Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DIET PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN FUNGSI HEPAR DAN EMPEDU

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dan Diet
Dosen pegampu: Yayah Safariah

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Ayu Herliana Putri 11025122151
Moch Bilal Z 11025122119
Deti Nuraeni 11025122140
Fery Firmansyah 11025122163
Gadis Aliska Topani 11025122153
Nidya Ayuni 11025122155
Nazwa Apridatul 11025122132
Priyo Arya R 11025122134
Ripa Nursa’adah 11025122139
Yusi Akmal Nurhasanah 11025122126

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat dan karunianya yang
melimpah berupa ilmu pengetahuan sehingga kami bisa menyelesaikan tugas mata kuliah
“Gizi dan Diet” yang berjudul “Diet pada klien dengan gangguan fungsi gangguan fungsi
hepar dan empedu”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah gizi dan diet semester II dengan dosen
yang terhormat Ibu Yayah Safariah. Tidak lupa kami sampaikan kepada ibu dosen karena
telah memberi arahan dan bimbingan dalam tugas kami.
Dengan terselesaikannya makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya. Dengan segala kerendahan hati,saran dan kritik yang konstuktif sangat kami
harapkan pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang lain pada waktu
mendatang.

Tasikmalaya,Maret 2023

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..4
A.Latar belakang………………………………………………………………………4
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………..4
C. Tujuan………………………………………………………………………………4
1. Tujuan Umum……………………………………………………………….4
2. Tujuan Khusus………………………………………………………………4
BAB II TINJAUAN TEORI…………………………………………………………………...5
A. Konsep Hepar………………………………………………………………………………5
a. Pengertian Hepar…………………………………………….………………….5
b. Jenis-jenis penyakit Hepar………………………………………………………5
B. Konsep kandung empedu………………………………………………………………….6
a. Pengertian kandung empedu………………………………………………….6
b.Jenis-jenis penyakit kandung empedu…………………………………………..7
C. Anatomi fisiologi……………………………………………………………..……………7
BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………………………8
A. Definisi hepar dan kandung empedu………………………………………………...8
B. Jenis-jenis diet pada penyakit hepar…………………………………………………8
C. Jenis-jeis diet pada penyakit kandung empedu…………………………………….11
D.Tujuan pemberian diet pada pasien gangguan hepar dan kandung empedu
……….13
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………….14
Saran ………………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam metabolisme
karbonhidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar hasil pencernaan setelah diobservasi,
langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi bantuk lain dan diangkat ke
bagian tubuh yang menumbuhkan.
Kantung empedu terletak di bawah hati dan fungsi utamanya di dalam tubuh adalah untuk
menyimpan empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu membantu tubuh memecahkan lemak
dan kantung empedu bertindak sebagai tempat penyimpanan empedu. Penyakit kantung
empedu adalah kondisi yang membuat kantung empedu meradang/membengkak yang
berakibat gangguan berupa infeksi dan batu di dalam kandung kemih.
Dengan demikian, adanya kelalaian atau kerusakan pada hati dan empedu akan berpengaruh
terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan dalam tubuh sehingga sering
menyebabkan gangguan gizi. Untuk itu, dibutuhkan nutrisi yang seimbang baik dari segi
kalori, karbonidrat, protein, dan lemak yang nantinya akan membawa pengaruh yang baik
untuk memperbaiki kerusakan sel hati. Pada tingkat tertentu kerusakan sel hati masih bisa
diperbaiki dengan cara memproduksi sel batu yang sehat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi hepar dan kandung empedu ?
2. Apa saja jenis-jenis diet pada penyakit hepar ?
3. Apa saja jenis-jeis diet pada penyakit kandung empedu ?
4. Apa saja tujuan pemberian diet pada pasien gangguan hepar dan kandung
empedu?
C. Tujuan
1. tujuan umum
Mampu mengetahui pola diet pada klien dengan gangguan hati dan empedu
2. tujuan khusus
1. Untuk mengetahui definisi hepar dan kandung empedu
2. Untuk mengetahui jenis-jenis diet pada penyakit hepar
3. Untuk mengetahui jenis-jeis diet pada penyakit kandung empedu
4. Untuk mengetahui tujuan pemberian diet pada pasien gangguan hepar dan
kandung empedu

