Anda di halaman 1dari 25

YURISDIKSI KRIMINAL

NEGARA

 Kewenangan negara menetapkan,


melaksanakan, & mengadili pelaku
kejahatan dlm batas wil ternya
- Atribut kedaulatan negara
- Kompetensi negara
Ruang Lingkup Yurisdiksi
► Berdasarkan kewenangannya
 yurisdiksi legislatif
 yurisdiksi Eksekutif
 Yurisdiksi Yudikatif
► Berdasarkan Obyek :
 yurisdiksi personal
 yurisdiksi kebendaan
 yurisdiksi kriminal
Ruang Lingkup Yurisdiksi
► Berdasarkan ruang atau tempat :
- yuirisdiksi territorial
- yurisdiksi quasi territorial
- yurisdiksi ektra territorial
- yurisdiksi universal
Yurisdiksi Ekstra Teritorial
Di Darat
● Yur kriminal berdasar asas teritorial
- Penerapan HP nas suatu neg
- TP dlm batas wil ternya
- Pelaku WN atau WNA

● Yurisdiksi extra teritorial


Yurisdiksi Extra Teritorial
Di Laut
 Kapal niaga asing di wil laut
 Kapal perang & pem asing punya hak imunitet shg
yur neg pantai tdk dpt diterapkan dgn alasan :
 Asas par in parem non habet imperium

 Asas reciprositas imunitet

 Put pengad neg tdk dpt dilks di neg lain

 Pemberian ijin kapal perang & pem asing dlm

HKI = berikan konsensi imunintetnya.


Yurisdiksi Dilaut Pedalaman
 Meskipun setiap kapal asing miliki yur
ekstra ter ttp begitu di laut
pdlmn/plabuhan yur mjd “yur semu” atau
quasi ter” krn tunduk pd yur neg.
 Tunduk pd otoritas neg pantai
 Masuk hrs ijin pd otorotas stp
 Pdlman tdk kenal jalur lintas damai
 Yur neg pantai lebih tinggi dr neg bendera kapal
 Neg bendera kapal dpt nerapkan yur thd TP di atas
kapal yg sdg berlabuh atau berada di laut pdlman
neg asing bila :
- Keadaan darurat shg tdk perlu ijin neg pantai
- TP di atas kapal mrp pelanggaran & bukan TP
- Neg pantai lepaskan yurisdiksinya
- Floating Island Theory tdk dpt
diterapkan, krn yur neg pantai lbh
kuat dp yur kapal asing.
Yurisdiksi Kriminal
Di Laut Teritorial
 Tiap neg berhak netapkan lebar LT hingga suatu batas
yg tdk melebihi 12 mil laut, diukur dari garis pangkal
(Psl 3 UNCLOS)
 Dlm batas tsb setiap neg pantai berhak nerapkan yur
nya sbg bts kedaulatannya.
 Adanya innoncent passage right dlm arti setiap kapal
asing dpt melewati LT neg lain tanpa ijin dari neg
pantai sepanjang pelintasan bersifat damai.
● Lintas kapal asing di LT dianggap bahayakan
“damketib”, neg pantai, bila :
- mengancam kedaulatan dan keutuhan wil
neg pantai.
- latihan dgn senjata macam apapun;
- Kegiatan Propaganda;
- Luncur-darat pswt udara di atas kapal;
- Bongkar-muat barang;
- Pencemaran
- Kegiatan perikanan, riset, survey
- Ganggu sistem komunikasi neg pantai
● Hak lintas damai adl berlayar di laut wil dgn
maksud melintasi laut tanpa masuki perairan
pdlman & berlayar dari perairan pdlman
menuju laut bebas. (Psl 14 Konv Jenewa 58)
Lintasi LT Tanpa Masuk
Laut Pedalaman
● Kapal niaga asing yg lakukan pelintasan di LT
neg pantai tanpa memasuki laut pdlmannya
dan pelintasannya bersifat damai, maka neg
bendera kapal dpt menerapkan sepenuhnya
yurisdiksi pidana maupun perdatanya.
● Kedudukan neg pantai dgn neg bendera kapal
mjd seimbang dlm arti kedua neg sama kuat
dlm penerapan yur nya.
● Neg pantai dpt nerapkan yur nya thd kapal
niaga asing yg lakukan pelintasan bila :
- Akibat kejahatan meluas ke neg pantai
- Ganggu kedamaian/ketertiban neg pantai
- Permintaan nahkoda kapal/pjbt diplomat
- Numpas perdagangan gelap narkotika
atau bahan psikotropika.(Psl 27 KHL 82)
PERLUASAN YURISDIKSI
KRIMINAL DI LAUT LEPAS
● Laut lepas mrp wil laut yg tdk dpt
dimiliki dan berada dibwh kdaulatan neg
manapun. Tiap neg bebas untuk lakukan
kegiatan berlayar, terbang, pasang kabel-
pipa di bawah laut, nangkap ikan, riset
ilmiah, dll
● Menurut HKI setiap TP baik itu kejahatan
ataupun pelanggaran yg dilakukan di atas
kapal yg berlayar di atas laut lepas, maka
yurisdiksi sepenuhnya diserahkan pada
bendera kapal.
Yurisdiksi Neg Pantai
Di Laut Lepas

