Anda di halaman 1dari 90

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN HOME INDUSTRY GULA

ARENDALAM MENINGKATKAN PENDA PATAN MASYARAKAT


(STUDY KASUS: HOME INDUSTRY GULA AREN DI NAGARI SIMPANG
TONANG KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN)
Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana
Ekonomi Pada Program Ekonomi Islam

ACC untuk Sidang Munaqasyah

Jumat/16 JULI 2021/ 10 :39 Wib

Yenty Astarie Dewi, SE,.Akt,.MM

Oleh:

JAIZUL MAISYARAH
3217150
Pembimbing:
Yenty Astarie Dewi,SE.,MM

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2021
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Analisis Strategi Pengembangan Home Industry
Gula Aren Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Study Kasus:
Home Industry Gula Aren di Nagari Simpang Tonang, Kecamatan Dua
Koto, Kabupaten Pasaman)” yang disusun oleh Jaizul Maisyarah, Nim
3217150, Jurusan S1 Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap Home
Industry Gula Aren yang mengalami penurunan penjualan, kurang
berkembangnya home industry gula aren di Nagari Simpang Tonang diakibatkan
karena kurangnya inovasi dan pengggunaan teknologi. Dari masalah yang yang
ada di Home Industry Gula Aren di Nagari Simpang Tonang maka peneliti tertarik
untuk meneliti Bagaimana Strategi Pengembangan Home Industry Gula Aren
Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Nagari Simpang Tonang. Penelitian
ini bersifat deskriputif kauntitatif dan metode pengumpulan data yaitu dengan
melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi,. Sedangkan teknis analisis
data yang digunakan peneliti adalah analisis SWOT, analisis Matriks IFE dan
matrik EFE, matrik SWOT dan analisis Tabel Bobot Skor.
Pada matrik IFE memiliki total nilai 3,60 dan Matrik EFE memiliki total
nilai 3,55. Berdasarkan Tabel Bobot Skor pada Matrik SWOT terdapat empat
strategi dalam meningkatkan penjualan Usaha Bubuk Kopi Cap Matahari yaitu:
strategi SO , strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Hasil penelitian
menunjukkan strategi SO mempunyai skor yang paling tinggi yaitu 3,85 diikuti
oleh WO 3,55, kemudian ST 3,6 dan WT 3,3. Dari hasil penelitian tersebut dapat
diketahui bahwa strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan home
industry gula aren di Nagari Simpang Tonang adalah strategi SO yaitu dengan
mempertahankan kualitas produk agar kondumen tetap percaya untuk tetap
mengonsumsi produk tersebut, harga yang ditetapkan harus terjangkau sehingga
masyarakat tertarik untuk membeli produk, kemudian dengan alat produksi yang
terjangkau untuk berproduksi memungkinkan mereka untuk berproduksi lebih
bnayak untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Kata kunci: Strategi, Pengembangan, Home Industry

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu Negara mengalami kemajuan dalam bidang ekonomi

apabila warga Negaranya juga sudah maju atau keadaan ekonominya

sudah baik. Salah satu faktor penunjang ekonomi masyarakat yang tidak

bisa disepelekan adalah industry kecil atau home industry. Home industry

adalah salah satu kegiatan yang mempunyai kedudukan yang cukup

penting atau berpengaruh didalam perkembangan perekonomian disuatu

Negara. Secara bahasa pengertian home industry yaitu home artinya

rumah, tempat tinggal, sedangkan industry yaitu suatu kegiatan ekonomi

yang mengolah bahanmentah untuk dijadikan suatu produk jadi atau

setengah jadi.

Industri merupakan suatau usaha mengolah bahan baku untuk

dijadikan suatu produk yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan

keuntungan. Output suatu industry bukan hanya berbentuk produk akan

tetapi juga bisa berbentuk sebuah layanan jasa. menurut UU No, 3 Tahun

2014 tentang perindustrian. Secara umum home industry termasuk sector

informal yang berproduksi secara unik, terkait dengan kearifan lokal,

sumber daya setempat dan mengedepankan buatan tangan. Home industry

bergerak dalam skala kecil, dari tenaga kerja yang bukan professional1.

1
Jpm FISIP,2016,Vol 3. No 2, hal 3
Usaha kecil yaitu sebuah kegiatan atau aktifitas ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau

badan usaha yang buka merupakan anak perusahan atau bukan anak

cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung

maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang

memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.

Adapun kriteria Umkm menurut Undang-Undang yaitu sebagi berikut:

1) Suber daya yang ada dalam usah atersebut belum

mumpuni dan tingkat pendidikan dari SDM tersebut

belum mumpuni.

2) Usaha yang dijalnakan biasanya belum mendapat izin

usaha ataupun legalitas.

3) Manajemen masih dilakukan secara sederhana.

4) Karayawan yang digunakan masih sedikit antaran 5-10

orang.

Berdasarkan kriteria atau ciri-ciri ditas maka dapat kita

simpulkan bahwa UMKM merupakan salah satu usah adalam bidang

ekonomi, yang di kelola oleh suatu badan usaha atau individu yang

memenuhi kriteia usaha mikro atau kecil.

Selain itu usaha mikro atau UMKM juga sering diidentikkan

dengan home industry karena semua kegiatan pada umumnya dilakukan

dirumah dengan menggunakan teknologi sesederhana dan mempekerjakan


warga sekitar. Kemudian UMKM itu sendiri merupakan bentuk dari Home

industry sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008.

Pada saat ini UMKM menjadi salah satu prioritas pemerintah

karena dengan adanya UMKM ini diharapkan bisa meningkatkan

perekonomian yang ada di Indonesia. Home industry sebagai asis Usaha

Kecil dan Menengah mempunyai peran yang strategis Dallam

pembangunan ekonomi Nasional dan merupakan salah satu tulang

punggung system ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk

mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar

pelaku usaha, memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempercepat

perubahan structural,2 Yakni meningkatkan perekonomian dan ketahanan

nasional.

Didalam negara maju UMKM sangat penting karena bukan saja

karna banyak menyerap tenaga kerja tetapi juga kontribusinya terhadap

pertumbuhan PDB yang begitu besar jika dibandingkan dengan usaha

besar.3Jadi dari peran-peran diatas dapat kita simpulkan bahwa UMKM

memang banyak memiliki peran terhadap perkembangan perekonomian

karena UMKM memiliki kontrinusi yang besar terhadap pemenetukan

pertumbuhan domestic bruto (PDB) dibandingakan denga perusahaan

lainya.

Di dalam islam bekerja bukan hanya untuk memenuhi

kebutuhan hidup semata tetapi juga merupakan anjuran agama oleh karena
2
Saifuddin zuhri, 2013, Analisis pengembangan usaha kecil home industry sangkar ayam
dalam rangka pengentasan kemiskinan, vol. 2, no. 3, hal 47
3
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, hal. 1.
itu haruslah memperhatikan hal-hal yang dianjurkan dan dilarang oleh

syariat islam untuk mendapat hasil yang halal dan baik karena dalam

ekonomi islam tidak menganjurkan bahkan melarang jika dalam proses

usaha dan pendapatnya diperoleh dengan cara yang tidak halal.

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Alqur’an surat Al

Anbiya ayat 80:

. QS. Al-Anbiya (21): 80

ُ ‫ص َى ُكـ ْم ِ ّم ْه َبأ ْ ِس ُك ْم فَ َه ْل أْ ْوت ُ ْم شَـ ِك‬


‫ـس ْون‬ ِ ‫ص ْى َعةَ لَب ُْى ٍس لَّـ ُكـ ْم ِلت ُ ْح‬
َ ُ‫علَّ ْمىَـه‬
َ ‫َو‬
Artinya: Dan kami telah ajarkan kepada Dawud membuat baju besi untuk

kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka

hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah). (QS. Al-Anbiya (21): 80)4

Ayat diatas menjelaskan anjuran kepada manusia untuk berusaha

dalam mempertahankan hidup dan bekerja termasuk kegiatan memproduksi

barang atau produk lainya yang dapat menjadi pengahasilan bagi masyarakat.

Dalam ayat tersebut kita sebagia manusia disuruh untuk bekerja dan

mengahasilakn produk atau barang yang berguna atau mempunyai nilai guna

dan faedah dalam kehidupannya. Begitu juga yang sedag dilakukan oleh

masyarakat Nagari Simpang Tonang yang memanfaatkan pohon aren atau

pohon enau untuk menjadi bahan dasar dalam membuat gula yaitu gula aren

atau gula enau sebagai bahan baku di home industry milik mereka. Mereka

membuka Home industry dengan memanfaatkan pohon aren tersebut dan bisa

4
Kementrian Agama RI, Alqur’an dan terjemahanya (Bandung, CV Penerbit Diponegoro,
2010) hal.328
menjadi penopang perekonomian bagi mereka. Jadi dari penjelasan ayat

diatas sudah jelas kita ketahui bahwa produksi barang untuk keperluan atau

untuk memenuhi kebutuhan hidup sudah dianjurkan Allah Swt sejak zaman

nabi Daud As dulu sewaktu perang. Tentu ini sudah bisa menjadikan landasan

atau motivasi bagi manusia untuk terus berproduksi dan berinovasi demi

keberlangsungan hidup.

Nagari simpang tonang kecamatan dua koto kabupaten pasaman yang

memiliki kekayaan alam atau potensi alamnya yang terbilang cukup dominan

yaitu dibidang pertanian dan perkebunan atau SDA yang masih sangat terjaga

dengan baik. Sebagaian besar wilayahnya digunakan masyarakat sebagai

lahan pertanian dan perkebunan, oleh karena itu wilayah nagari simpang

tonang terbilang masih cukup asri. Oleh karena itu wilayah darat di nagari

simpang tonang dijadikan masyarakatnya sebagai lahan pertanian dan

perkebunan. Hasil bumi yang diperoleh warga masyarakat nagari simpang

tonang juga lumayan banyak setiap panennya karena didukung oleh struktur

dan tingkat kesuburan tanah disana masih sangat baik.

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagian besar masyarakat

disana memang mengandalkan hasil taninya dalam memenuhi kebutuhan

hidup mereka. Akan tetapi kadang-kadang hasil tani yang didapatkan tidak

mencukupi kebutuhan hidup masyarakat, oleh karena banyak masyarakat

yang membuka usaha dengan memanfaatkan hasil bumi yang ada ataupun

bahan baku yang lain. Salah satunya mengolah hasil bumi yaitu air nira yang
didapat dari pohon aren menjadi gula aren dan dapat bernilai ekonomi dalam

menopang kehidupan mereka

Gula aren memang memiliki daya tarik tersendiri untuk dipilih

dibandingkan dengan gula jenis lain karena kandungan yang terdapat dalam

gula aren sangat baik untuk tubuh dan tergolong aman untuk dikonsumsi,

oleh karena itu peminat gula aren ini sangat banyak.

Tentu dengan banyaknya peminat dari gula aren ini merupakan suatu

peluang bagi masyarakat yang daerahnya terdapat bahan baku untuk

pembuatan gula aren. Begitu juga yang dilakukan oleh masyarakat nagari

simpang tonang. Mereka memproduksi gula aren sudah sejak lama... Selain

usaha pengolahan gula aren di kenagarian simpang tonang juga terdapat

industry kecil lainya yaitu bisa dilihat pada table 1.1 di bawah ini

Table 1.1
Jumlah Industry Kecil di Nagari Simpang Tonang

No Jenis industry Jumlah unit


1 Industry makanan 20
2 Industry alat pertanian 10
3 Industry material bahan bangunan 5
4 Industry alat rumah tangga 15
5 Industry kerajinan 52
6 Rumah makan dan restoran 17
7 Industry pengolahan hasil bumi 80
Sumber: data profil nagari simpang tonang, 20120

Dari tabel diatas diketahui bahwa industry pengolahan hasil bumi

paling banyak yaitu 80 unit selain industry nya msayrakat simpang tonang
.Dengan adanya berbagai potensi di wilayah nagari simpang tonang maka

profesi masyarakat di sana juga. Ini bisa dilihat pada table 1.2 berikut ini.

Table 1.2
Jenis Pekerjaan Masyarakat Simpang Tonang

No Jenis Pekerjaan Jumlah Orang


1. Bengkel 23
2. Perabot 59
3. Penjahit 96
4. Pengrajin industry rumah 30
tangga
5. Pegawai swasta 504
6. Pegawai Negeri Sipil 1.100
7. Industry rumah amakn dan 56
restoran
8. Industry pengolahan hasil bumi 970
(SDA)
10. Buruh 400
11. Petani 987
12 Usaha Penginapan 10
Sumber data: blangko profill perkembangan nagari,2020

Dari data diatas dapat diketahui bahwa di nagari simpang tonang

selain industry juga masih banyak profesi masyarakat yang beragam.Yang

saling lengkap melengkapi dalam kehidupan bermasyarakat di nagari

simpang tonang. Berdasarkan sumber data diatas juga kita bisa mengetahui

bahwa setelah PNS maka tingkat kedua profesi masyarakat di Simpang

Tonang adalah petani, dan yang ketiga setelah petani yaitu pengolahan hasil

bumi.Karena sebagaiman yang sudah dipaparkan diatas tanah Simpang

Tonang adalah tanah yang subur jadi banyak masyarkat yang membuka usaha

dengan mengolah hasil bumi. Begitu juga dengan home industry gula aren

juga cukup banyak di nagari simpang tonang. Jumlah home industry gula aren

di nagari simpang tonang bisa dilihat pada table 1.3 di bawah ini.
Table 1.3
Table jumlah unit home industry gula aren di Nagari Simpang
Tonang

No Nama Usaha Nama Jumlah Tenaga Kerja Rata-rata


Pemilik Omset/tahun
1 Home industry Hendri 3 27.000.000
gula aren
2 Home industry Deri 2 21.000.000
gula aren
3 Home industry Kanak 2 23.000.000
gula aren
4 Home industry Zulfikar 2 22.500.000
gula aren
5 Home industry Sangkot 3 24.100.000
gula aren
6 Home industry Alex 1 20.000.000
gula aren
7 Home industry Pageran 1 20.200.000
gula aren
8 Home industry Subhan _ 19.000.000
gula aren
9 Home industry Rino _ 19.500.000
gula aren
10 Home industry Laung _ 17.000.000
gula aren
Sumber data: hasil observasi

Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui bahwa dari beberapa

pemilik home industry gula aren dalam mengelola home industry ada yang

mempekerjakan karyawan dan ada juga yang tidak mempekerjakan karyawan,

dengan omset rata-rata per bulan yang berbeda beda tergantung dari banyaknya

hasil produksi. Jika dilihat dari omset rata-rata perbulan memang pendapatan yang

dihasilkan masih rendah disebabkan oleh beberapa factor-faktor tertentu.

