Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dzikrullah Al Muta’al

NIM : B011211298

Kelas : PIP Hukum Laut F

RESUME BEDAH BUKU NUSANTARA DI SELAT MAKASSAR DALAM KAJIAN


HUKUM LAUT INTERNASIONAL

Karya Prof. Dr. Judhariksawan, S.H., M.H. & Prof. Dr. Aidir Amin Daud, S.M., M.H., DFM.

Perkembangan Hukum Laut Internasional

1. Mare Liberum vs Mare Clausum


Territoriale Zee en Marietieme Kringen Ordonantie (Staatblad tahun 1939 No 442)
2. Deklarasi Djuanda (13 Desember 1967)
a) Indonesia adalah negara kepulauan
b) Kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan
c) Ordonansi T2M 1939 Memecah belah kekuatan wilayah indonesia

Partial Design and East-West ASL

1. Peraturan pemerintah No 7 tahun 2002 tentang hak dan kewajiban kapal dan pesawat udara
asing dalam melaksanakan hak lintas alur laut kepulauan yang ditetapkan pada pasal 3
yakni:
a) Pelaksanaan hak lintas alur laut kepulauan dilakukan melalui alur laut atau melalui
udara di atas alur laut yang ditetapkan sebagai alur laut kepulauan
b) Pelaksanaan hak lintas alur laut kepulauan di bagian-bagian lain perairan indonesia
dapat dilaksanakan alur laut kepulauan

Pokok Pembahasan masing-masing Bab dalam buku nusantara di selat makassar dalam kajian
hukum laut internasional

1. Bab pertama membahas mengenai pemgenalan tentang selat makassar


2. Bab kedua membahas mengenai hukum laut internasional dan sumber hukumnya
3. Bab ketiga menjelaskan mengenai batas maritim di selat makassar
4. Bab keempat menjelaskan mengenai penegakan hukum laut internasional di wilayah selat
makassar
5. Bab kelima membahas mengenai konflik yang terjadi di selat makassar
6. Bab keenam membahas mengenai hak asasi manusia di laut dan peran negara dalam
melindungi hak tersebut
7. Bab ketujuh membahas mengenai isu isu lingkungan hidup di selat makassar
8. Bab kedelapan membahas mengenai Kerjasama regional dan internasional dalam
mengatasi masalah hukum laut di selat makassar

Di satu sisi, buku ini juga membahas beberapa keuntungan bagi Nusantara di Selat Makassar dalam
perspektif Hukum Laut Internasional, antara lain:

1. Hak Menguasai
Berdasarkan prinsip-prinsip hukum laut internasional, negara pantai memiliki hak
menguasai/kedaulatan atas perairan teritorial, wilayah tambahan, dan zona ekonomi
eksklusif di sekitar wilayah pesisirnya, termasuk di Selat Makassar
2. Sumber daya alam
Dalam perspektif hukum laut internasional, Nusantara memiliki yurisdiksi eksklusif atas
sumber daya alam di zona ekonomi eksklusif di sekitar Selat Makassar. Hal ini memberikan
keuntungan bagi Nusantara dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam di
wilayah tersebut untuk kepentingan ekonomi dan pembangunan nasiona
3. Keamanan dan Stabilitas Wilayah
Hal ini memberikan keuntungan bagi Nusantara dalam menjaga keamanan, stabilitas, dan
kedaulatan wilayahnya di Selat Makassar

Anda mungkin juga menyukai