Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 7, Nomor 2, Juli 2022
Volume ,7 Nomor 2, Halaman 533-541 ISSN: 2528-0767
http:/j/ ournal2.um.ac.id/index.php/jppk e-ISSN: 2527-8495
533
Copyright © 2022 Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 7, Nomor 2, Juli 2022 534
2022). Media pembelajaran meliputi alat yang the Coronavirus Disease (Covid-19. Penggunaan
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi aplikasi Zoom sangat tepat digunakan pada
materi pengajaran (Maftukhah, 2018). Media mata kuliah yang sifatnya teoritis agar materi
pembelajaran sebagai alat untuk merangsang tersampaikan dengan baik.
pikiran, perasaan, perhatian, dan keterampilan Pembelajaran secara online mendapat
mahasiswa sehingga dapat mendorong terjadinya tanggapan sangat baik dari mahasiswa karena
proses belajar. lebih fleksibel. Pembelajaran online menjadikan
Media yang inovatif juga digunakan dalam mahasiswa lebih mandiri dan mendorong
pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Pendidikan mahasiswa harus lebih aktif dalam perkuliahan.
Pancasila pada masa pandemi COVID-19. Penggunaan aplikasi Zoom Meeting lebih baik
Mahasiswa di Perguruan Tinggi diwajibkan dari platform pembelajaran yang melakukan
menempuh Pendidikan Pancasila sebagai kegiatan komunikasi secara tertulis (Haqien
mata kuliah umum. Pelaksanaan pembelajaran & Rahman, 2020). Penggunaan aplikasi Zoom
Pendidikan Pancasila di Universitas Negeri dalam media pembelajaran telah banyak
Surabaya pada masa COVID-19 menggunakan digunakan karena kelebihannya membuat
aplikasi Google Meet dalam menyampaikan komunikasi antara individu dapat dilakukan
materi. Dosen menggunakan metode ceramah secara lisan. Berdasarkan permasalahan yang
dengan model pembelajaran discovery learning. telah diuraikan, kajian ini akan membahas
Penggunaan media Google Meet sering terkait (1) pemanfaatan fitur aplikasi Zoom
mengalami kendala jaringan yang tidak stabil. dalam pembelajaran daring pada mata kuliah
Proses pembelajaran yang tidak efektif dapat Pendidikan Pancasila, serta (2) peningkatan
berpengaruh pada tingkat pemahaman materi keaktifan mahasiswa setelah menggunakan fitur
yang disampaikan (Handarini & Wulandari, 2020). aplikasi Zoom dalam pembelajaran daring pada
Mata kuliah Pendidikan Pancasila mengkaji mata kuliah Pendidikan Pancasila.
terkait berbagai bidang sehingga diperlukan
media yang mampu mendukung pelaksanaannya. METODE
Inovasi media pembelajaran dilakukan Kajian ini menggunakan pendekatan
dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas.
menggunakan software berbentuk aplikasi Tujuan dari penelitian tindakan kelas yaitu untuk
Zoom. Pemilihan aplikasi Zoom sebagai media merubah kondisi nyata ke arah situasi yang
pembelajaran dalam mata kuliah Pendidikan diharapkan (Kusumah & Dwitagama, 2010).
Pancasila didasarkan atas pertimbangan bahwa Kajian ini berusaha untuk memecahkan
telah terbukti efektif digunakan. Tenaga pendidik persoalan praktis dalam pembelajaran daring
terutama dosen dapat memanfaatkan aplikasi yang sebelumnya menggunakan aplikasi
Zoom dalam menyampaikan materi. Proses Google Meet menjadi Zoom Meeting dalam
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi mata kuliah Pendidikan Pancasila. Subjek
diharapkan mampu berpusat pada mahasiswa dalam kajian ini yaitu mahasiswa semester ganjil
(Parhan & Sukaenah, 2020). Komponen kelas B Program Studi Pendidikan Pancasila dan
pendukung yang ada dalam Zoom meliputi Kewarganegaraan Universitas Negeri Surabaya
video conference, chatting, raise hand atau yang berjumlah 42 orang. Rencana siklus yang
emoticon, breakout sebagai panel diskusi, serta digunakan yaitu model tiga siklus terdiri dari
record. Kelengkapan fitur di dalam aplikasi tahapan observasi awal, adaptasi penggunaan
Zoom menjadikan pembelajaran lebih optimal dari aplikasi Zoom, mencoba berbagai fitur
(Nurmala, Wibowo, & Fatah, 2021)China at dan mengkolaborasikan satu sama lain, serta
the end of 2019. Its rapid transmission made mengukur pemanfaatan fitur aplikasi Zoom.
