Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI FARMASI

SEDIAAN LIQUID DAN STERIL

PENGEMBANGAN
SEDIAAN ELIXIR
DOSEN PENGAMPU : TEKLA KALALO,
S.FARM., M.FARM.
KELOMPOK 4

KHARENINA R.K ANON MADONG


20621001 20621047
ANNIEKA FEI-FEI THIO
DIAMANIS 20621049
20620014 YULIANA
JAMES LOANARDO RANGKOTATAT
20621015 20621056
ZELYNA SUMUAL MEIDYTHA SIMBAWA
20621043 20621062
BARRIE GOENAWI INGGRID PONGALLO
20621046 20621066
KARAKTERSISTIK ELIXIR

MENGANDUNG ALKOHOL 5-24%

APA ITU ELIXIR ?


`Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai
rasa dan bau yang sedap, mengandung selain obat
juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis
lainnya, zat pengawet, zat warna dan zat pewangi,
untuk digunakan sebagai obat dalam. Elixir umumnya RASA MANIS, TIDAK SEMANIS SIRUP
mengandung obat yang poten seperti antibiotik,
antihistamin dan sedatif, dan diformulasikan dengan
rasa yang enak dan biasanya sangat stabil. Jika perlu
rasa pahit dan rasa yang memabukkan (nauseous)
ditutupi dengan flavour, dan pewarna buatan dapat
ditambahkan untuk memberikan penampilan yang
menarik WARNA SESUAI AROMA
DEFINISI ELIXIR

Eli xi r adalah sediaan berupa larutan


yang mempunyai rasa dan bau sedap ,
mengandung selain obat juga zat
tambahan seperti gula dan atau
pemanis lainnya , zat warna , zat
wewangi dan zat pengawet ; digunakan
sebagai obat dalam ( Farmakope
Indonesia Ed. Il 1976 )
PERBEDAAN SIRUP
DAN ELIXIR
1. Elixir menggunakan etanol sebagai
pelarut utama yang dimaksudkan untuk
mempertinggi kelarutan obat.
Sedangkan sirup digunakan aquades
sebagai pelarut utama untuk baha aktif
yang larut dalam air
2. Jika dibandingkan dengan sirup, elixir
kurang manis dan kurang kental karena
mengandung gula dengan kadar rendah,
sehingga kurang efektif untuk menutupi
rasa yang tidak enak.
3. Elixir dengan konsentrasi 10 - 12% alkohol
merupakan self-preserving sehingga
tidak perlu ditambahkan anti mikroba
lagi.
SPESIFIKASI ELIXIR

1. Harus jernih karena pada umumnya zat dapat


terlarut sempurna dengan pelarutnya.
2. Tidak boleh ada partikel yang mengapung,
melayang, atau mengendap pada sistem larutan.
3. Obat-obat keras harus dilarutkan tersendiri
untuk menyakinkan terlarutnya semua.
4. Penggunaan cosolvent (PEG,
isopropylalkohol) harus di pertimbangkan kadar
dan kapasitas cosolvensinya.
PRINSIP ELIXIR

HAL-HAL YANG PERLU


DIPERHATIKAN DALAM
PEMBUATAN ELIXIR

EVALUASI SEDIAAN ELIXIR

1. Organoleptis
2. Uji kejernihan
3. Uji Densitas
4. Viskositas
JENIS - JENIS ELIXIR

1. Elixir bukan obat digunakan sebagai zat


tambahan dan ditambahkan pada
sediaan dengan tujuan meningkatkan
rasa.
2. Elixir obat mengandung bahan
berkhasiat obat dan pemilihan cairan
pembawa zat aktif obat dalam sediaan
eliksir harus mempertimbangkan
kelarutan dan kestabilannya dalam air
dan alkohol
JENIS ELIXIR LAINNYA
1. Eliksir Antihistamin
digunakan terutama dalam pengobat simtomatispenyakit alergi
tertentu.
2. Eliksir Hipnotik- Sedaktif Barbiturat
Barbiturate adalah zat hipnotik sedatiktif yang digunakan
untukmenghasilkan berbagai tingkatan penekanan system saraf pusat.
3. Eliksir -fenobarbital
Eliksir fenobarbital diformulasi mengandung fenobarbital 0,4%
yangmengandung 20mg obat per. Eliksir
4. Eliksir Sekobarbital
Eliksir ini mengandung kurang lebih sekobarbital 440mg dalamsetiap 100 ml
eliksir. Sekobarbital adalah barbiturate kerja pendek yangterutama
digunakan sebagai hipnotik yang diberikan malam hari.
5.Eliksir Digoksin
Eliksir ini mengandung kurang lebih 5 mg digoksin per 100 ml eliksir atau
kurang lebih 0,25 mg per sendok teh. Dosis lazim dewasa dari digoksin
sebagai obat kardiotonik kurang lebih 1,5 mg pada terapi awal dan kira-kira
0,5 mg terapi pemeliharaan
EKSIPIEN YANG UMUM DIGUNAKAN

1) PENGAWET
4) PEWANGI/FLAVOUR
PERTUMBUHAN JAMUR DAN FERMENTASINYA
UNTUK SEDIAAN ELIKSIR,
MENGANDUNG BAHAN5-24%
ALKOHOL PEMANIS DAN
DALAM ELIKSIR DAPAT DIHAMBAT JIKA
PEWANGI RASA BUAH LEBIH BANYAK
PEMBAWA MENGANDUNG LEBIH DARI 20%
APA ITU ELIXIR ?
ALKOHOL, GLISEROL DAN PROPILEN GLIKOL.
DIGUNAKAN DARIPADA PEMBAWA AROMATIC
DAN EKSTRAK CAIRAN LIQUORICE.