Secara garis besar para pemilik home industry gula aren di nagari

simpang tonang dalam pengolahanya masih dikerjakan dengan cara tradisional


mulai dari proses pengambila bahan baku sampai proses produksi gula aren masih

dengan cara yang tradisonal atau cara yang diwariskan secara turun temurun, bisa

dikatakan para pemilik home industry disana masih terlambat dalam penggunaan

teknologi. Keterlambatan dalam penggunaan teknologi juga merupakan salah satu

factor kurang berkembangnya home industry di nagari Simpang Tonang. Selain

teknologi yang kurang para pemilik home industry gula aren juga terbatas dalam

modal, sehingga kalah saing dengaan perusahaan yang padat modal dan

berinovasi dalam produksi.Selain itu kurangnya dukungan dan kesadaran

masyarakat betapa besarnya peluang dari home industry jika berkembang terhadap

pembangunan perekonomian daerah setempat. Maka dikarenakan faktor-faktor

diatas home industry gula aren di Nagari Simpang Tonang kurang berkembang.5

Menurut penuturan pemilik home indusrtry gula aren di Nagari Simpang Tonang

pendapatan mereka dari tahun dari tahun ketahun mengalami penurunan. Kisaran

permintaan konsumen dan pendapatan dari tahun 2016-2020 bisa dilihat pada

table 1.4 di bawah ini

Table 1.4

Jumlah Permintaan dan Pendapatan Gula Aren di Nagari Simpang


Tonang

No Tahun Jumlah Harga (/ kilo) Rata Rata


Permintaan pendapatan
Gula Aren ( pertahun
kg)
1 2016 3.500 16,000 56,000,000
2 2017 3.300 15.000 49,500,000
3 2018 3.600 19,000 68,400,000
4 2019 3.100 18.000 55,800,000
5 2020 2.500 19,000 47.500.000
sumber: data wawancara dan observasi awal

5
Hasil Wawancara dengan Hendri Pe milik Usaha Gula Aren, Tanggal 10 Oktober 2020.
Dari table diatas dapat diketahui bahwa permintaan gula aren dan

pendapatan yang didapatkan dari tahun ketahun megalami turun naik dan

pendapatan para pemilik hime industry jadi tidak stabil. Ini dikarenakan juga

harga dari gula aren yang selalu berubah ubah setiap tahunya sedangkan

modal yang di gunakan dalm produksi tidak bisa diminalisir.

Jika keadaan tersebut terus berlangsung maka ini akan mempengaruhi

perkembangan dan keberlangsungan usahanya. Karena jika penjualan dari

produksi terus menurun maka akan berdampak buruk pada perkembangan

usahanya. Akan tetapi itulah kenyataan yang sedang terjadi pada usaha home

industry gula aren di nagari simpang tonang yang seharusnya sudah

berkembang dan dengan pendapatan yang seharusnya menjanjikan malah

masih jalan ditempat atau bisa dikatakan belum mengalami perkembangan

yang baik.

Berkembangnya home industry di suatu daerah akan membawa

dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat atau

perekonomian suatu daerah tersebut, karena dengan adanya home industry itu

akan memberikan suatu kesempatan bagi masyarakat yang mungkin belum

mempunyai pekerjaan. Karena sebagaiman yang kita ketahui home industry

umunya bergerak di produk barnag yang khas atau tradisional oleh karena itu

karyawan yang bekerja di home industry suatu daerah atau nagari tidak perlu

memiliki status pendidikan formal yang tinggi tetapi sudah bisa dengan

memiliki skill yang sesuai dengan usaha. Oleh karena itu peluang masyarakat
untuk mendapatkan pekerjaan dari keberdaan home industry tersebut juga

sangat besar.

Disinilah peran pemerintah nagari ikut berkontribusi untuk

mendukung dalam peningkatan pendapatan melalui beberapa program, dan

berdasarkan kondisi yang kondusif di masyarakat diharapkan tumbuh dan

berkembangnya investasi-investasi sebagai bentuk partisipasi masyarakat

untuk meningkatkan pendapatan melalui home industry.Dan dengan home

industry dapat menghasilkan perkembangan dalam kemajuan ekonomi yang

signifikan terhadap perekonomian masyarakat.

Selain dengan dukungan pemerintah, kesadaran dan mindset para

wirausahawan juga merupakan sebuah indikator yang cukup penting dalam

proses pengembangan usaha yang sedang dijalani. Adanya inovasi yang baru

juga dibutuhkan pada kasus ini agar usahanya terus berkembang.

Selama ini strategi yang digunakan home industry gula aren di

Simpang Tonang dalam mengembangkan usaha mereka yaitu memperluas

pangsa pasar dan berproduksi secara terus menerus dan masuk ke pasar pasar

tradisional dan meletakkan di warung-warung atau kedai terdekat disana..

Akan tetapi strategi yang dilakukan para pemilik home industry ini tidaklah

berjalan secara maksimal karena mereka hanya bisa menjangkau pasar yang

jaraknya dekat saja karena mereka kekurangan mobilitas untuk menjangkau

atau memasarkan produk mereka ke daerah pasar yang lebih jauh. Kurang

maksimlanya strategi mereka juga disebabkan kerena masyarakat di era


sekarang ini lebih menyukai secara cepat dan banyak msyarakat yang lebih

suka berbelanja online, dan lebih memilih produk yang menarik baik dari segi

kemasan maupun dari segi bentuknya. Dan apabila barang terlalu lama berada

di pasar atau di warung tempat penitipan tentu akan mempengaruhi kondisi

atau kualitas barang belum lagi jika barang tidak laku dan tidak habis tentu

kualitasnya akan tidak sama lagi dengan barang baru. Dengan demikian maka

barang atau gula aren mereka akan dibeli dengan harga dibawah harga semula

dan akan menyebabkan kerugian pada pemilik usaha. Jika keadaan ini terus

berlanjut maka ini akan berdampak pada perkembangan usaha Gula Aren di

Nagari Simpang Tonang Oleh karena itu diperlukan mindset yang berbeda

yang dapat mengembangkan perusahaan atau usaha mereka. Namun itu

semua seolah belum tercipta pada usaha pembuatan gula aren di nagari

simpang tonang karena usaha yang sudah ada sejak lama dan seharusnya

sudah berkembang itu sampai sekarang masih belum bisa dikatakan

berkembang dengan baik dan maksimal..

Jadi berdasarkan masalah dan kenyataan yang telah dipaparkan diatas

dan untuk mengetahui strategi yang baik dan tepat yang akan digunakan

untuk mengembangkan industry rumahan pembuatan gula aren maka penulis

merekomendasikan skripsi dengan judul “ANALISIS STRATEGI

PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI GULA AREN DALAM

MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT (Studi Kasus Home

Industri Gula Aren di Nagari Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto

Kabupaten Pasaman)
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Kurang berkembangnya home industry gula aren di nagari simpang

tonang.

2. Kurangnya inovasi dan penggunaan teknologi dalam proses produksi

3. Terjadinya penurunan penjualan yang berdampak pada penurunan

pendapatn pada tahun 2019 dan 2020

C. Batasan Masalah.

Berdsarkan identifikasi masalah diatas Peneliti membatasi penelitian ini

pada: Strategi Pengembangan Home Industry Gula Aren Bapak Hendri

Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Di Nagari Simpang Tonang

Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan ditas maka

dapat di kemukakan rumusan masalah yaitu bagaimana strategi yang baik

dalam pengembangan home industry gula aren dalam meningkatkan

pendapatan masyarakat di Nagari Simpang Tonang, Kecamatan Dua Koto,

Kabupaten Pasaman?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penulisan penelitian ini


Untuk memaparkan bagimana strategi yang akan digunakan dalam

pengembangan usaha pembuatan gula aren dalam meningktkan

pendapatan masyarakat kampung simpang dingin, nagari simpang tonang,

kecamatan dua koto, kabupaten pasaman.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi penulis.

Agar dapat mengetahui bagaimana strategi yang akan digunakan dalam

mengembangkan usaha pembuatan gula aren di kampung simpang

dingin.

b. Bagi industry terkait.

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi industry terkait

dengan harapan penulis masukan yang diberikan atau diperolah dari

skripsi ini bisa di implementasikan dengan baik ataupun bisa menjadi

dasar untuk mementukan kebijakan lebih lanjut dalam menentukan

strategi pengembangan usaha dalam perspektif islam.

F. PENJELASAN JUDUL

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti mengajukan

judul peneletian yaitu Strategi Pengembangan Home Industri Gula Aren

Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Di Nagari Simpang Tonang

Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman.


Untuk menghindari adanya kesalahfahaman dalam penelitian ini maka

penulis akan memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang berkaitan dengan

proposal ini yaitu sebagai berikut:

Strategi pengembangan : strategi merupakan rencana jangka lama diikuti

dengan tindakan untuk mencapai suatu

keinginan tertentu.6

Pengembangan merupakan sebuah rencana

yang sudah direncanakan organisasi atau

perusahaan yang bertujuan untuk

mengembangkan pengetahuan kemampuan

dan keterampilan anggota perusahaan.7

Home industri : berdasarkan BPS home industry (industry rumah

tangga merupakan sebuah kegiatan

pemprosesan bahan mentah untuk diolah

menjadi suatu produk yang siap pakai atau

setengah jadi.8

Pendapatan Masyarakat : Jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh

masyarakat dari hasil kerjanya selama. satu

periode tertentu, baik harian, mingguan

,bulanan ataupun tahunan.

6
Sedarmayanti, Manajamen Strategi (Bandung:PT Reflika Aditama,2014), hal 2.
7
Marihot Tua Effendi Hariandja, Manajemen Sumber daya Manusia , (Jakarta:PT
Gramedia Widiasarana Indonesia,2002) hal 168
8
Muhammad Akbar Fatria, 2017, Strategi Pengembangan Industri Rumah Tangga di
Kota Pekanbaru, vol 4, no 1, hal285.
Nagari simpang tonang : merupakan sebuah nagari yang terletak di

Kecamtan Dua Koto Kabupaten Pasaman

Provinsi Sumatera Barat yang sebagian besar

masyarakatnya hidup sebagai petani dan

pekebun.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan didalam penelitian ini

dibagi dalam lima bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Yang terdiri dari Latar Belakang, Identifikasi Masalah,

Batasan Masalah dan Rumusan Masalah, Tujuan dan

manfaat Penelitian, Penjelasan Judul, Kajian Terdahulu dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Yang terdiri dari: Manajemen Strategi, Strategi

Pengembangan meliputi: (pengertian strategi, macam-

macam strategi, perumusan strategi, tujuan strategi, strategi

pengembangan industry kecil, strategi pengembangan usaha

dalam perspektif islam), Industry Kecil, meliputi:

(pengertian industry kecil, kekuatan industry kecil,

kelemahan industry kecil), Industry kecil dalam

meningkatkan pendapatan masyarakat, analisis swot, yang


meliputi: pengertian analisis swot, tujuan penerapan swot di

perusahaan, dan faktor eksternal dan internal prespektif

swot).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang Jenis Penelitian, Lokasi dan

Waktu Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan

Data, Teknik Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini secara rinci menguraikan gambaran umum dan

analisis data.

BAB V PENUTUP

Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran dari penelitian

yangdilakukan
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Manajemen Strategi.

Manajemen strategi yaitu sebagai sebuah seni dan ilmu pengetahuan

dalam merumuskan , mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan

lintas fungsional yang merupakan sebuah tujuan dari organisasi. Manajemen

strategi hanya berfokus dalam hal usaha untuk mengintegrasikan manajemen,

pemasaran, keuangan, produksi penelitian dan pengembangan,serta teknologi

untuk keberhasilan organisasi. Adaun tujuan dari manajemen strategi adalah

supaya dapat mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru.

Manajemen strategi berasal dari kata to manage yang memiliki arti

mengatur, mengelola atau mengurusi. Hal yang menarik dari manajemen

adalah manajemen sering diartikan sebagai seni ilmu dan profesi. Menurut

beberapa ahli manajemen dapat diartikan sebagai proses, pengorganisasian dan

pengarahan terhadap usaha-usaha anggota organisasi dengan harapan dapat

mencapai tujuan dari organisasi yang telah dirancang.

Sedangkan strategi memiliki arti usaha yang cermat mengenai kegiatan

yang digunakan agar mencapai sasaran khusus.Kata strategi secara etimologi

yaitu strato yang berasal dari bahasa yunani yang berarti pasukan dan agenis

yang berarti pimpinan. Jadi pengertian manajemen strategi dari pemaparan

diatas dapat disimpulkan yaitu sesuatu sebuah keputusan atau tindakan dasar

19
yang dibuat oleh manajer dan kemudian terapkan oleh semua anggot

aorganisasi agar tercapinya tujuan yang sudah ditetapkan.9

Didalam menerapkan strategi diperlukan beberapa syarat yang harus

diperhatikan dengan harapan supaya penyusunan strategi dapat berjalan secara

efektif oleh karena itu ada 3 hal yang harus diperhatikan menurut siagian

(1998, hal 109) merumuskan syarat sebagai berikut:

a. Strategi yang dirumuskan harus bersifat konsisten dengan kondisi

yang sedang dihadapi organisasi.

b. Strategi harus memperhitungkan secara realistic kemampuan suatu

organisasi didalam menyediakan berbagai daya sarana dan prasana

yang dibutuhkan dalam mengoperasikan strategi tersebut.

c. Strategi yang telah dirumuskan dijalankan secara teliti.

