Anda di halaman 1dari 6

Ekologia, Vol. 15 No.

1 , April 2015: 29-34

KARAKTERISTIK TEPUNG LIMBAH AMPAS KELAPA PASAR TRADISIONAL


DAN INDUSTRI VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

Diana Widiastuti1 , Ade Heri Mulyati2 dan Muthia Septiani3


1,2,3
Prodi Kimia, FMIPA, Universitas Pakuan

E-mail : dianawidi25@gmail.com

ABSTRACT

Coconut processing industry produces a by-product or shredded coconut husks


limbahberupa. The main advantage of the dregs of coconut food fiber is high, which proved
instrumental in the prevention and control of various chronic diseases such as colon cancer,
heart attack, hypertension, stroke and diabetes mellitus. This research aims to produce
products made from flour, coconut dregs have a good nutritional quality and food high in
fiber so it is expected to become a functional food ingredients. This research use the sample
waste dregs of coconut derived from shredded coconut seller in the traditional markets of
coconut husks and waste from industrial Virgin Coconut Oil (VCO), then waste coconut
husks that are washed, boiled, dried and milled into flour so that the coconut husks. Based on
data proksimat the flour coconut pulp market has food and fiber carbs are lower while levels
of protein, fat and vast grounds higher than the flour coconut husks VCO.Analysis of
microbiological by-product of coconut flour shows VCO has sanitation and food security is
better when compared to the dregs of coconut flour market.

Key words: Waste, Coconut Dregs Of Flour, Proksimat, Microbiology

PENDAHULUAN dibandingkan dengan gandum, tetapi tanpa


Industri pengolahan kelapa mengha- jenis protein spesifik yang ada pada tepung
silkan produk samping atau ampas kelapa gandum, yaitu gluten (Kailaku et al.,
berupa kelapa parut. Ampas kelapa 2011).
merupakan hasil samping dari pembuatan Ampas kelapa dapat diolah menjadi
santan. Seiring dengan perkembangan tepung kelapa yang kemudian dapat
teknologi, ampas kelapa tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam
dimanfaatkan sebagai pakan ternak industri makanan, menguntungkan secara
melainkan sebagai bahan pangan manusia ekonomi serta memberikan manfaat
(Rosida et al., 2008) yang dapat diolah kesehatan dan gizi bagi masyarakat
menjadi produk lain. (Supriatna, et al., 2012). Menurut Putri
Menurut Supriatna, et al. (2012) (2010) tepung ampas kelapa dapat
ampas industri pengolahan daging kelapa digunakan sebagai bahan baku atau bahan
memiliki nilai gizi dan kandungan serat dasar maupun bahan tambahan dalam
tinggi yang baik untuk kesehatan. Selama pembuatan berbagai makanan. Ampas
ini ampas kelapa hanya dibuang dan kelapa merupakan sumber protein yang
dijadikan pakan ternak dengan harga pasar baik, bebas gluten serta memiliki
yang sangat rendah. Ampas kelapa kandungan karbohidrat digestible yang
merupakan sumber protein yang baik. rendah dan kandungan serat pangannya
Sebagai pakan ternak, ampas kelapa yang sangat tinggi. Pengolahan ampas
terbukti menghasilkan susu yang lebih kelapa menjadi tepung diharapkan mampu
kental dan rasa yang enak. Kandungan menjadi salah satu alternatif untuk
proteinnya sekitar 13%, lebih besar menambah nilai ampas kelapa. Pada proses
Karakteristik Tepung Limbah Ampas Kelapa …….……..……………….... (Diana widiastuti, dkk.)

29
Ekologia, Vol. 15 No.1 , April 2015: 29-34

pembuatan VCO dan pemisahan santan menghilangkan sebagian kecil minyak.


kelapa, tersisa hasil samping atau limbah Proses pembuatan ampas kelapa yaitu
yang masih dapat dimanfaatkan yaitu pertama-tama ditimbang ampas kelapa
ampas kelapa. Ampas kelapa merupakan sebanyak 1 kg, kemudian dimasukkan
hasil samping pembuatan santan. Daging kedalam panci dan ditambahkan air sampai
buah kelapa yang diolah menjadi minyak ampas kelapa dalam keadaan terendam
kelapa akan menghasilkan hasil samping (jumlah ampas : jumlah air = 1:8). Ampas
ampas kelapa. Sampai saat ini kelapa yang ditambah air tersebut
pemanfaatannya masih terbatas untuk kemudian direbus diatas kompor dan
pakan ternak dan sebagian dijadikan tempe setelah mendidih dibiarkan sampai 40
bongkrek untuk makanan, didesa-desa menit. Hasil ampas kelapa yang telah
Propinsi Jawa Timur (Putri, 2010) direbus dikeluarkan dari panci dan
selanjutnya dipress menggunakan alat
BAHAN DAN METODE pengepres sederhana untuk menghilangkan
Bahan air sebanyak mungkin sebelum dilakukan
Bahan yang digunakan untuk pengeringan. Ampas tersebut kemudian
pembuatan tepung ampas kelapa adalah dikeringkan di dalam oven dengan suhu
ampas kelapa pasar, ampas kelapa industri 500C. Setelah kering, ampas kelapa
VCO, air. Bahan untuk pembuatan kemudian digiling dengan mesin penepung
brownies kukus adalah, tepung ampas dan diayak dengan ayakan 60 mesh.
kelapa, tepung terigu, gula pasir, garam,
telur, soda kue, emulsifier, vanili, dark Analisis Proksimat
cooking chocolate, garam, cokelat bubuk Analisis Kadar Air (SNI 01-2891-
dan margarin. Sedangkan bahan yang 1992), Analisis Kadar Abu (SNI 01-2891-
digunakan untuk analisis proksimat adalah 1992), Analisis Kadar Protein (SNI 01-
HCL 25%, Heksana, Air suling, H2SO4 2891-1992), Analisis Kadar Lemak (SNI
pekat, Campuran Selen, Indikator BCG- 01-2891-1992), Analisis Kadar
MM, H3BO3, HCl , NaOH, Etanol, buffer Karbohidrat (AOAC, 2005), Analisis
fosfat, α-Amylase, Protease, Kadar Serat Pangan (Asp, Johnson,
Amylogucosidase dan, Celite. Hallmer & Sijestrin, 1983), Analisis
Mineral Ca dan Mg (AOAC, 2005),
Alat Analisis Mineral Na (AOAC, 2005),
Meja pengering dan mesin Analisis Mineral K (AOAC, 2005),
penepung,Kotak timbang, eksikator, oven, Analisis Mineral Fe (AOAC, 2005)
neraca analitik, cawan porselen, tanur,
tabung digesti, digestor, kjeltec, buret, Analisis Mikrobiologi
Angka Lempeng Total (ALT) (ISO
erlenmeyer, pipet volumetri, kertas saring,
4833:2003), Escherichia coli (BAM 2002
thimble, soxtec.
Chapter 4), Kapang (BAM 2001 Chapter
Pembuatan Tepung Ampas Kelapa 12), Bacillus cereus (AOAC, 2005)
Berdasarkan penelitian Supriatna, et
al. (2012) dalam proses pembuatan tepung HASIL DAN PEMBAHASAN
ampas kelapa, diperlukan perbaikan dan Dalam penelitian pendahuluan
pengurangan bau minyak kelapa dan diamati dua bahan baku limbah ampas
perbaikan tekstur. Sehingga pada proses kelapa yang akan diolah menjadi tepung
pembuatan tepung ampas kelapa terlebih ampas kelapa yaitu ampas kelapa
dahulu diperlukan perebusan ampas kelapa. pasartradisional dan ampas kelapa industri
Tujuan dari perebusan adalah untuk VCO. Bahan baku ampas kelapa pasar
memperlunak serat ampas dan diperoleh dari pasar Bogor, Bogor. Ampas
Karakteristik Tepung Limbah Ampas Kelapa …….……..……………….... (Diana widiastuti, dkk.)

30
Ekologia, Vol. 15 No.1 , April 2015: 29-34

kelapa pasar yang digunakan merupakan karena pada proses pembuatan VCO, kulit
ampas sisa perasan santan yang masih ari daging kelapa (testa) dibuang dan
segar dan tidak disimpan lebih dari 6 jam. dibersihkan terlebih dahulu. Tepung ampas
Bahan baku ampas industri VCO diperoleh kelapa industri VCO memiliki aroma khas
dari industri rumah tangga pemasok VCO kelapa yang lebih menyengat jika diban-
koperasi Mitra Industri BBIA, Bogor. dingkan dengan tepung ampas kelapa pasar,
Bahan baku ampas kelapa pasar dan ampas Hal tersebut dapat dikarenakan ampas
industri VCO dapat dilihat pada gambar 1 kelapa pasar mengalami dua kali proses
dan gambar 2. pemerasan santan sehingga aromanya
menjadi berkurang. Untuk parameter tekstur
tidak ada perbedaan antara tepung ampas
kelapa pasar dan tepung ampas kelapa VCO
dikarenakan proses penggilingan dan
pengayakan yang sama. Karakteristik kimia
tepung ampas kelapa pasar dan tepung
Gambar 1 Gambar 2. ampas kelapa industri VCO dapat dilihat
Ampas Kelapa Pasar Ampas Kelapa VCO pada Tabel 2.

