BLOK 8 SKENARIO C
1. Afifa Jasmon
2. Alia Savira
3. Aulia Rahayu Ravenia
4. Azan Farid Wadji
5. Dian Amalia Azka
6. Harvinder
7. Klara Sinta
8. Rido Mulawarman
9. Rhamdani
10.Shakteeswarry
11.Yeni Intan Cahyati
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan
tugas tutorial skenario ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Dan tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Nita selaku
tutor serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas tutorial
ini.
Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan guna perbaikan di masa
yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………...……………………………………….......i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii
SKENARIO……………………………………………………………………......1
I. Klarifikasi Istilah……………………….………………………….
II. dentifikasi Masalah……………………………….…………………....
III. Hipotesis …………………………………………………….
IV. Analisis Masalah………………………………………………………
V. Restrukturisasi atau kerangka konsep…………….………………….
VI. Learning Issues ……………………………..……………………...
Metabolisme lipid…………………………………………..
Batu empedu…………………………………………………..
Dislipedemia…………………………………………………..
Metabolisme bilirubin…………………………………………
Lipoprotein(HDL,LDL,Kilomikron dan VLDL)…………….
Kolesterol endogen dan eksogen………………………………
Cairan empedu ………………………………………………
Makanan berserat………………………………………………
Anatomi letak empedu/ vesika felea………………………….
VII. KESIMPULAN…………………………………………………………
VIII. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...
1. Scenario
Skenario c blok 8
Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan laboraorium :
Trigliserida 250 mg/dL mg/dL, LDL 140 mg/dL, HDL 40mg/dL, total kolesterol
300mg/dL, rasio LDL/HDL 3,5 ; bilirubin direct 2,5 mg/dL , bilirubin indirect 0,5 mg/dL.
2. Klasifikasi istilah
Perut kembung : menurut KBBI : perut membersar karena berisis gas hasil
fermentasi yang tidak dapat dikelurarkan memalui mulut.
Bilirubin direct dan indirect : direct ( bilirubin koyugetive : bilirubin yang telah diambil
oleh sel hati dan dan dikonyugasikan membentu bilirubin
diglukuronid yang larut air. Indirect ( bentuk bilirubin larut
lemak yang beredar dalam associate longgar dengan protein
plasma)
3. Identifikasi masalah
e. Pemeriksaan laboratorium :
Trigliserida 250 mg/dL, LDL 140 mg/dL, HDL 40mg/dL, total kolesterol
300mg/dL, rasio LDL/HDL 3,5 ; bilirubin direct 2,5 mg/dL , bilirubin indirect
0,5 mg/dL.
f. Pemeriksaan penunjang :
4. Prioritas masalah :
Ny. Nano, seorang manager perusahaan swasta ternama, 45th BB 70 Kg TB
150cm, tidak suka aerobic, terbiasa makan sea food dan kurang makan makanan
yang berserat
5. Hipotesis
Ny. Nano mengalami dislipedemia dan batu empedu karena keadaanya yang
tidak suka aerobic, tidak suka makan makanan yang bereserat dan dia lebih
terbiasa makan sea food
6. Analisis masalah
Jawab :
BB
IMT=
TB2
70
=
( 1,5 )2
Jawab :
Jawab :
1. Soluble fiber
Soluble fiber meliputi pectin,gum, mucilage, dan beberapa
hemicelluloses. Pectin terutama ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran,
seperti apel, jeruk dan wortel. Bentuk lain soluble fiber/serat larut ditemukan
pada gandum, padi dan polong. Pengaruh serat larut dalam saluran cerna
berhubungan dengan kemampuan mereka untuk menahan air dan membentuk
gumpalan/gel, serta berperan sebagai substrat untuk fermentasi oleh bakteri
yang berada di usus besar (Mahan and Stump, 2003).