Kalau strategi diimplementasikan dengan baik maka akan

memiliki manfaat yang baik bagi organisasi.10

2. Strategi Pengembangan

a. Pengertian Strategi

Menurut Stephani K. Marrus, seperti yang dikutip sukristono, strategi

disefenisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai

penyusunanan suatu cara supaya tujuan tersebut dapat dicapai. Selain

9
Fred David,Manajemen strategi konsep, (Jakarta: salemba Empat,2011) hal,5
10
Bayu Gumelar, Ratih Nur Pratiwi , Riyanti, Strategi Pengembangan Industri Kecil Kripik
Tempe di Desa Krarangtengah Prandon Kabupaten Ngawi, vol 3, no 1, hal 57.

20
defenisi-defenisi diatas ada juga yang mendefinisikan secara khusus

contohnya Hamel dan Prahalad yang mendefinisikan strategi sebagai

berikut:

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat) secara terus menerus serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa

depan. 11

b. Jenis- Jenis Strategi

1. Strategi integrasi (integration strategy)

Strategi integrasi inimenghendaki supaya perusahaan atau

organisasi mengadakan control yang lebih terhadap distributor dan

para pesaingnya. Ada berbagai jenis integrasi yaitu sebagai berikut:

a. Strategi integrasi kedepan.

Strategi ini menginginkan agar perusahaanya memiliki skill

yang besar terhadap pengendalian terhadap distributor ataupun

pengecer bahkan bila perlu denga memilikinya .

b. Strategi integrasi kebelakang

Adalah salah satu strategi yang mengupayakan kendali yang

lebih besar terhadap pemasok perusahaan.

11
Hussein Umar, Strategic Mmanajemen in Action, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2010) hal,31

21
c. Strategi integrasi horizontal

Adalah sebuah strategi yang menginginkan kendali yang besar

terhadap para pesaing perusahaan

2. Strategi intensive (intensive strategy)

Startegi merupakan salah satu strategi yang membutuhkan

usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi perusahaan

melalui produk yang ada.

3. Strategi diversifikasi (diversification produk

Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk

baru. Jenis jenis dari strategi diversifikasi yaitu sebagai berikut:

a. Strategi diversifikasi terkait

Bisnis dikatakan terkait ketika rantai nilai bisnis memiliki

kesesuaian strategi lintas bisnis yang bernilai secara kompetitif.

b. Strategi diversifikasi tidak terkait

Bisnis yang dikatakan tidak terkait ketika rantai nilai bisnis

sangat sangat tidak mirip sehingga tidak ada hubungan lintas bisnis

yang bernilai secara kompetitif

4. Strategi Bertahan (Defensive strategy)

Strategi ini digunakan untuk menyelamatkan perusahaan

supaya terlepas dari kerugian yang lebih besar atau dengan istilah

22
lain untuk menghindari kebangkrutan perusahaan. Adapun jenis-

jenis strategi bertahan yaitu sebagi berikut:

a. Strategi penciutan

Strategi ini dilakukan dengan mereduksi biaya da aset

perusahaan.

b. Strategi divestasi

Strategi ini yaitu strategi dengan melakukan pengurangan salah

satu divisi dari organisasi.

c. Strategi likuidasi

Strategi ini merupakan salah satu pengakuan dari kegagalan.12.

c. Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan pengembangan rencana jangka

panjang atau manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman

lingkungan. Dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan.

perumusan strategi suatu perusahaan meliputi:

yang pertama penetuan misi sebelum menentukan strategi apa

yang akan di pakai oleh sebuah perusahaan tentu misi atau tujuan

perusahaan itu terlebih dlu harus jelas.

Yang kedua penentuan tujuan-tujuan yang hendak di capai.

Dalam menentukan startegi tujuan perusahaan tersebut harus jelas.

12
Ferrysa Aprianta Ruslim dan Ratih Indriyani, Strategi Pengembangan Bisnis PT ABC, Vol 3,
No 2, hal 440

23
Yang ketiga Pengembangan strategi dan pedoman. Kemudian

setelah tujuan suatu perusahaan telah diketahui kemudian baru strategi

yang telah ditetapkan tersebut di kembangkan sesuai dengan pedoman

yang telah dibuat agar tujuan perusahaan agar tercapai dengan

maksimal.

Tahapan dalam perumusan strategi terdiri dari beberapa tahapan yaitu

sebagai berikut:

1. Analisis lingkungan eksternal

Analisis lingkungan internal terdiri dari variable-variabel

peluang dan ancaman dari luar. Analisi lingkungan internal

meliputi:

a) Kekuatan ekonomi.

b) Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan.

c) Kekuatan politik, pemerintahan dan hokum.

d) Kekuatan teknologi.

2. Analisis Lingkunga Internal.

Analisi lingkungan internal terdiri dari variable kekuatan dan

kelemahan yang ada di dalam organisasi. Bidang fungsional yang

menjadi variable dalam analisis internal yaitu:

a) Manajemen

b) Pemasaran

c) Keuangan

24
d) Produksi

e) Sumber daya manusia.

Perumusan startegi seringkali ditunjukkan sebagai perencanaan

startegi jangka panjang. Seperti ditunjukkan dengan model manajemen

strategi. Dalam sebuah proses merumuskan strategi selalu berkaitan

dengan pengembangan misi tujuan strategi dan kebijakan perusahaan. agar

semua ini dapat dicapai pembuat strategi harus menganalisi factor-faktor

strategi perusahaan

(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) pada asituasi saat ini.13

d. Tujuan Strategi

Tujuan dari strategi adalah untuk mempertahankan atau

mencapai suatu pososo keunggulan dibandingkan dengan pesaing.

Tujuan dari sebuah strategi juga merupakan tujuan yang berdimensi

jangka panjang dan merupakan hasil yang diharapkan tercapai pada

periode yang akan datang.14

e. Strategi Pengembangan industry kecil.

Usaha kecil sebagai salah satu penyangga dalam kegiatan

ekonomi masyarakat merupakan fenomena menarik yang perlu diikuti

terus dan dibina sehingga dapat tumbuh dan berperan lebih besar

13
David Hurger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Bumi Aksara,
2001), hal 192
14
Muchlis, Bisnis Syariah Perspek tif Muamalah dan Manajemen, (Yogyakarta:Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN< 2007), hal 213.

25
dalam perekonomian Indonesia. Jumlah pengusaha demikian banyak,

mereka bukan semakin berkembang tetapi semakin menurun dan

mengalami kerugian dan kebangkrutan. Ada yang bertahan dalam

bisnisnya, sebagian berkembang pesat tetapi tidak jarang yang hanya

berjalan ditempat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

usaha kecil dalam upaya meningkatkan keuntungan menurut tim dosen

STIE YKPN (2001: 39-40) yaitu:

1. Pengalaman

2. Modal

3. Lokasi

4. Lembaga demografis konsumen

5. Strategi manajemen persediaan

6. Pesaing

7. Administrasi keuangan

Strategi pengembangan adalah salah satu usaha yang

terstruktur dari sebuah organisasi untuk meningkatkan keterampilan

kemampuan para pemilik usaha atau buruh. Pengembangan lebih

fokuskan pada peningkatan pengetahuan dan keerampilan untuk

mengerjakan suatu pekerjaan di masa yang akan datang.15

15
Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta :Pt Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2002, hal, 168

26
Usaha merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-

menerus dalam jangka waktu yang cukup lama dan dilakukan oleh

perseorangan ataupun badan usaha tau organisasi. Dari paparan diatas

dapat disimpulkan bahwa pengembangan usaha adalah sebuah cara

yang dilakukan untuk meningkatkan usaha yang sekarang maupun

dimasa yang akan datang dengan mnggerakkan pikiran dan tenaga

untuk mencapai tujuan tertentu.

Undang-Undang tentang usaha kecil pasal 14 merumuskan

bahwa “pemerintah dunia usaha dan masyarakat melakukan

pembinanan dan pengembangan usaha kecil dalam bidang produksi

dan pengolahan pemasaran sumber daya manusia dan tekonologi”.

Tahapan awal sebelum merancang sebuah konsep perencanaan

pengembangan usaha, baik para pemilik usaha kecil ini melakukan

identifikasi terhadap usahanya yang secara umum meliputi:

a) Kekuatan yang dimiliki

b) Kelemahan atau kendala yang dimiliki

c) Peluang-peluang apa yang muncul

d) Ancaman apa yang bias mengahmbat perkembangan usahanya.

Setelah semuanya sudah dilakukan maka barulah dilanjutkan dengan

membuat suatu perencanaan berkaitan dengan langkah apa yang perlu

disiapkan untuk saat sekarang ataupun masa yang akan datang agar

usaha yang dijalankan dapat berkembang dengan baik. Dalam aspek

27
perencanaan pengembangan usaha, dapat dilakukan dengan :

perencanaan di bidang pemasaran, sumber daya manusia, produksi dan

permodalan.Dibidang pemasaran dirumuskan langkah pembinaan dan

pengembangan baik didalam ataupun diluar negeri. Tahapan itu

dicapai dari pelaksanaa penelitian dan pengkajian pemasaran,

penigkatan kemampuan manjemen teknik pemasaran dan

menyediakan sarana atau dukungan promosi dan uji pasar bagi usaha

kecil. Pelaksanana pengembangan yang baik memerlukan suatu

strategi yang baik pula, hal ini dilakukan agar nantinya selama proses

kegiatan berlangsung materi-materi yang akan disampaikan dapat

diterima secara utuh agar dapat diterima oleh para pengusaha dalam

rangka mengembangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki.

Pengembangan industry industry ditujukan agar industry

tersebut dapat selalu terjaga kelangsungan produksinya.

Pengembangan industry kecil bertujuan untuk:

a. Sebagai argumentasi penciptaan lapangan pekerjaan.

b. Memiliki keunggulan komparatif dan mengembangkan

persaingan yang baik dan sehat serta menghindri

persaingan yang tidak jujur.

c. Sebagai loncatan dengan kata lain pengembangan

industry akan menggunakan teknologi yang lebih

28
canggih, mak akan memberikan nilai tambah yang

sanagt besar.

f. Strategi pengembangan usaha dala perspektif islam

Islam mewajibkan setiap muslim yang bekerja. Bekerja adalah

sebuah jalan yang biasanya dilakukan oleh manusia untuk

mengumpulkan harta kekayaan. Menurut Dr, Yusuf Qardawi bekerja

merupakan suatu ibadah dan jihad jika pekerja konsisten terhadap

peraturan Allah SWT. Dengan bekerja manusia dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya dan meraih tujuan yang besar. Dari bekerja

seseorang dapat meiliki harta yang bisa digunakan oleh seseorang

untuk berbuat baik kepada keluarga, kepada tetangga dan kepada

masyarakat atau ummat islam yang lainya. Dengan adanya harta juga

semua perintah agama dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan

aturan agama.16

Allah SWT menganjurkan kita manusia untuk bekerja

sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al qur’an Qs AL ahqaf :19

ََ ‫َو ِل ُك ٍّ ّل د ََر ٰجتٌ ِ ّم َّما ع َِملُ ۡوا َو ِلُُ َو َُِِّّ ُُۡۡ ا َ ۡع َمالَ ُُۡۡ َوُُۡۡ ََ ُُ ۡۡلَ ُم ۡو‬

Artinya: dan setiap orang memperoleh tingkat sesuai dengan

apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan balasan

amal perbuatan mereka dan mereka tidak dirugikan.

16
Mardani, Hukum Bisnis Syariah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014, hal, 75

29
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa dorongan bagi umat

islam untuk menggunakan hari harinya untuk memperoleh keuntungan

dan karunia Allah. Begitu juga dalam berusaha dilarang melakukan

perbuatan curang dan melarang berbuat riba.Nabi Muhammad SAW

telah memberikan contoh kepada ummatnya mengenai bisnis

syariah.Pebisnis sebelum memulai bisnisnya harus memiliki lima

strategi bisnis yaitu jujur, ikhlas, professional, silahturahmi, niat suci


17
dan ibadah dan menunaikan zakat, infaq dan sadaqah. sebagai

berikut:

1) Jujur

Sikap jujur melahirkan kepercayaan konsumen dan otomatis

konsumen akan setia kepada produk dan akan menghasilkan

keuntungan yang terus mengalir.

2) Ikhlas

Sikap ikhlas akan membentuk pribadi seorang pebisnis tidak

hanya mementingkan keuntungan pribadi tetapi juga akan

memikirkan keuntungan non material yaitu keridhaan Allah.

3) Professional.

Professional yang didukung oleh sikap jujur dan ikhlas

merupakan dua sisi yang saling menguntungkan.Nabi Muhammad

17
Ma’ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syariah, Banjarmasin: Penerbit Antasari Press, 2010,
hal 40

30
SAW memberikan contoh bahwa seseorang yang professional

mempunyai sikap selal berusaha maksimal dalam mengerjakan

sesuatu atau menghadapi sesuatu.

4) Silaturahmi

Silaturahmi merupakan jembatan yang menghubungkan

pebisnis dengan semua manusia lingkungan dan penciptanya.