●Delict jure gentium sbg hostis humanis


generis.
● Sifat TP mrpkan ancaman umat manusia
meskipun locos delictinya dilakukan di laut
lepas, namun setiap negara berhak untuk
nerapkan yur nya berdasar asas universal
(Piracy, Slavery, Narkotika)
● Hak neg pantai untuk melakukan
pengejaran Seketika (Hot Pursuit) thd
kapal yg mlakukan pelanggaran di wil
neg pantai sampai ke laut lepas.
Pembajakan di Luat lepas
(Piracy)
● Setiap tindakan kekerasan yg tdk sah thd org/brg
yg dilakukan di LL, baik oleh kpl sipil thd kpl
sipil lainnya atau penumpang thd kapalnya
sendiri. (Openheim)
● Semua tindakan kekerasan yg dilakukan oleh
ABK atau penumpang kpl di LL, bukan mrpkan
pembajakan jk tindakan kekerasan itu dilakukan
thd kapal yg ditumpangi sendiri. (ILC)
● Kejahatan internasional sbg musuh setiap negara,
dapat diadili dimanapun tanpa memandang
kebangsaannya (Hostis Humanis Generis)
● Menurut HI pembajak akan kehilangan
kewarganegaraannya sehingga ia dapat diadili
dimanapun ia berada.
● Unsur esensial pembajakan hrs gunakan sarana
kapal/pesawat terbang yg di7kan pd kapal lainnya.
● Unsur kejahatan pembajakan di LL :
- Penggunaan kekerasan, penahanan dan
pemusnahan sec tdk sah thd orang/brg
- Locos delictinya di laut lepas
- Penguasaan thd org/brg dilakukan dgn
gunakan kpl/psw thd kapal lainnya
Hot Pursuit Right
● Neg pantai py hak unt lakukan
pengejaran thd kapal niaga asing yg
lakukan pelanggaran UU neg pantai
sampai ke LL (Pasal 111 Konv HL 82)
● Pengejaran dimulai saat kapal asing ada dlm
perairan pedlman, teritorial atau zona
tambahan dan hy boleh diteruskan di luar LT
atau ZT bila pengejaran tidak terputus.
● Hak pengejaran berhenti sgr stl kapal yg
dikejar masuki LT neg nya/neg ketiga;
● Pengejaran hy dpt dimulai stl diberikan suatu
tanda visual/bunyi untuk berhenti pd suatu
jarak yg memungkinkan tanda itu dilihat atau
didengar kapal tsb
● Syarat-syarat pengejaran seketika :
- pengejaran dilakukan seketika, continyu
- ada perintah untuk berhenti;
- gunakan kapal militer/pesawat militer.

Anda mungkin juga menyukai