2. Insoluble fiber
Insoluble fiber terutama terdiri dari cellulose dan hemicelluloses. Serat
jenis tersebut memberikan struktur pada sel tumbuhan dan ditemukan pada
semua jenis material tumbuhan. Sumber utama serat ini berada dalam padi,
sereal dan biji-bijian. Lignin adalah sebuah material noncarbohydrate juga
termasuk dalam determinan serat, yaitu merupakan komponen utama yang ada
di pohon dan memberikan struktur pada bagian batang tumbuhan. Serat ini
memiliki bagian yang sangat kecil sekali dalam konsumsi makanan keseharian
(1g/hari) dan paling sering ditemukan di kulit buah yang dapat dimakan dan
biji-bijian. Serat tidak larut kurang mampu menahan air. Serat ini penting
untuk memperbesar massa feses (bulky stools). Serat tidak larut umumnya
sukar atau lambat difermentasi (Mahan and Stump, 2003).
3. Fungsi Serat
Menurut Sechneeman (1986), serat makanan menghasilkan sejumlah
reaksi fisiologis yang tergantung pada sifat-sifat fisik dan kimia dari masing-
masing sumber serat tersebut. Reaksi-reaksi ini meliputi : meningkatkan massa
feses, menurunkan kadar kolestrol plasma dan menurunkan respon organic
glisemik dari makanan. Dalan kasus ini, karena mampu menjerat lemak dalam
usus, berarti serat larut mencegah penyerapan lemak oleh tubuh. Dengan
demikian, serat ini membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Serat
larut air menurunkan kadar kolesterol darah hingga 5% atau lebih (Shinnick
FL, et. al., 1991). Serat larut terdapat dalam buah, sayuran, biji-bijian
(gandum), dan kacang-kacangan (buncis). Pektin (serat larut air dari buah)
menurunkan kadar kolesterol LDL. Dalam saluran pencernaan, serat larut
mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan
bersama tinja. Dengan demikian, makin tinggi konsumsi serat larut (tidak
dapat dicerna, namun larut dalam air panas), akan semakin banyak asam
empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.
Apa dampak tidak suka aerobic, terbiasa makana sea food dan kurang makan
makanan yang berserat ?
Jawab :
Jawab :
Apa hubungan antara tidak suka aerobic,terbiasa makan sea food dan kurang
makanan berserat dengan kasus ?
Jawab :
Jawab :
sea food adalah suatu makanan yang berasal dari laut.seafood tinggi akan
kolesterol dibandingkan dengan makanan lainnya. Seafood juga mengandung
trigliserida ,asam lemak esensial dan non esensial yang berguna bagi tubuh dalam
jumlah yang normal. Kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan makanan yang
umumnya berasal dari daerah pesisir, yaitu seafood atau hidangan laut:
1. Ikan
2. Udang
3. Cumi-cumi
4. Kepiting
Kendati memiliki nilai kalori yang rendah, hanya 128 kalori per 100 gram,
kepiting juga kaya akan protein, asam lemak omega-3, serta aneka mineral
penting, seperti kromium, kalsium, tembaga dan seng.
5. Tiram
6. Rumput laut
Tanaman laut ini kaya akan kandungan protein, vitamin c, seng dan
yodium. Kandungan karbohidrat komplek yang terdapat di dalam rumput laut
akan membantu kita memperoleh energi, sementara kandungan serat yang
tinggi akan membuat rasa kenyang lebih lama, dan baik bagi pencernaan.
Jawab :
b. Dia datang ke klinik perusahaan dengan keluhan perut kembung , nyeri ulu hati
bila makan makanan berlemak, warna tinja pucat, mudah lelah dan jantung
berdebar tapi tidak ada nyeri dada sejak satu minggu yang lalu.
Jawab :
Jawab :
Nyeri ulu hati disebabkan oleh adanya batu empedu yang menyebabkan
obstruksi pada ductus choledocus biliaris.
mekanisme
batu empedu karena empedu mengemulsi lemak → makanan lemak
merangsang pengeluaran empedu → peristaltis duktus meningkat →
obstruksi → semakin memperberat kolik.
Kontraksi Empedu sebagian dibawah kontrol refleks dan sebagian
dibawah kontrol hormonal Kolesistokinin(CCK) untuk mengeluarkan bilirubin.