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. konsep hepar
a. pengertian hepar
Hati merupakan organ tubuh yang paling sering mengalami kerusakan apabila terkena
toksik. Zat toksik yang masuk kedalam tubuh akan mengalami peroses detoksefikasi
(dinetralisasi) di dalam hati oleh fungsi hati. Senyawa racun ini akan diubah menjadi
senyawa lain yang sifatnya tidak lagi beracun terhadap tubuh. Jika jumlah racun
yangmasuk kedalam tubuh relatif kecil atau sedikit fungsi detoksifikasi baik, dalam
tubuh tidak akan terjadi gejala keracunan. Namun, apabila racun masuk ke hati dalam
jumlah yang besar dapat menyebabkan kerusakan struktur mikroanatomi hati (Jayati,
2015).
b. jenis-jenis penyakit hepar
Dua jenis penyakit hati yang sering ditemukan adalah hepatitis dan sirosis hati:
a. hepatitis
adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau
karena infeksi virus. Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual dan
muntah, serta jaundice (kuning). Hepattis dapat bersifat akut atau kronis.
Berkut beberapa penyakit hepatitis:
 hepatitis A
 hepatitis B
 hepatitis C
 hepatitis D
 hepatitis E
 hepatitis auto imun
 hepattis neonatal
b. sirosis hati
adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh hepatitis kronis, alkohol,
penyumbatan saluran empedu, dan brbagai kelainan metabolisme. Jaringan
hati secara merata rusak aibat pengerutan dan pengerasan (fribroti) sehinga
fungsinya tergaganggu. Gejalanya yaitu kelelahan, kehilangan beat badan,
penurunan daya tahan tubuh, gangguan pencernaan, dan jaundice.

5
Stadium sirosis hati terbag menjai 2 taapan yaitu:
 sirosis kompensasi
 sirosis dekompensasi
B. Konsep kandung empedu
a. pengertian kandung empedu

Empedu adalah cairan kompleks yang mengandung air, elektrolit, dan


baterai molekul organik termasuk asam empedu, kolesterol, fosfolipid, dan bilirubin
yang mengalir melalui saluran empedu ke usus halus. Ada dua fungsi empedu yang
secara fundamental penting dalam semua spesies:
Empedu mengandung asam empedu, yang sangat penting untuk pencernaan dan
penyerapan lemak dan vitamin yang larut dalam lemak di usus kecil.Banyak produk
limbah, termasuk bilirubin, dieliminasi dari tubuh melalui sekresi menjadi empedu
dan dihilangkan dalam feses.Manusia dewasa menghasilkan 400 hingga 800 ml
empedu setiap hari, dan hewan lain dalam jumlah yang serupa. Sekresi empedu dapat
dianggap terjadi dalam dua tahap:

 Awalnya, hepatosit mensekresi empedu menjadi kanalikuli, dari mana ia


mengalir ke saluran empedu. Empedu hati ini mengandung sejumlah besar
asam empedu, kolesterol dan molekul organik lainnya.
 Saat empedu mengalir melalui saluran empedu, empedu dimodifikasi dengan
penambahan sekresi encer, kaya bikarbonat dari sel epitel duktus.

Pada spesies dengan kantong empedu (manusia dan sebagian besar hewan piaraan
kecuali kuda dan tikus), modifikasi empedu lebih lanjut terjadi pada organ itu.
Kantung empedu menyimpan dan memekatkan empedu selama keadaan puasa.
Biasanya, empedu terkonsentrasi lima kali lipat dalam kantong empedu dengan
penyerapan air dan elektrolit kecil – hampir semua molekul organik dipertahankan.

Sekresi menjadi empedu adalah rute utama untuk menghilangkan kolesterol.


Kolesterol bebas sebenarnya tidak larut dalam larutan air, tetapi dalam empedu, ia
dibuat larut oleh asam empedu dan lipid seperti lesitin. Batu empedu, yang sebagian
besar terdiri dari kolesterol, hasil dari proses yang memungkinkan kolesterol
mengendap dari larutan dalam empedu.

6
b.jenis-jenis penyakit kandung empedu
a) Kolelitiasis, adalah terbentuknya batu empedu yang bila maasuk ke dalam
saluran kandung empedu menimbulkan penyumbatan dan keram. Penyaluran
empedu keduodenum terganggu sehingga mengganggu absorbsi lemak. Ada dua
jenis batu empedu, yaitu batu kolestero dan batu pigmen yang terdiri dari
polimer bilirubin dan garam kalsium.
b) Kolesistisis, adalah peradangan kandung empedu. Penyebab utama nya adalah
batu empedu yang menyumbat saluran ampedu. Penyakit ini dapat disertai
jaundice (ikterus) karena cairan empedu yang tidak bisa asuk kedalam saluran
cerna berubah warna menjadi bilirubin yang berwarna kuning dan masuk ke
peredaran darah.(Sunita, 2006)