the WHO declare the Covid-19 outbreak a Pengumpulan data menggunakan teknik
global pandemic. This prompted the Minister of observasi, wawancara dan dokumentasi. Data
Education, Culture, Research and Technology yang telah diperoleh dianalisis menggunakan
of the Republic of Indonesia, Nadiem Anwar teknik deskriptif kualitatif meliputi reduksi data,
Makarim, to issue circular letter number 4 of 2020 penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
concerning the Implementation of Education in
rumah. Hal ini tentunya berdampak pada proses dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila
pembelajaran daring yang kurang maksimal. meliputi beberapa tahapan mulai dari kegiatan
Proses pembelajaran yang tidak optimal akan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
berpengaruh pada hasil belajar dan kemampuan Mahasiswa dalam kegiatan inti diberikan
berpikir kritis mahasiswa (Susiwi, 2018). kesempatan untuk mempertanyakan dan
Pendidik dituntut untuk mampu menyediakan mendiskusikan materi yang telah disampaikan
fitur pembelajaran daring yang efisien sehingga oleh dosen. Proses perkuliahan perlu dilakukan
dapat meminimalisir terjadinya permasalahan. dengan metode diskusi agar mahasiswa terlibat
Pembelajaran daring seharusnya mampu secara aktif bersama anggota kelompoknya dan
menjangkau peminat ruang belajar agar lebih meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya
banyak dan lebih luas. Tujuan dari adanya (Sianturi, Sipayung, & Simorangkir, 2018).
pembelajaran daring yaitu untuk memberikan Proses pembelajaran Pendidikan Pancasila
layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan dengan memanfaatkan fitur aplikasi Zoom
yang bersifat masif dan terbuka (Sofyana & diakhiri dengan evaluasi berupa soal untuk
Abdul, 2019). Konsep dari pembelajaran daring mengukur kemampuan mahasiswa.
merupakan suatu sistem yang pelaksanaannya tidak Peningkatan Keaktifan Mahasiswa Setelah
bertatap muka langsung, tetapi memanfaatkan Menggunakan Fitur Aplikasi Zoom dalam
wadah yang bisa membantu proses belajar Pembelajaran Daring pada Mata Kuliah
mengajar tetap dilakukan. Keterbatasan dalam Pendidikan Pancasila
pembelajaran daring harus segera diatasi agar Perubahan fitur aplikasi Zoom dalam
tidak berdampak pada kemampuan mahasiswa. proses pembelajaran mata kuliah Pendidikan
Oleh karena itu, diperlukan strategi dalam Pancasila diharapkan dapat meningkatkan
mempersiapkan perangkat pembelajaran agar keaktifan mahasiswa. Kemampuan mengetahui,
mampu memfasilitasi mahasiswa dengan tetap memahami, dan menganalisis dapat meningkat
mengembangkan berbagai keterampilan yang jika mahasiswa aktif dalam mengikuti proses
harus dikuasai. pembelajaran (Wibowo & Rahmayanti, 2020).
Proses pembelajaran yang sebelumnya Penggunaan aplikasi Zoom pada perkuliahan
menggunakan aplikasi Google Meet diganti Pendidikan Pancasila dilakukan sesuai dengan
dengan Zoom Meeting. Aplikasi Zoom strategi yang telah direncanakan dalam RPS.