Bila empedu dibutuhkan untuk pencernaan, kandung empedu akan berkontraksin
dan isinya dicampur dengan kimus duodenum. Adanya batu empedu yang
menyebabkan obstruksi pada ductus choledocus biliaris, ketika makanan yang
mengandung lemak masuk dan melalui duodenum, terjadi rangsangan untuk
mengeluarkan hormone CCK ( koleositokinin) dari tunica mukosa duodenum, lalu
hormon ini masuk kedalam sirkulasi yang menimbulkan rangsangan untuk
kontraksi dari vesica biliaris dan relaksasi dari duktus choledicus akibatnya,
pengeluaran cairan empedu yang terhambat akibat adanya obstruksi ini akan
merangsang saraf nyeri dan di sensori-motor yang selanjutnya di rasakan pada
region kanan atas ( hipokondrium kanan).
Jawab :
Jawab :
Perut kembung dan nyeri ulu hati merupakan gejala dari batu empedu,
dimana gejala lainnya yaitu nyeri saluran empedu cenderung hebat, baik menetap
maupun seperti kolik bilier (nyeri kolik yang berat pada perut atas bagian kanan)
jika ductus sistikus tersumbat oleh batu, sehingga timbul rasa sakit perut yang
berat dan menjalar ke punggung atau bahu. Mual dan muntah sering kali berkaitan
dengan serangan kolik biliaris. Sekali serangan kolik biliaris dimulai, serangan ini
cenderung makin meningkat frekuensi dan intensitasnya. Gejala yang lain seperti
demam, nyeri seluruh permukaan perut, perut terasa melilit, perut terasa
kembung, dan lain-lain.
Jawab :
Jawab :
mudah lelah pada kasus bisa disebabkan oleh kondisi Ny.Nano yang obes.
Pada umumnya orang yang obes akan merasa mudah lelah dibandingkan orang
yang normal. Pada kasus juga dia menderita dislipidemia yang menyebabkan
kadar trigliserida dan LDL tinggi.hal ini kemudian akan menyebabkan viskositas
darah meningkat yang berdampak kepada tubuh untuk mudah lelah dan biasanya
kondisi ini disertai dengan antung berdebar-debar.
Begaimana mekanisme dan penyebab jantung berdebar tapi tidak ada nyeri dada ?
Jawab :
Jantung berdebar tidak ada nyeri dada itu disebabkan karna pada kasus
Ny.Nano tidak mengalami penyakit jantung dibuktikan dengan pemeriksaan
EKG yang normal . jantung berdebar yang terjadi pada kasus adalah karna
Ny.Nona terbiasa makan sea food yang mengandung trigliserida , asam lemak
essensial dan non essensial serta kolesterol, hal ini mnyebabkan trigliserida dan
HDL Ny.Nona tinggi berakibat dengan meningkatnya viskositas darah
sehingga jantung harus memompa lebih kuat dan terjadilah jantumg berdebar-
debar.
Jawab :
Lioprotein terdiri dari inti non polar yaitu terdiri dari trigliserol dan ester
kolesteril serta dikelilingi oleh sati lapisan permukaan molekul kolestrol dan
fosfolipid amfipatik. Gugus protein pada lipoprotein dikenal sebagai apoli-
poprotein atau apoprotein, yang membentuk hampir 70% dari sebagian HDL dan
hanya 1 % kilomikron. Sebagian apolipoprotein bersifat integral dan tidak dapat
dikeluarkan, sementara yang lain bebas untuk dipindahkan ke lipoprotein lain.
Distribusi apolipoproein menentukan karakteristik lipoprotein. Berikut tabel
tentang kelas, ukuran, lemak serta apoprotein masing-masing lipoprotein.