5) Menunaikan zakat, infaq, dan shadaqah

Dalam menunaikan infaq sadaqah hendaknya menjadi budaya

pebisnis syariah. Menurut islam harta yang di zkat dan infaq kan

tidak akan hilang bahkan menjadi tabungan yang dilipatgandakan

Allah SWT di dunia dan diakhirat.18 Sejak zaman rasulullah Saw

ummat islam sudah banyak yang menggluti dunia bisnis dan

berhasil. Banyak diantara para sahabat yang menjadi pengusaha

besar dan mengembangkan jaringan bisnisnya melewati batas

territorial mekkah ataupun madinah.Berlandaskan ekonomi syraiah

dan nilai-nilai keislaman mereka membnagun kehidupan bisnisnya,

tak terkecuali dalamhal transaksi dan hubungan perdagangan, tapi

dalamhal manajemen pun mereka berpedoman pada nilai-nilai

keislaman.Begitujuga menganai keputusan bisnis pengembangan

18
Ma’ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syariah, Banjarmasin: Penerbit Antasari Press, 2010,
hal 41

31
sangat penting untuk mencapai tjuan bisnis.19 Akan tetapi dalam

berbisnis ataupun berusaha seharusnya dilakukan setiap manusia

sesuai ajaran islam, oleh karena itu ajaran islam mendasari cara

mengembnagkan usaha menurt syariah yaitu sebagai berikut:

1. Niat yang baik

Niat yang baik merupakan adalah sebuah pondasi dari amal

perbuatan di dunia. Jika niatnya baik maka usahanya juga baik

tetapi jika niatnya buruk maka usahanya juka akan rusak.

Sebagimana hadist Rasulullah berikut “sesungguhnya amalan itu

tergantung pada niatnya.Dan seseorang sesuai dengan apa yang

ia niatkan”. (HR. Bukhari). Apa yang di katakana oleh

rasulullah itu bukan hanya untuk urusan ibadah saja tetapi juga

berlaku untuk seorang wirausaha, oleh sebab itu semua

wirausaha dituntut untuk berorientasi pada mencari ridha Allah.

2. Berinteraksi dengan akhlak.

Akhlak menempati posisi puncak dalam rancangan

ekonomi islam, karena ini yang menjadi tujuan islam dan

dakwah para nabi, yaitu untuk menyempurnakan akhlak.

Beberapa akhlak yang harus dimiliki oleh seeorang wirausaha

muslim yaitu sebagai berikut:

19
Muhammad Ismail Yusanto, Menggagas Bisnis Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2002, hal
538.

32
a. Jujur

Dalam mengembangkan seorang usaha seorang

wirausaha muslim harus menjunjung tinggi kejujuran

merupaka akhlak utama yang dapat memperbaiki kinerja

bisnisnya. Sebagimana terdapat dalam firman Allah SWT

dalam QS( Al Ahzab: 70-71

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu

kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,

niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan

mengampuni bagimu dosa-dosamu, dan barangsiapa

mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia

telah mendapat kemenangan yang besar” (QS Al

Ahzab:70-71).

b. Amanah

Amanah berarti kedudukan atau kedudukan atau

kewajiban orang yang dipercaya (al amin). Islam mengajarkan

agar seorang wirausaha muslim selalu menghidupkan mata hati

mereka dengan selalu menegakkan sikap amanah. Dan dengan

sikap amanah itu pula mereka dapat menjaga hak-hak Allah

dan hak hak manusia, sehingga ia tidak lalai dalam

melaksanakan kewajibannya.

c. Toleran

33
Sikap toleran akan memudahkan seseorang menjalankan

bisnis atau usahanya. Ada beberapa manfaat yang didatangkan

oleh sikap toleran dalam berusaha diantaranya: mempermudah

terjadinya transaksi, mempermudah hubungan dengan calon

pembeli dan mempercepat perputaran modal. Sebagimana

firman allah dalam surat Al Maidah: 2

d. Menepati janji

Islam adalah agama ayng menganjurkan ummatnya untuk

menepati janji dan semua bentuk komitmen yang telah

disepakati dalam hubungan muamalah antar manusia. Hal ini

telah disebutkan oleh Allah SWT dalam Qs Albaqarah: 282

e. Percaya pada takdir dan ridha

Seorang wirausaha muslim wajib menmpercayai takdir

baik ataupun buruk. Karena dalam islam tidak sempurna

keimanan seseorang tanpa mengimani takdir Allah. Setelah

mengimani takdir Allah maka seorang muslim harus bersyukur

bila menerima keuntungan dalam hartanya dan tidak akan

terlalu berlebih lebihan.

f. Bersyukur

Seorang wirausaha muslim hendaknya selalu mensyukuri

ni’mat Allah SWT. Bersyukur merupakan konsekuensi logis

dari bentuk rasa terimaksih atas ni’mat yang sudah diberikan

34
Allah. Allah selalu mengingatkan tentang perintah untuk

bersyukur dalam firmanya Qs Ibrahim:7.

َ َ‫عرَا ِب ۡى ل‬
‫شد ِۡيد‬ َ ‫َوا ِۡذ تَاَذَّنَ َزبُّ ُك ۡم لَ ِٕٮ ۡه‬
َ ‫ش َك ۡست ُ ۡم ََلَ ِش ۡيدَوَّـ ُك ۡم َو َل ِٕٮ ۡه َكفَ ۡست ُ ۡم ا َِّن‬

Artinya: dan ngatlah ketika tuhanmu

memaklumkan,”sesungguhnya ketika kamu bersyukur

niscaya aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi

jika mengingkari nikmat-Ku maka pasti azab-Ku

sangat pedih”

g. Kerja sebagai ibadah

Islam memposisikan kerja juga sebagai ibadah jika

dilakukan dengan ikhlas.Bekerja bukan hanya untuk diri

sendiri tetapi juga untuk menghidupi keluarga bahkan jika

sudah berkecukupan harta yang dimiliki dapat diberikan

sebagian untuk menolong orang yang memerlukan.

h. Menjaga aturan syariah

Dalam islam keleluasan diberikan kepada ummatnya

untuk menjalankan usaha ekonomi, apaun selagi usaha atau

bisnis tidak melanggar aturan syariah. Sebagaiaman dalam

hadis Rasulullah SAW berikut “Sembilan dari sepuluh rezeki

itu terdapat dalam usaha berdagang dan sepersepuluhnya

35
dalam usaha beternak”.(HR. Ibnu Manshurur).Oleh karena itu

seorang wirausahawan seharusnya lebih semangat dalam

berusaha dan mengembangkan usahanya dengan

memperhatikan prinsip-prinsip syariah.

i. Bersikap rendah hati dan menghindari kesombongan.

Siapapun yang bergaul dengan kita-sebagai pembeli, pegawai,

pemberi kerja, dan sebagainya-tidak menyukai orang yang

sombong karena ketika disombongi, ia akan merasa

direndahkan harga-dirinya.

3. Industri Kecil

a. Pengertian industry kecil

Pengertian industri kecil ada beberapa pengertian yaitu diantaranya

yaitu menurut Undang-Undang No 9 Tahun 1995 mengenai usaha kecil

adalah kegiatan ekonomi rakyat yang mempunyai hasil penjualan tahunan

maksimal 1 milyar dan memiliki kekayan bersih. Pengertian kedua yaitu

menurut BPS usha kecil identik dengan industry kecil dan industry rumah

tangga.20

Industri dalam perkembanganya membawa misi pemerataan yaitu

dengan penyebaran kegiatan usaha, peningkatakan partisipasi bagi

20
Fafurida dan Dyah Maya Nihayah,Pengembangan Unit Usaha Industri Kecil Melalui
Metode Pemerataan dan Need Assasement, Jejak, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2010, hal 2

36
golongan ekonomi lemah, perluasan kesempatan kerja dengan pemanfaatan

potensi ekonomi terbatas.

a. Kategori Industri Kecil

Industry kecil dapat di kategorikan sebagai berikut:

1. Industry lokal adalah kelompok industri yang menggantungkan

kelangsunganya kepada pasar setempat yang terbatas dan dari segi

lokasinya industry ini tersebar sehingga tarnasportasinya juga

sederhana.

2. Industri sentra

Industri sentra adalah sekelompok jenis industry yang dilihat dari

segi satuanya mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu

pengelompokan kawasan industry yang menghasilkan barang yang

sejenis.

3. Industri mandiri

Industri mandiri adalah kelompok jenis industry yang masih

tergolong kecil namun dalam pengolahan produknya mampu

mengadaptasi teknologi yang canggih.

b. Kekuatan Industri Kecil.

Industri kecil pantas untuk dikembangkan karena industry

kecil memiliki beberapa kelebihan yang bias dikatakan sebagai

kekuatan yang mungkin tidak dimiliki oleh indstri jenis lain. Kekuatan

atau keunggulan indutri kecil itu yaitu sebagai berikut:

37
1. Industry kecil merupakan suatu industry yang padat karya dan

persediaan tenaga kerja di Indonesia masih sangat banyak,

mengikuti laju pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja yang

rata-rat per tahun masih tinggi sehingga upah nominal tenaga

kerja rendah.

2. Industry kecil masih lebih banyak membuat produk-produk

sedeerhana yang tidak terllau membutuhkan pendidikan forma;

yang tinggi, melainkan kmempunyai keahlian yang khusus atau

skills.

3. Banyak industry kecil yang memproduksi yang bernuansa kultur

seperti kerjinan dari bambu atau rotan ukir.

c. Kelemahan industry kecil

Selain mempunyai keunggulan tentu saja industri kecil

mempunyai suatu kelemahan terutama dalam hal kemampuannya

untuk bersaing masih sangat lemah, tidak hanya dipasar domestik

terhadap produk-produk dari industri besar atau impor tetapi juga

dipasar ekspor.

Tidak hanya tingkat daya saing globalnya, tetapi tingkat

diversifikasinya produk dari industri kecil di Indonesia juga

rendah.Kelemahan ini disebabkan oleh banyak masalah-masalah

yang dihadapi kelompok industri tersebut, yang menjadi suatu

kendala bagi perkembangan serta pertumbuhannya. Walaupun data

38
tidak ada tetapi dapat diperkirakan tahun 1990-an, jumlah industri

kecil di Indonesia yang gugur atau mengalami stagnasi akibat

growth constrains tersebut cukup banyak (meskipun jumlah unit-unit

baru masu ke pasar diperkirakan juga cukup besar) dan persentase

ini dapat berbeda antara subsektor.21

4. Industri Kecil Untuk Meningkatkan pendapatan masyarakat.

Peningkatan berarti kemajuan, perubahan,

perbaikan.Sedangkan perekonomian yang mempunyai kata dasar

ekonomi berarti ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi dan

pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti halnya keuangan,

perindustrian dan perdagangan.Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa peningkatan perekonomian adalah suatu

perubahan jenjang atau perbaikan kondisi yang lemah kearah

perekonomian kearah yang lebih baik atau mengalami kemajuan dari

sebelumnya.

Ekonomi kerakyatan adalah sebuah perekonomian yang

dimiliki oleh rakyat kecil dan didominasi oleh sebagian besar bangsa

Indonesia.Mengembangkan ekonomi kerakyatan berati

mengembangkan sistem ekonomi yang berasal dari rakyat oleh rakyat

dan untuk rakyat. Membangun ekonomi rakyat berati harus

21
Rahel Widiawati Kimbal, Modal Sosial dan Ekonomi Industri Kecil: Sebuah Studi Kualitatif,
cetakan 1, Yogyakarta:Deepublish, 2015, hal 39-49.

39
meningkatkan kemampuan masyarakat dengan cara mengembangkan

dan mendominasikan potensinya atau dengan kata lain

memberdayakannya.

Upaya pengerahan sumberdaya untuk mengembangkan potensi

ekonomi rakyat ini akan meningkatkan produktivitas masyarakat

sehingga baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam di

sekitar masyarakat dapat digali dan dimanfaatkan.

Dengan demikian masyarakat dan lingkunganya mampu secara

partisipasif menghasilkan dan menumbuhkan nilai tambah yang

meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan mereka.

H. Kajian Terdahulu

Review Jurnal Pendukung

No Judul Peneliti Hasil Persamaan Perbedan


jurnal Penelitian dengan dengan
Penelitian Ini Penelitian Ini
1. Kajian Ariani Hasil penelitian Persamaanya Penelitianya
Strategi MOhamm menunjukkan dengan untuk
Usaha ad Nur bahwa strategi penelitian ini meningkatkan
Mikro Utomo yang digunakan yaitu sama sumber daya
Kecil dan adalah strategi sma meneliti manusia,
Menengah GROWTH, strtaegi sedangkan pad
(UMKM) dimana UMKM pengembanga apenlitian ini

40
di Kota kota Tarakan n UMKM bertujuan untuk
Tarakan, memanfaatkan meningkatkan
jurnal semua kekuatan pendapataan
organisasi untuk tetap masyarakat.
dan mengembangka
manajeme n usaha
n Volume
13, No2,
2017.
2. Pemberda Fahmi Hasil dari Persamaanyan Perbedaanya
yaan Riansyah, penelitian ya yaitu dengan
Home Dang Eif tersebut adalah kedua penelitian ini
Industry Saiful pada program penelitian in yaitu pada
dalam Amin, pemberdayaan sama-sama penelitian
Meningkat Rohmanur home industry membahas sebelumnya
kan Aziz terdapat dua tentang bersifat jangka
Ekonomi jenis bagaiman cara panjang
Masyaraka pembangunan meningkatkan sedangkan pada
t. Tamkin yang terjadi pendapatan penelitian ini
Jurnal yaitu yang masyarkat bersifat jangka
Pengemba pertama melalui umkm pendek atau
ngan pembangunan periode tertentu
Masyaraka fisik dan yang karena strategi
t Volume kedua akan bisa
2, No 3, pembangunan berubah sesuai
2018 non fisik dengan kondisi
peranan tertentu
pemerintah
dilihat dari
berbagi factor
diantaranya
pembinaan
masyarakat
dalam
mengkoordinasi
kan
pemberdayaan
home industry
3. Strategi Jurnal Hasil penelitian Persamaanya Perbedaa
Pengemba Wahid yaitu alternatif yaitu sama- nya dengan
ngan Abdil strategi yang sama penelitian ini
Usaha Malik, dapat digunakan membahas yaitu terdapat

41
Gula Minar untuk tentang pada objek
Kelapa di Ferichani, mengembangka strategi penelitian yaitu
Kecamtan Emi n usaha tani pengembanga penelitian
Puring Widiyanti gula kelapa n suatu usaha. terdahulu
Kabupaten yaitu sebagi Dan membahas gula
Kebumen, berikut: 1. keterkaitanya kelapasedangkan
Jurnal Strategi SO yaitu terdapat pada penelitian
Volume dengan pada teknik ini
14, Nomor meningkatkan analisi data. . menggunakan
2, Tahun kualitas produk gula aren.
2018 dan
meningkatkan
sumber daya
manusianya.
4. Jurnal Jurnal Hasil dari Persamaanya Perbedanya
Saifuddin Saifuddin penelitian ini dengan dengan
Zuhri Zuhri adalah agar penelitian ini penelitian ini
Jurnal usahanya dapat yaitu terdapat yaitu terdapat
Manajeme berkembangan pada pada objek
n dan maka perlu persamaan penelitian
Akuntansi untuk analisis.
Vol 2, No meningkatkan Keterkaitan
3, 2013 kualitas dan dengan
memperluas penelitian ini
wilayah yaitu terdapat
pemasaran pada strategi
sehingga orang yang
banyak digunakan.
mengenal
produk sangkar
ayam.

5. Strategi P. Eko Penelitian ini Persamaanya Perbedaanyaa


Pemberday Prasetyo bertujuan untuk dengan dengan
aan Industri mengungkap penlitian ini penelitian ini
Kecil dan beberapa faktor yaitu sama yaitu penelitian
Kerajinan dominan apa saja sma ingin sebelumnya
Melalui yang sangat
membahas membahas
Faktor berpengaruh
Internal dan positif terhadap bagimana tentang strategi
Eksternal upaya strategi yang saja sedangkan
(2004) pengembangan bagus untuk penelitian ini
usaha kecil di Ind sebuah membaha

42
UMKM tentang strategi
dalam
meningkatkan
pendapatan
masayarakat.
6. Strategi Tati Hasil penelitian Yaitu sama Perbeedaan
Pengemban Atmayanti ini yaitu untuk sama ingin terdapat pada
gan Home , Baiq meningkatkan mengetahui objek penelitian
Industry Dewi Lita perkembangan bahaimana yang pada
Era New Andiana home industry strategi yang penelitianya
Normal olahan jantung
bagus untuk meneliti tentang
Pandemi pisang yaitu
Covid 19 dengan mengembang hasil jantung
Dalam meningkatkan kan home pisang
Meningkatk kualitas produk industry sedangkan
an dengan dalam penelitian ini
Pendapatan memanfaatkan meningkatkan objeknya yait
, Jurnal peluang sehingga pendapatan. gula aren.
Pendidikan home industry
Ekonomi dapat
dan berkembang
Kewirausah dengan baik.
wan, Vol 5,
No 1, 2021
7. Strategi Fatmawati Hasil pembahasan Yaitu terdapat Perbedaan
Pengemban Kaddas penelitian ini pada stratgei terdapat pada
gan Home yaitu untuk yang objek penelitian
Industry mengembangkan dugunakan yaitu
Sirup Pala usaha sirup pala dalam penelitianya
Kie Raha di maka home
menganlisis menggunakan
Kelurahan industry harus
Ngade Kota menciptakana data untuk objek sirup pala,
Ternate, produk dengan menemukan sedangkan pada
Jurnal kemasan yang stratgei yaitu penelitian ini
Techno Vol menarik. menggunakan menggunakan
5, No 1, SWOT. air nira untuk
2016 mengolah gula
aren.
8. Analisis Diyah Hasil penelitian Persmaanya Perbedaanya
Usaha dan Maharani, ini yaitu untuk dengan yaitu terdapat
Startegi Kusnanda mengembangkan penelitian ini pada objek
Pengemban r, Susi usaha rumah yaitu terdapat penelitian yang
gan Wuri Arni tangga tempe pada tujuan pad penelitianya
Industry kedelai di
enelitian yaitu objeknya adalah
Rumah kabupaten karang
Tangga anyar yaitu sama sama tempe kedelai

43
Tempe dengan menjaga ingin sedangkan pada
Kedelai di kualitas dan mnegetahui penelitian ini
Kabupaten kuantitas produk, strategi untuk objeknya adala
Karang membentuk mengembang gula aren,
Anyar lembaga kan usaha dan kemudan
Jurnal Vol organisasi,
persamaan perbedaan kedua
15, No 2, menjaga loyalitas
2019 konsumen, dan berikutnya terdapat pada
memperbaiki terdapat pada metode
kualitas SDM. analisis yang penelitian
digunakan dimana
untuk penelitianya
menetapkan menggunakan
strategi yaitu analisis biaya
menggunakan dengan
SWOT. pendekatan
rumus TC
sedangkan pada
penelitian ini
hanya
menggunakan
analisis SWOT
saja.
9. Strategi Andhy Penelitian ini Persamaan Perbedaan
Pengemban Saputra, membahas dengan dengan
gan Ramlawat bagimana strategi penelitian penelitian ini
Industry i, Hilmi yang digunakan yaitu yaitu yaitu pada
Kecil Gula untuk sama sama penelitian ini
Aren di mengembangkan
meneliti pengembangany
Kecamatan home industry
Basidondo gula aren di tentang a yaitu dalam
Kabupaten Kabupaten tolitoli strategi meningkatkan
Tolitoli, pengembanga pendapatan,
Jurnal n dan pada sedangkan pada
Economy metode penelitian
Deposit penelitian sebelum ini
Jurnal Np sama sama hanya
2, Vol 2, menggunakan mengembangkan
2020 SWOT home industry
analisis. saja.
10. Strategi Achmad Hasil pembahasan Persamaan Perbedaan
pengemban Rifa’I, I penelitian ini dengan dengan
gan usaha Made yaitu alternative penelitian ini penelitian ini
industry Sudarma, strategi yang yaitu pada yaitu terdapat
gula merah digunakan dalam

44
tebu di Widhianth mengembangkan analisisi dat pada objek
kabupaten ini usaha gula merah ayaitu penelitian. Kalau
tulung tebu yaitu menggunakan penelitian
agung meningkatkan analisis sebelumnya
provinsi hasil volume SWOT. objeknya yaitu
jawa timur produksi,
tebu merah
Jurnal memperluas
Agribisnis jangkauan sedangkan
dan pemasaran. penelitian ini
Agrowisata menggunakan
Vol 8, No gula aren,
3,2019 kemudian
perbedaan kedua
yaitu pada
penelitian
sbelumnya
hanya meneliti
strategi
pengembangan
saja sedangkan
pada penelitian
ini
pengembangan
dalam
meningkatkan
pendapatan.

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

45
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang

merupakan usaha pengumpulan data yang dilakukan langsung dari lokasi

penelitian.Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yang bermaksud

untuk mengetahui bagaimana Strategi pengembangan home industry gula

aren dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Nagari Simpang

Tonang, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Home Industry Gula Aren di Nagari

Simpang Tonang, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman

b. Waktu Penelitian

Di mulai dari 06 oktober 2020 sampai sripsi ini disidangkan.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang berkaitan dan peroleh

secara langsung dari objek penelitian.Sedangkan sumber data

primer adalah sumber data yang dapat memberikn data penelitian

secara langsung. Sumber data dalam penelitian ini adalah pemilik

home industri gula aren.

b. Data sekunder

46
Data sekuder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain

tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitianya

atau dengan kata lain dapat pula didefenisikan sebgai sumber

yang dapat memberikan informasi tambahan yang dapat

memperkuat data pokok. Dalam penelitian ini yang menjadi

sumber data sekunder adalah jurnal, buku, artikel dan sebaginya.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data ynag

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain.

Sutrisno adi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan

suatu proses yang kompleks yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan.22Observasi pada penelitian

ini adalah home industry gula aren di Nagari Simpang Tonang.

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menmukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

22
Sgiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal
145

47
mandalam. Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai cara

diantaranya yaitu:

1. Wawancara terstruktur

Wawncara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,

bila bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informas

apa yang akan diperoleh.

2. Wawancara tidak terstruktur.

Wawncara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

terstruktur dan tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan

Dalam teknik penelitian ini peneliti menggunakan teknik

wawncara kepada pemilik home industry gula aren di Nagari

Simpang T.23

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

bersumber dari data-data yang tertulis dan catatan yang

mempunyai keterkaitan dengan permasalah dengan yang sedang

diteliti.24

23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal
137-141
24
Yusuf, Muri, Metode Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2014), hal 32.

48
d. Teknik Analisis Data

a. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2014 : 19) analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktorsecara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weaknesses) dan ancaman (threats). Alat yang dipakai untuk

menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT

Swot adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weakneses

(kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana

swot ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu

organisasi yang berorientasi profit dan no profit dengan tujuan utama

untukmengetahui keadaan organisasi tersebut secara komprehensip.25

Penjabaran SWOT tersebut antara lain:

a. Strength (Kekuatan), yaitu suatu kondisi internal yang menunjang

suatu organisasai dalam mencapai objektif yang diinginkan.

b. Weaknesses (Kelemahan), adalah suatu kondisi internal yang

menghambat suatu organisasi untuk mencapai objektif yang

diinginkan.

25
Irham fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal 343

49
c. Opportunity (Peluang), yaitu sebuah kondisi eksternal yang

menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektifnya.

d. Threat (Ancaman), merupakan kondisi eksternal yang menghambat

suatu organisasi untuk mencapai objektifnya.26Analisis matrik IFE

(internal factor evalution) dan matrik EFE (external factor

evalution)

1. IFE (Internal Evaluation)

Mengevaluasi faktor-faktor yang berada di lingkungan internal

organisasi yang berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

2. EFE ( Ekternal Factor Evaluation)

Mengevaluasi faktor yang mempengharui pada objek penelitian

yang berada di luar lingkungan organisasi.

Semua faktor yang diidentifikasi ditentukan bobotnya, dimana bobot

diperhatikan tingkat kepentingan faktor tersebut. Jumlah bobot seluruh

faktor, baik internal maupun eksternal harus sama dengan 1,0 atau 100%,

pilihan bobot tersendiri dari:

1. 0,01 : Sangat rendah

2. 0,05 : Rendah

3. 0,10 : Sedang

26
J. salusu, Pengambil Keputusan Strategik Untuk Organisasi Public dan Organisasi Non
Profit, (Jakarta: PT Grasindo, 1996), h. 349.

50
4. 0,15 : Tinggi

Setelah menentukan bobot dari masing-masing faktor, kemudian

menentukan ranting masing-masing faktor tersebut dengan pilihan ranting

sebagai berikut:

1. Ranting 1 : Tidak penting

2. Ranting 2 : Cukup penting

3. Ranting 3 :Penting

4. Ranting 4 : Sangat penting

Apabila bobot dan ranting sudah ditentukan maka data-data

tersebut bisa dijadikan suatu dasar untuk memilih strategi apa yang akan

dipaka i oleh usaha gula aren di Nagari Simpang Tonang dalam

mengembangkan usahanya.

b. Analisis Matrik SWOT

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengharuh

terhadap perkembangan usaha, maka tahap selanjutnya adalah menggunakan

segala informasi yang didapatkan tersebut dalam kuantitas perumusan

strategi model yang digunakan matrik SWOT.27

27
Freddy rangkuty, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, ( jakarta: PT. Gramedia
pustaka utama, 2000), hal 31.

51
Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman yang dihadapai oleh home industry gula aren dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini

dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi S-

O (strength-opportunities) yaitu: strategi dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu: memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi S-T (strength-

threat),yaitu : strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman, strategi W-O (weaknesses-

opportunities) yaitu: strategi diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada, dan strategi W-T

(weaknesses-threat) yaitu: strategi didasarkan pada kegiatan yang bersifat

defensive dan berusaha menimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman. Berikut adalah penjelasan mengenai matrix swot yang tergambar

pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1
Matrik SWOT

Internal Strengths Weaknesses


(Kekuatan) S (Kelemahan) W
Eksternal
Opportunities S-O W-O
(Peluang) Mengoptimalkan Meminimalisir suatu
O kemampuan yang ada kelemahan yang ada
dalam rangka untuk mendapatkan
mendapatkan peluang peluang

52
Threats S-T W-T
(Ancaman) Memaksimalkan kan Meminimalkan
T kekuatan yang ada kelemahan yang ada
untuk meminimalisir dalam rangka
ancaman eksternal. meminimalkan
ancaman dari luar
Sumber: Freddy Rangkuty 2004.

1. Analisis tabel bobot skor

Tabel bobot skor yaitu tabel yang menunjukkan total skor pada

masing-masing strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT.

Tabel bobot skor akan memberikan pedoman kepada para pengguna

mengenai skor untuk masing-masing strategi, sehingga nantinya pengguna

dapat mengambil keputusan, manakah strategi yang paling tepat yang akan

diambil oleh perusahaan.

Dengan menggunakan tabel bobot skor akan bermanfaat untuk

menentukan strategi utama dalammengembangkan usaha gula aren di

Nagari Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman. Ini

dilakukan dengan cara menjumlahkan total skor dari masing-masing

strategi. Strategi yang mempunyai skor tertinggi maka itulah strategi utama

yang sebaiknya digunakan. Penjelasan mengenai bobot skor dapat dilihat

pada tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2
Total Bobot Skor

53
IFE Strengths (S) Weaknesses (W)
EFE (Kekuatan) (Kelemahan)
Opportunities Total Skor Strategi Total Skor Strategi
(Peluang) SO WO
O
Threats Total Skor Strategi Total Skor Strategi
( Ancaman) ST WT
T

Sumber : Freddy Rangkuti 2004

54
BAB IV

A. GAMBARAN UMUM NAGARI SIMPANG TONANG

1. Sejarah Nagari Simpang Tonang

Nagari Simpang Tonang merupakan salah satu nagari di Kecamatan Dua

Koto di Kabupaten Pasaman. Nagari ini mempunyai luas wilaya h 62.500 Ha

atau sekitar 44,67% dari luas kecamatan Dua Koto. Lahan tersebut terdiri dari:

perkampungan, lahan pertanian, perikanan, perladangan, hutan dan sungai.