dimanfaatkan dalam pembelajaran online pada Aplikasi Zoom memiliki berbagai fitur yang
mata kuliah Pendidikan Pancasila di Universitas dapat menunjang dalam proses pembelajaran
Negeri Surabaya. Konsep pembelajaran dalam meliputi share screen, breakout, hand raise
jaringan adalah kegiatan belajar mengajar untuk bertanya dan memberikan masukan, chat
dilaksanakan secara jarak jauh. Penyampaian yang difungsikan sebagai interaksi, serta polling
materi, komunikasi antara pengampu mata untuk mengabsen kehadiran atau partisipasi
kuliah dengan mahasiswa dan tes pada masa mahasiswa.
pandemi COVID-19 dilaksanakan secara online Proses pembelajaran Siklus I dilakukan
(Ivanova dkk., 2020). Sistem pembelajaran yang dalam satu kali pertemuan yang diakhiri dengan
digunakan di Universitas Negeri Surabaya secara evaluasi kepada mahasiswa melalui pengerjaan soal
keseluruhan dilaksanakan dalam bentuk online. untuk mengukur kemampuannya. Pembelajaran
Oleh karena itu, untuk memfasilitasi pembelajaran dilaksanakan secara daring melalui Zoom
online maka Universitas Negeri Surabaya telah dengan memanfaatkan fitur share screen untuk
menyediakan aplikasi bernama Vinesa. Aplikasi mempresentasikan materi tentang menganalisis
yang telah disediakan oleh Perguruan Tinggi ideologi Pancasila di tengah-tengah ideologi
jarang digunakan oleh pendidik. Pembelajaran yang lain. Media untuk mempresentasikan
online mata kuliah Pendidikan Pancasila sering materi yang dipilih pada siklus I adalah Power
menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Point. Kegiatan dimulai dari menjelaskan materi
Pemanfaatan aplikasi Zoom sebagai upaya dengan metode ceramah, membuka sesi tanya
untuk melaksanakan pembelajaran Pendidikan jawab sebagai bentuk dari umpan balik, evaluasi
Pancasila secara daring. Dosen membuat soal, dan refleksi. Penggunaan aplikasi Zoom
berbagai inovasi dan strategi untuk merancang pada tahap awal hanya sebatas memanfaatkan
proses pembelajaran yang menarik. Kegiatan fitur share screen dan raise hand saja.
Kelemahan dari pelaksanaan pembelajaran lima kelompok besar melalui pemanfaatan fitur
siklus I yaitu pemanfaatan fitur share screen breakout. Metode diskusi dalam aplikasi Zoom
dan raise hand tidak cukup menarik perhatian akan menuntut mahasiswa untuk terlibat secara
mahasiswa. Pemanfaatan aplikasi Zoom dalam aktif dalam pembelajaran.
pembelajaran daring pada mata kuliah Pendidikan Mahasiswa dalam menggunakan fitur
Pancasila masih belum terlihat perubahan yang breakout pada aplikasi Zoom harus melewati
signifikan. Pembelajaran daring seharusnya beberapa tahapan. Mahasiswa pada tahap
mampu memfasilitasi kemampuan mahasiswa awal dibagi menjadi lima kelompok dan
dalam memahami materi yang disampaikan dosen menekan menu breakout. Dosen pada
(Handarini & Wulandari, 2020). Penggunaan tahap kedua membuat room sebanyak lima
Kecenderungan mahasiswa dalam pengerjaan kelompok. Tahap ketiga yaitu dosen kembali
refleksi berkaitan dengan pemahaman terhadap ke menu awal dalam Zoom untuk memasukkan
isi materi atau kaitannya dengan isu-isu mengenai mahasiswa ke dalam masing-masing room yang
ideologi Pancasila di tengah-tengah ideologi yang telah disediakan secara acak. Dosen pada tahap
lain masih belum terlihat. Media pendukung keempat memasuki masing-masing room dan
yang digunakan juga hanya menggunakan menginstruksikan kepada mahasiswa bersama
Power Point yang tampilannya sering dilihat kelompoknya untuk mencari dan menganalisis
oleh mahasiswa. undang-undang yang bertentangan dengan
Keberhasilan penggunaan fitur pada aplikasi Pancasila. Tahap yang terakhir yaitu dosen
Zoom diukur dengan memberikan soal uraian memberikan informasi bahwa pengumpulan tugas
atas pemaparan yang telah disampaikan. Hasil dalam bentuk Microsoft Word yang dijadikan
dari skor rata-rata yang diperoleh 42 mahasiswa satu dalam google drive.