Triglyceride 82 52 20 9 3
Phospholipid 7 18 20 23 28
METABOLISME LIPOPROTEIN
Metabolisme lipoprotein dapat dibagi atas tiga jalur yaitu jalur
metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen, dan jalur reverse cholesterol
transport. Kedua jalur pertama berhubungan dengan metabolisme kolesterol-
LDL dan trigliserid, sedang jalur reverse cholesterol transport khusus
mengenai metabolisme kolesterol-HDL. Senyawa lemak dan kolesterol yang
kita dapatkan dari makanan sehari-hari akan didistribusikan ke seluruh tubuh
melalui system perederan darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.Karena
sifatnya yang sukar larut dalam cairan seperti darah, kolesterol bekerja sama
dengan protein membentuk partikel yang bernama lipoprotein. Dalam bentuk
inilah kolesterol dan lemak akan dislaurkan ke seluruh tubuh. Pendistribusian
ini melalui du jalur utama, yakni jalur eksogen dan jalur endogen.
a. Jalur Eksogen
Setelah makanan tersebut diurai yang dihasilkan berupa trigliserida dan
kolesterol, dikemas lagi dalam usus dalam bentuk partikel besar lipoprotein,
yang disebut kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran
darah.Lalu trigliserida dalam kilomikron akan mengalami penguraian lebih
lanjut oleh enzim lipoprotein lipase sehingga terbentuk asam lemak bebas dan
kilomikron remnant.
b. Jalur Endogen
c. Ny. Nano khawatir akan penyakitnya karean ibunya menderita dyslipidemia dan
batu empedu.
Apa kandungan dari cairan empedu dan bagaimana fungsinya ?
Jawab :
a. Emulsifikasi
b. Netralisasi Asam.
c. Ekskresi
d. Eliminasi Kholesterol
Bagaimana proses pembentukan cairan empedu ?
Jawab :
Eritrosit yang dirombak didalam hati yang akan menjadi zat besi,
globin dan heme. Kemudian zat besi tersebut dirombak kembali disumsum
tulang belakang , sedangkan pada heme dirombak menjadi bilirubin untuk
pigmentasi feces berwarna hijau.
Jawab :
d. Pemeriksaan fisik :
Sclera ikterik, TD 140/80 mmHg, RR 24 Xmenit, nadi 90X/menit.
Jawab :
Jawab :
Mata kuning adalah keluhan pertama yang dapat dilihat oleh penderita
atau kerabatnya. Warna kuning pada mata dapat memberikan gambaran kasar
penyebab ikterus :
o Kuning : prehepatik
o Kuning Oranye :Hepatik
o Kuning Kehijauan : Posthepatik
e. Pemeriksaan laboratorium :
Trigliserida 250 mg/dL, LDL 140 mg/dL, HDL 40mg/dL, total kolesterol
300mg/dL, rasio LDL/HDL 3,5 ; bilirubin direct 2,5 mg/dL , bilirubin indirect 0,5
mg/dL.
Jawab :
Pemeriksaan Kadar normal kasus interpretasi
laboratorium
Trigliserida 10-190 mg/dl 250 mg/dL Tinggi
LDL <130 mg /dL 140 mg/ dL Tinggi
HDL 40- 50 mg/dl (P) 40 mg/dL Rendah
50 - 60 mg/dl (W)
Total kolesterol < 200 mg/dL 300 mg/ dl Tinggi
Rasio LDL/ HDL - 3,5
Bilirubin direk 0.1-0.4 mg/dL (< 7 2,5 mg/dL Tinggi
µmol/L
Bilirubin indirek 0.2-0.7 mg/dL (< 12 0,5 mg/dL Normal
µmol/L) mg/dL
Apa penyebab dan bagamana mekanisme dari hasil lab yang abnormal ?
Jawab :
Kadar LDL tinggi disebabkan oleh adanya SFAs , Trans fatty acid ,
tinggi pemasukan kolesterol , faktor gaya hidup yang buruk , dan penyakit
keturunan . Kolesterol total tubuh meningkat disebabkan oleh beberapa
faktor:
Jawab :
Jawab :
Biliary
cholesterol ~700 mg/day
(~1000 mg/day)
Synthesis
(~800 mg/day)
Fecal bile acids
and neutral
Liver sterols
Extrahepatic
tissues
Endogenous
Bagaimana manfaat dari kolesterol ?