Nagari Simpang Tonang berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal,

Provinsi Sumatera Utara, di sebelah utara, batas tersebut berada tepat di

puncak salah satu gunung disana yaitu gunung kelabu. Disebalah selatan

Nagari ini berbatasan dengan dengan Kecamatn Panti,. Disebelah barat Nagari

ini berbatasan dengan Kecamatan Baudo Karyong/ Gunung Tuleh Kabupaten

Pasaman Barat, dan disebelah timur Nagari ini berbatasan dengan Kecamatan

Panti

Secara topografis, Nagari Simpang Tonang merupakan suatu daerah yang

terdiri dari dataran dan perbukitan. Nagari ini terletak pada ketinggian 600m

dari permukaan air laut dengan suhu rata-rata 30℃. Nagari Simpang Tonang

memiliki tanah yang subur. Masyarakat memanfaatkan sebagai lahan

pertanian dengan menananam beraneka tanaman produkstif seperti: tanaman

pangan ( padi, jagung kedelai dll) tanaman perkebuanan seperti: ( karet, aren/

55
nira, kelapa dll). Nagari Simpang Tonang Saat ini dipimpin oleh Bapak

Yoprimadi.

Visi- Misi Nagari Simpang Tonang.

a. Visi Nagari.

Terwujudnya nagari yang madani bersatu, maju dalam pendidikan

dan perekonomian berlandaskan adat basandi syarak, syarak

basandi kitabullah.

b. Misi Nagari.

1. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman agama secara

menyeluruh.

2. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik,

jujur,bersih dan professional.

3. Mewujudkan kehidupan yang harmonis aman dan teratur.

4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang

beriman sehat dan cerdas.

5. Meningkatkan ekonomi masyarakat dengan

mengoptimalkan sumber Daya Alam dan Industry Rumah

Tangga serta penguatan ekonomi Nagari.

6. Meningkatkan infrastruktur sarana dan prasarana fasilitas

umum Nagari.

56
2. Aspek Geografis

a. Letak dan Luas Wilayah

Nagari Simpang Tonang mempunyai luas wilayah sekitar 62.500 Ha.

Nagari ini merupakan nagari yang cukup luas karena 44,67 dari luas

kecamatan Dua Koto merupakan luas wilayah Nagari Simpang Tonang.

Nagari Simpang tonang memiliki jumlah penduduk 11.207 jiwa. Nagari

ini terbagi kedalam 8 jorong yaitu:

1. Jorong Air Dingin

2. Jorong Kelabu

3. Jorong Perdamaian

4. Jorong Tanjung Mas

5. Jorong Tonang Raya

6. Jorong setia

7. Jorong Sepakat

8. Jorong Purnama.

Nagari Simpang Tonang tersebut berbatasan dengan Kabupaten

Mandailing Natal di sebelah utara yaitu berada tepat di puncak gunung

Kelabu, disebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Panti, di sebelah

timur juga berbatasan dengan Kecamatan Panti, disebelah barat berbatasan

dengan Baudo Karyong/Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat.untuk

melihat batas-batas daerah di Nagari Simpang Tonang dapat dilihat pada

tabel 4.1 di bawah ini:

57
Table 4.1
Batas wilayah Nagari Simpang

No Batas Desa/Kelurahan Kecamatan


1 Sebelah utara Puncak gunung Kabupaten
kelabu/ Sumut Madina
2 Sebelah selatan Panti Kecamatan Panti
3 Sebelah timur Panti Kecamatan Panti
4 Sebelah barat Baudo Kabupaten
Karyong/Gunung Pasaman Barat
Tuleh
Sumber: Profil Nagari Simpang Tonang, 2020

Dari tabel diatas dapat diketahui tentang batas-batas Nagari

Simpang Tonang, seperti yang telah dipaparkan diatas..

b. Mata Pencaharian

1. Persawahan

Persawahan di Nagari Simpang Tonang terbilang masih

cukup luas karena mayoritas penduduk disana adalah petani.

2. Perkebunan

Tanaman perkebunan yang terdapat di Nagari Simpang

Tonang adalah : pinang, arena tau enau, coklat, pohon kayu

manis, kapulaga. Masyarakat yang mempunyai lahan rata-rata

menanami lahan mereka dengan tanaman di atas.

3. Peternakan

Peternakan di Nagari Simpang Tonang juga lumayan

banyak. Banyak masyarakat yang mempunyai ternak.

58
Peternakan ini jug adidkung oleh wolayah Simpang Tonnag

yang masih asri dan hijau jadi sangat mendukung bagi

masyarakat yang mempunyai ternak. Hewan ternak yang di

ternakkan di Nagari ini yaitu: ayam, sapi, bebek dan kerbau.

4. Perikanan

Perikanan masyarakat di Nagari Simpang Tonang tidak

terlalu banyak Karena hanya sebagian kecil masyarakat saja

yang mempunyai kolam ikan sebagai mata pencaharianya.

Jenis-jenis ikan yang dibudidayakan bebrapa masyarakat di

Simpang Tonang adalah: lel, nila,dan mujair.

5. Kerajinan Industry Kecil Rumah Tangga

Di Nagari Simpang Tonang terdapat beberapa ndustry kecil

rumah tangga yaitu antara lain:

1) Home industry gula arena tau gula enau

2) Pembuatan peralatan pertanian seperti cangkul,parang

pisau dll, kalau di Simpang Tonang disebut apar.

3) Perabotan

4) Jasa perdagangan

5) Usaha kuliner

3. Aspek Demografi Nagari Simpang Tonang

Nagari Simpang Tonang terdiri dari 11.972, yaitu 5.822 laki-laki dan 6.150

perempuan dengan jumlah KK 3.453 dengan jumlah luas wilayah yaitu 62.500 Ha.

59
Jumlah penduduk di Nagari Simpang Tonang berdasarkan bebrapa kategori dapat

dilihat dari tabel di bawah ini:

1. Jumlah penduduk Nagari Simpang Tonang

Jumlah penduduk Nagari Simpang Tonang dapat dilihat pada tabel 4.2

dibawah ini:

Table 4.2

Jumlah Penduduk Nagari Simpang Tonang

No Jumlah penduduk Laki-laki Perempuan


(orang) (orang)
1 Jumlah penduduk tahun 5822 6150
2020
2 Jumlah penduduk tahun 5818 6143
2019
3 Persentase 1% 1%
perkembangan
Sumber : profil Nagari, 2020

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat Nagari Simpang

Tonang secara keseluruhan berjumlah 11.972 jiwa dan pada tahun sebelumnya

berjumlah 11.961 jiwa jadi perkembangan dan pertumbujan jumlah penduduk

meningkat 1% dari tahun sebelumnya.

2. Jumlah penduduk dilihat dari umur dan angkatan kerja.

jumlah penduduk berdasarkan umur dan angkatan kerja di nagari Simpang

Tonang dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini

60
Tabel 4.3

jumlah Penduduk Berdasarkan Usia dan Angkatan Kerja

No Kelompok Usia Jumlah Orang


1 Angkatan Kerja usia 5.523
18-56
2 Penduduk usia 18-56, 627
masih sekolah dan
belum bekerja
3 Penduduk usia 18-56 3750
yang bekerja penuh
4 Penduduk 18-56 yang 1182
menjadi rumah
tanggga
5 Penduduk usia 18-56 814
yang bekerja tidak
tetap
6 Penduduk usia 18-56 23
yang cacat dan tidak
bekerja
7 Penduduk usia 18-56 11
yang cacat dan
bekerja
Sumber: profil nagari,2021
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk usia produktif yang

bekerja sebagai ibu rumah tangga berjumlah 1182, itu artinya banyak penduduk yang

berprofesi sebagai ibu rumah tangga lebih banyak dibandingkan dengan usia

produktif yang bekerja penuh yaitu sebanyak 3750.

3. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Jumlah penduduk berdasarkan mat apencaharian dapat di lihat pada tabel 4.4 di

bawah ini:

61
Table 4.4

Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

No Sektor Mata Jumlah Satuan


Pencaharian
1 Pertanian 2608 Orang
2 Perkebunan 132 Orang
3 Peternakan 152 Orang
4 Perikanan 9 Orang
5 Perdagangan 32 Orang
6 Montir 27 Orang
7 Perabot 59 Orang
8 Penjahit 96 Orang
9 Pengrajin industry 30 Orang
rumah tangga
10 Pegawai swasta 504 Orang
11 Pegawai negeri sipil 1.100 Orang
12 Industry rumah 56 Orang
makan/restoran
13 Industry pengolahan 970 Orang
hasil bumi (SDA)
14 Buruh 400 Orang
Sumber: profil Nagari Simpang Tonang, 2020

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian masayarakat Nagari

Simpang Tonang sangat beragam. Masyarakat di Nagari Simpang Tonang yang

berprofesi sebagai petani sangata banyak yaitu berjumlah 2608, kemudian

dibawahnya yang berprofesi sebagai PNS yaitu sebanyak 1100, kemudian profesi

terbanyak setelah itu yaitu masyarakat yang berprofesi sebagai pengolah sumber daya

alam (SDA)

4. Jumlah Sarana dan Prasarana

62
Tabel 4.5

Sarana dan Prasaran Pendidikan Nagari Simpang Tonang

No Pendidikan Jumlah
1 Taman kanak-kanak 25
2 Sekolah dasar 27
3 Sekolah MI 1
4 Sekolah menengah pertama 1
5 Madrasah tsanawiyah 1
6 Sekolah menengah atas 1
7 Perguruan tinggi 0
8 Tpq 25
9 Perpustakaan 0
Sumber : profil Nagari,2020

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah sarana

prasarana pendidikan di Nagari Simpang Tonang yaitu Tk

sebanyak 25 unit, Sekolah Dasar 27 unit, Sekolah MI 1 unit,

Sekolah Menengah Pertama 1 unit, Sekolah Menengah Atas 1

unit, TPQ/ Mdta sebanyak 25 unit.

Sedangkan untuk prasarana kesehatan Nagari Simpang

Tonang dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6

Sarana dan Prasarana Kesehatan Nagari Simpang Tonang

No Kesehatan Jumlah unit

1 Puskesmas 1
2 Polindes 7
3 Posyandu 10
Sumber : profil Nagari Simpang Tonang,2020

63
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah sarana dan prasarana

di Simpang Tonang yaiti jumlah puskesmas 1 unit, polindes 7 unit, dan

posyandu sebanyak 10 unit.

Tabel 4.7

Sarana dan prasarana ibadah Nagari Simpang Tonang

No Tempat Ibadah Jumlah

1 Mesjid 21
2 Mushalla 15
3 Gereja 0
4 Wihara 0
5 Pura 0
Sumber : profill Nagari Simpang Tonang,2020

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masyarakat Nagari Simpang


Tonang mayoritas beragama Islam dan hanyak sedikit yang beragama non
muslim.

Tabel 4.8
Struktur organisasi Nagari Simpang Tonang

No Nama Jabatan Jenis kelamin

1. Drs. Yoprimadi Wali Nagari Laki laki


2. Sekretaris Nagari Misra Handemi Laki laki
3. Yetri Hartanto Bendahara Laki laki
4. Kepala seksi Umi Nurlaili,s,pd Perempuan
pemerintahan
5. Staff Elva Rujima
Julia, Spd
6 Kepala seksi Riko Winaldi, Laki laki
kesejahteraan S,pd
7 Staff Hardedi Laki laki
8 Staff Hamdani Laki laki
9 Kepala seksi pelayanan Yastina Pebrianti Perempuan
10 Staff Wirdayanti Perempuan

64
11 Kaur keuangan Yetri Hartanto Laki laki
12 Staff Rina Evia ,S,pd perempuan
13 Staff Sefriani Perempuan
14 Kepala tata usaha dan Sepnierita Perempuan
umum
15 Staff Yeni Fitriani Perempuan
1 Kepala urusan kaur Yudasman Laki laki
17 Staff Rahma Annisa Perempuan
18 Petugas kemanan Nando prasetya Laki laki
19 Petugas kebersihan Reni Nofianti Perempuan
20 Petugas Pustaka Rahma Elfiza Perempuan
21 Petugas keagamaan Rika Andriani Perempuan
22 Jorong air dingin Dedi Irawan Laki laki
23 Jorong kelabu Harnedi Laki laki
24 Tanjung mas Ledi pratama Laki laki
25 Perdamaian Jelry Gusti Laki laki
26 Tonang raya Penli ahmadi Laki laki
27 Setia Yan marhaenis, Laki laki
SH
28 Sepakat Pendri sutrisno Laki laki
29 Purnama Yelka Effendi Laki laki
Sumber: data dari profill Nagari Simpang Tonang 2021

B. Analisi Strategi Pengembangan Home Industry Gula Aren Dalam

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Nagari Simpang Tonang.

Aren meruapakan salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomi

yang tinggi karena dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah jika diolah dan

dikelola dengan baik. Gula aren yang kita kenal saat ini berasal dari pohon

arena tau enau yang diambil dari air enau atau niranya kemudian dimasak dan

kemudian diolah menjadi sebuah produk yang kita sebut gula arena tau gula

merah. Harga dari gula arena tau enai ini juga lebih tinggi jika dibandingkan

65
dengan jenis gula lain, karena kandungan yang terkandung di dalam gula aren

ini lebih bagus manfaatnya bagi tubuh dibanding dengan gula jenis lain.

