Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Fathur Rahman
NIM : B1A121432
Kelas : K
Mata kuliah : Hukum laut internasional

Pendapat hukum tentang perompakan dilaut lepas

Perompakan sampai sekarang masih terjadi pada laut lepas, berlangsung pada lintas-lintas
yang strategis diantaranya lintas perdagangan internasional yang disebut sebagai wilayah
laut internasional, dengan membawa barang-barang atau benda- benda yang berharga,
tentu akan menjadi kesempatan bagi perompak untuk melakukan kejahatan berupa
pencurian maupun menawan awak kapal supaya memperoleh uang tembusan dari pemilik
kapal.

Daerah perairan yang cukup berbahaya terjadinya kejahatan perompakan dan perampokan
bersenjata (armed robbery) seperti pantai Somalia, Selat Malaka, Lepas Pantai Afrika
Tengah, Laut Cina Selatan, dan sebagainya.Hukum Internasional sendiri membedakan
penyebutan penamaan perompakan (piracy) serta perampokan bersenjata (sea/armed
robbery).

Istilah perompakan (piracy) diartikan sebagai perbuatan melawan hukum yang terjadi di
laut lepas dengan cara kekerasan maupun penahanan secara tidak sah yang dibuat untuk
kebutuhan individu. Sedangkan, kejahatan yang berlangsung pada wilayah laut disebut
sebagai perampokan (sea/armed robbery) (Utami et al., 2014). Hukum internasional
menggap bahwa perompakan adalah kejahatan bagi manusia .

contoh kasus : Perompak Bersenjata Tajam Bajak Kapal Tanker di Perairan Sultra

PENDAPAT

Menurut saya Perlindungan bagi setiap warga negara merupakan kewajiban yang harus
dipenuhi oleh suatu negara. Begitu juga negara Indonesia yang wajib melindungi setiap
warga negaranya dimanapun berada.Dalam UNCLOS 1982 yang mengaturtentang
perompakan terdapat didalam Pasal 100 sampai dengan Pasal 107. Yang dapat disimpulkan
bahwa perompakan merupakan tindak kekerasan yang melawan hukum untuk memenuhi
kebutuhan dan tujuan pribadi.Tetapi pemerintah harus membuat peraturan baru dalam
Hukum Internasional yang mengatur secara jelas dan tegas tentang Perompakan, baik yang
terjadi di laut bebas ataupun di dalam laut territorial suatu negara. Dengan adanya aturan
tersebut maka kedepannya dapat digunakan sebagai dasar hukum selain itu Pemerintah
Indonesia harus lebih sigap dalam pemberian perlindungan hukum bagi WNI yang berada di
luar negeri, upaya pemberian perlindungan hukum pun harus lebih transparan lagi agar
masyarakat Indonesia ataupun masyarakat asing dapat melihat upaya apa saja yang telah
diberikan pemerintah RI untuk memperjuangkan hak-hak warga negaranya saat
menghadapi permasalahan diluar negeri.

Anda mungkin juga menyukai