Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhammad Rizqi alfarouqa

Npm: 21.031.161.067

1) Kronologi dari makalah saya sendiri yaitu tentang perusahaan ternama yaitu pt garudafood
indonesia tentang masalah yang mereka alami ketika masa pandemic yang berdampak besar
untuk menerima/ mengirim bahan baku atau jadi keluar dan dalam negeri, dampak
pandemic tahun lalu sangat lah besar apalagi dalam perusahaan makanan seperti pt
garudafood indonesia,dan banyak nya pemecatan pegawai dari pt tersebut, makalah ini
belum dipresentasikan dikarenakan tidak sempat/ kurangnya waktu

2) Persyaratan jumlah pemegang saham harus minimum terdiri atas dua orang, akan berakibat
menjamuraya lembaga Nominee atau Dammy (a nominal number). Persyaratan jumlah
pemegang saham dan waktu enam bulan tersebut, juga sama Dengan yang dikenal di
singapura. Hanya saja disana dimungkinkan bahwa mereka Yang bertindak sebagai Nominee
bisa istri, anak, atau tentan. Karena hanyalah keharusan untuk mencantumkan (2) dua nama
pada saat pendaftaran Kapan suatu perseroan memperoleh status sebagai badan hukum
Perseroan memperoleh status badan hukum setelah Akta pendirian perseroan disahkan
Oleh Menteri Kehakiman RJ. Dalam pembuatan akta Pendirian, pendiri dapat diwakili Oleh
orang lain berdasarkan surat kuasa (misalnya notaries)

Akta pendirian memuat Anggaran Dasar dan keterangan lain, sekurang kurangnya:

 Nama lengkap, dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan kewarganegara pendiri.
Pada dasamya badan hukum Indonesia yang berbentuk perseroan didirikan oleh warga
Negara Indonesia, namun demikian kepada warga negara asing diberi kesempatan untuk
mendirikan badan hukum Indonesin yang berbentuk perseroan sepanjang undang-undang
yang mengatur bidang usaha perseroan tersebut memungkinkan, atau pendirian perseroan
tersebut diatur dengan undang-undang tersendiri.
 Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan
kewarganegaraan anggota Direksi dan Komisaris yang pertama kali diangkat; dan
 Norma pemegang saham yang telah mengambil bagian saham (jumlah saham, yang diambil
oleh pemegang saham pada saat pendirian perseroan), rincian jumlah saham, dan nilai
nominal atau nilai yang diperjanjikan dari saham yang telah ditempatkan dan disetor pada
saat pendirian.

Akta pendirian tidak boleh memuat:

 Ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham


 Ketentuan tentang pemberian keuntungan pribadi kepada pendiri atau pihak lain.
3) syarat-syarat dalam suata akta perjanjian dapat dibagi stas 3 (tiga) syarat, yaitu

 Syarat esensialis, adalah syarat yang harus ada perjanjian, kalau syarat tidak ada, maka
perjanjian tersebut cacat (tidak sempurna).
 Syarat naturalia, syarat yang biasa dicantumkan dalam perjanjian. Apabila syarat ini tidak
ada, maka perjanjian tidak ada cacat tapi tetap sah. Syarat naturalia mengenai suatu
perjanjian terdapat dalam peraturan perundang undangan dan kebiasaan.
 Syarat aksidentali adalah merupakan syarat-syarat yang bersifat khusus. Syarat aksidentalia
ini biasanya tidak mutlak dan tidak biasa, tetapi apabila para pihak menganggap bagian
tersebut perlu dimuat dalam akta bisa dicantumkan dalam akta.

Anatomi Suatu Kontrak

Setiap akta perjanjian kontrak, baik yang dibuat di bawah tangan maupun aktu otentik biasanya akan
terdiri dari bagian-bagian

 Judul
 Kepala
 Komparisi
 Sebab/dasar
 Syarat-syarat
 Penutup, dan
 Tanda tangan.

4) syarat - syarat sahnya perjanjian. Syarat-syarat sahnya suatu perjanjian tersebut diatur dalam
Pasal 1320 KUH-Perdata mengatur bahwa untuk sahnya perjanjian- perjanjian, diperlukan empat
syarat : 
 Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
Sepakat harus didasarkan tanpa adanya cacat kehendak. Yang dimaksud dengan tanpa adanya
cacat kehendak adalah kesepakatan itu didasarkan pada kerelaan dimana kesepakatan itu tidak atas
penipuan, kekhilafan ataupun paksaan. Kesepakatan (toestemming) harus memiliki unsur
 Kecakapan untuk membuat suatu perikatan ; 
Para pihak yang terlibat dalam kesepakatan haruslah merupakan subyek hukum yang memenuhi
syarat dan memiliki kewenangan untuk bertindak menurut hukum (R. Soeroso, ;1999)
 Suatu hal tertentu ; 
Diatur dalam Pasal 1332 s.d 1334 KUHP Perdata, Obyek perjanjian yang dapat dikategorikan dalam
pasal tersebut menurut Badrulzaman (2006) :

 Suatu sebab yang halal

Suatu sebab adalah terlarang, apabila dilarang oleh Undang-Undang atau apabila berlawanan
dengan kesusilaan dan atau ketertiban umum.

penyelesaian sengketa pada kontrak hubungan bisnis, khususnya pada kontrak hubungan bisnis
pengadaan barang/jasa pemerintah,Negosiasi,Konsultasi,Pendapat
Mengikat,Mediasi,Konsiliasi,Adjudikasi,Arbitrase;dan Penyelesaian Sengketa Daring.

Anda mungkin juga menyukai