Produksi hasil bumi seperti aren ini dalam pengembanganyya sekarang

menjadi prioritas di pemerintahan karena ini bisa menjadi ladang rupiah bagi

masyarakat yang memanfaatkanya untuk diproduksi ini didukung juga dengan

keadaan topografi daerah pasaman yang terdiri dari perbukitan dan

pegunungan dan tumbuhan enau atau aren bisa berkembang dengan baik.

Jumlah produksi gula aren di Simpang Tonang dari tahun 2016 sampai 2020

pun mengalami ketidakstabilan, baik itu dalam produksinya ataupun dalam

penjualan atau pendapatan para pemilik home industry tersebut. Permintaan

dan pendapatan gula aren di Simpang Tonang dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 4.9

Permintaan dan Penjualan Gula Aren di Nagari Simpang Tonang

No Tahun Jumlah Harga (/ kilo) Rata Rata


Permintaan pendapatan
Gula Aren ( pertahun
kg)
1 2016 3.500 16,000 56,000,000
2 2017 3.300 15.000 49,500,000
3 2018 3.600 19,000 68,400,000
4 2019 3.100 18.000 55,800,000
5 2020 2.500 19,000 47.500.000
Sumber: data lapangan

Dari data diatas dapat diketahui bahwa permintaan dan pendapatan pemilik

home industry mengalami fluktuasi dan ketidakstabilan. Permintaan gula aren turun

drastis terjadi pada tahun 2019 dan 2020 yaitu dari 3.100 dan 2020 terjadi penurunan

66
yaitu sebanyak 2.500. Pendapatan pemilik Home Industry gula aren juga mengalami

penurunan yaitu di tahun 2017 yaitu sebesar 47.000.000,00 tetapi pada tahun 2018

kembali mengalami kenaikan sebesar 68.000.000,00. Penurunan yang cukup drastic

juga terjadi di dua tahun terakhir yaitu di tahun 2019 sebesar 55.800.000,00 dan pada

tahun 2020 turun kembali sebesar 47.500.000,00.

C. Analisis SWOT Strategi Pengembangan Home Industry Gula Aren Dalam

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Nagari Simpang Tonang, Kecamatan Dua

Koto, Kabupaten Pasaman.

Analisis SWOT adalah menganalisis situasi kondisi perusahaan yang terdiri dari

kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman (SWOT). Pendekatan ini berusaha untuk

mengmebangkan kekuatan-kekuatan dalam suatu usaha dalam peluang dan ancaman-

ancaman yang ada pada lingkungan internal. Pendekatan ini mengusulkan bahwa usaha

utama yang dihadapi suatu usaha dapat diisolasi melalui analisis yang diteliti setiap

unsur tersebut.

Strategi Pengembangan Home Industry Gula Aren Dalam Meningkatkan

Pendapatan Masyarakat di Nagari Simpang Tonang, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten

Pasaman dapat dilihat pad atabel dibawah ini.

67
Table 4.10
Analisis SWOT di Home Industry Gula Aren di Simpang Tonang

Kekuatan Kelemahan
1. Kualitas Produk yang 1. Proses produksinya relative
masih terjaga kualitas lama.
dan keaslianya. 2. Kurangnya media promosi.
2. Harga yang relative 3. Jauhnya lokasi home
murah jika industry ke pasar.
dibandingkan dengan 4. Kurangnya manejerial dalam
daerah lain. mengelola usaha.
3. Peralatan atau sarana
produksi yang
terjangkau
4. SDM yang memadai
atau berpengalaman
dalam produksi gula
aren
Peluang Ancaman
1. Produk merupakan 1. Banyaknya pesaing antar
produk tradisional dan perajin.
ciri khas daerah 2. Banyaknya barang pengganti
sehingga ada atau substitute.
kepercayaan 3. Inovasi dan corak monoton.
masyarakat terhadap 4. Kurang optimal dalam
produk penggunaan teknologi.
2. Permintaan selalu ada
setiap bulanya.
3. Masih banyaknya
tumbuhan aren
4. Tempat pengolahan
yang dekat dengan
bahan baku.

Sumber : penelitian lapangan (dat diolah) 1 juli 2021

1) Kekuatan (Strenght) dari Home Indutry Gula Aren di Simpang Tonang.

a. Kualitas produk masih terjaga kualitas dan keaslianya.

68
Kualitas produk gula aren di Nagari Simpang Tonang memang

menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar untuk lebih

memilih produk gula aren dari Simpang Tonang karena kualitas dan

keaslianya masih terjaga, sehingga ini juga bisa menjadi sebuah

kekuatan atau alas an yang mendasar bagi home Industry Gula Aren

di Simpang Tonang tetap berproduksi

b. Harga yang masih relative murah jika dibanding dengan daerah lain.

Dalam pemasaran sebuah produk harga yang di berikan oleh

pemilik home industry juga sangat berpengaruh terhadap loyalitas

dan tingkat penjualan produk. Pelanggan akan lebih tertarik jika

harga yang diberikan tidak terlalu mahal.

c. SDM yang memadai atau berpengalaman dalam memproduksi gula

aren.

Dalam sebuah usaha terutama usaha yang memproduksi barang

tradisional tentu saja keahlian dan skill sangat diperlukan agar tidak

terjadi kesalahan dalam prosese produksi.

d. Peralatan atau sarana produksi terjangkau.

Dalam sebuah produksi sarana memang sangat dibutuhkan

untuk menjaga produksi agar tetap lancar. Dengan adanya sarana

yang terjangkau tentu menjadikan sebuah kekuatan bagi home

industry karena tidak perlu mengeluarkan banyak modal selama

proses produksinya.

69
2) Elemen Kelemahan (Weaknesses)

a. Proses Produksinya yang Relative Lama

Dalam memproduksi gula aren memang memakan waktu yang

relative lama karena proses dari mulai pengambilan bahan baku

sampai ke proses produksinya dari tahap ke tahap memang memakan

waktu yan cukup lama.

b. Kurangnya Media Promosi.

Dalam memasarkan produk gula aren di Simpang Tonang

masih menggunakan cara yang lama atau belum memaksimalkan

teknologi atau media yang tepat. Jadi kurangnya media promosi

merupakan salah satu kelemahan home industry gula aren di Simpang

Tonang.

c. Jauhnya lokasi home industry ke pasar.

Jarak dari lokasi atau home industry ke pasar juga merupakan

suatu kelemahan dari home industry gula aren di simpang tonang

dalam melakukan pemasaran.

d. Kurangnya manajerial dalam mengelola usaha.

Dalam keberlangsungan sebuah usaha tentu di butuhkan

manajemen atau pengelolaan yang baik tetapi di Home Industry Gula

Aren di Simpang Tonang belum maksimal dalam mengelola atau

memanage dengan baik, sehingga ini menjadi suatu kelemahan di

Home Industry Gula Aren di Simpang Tonang.

70
3) Elemen Peluang (Opportunity)

a. Merupakan produk tradisional dan ciri khas daerah sehingga ada

kepercayaan masyarakat terhadap produk.

Gula aren Simpang Tonang memang memiliki ciri khas dan

nama tersendiri di mata masyarakat luar sehingga bisa dikatakan

peminat dari gula aren memang sudah ada.

b. Masih banyaknya persediaan pohon aren.

Masih banyaknya jumlah persediaan pohon aren menjadi salah

satu factor pendukung bagi keberlangsungan home industry gula

aren di simpang tonang.

c. Permintaan yang selalu ada setiap bulan dan sudah ada pelanggan

yang tetap.

Permintaan masyarakat terhadap gula aren selalu ada dan bisa

di katakan meningkat karena masyarakat yang sudah percaya

terhadap kualitas dari gula aren di simpang tonang.

d. Tempat pengolahan yang dekat dengan bahan baku.

Tempat produksi gula aren memiliki jarak yang dekat dengan

bahan baku sehingga pemindahan bahan baku ke tempat pengolahan

tidak memerlukan biaya yang banyak.

4) Elemen Ancaman

a. Banyaknya pesaing antara perajin.

71
Dalam sebuah usaha adanya pesaing memanglah suatu resiko

yang harus dihadapi, begitu juga dengan home industry gula aren di

simpang tonang yang memiliki banyak pesaing baik itu yang antara

perajin ataupun dengan usaha yang padat modal.

b. Banyaknya barang pengganti substitute.

Dengan semkain kompleknya kebutuhan manusia tentu banyak

juga produk yang bervariasi tetapi dengan fungsi yang sama, seperti

halnya gula aren tentu banyak juga barang atau produk yang memiliki

fungsi yang sama denga gula aren tersebut. Contohnya saja gula tebu

yang tentu saja ini menjadi sebuah ancaman bagi pengusaha gula

aren.

c. Inovasi dan corak monoton.

Di Home industry gula aren di Simpang Tonang dalam

mengembangkan inovasi memang sedikit terlambat atau kkurang

berinovasi.

d. Kurangnya penggunaan teknologi.

Dalam penggunaan teknologi di home industry gula aren di

simpang tonang masih terlambat dan belum menggunakan teknologi

secara maksimal sehingga ini bisa menjadi ancaman bagi

keberlangsungan usaha.

72
D. Analisi Matrix Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternal Faktor

Evaluation (EFE)

Dalam analisis IFE dan EFE kita akan menilai 2 buah matrik pertama

yaitu internal factor evaluation (IFE) yang berguna untuk mengetahui factor-

faktor yang mempengaruhi keadaan home industry gula aren, yaitu pada

kekuatan dan kelemahan. Kedua eksternal factor evaluation (EFE) berguna

untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi home industry gula aren

yaitu peluang dan ancaman. Untuk lebih lengkapnya mengenai factor yang

mempengaruhi kedua factor IFE dan EFE.

Pemberian bobot diurutkan menjadi 0,01 (sangat rendah), 0,05

(rendah) 0,10 (sedang), dan 0,15 (tinggi). Jumlah seluruh bobot baik pada

masing-masing bagian eksternal dan internal harus 0,1 atau 100%.

Sedangkan rating peringkat digunakan untukmenilai sejauh mana

factor internal dan eksternal penting untuk dikembangkan. Pemberian nilai

rating diurutkan dari 1 sampai 4 dimana 1 (tidak penting), 2 (cukup penting),

3 (penting), 4 (sangat penting). Secara keseluruhan nilai skor yaitu hasil kali

bobot dengan rating akan memberikan besar jumlah total pada keempat factor

baik kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Tabel 4.11

Hasil Analisi Matriks IFE

73
No Factor internal Bobot Peringkat Nilai
Kekuatan
(strengths)
1 Kualitas produk 0,15 4 0,60
yang masih terjaga
kualitas dan
keaslianya.
2 Harga yang relative 0,15 3 0,45
murah dibandingkan
dengan daerah lain.
3 Peralatan atau sarana 0,10 3 0,30
produksi yang
terjangkau
4 SDM yang memadai 0,15 4 0,60
atau berpengalaman
dalam produksi gula
aren
Jumlah 0,50 1,95
No Kelemahan Bobot Peringkat Nilai
1 Proses produksinya 0,10 3 0,30
relative lama
2 Kurangnya media 0,15 4 0,60
promosi
3 Jauhnya lokasi home 0,15 3 0,45
industry ke pasar
4 Kurangnya 0,10 3 0,30
manajerial dalam
mengelola usaha
Jumlah 0,50 1,65
Total (S+W) 3,60
Sumber: data primer tanggal 1 juli 2021

Berdasarkan hasil analisi matriks IFE pada tabel diatas dapat dilihat bahwa

posisi internal ini jumlah nilai dari masing-masing elemen kakuatan adalah 1,95 dan

kelemahan 1,65 dengan total nilai 3,60. Hal ini menunjukkan bahwa Home Industry

Gula Aren cukup kuat dalam menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan

yang ada.

74
2. Matriks EFE

Tabel 4.12
Hasil Analisis Matriks EFE
No Factor Bobot Rating Nilai
eksternal

Peluang
1 Produk 0,15 4 0,60
merupakan ciri
khas dari
daerah
sehingga ada
kepercayaan
masyarakat
terhadap
produk
2 Permintaan 0,15 4 0,60
selalu ada
setiap bulanya
3 Masih 0,10 4 0,40
banyaknya
tumbuhan atau
pohon aren
4 Tempat 0,10 3 0,30
pengolahan
yang dekat
dengan bahan
baku
Jumlah 50 1,90
No Ancaman Bobot Rating Nilai
1 Banyaknya 0,10 3 0,30
pesaing antar
perajin
2 Banyaknya 0,15 4 0,60
barang
pengganti atau
substitute
3 Inovasi dan 0,15 3 0,45
corak monoton
4 Kurang 0,10 3 0,30
optimal dalam

75
penggunaan
teknologi
Jumlah 50 1,65
Total 3,55
Sumber: data primer tanggal 1 juli 2021

Berdasarkan analisis matriks EFE pada tabel diatas

dapat dilihat bahwa posisi eksternal ini jumlah masing-masing

elemen peluang adalah 1,90 dan ancaman adalah 1,65 dengan

total nilai 3,55. Hal ini menunjukkan bahwa home industry

gula aren cukup kuat dalam menggunakan peluang untuk

mengatasi ancaman yang ada.

E. MATRIKS SWOT

Analsisis Matriks SWOT (Streenghths- Weakness-Opportunities-

Threats) adalah sebuah alat pencocokan yang memabntu manajer

mengembangkan empat jenis strategi yaitu strategi SO (kekuatan-peluang),

strategi WO ( kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatan-ancaman), startegi

WT (kelemahan dengan ancaman). Strategi SO memanfaatkan kekuatan

internal perusahaan untuk menarik peluang eksternal. Strategi WO bertujusn

untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan

peluang ektsternal. Strategi St menggunakan kekuatan sebuah perusahaan

untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi WT

76
merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan

serta menghindari ancaman eksternal.