Jawab :
Jawab :
Metabolisme Bilirubin
Jawab :
-Batu empedu
-Infeksi saluran empedu
-Peradangan pancreas
- Keganasan
Jawab :
a. Kilomikron:
f. Pemeriksaan penunjang :
EKG normal, USG batu saluran empedu.
Jawab :
1. Persiapan pemasangan
2. Persiapan Pasien
a. Beri penjelasan mengenai tindakan dan tujuan tindakan
b. Atur posisi pasien terlentang,
c. Anjurkan pasien untuk tidak melakukan gerakan selama
pemeriksaan berlangsung
d. Pertahankan privasi pasien ( Anonim,2008 )
e. Persiapan alat dan bahan
1. Persiapan alat :
a. Persiapkan alat EKG, misalnya EKG dari “Fukuda” model FJC-
7110 yang memiliki dua tombol untuk power, lengkap dengan
kabel power, kabel pasien, kabel ground, elektroda ekstermitas dan
elektroda precordial serta kertas perekam khusus atau termal paper.
b. Bengkok
c. Persiapan bahan:
- Pasta/jelly elektroda
- Alkohol 70 %
- Kapas
2. Prosedur
a. Mempersiapkan alat EKG
b. Menghubungkan kabel power ke Saklar.
c. Menghubungkan kabel ground ke saluran ledeng atau ke tanah
dengan kabel dibungkus kasa lembab
d. Memastikan alat berfungsi dengan baik.
e. Mempersiapkan Pasien
f. Pasien dipersilahkan membuka baju atas dan kaos dalamnya serta
berbaring di atas tempat tidur, dan dianjurkan untuk tidak tegang
(rileks) serta memberitahu prosedur yang akan dilakukan.
g. Membersihkan tempat-tempat yang akan ditempel elektroda
dengan kapas alkohol 70 % pada bagian ventral kedua lengan
bawah (dekat pergelangan tangan) dan bagian lateral ventral kedua
tungkai bawah ( dekat pergelangan kaki), serta dada. Jika perlu
dada dan pergelangan kaki dicukur.
h. Keempat elektroda ekteremitas diberi jelly.
i. Oleskan sedikit pasta elektroda pada tempat-tempat yang akan
dipasangkan elektroda.
j. Pasang keempat elektroda ektremitas tersebut pada kedua
pergelangan tangan dan kaki, dengan ketentuan sbb:
- Merah : lengan kanan (RA)
- Kuning : lengan kiri (LA)
- Hijau : Tungkai kiri (LF)
- Hitam : tungkai kanan (RF)
k. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi untuk elektroda
l. Pasang elektroda prekordial (V1-V6) disesuaikan dengan kabel.
Jawab :
Jawab :
Orang dengan kelebihan berat badan (obesitas) dan pola makan tinggi
lemak (terutama lemak hewani)
↓
Menyebabkan sintesis kolestrol di hati meningkat
↓
konsentrasi LDL (yang kaya kolestrol) ikut meningkat
↓
LDL akan berikatan dengan reseptor scavenger yaitu reseptor
perantarapengumpulan kolestrol di makrofag, kulit dan pembuluh darah
↓
Menyebabkan menumpuknya kolesterol di sel makrofag, kulit dan
pembuluh darah
↓
Memicu terjadinya penyakit aterosklerosis dan penyakit jantung koroner
Etiologi
Faktor Usia
Faktor Genetik
Faktor Kegemukan
Faktor Merokok
Faktor Makanan
Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan
aterosklerosis. Asupan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan
kadar kolesterol total dan LDL sehingga mempunyai risiko terjadinya
dislipidemia.