Karakteristik Fisik Tepung Ampas Tabel 2. Karakteristik Kimia Tepung


Kelapa kelapa pasar dan tepung ampas Ampas Kelapa Pasar dan Tepung Ampas
kelapa industri VCO dapat dilihat pada Kelapa VCO
Tabel 1. Tepung Tepung
Ampas Ampas
No Parameter Satuan
Kelapa Kelapa
Tabel 1. Karakteristik Fisik Tepung Pasar Vco
Ampas Kelapa Pasar dan Tepung Ampas 1 Air % 8,19 2,77
2 Abu % 0,3 0,5
Kelapa VCO 3 Lemak % 20,28 45,37
4 Protein % 3,91 13,26
Tepung Tepung 5 Karbohidrat % 67,32 38,1
Ampas Ampas Serat
No Parameter Satuan 6 % 57,46 31,75
Kelapa Kelapa Pangan
Pasar VCO 7 K Ppm 520,28 3368,11
Putih 8 Na Ppm 66,94 85,61
1 Warna - Putih
Kecoklatan 9 Fe Ppm 31,97 75,1
2 Tekstur - Halus Halus 10 Ca Ppm 211,82 267,35
3 Aroma - Kelapa Kelapa 11 Mg Ppm 267,03 1606,5

Karakteristik fisik kedua tepung Tepung ampas kelapa pasar


ampas kelapa baik yang berasal dari limbah memiliki kadar air yang lebih tinggi jika
pasar maupun limbah industri VCO tidak dibandingkan dengan tepung ampas kelapa
memiliki perbedaan yang signifikan. VCO, hal tersebut dikarenakan ampas
Pengamatan warna, tekstur dan aroma kelapa pasar memiliki kandungan air yang
dilakukan secara visual dengan indra lebih tinggi dibandingkan ampas kelapa
penglihatan. Dari segi parameter warna, VCO. Kadar air tepung ampas kelapa pasar
tepung ampas kelapa yang berasal dari pasar yaitu sebesar 8,19 % sedangkan tepung
memiliki warna putih yang agak kecoklatan, ampas kelapa VCO yaitu sebesar 2,77 % .
hal tersebut dikarenakan daging buah kelapa Kadar air kedua tepung tersebut lebih
yang akan dibuat santan tidak dibuang kulit rendah dibandingkan kadar air tepung
arinya (testa). Sedangkan tepung ampas terigu untuk bahan makanan yang
kelapa industri VCO berwarna putih bersih disyaratkan oleh SNI 01-3751-2006 yaitu
Karakteristik Tepung Limbah Ampas Kelapa …….……..……………….... (Diana widiastuti, dkk.)

