Anda di halaman 1dari 1

Nabila Saroja Estiyantara_21/479089/SV/19434_Kebudayaan Indonesia

Cagar Budaya Sebagai Pariwisata

Cagar budaya Indonesia merupakan kekayaan peninggalan sejarah yang sangat penting yang
dimiliki bangsa Indonesia bagi pemahaman dan perkembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan, sehingga keberadaan cagar budaya ini harus dilindungi agar nilai-nilai yang
dikandungnya dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya. Cagar budaya bukan hanya sebagai identitas
dan entitas bangsa, tetapi juga dapat dijadikan sebagai jati diri dan bentuk keberagaman. Selain itu,
cagar budaya juga memiliki potensi didalamnya dari segi edukasi, estetika, dan historis, yang
berpengaruh terhadap aspek keagamaan, sosial,budaya, teknologi, ekonomi, dan juga pariwisata.
Dimanfaatkannya cagar budaya sebagai daya tarik wisata tentu akan memiliki dampak yang positif
bagi perekonomian negara maupun daerah. Ciri khas cagar budaya yang masih asli dan tradisional ini
dapat mendatangkan citra eksotik yang berpeluang besar untuk dijual di sektor pariwisata.
Pemanfaatan cagar budaya sebagai destinasi wisata merupakan salah satu bentuk perlindungan
cagar budaya menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. Hal itu tertuang
dalam Pasal 85 Ayat 1, yang bunyinya: “pemerintah, pemerintah daerah, dan setiap orang dapat
memanfaatkan cagar budaya untuk kepentingan agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan,
teknologi, kebudayaan dan pariwisata”. Dalam kalimat tersebut dijelaskan bahwa pemerintah boleh-
boleh saja untuk melakukan pemanfaatan dan pengelolaan warisan cagar budaya sebagai tujuan wisata.
Pelestarian warisan cagar budaya sangat penting agar akar budaya bangsa ini tidak kehilangan jati
dirinya. Selain itu, pelestarian cagar budaya akan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan dari dalam
maupun luar negeri, sehingga hal tersebut juga berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi daerah.
Mengenai pariwisata yang berbasis warisan cagar budaya, secara khusus ditekankan pada
pemanfaatan peninggalan sejarah yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu pemanfaatan secara material/
fisik (terkait dengan pariwisata) dan pemanfaatan secara immaterial/ non fisik (terkait dengan makna
budaya dan nilai-nilai luhur). Pariwisata berada pada posisi yang tepat untuk menggunakan warisan
cagar budaya dalam segi pemanfaatan aspek material sebagai faktor utama daripada menggunakan
aspek immaterial. Kita dapat melihat bahwa sebenarnya warisan budaya dapat berpotensi menjadi
objek wisata dikarenakan aspek keeksotisan, keunikan dan kelangkaan yang dimilikinya. Setelah
melihat adanya potensi dan nilai jual yang dimiliki suatu cagar budaya, akan muncul pertanyaan
bagaimana cara menjadikan potensi tersebut menjadi objek wisata yang bernilai jual tinggi.
Pemanfaatan cagar budaya sebagai tujuan wisata terkadang menimbulkan anggapan yang
bertentangan dengan pelestarian cagar budaya itu sendiri. Padahal, konservasi dan pemanfaatan cagar
budaya memiliki karakteristik yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan akhir yaitu perlindungan
dan pelestarian warisan budaya yang bermanfaat bagi masyarakat. Mengingat bahwa cagar budaya
juga memiliki batasan-batasan tertentu dalam pemanfaatanya, tidak hanya dilihat dari unsur ekstrinsik
saja, tetapi unsur intrinsik yang dimiliki tiap cagar budaya pun juga dapat dimanfaatkan sebagai atraksi
wisata tanpa mengubah unsur ekstrinsik yang ada dari dalam warisan cagar budaya itu sendiri.
Wisata Cagar Budaya memiliki keunikan dibandingkan dengan wisata alam atau wisata lainnya.
Sifat cagar budaya yang rentan, rapuh, kuno dan terbatas dilindungi oleh UU, namun aspek-aspek yang
melekat pada cagar budaya masih merupakan potensi yang menarik dan bermanfaat untuk
dikembangkan sebagai wisata cagar budaya. Oleh karena itu, peran publikasi sebagai pembawa
informasi dan nilai yang terkandung di dalamnya harus dikemas sedemikian rupa agar tidak menjadi
peninggalan masa lalu yang tidak berarti. Cintai, sayangi, datangi dan lestarikan warisan budaya agar
mereka tidak kesepian di masa tua nya.

Anda mungkin juga menyukai