C. Anatomi hati dan empedu

7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi hepar dan kandung empedu
Hepar adalah Hati (hepar) adalah organ metabolisme utama dan organ pencernaan
terbesar tubuh (1200-1800 g). Hati ( hepar ) merupakan salah satu alat tubuh
penting yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Sebagian besar hasil pencernaan setelah di absorbsi, langsung dibawa kehati untuk
disimpan atau diubah menjadi bentuk lain dan diangkut kebagian tubuh yang
membutuhkan. Hati merupakan tempat penyimpanan mineral berupa zat besi dan
tembaga yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin-
vitamin larut lemak A, D, E, dan K, Hati mengatur volume dan sirkulasi darah serta
berperan dalam detoksifikasi obat-obatan dan racun-racun.
Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan
membran berotot . Letaknya di dalam sebuah lekukan di sebelah permukaan bawa
hati , sampai di pinggiran depannya . Panjangnya delapan sampai dua belas
sentimeter dan dapat berisi kira-kira 60 cm.
Fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan menyimpan
empedu yang dproduksi oleh hati. Cairan empedu mengandung garam empedu dan
kolesterol. Emedu membantu pencernaan sera absorbsi lemak dan vitamin larut
lemak A,D,E,K, mineral besi, dan kalsium. (Sunita, 2006)

B. Jenis-jenis diet pada penyakit hepar


1. Diet hati I. diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah
dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Penerian prtein
dibatasi ( 30g/hari) an lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna . Berikut
merupakan nilai gizi pada diet hati I (Shell, 2016)
Energi 1394 kkal
Protein 28g
Lemak 37g
Karbohidrat 244g
Kalsium 271g
Besi 11,3mg

8
Vitamin A 12018 RE
Tiamin 0,5mg
Vtamin C 271mg

Makanan padat + formula enternal BCAA (Brain Ched Chain Amino Acid)
Bahan makanan Berat (g) Urt
Beras 100 4 gelas bubur
Maizena 20 4 sdm
Daging 50 1 potong sedang
Sayuran 200 2 gelas
Buah 300 3 potong sedang pepaya
Margarin 20 2 sdm
Formula BCAA 750 ml 3 ¼ gelas
Gula pasir 25 1 ½ sdm

Nilai gizi pada makanan padat + formula enternal BCAA (Brain Ched Chain
Amino Acid)
Energi 1264 kkal
Protein 54g
Lemak 40g
Karbohidrat 202g
Kalsium 395g
Besi 12,3mg
Vitamin A 11468 RE
Tiamin 0,4mg
Vitamin c 320mg

2. Diet Hati II,diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati I kepada
pasien yang nafsu makannya cukup (Shell, 2016) .
Bahan makanan sehari diet hati II
Bahan makanan Berat (g) Urt
Beras 200 4 gelas tim
Telur ayam 50 1 butir

9
Maizena 40 8 sdm
Daging 100 2 potong sedang
Tempe 50 2 potong sedang
Sayuran 200 12
Buah 300 3 ptg sdg pepaya
Minyak 25 2 ½ sdm
Gula pasir 70 7sdm

Nilai gizi pada bahan makanan sehari diet hati II


Energi 1973kkal
Protein 53g
Lemak 55g
Karbohidrat 318g
Kalsium 295g
Besi 18,8mg
Vitamin A 26671 RE
Tiamin 0,7mg
Vitamin C 271mg
Natrium 194mg

3. Diet Hati III, diberikan sebagai perpindahan dari diet hati II atau kepada
pasien hepatitis akut (hepatitis A dan B) yang nafsu makannya telah baik,telah
dapat menerima protein,dan tidak menunjukan gejala sirosis hati aktif (Shell,
2016)
Bahan makanan sehari diet hati III
Bahan makanan Berat (g) Urt
Beras 250 5 gelas tim
Telur ayam 50 1 butir
Maizena 20 4sdm
Daging 100 2 ptg sdg
Tempe 100 4ptg sdg
Sayuran 200 2 gelas
Buah 300 3 ptg sdg pepaya

10
Minyak 25 2 ½ sdm
Gula pasir 70 7sdm
Susu 200 1 gelas

Nilai gizi bahan makanan sehari diet hati III


Energi 2367kkal
Protein 78g
Lemak 65g
Karbohidrat 371g
Kalsium 676g
Besi 28,9mg
Vitamin A 27002 RE
Tiamin 1,1mg
Vitamin C 274mg
Natrium 298mg

C. Jenis diet pada penyakit kandung empedu

a) Diet lemak rendah I


Diet lemak rendah I diberikan pada pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan kolik
akut. Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis. Makanan
ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vitamin A dan C. Sebaiknya diberikan
selama 1-2 hari saja.