31
Ekologia, Vol. 15 No.1 , April 2015: 29-34

maksimal 14 % . Rendahnya kadar air (Almatsier, 2001). Karbohidrat pada


tepung ampas kelapa ini memberi tepung umumnya terdiri dari gula-gula
keuntungan pada saat penyimpanan. sederhana, pentosa, dekstrin, selulosa dan
Tepung yang dihasilkan akan memiliki pati. Penentuan karbohidrat dalam
daya simpan yang lebih lama, Selain itu penelitian ini dihitung secara by difference,
dengan semakin rendahnya kadar air maka yaitu dengan menghitung selisih antara
konsentrasi komponen komponen kering 100% dengan total kadar air, abu, protein
seperti protein, dan lemak akan lebih dan lemak. Semakin tinggi kadar air, abu,
tinggi. protein dan lemak maka semakin menurun
Kadar abu tepung ampas kelapa kadar karbohidrat yang dihasilkan.
pasar yaitu sebesar 0,3 % sedangkan (Winarno, 2004). Kadar karbohidrat tepung
tepung ampas kelapa VCO yaitu sebesar ampas kelapa pasar yaitu sebesar 67,32%
0,5 % . Kedua tepung ampas kelapa sedangkan kadar karbohidrat tepung ampas
tersebut memiliki kadar abu yang sesuai kelapa VCO yaitu sebesar 38,1 %. Kadar
dengan kadar abu tepung terigu untuk karbohidrat kedua tepung tersebut lebih
bahan makanan yang disyaratkan oleh SNI rendah jika dibandingkan dengan kadar
01-3751-1995 yaitu maksimal 0.6 %. karbohidrat terigu yaitu 77.30 %
Kadar Abu, adalah residu anorganik dari (Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI,
proses pengabuan dan biasanya komponen 1993).
yang terdapat pada senyawa anorganik Kadar serat pangan tepung ampas
alami adalah kalium, kalsium, natrium,besi, kelapa pasar yaitu sebesar 57,46%
magnesium, dan mangan. Semakin tinggi sedangkan kadar serat pangan tepung
kadar abu dari suatu bahan pangan ampas kelapa VCO yaitu sebesar 31,75 %.
menunjukkan tingginya kadar mineral dari The Food Standards Agency merekomen-
bahan tersebutWinarno (2004). dasikan bahwa produk yang mengklaim
Kadar lemak tepung ampas kelapa menjadi sumber serat harus mengandung 3
pasar yaitu sebesar 20,28 % sedangkan gram serat per 100 g. Kedua tepung ampas
tepung ampas kelapa VCO yaitu sebesar kelapa yang dihasilkan memiliki
45,37 %. Kadar protein tepung ampas kandungan serat pangan yang sangat tinggi
kelapa pasar yaitu sebesar 3,91 % melebihi syarat sumber serat, sehingga
sedangkan tepung ampas kelapa VCO kedua tepung ampas kelapa tersebut dapat
memiliki kadar protein yang jauh lebih digunakan sebagai sumber serat pangan
tinggi yaitu sebesar 13,36 %. Kandungan dalam produksi pangan fungsional.
protein tepung ampas kelapa pasar lebih Mineral merupakan unsur yang
rendah dikarenakan ampas kelapa pasar dibutuhan oleh tubuh manusia yang
mengalami dua kali proses pemerasan mempunyai peranan penting dalam
santan yang mengakibatkan kandungan pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
protein dari kelapa tersebut terbawa ke tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi
dalam santan sehingga kandungan protein tubuh secara keseluruhan. Ampas kelapa
ampas kelapa menjadi berkurang.Tepung pasaran mempunyai kadar Kalium (K)
Ampas Kelapa VCO memiliki kandungan 520,28 ppm, Natrium (Na) 66,94 ppm,Besi
protein yang sesuai dengan persyaratan (Fe) 31,97 ppm, Kalsium (Ca) 211,82 ppm
SNI tepung terigu 01-3751-2006 yaitu min dan Magnesium (Mg) 267,03 ppm.
7,0 %. Sedangkan kandungan mineral ampas
Karbohidrat terdiri dari unsur C, H kelapa limbah VCO mempunyai kadar
dan O. Dalam ilmu gizi karbohidrat terbagi Kalium (K) 3368,1 ppm, Natrium (Na)
menjadi karbohidrat sederhana (gula 85,61 ppm, Besi (Fe) 75,10 ppm, Kalsium
sederhana) dan karbohidrat kompleks
Karakteristik Tepung Limbah Ampas Kelapa …….……..……………….... (Diana widiastuti, dkk.)