Jawab :
Etiologi:
Patofisiologi:
Batu empedu yang ditemukan pada kantung empedu diklasifikasi-
kan berdasarkan bahan pembentuknya sebagai batu kolesterol, batu pigmen
dan batu campuran. Lebiha dari 90% batu empedu adalah kolesterol (batu
yang mengandung > 50% kolesterol) atau batu campuran (batu yang
mengandung 20-50% kolesterol), 10% sisanya adalah batu jenis pigmen
dimana mengandung < 20% kolesterol. Faktor mempengaruhi
pembentukan batu antara lain keadaan stasis kandung empedu,
pengosongan kantung empedu yang tidak sempurna dan konsentrasi
kalsium dalam kantung empedu.Batu kantung empedu adalah gabungan
material mirip batu yang terbentuk di dalam kantung empedu. Pada
keadaan normal, asam empedu, lesitin, dan fosfolipid membantu dalam
menjaga solubilitas empedu. Bila empedu menjadi bersaturasi tinggi
(supersaturated) oleh substansi berpengaruh (kolesterol, Ca, bilirubin),
akan mengalami kritalisasi dan membentuk nidus untuk pembentukan batu.
Kristal yang terbentuk dalam kantung empedu, kemudian lama-kelamaan
bertambah ukuran, beragregasi, melebur, dan membentuk batu. Faktor
motilitas kantung empedu dan biliari stasis merupakan predisposisi
pembentukan batu cairan.
Jawab :
Jawab :
Makan makanan
berlemak
Penyerapan lipid
Pembakaran lemak Viskositas darah
meningkat
menurun (lipolisis) meningkat
Obesitas
8. Kerangka konsep
Ny. Nano 56th BB Tidak suka aerobic
70kg, TB 150cm
TG tinggi HDL
rendah
TG & LDL Kolesterol endogen Kolesterol semakin
meningkat tinggi meningkat
Lipogenesis
Batu empedu
meningkat
Viskositas darah
meningkat
Sklera ikterik
Tinja pucat Nyeri ulu hati
9. Kesimpulan
Ny. Nano terkena dislipedemia dan batu empedu karena faktor genetic,
pola hidup yang tidak baik dan gangguan metabolism lipid.
Lipid adalah tiap kelompok heterogen lemak dan substansi serupa lemak,
termasuk asam lemak, lemak netral, lilin dan steroid yang tidak larut dalam air
dan larut dalam pelarut non-polar.
Sumber utama lipid berasal dari produk harian dan daging. Lipid dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga golongan, yaitu:
a. Lipid Sederhana
Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah asam lemak, lemak netral
trigliserida, dan waxes, baik true waxes, ester sterol, maupun ester non sterol
b. Lipid Majemuk
Yang termasuk golongan ini antara lain fosfolipid (lesitin, sefalin, dan
spingomyelin), glikolipid (serebrosid dan gangliosid), sulfolipid, lipoprotein
(apolipoprotein), dan lipopolisakarida.
c. Derivat Lipid
1. Kilomikron (2% protein) berperan dalam transport lipid nutrisi dari sel epitel
usus
2. VLDL (10% protein) berperan dalam transport trigliserida dari hati ke sel
adiposa
3. LDL (25% protein) berperan dalam transport 75% kolesterol darah dari hati
ke sel tubuh. LDL dikenal dengan sebutan “bad cholesterol”
4. HDL (40% protein) berperan dalam transport kolesterol dari sel tubuh ke hati.
HDL ini juga dikenal sebagai “good cholesteol”
Batu empedu
duktus sistikus, duktus koledokus, ampula vateri, di dalam hati. Kandung empedu
merupakan kantong berbentuk seperti buah alpukat yang terletak tepat dibawah
lobus kanan hati. Empedu yang disekresi secara terus menerus oleh hati masuk
kesaluran empedu yang kecil di dalam hati. Saluran empedu yang kecil-kecil
tersebut bersatu membentuk dua saluran yang lebih besar yang keluar dari
permukaan bawah hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri yang akan bersatu
bermuara ke usus halus. Bagian terminal dari kedua saluran dan ampula
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, sekitar 10-15 % penduduk dewasa mendertia batu
empedu, dengan angka kejadian pada pasien wanita tiga kali lebih banyak dari
pada pria. Setiap tahun, sekitar 1 juta pasien batu empedu ditemukan dan 500.000
– 600.000 pasien kolesistektomi, dengan total biaya sekitar US$4 trilyun.