Bahan Makanan sehari


Bahan Makanan Berat (g) urt
Buah 1000 10 ptg sdg pepaya
Sirup 400 2 gelas
Gula Pasir 100 10 sdm

Nilai Gizi
Energi 996 kkal

11
Protein 5g
Lemak 0g
Karbohidrat 244 g
Kalsium 200 mg
Besi 17 mg
Vitamin A 1100 RE
Tiamin 0,4 mg
Vitamin C 780 mg

Pembagian bahan makanan sehari


Pukul 07.00 Teh 1 gelas
Pukul 08.00 Pisang 1 bh sdg
Pukul 10.00 Pepaya 2 ptg sdg
Pukul 12.00 Pisang 2 bh sdg
Sirup 1 gelas
Pukul 15.00 Pepaya 2 ptg sdg
Pukul 18.00 Pisang 2 bh sdg
Sirup 1 gelas
Pukul 20.00 Pisang 1 bh sdg
Teh manis 1 gelas

b) Diet Lemak Rendah II


Diet lemak rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah dapat
diatasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit saluran
empedu kronis yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan
dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa. Makanan ini rendah energi, kalsium, dan
tiamin.
Bahan Makanan Sehari . (Sunita, 2006)
Bahan makanan Berat (g) urt
Beras 100 4 gelas bubur
Telur ayam 50 1 butir
Daging 100 2 potong sdg
Tempe 100 4 ptg sdg

12
Sayuran 200 2 gelas
Buah 400 4 ptg sdg pepaya
Margarin 10 1 sdm
Gula pasir 30 3 sdm

D. Tujuan Pemberian Diet Pada Pasien ganguan Hepar dan empedu


1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati,
dengan cara:
2. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut
dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.
3. Mencegah katabolisme protein.
4. Mencegah penurunan BB atau meningkatkan BB bila kurang.
5. Mencegah atau mengurangi asites, varises esophagus, dan hipertensi portal.
6. Mencegah koma hepatik.

13
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Hati sebagai organ terbesar dalam tubuh manusia mempunyai fungsi penting dalam
metabolisme gizi dan detoksifikasi. Di Indonesia, prevalensi dan insiden pada berbagai
penyakit hati bervariasi bergantung pada jenis penyakit dan daerah.

Gangguan gizi pada pasien penyakit hati dapat memperburuk prognosis dan memperberat
morbiditas dari penyakit hati. Dengan memberikan tambahan nutrisi dapat memperbaiki
keseimbangan nitrogen, meningkatkan massa lemak tubuh, dan memperbaiki fungsi hati yang
lain. Menurut pengamatan penulis selama ini, penderita penyakit hati kronik di Indonesia
banyak diderita oleh pasien dari golongan ekonomi lemah, sedangkan manajemen nutrisi dari
produk jadi atau paten dapat dikatakan tergolong mahal sehingga pasien seringkali tidak
mampu untuk membeli. Hal ini menyebabkan manajemen nutrisi penyakit hati terhambat dan
kurang optimal. Teori diet hati pada buku ini memberikan berbagai macam pilihan nutrisi dari
bahan baku dengan harga terjangkau dan mudah ditemukan di manapun pasien berada di
wilayah Indonesia pada. umumnya. Diharapkan dengan memahami konsep ini, dokter dan
tenaga kesehatan mampu menentukan terapi nutrisi secara tepat pada penderita penyakit hati
kronis yang dapat diaplikasikan kepada seluruh golongan atau lapisan masyarakat demi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Saran
Dengan selesainya makalah ini disarankan kepada para pembaca agar dapat lebih
memperdalami lagi pengetahuan tentang diet pada pasien gangguan hepar dan empedu,
Semoga apa yang kita pelajari dalam makalah ini dapat kita terapkan dengan baik dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik kami yang membuat maupun kalian
yang membaca.

14
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Diet Hati_Oleh Prof. Dr. dr. H. Iswan Abbas Nusi, Sp.PD-KGEH., FINASIM.,
dr. Muhammad Miftahussurur, M.Kes., Sp.PD-KGEH., Ph.D., Amie Vidyani dr.,Sp.PD.,
Ricky Indra Alfaray, dr.
Shell, A. (2016) “asuhan keperawatan gangguan kebutuhan nutrisi pada pasien hepatitis b di
rumah sakit bhayangkara polda lampung tahun 2022,” hal. 1–23.
Sunita, A. (2006) Penuntun Diet. jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai