Pengembangan Sediaan Elixir
Pengembangan Sediaan Elixir
PENGEMBANGAN
SEDIAAN ELIXIR
DOSEN PENGAMPU : TEKLA KALALO,
S.FARM., M.FARM.
KELOMPOK 4
1. Organoleptis
2. Uji kejernihan
3. Uji Densitas
4. Viskositas
JENIS - JENIS ELIXIR
1) PENGAWET
4) PEWANGI/FLAVOUR
PERTUMBUHAN JAMUR DAN FERMENTASINYA
UNTUK SEDIAAN ELIKSIR,
MENGANDUNG BAHAN5-24%
ALKOHOL PEMANIS DAN
DALAM ELIKSIR DAPAT DIHAMBAT JIKA
PEWANGI RASA BUAH LEBIH BANYAK
PEMBAWA MENGANDUNG LEBIH DARI 20%
APA ITU ELIXIR ?
ALKOHOL, GLISEROL DAN PROPILEN GLIKOL.
DIGUNAKAN DARIPADA PEMBAWA AROMATIC
DAN EKSTRAK CAIRAN LIQUORICE.
6) BAHAN PEWARNA
3) PEMANIS
PENAMBAHAN BAHAN PEMANIS DIGUNAKAN :
GLISEROL, SORBITOL, SIRUP INVERT DAN NA
SAKARIN. SAKARIN DAPAT MEMBANTU MENUTUPI
RASA PAHIT DARI SEDIAAN ANTIBIOTIKA
TEKNIK PEMBUATAN
1. Air sebagai pembawa harus dididihkan kemudian didinginkan.
2.Bahan aktif dan bahan pembantu (jumlah yang diminta + evaluasi) ditimbang.
3.Pembuatan larutan sakarosa. Larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metal paraben
0,25 % b/v hingga terbentuk 100 bagian sirupus simpleks yang berfungsi sebagai pengental
dan pemanis.
4Bahan aktif dihaluskan dalam mortar kemudian dilarutkan dalam satu pelarut yang paling
melarutkan zat-zat tersebut. Apabila kelarutan bahan berkhasiat di dalam masing-masing
pelarut yang akan dikombinasikan tidak tinggi, maka zat aktif dilarutkan sedikit demi sedikit
ke dalam pelarut campur tersebut.
5.Bahan pembantu dihaluskan dalam mortar kemudian dilarutkan dalam pelarut yang paling
melarutkan zat-zat tersebut.
6.Tambahkan berturut-turut larutan pengawet, larutan pewangi, larutan pewarna kedalam
larutan zat aktif. (Sedapat mungkin penambahan zat-zat pembantu dalam keadaan terlarut)
7.Tambahkan sisa pelarut campur
8. Masukkan pemanis.
9. Genapkan dengan air sampai volume yang diinginkan.
10.Masukkan kedalam wadah, tutup dan beri etiket.
PERMASALAHAN TERKAIT FORMULASI DAN TEKNIK PEMBUATAN ELIXIR
1.Komposisi bahan: Formulasi eliksir harus memperhatikan komposisi bahan yang digunakan
dalam pembuatannya. Beberapa bahan dapat bereaksi atau bertentangan satu sama lain
sehingga perlu dipastikan bahwa semua bahan dapat digabungkan dengan aman.
2.Dosis: Dosis yang tepat harus diperhatikan dalam formulasi eliksir untuk memastikan
keamanan dan efektivitasnya. Terlalu sedikit dosis dapat menyebabkan eliksir tidak efektif,
sementara terlalu banyak dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.
3.Konsistensi dan stabilitas: Formulasi eliksir harus mencapai konsistensi dan stabilitas yang
baik dalam jangka waktu yang lama. Jika eliksir tidak stabil atau berubah konsistensinya
seiring waktu, maka dapat menyebabkan efektivitasnya menurun dan bahkan berbahaya
bagi kesehatan.
4.Sterilisasi: Pembuatan eliksir harus dilakukan dalam kondisi steril untuk mencegah
kontaminasi oleh bakteri dan kuman lainnya. Sterilisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan alat steril atau melalui proses pengolahan panas.
5.Legalitas: Ada beberapa bahan yang terlarang digunakan dalam pembuatan eliksir, dan
perlu memperhatikan legalitas bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan eliksir.
6.Perijinan: Produk eliksir yang akan dipasarkan harus mendapatkan perijinan dari otoritas
terkait seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk memastikan keamanan
dan kualitas produk.
TUJUAN PEMBUATAN SEDIAAN ELIXIR