2) PENSTABIL KIMIA (PENGKELAT, PENDAPAR, 5) ANTI-CAPLOCKING AGENT


ANTIOKSIDAN) BIASANYA DIGUNAKAN GLISERIN DAN
PENGGUNAAN PELARUT KHUSUS DALAM
SORBITOL YANG BERFUNGSI JUGA SEBAGAI
KEBANYAKAN ELIKSIR SERING DIPERHITUNGKAN
TERHADAP PERTIMBANGAN STABLITAS, TETAPI
PEMANIS SIRUPUS SIMPLEKS YANG
DIPERLUKAN PENAMBAHAN PENSTABILISASI, DIGUNAKAN HANYA SEKITAS 20-35%.

6) BAHAN PEWARNA
3) PEMANIS
PENAMBAHAN BAHAN PEMANIS DIGUNAKAN :
GLISEROL, SORBITOL, SIRUP INVERT DAN NA
SAKARIN. SAKARIN DAPAT MEMBANTU MENUTUPI
RASA PAHIT DARI SEDIAAN ANTIBIOTIKA
TEKNIK PEMBUATAN
1. Air sebagai pembawa harus dididihkan kemudian didinginkan.
2.Bahan aktif dan bahan pembantu (jumlah yang diminta + evaluasi) ditimbang.
3.Pembuatan larutan sakarosa. Larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metal paraben
0,25 % b/v hingga terbentuk 100 bagian sirupus simpleks yang berfungsi sebagai pengental
dan pemanis.
4Bahan aktif dihaluskan dalam mortar kemudian dilarutkan dalam satu pelarut yang paling
melarutkan zat-zat tersebut. Apabila kelarutan bahan berkhasiat di dalam masing-masing
pelarut yang akan dikombinasikan tidak tinggi, maka zat aktif dilarutkan sedikit demi sedikit
ke dalam pelarut campur tersebut.
5.Bahan pembantu dihaluskan dalam mortar kemudian dilarutkan dalam pelarut yang paling
melarutkan zat-zat tersebut.
6.Tambahkan berturut-turut larutan pengawet, larutan pewangi, larutan pewarna kedalam
larutan zat aktif. (Sedapat mungkin penambahan zat-zat pembantu dalam keadaan terlarut)
7.Tambahkan sisa pelarut campur
8. Masukkan pemanis.
9. Genapkan dengan air sampai volume yang diinginkan.
10.Masukkan kedalam wadah, tutup dan beri etiket.
PERMASALAHAN TERKAIT FORMULASI DAN TEKNIK PEMBUATAN ELIXIR

1.Komposisi bahan: Formulasi eliksir harus memperhatikan komposisi bahan yang digunakan
dalam pembuatannya. Beberapa bahan dapat bereaksi atau bertentangan satu sama lain
sehingga perlu dipastikan bahwa semua bahan dapat digabungkan dengan aman.
2.Dosis: Dosis yang tepat harus diperhatikan dalam formulasi eliksir untuk memastikan
keamanan dan efektivitasnya. Terlalu sedikit dosis dapat menyebabkan eliksir tidak efektif,
sementara terlalu banyak dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.
3.Konsistensi dan stabilitas: Formulasi eliksir harus mencapai konsistensi dan stabilitas yang
baik dalam jangka waktu yang lama. Jika eliksir tidak stabil atau berubah konsistensinya
seiring waktu, maka dapat menyebabkan efektivitasnya menurun dan bahkan berbahaya
bagi kesehatan.
4.Sterilisasi: Pembuatan eliksir harus dilakukan dalam kondisi steril untuk mencegah
kontaminasi oleh bakteri dan kuman lainnya. Sterilisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan alat steril atau melalui proses pengolahan panas.
5.Legalitas: Ada beberapa bahan yang terlarang digunakan dalam pembuatan eliksir, dan
perlu memperhatikan legalitas bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan eliksir.
6.Perijinan: Produk eliksir yang akan dipasarkan harus mendapatkan perijinan dari otoritas
terkait seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk memastikan keamanan
dan kualitas produk.
TUJUAN PEMBUATAN SEDIAAN ELIXIR

1. MEMPERTINGGI KELARUTAN ZAT BERKHASIAT 4.SEDIAAN BERASA MANIS


MENGANDUNG DAN 5-24%
ALKOHOL AROMA LEBIH
SEDAP

APA ITU ELIXIR ?

5.DAPAT DIGUNAKAN OLEH ORANG YANG


2. AGAR HOMOGENITAS LEBIH TERJAMIN SUKAR MENELAN OBAT SEPERTI ANAKANAK
DAN ORANG TUA

3. ZAT BERKHASIAT LEBIH MUDAH TERABSORBSI


DALAM KEADAAN TERLARUT
TERIMA
KASIH
GOD BLESS ALL

Anda mungkin juga menyukai