a) Jenis Kelamin
b) Usia
d) Makanan
Intake rendah klorida, kehilangan berat yang cepat (seperti setelah operasi
gastrointestinal) mengakibatkan gangguan terhadap unsur kimia dari empedu dan
dapat menyebabkan penurunan kontraksi kandung empedu.
e) Riwayat keluarga
Orang dengan riwayat keluarga batu empedu mempunyai resiko lebih besar
dibandingkan dengan tanpa riwayat keluarga
f) Aktifitas fisik
PATOFISIOLOGI
Batu empedu yang ditemukan pada kandung empedu di klasifikasikan
berdasarkan bahan pembentuknya sebagai batu kolesterol, batu pigmen dan batu
campuran. Lebih dari 90 % batu empedu adalah kolesterol (batu yang
mengandung > 50% kolesterol) atau batu campuran ( batu yang mengandung 20-
50% kolesterol). 10 % sisanya adalah batu jenis pigmen, yang mana mengandung
<20% kolesterol. Faktor yang mempengaruhi pembentukan batu antara lain
adalah keadaan stasis kandung empedu, pengosongan kandung empedu yang tidak
sempurna dan kosentrasi kalsium dalam kandung empedu.
Dislipedemia
b. Dislipidemia Sekunder
Yaitu disebabkan oleh suatu keadaan seperti hiperkolesterolemia yang
diakibatkan oleh hipotiroidisme, nefrotik syndroma, kehamilan, anoreksia
nervosa, dan penyakit hati obstruktif. Hipertrigliserida disebebkan oleh DM,
konsumsi alkohol, gahal ginjal kronik, miokard infark, dan kehamilan. Dan
dislipidemia dapat disebabkan oleh hipotiroidisme, nefrotik sindroma, gagal
ginjal akut, penyakit hati, dan akromegali.
Epidemiologi dislipidemia
Asupan asam lemak jenuh yang dianjurkan untuk memenuhi
kebutuhan dalam tubuh adalah 10% dari energi total perhari dan kolesterol
>300mg/ hari. Konsumsi asam lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
LDL. LDL bertugas membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer yang
didalamnya terdapat reseptor-reseptor yang akan menangkapnya (termasuk
pembuluh darah koroner) untuk keperluan metabolik jaringan. Kolesterol
yang berlebihan akan diangkut lagi kehati oleh HDL untuk menjadi deposit.
Jika kolesterol LDL meningkat serta HDL menurun, maka akan terjadi
penimbunan kolesterol di jaringan perifer termasuk pembuluh darah
(Ronald.H.sitorus, 2006).
Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak
mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah,
gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein. urutan lipoprotein dari
ukuran terbesar ke terkecil, adalah :
Jalur eksogen
Sel-sel epitel yang melapisi usus halus mudah menyerap lipid dari diet. Ini
lipid, termasuk trigliserida, fosfolipid, dan kolesterol, dirakit dengan
apolipoprotein B-48 ke dalam kilomikron. Kilomikron ini lahir disekresikan dari
sel epitel usus ke dalam sirkulasi limfatik dalam sebuah proses yang bergantung
pada apolipoprotein B-48. Saat mereka beredar melalui pembuluh limfatik,
kilomikron baru lahir memotong sirkulasi hati dan yang dikeringkan melalui
duktus toraks ke dalam aliran darah.
Jalur endogen
Cairan empedu
Makanan berserat adalah makanan yang mengandung serat di mana tubuh tidak dapat
mencerna atau menyerapnya. Karena tidak dapat dicerna oleh bagian pencernaan dalam tubuh,
serat makanan ini tidak akan menghasilkan energi atau kalori bagi tubuh.Serat, banyak
ditemukan pada buah, sayur, kacang-kacangan, padi-padian, agar-agar, dan gandum. Serat
makanan tidak dapat diserap dalam usus halus. Karena itu, serat tidak akan memasuki saluran
darah. Walau tidak mudah dicerna tubuh, serat ternyata memiliki peranan penting dalam
tubuh.Serat ini akan dibawa oleh usus halus menuju usus besar dengan gerak peristaltik usus.