didasarkan atas pemahaman mahasiswa terhadap Pemanfaatan fitur breakout dalam aplikasi
isi materi berada pada angka 76,43. Penggunaan Zoom mampu meningkatkan keaktifan mahasiswa.
aplikasi Zoom membutuhkan inovasi agar Proses pembelajaran yang pada awalnya hanya
mampu menarik perhatian mahasiswa untuk memanfaatkan share screen saja memperoleh
memahami materi yang disampaikan (Haqien skor rata-rata 76,43, sedangkan setelah diterapkan
& Rahman, 2020). Oleh karena itu, agar proses breakout meningkat menjadi 82,43. Hal ini
pembelajaran berjalan dengan bikan maka menunjukkan bahwa penggunaan breakout
dilakukan penambahan pada fitur Zoom yang pada aplikasi Zoom sebagai fasilitator metode
lainnya meliputi breakout, hand raise, chat, dan diskusi cukup menarik minat mahasiswa
polling. Berdasarkan hasil perbaikan pada siklus dalam menyelesaikan permasalahan yang telah
I diharapkan dapat memberikan perbaikan pada disajikan. Mahasiswa mulai tertarik untuk
siklus berikutnya. mendiskusikan pengetahuan dan pemahaman
Penggunaan aplikasi Zoom pada proses tentang peraturan-peraturan di bawah UUD
pembelajaran siklus II disesuaikan dengan NRI 1945 yang dianggap kurang sesuai. Proses
model yang direncanakan. Fitur Zoom yang pembelajaran yang interaktif dengan metode
meliputi breakout, raise hand, chat, dan polling diskusi sangat tepat untuk mata kuliah Pendidikan
dimanfaatkan untuk meningkatkan keaktifan Pancasila karena menekankan ketiga aspek
mahasiswa. Proses pembelajaran diharapkan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik (Fitria,
lebih efektif dengan memanfaatkan berbagai fitur 2022). Mahasiswa dalam pembelajaran daring
yang ada dalam aplikasi Zoom. Pembelajaran lebih tertarik menggunakan metode diskusi
dilaksanakan secara daring melalui Zoom dengan dibandingkan metode ceramah yang dinilai
memanfaatkan fitur breakout. Mahasiswa membosankan.
pada tahap awal menyimak penjelasan materi Proses pembelajaran pada siklus III
tentang Pancasila dalam konteks ketatanegaraan dilaksanakan dengan dua kali pertemuan dan
Indonesia. Tahap yang kedua yaitu membuka diakhiri dengan evaluasi untuk mengukur
sesi tanya jawab selama kurang lebih 10 menit kemampuan berpikir kritis mahasiswa melalui
dan dilanjut pada tahap ketiga yaitu proses Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Dosen membuat
pembelajaran menggunakan metode diskusi. strategi untuk menarik minat mahasiswa dalam
Mahasiswa sejumlah 42 orang dibagi ke dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
Kondisi I Kondisi II Kondisi III
Learning terhadap Kemampuan Berpikir Wibowo, A., & Rahmayanti, I. (2020). Penggunan
Kritis pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas Sevima Edlink sebagai Media Pembelajaran
V SD. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Online untuk Mengajar dan Belajar Bahasa
Dasar, 7(9), 858-867. Indonesia. Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Susiwi, I. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Sastra Indonesia, 2(2), 163-174.
Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Wulandari, P. N. (2015). Peningkatan Keterampilan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar PKn Berpikir Kritis melalui Penerapan Teknik
Siswa. Jurnal Ilmiah Skylandsea, 2(1), Probing-Prompting dalam Pembelajaran
93-99. IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas
Suwarma, M. D. (2009). Suatu Alternatif VIII-4 SMP Negeri 1 Bandung). Bandung:
Pembelajaran untuk Meningkatkan Berpikir Universitas Pendidikan Indonesia.
Kritis Matematika. Jakarta: Cakrawala Yamin, M. (2013). Strategi dan Metode dalam
Maha Karya. Model Pembelajaran. Jakarta: GP Pres
Grup.