Table 4.13
Matriks SWOT Home Industry Gula Aren
Faktor Internal Streenghts Weakness
(Kekuatan) (Kelemahan)
1. Kualitas 1. Proses produksi
produk yang relative lama.
masih terjaga 2. Kurangnya media
kualitasnya dan promosi.
keaslianya. 3. Jauhnya lokasi
2. Harga yang home industry ke
relative murah pasar.
jika 4. Kurangnya
dibandingakan manjerial dalam
dengan usaha mengelola usaha.
lain.
3. Peralatan atau
sarana
produksi yang
terjangkau.
4. SDM yang
memadai atau
berpengalaman
dalam
Faktor Eksternal memproduksi
produk.
Opportunities Strategi SO Strategi WO
(Peluang) 1. Dengan 1. Meningkatka atau
1. Produk kualitas produk menambah medi
merupakan yang masih promosi sehingga
produk terjaga masyarakat lebih
tradisional dan membuat mengenal produk
ciri khas daerah konsumen sehingga mendapat
sehingga sudah tetap percaya kepercayaan dari
dapat terhadap konsumen untuk
kepercayaan produk dan mengonsumsi
dari tetap produk.

77
masyarakat. mengonsumsin 2. Menmabah atau
2. Permintaan ya. meningkatkan alat
selalu ada 2. Harga yang transportasi
setiap bulan. murah sehingga jarak dari
3. Masih membuat home industry ke
banyaknya permintaan pasar semakin
tumbuhan terhadap gula efektive, sehingga
pohon aren. aren selalu ada dapat memenuhi
4. Tempat setiap bulanya. permintaan
pengolahan 3. Peralatan atau konsumen yang
yang dekat sarana dalam selalu ada setiap
dengan bahan produksi bulanya.
baku didukung 3. Mengefektifkan
dengan SDM proses produksi
yang memadai untuk dapat
dan memenuhi
berpengalaman permintaan
dalam produksi terhadap produk
gula aren yang selalu ada
membuat setiap bilan.
permintaan
terhadap gula
aren ada setiap
bulanya.
Threats Strategi ST Startegi WT
Ancaman 1. Dengan harga 1. Menambah media
1. Banyaknya yang murah promosi untuk
pesaing antar dapat mengurangi tingkat
perajin. mengurangi persaingan antar
2. Banyaknya daya saing perajin.
barang antar perajin. 2. Meminimalisir
pengganti atau 2. Denagan waktu proses
substitute. kualitas produk produksi untuk
3. Inovasi dan yang masih menghindari
corak monoton. terjaga konsumen
4. Kurang optimal memmbuat mengkonsumsi
dalam masyarakat barang pengganti.
penggunaan lebih memilih
teknologi. produk
walaupun
banyak barang
pengganti

78
Sumber: penelitian lapangan (Data diolah) tanggal 1 juli 2021
Berdasarkan tabel 4.6 Matriks SWOT diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

bebrapa alternative yang dapat dilakukan oleh Home Industry Gula Aren Simpang

Tonang untuk mengembangkan usahanya. Alternative yang bisa di terapkan yaitu:

1. Strategi S-O

Streenghts Opportunities (SO) yaitu strategi ini dibuat berdasarkan

jalan fikiran perushaan yaitu dengan memanffatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.28 Beberapa strategi SO

yang dapat diterapkan dalam Home Industry Gula Aren adalah: Dengan

kualitas produk yang masih terjaga membuat konsumen tetap percaya

terhadap keaslianya, Harga yang murah membuat permintaan terhadap gula

aren selalu ada setiap bulanya, Peraltan atau sarana dalam produksi didukung

dengan SDM yang memadai dan berpengalaman dalam produksi gula aren

membuat permintaan terhadap gula aren selalu ada setiap bulanya.

2. Strategi W_O

Weaknesses- Opportunities (W-O), strategi ini diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang

ada. 29

28
Freddy Rangkuti,Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT, (Jakarta:PT Gramedia
Pustaka Utama, 1997), hal.84
29
Freddy Rangkuti,Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT, (Jakarta:PT Gramedia
Pustaka Utama, 1997), hal.84

79
Beberapa strategi WT yang dapat diterapkan pada home industry gula aren

adalah: Meningkatkan atau menambah media promosi sehingga masyarakat

lebih mengenal produk dan mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk

tetap mengonsumsi produk, Menambah atau meningkatkankan alat

transportasi sehingga jarak dari home industry ke pasar semakin dekat,

sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen yang selalu ada setiap bulan,

Mengefektifkan proses produksi untuk memenuhi permintaan terhadap

produk yang selalu ada setiap bulan.

3. Strategi S-T

Streengths- Treaths (S-T), adalah strategi dalam menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 30 Beberapa

strategi ST yang dapat diterapkan di Home industry gula aren dalam

mengembangkan usahanya adalah: Dengan harga yang murah dapat

mengurangi daya saing antar perajin, Dengan Kualitas produk yang masih

terjaga membuat masyarakat lebih memilih produk walaupun banyak barang

pengganti atu substitute.

4. Strategi W_T

Strategi weaknesses- treaths (WT) merupakan strategi yang digunakan

untuk meminimalkan kelemahan untuk meminimalkan ancaman dari luar.

Beberapa strategi WT yang dapat diterapkan di home industry gula aren

adalah: Menambah media promosi untuk mengurangi tingkat persaingan antar


30
Freddy Rangkuti, Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisi SWOT,….hal.84

80
perajin, Meminimalisir waktu proses produksi untuk menghindari konsumen

mengkonsumsi barag pengganti (substitute).

F. ANALISIS TABEL BOBOT SKOR

Setelah dilakukan analisa terhadap strategi yang telah ditetapkan

apakah itu strategi SO, strategi WO, startegi ST, maupun strategi WT, maka

langkah berikutnya yang harus di ambil home industry gula aren adalah

dengan memilih salah satu keempat strategi yang telah ditetapkan. Perusahaan

dapat menilai manakah dari keempat strategi ynag memiliki nilai lebih tinggi

dan lebih baik lagi. Sehingga keputusan yang diambil dapat berkualitas.

Untuk itu dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14
Tabel Bobot Skor

Factor Interna Streengths Weaknesses


Factor eksternal (Kekuatan) (Kelemahan)
Opportunity Strategi S-O Strategi W-O
(peluang) Total Skor Total Skor
1,95+1,90=3,85 1,65+1,90=3,55
Threats Strategi S-T Strategi WT
(ancaman) Total Skor Total Skor
1,95+1,65=3,6 1,65+1,65=3,3
Sumber:Analisis data primer yang diolah tanggal 1 juli 2021

Pada tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa total skor strategi SO yaitu 3,85,

strategi WO 3,55, strategi ST 3,6, dan startegi WT sebessr 3,3. Dari semua bobot nilai

total skor bobot total skor tertinggi yaitu strategi SO dengan total bobot skor sebesar

3,85, paling tinggi dibandingkan dengan total bobot skor strategi lainya. Oleh karena

81
itu home industry gula aren dapat menggunakan strategi SO dalam mengembangkan

usaha.

Setelah dipaparkan penjelasan mengenai alternative strategi matriks SWOT

dan tabel bobot skor maka dapat dipilih alternative strategi yang cocok untuk

mengembangkan home industry gula aren Nagari Simpang Tonang adalah strategi SO

strategi ini dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya.

Beberapa strategi SO yang dapat diterapkan home industry gula aren di

Simpang Tonang adalah sebagai berikut:

1. Dengan kualitas produk yang masih terjaga membuat konsumen tetap

percaya untuk tetap mengonsumsinya.

Dalam sebuah usaha kualitas produk memang sangat perlu dan sangat

menentukan tingkat penjaulan dari produk tersebut. Jika kualitas suatu

produk itu bagus maka konsumen akan tetap percaya untuk tetap

mengonsumsi produk yang dihasilkan oleh pengusaha atau industry

terkait, sebaliknya jika prosuk yang dihasilkan tidak berkualitas maka

tingkat kepercayaan masayarakat untuk terus mengonsumsi produk

tersebut juga akan menurun. Begitu juga dengan home industry gula aren

yang masih bisa menjag akualitas dan keaslian produk sehingga

masyarakat tetap percaya untuk memngonsumsi produknya. Ini

82
merupakan sebuah kekuatan dan peluang yang ada dan yang harus tetap

dipertahakan dan dikembangkan untuk perkembanganhome industry

kedepanya menjadi lebih baik lagi.

2. Harga yang murah membuat gula aren selalu ada setiap bulanya.

Setelah kualitas yang bisa menjadi salah satu factor sutau produk

diburu oleh konsumen adalah harga yang menarik. Seperti yang

diterapkan oleh home industry gula aren di simpang tonang yang

menerapkan harga yang murah sehingga menarik minat konsumen untuk

berlanggangan dengan home industry tersebut yang menyebabkan

permintaan terhadap produk gula aren selalu ada setiap bulanya. Kondisi

ini tentu sangat menguntungkan bagi pemilik home industry Karena

mempunyai peluang yang snagat bagus untuk perkembangan usahanya.

3. Peralatan atau srana produksi yang terjagkau didukung dengan adanya

SDM yang memadai dan pengalaman dalam memproduksi sehingga

industry mampu memenuhi permintaan terhadap produk yang selalu ada

setiap bulan.

Dalam proses produksi suatu barang atau produk tentu tidak bisa lepas

dari alat atau sarana dalam memproduksinya, sebagian usaha

membutuhkan modal dan peralatan yang mahal untuk menjalnakna

usahanyan akan tetapi dalam home industry gula aren di Simpang Tonang

bisa dikatakan cukup terjangkau dalam peralatan atau sarana dalm proses

produksinya didukung oleh sumber daya manusia yang memadai dan

83
berpengalam dalam memproduksi gula aren menjadikan sebuah kekuatan

dan peluang yang besar untuk memproduksi sehingga home industry gula

aren di Simpang Tonang dapat memenuhi permintaan terhadap produk

gula aren yang selalu ada setiap bulanya.

84
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada home industry gula aren di

Nagari Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pengembangan home industry gula

aren dalam meningkatkan pendapatan masyarakat adalah dengan

menggunakan strategi Sreegths Opportunities (SO) yaitu strategi yang

menggunakan kekuatan yang dimiliknya untuk memanfaatkan peluang yang

ada. Adapaun strategi SO yang dapat diterapkan untuk mengembangkan home

industry gula aren adalah:

1. Dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk untuk

mempertahankan kepercayaan dari konsumen untuk tetap mengonsumsi

gula aren.

2. Memberikan harga yang terjangkau atau murah agar pelanggan atau

konsumen tetap berlangganan sehingga permintaab gula aren selalu ada

setiap bulan.

3. Memanfaatkan peralatan yang terjangkau dan SDM yang memadai dan

berpengalaman dalam memproduksi gula aren untuk memenuhi

permintaan konsumen yang selalu ada.

85
B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pad ahome industry gula

aren dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, maka saran yang dapat

penulis berikan yaitu:

1. Bagi Pemilik Home Industry.

a. Meningkatkan kualitas atau keaslian produk.

b. Memberikan harga yang murah dan terjangkau pada konsumen.

c. Memanfaatkan perlatan yang terjangkau dan SDM yang

berpengalaman dalam memproduksi agar proses produksi lebih

maksimal.

2. Bagi Pemerintah Daerah

a. Dalam hal pemasaran, pemerintah daerah sebaiknya sering

mengikutsertakan para pengusaha dalam event-event tertentu sehingga

gula aren di Nagari Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto Kabupaten

Pasaman lebih dikenal masyarakat.

b. Dalam hal permodalan, sebaiknya pemerintah memberikan bantuan

dalam bentuk pinjaman atau bentuk yang lain untukmengembangkan

usahanya.

c. Untuk menunjang keberhasilan perkembangan usaha sebaiknya

pemerintah menciptakan perubahan iklim usaha yang kondusif.

86
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ma’ruf, 2010, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin:Abtasari


Press)

David Fred, 2011, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat)

Fafurida, dkk, 2010, Pengembangan Unit Usaha Industri Kecil Melalui


Metode Pemerataandan Need Assassement, Vol. 5, No. 1

Fatria Muhammad Akbar, 2017, Strategi Pengembangan Industri Rumah


Tangga di Kota Pekanbaru, Vol. 4, No. 1

Gumelar Bayu, dkk, 2014, Strategi Pengembangan Industri Kecil Kripik


Tempe di Desa Karangtengah Prandon Kabupaten Ngawi, Vol. 3, No. 1

Hariandja Marihot Tua Effendi, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia,


(Jakarta: PT Gramedia Widiasaran Indonesia).

Humaidi Isamil. 2015. Skripsi Penelitian Peningkatan Perekonomian


Masyarakat Melalui Industri Kecil Study Terhadap Masyarakat di Sentra Industri di
Desa Tutul Kecamatan Balung.

Hurger David.2001.manajmen strategi, (Yogyakarta: Bumi Aksara)

Kementrian Agama RI, 2010, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung, CV


Penerbit Diponegoro).

Mardani, 2014, Hukum Bisnis Syariah, (Jakarta: Prenada Media group)

Muchlis, 2007, bisnis syariah perspektif muamalah dan manajmen, (Sekolah


Tinggi Ilmu Manajamen )

Ruslim Ferrysa Aprianta dkk, 2015, Strategi Pengembangan Bisnis PT ABC,


Vol. 3, No. 2

87
Sedarmayanti, 2014, Manajemen Strategi, (Bandung: PT Reflika Aditama)

Simamora Susanna E.R, dkk, 2015, Kontribusi Gula Aren Terhadap


Pendapatan Petani di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tubuan, Vol.
9, No. 1

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,


(Bandung: Alfabeta)

Umar Husein, 2010, Strategic Manajemen In Action, (Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama)

88
89

Anda mungkin juga menyukai