Keberadaan serat dalam usus besar akan membantu proses metabolisme dalam usus besar.
Serat dapat mencegah dan mengurangi sembelit karena kemampuannya dalam menyerap
air ketika melewati saluran pencernaan sehingga meningkatkan ukuran feses dan membuatnya
menjadi lunak sehingga mudah dikeluarkan. Kotoran pun tidak menumpuk di dalam tubuh, hal
ini akan membuat pencernaan dan tubuh menjadi lebih sehat. Namun, agar terbebas dari masalah
sembelit, konsumsi serat harus diimbangi dengan asupan air yang cukup karena jika kurang
minum, serat justru akan memperparah konstipasi atau gangguan pada usus besar.
Mencegah Kanker Usus bila kotoran yang seharusnya dibuang oleh tubuh menumpuk
terlalu lama dalam tubuh, bakteri jahat akan mudah berkembang biak dan melukai dinding usus
sehingga radikal bebas dapat menganggu sel-sel tubuh. Selain itu, zat racun dalam kotoran akan
kembali terserap oleh tubuh melalui pembuluh darah dan akhirnya tersebar ke seluruh tubuh dan
membuat tubuh menjadi tidak sehat dan kurang nyaman. Hal ini dapat meningkatkan resiko
kanker usus pada tubuh manusia.
Membantu Menurunkan Berat Badan Makanan yang mengandung serat yang relatif
tinggi akan memberikan rasa kenyang karena komposisi karbohidrat kompleks yang
menghentikan nafsu makan sehingga mengakibatkan turunnya konsumsi makanan. Selain itu,
makanan yang banyak mengandung serat biasanya rendah lemak sehingga bisa mengurangi
pemasukan lemak dan kalori berlebih di dalam tubuh.
Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil : Makanan yang kaya akan serat biasanya
mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat jenis ini membutuhkan waktu yang lambat
untuk diserap ke dalam sistem tubuh. proses penyerapan karbohidrat yang lambat ini dapat
membantu menghindari terjadinya peningkatan drastis pada kadar gula darah sehingga kadar
gula darah dalam tubuh relatif terjaga dan stabil.
Anatomi
Kandung empedu bentuknya seperti kantong, organ berongga yang
panjangnya sekitar 10 cm, terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas
anatomi antara lobus hati kanan dan kiri.7 Kandung empedu merupakan kantong
berongga berbentuk bulat lonjong seperti buah advokat tepat di bawah lobus
kanan hati. Kandung empedu mempunyai fundus, korpus, dan kolum. Fundus
bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di
atas tepi hati. Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum
adalah bagian yang sempit dari kandung empedu yang terletak antara korpus dan
daerah duktus sistika.
Empedu yang disekresi secara terus-menerus oleh hati masuk ke saluran
empedu yang kecil dalam hati. Saluran empedu yang kecil bersatu membentuk
dua saluran lebih besar yang keluar dari permukaan bawah hati sebagai duktus
hepatikus kanan dan kiri yang segera bersatu membentuk duktus hepatikus
komunis. Duktus hepatikus bergabung dengan duktus sistikus membentuk duktus
koledokus.
Daftar Pustaka
(sumber: Magdalena, Maureen M. Tanpa tahun. Bagaimana Kandungan Lemak dan Kolesterol
dalam Makanan Diuraikan Tubuh?. Dalam http://www.deherba.com/bagaimana-kandungan-
lemak-dan kolesterol-dalam-makanan-diurai-tubuh.html (online). Diakses tanggal 5 Mei 2014
pukul 20.41 WIB)
(sumber: Anonim. Tanpa tahun. Batu Empedu (Choledocholithiasis) – Jenis, Penyebab, Gejala
dan Pengobatan. Dalam http://www.jevuska.com/2009/10/08/proses-pembentukan-dan-sekresi-
empedu/batu/ (online). Diakses pada tanggal 5 Mei 2014 pukul 15.50 WIB)
Anonim;”http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20333/4/Chapter%20II.pdf diunduh
pada tanggal 6 mei 2014