32
Ekologia, Vol. 15 No.1 , April 2015: 29-34

(Ca) 267,35 ppm dan Magnesium (Mg) Kedua Tepung ampas kelapa
ppm1606,50 memiliki kandungan Escerichia coli yang
sama yaitu sebesar <3 kol/g . SNI Tepung
Analisis Mikrobiologi terigu 3751:2009 menetapkan syarat
Analisis mikrobiologi merupakan Escerichia coli untuk tepung terigu maks.
salah satu Analisis yang penting, karena 10 APM/g sehingga kedua tepung ampas
selain dapat menduga daya tahan simpan kelapa tersebut memenuhi persyaratan SNI
suatu makanan, juga dapat digunakan Tepung terigu 3751:2009.
sebagai indikator sanitasi makanan atau Tepung ampas kelapa pasar
indikator keamanan makanan (Fardiaz, memiliki kandungan kapang sebesar 3,2 x
1993). 102 kol/g, sedangkan tepung ampas kelapa
VCO memiliki kandungan kapang sebesar
Tabel 3. Data Analisis Mikrobiologi 25kol/g. SNI Tepung terigu 3751:2009
Tepung Ampas Kelapa menetapkan syarat kapang untuk tepung
Tepung terigu maks. 1x104 kol/g sehingga kedua
Parameter Satuan Ampas Tepung Ampas
tepung ampas kelapa tersebut memenuhi
Kelapa Pasar Kelapa VCO persyaratan SNI Tepung terigu 3751:2009.
ALT Kol/g 1,2 x 104 9,1 x 104 Tepung ampas kelapa pasar memiliki
Escerichia coli APM/g <3 <3 kandungan kapang yang lebih tinggi dapat
disebabkan oleh kadar air yang tinggi yaitu
Kapang Kol/g 3,2 x 103 25
Bacillus
8,19 % karena air merupakan media
cereus Kol/g <100 <100 pertumbuhan mikroorganisme dan kapang.
Kedua Tepung ampas kelapa
Uji Angka Lempeng Total (ALT) memiliki kandungan Bacillus cereus yang
bertujuan untuk mengetahui jumlah total sama yaitu sebesar <100 kol/g . SNI
bakteri dalam 1 ml/1 gram sampel yang Tepung terigu 3751:2009 menetapkan
dianalisis. Media yang digunakan dalam uji syarat Bacillus cereus untuk tepung terigu
ALT adalah media Plate Count Agar maks. 1x106 kol/g sehingga kedua tepung
(PCA) yaitu media tidak selektif (umum) ampas kelapa tersebut memenuhi persya-
yang digunakan untuk pertumbuhan semua ratan SNI Tepung terigu 3751:2009.
jenis bakteri, baik yang patogen maupun Analisis mikrobiologi menunjukkan
tidak. Nilai ALT yang tinggi tepung ampas kelapa VCO memiliki
mengindikasikan kemungkinan adanya sanitasi dan keamanan pangan yang lebih
bakteri patogen diantara bakteri yang baik jika dibandingkan dengan tepung
tumbuh (Ramdani, 2007) .Tepung ampas ampas kelapa pasar Hal tersebut
kelapa pasar memiliki kandungan ALT disebabkan tempat pengolahan ampas
sebesar 9,1 x 104 kol/g Sedangkan tepung kelapa pasar yang tidak higienis serta
ampas kelapa VCO memiliki kandungan kandungan air tepung ampas kelapa pasar
ALT sebesar 1,2 x 104 kol/g. SNI Tepung yang cukup tinggi.
terigu 3751:2009 menetapkan syarat ALT
untuk tepung terigu maks. 1x106 kol/g SIMPULAN
sehingga kedua tepung ampas kelapa Berdasarkan hasil penelitian
tersebut sesuai SNI Tepung terigu menunjukan tepung ampas kelapa pasar
3751:2009. Namun, tepung ampas kelapa mempunyai kandungan serat pangan dan
pasar memiliki kandungan ALT yang lebih karbohidrat lebih rendah sementara kadar
tinggi sehingga mengindikasikan protein, lemak dan mineralnya lebih tinggi
kemungkinan adanya bakteri patogen yang dibandingkan dengan tepung ampas kelapa
tumbuh. VCO.
Karakteristik Tepung Limbah Ampas Kelapa …….……..……………….... (Diana widiastuti, dkk.)

33
Ekologia, Vol. 15 No.1 , April 2015: 29-34

Analisis mikrobiologi menunjukkan Fakultas Teknik. Universitas Negeri


tepung ampas kelapa VCO memiliki Semarang. Jurnal Teknubuga Vol. 2,
sanitasi dan keamanan pangan yang lebih No. 2.
baik jika dibandingkan dengan tepung Rosida, T Susilowati dan D.A. Manggaran.
ampas kelapa pasar. Tepung ampas kelapa 2008. Pembuatan Cookies Kelapa
(Kajian Proporsi Tepung Terigu :
VCO memenuhi prasyarat SNI tepung Tepung Ampas Kelapa dan
terigu 3751:2009 dan memiliki kandungan Penambahan Kuning Telur).
serat pangan yang sangat tinggi, sehingga Teknologi Pangan FTI. UPN, Jatim.
dapat digunakan sebagai sumber serat Supriatna, Dadang, et al. 2012. Kajian
pangan dalam produksi pangan fungsional. Pemanfaatan Ampas Kelapa Hasil
Samping Pembuatan VCO untuk
DAFTAR PUSTAKA Produk Tepung Kelapa (Coconut
Flour) Berserat Tinggi. Laporan
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis Akhir. Balai Besar Industri Agro,
of The Association of Official Bogor.
Analytical Chemistry. AOAC Int, Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan
Washington D.C Gizi. Gramedia Pustaka Utama,
Kailaku, S. I., dkk. 2011. Potensi Tepung
Jakarta.
Kelapa dari Ampas Industri
Pengolahan Kelapa. Laporan
Penelitian. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pasca Panen Pertanian.
Putri, Meddiati Fajri. 2010. Kandungan Gizi
dan Sifat Fisik Tepung Ampas Kelapa
Sebagai Bahan Pangan Sumber Serat.

Karakteristik Tepung Limbah Ampas Kelapa …….……..……………….... (Diana widiastuti, dkk.)

34

Anda mungkin juga menyukai