07
mm

Cara pengukuran ke dua


1. Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misalnya diperoleh hasil pengukuran
: 75,40
2. Pilih replecement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misalnya 76
mm.
3. Pasang replecement rod pada bore gauge.
4. Set mikrometer luar pada 76 mm, kemudian tempatkan replacement rod antara avil dan spindel
mikrometer
5. Set jarum dial gage pada posisi nol dengan cara memutar outer ring
6. Masukkan replecement rod kedalam lubang (silinder ), goyangkan tangkai bore gage ke kanan
dan kekiri sampai diperoleh penyimpangan terbesar ( posisi tegak lurus )
7. Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial gauge.
8. Apabila penyimpangan jarum dial gauge :
a. disebelah kanan nol : diameter silinder = 76 – penuimpangan
b. disebelah kiri nol : diameter silinder = 76 + penyimpangan

Pada saat memasang dial gauge yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Dial gauge
harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau tegak lurus measuring point.
Spindle dimasukkan ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya. Periksalah bahwa
pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring point. Dial Indikator

Cara membaca skala pengukuran pada Dial Indikator

Temukan angka paling rendah pada komponen yang diukur


- Setel dial indicatordengan cara yang sama seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Amati dan catat angka yang paling rendah (initial setting)
- Tambahkan skala yang terbaca pada bagian dalam luar, misalnya akan terbaca 1,00+0,00 yang
berarti sama dengan 1,00 mm
- Satu strip putaran skala besar nilainya adalah 0,01 mm.

Gambar 1.63.Ukuran skala dial indicator

Untuk mengetahui hasil pengukuran, dapat ditentukan dengan melihat posisi jarum panjang dan
jarum pendek. Sebagai contoh dapat dilihat gambar berikut ini.

Gambar 1.64. Skala pengukuran dial indikator

Posisi jarum panjang sedang menunjukkan garis ke 6, berarti hasil pembacaannya adalah
6 x 0,01 = 0,06 mm. Sementara jarum pendek sedang menunjuk garis ke 3, artinya jarum
panjang telah berputar 3 kali. Dengan demikian hasil pengukuran tersebut adalah 3 + 0,06
= 3,06 mm.
SMK NEGERI 1 TAPIN SELATAN
JOBSHEET TEKNIK KENDARAAN RINGAN
PDTO PENGUKURAN TEKNIK 2 X 45 MENIT

HASIL PRAKTIKUM

1. Vernier Caliper (Jangka Sorong)

Hasil Pengukuran
No Komponen Yang Diukur
mm Inchi
1. Piston :
Diameter luar piston
Tinggi piston
Kedalam alur ring piston
Diameter lubang pena piston
2. Valve (Katup)
Diameter luar batang katup
Diameter luar kepala katup

2. Mikrometer

Hasil Pengukuran
No Komponen Yang Diukur
mm Inchi
1. Crankshaft :
Diameter crank pin nomor 1
Diameter crank pin nomor 4
Diameter crank journal nomor 1
Diameter crank journal nomor 4

3. Dial Bore Gauge

No Komponen Yang Diukur Hasil Pengukuran


1 Diameter dalam :
Silinder 1
Silinder 2
Silinder 3
Silinder 4
2 Keovalan :
Silinder 1
Silinder 2
Silinder 3
Silinder 4
3 Ketirusan
Silinder 1
Silinder 2
Silinder 3
Silinder 4

Anda mungkin juga menyukai